Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hemodialisa komplikasi hipoglikemia

Topik : Hemodialisa komplikasi hipoglikemia


Hari/tanggal : 13 Oktober 2017
Tempat : Ruang Tunggu Pasien RSSA Malang
Jam : 08.30 WIB
Waktu : 30
Sasaran : Keluarga pasien
I.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengetahui dan memahami
tentang hemodialisa komplikasi hipoglikemia
II.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan sasaran diharapkan dapat :
Menjelaskan tentang tindakan hemodialisa
Menjelaskan tujuan dilakukan hemodialisa
Menjelaskan komplikasi hemodialisa
Menjelaskan pengertian hipoglikemia
Menjelaskan gejala hipoglikemia
Menjelaskan hipoglikemia berkaitan dengan gagal ginjal
Menjelaskan cara mencegah hipoglikemia

III. MATERI
1. Pengertian Hemodialisa
2. Tujuan Hemodialisa
3. Komplikasi Hemodialisa
4. Pengertian Hipoglikemia
5. Gejala Hipoglikemia
6. Keterkaitan hipoglikemia dengan gagal ginjal
7. Cara Mencegah Hipoglikemia
IV.MEDIA
1. Audio
2. Leaflet
3. Poster

V.METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan :
1. Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Menjawab salam
3. Menyebutkan materi/pokok Mendengarkan dan
bahasan yang akan disampaikan memperhatikan
2 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
o Pengertian, tujuan, dan Menyimak dan
komplikasi hemodialisa memperhatikan
o Pengertian hipoglikemia
o Gejala Hipoglikemia Tanya Jawab
o Keterkaitan hipoglikemia dengan
gagal ginjal
o Cara Pencegahan
Hipoglikemia-
3 10 menit Evaluasi :
Menyimpulkan inti penyuluhan
Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan
Memberi kesempatan kepada klien Feedback
untuk bertanya
Memberi kesempatan kepada klien
untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4 5 menit Penutup :
Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan
Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di Menjawab salam
berikan kepada peserta
Mengucapkan salam

VII.KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a.) Persiapan media yang akan digunakan ( Poster, leaflet)
b.) Persiapan tempat yang akan digunakan
c.) Kontrak waktu
d.) Persiapan SAP

2. Evaluasi Proses
a.) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
b.) Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikan
c.) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a.) Mengetahui pengertian hemodialisa
b.) Mengetahui tujuan hemodialisa
c.) Mengetahui komplikasi hemodialisa
d.) Mengetahui pengertian hipoglikemia
e.) Mengetahui gejala hipoglikemia
f.) Mengetahui keterkaitan hipoglikemia dengan gagal ginjal
g.) Mengetahui pencegahan hipoglikemia

VIII.PENGORGANISASIAN DAN PENGURAIAN TUGAS


1. Protokol/Pembawa Acara : Theza Ayu Wardani
Uraian Tugas :
- Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
- Mengatur proses dan lama penyuluhan
- Menutup acara penyuluhan
2. Penyuluh : Ahmad Hidayat
Agnez
Ni Wayan Wijayanti
Uraian Tugas :
- Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
- Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
- Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Fasilitator :
1) Rika Dwi Juliastutik
2) Dina Mampi R
3) Maria
Uraian Tugas :
- Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
- Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
- Menginterpretasikan peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
4. Dokumentasi
1) Fari Pratama Putra
2) Ferly
3) Aini
Uraian Tugas :
- Mengabadikan momen untuk arsip dan bukti di Institusi masing-masing
LAMPIRAN

1. Latar Belakang
Penyakit gagal ginjal utamanya diderita oleh pasien yang telah mengalami usia
lanjut. Pasien yang menjalani proses hemodialisa tidak cukup dilakukan hanya sekali,
ada yang menjalani hemodialisa secara regular/rutin tiap minggu. Bahkan ada yang
dua kali tiap minggunya. Hal ini tentu saja akan menyebabkan komplikasi pada
pasien.
2. Penngertian Hemodialisa
Cuci darah (Hemodialisa, sering disingkat HD) adalah salah satu terapi pada
pasien dengan gagal ginjal yang dimana dalam hal ini fungsi pencucian darah yang
seharusnya dilakukan oleh ginjal diganti dengan mesin. Dengan mesin ini pasien tidak
perlu lagi melakukan cangkok ginjal, pasien hanya perlu melakukan cuci darah secara
periodik dengan jarak waktu tergantung dari keparahan dari kegagalan fungsi ginjal.
Fungsi ginjal untuk pencucian darah adalah dengan mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium,
kalium, hidrogen, ureum, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain.
Cuci darah dilakukan jika ginjal kita tidak dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik atau biasa disebut dengan gagal ginjal. Kegagalan ginjal ini dapat terjadi
secara mendadak (gagal ginjal akut) maupun yang terjadi secara perlahan (gagal
ginjal kronik) dan sudah menyebabkan gangguan pada organ tubuh atau sistem dalam
tubuh lain. Hal ini terjadi karena racun racun yang seharusnya dikeluarkan oleh
ginjal tidak dapat dikeluarkan karena rusaknya ginjal. Kelainan yang dapat terjadi
yaitu meningkatnya kadar keasaman darah yang tidak bisa lagi diobati dengan obat
obatan, terjadinya ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, kegagalan jantung
memompa darah akibat terlalu banyaknya cairan yang beredar di dalam darah,
terjadinya peningkatan dari kadar ureum dalam tubuh yang dapat mengakibatkan
kelainan fungsi otak, radang selaput jantung, dan perdarahan.
Cuci darah dapat dilakukan dalam sementara waktu apabila kerusakan fungsi
ginjal bersifat sementara, biasanya sering terjadi pada kasus gagal ginjal akut. Tetapi,
pada kasus gagal ginjal kronik dimana kerusakan fungsi ginjal bersifat permanen,
maka cuci darah dilakukan seumur hidup pasiennya.
Rata-rata setiap orang memerlukan waktu 9-12 jam dalam sepekan untuk
mencuci seluruh darah yang ada, tetapi karena dianggap terlalu lama, maka dibuat
waktu cuci darahnya menjadi 3 kali pertemuan dalam sepekan dan disetiap
pertemuannya dilakukan selama 3-4 jam. Tentu saja akan berbeda pada setiap orang
yang memerlukan cuci darah, hal itu sangat tergantung dari derajat kerusakan
ginjalnya, diet sehari-hari, penyakit lain yang menyertainya dan lain-lain. Sehingga
dokterlah yang akan menentukannya untuk setiap pasien dengan tepat.
3. Tujuan Hemodialisa
- Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa
metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain.
- Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya
dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.
- Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.
- Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain.

