Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

Pokok Bahasan Bahasan : CKD (Chronic (Chronic Kidney Disease) Disease)

Sasaran Sasaran : Pasien, keluarga pasien dan Pengunjung

Hari/Tanggal : Sabtu, , 17 Desember 2022

Tempat : RSUD Bangil_Ruang Melati

Waktu : 25 Menit

Penyuluh :  1. Maria Goretti Mikku Ate


2. Maria Noviana Kii
3. Martina Eva S. Markris
4. Melisa
5. Melania Jelina

A. Latar Belakang

Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting sangat penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan
tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi
selektif air, elektrolit dan non-elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai kemih. Fungsi
primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel dalam batas-batas
normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi
dan sekresi tubulus. Ginjal dilalui oleh sekitar 1.200 ml darah per menit, suatu volume yang
sama dengan 20 sampai 25 persen curah jantung (5.000 ml per menit). Lebih 90% darah yang
masuk ke ginjal berada pada korteks, sedangkan sisanya dialirkan ke medulla.

Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic non-communicable diseases)


terutama penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit ginjal kronik, sudah
menggantikan penyakit menular (communicable diseases) sebagai masalah kesehatan masyarakat
utama. Gangguan fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga dapat
membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien mengalami komplikasi yang
lebih parah seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan  penyakit pembuluh darah
perifer.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal yang memerlukan terapi
pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal. Penyakit ginjal kronik biasanya desertai
berbagai komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit saluran napas, penyakit saluran
cerna, kelainan di tulang dan otot serta anemia. Selama ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik
lebih mengutamakan diagnosis dan  pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yang
merupakan penyebab penyakit ginjal kronik serta dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah
terjadi gagal ginjal. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa komplikasi penyakit ginjal kronik, tidak
bergantung pada etiologi, dapat dicegah atau dihambat jika dilakukan penanganan secara dini.
Oleh karena itu, upaya yang harus dilaksanakan adalah diagnosis dini dan pencegahan yang
efektif terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini dimungkinkan karena berbagai faktor risiko
untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan.

B. Tujuan

1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit peserta mampu
memahami mampu mengetahui cara –  cara pencegahan dan penanganan CKD dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari –  hari.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit peserta diharapkan dapat :
- Menjelaskan Menjelaskan pengertian pengertian CKD
- Menjelaskan etiologi CKD
- Menjelaskan tentang tanda dan gejala CKD
- Menjelaskan cara pencegahan CKD
- Menjelaskan penatalaksanaan CKD

C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien , dan pengunjung
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Leafleat

F. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan
Penyuluh Peserta

Pembukaan :
1 5 menit 1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. Memperhatikan

 Memberi
salam
 Menjelaska
n tujuan
penyuluhan
 Menyebutk
an
materi/pokok
bahasan
yang akan
disampaikan
Pembukaan :
 Memberi
salam
 Menjelaska
n tujuan
penyuluhan
 Menyebutk
an
materi/pokok
bahasan
yang akan
disampaikan
Pembuka
1. Membuka dengan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
4. Melakukan kontrak waktu
5. Menyebutkan materi pokok/bahsan yang
akan disampaikan
2 15 menit Menjelaskan materi penyuluhan secara 1. Mendengarkan memberikan
berurutan dan teratur : tanggapan dan  pertanyaan
1. Pengertian CKD mengenai hal yang kurang di
2. Penyebab CKD mengerti
3. Tanda dan gejala CKD 2. Memberikan  pemaparan
4. Cara pencegahan CKD Pemaparan dan  penjelasan
Memberi kesempatan untul  bertanya/diskusi  penjelasan dengan  baik
tentang materi  penyuluhan
3. 5 menit Penutup 1. Menjawab pertanyaan
1. Menanyakan  pengetahuan  pengetahuan 2. Memberikan tanggapn baik
pada  peserta  peserta setelah dilakukan
penyuluhan
2. Menyimpulkan hasil kegiatan
penyuluhan
3. Menutup dengan salam
G. Evaluasi

1. Proses
- Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 peserta
- Media yang digunakan adalah leaflet
- Waktu penyuluhan adalah 25 menit
- Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan kegiatan
penyuluhan
- Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik
- Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan  berlangsung
- Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

2. Hasil

- Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta di Setelah mengikuti kegiatan


penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan apkan mengerti dan memahami tentang
pengertian CKD, etiologi CKD, tanda dan gejala CKD,  pencegahan CKD dan
penatalaksanaan CKD
- Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan perilaku
kesehatan, misalnya menutup hidung dan mulut saayt batuk atau bersin

MATERI PENYULUHAN CKD

A. PENGERTIAN

CKD (Chronic Kidney Disease) atau Gagal ginjal kronik (penyakit ginjal tahap akhir)
adalah gangguan fungsi yang menahun dan tidak bisa kembali semula.gangguan gagal ginjal
kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irresibel dimana kemampuan tubuh
ginjal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia ( retensi urpa dan sampah hiterogen lain dalam darah ) Gagal ginjal kronik
(GGK) biasanya akibat akhir dan kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap Gagal ginjal
kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung
beberapa tahun

B. ETIOLOGI

 Infeksi misalnya pielonefritis kronis,glomerulonefritis


 Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna,
stenosis arteria renalis
 Gangguan jariangan penyambung misalnyan efrosklerrosis benigna, nefrosklerosis
maligna, stenosis arteria renalis
 Gangguan jaringan peyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa, sklerosis sistemik progresif
 Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus
ginjal
 Penyakit metabolik misalnya DM,gout, hiperparatiroidisme, amilodosis
 Nefropati toksis misalnya penyalahgunaan analgesik, nefrop , nefropati timbal ati timbal
 Nefropati  Nefropati obstruktif obstruktif misalnya misalnya saluran saluran kemih
bagian atas : kalkuli kalkuli neoplasma, neoplasma, fibrosis fibrosis netroperitoneal.
Saluran kemih bagian bawah : hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kogenital pada
leher kandung kemih da uretra.
 Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis.

C. TANDA DAN GEJALA

1. Sistem kardiovaskuler

 Hipertensi
 Pitting edema
 Edema periorbital
 Pembesaran vena leher
 Friction sub pericardia.

2. Sistem Pulmoner
 Krekel
 Nafas dangkal
 Kusmaull
 Sputum kental dan liat
3. Sistem gastrointestinal
 Anoreksia, mual dan muntah
 Perdarahan saluran GI
 Ulserasi dan pardarahan mulut
 Nafas berbau ammonia
4. Sistem musculoskeletal
 Kram otot
 Kehilangan kekuatan otot
 Fraktur tulang
5. Sistem Integumen
 Warna kulit abu-abu mengkilat
 Pruritis
 Kulit kering bersisik
 Ekimosis
 Kuku tipis dan rapuh
 Rambut tipis dan kasar
6. Sistem Reproduksi
 Amenore
 Atrofi testis

D. PENCEGAHAN
 Minum air putih tidak lebih dari 2 liter/hari
 Jangan menahan kencing
 Latihan fisik secara rutin
 Tidak merokok
 Periksa kadar kolesterol
 Jaga berat badan
 Hindari minuman berakohol
 Makanan dengan komposisi berimbang

E. PENATALAKSAAN

1. Observasi keseimbangan cairan yang masuk dan keluar untuk menentukan tingkat
dehidrasi, memudahkan control terhadap keseimbangan cairan elektrolit, memberikan
data untuk menunjukkan efek diuretic terapan rehidrasi.

2. Membatasi masukan cairan Pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal, haluan
urin, dan respon terhadap terapi.

3. Operasi pengangkatan batu ginjal


Bila pasien mengalami kondisi yang cukup serius. Maka operasi batu ginjal harus
dilakukan, hampir 95% kasus batu ginjal tidak perlu menjalani operasi dan akan hilang
dengan sendirinya seiring dengan perubahan diet dan resep obat. Batu ginjal dengan
ukuran 5mm biasanya bisa disembuhkan tanpa operasi, operasi sangat dibutuhkan untuk
mengeluarkan batu tersebut. Batu ginjal dapat tumbuh sebesar bola golf. Batu ini akan
tinggal didalam ginjal dan lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Transplantasi   ginjal   adalah  terapi  penggantian  ginjal  yang  melibatkan
pengcangkokan ginjal dari orang hidup atau mati kepada orang yang membutuhkan.
Transplantasi ginjal menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan gagal
ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir. Transplantasi ginjal menjadi pilihan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien.
4.  Nutrisi diet ginjal
- Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
- Perbanyak protein disesuaikan dengan keadaan fungsi ginjal
- Lemak terbatas, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda
- Natrium dibatasi
- Kalsium dibatasi
- Kalori adekuat
5. Obat-obatan - anti hipertensi - suplemen besi - agen pengikat fosfat - suplemen kalsium -
furosemid (membantu berkemih)

6. CAPD
CAPD singkatan dari Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis.adalah metode yang
dikembangkan untuk menghilangkan racun dan kelebihan air dari tubuh
manusia.Kosentrasi cairan CAPD lebih rendah dari plasma darah, karena cairan plasma
banyak  banyak mengandung mengandung toksin uremik. uremik. Toksin uremik
berpindah berpindah dari plasma ke cairan CAPD.
7. Hemodialisa
Hemodialisa merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan
produk limbah dalam tubuh kita, ginjal tidak mampu melaksanakan proses mpu
melaksanakan proses tersebut. tersebut. Hemodialisa berasal dari kata “hemo” artinya
pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis  berarti  berarti proses pembersihan pembersihan
darah dari zat  –   zat sampah, melalui penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis
menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialysis hemodialisis dikenal secara awam
dengan istilah cuci darah.
Tindakan terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala toksik azotemia,
dan malnutrisi. Tetapi terapi dialisis tidak boleh terlalu cepat pada pasien GGK yang
belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal (LFG). Secara khusus, indikasi HD
adalah:
1. Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien GGK dan GGA untuk
sementara sampai fungsi ginjalnya pulih.
2. Pasien-pasien tersebut dinyatakan memerlukan hemodialisa apabila terdapat
indikasi:
a. Hiperkalemia > 17 mg/lt
b. Asidosis metabolik dengan pH darah < 7.2
c. Kegagalan terapi konservatif
d.  Kadar ureum >200mg% dan keadaangawatpasien uremia, asidosismetaboli
k berat, hiperkalemia, perikarditis, efusi, edema paru ringan atauberat atau
kreatinin tinggi dalam darah dengan nilai kreatinin> 100 mg %
e. Kelebihan cairan
f. Mual dan muntah hebat
g. BUN > 100 mg/ dl (BUN = 2,14 x nilaiureum )
h.  Preparat (gagal ginjal dengan kasus bedah )
i. Sindrom kelebihan air
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito. 2001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan
dan masalah kolaboratif. Jakarta: EGC

Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River

Kasuari. 2002. Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler Dengan Pendekatan
Patofisiology. Magelang. Poltekes Semarang PSIK Magelang

Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius

Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle

Nanda. 2005. Nursing Diagnoses Definition dan Classification. Philadelpia

Anda mungkin juga menyukai