Waktu : 25 Menit
A. Latar Belakang
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting sangat penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan
tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi
selektif air, elektrolit dan non-elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai kemih. Fungsi
primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel dalam batas-batas
normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi
dan sekresi tubulus. Ginjal dilalui oleh sekitar 1.200 ml darah per menit, suatu volume yang
sama dengan 20 sampai 25 persen curah jantung (5.000 ml per menit). Lebih 90% darah yang
masuk ke ginjal berada pada korteks, sedangkan sisanya dialirkan ke medulla.
Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal yang memerlukan terapi
pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal. Penyakit ginjal kronik biasanya desertai
berbagai komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit saluran napas, penyakit saluran
cerna, kelainan di tulang dan otot serta anemia. Selama ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik
lebih mengutamakan diagnosis dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yang
merupakan penyebab penyakit ginjal kronik serta dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah
terjadi gagal ginjal. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa komplikasi penyakit ginjal kronik, tidak
bergantung pada etiologi, dapat dicegah atau dihambat jika dilakukan penanganan secara dini.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilaksanakan adalah diagnosis dini dan pencegahan yang
efektif terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini dimungkinkan karena berbagai faktor risiko
untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit peserta mampu
memahami mampu mengetahui cara – cara pencegahan dan penanganan CKD dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit peserta diharapkan dapat :
- Menjelaskan Menjelaskan pengertian pengertian CKD
- Menjelaskan etiologi CKD
- Menjelaskan tentang tanda dan gejala CKD
- Menjelaskan cara pencegahan CKD
- Menjelaskan penatalaksanaan CKD
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien , dan pengunjung
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Leafleat
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan
Penyuluh Peserta
Pembukaan :
1 5 menit 1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. Memperhatikan
Memberi
salam
Menjelaska
n tujuan
penyuluhan
Menyebutk
an
materi/pokok
bahasan
yang akan
disampaikan
Pembukaan :
Memberi
salam
Menjelaska
n tujuan
penyuluhan
Menyebutk
an
materi/pokok
bahasan
yang akan
disampaikan
Pembuka
1. Membuka dengan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
4. Melakukan kontrak waktu
5. Menyebutkan materi pokok/bahsan yang
akan disampaikan
2 15 menit Menjelaskan materi penyuluhan secara 1. Mendengarkan memberikan
berurutan dan teratur : tanggapan dan pertanyaan
1. Pengertian CKD mengenai hal yang kurang di
2. Penyebab CKD mengerti
3. Tanda dan gejala CKD 2. Memberikan pemaparan
4. Cara pencegahan CKD Pemaparan dan penjelasan
Memberi kesempatan untul bertanya/diskusi penjelasan dengan baik
tentang materi penyuluhan
3. 5 menit Penutup 1. Menjawab pertanyaan
1. Menanyakan pengetahuan pengetahuan 2. Memberikan tanggapn baik
pada peserta peserta setelah dilakukan
penyuluhan
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
penyuluhan
3. Menutup dengan salam
G. Evaluasi
1. Proses
- Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
- Media yang digunakan adalah leaflet
- Waktu penyuluhan adalah 25 menit
- Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan kegiatan
penyuluhan
- Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik
- Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan berlangsung
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
2. Hasil
A. PENGERTIAN
CKD (Chronic Kidney Disease) atau Gagal ginjal kronik (penyakit ginjal tahap akhir)
adalah gangguan fungsi yang menahun dan tidak bisa kembali semula.gangguan gagal ginjal
kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irresibel dimana kemampuan tubuh
ginjal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia ( retensi urpa dan sampah hiterogen lain dalam darah ) Gagal ginjal kronik
(GGK) biasanya akibat akhir dan kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap Gagal ginjal
kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung
beberapa tahun
B. ETIOLOGI
1. Sistem kardiovaskuler
Hipertensi
Pitting edema
Edema periorbital
Pembesaran vena leher
Friction sub pericardia.
2. Sistem Pulmoner
Krekel
Nafas dangkal
Kusmaull
Sputum kental dan liat
3. Sistem gastrointestinal
Anoreksia, mual dan muntah
Perdarahan saluran GI
Ulserasi dan pardarahan mulut
Nafas berbau ammonia
4. Sistem musculoskeletal
Kram otot
Kehilangan kekuatan otot
Fraktur tulang
5. Sistem Integumen
Warna kulit abu-abu mengkilat
Pruritis
Kulit kering bersisik
Ekimosis
Kuku tipis dan rapuh
Rambut tipis dan kasar
6. Sistem Reproduksi
Amenore
Atrofi testis
D. PENCEGAHAN
Minum air putih tidak lebih dari 2 liter/hari
Jangan menahan kencing
Latihan fisik secara rutin
Tidak merokok
Periksa kadar kolesterol
Jaga berat badan
Hindari minuman berakohol
Makanan dengan komposisi berimbang
E. PENATALAKSAAN
1. Observasi keseimbangan cairan yang masuk dan keluar untuk menentukan tingkat
dehidrasi, memudahkan control terhadap keseimbangan cairan elektrolit, memberikan
data untuk menunjukkan efek diuretic terapan rehidrasi.
2. Membatasi masukan cairan Pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal, haluan
urin, dan respon terhadap terapi.
6. CAPD
CAPD singkatan dari Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis.adalah metode yang
dikembangkan untuk menghilangkan racun dan kelebihan air dari tubuh
manusia.Kosentrasi cairan CAPD lebih rendah dari plasma darah, karena cairan plasma
banyak banyak mengandung mengandung toksin uremik. uremik. Toksin uremik
berpindah berpindah dari plasma ke cairan CAPD.
7. Hemodialisa
Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan
produk limbah dalam tubuh kita, ginjal tidak mampu melaksanakan proses mpu
melaksanakan proses tersebut. tersebut. Hemodialisa berasal dari kata “hemo” artinya
pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis berarti berarti proses pembersihan pembersihan
darah dari zat – zat sampah, melalui penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis
menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialysis hemodialisis dikenal secara awam
dengan istilah cuci darah.
Tindakan terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala toksik azotemia,
dan malnutrisi. Tetapi terapi dialisis tidak boleh terlalu cepat pada pasien GGK yang
belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal (LFG). Secara khusus, indikasi HD
adalah:
1. Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien GGK dan GGA untuk
sementara sampai fungsi ginjalnya pulih.
2. Pasien-pasien tersebut dinyatakan memerlukan hemodialisa apabila terdapat
indikasi:
a. Hiperkalemia > 17 mg/lt
b. Asidosis metabolik dengan pH darah < 7.2
c. Kegagalan terapi konservatif
d. Kadar ureum >200mg% dan keadaangawatpasien uremia, asidosismetaboli
k berat, hiperkalemia, perikarditis, efusi, edema paru ringan atauberat atau
kreatinin tinggi dalam darah dengan nilai kreatinin> 100 mg %
e. Kelebihan cairan
f. Mual dan muntah hebat
g. BUN > 100 mg/ dl (BUN = 2,14 x nilaiureum )
h. Preparat (gagal ginjal dengan kasus bedah )
i. Sindrom kelebihan air
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito. 2001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan
dan masalah kolaboratif. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Kasuari. 2002. Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler Dengan Pendekatan
Patofisiology. Magelang. Poltekes Semarang PSIK Magelang
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle