MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena hanya
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan pengabdian
masyarakat ini tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih kepada teman- teman yang lain atas segala bantuan dan dukungannya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk makalah
ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Medan, 2022
Penulis
i
BAB I
SAP PENYULUHAN
A. Latar Belakang
1
Sulawesi Utara masing-masing 0,4 %. Hanya 60% dari pasien gagal ginjal kronik
tersebut yang menjalani terapi dialisis (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2016, sebanyak 98%
penderita gagal ginjal menjalani terapi hemodialisis dan 2% menjalani terapi
Peritoneal Dialisis (PD). Penyebab penyakit Ginjal kronis terbesar adalah
nefropati diabetik (52%), hipertensi (24%), kelainan bawaan (6%), asam urat
(1%), penyakit lupus (1%) dan lain-lain. Hemodialisis merupakan salah satu terapi
dialisis yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan mengeluarkan produk
limbah dari dalam tubuh secara akut maupun kronis (Brunner dan Suddarth,
2002).
B. Kegiatan
Penyuluhan tentang pencegahan gagal ginjal kronik
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan Gagal Ginjal
Kronik.
2. Mahasiswa dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
Gagal Ginjal Kronik.
3. Mahasiwa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien
dengan Gagal Ginjal Kronik.
4. Mahasiswa dapat melaksanakan implementasi pada pasien dengan Gagal
Ginjal Kronik
5. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada pasien dengan Gagal Ginjal
Kronik
D. Sasaran
Pasien yang berobat di UPT Puskesmas Pulo Brayan.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
2
F. Penanggungjawab
1. Penyuluhan : Rishka Widya Utami
2. Moderator : Hasrat Ndruru
3. Notulen : Eka Della Muhaningsyah
4. Dokumentasi : Krisman Harapan Ziliwu
G. Media/alat
1. Leaflet
H. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 6 Juni 2022
Pukul : 09:00 WIB
Tempat : UPT Puskesmas Pulo Brayan
I. Pelaksanaan
3
5. Menjelasakan
tentang penanganan
gagal ginjal kronik.
6. Menjelaskan tentang
pemeriksaan
penunjang gagal
ginjal kronik.
3. Penutup 1. Tanya jawab 1. Bertanya dan 15 menit
2. Menutup dan mendengarkan
mengucapkan jawaban.
salam 2. Menjawab salam
J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Peserta mengikuti dan memahami materi penyuluhan gagal ginjal
kronik yang disampaikan.
b) Media (leaflet) di pahami oleh peserta
c) Tempat yang memadai
2. Evaluasi Proses
a) Kegiatan penyegaran dilakukan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan
b) Peserta antusia mengikuti serta melakukan pola hidup untuk
mencegah penyakit ginjal.
3. Evaluasi Akhir
a) Menjelaskan kembali tentang gagal ginjal kronik
b) Menjelaskan tanda dan gejala gagal ginjal kronik
c) Menjelaskan kembali penyebab gagal ginjal kronik
d) Menjelaskan kembali pencegahan gagal ginjal kronik
4
BAB II
TINJAUAN MATERI
GAGAL GINJAL KRONIK
5
Bowman, dan tekanan onkotik plasma (tekanan protein plasma). Tekanan arteri
rata rata harus dipertahankan antara 80-100 mmHg untuk mempertahankan aliran
darah ke ginjal. Karena darah dan protein merupakan partikel yang besar untuk di
filtrasi, maka darah dan protein tetap berada di ruang intravaskuler dan tidak
difiltrasi. Proses filtrasi di glomerulus merupakan awal dari produksi urine.
6
menyebabkan ginjal merestraksi pengeluaran air. Pada saat volume meningkat,
proses ini akan berhenti
3. Etiologi
Menurut Andra Saferi Wijaya, 2013 dalam buku Keperawatan Medikal
Bedah:
paling sering adalah aterosklerosis pada arteri renalis yang besar, dengan
fibromuskular pada satu atau lebih arteri besar yang juga menimbulkan
yang berasal dari kontaminasi tinja pada traktus urinarius bakteri. Bakteri
ini mencapai ginjal melalui aliran darah atau yang lebih sering secara
glomerulus.
7
logam berat.
Konstriksi uretra.
cairan didalam ginjal dan organ lain, serta tidak adanya jar. Ginjal yang
4. Klasifikasi
2013).
meningjkat.
5. Patofisiologi
Patogenesis gagal ginjal kronik atau Chronic Kidney Disease (CKD)
melibatkan penurunan dan kerusakan nefron yang diikuti kehilangan fungsi
ginjal yang progersif. Total laju filtrasi glomerulus (GFR) menurun dan klirens
menurun, BUN dan kreatinin meningkat. Nefron yang masih tersisa mengalami
hipertrofi akibat usaha menyaring jumlah cairan yang lebih banyak. Akibatnya,
ginjal kehilangan kemampuan memekatkan urine. Tahapan untuk melanjutkan
ekresi, sejumlah besar urine dikeluarkan, yang menyebabkan klien mengalami
8
kekurangan cairan. Tubulus secara bertahap kehilangan kemampuan menyerap
elektrolit. Biasanya, urine yang dibuang mengandung banyak sodium sehingga
terjadi poliuri berlebih. Oleh karena gagal ginjal berkembang dan jumlah nefron
yang berfungsi menurun, GFR total menurun lebih jauh. Dengan demikian tubuh
menjadi tidak mampu membebaskan diri dari kelebihan air, garam, dan produk
sisa metabolisme (Bayhakki, 2013).
6. Manifestasi Klinis
Menurut Prabowo (2014), manifestasi klinik akan menggambarkan
kerusakan berbagai sistem organ meliputi :
9
a. Sistem urinari
Pada tahan insufisiensi ginjal, tanda-tanda yang paling tampak adalah
poliuria dan nocturia akibat dari ginjal tidak mampu memekatkan urine.
Akibat lanjut dari ketidakmampuan ginjal memekatkan urine adalah BJ
urine perlahan-lahan menjadi sekitar 1.010 (konsentrasi plasma osmolar).
Begitu gagal ginjal bertambah pesat terjadilah oliguria dan akhirnya terjadi
anuria. Jika pasien tetap mengeluarkan urine, maka akan sering ditemukan
proteinuria dengan endapan-endapan pyuria dan hematuria.
b. Gangguan metabolik
1) Azotemia
Begitu creatinin clearance menurun, BUN dan serum creatinin
meningkat. Level BUN dipengaruhi oleh intake, protein, demam dan
kecepatan katabolik. Ketika BUN meningkat, maka keluhan-keluhan
yang lazim akan muncul meliputi : nausea, letih, fatique, vomiting,
diare dan kepala sakit. Kadar asam urat juga meningkat dan dapat
mengarah ke pencetus cristal uric acid, menyebabkan gout arthritis.
2) Intoleransi terhadap karbohidrat
Gangguan metabolik karbohidrat akibat gangguan penggunaan glukosa
akibat insensitivity celluler terhadap kegiatan normal insulin.
Hiperglikemia sedang, hipoinsulinemia dan oleransi glukosa yang
abnormal biasa ditemukan.
3) Kadar trigliserida meningkat
Hiperinsulin merangsang produksi trigliserida di hati, dan menurunnya
penerimaan gliserida oleh jaringan perifer.
c. Imbalans elektrolit
1) Potasium
10
2) Metabolik asidosis
3) Magnesium
4) Sodium
d. Sistem hematologi
1) Anemia
2) Kecendrungan perdarahan
3) Infeksi
11
e. Sistem kardiovaskuler
g. Sistem Gastrointestinal
exudat dan ulcersi, rasa metalik pada mulut, dan bau urin pada
12
BB.
h. Sistem neurological
i. Sistem muskuloskeletal
air.
j. Sistem integumen
tampak pucat sebagai akibat anemia dan kering, bersisik karena kegiatan
ukuran kelenjar keringat. Pruritus paling lazim akibat campuran dari kulit
Pasien bisa merasa sangat gatal yang dapat mengarah ke perdarahan atau
k. Sistem reproduksi
13
luteinizing yang menurun, menyebabkan anvolusi dan perubahan
l. Sistem endokrin
(T4)
m. Perubahan psikososial
14
Hemoglobin dan hematokrit dibawah rentang normal.
Jumlah sel darah merah dibawah rentang normal.
Kadar alkalin fosfat mungkin tinggi bila metabolisme tulang
dipengaruhi.
b. Radiology
Foto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal (adanya batu
atau adanya suatu obstruksi). Sebaiknya tanpa puasa, karena dehidrasi
akan memperburuk fungsi ginjal.
USG untuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan
parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter proksimal, kandung
kemih dan prostat.
15
Hipertensi diberikan antihipertensi yaitu Metildopa (Aldomet),
Propanolol (Inderal), Minoksidil (Loniten), Klonidin (Catapses), Beta
Blocker, Prazonin (Minipress), Metrapolol Tartrate (Lopressor).
b. Intervensi diet yaitu diet rendah protein (0,4-0,8 gr/kgBB), vitamin B dan
C, diet tinggi lemak dan karbohirat.
g. Transplantasi ginjal.
16
9. Penyakit Gagal Ginjal Kronik (Chronic Kiddney Disease)
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
3. Ppt
4. Liflet
5. Foto Kegiatan
19
20
21
22
23