Oleh
2017610062
SEMESTER VIII
MALANG
2020
A. Pengertian
Tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana pada usia ini bayi belajar terhadap
kepercayaan dan ketidakpercayaan. Masa ini merupakan krisis pertama yang dihadapi oleh
bayi.
Dari pendapat Erik Erikson tadi maka tahap-tahap perkembangan psikososial yang dilalui
bayimenurut ErikErikson hanya ada satu yaitu sebagai berikut :
Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah rasa percaya.
Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama kehidupan. Begitu bayi lahir
dan kontak dengandunia luar maka ia mutlak tergantung dengan orang lain. Rasa aman
dan rasa percaya pada lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang digunakan bayi
untuk berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan panca indera, sedangkan
perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan adalah ibu.
Bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa senang dengan atau menerima
dengan senang orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada
orang yang lebih dikenal.
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya
dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika berpisah
dengannya.
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama,bayi tidak
merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh pertamanya dalam jangka
waktu yang lama.(Aziz Alimul Hidayat : 2008)
B. Karakteristik Perilaku
1) Karakteristik Normal
- Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
- Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas, sakit.
- Menolak atau menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
- Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai
- Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali
- Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang yang
tidak dikenalnya
- Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang
- Menoleh mencari sumber suara saat namanya dipanggil
- Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang
- Saat diberikan mainan meraih mainan atau mendorong dan membantingnya.
C. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat dapat
merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut : Kesiapan peningkatan
perkembangan Bayi
D. Intervensi
- Segera menggendong, memeluk dan membuai bayi saat bayi menangis
- Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit)
- Memberi selimut saat bayi kedingingan
- Mengajak berbicara dengan bayi
- Memanggil bayi sesuai dengan namanya
- Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan benda, memperlihatkan benda
berwarna menarik, benda berbunyi)
- Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahan pada bayi
- Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami masalah
kesehatan atau sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Dkk. (2011). Manajemen keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa.
Jakarta EGC
Nurdin, A.E. (2011). Tumbuh kembang Perilaku Manusia. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Suliswati Dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta EGC
Tim Penulis (2016). Draf Standard Asuhan Keperawatan Program Pendidikan Kekhususan
Keperawatan Jiwa Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia