Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

“ SATUAN ACARA PENYULUHAN ”

Oleh:

Kelompok 3

Mutia Aniza (163110213)

Mutia Aniza ( 163110214)

Niken Yulista ( 163110215)

Ocvi Liyani (163110216)

Putri Indah Kamelia (163110217)

Putri Yolanda ( 163110218)

Ratna Oktavia (163110219)

Rima Delvia WR ( 163110220)

Satya Aji Rahayu (163110221)

Shinta Maifenti (163110222)

Dosen Pembimbing:

Ns. Yosi Suryarinilsih, M.Kep, Sp.Kep.MB

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA PASIENDENGAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Topik:

Gangguan Pemenuhan Cairan Tubuh

Sub tubuh:

Perawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Cairan Tubuh

Sasaran:

Masyarakat

Hari,tanggal:

Tempat:

Pelaksana :

Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan , Poltekkes Kemenkes RI Padang

Tujuan:

Umum:

Saat dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan peserta penyuluhan mengerti dan paham
dengan hal-hal yang berkaitan dengan apa itu gangguan pemenuhan cairan

Khusus:

Disaat setelah dilakukannya penyuluhan an peserta yang mengikutinya penyuluhan


diharapkan peserta penyuluhan kesehatan mapu:

1. Mengetahui apa itu keseimbangan cairan


2. Pengaturan keseimbangan cairan
3. Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa
4. Jenis gangguan yang umum terjadi dalam keseimbangan cairan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
6. Pencegahan Kekurangan Cairan dan Elektrolit

Metode:

1. Ceramah
2. Tanya jawab

Media:

PowerPoint

Rencana Kegiatan:

Tahapan dan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


pra kegiatan dalam 5 menit Menyiapkan daftar hadir, Peserta penyuluhan mengisi
ruangan, dan tempat untuk daftar hadir dan duduk di
peserta penyuluhan tempt yang disediakan
Pendahuluan dalam 5 menit Pembukaan: a. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam b. Mendengarkan tujuan
dan memperkenalkan dan maksud
diri penyuluhan
b. Menyampaikan c. Mendengarkan dan
tujuan dan maksud menyetujui kontrak
penyuluhan waktu penyuluhan
c. Menjelaskan kontrak d. Mendengarkan materi
waktu dan penyuluhan yang
mekanisme disampaikan
d. Menyebutkan materi
penyuluhan

Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan :


penyuluhan 15 menit a. Menggali a. Menjawab pertanyaan
pengetahuan dan
pengalaman sasaran
penyuluhan tentang
perawatan pasien
pada gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit b. Mendengarkan
b. Menjelaskan materi penjelasan
berupa:
1) Mengetahui apa itu
keseimbangan cairan
2) Pengaturan
keseimbangan cairan
3) Gangguan
keseimbangan cairan,
elektrolit, dan asam
basa
4) Jenis gangguan yang
umum terjadi dalam
keseimbangan cairan
5) Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kebutuhan cairan dan
elektrolit
6) Pencegahan
Kekurangan Cairan
dan Elektrolit
c. Memberikan c. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan
sasaran penyuluhan
untuk mengajukan
pertanya mengenai
materi yang
disampaikan
d. Menjawab pertanyaan d. Mendengarkan
yang dianjurkan oleh jawaban
peserta penyuluhan
Evaluasi:
Penutup dalam 5 menit a. Menanyakan kembali a. Peserta penyuluhan
materi yang telah menjawab pertanyaan
disampaikan yang diajukan oleh
penyaji
b. Penyaji b. Peserta penyuluhan
menyampaikan menjawab pertanyaan
kesimpulan oleh penyaji

c. Peserta penyuluhan
c. Tim penyuluh
menerima leaflet yg
kesehatan
akan dibagikan(jika
membagiakn leaflet
disediakan)
jika disediakan
kepada semua peserta
penyuluhan

Materi Penyuluhan:

A. Keseimbangan cairan dan elektrolit


Keseimbagan cairan perlu untuk dipertahankan keseimbangannya,untuk
menjaga keutuhan keseimbangan tubuh, baik keseimbangan cairan , elektrolit, dan
asam basa dalam tubuh. Keseimbangan tersebut dapat dipertahankan oleh asupan,
distribusi, dan pengelaan cairan ataupun elektrolit di dalam tubuh. Hampir Semua
kegiatan yang dilakukan diladlam tubuh memerlukan cairan. Cairan tersebut berupa
cairan yang diminum setiap hari lebih kurang 8 liter. Lebih kurang 60% berat badan
orang dewasa pada umumnyabterdiri dari cairan.

B. Pengaturan keseimbangan cairan tubuh


Melelui:
a. Distribusi cairan tubuh
Cairan tubuh itu didistribusikan dalam dua kompartemen yang
berbeda,yakni:cairan eksternal (CES) dan cairan intra seluler(CIS). Cairan
ekstrasel terdiri dari cairan interstisial dan cairan intravaskuler.
Cairan intrasel adalah cairan di dalam membran sel yang berisi subtansi terlarut
atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk
metabolisme.
b. Komposisi cairan tubuh
Cairan yang bersirkulasi di seluruh tubuhdi ruang intersel dan ekstra sel
mengandung elektrolit, mineral dan sel. Elektrolit merupakan sebuah unsur dan
senyawa, yang jika larut di dalam air atau pelarut lainnya.
c. Pergerakan cairan tubuh
Cairan tubuh tidak statis. Cairan dan elektrolit berpindah berpindah dari satu
kompartemen ke kompartemen lain untuk memfasiltasi proses-proses yang terjadi
di dalam tubuh.
Yang terjadi yaitu proses difusi an osmosis. Difusi proses ketka materi padat,
partikel, seperti gula di dalam cairan. Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Osmosis perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran
semipermiabel yang pindah dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

C. Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa


Merupakan gangguan yang jarang terjadi secara tunggal dan dapat menggnggu
proses normal dalam tubuh. Klien mengalami kehilangan cairan tubuh akibat luka
bakar, penyakit, atau trauma, beresiko mengalami ketidakseimbangan elektrolit.
Selain itu, ketidakseimbangan elektrolit yang tidak diatasi ( seperti kehilangan
kalium) akan mengakibatkan gangguan asam-basa.

D. Jenis gangguan yang umum terjadi dalam keseimbangan cairan


1. Kelebihan volume cairan
Merupakan suatu keadaan di mana seseorang mengalami atau mempunyai
resiko terhadap kelebihan cairan intraseluler atau interstisial. Dapat terjadi saat
keadaan natrium dalam keadaan isotonik sehingga terjadi hipervolemi tanpa
disertai perubahan kadar elektrolit serum.
Biasanya berhubungan dengan:
Keadaan patologis seperti,gangguan ginjal akut dan kronis
Organ dengan pengaruh beban:
Infark miokard
Gagal jantung
Hipertensi portal:
Penyakit hati
Asites
Kanker, dan sirosis
Yaitu,
a. Edema pulmonal
Suatu penyakit yang menggmbarkan kondisi suatu individu yang mengalami
atau beresiko tinggi mengalami insufisiensi pertukaran gas yang berhubungan
dengan akumulasi cairan yang berhubungan dengan gagl jantung kiri.
Resiko tinggi pada:
1. Hipertensi
2. Disretmia
3. Infark miokard
4. Gagal jantung
5. Penyakit ateri koroner
6. Diabetes melitus
7. Racun
8. Perokok,dll

b. Trombosis Vena Dalam


Suatu kondisi yang menggambarkan individu yang mengalami pembentukan
bekuan vena karena statis darah, cedera dinding pembuluh darah, atau
perubahan koagulasi.
Beresiko pada:
1. Imobilisasi
2. Fraktur
3. Obesitas
4. Kegagalan jantung,dll
c. Hipervolomi
Merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan volume cairan eksternal
terutama intravaskuler melempaui kemampuan tubuh untuk mengeluarkan air
melalui ginjal, sal. Interstisial, dan kulit.
Kondisi ini akan lebih mudah dengan adanya gangguan pada fungsi ginjal
berat (penyakit ginjal kronik stad IV dan V/pada gagal ginjal akut ligurik) dan
gangguan pada otot jantung( gagal jantung konestif).
d. Edema
Merupukan suatu keadaan berupa pembengkakan yang bisa diraba yang
disebabkan karena penambahan cairan interstisium. Ada 2 faktor yang dapat
menentukannya, yaitu:
1. Retensi Natrium di dalam ginjal, dipengaruhi oleh
a. aktifitas sistem renin angiotensin aldosteron yang berkaitan erat
dengan baroreseptor di arteri aferen glomerulus ginjal
b. aktifitas atrial natriuretik peptide(ANP) yang berkaitan erat dengan
baroreseptor di ventrikel dan atrium jantung
2. hemodinamik di dalam kapiler, dipengaruhi oleh:
a. selisih tekanan onkotik dalam interstisium
b. selisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalam
interstisium.

2.Kekurangan Volume Cairan

Merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tidak makan dan minum per oral
mempunyai resiko terjadinya dehidrasi vaskuler, interstisial atau inraseluler. Kekurangan
volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang hilang berada di dalam proporsi isotonik.
Kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali jika ketidakseimbangan lain. Klien
yang beresiko kekurangan volume cairan ini adalah klien yang mengalami kehilangan cairan
dan elektrolit melalui saluran gastointestinal, misalnya akibat muntah, pebghisap lambung,
diare, atau fistula. Penyebab lainnya dapat melalui perdarahan, pemberian obat-obat diuretik,
keringat yang banyak, demam, dan penurunan asupan per oral.

Misalnya pada:

a. Diare
Merupakan suatu keadaan dimana berkurangnya volume air tanpa elektrolit (natrium)/
berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natrium dan cairan ekstrasel.
b. Kehilangan GI abnormal: muntah,drainase intestinal,dll
c. Hemoragia,dll
3. Ketidakseimbangan asam-basa
a. Asidosis Respiratorik
Yaitu peningkatan kadar PaCO2 ( karbon dioksia) dalam darah.
Biasanya dapa terjadi karena hipoventilasi dari gagal pernapaan.
Perubahan kadar kalium dapat mempengaruhi asidosis yaitu dalam
keadaan hiperkalemia.
b. Alkalosis Respiratorik
Yaitu masalah yang ditandai dengan penurunan kadar PaCO 2 dan
penurunan konsentrasi ion hidrogen, biasa terjadi pada pasien dengan
hiperventilasi yaitu pada pasien asma.
c. Asidosis metabolik
Yaitu diakibatkan karena peningkatan kadar hidrogen/penurunan pH di
dalam cairan ekstra sel, yang disebabkan karena peningkatan kadar
hidrogen atau penurunan bkarbonat.
d. Alkalosis metabolik
Yaitu ditandai dengan banyaknya kehilangan asam dari tubuh atau
dengan meningkatnya kadar bikarbonat. Muntah adalah penyebab yang
paling umum,dan pada seseorang mengalami gangguan asam lambung

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit


Banyaknya keperluan air yang dibutuhkan tubuh yang tergantung dengan beberapa
hal diantaranya,
1. Umur
Tergantung dengan usia,karena seiring dengan bertambahnya usia maka akan
mempengaruhi luas permukaan tubuh,metabolisme dan berat badan. Pada usia
lanjut akan lebih mudah terjadi gangguan keseimbangan cairan karena gangguan
fisiologis tubuh seperti jantung, paru, ginjal, dll.
2. Lingkungan
Udara dan suasana yang banyak pengeluaran cairan akan menyebabkan keperluan
tubuh akan cairan akan meningkat. Oleh karena itu kita harus lebih banyak minum
untuk memenuhi atau mengganti cairan yang hilang.
3. Olah raga
Semakin banyak kita melakukan aktifitas fisik akan menyebabkan banak nya
cairan yang dibutuhkan oleh tubuh .
4. Gangguan kesehatan
Pada penyakit yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebih, seperti mual-
muntah maka hal tersebut akan menyebabkan pasien dehidrasi atau kekurangan
cairan berlebih. Dan adapun penyakit yang menyebabkan pemenuhan cairn pun
harus dibatasi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh seperti
penyakit kelainan jantung, ginjal, ataupun organ lainnya.

F. Pencegahan Kekurangan Cairan dan Elektrolit


Pencegahan dapat dilakukan dengan:
a. Membiasakan diri minum air putih minimal 8 gelas perhari
b. Hindari stress yang berlebih, karena stress dapat meningkatkan metabolisme sel
dalam tubuh, sehingga membutuhkan banyak cairan dan elektrolit. Tapi karena di
imbangi dengan pemasukan cairan menyebabkan kekurangan cairan dan elektrolit
c. Dalam kasus ringan, membuat perubahan dalam diet dan memasukan makanan
yang kaya mineral dapat mengobati ketidakseimbangan
d. Mengasup minuman yang mengandung elektrolit juga dapat membantu
mengobati ketidakseimbangan
e. Mengkonsumsi makanan yang tepat termasuk buah-buahan,sayuran, dan kacang-
kacangan

Anda mungkin juga menyukai