Umi Rachmawati
Asuhan keperawatan jiwa diagnosis sehat terdiri dari beberapa diagnosis yang terkait dengan
pencapaian tugas perkembangan. Adapun diagnosis sehat tersebut adalah; (1) kesiapan peningkatan
perkembangan ibu hamil, (2) kesiapan peningkatan perkembangan bayi, (3) kesiapan peningkatan
perkembangan kanak-kanak, (4) kesiapan peningkatan perkembangan pra sekolah, (5) kesiapan
peningkatan perkembangan sekolah, (6) kesiapan peningkatan perkembangan remaja, (7) kesiapan
peningkatan perkembangan dewasa dan (8) kesiapan peningkatan perkembangan lansia.
6
7
bau makanan tertentu, lidah terasa pahit, produksi air ludah meningkat, cepat basah
pada area kewanitaan, erat badan cenderung menurun, merasakan perubahan nafsu
makan, cepat lelah dan mengantuk
d. Memberitahukan kabar kehamilan pada suami, keluarga dan tetangga, ingin selalu
diperhatikan oleh suami dan keluarga, ingin selalu bersama dengan suami
e. Berusaha menenangkan diri bila mengalami perubahan perasaan
2. Objektif
a. Areola mamae menghitam
3.1.2.2 Trimester II
1. Subjektif
a. Takut jika suami pergi/meninggalkan rumah dalam waktu relatif lama
b. Merasa senang dan bahagia dengan gerakan janin
c. Mulai merasakan gerakan janin, ngidam makanan/hal lain, berat badan naik rata-rata
2,5 kg per minggu
d. Merasakan ada ikatan dengan janin, merasakan bahwa janin bisa mendengar, melihat
dan merasakan apa yang dilakukan oleh ibu, sering memimpikan bayi, sering
mengajak janin bicara dan mengenalkan suara orang terdekat
e. Menjalin hubungan dengan ibu lain untuk mencari pengalaman dan dukungan, merasa
nyaman dan bangga bila memakai baju hamil, merasa lebih tergantung dengan suami
2. Objektif
a. Perut mulai kelihatan buncit
kram kaki
d. Membayangkan hari-hari yang akan dijalani terkait dengan kehamilan dan kelahiran
dengan gembira
e. Berusaha mencari informasi dari banyak sumber tentang kehamilan, kelahiran dan
janin (tenaga kesehatan, ibu lain)
2. Objektif
a. Keluar cairan kuning dari puting susu, kaki bengkak
b. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi baik material maupun spiritual (nama terbaik,
tempat melahirkan, upacara kelahiran, perlengkapan bayi dan ibu dll)
c. Berhati-hati dalam berpikir, perkataan dan perbuatan
Keluarga mampu memotivasi ibu hamil untuk melakukan pemerikasaan kesehatan selama
kehamilan.
3. Psikomotor
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan
pemerikasaan kesehatan selama hamil dan proses persalinan
lampu ke perut ibu, makan makanan yang bervariasi rasanya, melakukan setiap
kegiatan dengan hati yang tenang, senang dan ikhlas, lebih sering melakukan
latihan relaksasi, hindari rokok dan alkohol
2. Tindakan Keperawatan Spesialis: -
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik ibu hamil dilakukan oleh Susmiatin, Keliat,
Hastono dan Susanti (2010) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik mampu
meningkatkan kemampuan adaptasi dan stimulasi janin pada ibu hamil.
3.2 Kesiapan Peningkatan Perkembangan Bayi
3.2.1 Pengertian
Kesiapan peningkatan perkembangan usia bayi adalah tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan
dimana pada usia ini bayi belajar mengembangkan rasa percaya atau tidak percaya terhadap
orang lain. Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan yang ditandai
dengan pemupukan rasa percaya terhadap orang lain, diawali dengan rasa percaya terhadap orang
tua terutama ibu (Keliat dkk., 2015).
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik bayi dilakukan oleh Restiana, Keliat dan
Gayatri (2010) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik bayi mampu meningkatkan
kemampuan ibu dalam menstimulasi rasa percaya pada bayi serta Soeli, Keliat dan
Ungsianik (2016) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik bayi mampu
meningkatkan stimulasi dan kemampuan bayi dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangannya serta tingkat kepercayaan bayi.
3.3.2.2 Minor
1. Subjektif
a. Anak banyak bertanya tentang hal baru/benda asing
b. Anak melakukan kegiatan sendiri
16
Tindakan keperawatan ners pada keluarga diberikan kepada orang tua dan pengasuh
(care giver) dari kanak-kanak, kegiatannya yaitu:
a. Mengkaji pemahaman keluarga tentang perkembangan anak dan menjelaskan
perkembangan psikososial anak kanak-kanak yang harus dicapai dan yang
menyimpang serta menjelaskan cara yang dapat dilakukan keluarga untuk
meningkatkan perkembangan anak
b. Diskusikan tindakan yang dapat dilakukan keluarga untuk meningkatkan
perkembangan psikososial anak
c. Diskusikan tindakan yang dapat dilakukan keluarga pada anak jika ditemukan tanda
dan gejala yang menyimpang
2. Tindakan Keperawatan Spesialis: -
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik kanak-kanak dilakukan oleh Trihadi, Keliat
dan Hastono (2009) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik mampu meningkatkan
kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak;
Wuryaningsih, Keliat dan Mustikasari (2014) menunjukkan bahwa terapi kelompok
terapeutik kanak-kanak mampu meningkatkan pencapaian tugas perkembangan kemandirian
anak, kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan anak kanak-kanak secara holistic
(motorik, kognitif, bahasa, emosi, kepribadian, spiritual dan psikososial), serta kemampuan
kader kesehatan jiwa membantu keluarga memfasilitasi perkembangan kemandirian anak
18
kanak-kanak; serta Nurmaguphita, Keliat dan Putri (2015) menunjukkan bahwa terapi
kelompok terapeutik mampu meningkatkan perkembangan otonomi kanak-kanak serta
meningkatkan kemampuan orang tua dalam menstimulasi kanak-kanak.
3.4.2.2 Minor
1. Subjektif: -
2. Objektif
Menggambar, menulis tegak bersambung, menggambar dan menggunting pola
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik anak pra sekolah dilakukan oleh Damayanti,
Keliat, Hastono dan Daulima (2010) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik pra
sekolah mampu meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor ibu serta perkembangan
inisiatif anak pra sekolah; Setyaningsih dan Keliat (2012) menunjukkan bahwa terapi
kelompok terapeutik pra sekolah mampu meningkatkan kemampuan ibu dalam menstimulasi
perkembangan anak pra sekolah dan peningkatan kemampuan inisiatif anak usia pra
21
sekolah; Ricky, Keliat dan Gayatri (2013) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik
pra sekolah mampu meningkatkan secara bermakna pencapaian aspek perkembangan dan
perkembangan inisiatif pada anak pra sekolah; Reknoningsih, Mustikasari dan Wardani
(2014) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik pra sekolah mampu meningkatkan
perkembangan inisiatif anak usia pra sekolah dan kemampuan ibu dalam melakukan
stimulasi perkembangan; serta Khoirunnisa, Daulima dan Mustikasari (2017) menunjukkan
bahwa terapi kelompok terapeutik pra sekolah mampu meningkatkan perkembangan inisiatif
anak usia pra sekolah dan kemampuan ibu, serta kemampuan kader kesehaan jiwa dalam
melakukan stimulasi perkembangan anak pra sekolah.
3.5.2.2 Minor
1. Subjektif
Mengekspresikan kemarahan, menunjukkan perasaan marah, senang, takut dan sedih
2. Objektif
22
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik anak sekolah dilakukan oleh Walter, Keliat,
Hastono dan Susanti (2010) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik sekolah
meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotor dan perkembangan industri pada anak
sekolah; Istiana, Keliat dan Nuraini (2011) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik
sekolah meningkatkan perkembangan mental anak sekolah; Sunarto, Keliat dan Pujasari
(2011) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik sekolah meningkatkan pengetahuan,
psikomotor dan perkembangan industri pada kelompok anak, orang tua dan guru; Cleodora,
Mustikasari dan Gayatri (2016) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik sekolah
meningkatkan self-efficacy anak sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi dan
tsunami; Gowi dan Keliat (2012) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik sekolah
meningkatkan perkembangan anak sekolah; Kusumawati, Keliat dan Putri (2016)
menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik sekolah meningkatkan perkembangan anak
sekolah; Susanti, Hamid dan Putri (2016) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik
sekolah meningkatkan pencapaian tugas perkembangan industri pada anak usia sekolah;
Wetik, Mustikasari dan Putri (2016) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik
sekolah meningkatkan perkembangan anak sekolah; Noviyanti, Keliat dan Mustikasari
(2018) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik sekolah meningkatkan
perkembangan karya dalam pencegahan perundungan; serta Nova, Keliat dan Mustikasari
25
3.6.2.2 Minor
1. Subjektif
a. Bersosialisasi dengan baik dan menerapkan norma-norma yang berlaku di tempat
tinggal
b. Menyampaikan pendapat dan penolakan secara asertif
2. Objektif
a. Berperilaku santun, menghormati orang tua dan orang sekitar
b. Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup
26
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik remaja dilakukan oleh Bahari, Keliat, Gayatri
dan Daulima (2010) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik remaja meningkatkan
perkembangan identitas diri remaja; Dinarwiyata, Mustikasari dan Setiawan (2014)
menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik remaja mampu mengendalikan emosi
marah pada remaja; Fernandes, Keliat dan Daulima (2014) menunjukkan bahwa terapi
kelompok terapeutik remaja meningkatkan kemampuan remaja dalam menstimulasi
perkembangan identitas diri; serta Hasanah, Hamid dan Daulima (2015) menunjukkan
28
bahwa terapi kelompok terapeutik remaja meningkatkan aspek dan tugas perkembangan
identitas diri remaja.
3.7 Kesiapan Peningkatan Perkembangan Dewasa Muda
3.7.1 Pengertian
Perkembangan tahap dewasa muda adalah tahap perkembangan pada usia 19-30 tahun dimana
tahapan perkembangan individu mampu melakukan interaksi yang akrab dengan orang lain,
terutama lawan jenis, dan mempunyai pekerjaan. Pada tahap ini, individu mencoba untuk mandiri
dan mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja. Interaksi yang dilakukan mengarah pada bekerja,
perkawinan, dan mempunyai keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat (Keliat, dkk., 2015).
3.7.2.2 Minor
1. Subjektif
a. Meningkatkan kemampuan
b. Melakukan aktivitas mandiri
2. Objektif
a. Berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat
b. Memiliki ide yang kreatif dan inisiatif objektif
29
5) Menetapkan karier/pekerjaan
6) Mempunyai pekerjaan
7) Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yang
dapat memenuhi perkembangan psikososialnya
2. Tindakan Keperawatan Spesialis: -
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik dewasa dilakukan oleh Agustine, Keliat dan
Daulima (2012) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik dewasa meningkatkan
perkembangan intimasi pada mahasiswa Akademi Keperawatan Kabupaten Subang.
3.8.2.2 Minor
1. Subjektif
a. Meningkatkan kemampuan
b. Melakukan aktivitas mandiri
2. Objektif
a. Berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat
b. Memiliki ide yang kreatif dan inisiatif objektif
32
7) Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yang
dapat memenuhi perkembangan psikososialnya
2. Tindakan Keperawatan Spesialis: -
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik dewasa dilakukan oleh Agustine, Keliat dan
Daulima (2012) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik dewasa meningkatkan
perkembangan intimasi pada mahasiswa Akademi Keperawatan Kabupaten Subang.
3.9.1 Pengertian
Lansia merupakan proses tumbuh kembang yang dimulai dari bayi, anak-anak, dewasa dan
akhirnya menjadi tua (Azizah, 2011). Smeltzer dan Bare (2013) menyatakan bahwa lansia adalah
individu berusia 65 tahun ke atas dengan pembagian usia 65-74 tahun sebagai young-old dan usia
75 tahun sebagai old-old. Lansia adalah individu yang berusia mulai dari 60 tahun ke atas (World
Health Organization, 2013; Undang-Undang No. 13 Tahun 1998; Undang-Undang No. 43 Tahun
2004; Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2015). Lansia adalah proses alamiah dimana
seseorang mengalami kemunduran secara fisik maupun psikis (Aspiani, 2014). Berdasarkan
pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lansia adalah proses tumbuh kembang individu
yang berusia mulai dari 60 tahun ke atas ditandai dengan kemunduran secara fisik maupun psikis.
Perkembangan psikososial lanjut usia adalah tercapainya integritas diri yang utuh. Pemahaman
terhadap makna hidup secara keseluruhan membuat lansia berusaha menuntun generasi berikutnya
(anak dan cucu) berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang tidak mencapai integritas diri akan
merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena tidak merasakan hidupnya bermakna (Keliat,
dkk., 2015).
3.9.2.2 Minor
1. Subjektif
a. Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
35
Penelitian terkait terapi kelompok terapeutik lansia dilakukan oleh Guslinda, Keliat dan
Widiatuti (2011) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik lansia meningkatkan
kemampuan adaptasi dan perkembangan integritas diri lansia; Pase, Keliat dan Pujasari
(2013) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik lansia meningkatkan integritas diri
lansia; Lestari, Mustikasari dan Daulima (2014) menunjukkan bahwa terapi kelompok
terapeutik lansia meningkatkan pencapaian tugas perkembangan lansia serta Gati,
37
Mustikasari dan Putri (2016) menunjukkan bahwa terapi kelompok terapeutik lansia
meningkatkan integritas diri pada lansia.
3.10.2.2 Minor
1. Subjektif
a. Kurang dapat menjawab pertanyaan sesuai kehendak perawat
b. Menanyakan sesuatu topic
c. Kurang terintegrasi rencana tindakan ke dalam kegiatan sehari-hari (kurang dapat
berpartisipasi)
2. Objektif
a. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
b. Menunjukkan perilaku berlebihan
38
c. Selama wawancara dapat duduk tidak bisa tenang dan tampak ketertarikan untuk
mendengarkan
d. Menampikan secara tidak tepat perilaku sehat yang diinginkan atau yang sudah
ditentukan
e. Ketidakakuratan mengikuti perintah
REFERENSI
Agustine, E. Keliat, B. A., & Daulima, N. H. C. (2012). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik
Dewasa Muda terhadap Perkembangan Intimasi pada Mahasiswa Akademi Keperawatan
Kabupaten Subang dan Sumedang Provinsi Jawa Barat. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Astutik, W., Daulima, N., H., C., & Rahmah, H. (2015). Peningkatan Kecerdasan Emosional
Remaja melalui TKT Remaja di Kota Depok. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Bahari, K.., Keliat, B. A., Gayatri, D., & Daulima, N. H. C. (2010). Pengaruh Terapi Kelompok
Terapeutik terhadap Perkembangan Identitas Diri Remaja di Kota Malang. Tesis Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Carpenito, L. J.C (2004). Hanndbook of nursing diagnosis ed.10. USA: Lippincott Williams &
Wilkins
Carpenito, L.J dan Moyet. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta : Penebit
Buku Kedokteran EGC
Cleodora, C., Mustikasari & Gayatri, D. (2016). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik terhadap
Self-Efficacy Anak Usia Sekolah dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami.
Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Damayanti, R., Keliat, B. A., Hastono, S. P., & Daulima, N. H. C. (2010). Pengaruh Terapi
Kelompok Terapeutik terhadap Kemampuan Ibu dalam Memberikan Stimulasi
Perkembangan Inisiatif Anak Usia Pra Sekolah di Kelurahan Kedaung Bandar Lampung.
Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Dinarwiyata, Mustikasari & Setiawan, A. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)
dan Terapi Kelompok Terapeutik Remaja terhadap Pengendalian Emosi Marah Remaja di
SMK Kota Depok. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak
dipublikasikan.
Doenges, M., Townsend, M., (2008) Nursing Diagnosis Manual ed.2. F.A Davis Company:
Philadelphia.
41
Gati, N. W., Mustikasari & Putri, Y. S. K. (2016). Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik Lansia
dan Reminiscence untuk Mencapai Integritas Diri pada Lansia Menggunakan Pendekatan
Model Stres Adaptasi Stuart dan Model Adaptasi Roy. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Gowi, A., & Keliat, B. A. (2012). Efektifitas Terapi Kelompok Terapeutik Anak Usia Sekolah dan
Psikoedukasi Keluarga Terhadap Perkembangan anak Usia Sekolah di RW 03 dan RW 11
Kelurahan Baranangsiang Bogor Timur. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Guslinda, Keliat, B. A., & Widiatuti. (2011). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Lansia
terhadap Kemampuan Adaptasi dan Perkembangan Integritas Diri Lansia di Kelurahan
Surau Gadang Kecamatan Nanggalo Padang. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Hasanah, U., Hamid, A. Y. S., & Daulima, N. H. C. (2015). Penerapan Terapi Spesialis
Keperawatan Jiwa Kelompok Terapeutik Remaja, Latihan Asertif dan Psikoedukasi
Keluarga untuk Perkembangan Identitas Diri Remaja Menggunakan Pendekatan Teori
Stuart dan King di RW 01 dan RW 09 Kelurahan Ciwaringin. Karya Imliah Akhir Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Herdman, H., T., & Kamitsuru, S., Alih bahasa : Keliat, B., A., Mediani, H., S., & Tahlil, T.,
(2015). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta :
EGC
Herdman, H., T., & Kamitsuru, S., Alih bahasa : Keliat, B., A., Mediani, H., S., & Tahlil, T.,
(2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta :
EGC
Istiana, D., Keliat, B. A., & Nuraini, T. (2011). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Anak Usia
Sekolah pada Anak–Orang Tua dan Anak–Guru terhadap Perkembangan Mental Anak Usia
Sekolah Di Kota Depok. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak
dipublikasikan.
Istiana, Keliat, B., A, Nuraini. (2010). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Anak Usia
Sekolah pada Anak-Orang Tua Dan Anak-Guru terhadap Perkembangan Mental Anak
Usia Sekolah. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak
42
dipublikasikan.
Keliat, B. A., Wiyono, A. P., & Susanti, H., ; editor penyelaras, Ester, M., & Yudha, E., K., (2011).
Manajemen Kasus Gangguan Jiwa : CMHN (intermediate course). Jakarta : EGC
Keliat, B., A., et al. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (basic course) ;
editor penyelaras : Ester, M., Yulianti, D., Jakarta : EGC
Keliat, B., A., Prawirowiyono, A., & Susanti, H. (2011). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa
CMHN (Intermediate Course). Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Khoirunnisa, M. L., Daulima, N. H. C. & Mustikasari. (2017). Penerapan Terapi Kelompok
Terapeutik terhadap Perkembangan Inisiatif Anak Pra Sekolah dengan Pendekatan
Community As Partner Model. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Kusumawati, H., Keliat, B. A. & Putri, Y. S. E. (2016). Pemberdayaan Masyarakat dalam
Meningkatakan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Sekolah melalui Penerapan Terapi
Kelompok Terapeutik dengan pendekatan Model Adaptasi Stres stuart dan Community as
Partner Model. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia:
Tidak dipublikasikan.
Lestari, S. P., Mustikasari & Daulima, N. H. C. (2014). Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik
Lansia dan Life Review dalam Pencapaian Tugas Perkembangan Lansia dengan
Menggunakan Model Stres Adaptasi dan Teori Transisi di RW 04 dan 05 Kelurahan
Sukadamai Kecamatan Tanah Sareal Bogor. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Nova, R., Keliat, B. A., & Mustikasari. (2018). Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik terhadap
Perkembangan Industri Anak Usia Sekolah dengan Pemberdayaan Pelaku Rawat, Guru dan
Kader Kesehatan Jiwa. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Noviyanti, K., Keliat, B. A., & Mustikasari. (2018). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Anak
Usia Sekolah Terhadap Perkembangan Karya dalam Pencegahan Perundungan di Bogor.
Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak
dipublikasikan.
43
Nurmaguphita, D. Keliat, B. A., & Putri, Y. S. E. (2015). Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik
Kanak-Kanak dan Psikoedukasi Keluarga pada Anak dan Orang Tua terhadap
Perkembangan Otonomi di Kecamatan Bogor Tengah. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Pase, Muslimah, Keliat, B. A. & Pujasari, H. (2013). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik dan
Psikoedukasi Keluarga terhadap Integritas Diri Lansia di RW I dan RW XI Kelurahan
Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Rahayu, R., Keliat, B., A., & Mustikasari. (2017). Pengaruh Terapi Gestalt Terhadap Harga Diri
Remaja Korban Bullying Di Sekolah Menengah Pertama. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Reknoningsih, W., Mustikasari & Wardani, I. Y. (2014). Efektivitas Terapi Kelompok Terapeutik
Pra Sekolah terhadap Perkembangan Inisiatif Anak Usia Pra Sekolah di RW 06 Kelurahan
Suka Damai Tanah Sareal Bogor. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Restiana, N., Keliat, B. A., & Gayatri, D. (2010). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik terhadap
Kemampuan Ibu dalam Menstimulasi Rasa Percaya Bayi Di Kelurahan Mulyasari Kota
Tasikmalaya. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak
dipublikasikan.
Ricky, D. P., Keliat, B. A., & Gayatri, D. (2013). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik dan
Token Economy terhadap Pencapaian Tugas Perkembangan Usia Pra Sekolah pada Anak
Usia Pra Sekolah Di Kelurahan Campaka Bandung. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Sari, N., Y., Keliat, B., A., & Mustikasari. (2017). Pengaruh Terapi Kognitif Perilaku dan Terapi
Psikoedukasi Keluarga Terhadap Prodroma Early Psychosis, Ansietas dan Harga Diri
Remaja di Pondok Pesantren. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia:
Tidak dipublikasikan.
Setyaningsih, T. & Keliat, B. A. (2012). Efektivitas Terapi Kelompok Terapeutik dan Psikoedukasi
Keluarga pada Anak dan Orang Tua terhadap Perkembangan Inisiatif Anak Usia Pra
44
Sekolah di Kelurahan Baranang Siang Bogor Timur. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Soeli, Y. M., Keliat, B. A., & Ungsianik, T. (2016). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik
terhadap Kemampuan Ibu, Kemampuan Bayi dan Rasa Percaya Bayi. Tesis Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Stuart, G. W. (2013). Principles & Practice of Psychiatric Nursing ed.9. Philadelphia: Elsevier
Mosby.
Stuart, G. W., Keliat, B. A. & Pasaribu, J., (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa
Stuart, 1st Indonesia edition. Elsevier Singapore Pte Ltd.
Sunarto, M., Keliat, B. A., & Pujasari, H. (2011). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Anak
Sekolah pada Anak, Orang Tua, Guru terhadap Perkembangan Mental Anak di Kelurahan
Pancoran Mas dan Depok Jaya di Kota Depok. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Susanti, A., Hamid, A. Y. S., & Putri, Y. S. E. (2016). Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik
dalam Peningkatan Pencapaian Tugas Perkembangan Industri pada Anak Usia Sekolah
menggunakan pendekatan Model Konseptual Hildegard Peplau dan Erickson di RW 06
Kelurahan Kebon Kalapa Bogor Tengah. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Susmiatin, E. A., Keliat, B., A., Hastono, S. P., & Susanti, H. (2010). Pengaruh Terapi Kelompok
Terapeutik terhadap Kemampuan Adaptasi dan Memberikan Stimulasi Janin pada Ibu
Hamil di Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Kota Bogor. Tesis Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Townsend, M. C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidence –Based
Practice (6th edition). Philadelphia: F. A. Davis.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Townsend, M.C (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri rencana Asuhan & Medikasi
Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penebit Buku Kedokteran EGC
45
Trihadi, D., Keliat, B. A., & Hastono, S. P. (2009). Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik
Terhadap Kemampuan Keluarga Dalam memberikan Stimulasi Perkembangan Dini Usia
Kanak-kanak di Kelurahan Bubulak Kota Bogor. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Walter, Keliat, B. A., Hastono, S. P., & Susanti, H. (2010). Pengauh Terapi Kelompok Terapeutik
terhadap Perkembangan Industri Anak Usia Sekolah di Panti Sosial Asuhan Anak Kota
Bandung. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Wetik, S. V., Mustikasari, & Putri, Y. S. E. (2016). Peningkatan Perkembangan Anak Usia Sekolah
melalui Terapi Kelompok Terapeutik dengan Pendekatan Model Stress Adaptasi Stuart dan
Health Promotion Model di RW 07 Kelurahan Kebon Kalapa, Bogor Tengah. Karya Ilmiah
Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Wilkinson, J.M. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC. Edisi 7. Jakarta: Penebit Buku Kedokteran EGC
Wuryaningsih, E. W., Keliat, B. A. & Mustikasari. (2014). Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik
dalam Menstimulasi Perkembangan Anak Usia Toddler dengan Memberdayakan Ibu dan
Kader Kesehatan Jiwa. Karya Ilmiah Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia: Tidak dipublikasikan.
Laela, S., Keliat, B., A., Mustikasari. (2015). Pengaruh Terapi Thought Stopping dan Terapi
Suportif terhadap Postpartum Blues dan Ansietas Ibu Postpartum dengan Bayi Prematur di
Ruang Perina – NICU. Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia: Tidak
dipublikasikan.