Anda di halaman 1dari 23

PERAN ORANG TUA

DALAM TUMBUH
KEMBANG BALITA

BID. LATBANG PERWAKILAN BKKBN JABAR


2014
TAK KEN TAK SAY
SYAEFUL ANWAR

OFFICE:
BIDANG LATBANG
PERWAKILAN BKKBN PROV. JABAR

NO HANDPHONE:
0813 1600 8893

E-MAIL / Facebook:
Syaeful_boy@yahoo.com
Motto :
bersyukur
“What are
VIDEO
Children See,
Children do”
LATAR BELAKANG
Siklus hidup manusia umur < 5 th

Masa Kritis
Menurut ahli balita – golden period
- periode emas

Tidak dibina Gangguan :


Emosi Intelektual
Sosial Moral
Mental

Menentukan sikap perilaku

Perlu BKB
LATAR BELAKANG
Dalam beberapa tahun sekarang ini banyak kita
jumpai perilaku-perilaku yang menyimpang, yang
dilakukan oleh orang dewasa khususnya para remaja.
Menurut UU. Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002
bahwa Kewajiban dan Tanggung Jawab Orangtua dan
Keluargaadalah :
1. Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi
anak
2. Menumbuh-kembangkan anak sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minatnya
3. Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-
anak
PERAN ORANG TUA
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk
mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak
untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.
Peran Utama Orang Tua Antara lain :
1. Orang Tua Sebagai Perawat dan Pelindung
2. Orang Tua Sebagai Pendidik / Pengarah
3. Peran Orang tua sebagai pendorong dan sebagai
penghibur.
4. Orang Tua sebagai Teman / Sahabat
PERANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK DAN
MEMBANTU TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA
Keluarga Merupakan Lingkungan Utama dan Pertama
bagi Anak.
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk
mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak
untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.
Ada 3 kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi
orangtua, yaitu : kebutuhan fisik-biologis, kebutuhan
kasih sayang dan kebutuhan stimulasi.
Kebutuhan Fisik dan Biologis
1. KEBUTUHAN NUTRISI :
 Memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 30 menit
setelah bayi lahir.
 Pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.

 Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi


berusia 6 bulan sampai 24 bulan.
 MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat
gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6 – 24 bulan guna
memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI hendaknya
dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di
derah setempat. MP-ASI diberikan dalam bentuk lumat, mulai
dari bubur nasi sampai nasi tim 3 x sehari, terdiri dari :
 Protein / zat pembangun : ikan, tahu, tempe, telur, daging, ayam,
kacang-kacangan.
 Karbohidrat / zat tenaga : beras, terigu, kentang, ubi, jagung

 Zat pengatur : sayur – sayuran dan buah


Kebutuhan Fisik dan Biologis
1. KEBUTUHAN IMUNISASI
Pemberian imunisasi, secara lengkap dan tepat waktu (Hepatitis B1,
B2 dan B3, BCG, DPT 1, 2 dan 3, Polio 1, 2, 3, dan 4, Campak)
2. KEBUTUHAN ISTIRAHAT
Biarkan anak tidur pulas, sampai terbangun sendiri. Karena pada saat
tidur hormon pertumbuhan paling besar dikeluarkan.
3. KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN
• Mengamati Pertumbuhan anak dengan membawa anak ke POSYANDU
untuk ditimbang dan dicatat dalam KMS (Kartu Menuju Sehat )
 Jika anak tumbuh kurang sehat, minta nasehat ke petugas kesehatan
 Minta vitamin A pada bulan februari dan Agustus di Posyandu mulai anak
usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Kebutuhan Fisik dan Biologis
4. KEBUTUHAN KEBERSIHAN
 Untuk menjaga kebersihan badan, mandikan anak setiap hari, pagi dan
sore pakai sabun mandi
 Jika belum tumbuh gigi, bersihkan gusi bayi sesudah diberi ASI dengan
kain yang dibasahi air matang hangat
 Cuci tangan anak dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar
 Ajarkan anak untuk buang air kecil dan air besar pada tempatnya
 Gunting kuku tangan dan kaki anak jika panjang
 Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat bermain.
 Menghindari lingkungan yang penuh dengan asap rokok, asap
mobil, sampah, debu, racun, lalat, kecoa dan lain – lain.
Kebutuhan Kasih Sayang
 Berikan cinta, rasa aman, dan kasih sayang kepada anakk, agar anak
mengerti bahwa kita menyayangi dan selalu berada didekatnya
 Belai dan sentuh anak setiap hari agar menambah kelekatan antara
orangtua dan anak
 Dekap dan peluk anak untuk menenangkan anak terutama saat anak
sedih atau menangis bila mimpi buruk / ketakutan
 Berikan pujian jika anak melakukan perbuatan yang baik atau berhasil
mencapai sesuatu
 Jika anak melakukan kesalahan, hendaknya jangan dimarahi namun
tegur dan beritahu apa yang seharusnya dilakukan
 Bacakan dongeng dan dengarkanlah cerita anak
 Berikan kata – kata halus / penuh maknna untuk melatih kepekaan
anak
 Memotivasi anak agar ia mampu mencoba melakukan sesuatu
 Berikan panggilan sayang kepada anak
Kebutuhan Stimulasi
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan
dasar anak yang dilakukan oleh lingkungan (ayah, ibu,
pengasuh anak, anggota keluarga lain) untuk
mempercepat tumbuh kembang anak.
Melakukan stimulasi yang memadai artinya
merangsang otak anak sehingga perkembangan
kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi dan
kemandirian pada anak berlangsung secara optimal
sesuai tahapan usia anak.
Orangtua juga sangat berperan dalam pembentukan
konsep diri, sebagai teladan atau tokoh peniruan
(model) bagi anak.
Sejalan dengan perkembangan anak, maka peran
orangtua juga akan berubah. Pada masa bayi orangtua
lebih merupakan perawat, pada masa balita sebagai
pelindung, di usia pra sekolah sebagai pengasuh, pada
waktu usia sekolah dasar sebagai pendorong.
Mengembangkan Karakter Anak Balita.
Menurut ahli pendidikan bahwa anak lahir kedunia bagaikan
kertas “putih bersih”. Dalam agama, kelahiran anak kedunia
dalam keadaan “fitrah”.
Mendidik anak balita lebih dititik beratkan pada penanaman
nilai-nilai moral keagamaan, budi pekerti, etika dan adat
istiadat yang berlaku
Mendidik anak balita tidak dengan mengajarkan kata – kata
atau menceramahinya
Mendidik anak balita tidak dengan cara kekerasan atau
memarahinya dibawah ancaman
Mendidik anak balita harus dengan penteladanan orang tua
dan percontohan sikap dan perilaku
Mendidik anak balita tidak sekali jadi melainkan harus
berkelanjutan hingga karakter anak terbentuk.
Pentingnya Peran ayah di
Dalam Pengasuhan
PENTINGNYA AYAH DLM PENGASUHAN
Keterlibatan ayah dlm pengasuhan sering dianggap
sbg pendukung ibu.
Padahal Ayah dpt melakukan:
Pengasuhan sama baiknya dg ibu.
Mengenali & merespon kebutuhan anak
Bagimana Keterlibatan Ayah
dlm Pengasuhan
Keterlibatan dalam pengasuhan juga diartikan sebagai
seberapa besar usaha yang dilakukan oleh seorang ayah
dalam berpikir, merencanakan, merasakan, memperhatikan,
memantau, mengevaluasi, mengkhawatirkan serta berdoa
bagi anaknya (Palkovits,2002)

1. Terlibat dengan seluruh aktivitas yang dilakukan


oleh anak (McBride & Mills,1993).
2. Melakukan kontak dengan anak
3. Dukungan finansial
4. Banyaknya aktivitas bermain yang dilakukan
bersama-sama.
Manfaat Keterlibatan Ayah di Dalam
Pengasuhan
1. Perkembangan Kognitif
Secara jangka panjang, anak yang dibesarkan dengan
keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan memiliki
prestasi akademik serta ekonomi yang baik, kesuksesan
dalam karir, pencapaian pendidikan terbaik, dan
kesejahteraan psikologis (Flouri,2005).

2. Perkembangan emosi dan kesejahteraan psikologis


Ayah yg merawat anak, membuat anak merasa aman &
memiliki ikatan kuat dg anak.
Anak tdk mudah stress, lbh mudah mengatasi
kesulitan, lbh ingin tahu akan sst hal yg baru, lbh
matang, dan lbh bahagia (Dubowits,dkk,2001;
3. Perkembangan Sosial
 Anak yang memiliki kelekatan dengan ayah
memiliki interaksi yang minimal konflik dengan
teman sebayanya(Ducharme,dkk,2002)
 Di usia dewasa, mudah bersahabat, lbh hangat,
memiliki hub. yg lbh sehat & memiliki pernikahan
yg sukses
 Secara moral lbh matang, lbh patuh pd peraturan &
lbh memiliki perilaku moral yg positif.

4. Kesehatan Fisik
Horn dan Sylvester (2002) menyatakan anak­anak yang
tidak tinggal bersama ayah, sebagian besar mengalami
masalah kesehatan.
20 MENIT YANG MEMUKAU MEMBANGUN
KELEKATAN
UNTUK KESEHATAN MENTAL SPRIRITUAL ANANDA

Waktu khusus yang


disediakan oleh ibu,
ayah dan keluarga untuk
ananda tercinta, tanpa
terganggu oleh aktivitas
lain seperti televisi,
deringan telepon,
maupun gangguan dari
orang dan hal lain
MENGAPA 20 MENIT YANG MEMUKAU?

Membacakan dongeng selama 20 menit Mendongeng yang dilakukan


misalnya, terbukti dapat meningkatkan selama 20 menit tersebut dapat
kepandaian ananda dalam membaca mendorong terjadinya peletakan
dan menulis setara dengan sekurang- dasar perkembangan anak
kurangnya belajar 10 hari di sekolah secara afektif dan kognitif.
TIPS MENGHUKUM ANAK
1. PRINSIP KEADILAN
2. TEKANKAN INI DEMI KEBAIKAN ANAK
3. GUNAKAN KALIMAT YANG POSITIF
4. GUNAKAN UKURAN YANG WAJAR (INTONASI,
FISIK, ANCAMAN, WAKTU)
5. JANGAN BERIKAN ANCAMAN YANG
MEMANG TIDAK AKAN DILAKUKAN
6. KESEHATIAN TIM PENDIDIK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai