Disusun Oleh
Kelompok
B. Tujuan Penyuluhan :
1. Tujuan Umum
2
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan sasaran mampu
mengetahui tentang manajemen cairan dan elektrolit untuk penderita chronic kidney
disease.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami dan menjelaskan pengaturan kebutuhan cairan pada penderita gagal
ginjal kronik
b. Memahami dan menjelaskan pengaturan kebutuhan elektrolit bagi penderita
gagal ginjal kronik.
c. Memahami dan menyebutkan petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisis
untuk menjaga cairan
C. Materi : Terlampir
D. Pelaksanaan Kegiatan
1) Topic : Manajemen Cairan dan Elektrolit
2) Sasaran : Klien dan keluarga klien dengan chronic kidney disease
3) Metode :
a) Ceramah
b) Tanya Jawab
E. Waktu Dan Tempat
1) Hari/Tanggal :Rabu, 22 Februari 2023
2) Jam : 10:00 wib – selesai
3) Tempat : R.HCU Penyakit Dalam
F. Media :
a) Leaflet
b) infokus
G. Seting Tempat
3
Ket :
: Dosen Pembimbing Akademik & Klinik
: Pemateri
: Moderator
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
: Dokumen Tator
H. Pengorganisasian
1) Pemateri : Nurma Mutia Yusman
2) Moderator : Sri Rahma Hosen
3) Fasilitator : Agung Siswandi
Rabiatul Izaati Aluvia
Dwi Suci Ramadhany Putri
4) Observer : Kurnia Mayang Sari
5) Dokumentasi : Fitri
I. Tugas pelaksana
1) Pemateri
a) Bertangguang jawab atas acara penyuluhan
b) Memimpin jalannnya penyuluhan
c) Menjelaskan materi materi penyuuhan
2) Moderator
a) Membuka acara
b) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
c) Menjelaskan tujuan dan topic
d) Menjelaskan kontrak waktu
e) Mengevaluasi kesimpulan acara yang dilakukan
f) Menutup acara
4
3) Fasilitator
a) Memotivasi peserta agar berperan aktif
b) Membuat absensi acara penyuluhan
c) Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu penyuluhan
4) Observer
Mengawasi proses pelaksana kegiatan dari awal sampai akhir
5) Dokumentasi
Mendokumentasikan jalannya acara
J. Kegiatan
5
3 Evaluasi 5 menit a. Memberi kesempatan a. Bertanya
klien untuk bertanya
b. Menanyakan kembali b. Menjawab
materi c. Membalas
c. Memberi reinforcement reinforcement
positif
d. Menjawab RTL
d. RTL:
Meminta klien
menyebutkan kebutuhan
cairan per hari bagi
penderita gagal ginjal
kronik
K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Diharapkan peserta duduk pada posisinya
b. Media dan alat sesuai dengan perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
b. Leader memimpin jalannya kegiatan
c. Fasilitator menempatkan diri di tengah – tengah peserta
d. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya kegiatan
e. Peserta dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Akhir
Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok diharapkan ;
a. Menjelaskan kebutuhan cairan penderita gagal ginjal kronik
b. Menyebutkan pantangan asupan cairan
c. Menyebutkan pantangan asupan natrium
6
d. Menyebutkan dua dari petunjuk bagi pasien yang menjalani hemodialisis untuk
menjaga cairan
Lampiran Materi
7
Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada orang
dewasa kurang lebih 60% berat badan adalah air (air dan elektrolit). Pembatasan cairan
perlu dilakukan seiring dengan menurunnya kemampuan ginjal. Karena jika pasien gagal
ginjal kronik mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada akan
menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema (pembengkakan). Oleh
sebab itu agar tidak terjadi penumpukan cairan maka jumlah cairan yang boleh
dikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak: 500 cc + jumlah urin dalam satu hari.
Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup, ice cream, susu, syrup,
yoghurt, juga dihitung sebagai cairan.
Penderita gagal ginjal kronik telah berkurang fungsi pengolahan cairannya, sehingga
jumlah cairan harus dibatasi. Cairan yang masuk kedalam tubuh harus seimbang dengan
cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Seringkali penderita gagal ginjal kronik memerlukan
tambahan diuretic untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh.
Pantangan besar:
1. Air kelapa
2. Minuman isotonic
Dengan perhatian khusus: Kopi, susu, teh, lemon tea.
2. Kalium
8
Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada beberapa
pasien, kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan kalium dari
makanan yang berlebih atau obat-obatan yang diberikan. Pembatasan asupan kalium
dianjurkan bila kadar kalium dalam darah > 5,5 mEq. Asupan kalium yang dianjurkan
adalah 40 mg/kg BB/hari.
Pantangan:
a. Pisang, mangga
b. Tomat, bayam
c. Umbi-umbian
Dengan perhatian khusus:
a. Sayuran rebus, timun, jamu
b. Kacang dan produk olahannya
Relatif aman:
a. Pare, lobak, bawang merah, bawang putih
b. Selada, seledri, tauge
c. Apel, dan pir
3. Fosfat
Pada penderita gagal ginjal kronik akan terjadi penumpukan fosfat dalam darah.
Dokter akan memberikan pengikat fosfot untuk mengurangi penumpukan fosfot. Diet
fosfot sangat berbeda untuk masing-masing individu, dan diet fosfot tidak boleh
terlalu ketat karena dapat menyebabkan kekurangan protein. Dalam hal diet fosfot ini
anda harus berkonsultasi dengan dokter anda. Namun secara umum diet fosfot ini
adalah:
Dengan perhatian khusus:
a. Susu (maksimal 150 ml/hari)
b. Jeroan, hati
c. Kerang, ikan kering, dan ikan asin
d. Coklat dan kacang
Relatif aman:
a. Ikan segar
b. Daging tanpa lemak (Dada ayam tanpa kulit)
10
Daftar Pustaka
Bote. 2009. Keseimbangan Cairan Tubuh. Diakses tanggal 23 Maret 2019.
http://botefilia.com/index.php/archives/2009/01/11/
Mansjoer, Arif., dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Moore, Lisa, MD. 2005. Keseimbangan Cairan Tubuh. Diakses tanggal 23 Maret 2019.
www.e-medicine.com
Prawirohardjo, Sarwono. 1994. Faal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Wikyasastro, Hanifa. 1997. Faal Tubuh. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
11