Hari : Selasa
Tanggal : 17 Mei 2016
Waktu : 45 menit
Tempat : Ruangan Hemodialisa
Sasaran : Keluarga Pasien
Topik kegiatan : Penyuluhan Tentang tindakan hemodialisa dan diet bagi
pasien yang menjalani hemodialisa.
Pasien yang menjalani hemodialisa tentu saja memiliki rasa cemas dan
khawatir mengenai tindakan tersebut. Oleh karena itu, sebelum menjalani
proses hemodialisa ada hal – hal yang perlu diketahui oleh setiap pasien agar
kecemasan yang dialami pasien – pasien tersebut minimal dapat berkurang.
Sebagai perawat diharapkan memberikan informasi dan pengarahan –
pengarahan, serta motivasi terhadap pasien yang menjalani hemodialisa.
B. TUJUAN
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta mengetahui
tentang pengetahuan gagal ginjal kronis dan diit pada pasien dengan
hemodialisa.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran penyuluhan mampu:
a. Memahami dan menjelaskan pengertian hemodialisa
b.Memahami dan menjelaskan tujuan, indikasi dan kontra indikasi serta
komplikasi pada pasien hemodialisis
c. Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien
hemodialisis.
d. Memahami dan mampu menyebutkan macam-macam diit pada pasien
hemodialisis.
e. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan bagi pasien hemodialisis.
C. SASARAN PENYULUHAN
Keluarga pasien hemodialisis yang menunggu pasien selama menjalani
hemodialisis.
E. SETTING ACARA
1. Acara
a. Pembukaan oleh pembawa acara selama 5 menit
b. Sambutan
- Ketua panitia selama 5 menit
- Wakil dari institusi selama 5 menit
- Wakil dari lahan praktek selama 5 menit
c. Pendahuluan yang dilakukan oleh penyaji 5 menit
d. Penyuluhan tentang hemodialisis dan diit pada pasien dengan hemodialisis
oleh petugas mahasiswa program profesi keperawatan SHT selama 20 menit
e. Tanya jawab 35 menit di pandu mahasiswa SHT
f. Penutup oleh penyaji selama 5 menit
g. Penutupan oleh pembawa acara selama 5 menit
F. MATERI
a) Pengertian gagal ginjal kronis
b) Gejala penyakit gagal ginjal kronis
c) Penyebab penyakit gagal ginjal kronis
d) Pencegahan penyakit gagal ginjal kronis
H. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
I. MEDIA
1. Lembar Balik
2. Leaflet
3. Contoh Makanan
Pada penyakit gagal ginjal kronis tahap awal, anda akan mengalami
beberapa gejala atau tanda-tanda. Gagal ginjal kronis kemungkinan tidak akan
terdeteksi jelas hingga fungsi ginjal menurun secara signifikan.
Gejala Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Sementara itu, bagi penderita yang belum menjalani cuci darah. dianjurkan
untuk melakukan diet rendah protein 40-45 gram/hari. Hal ini tentunya tergantung
fungsi ginjal penderita yang dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium.
Jika fungsi ginjal kurang dari 15 persen, maka pertu melakukan cuci darah.
Lain lagi pada penderita gagal ginjal yang sudah lama alias menahun atau
kronis. Penderita gagal ginjal kronis harus menjalani diet ketat dengan beberapa
tujuan yaitu untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dan
untuk menjaga agar penderita dapat beraktivitas seperti orang normal. Prinsip diet
bagi penderita gagal ginjal kronis adalah:
1. Diet lunak atau biasa.
2. Sebagai sumber karbohidrat: gula pasir, selai, sirup, dan permen.
3. Cukup energi dan rendah protein
4. Sebagai sumber protein, diutamakan protein hewani, misalnya: susu,
sapi,daging, dan ikan. Banyaknya sesuai dengan kegagalan fungsi ginjal
penderita.
5. Sebagai sumber lemak, diutamakan lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan
sekitar 25 persen dari total energi yang diperlukan.
6. Untuk kebutuhan air, dianjurkan sesuai dengan jumlah urine 24 jam; sekitar
500 mililiter melalui minuman dan makanan.
7. Untuk kebutuhan kalium dan natrium dengan keadaan penderita.
8. Untuk kebutuhan kalori, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari.
9. Membatasi asupan garam dapur jika ada hipertensi(darah tinggi) atau edema
(bengkak).
10. Dianjurkan juga mengonsumsi agar-agar karena selain mengandung sumber
energi juga mengandung serat yang larut.
Makanan yang sebaiknya dibatasi bagi penderita gagal ginjal kronik antara lain:
1. Sumber karbohidrat seperti: nasi, jagung, kentang, makaroni, pasta, hevermout,
ubi.
2. Protein hewani, seperti: daging kambing, ayam, ikan, hati, keju, udang, telur.
3. Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: apel, alpukat, jeruk, pisang,
pepaya dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli, buncis.
Masalah cairan
Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkan risiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. Jumlah cairan yang
tidak seimbang dapat menyebabkan terjadinya edema paru ataupun hipertensi
pada 2-3 orang pasien hemodialisa. Ketidakseimbangan cairan juga dapat
menyebabkan terjadinya hipertropi pada ventrikel kiri. Beberapa laporan
menyatakan terjadinya hipertropi pada ventrikel kiri.
Beberapa laporan menyatakan bahwa pembatasan cairan pada pasien
hemodialisa sangat dipengaruhi oleh perubahan musim dan masa-masa tertentu
dalam hidupnya. Seperti penelitian Argiles (2004) menyatakan bahwa asupan
cairan pasien akan sangat tidak terkontrol pada musim panas karena pada musim
panas merangsang rasa. Jumlah asupan cairan pasien baik cairan yang diminum
langsung ataupun yang dikandung oleh makanan dapat dikaji secara langsung
dengan mengukur kenaikan berat badan antar sesihemodialisa (Interdialyticweight
gain/IDWG) (Welch, 2006). IDWG adalah peningkatan berat badan antar
hemodialisa yang paling utama dihasilkan oleh asupan garam dan cairan. Secara
teori, konsekuensi dari asupan tersebut terdiri atas dua bagian yaitu :
on the one hand
yang artinya asupan air dan salin dapat bekerja sama dengan kalori dan protein dalam
makanan, yang akan disatukan untuk memperoleh status nutrisi yang lebih baik.
on the other hand
asupan air dan garam dapat menimbulkan peningkatan cairan tubuh. Yang menjadi kunci
untuk kejadian hipertensi dan hipertropi ventrikel kiri (Villaverde, 2005). IDWG yang dapat
ditoleransi oleh tubuh adalah tidak lebih dari 1,0-1,5 kg (Lewis et al, 1998) atau tidak lebih
dari 3% dari berat kering(Fisher,2006).
Berat kering adalah berat tubuh tanpa adanya kelebihan cairan yang
menumpuk diantara dua terapi hemodialisa. Berat kering ini dapat disamakan
dengan berat badan orang dengan ginjal sehat setelah buang air kecil. Berat kering
adalah berat terendah yang dapat ditoleransi
oleh pasien sesaat setelah terapi dialysis tanpa menyebabkan timbulnya gejala turu
nnya tekanan darah, kram atau gejala lainnya yang merupakan indikasi terlalu
banyak cairan dibuang. Berat kering ditentukan oleh dokter dengan
mempertimbangkan masukan dari pasien. Dokter akan menentukan berat kering
dengan mempertimbangkan kondisi pasien sebagai berikut : tekanan darah
normal, tidak adanya edema atau pembengkakan, tidak adanya indikasi kelebihan
cairansaat pemeriksaan paru – paru, tidak ada indikasi sesak nafas. Dengan
demikian pembatasancairan juga merupakan bagian dari resep diet untuk pasien
ini. Cairan dibatasi, yaitu denganmenjumlahkan urin/24jam ditambah 500-750 ml
(Almatsier, 2004). Urin 24 jam ditambah 500-700 ml adalah jumlah cairan yang dapat
dikonsumsi pasien dan masih dapat ditoleransi olehginjal pasien.
3.Protein
Asupan protein disesuaikan dengan derajat gangguan fungsi ginjal atau laju inflasi
glomerulus kurang dari 25 %, berdasarkan berbagai hasil-hasil penelitian di dapatkan bahwa
pada GGK di perlukan peranan asupan protein sampai 0,5-0,6 gr/kg BB/hari,
rata- rata 0,5 gr / kg BB/ hariagar tercapai keseimbangan metabolisme protein
yangoptimal. Dari protein 0,5 gr/kg BB/hari ini hendaknya diusahakan
sekurang-kurangnya 60 % 0,35 gr/kg/BB/ hari berupa protein dengan nilai
biologik tinggi. Protein dengan nilai biologik tinggi adalah protein dengan
susunan asam amino yang menyerupai aturan amino essensial dan pada
umumnya berasal dari protein hewani ( susu, telur, ikan, unggas, daging tidak
berlemak).
4. Kalium
Kalium jarang meningkat pada GGK, bila terjadi hiperkalemia maka biasanya
berkaitandenganoliguri ( berkurangnya volume urine/, keadaan metaboli
c, obat- obatan yang mengandungkalium. Kadar kalium dalam dalam
serum harus dijaga dalam suatu kisaran yang sempit yaitu3,5 hingga 5 Eq/I untuk
mencegah timbulnya kegawatan jantung karena hiperkalmia.
5. Kalori/ Energi
Asupan energi kebanyakan penderita GGK menunjukkan kurang gizi, hal ini
disebabkan oleh berbagai factor metabolisme dan kurangnya asupan kalori. Kalori
cukup tinggi di hasilkan dari sumber karbohidrat dan lemak merupakan hal
yang penting bagi penderita kronik pembatasan masukan
protein yang diperlukan untuk memperbaiki keseimbangannitrogen, guna me
ncegah oksidasi protein. Untuk memproduksi energi disarankanmasu
kan kalori paling sedikit 35kkal/kg BB/hari, kebutuhan asupan kalori
penderitaGGK yang stabil adalah 35 kkal/kg BB/hari. Kebutuhan kalori harus dipenuhi
guna mencegah terjadinya pembakaran proteintubuh dan merangsang pengeluaran insulin.
6. Lemak
Lemak terbatas, diutamakan pengguna lemak tak jenuh ganda. Lemak
normal untuk pasiendialisis 15-30 % dari kebutuhan energi total.7. VitaminDefisiensi
asam folat, piridoksin dan vitamin C dapat terjadi sehingga perlu suplemen
vitamintersebut. diantaranya vitamin larut lemak, kadar vitamin A meningkat
sehingga harus dihindari pemberian vitamin A pada GGK. Vitamin E dan
K tidak membutuhkan suplementasi.
Contoh susunan bahan makanan sehari untuk pasien gagal ginjal yang
menjalani hemodialis
Waktu Bahan makanan Berat URT
Pagi Beras 75 gr 1 gelas tim
Telur 50 gr 1 butir
Mezena 20 gr 4 sdm
Sayuran 50 gr ¾ gelas
Gula pasir 20 gr 2 sdm
Minyak 10 gr 1 sdm
Tepung susu 10 gr 2 sdm
whole
Pukul Maizena 10 gr 2 sdm
10.00 Gula pasir 20 gr 2 sdm
Minyak 10 gr 1 sdm
Beras 75 gr 1 gelas tim
Daging 25 gr 1 potong kecil
Telur 25 gr ½ butir
Siang Sayuran 75 gr ¾ gelas
Buah 100gr 1 potong pepaya
Minyak 10 gr 1 sdm
gula pasir 10 gr 1 sdm
Pukul 16.00 Maizena 10 gr 1 sdm
Gula pasir 20 gr 2 sdm
Minyak 10 gr 1 sdm
Sore Beras 75 gr 1 gelas tim
Daging 25 gr 1 potong kecil
Telur 25 gr ½ butir
Sayuran 75 gr ¾ gelas
Buah 100 gr 1 potong papaya
Minyak 10 gr 1 sdm
Gula pasir 10 gr 1 sdm
Pukul 21.00 Tepung susu 20 gr 4 sdm
whole
Gula pasir 20 gr 4 sdm
Dimana energi = 2000 kal; protein 40 gr;diet rendah protein rendah garam
Pagi Siang Malam
< 10.00 10.00 < 16.00 16.00 < 20.00 20.00
Nasi Kue talam Nasi Agar-agar Nasi susu
Telur ceplok Teh manis Ikan Teh Daging
Tumis Labu panggang manis bistik
Silam Cah sayur Sup sayur
Susu Papaya Papaya
Teh manis Teh manis
Pada penderita ginjal kronik hemodialisa demikian kompleks, dengan mengatur asupan
energi protein, dan beberapa mineral seperti kalium, natrium, dan air. Pengaturan diit sukar
dipatuhi sukar dipatuhi oleh pasien sehingga memberikan dampak terhadap status gizi dan
kualitas hidup penderita (Sidabutar, 1992).