4. Komplikasi Hemodialisa
1) Keram
Keram otot terjadi sekitar 20% dalam terapi dialisis. Keram otot ini berhubungan
dengan kecepatan ultrafiltrasi yang tinggi dan rendahnya konsentrasi sodium diasilat
yang dapat mengindikasi terkadinya keram yang menjadikan penyebab terjadinya
kontraksi akut volume ekstraseluler (Clarkson et al., 2010). Selain itu kram
mungkin adalah reflek dari perubahan elektrolit yang berpindah ke otot membran
(OCallaghan, 2006).
2) Dialysis Disequilibrium Syndrome
Terjadi pada saat hemodialisis pertama kali atau pada awal dimulainya terapi
hemodialisis. Sindrom ini merupakan akibat dari perubahan osmotik pada otak,
khususnya pada dinding urea plasma. (OCallaghan, 2006). Sindrom ini
berhubungan dengan sekumpulan gejala yang mencakup mual dan muntah,
kegelisahan, sakit kepala, dan kelelahan selama dilakukannya hemodialisa atau
setelah dilakukannya hemodialisa. Dialysis Disequilibrium biasanya dilihat pada
situasi dimana pada awal konsentrasi larutan sangat tinggi dan alirannya menalami
kemunduran kecepatan (Clarkson et al., 2010).
3) Hipoglikemia
Disebabkan oleh pengurangan level potassium yang terlalu sering.
4) Perdarahan
Terjadi karena kerusakan fungsi platelet di daerah uremik dan adanya perubahan
permeabilitas kapiler serta anemia. Dari beberapa hal tersebut dapat meningkatkan
hilangnya di saluran pencernaan karena gastritis atau angiodysplasia, lesi yang
berhubungan dengan gagal ginjal. Pada awal dilakukannya hemodialis, dilaporkan
bahwa adanya sebagian kerusakan yang disebabkan disfungsi platelet dan
permeabilitas kapiler. Pasien yang menjalani hemodialisis mempunyai resiko tinggi
untuk terkena perdarahan karena terpapar heparin secara berulang ulang
(Clarkson et al., 2010).

5) Pengertian Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah keadaan berkurangnya kandungan gula pada badan sampai


dibawah 60 mg/dL. Pada keadaan normal kandungan gula darah ada pada range 70-125
mg/dL. Mekanisme hipoglikemia berlangsung saat badan menyajikan tanggapan
automatis pada rendahnya kandungan gula dengan menghasilkan adrenalin dari kelenjar
adrenalin. Adrenalin ini menyebabkan terjadinya pelepasan gula semacam cadangan
badan dibarengi gejala klinis spesifik.
Hipoglikemia menyebabkan gejala mirip serangan kekhawatiran yakni gelisah,
keluar keringat dingin, gemetar, jantung berdebar, rasa lapar yang datang mendadak
sampai kehilangan kesadaran. Pada keadaan lebih berat hipoglikemia mengakibatkan
supp;y glukosa ke otak menyusut hingga menyebabkan beragam masalah yang terkait
dengan manfaat panca indera.

6) Gejala Hipoglikemia
- Gelisah
- Keluar keringat
- Terjadi masalah pendengaran serta pendengaran
- Tak dapat berkonsentrasi
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Kejang

7) Keterkaitan Hipoglikemia dengan Gagal Ginjal


Hipoglikemia bisa berlangsung lantaran pelepasan insulin dengan cara
berlebihan oleh pancreas, ada kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal,
kelainan pada proses pembentukan glukosa pada hati serta ketidaksiplinan pasien
Diabetes Mellitus konsumsi obat insulin.
Gagal ginjal adalah penurunan kegunaan ginjal dengan atau tanpa ditandai
dengan penurunan laju filtrasi glomerulus. Ginjal adalah organ yang berperan
menyaring toksin serta menyerap buatan limbah dalam darah, menyeimbangkan
kandungan elektrolit pada badan, mengontrol tekanan darah serta merangsang produksi
sel darah merah.
Gagal ginjal bisa mengakibatkan badan jadi lemas, sesak napas, lesu. Pada
pasien gagal ginjal muncul gejala penurunan eskresi K+ pada darah hingga
menyebabkan maalah pada jantung. Gagal ginjal pula bisa mengakibatkan penurunan
produksi eritropoietin hinggan menyebabkan serta kekurangan Hb. Mengakibatkan
kegagalan peranan ginjal bisa mengakibatkan beragam masalah metabolism didalam
darah.
Proses pemecahan karbohidrat jadi glukosa ialah satu diantaranya. Pasien gagal
ginjal umumnya pula sering lakukan hemodialisis atau bersihkan darah untuk menjaga
keberlangsungan hidupnya. Saat proses hemodialisis ini kemungkinan hipoglikemia
dapat berlangsung dengan cara mendadak, keadaan ini sangat beresiko.
Resiko hipoglikemia pada gagal ginjal semakin besar bila gagal ginjal
dikarenakan oleh penyakit komplikasi Diabetes Mellitus, pasien DM yang tak disiplin
dalam konsumsi obat insulin, terlambat konsumsi lalu mengambil keputusan untuk
melipatgandakan dosis pada mengkonsumsi obat selanjutnya bisa mengakibatkan
hipoglikemia.

8) Cara Pencegahan Hipoglikemia


1) Carilah informasi tentang diabetes mellitus dengan hemodialisa
2) Pada penderita diabetes mellitus yang melakukan hemodialisa diharuskan untuk
rutin menyuntikkan insulin
3) Mengontrol kadar gula sebelum melakukan hemodialisa atau dapat mengontrol
kadar gula harian secara mandiri
4) Mengontrol penyakitnya, dengan melakukan perubahan gaya hidup dimulai dengan
mengatur pola diet yang tepat dan melakukan olahraga secara teratur
HASIL EVALUASI SAP HEMODIALISA KOMPLIKASI HIPOGLIKEMIA
1. Evaluasi structural
a. Persiapan media yang akan digunakan ( poster, leaflet)
Yang sudah sesuai dengan SAP : audio,leaflet,poster,masker ada sesuai rencana.
Kendala : 1. Klien sulit membaca tulisan yang ada di poster.
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
Yang sudah sesuai dengan SAP :tempat sesuai yaitu di ruang tunggu rsi siti
aisyahmadiun, sebagian memperhatikan penjelasan yang di depan.
Kendala : kursi ruang tunggu tidak menghadap ke satu arah, klien atau keluarga
kurang banyak.
b. Kontrak Waktu
Yang sudah sesuai dengan SAP :
1. Pelaksanaan pada hari/tanggal : Jumat, 13 Oktober 2017
2. Pembukaan 5 menit,pelaksanaan 10 menit,penutup 5 menit,pelaksaan secara
keseluruhan 20 menit.
Kendala 1:
c. Persiapan SAP
Kendala :materi SAP kurang lengkap.
2. Evaluasi Proses
Jumlah peserta penyuluhan sebanyak 12 orang.
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan.
Kendala :
10 dari 12 orang yang mengikuti penyuluhan hanya 70% yang memperhatikan.
2.Peserta lebih fokus ke anggota keluarganya dari pada mendengarkan penyuluhan.
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
Kendala : hanya 2 orang yang aktif bertanya.
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.
Kendala : hanya 2 orang yang aktif menjawab pertanyaan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu memahami pengertian hemodialisa dan hipoglikemia
Yang sudah dicapai,klien menganggukkan kepala ketika penyaji bertanya apakah
bapak ibu sudah mengerti ?
Kendala :hanya sedikit respon dari bapak atau ibu.
b. Peserta mampu memahami tujuan, komplikasi hemodialisa
Kendala :beberapa klien tidak merespon apa yang ditanyakan penyaji.
c. Peserta mampu memahami gejala hipoglikemia
Kendala :klien tidak merespon.
d. Peserta mampu memahami keterkaitan hipoglikemia dengan gagal ginjal
Kendala :klien tidak merespon
e. Peserta mampu memahami cara pencegahan hipoglikemia
Kendala :beberapa klien tidak merespon.
DAFTAR PUSTAKA
http://dewinurhi.blogspot.co.id/2013/10/hemodialisa.html.diakses pada tanggal 10 oktober
2017 . 07.00 WIB)
https://dokumen.tips/documents/sap-hd-5698aa692e9cc.html.diakses pada tanggal 10
oktober 2017.08:08 WIB)
yayasan ginjal diatrans Indonesia. Edisi okt-nov 2012. Buletin Informasi Kesehatan Ginjal.
Terbit dwi bulanan., diakses pada tanggal 10 oktober 10 oktober 2017.08.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai