Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULIAN

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA


DENGAN ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL (0 -18 ) BULAN :
RASA PERCAYA VS TIDAK PERCAYA

A. LAPORAN PENDAHULUAN
1. Masalah Utama
Bagaimana orangtua/pengasuh memiliki pengetahuan yang efektif untuk
mengoptimalisasikan perkembangan psikosoal kanak-kanak usia ( 0 – 18 ) bulan,
agar anak dapat menyelesaikan tugas perkembangannya yaitu : Rasa Percaya.

2. Proses Terjadinya Masalah


Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan bayi ( 0 –
18 ) bulan, ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diawali
dengan kepercayaan terhadap orangtua (pengasuh), khsusunya ibu. Rasa aman
seara fisik dan psikologis berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi.

Pada situasi nyata sering ditemukan bayi tidak di fasilitasi optimal dalam memenuhi
tugas perkembangannya. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidaksiapan menjadi
orangtua oleh karenan satu dan lain hal, misal hamil di luar nikah, belum memiliki
pekerjaan dan tekanan sosial. Atau karena hal lain yaitu, kurang pemahaman dan
pengetahuan orangtua dalam mengasuh anak ( pengasuhan dipelajari seara
tradisional dari orangtuanya), sehingga orangtua tidak efektif dalammemfasilitasi
perkembangan anaknya.

Bila rasa percaya tidak terpenuhi maka akan terjadi penyimpangan berupa rasa
tidak percaya dan setelah besar ia menjadi orang yang mudah curiga dan
kurang/tidak dapat menjalin hubungan baru. Penyimpangan perkembangan pada
anak (tidak percaya) dapat dilihat melalui perilaku : anak menjerit-jerut saat
berpisah dengan ibunya atau tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya serta
tidak mudah berhubungan dengan orang lain.

3. Pohon masalah
Rasa Percaya

Stimulasi Tum- Bang


( 0 - 18 bulan) optimal
Pengetahuan Keluarga Efektif

4. Diagnosa Keperawatan
Berkembangnya rasa percaya
5. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan
Untuk bayi :
1) Merasa aman dan nyaman
2) Dapat mengembangkan rasa percaya
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan bayi yang normal dan
menyimpang.
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anaknya.
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan rasa
percaya anak.
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan rasa percaya
anaknya.

b. Tindakan Keperawatan
Untuk perkembangan psikososial bayi :
1) Panggil bayi sesuai namanya.
2) Gendong dan memelik saat bayi menangi
3) Pada saat bayi menangis segera cari kebutuhan dasar yang terganggu
(lapar, haus, basah dan sakit)
4) Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman bayi.
5) Ajak bayi bermain.
Untuk keluarga
1) Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan bayi
normal dan menyimpang, karakteristik perilaku bayi normal :
 Tersenyum atau tertawa senang ketika ibunya datang
menghampiri.
 Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.
 Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar, haus, sakit
dan gerah)
 Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak
bicara
 Mencari suara ibu/orang lain yang memanggilnya.
 Memeluk tubuh ibu/orang lain saat digendong
 Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya.
 Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya.
2) Informasikan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anak dengan
cara menjaga kenyamanan dan keamanan/keselamatan bayi.
3) Mendemonstrasikan dan melatih keluarga cara menstimulasi
perkembangan anaknya.
4) Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara
menjaga kenyamanan, keamanan dan keselamatan bayi.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Kondisi Pasien
A umur 9 bulan, laki-laki, merupakan anak pertama dari pasangan bapak Sehat (25
tahun) karyawan swasta dan ibu Makmur (21 tahun) ibu rumah tangga. Dari hasil
wawancara : ibu Makmur mengeluh sering bingung kalau anaknya menangis dan
cenderung tidak sabar dalam merawat A. Ibu masih menyusui bayinya samapai saat
ini; kualitas produksi air susu ibu baik (tidak diselingi susu formula). Anak sudah
mulai makan makanan padat

2. Diagnosa Keperawatan
Berkembangnya rasa percaya

3. Tujuan (Keluarga)
SP 2 – Keluarga
Mendemonstrasikan dan melatih keluarga mengembangkan rasa percaya bayi
terhadap orang lain.

4. Tindakan
Mendemonstrasikan dan melatih keluarga cara menstimulasi perkembangan
anaknya yaitu mengembangkan rasa percaya bayi terhadap orang lain, dengan cara
memenuhi kenyamanan, keamanan dan keselamatan bayi :
 Menggendong, memeluk dan membuai bayi saat menangis
 Memberi minum atau makan saat bayi haus dan lapar
 Menyelimuti dengan selimut saat kedinginan
 Mengajak bayi bicara
 Mengajak bayi bermain ( bersuara lucu, benda berwarna atau berbunyi)

5. Strategi Pelaksanaan Komunikasi

S2 – Keluarga :Mendemonstrasikan dan melatih keluarga mengembangkan rasa percaya bayi


terhadap orang lain.

Orientasi
Selamat pagi ibu. Apakah ibu sudah mencoba cara merawat anak yang kita bicarakan
minggu lalu? Bagaimana hasilnya?” Hari ini kita akan membahas cara menstimulasi A,
sekaligus mendemonstrasikannya. Dimana A? Bisakah dibawa kesini? Berapa lama kita
akan berbincang-bincang? 15 – 20 menit? Dimana enaknya? Disini saja? Baiklah kalau
begitu..”

Kerja
“Sesuai dengan petunjuk di leaflet ini cara menstimulasi perkembangan bayi adalah dengan
memberi rasa aman dan nyaman bagi bayi. Tindakan yang dapat ibu lakukan untuk membuat
bayi merasa aman dan nyaman adalah dengan menyusui, memandikan secara teratur,
membersihkan kotoran atau kencing, menjaga agar tidak kegerahan, memeluk,
menggendong, membuai, mengajaknya bicara, menjaga agar tidak jatuh atau cedera. Apakah
ibu sudah melakukan semua itu ?
Tindakan mana yang belum ibu lakukan..?Apakah ada kesulitan untuk melakukannya? Apa
yang sudah ibu lakukan untuk mengatasinya? Dapatkah ibu perlihatkan bagaimana ibu
menyusui bayi ibu? Bagus...!, cara ibu menyusui sudah betul, hanya akan lebih baik lagi
jika perhatian dan konsentrasi ibu hanya tertuju pada bayi atau sambil berbicara perlahan.
Coba sekarang fokuskan pikiran dan hati ibu pada A. Senyum dan ajak bicara
perlahan..Bagus...ibu sudah melakukannya dengan baik. Hal lain yang harus dilakukan
adalah lebih menjaga kebersihan dan keamanannya. Berkomunukasi baik verbal maupun non
verbal juga sangat mempengaruhi rasa aman bayi.

Terminasi
“Nah bu,,,kita sudah berbincang-bincang tentang cara membuat bayi merasa percaya pada
lingkungan, bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah bermanfaat? Bagus..,kalau begitu,
apakah ibu masih masih ingat bagaimana cara merawat A supaya ia berkembang lebih baik
lagi?...Betul sekali..bagus ibu sudah mengingat dengan baik. Apakah masih ada hal lain yang
ingin ibu ketahui? Tidak..., kalau begitu ibu dapat mencoba beberapa cara cara yang belum
ibu lakukan selama ini. Dan pada pertemuan berikutnya ceritakan pengalaman ibu dalam
merawat bayi, pada saya.. Saya bisa kesini lagi minggu depan bu..Adakah yang ingin ibu
ketahui lagi kita bisa diskusiskan minggu depan?..kalau begitu minggu depan kita akan
bicarakan tindakan yang ibu lakukan dan bagaimana mempertahankannya. Baiklah...Saya
permisi dulu bu...

Anda mungkin juga menyukai