Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA REMAJA

Cinthya Yolanda S / 181101124


Email : Cinthyayolanda17@gmail.com
Abstrak
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Perawat memiliki peran dalam meningkatkan pengetahuan
reproduksi remja sehingga menurunkan angka hubungan seks diluar pernikahan dan angka ibu
muda. Untuk mengetahui peranan perawat dan perkembangan pengetahuan remaja tentang
reproduksi dan perilaku seksual. metode yang digunakan adalah literature review dengan cara
menganalisis, mengesplorasi serta membandingkan jurnal, text book, e-book yang digunakan
dengan minimal 14 referensi dan sepuluh tahun terakhir. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pada zaman ini, pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah sehingga
mengakibatkan hal-hal negative terjadi. Dalam peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi dan
perilaku kesehatan dibutuhkan kolaborasi antara reamaja, keluarga.pihak sekolah dan tim kesehatan
dalam memberikan pendidikan seks. Sehingga remajadapat merasa bertanggung jawab atas dirinya
dan menjauhi hal-ah negative tersebut.

Kata kunci : Kesehatan Reproduksi, Perilaku Seksual dan Peran Perawat

Abstract

Adolescent reproductive health is a healthy condition that involves the reproductive systems,
functions and processes possessed by adolescents. Nurses have a role in increasing adolescent
reproductive knowledge, thereby reducing the number of sex outside of marriage and the number of
young mothers. To find out the role of nurses and the development of adolescent knowledge about
reproduction and sexual behavior. The method used is literature review by analyzing, exploring and
comparing journals, text books, e-books used with a minimum of 14 references and the last ten
years. The results of the study can be concluded that at this time, adolescent knowledge about
reproductive health is still low, resulting in negative things happening. In increasing knowledge of
reproductive health and health behaviors, collaboration between family, the family and the health
team is needed in providing sex education. So that adolescents can feel responsible for themselves
and stay away from these negative things.

Key words : Reproductive Health, Sexual Behavior and the Role of Nurses
LATAR BELAKANG
Proses keperawatan adalah alat Masa remaja merupakan masa
bagi seorang pasien untuk melaksanakan peralihan dari perilaku seksual anak-anak
asuhan keperawatan yang dilakukan pada ke perilaku seksual dewasa, difase ini
pasien . dalam keperawatan, prses perkembangan emosi belum stabl dan
keperawatan dapat digunakan sebagai memiliki rasa keingintahuan yang tinggi,
metode dalam pemecahan masalah klien apalagi rasa keingintahuan remaja
yang dapat menunjukkan sikap mengenai sikap seksualitas sehingga
professional serta dapat memberikan dapat menimbulkan hasrat melakukan
kepuasan bagi klien dalam mendapatkan seksual terhadap lawan jenisnya, disisi
asuhan keperawatan. asuhan keperawatan lain remaja masih kurang dalam
remaja adalah layanan kesehatan yang pengetahuan seksnya sehingga menjadi
diberikan kepada remaja untuk rentan dalam melakukan seks bebas.
meningkatkan kesejahteraan.
Kurangnya pengetahuan atau
Remaja didefinisikan sebagai mendapatkan pengetahuan hanya
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke setengah-setengah hingga menimbulkan
dewasa. Menurut WHO (2007) adalah 12 persepsi yang tidak tepat dapat
sampai dengan 24 tahun. Remaja menimbulkan hasrat ingin mencoba-coba,
merupakan suatu tahapan seseorang dapat dimulai dari menonton film porno
dimana ia berada di fase anak dan menuju yang berakhir dengan kecanduan dan
ke dewasa yang ditandai denan perubahan hasrat ingin mencoba. Kurangnya
fisik, perilaku, kognitif, biologis dan pengeahuan mengakibatkan remaja tidak
emosi. Dalam perubahannya dapat paham tentang pentingnya menjaga
ditinjau dari masa pubertasnya, biasanya kesehatan reproduksi mereka.
pada perempuan dapat dilihat pada usia
Kesehatan reproduksi remaja
12 tahun yang ditandai dengan datangnya
adalah suatu kondisi sehat yang
haid pertama, selanjutnya pada laki-laki
menyangkut sistem, fungsi dan proses
dapat dilihat pada usia 15-24 tahun
reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
dengan ditandainya mimpi basah.
Sehat disini bukan semata hanya bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan, berfokus pada metode pembelajaran
namun juga sehat secara mental dan kemampuan berpikir kritis. Artikel yang
sosial budaya. Remaja perlu mengetahui digunakan minimal menggunakan 14
informasi mengenai kesehatan reproduksi referensi dengan tahun terbit sepuluh
yang benar. Dengan informasi yang tahun terakhir.
benar, diharapkan remaja dapat
HASIL PENELITIAN
bertingkah laku dengan baik dan dapat
bertanggung jawab dengan proses Berdasarkan hasil pencarian

reproduksi. melalui literature review dimana dengan


melakukan analisis dan eksplorasi
Dalam peningkatan pengetahuan didapatkan metode pembelajaran tentang
remaja terhadappentingnya menjaga bagaimana dampak bagi remaja yang
kesehatan reproduksi, maka peran kurang mendapatkan pengetahuan
perawat sangat dibutuhkan dalam hal ini. mengenai seksualitas, sehingga terjadinya
Perawat dapat berupaya dalam pemberian persepsi yang salah sampai menimbulkan
pendidikan kesehatan mengenai alat seks bebas, selanjutnya dapat diketahui
reproduksi, penyakit menular yang dapat mengenai perkembangan seks bebas
menyerang alat reproduksi, bahaya yang dilakukan oleh remaja pada
narkotika terhadap kesehatan, pengaruh pranikah dan bagaimana peran atau upaya
sosial dan budaya terhadap perilaku yang dapat dilakukan perawat untuk
seksual, kekerasan seksual dan bagaimana meningkatkan pengetahuan alat
cara menghindarinya dan cara reproduksi dan perilaku seksualitas
meningkatkan kepercayaan diri sehingga terhadap remaja.
dapat menolak hal-halyang bersifat
negative. Dalam literature review tersebut,
penelitian ini memperoleh hasil bahwa
METODE PENELITIAN dampak kurangnya pengetahuan
Metode yang digunakan adalah mengenai seksuaitas dapat meningkatkan
literature review, dimana dilakukannya rasa keingintahuan remaja terhadap hal-
analisis, eksplorasi dan kajian bebas pada hal pornografi, remaja dapat mengakses
artikel, jurnal, text book, e-book yang video-video pornografi yang dapat
mendorong hasrat ingin mencoba menjadi Menurut peraturan pemerintahan
tinggi, sehingga pada zaman sekarang RI No.61 Tahun2014 pasal 2 ayat 2,
banyak ditemukan remaja melakukan kesehatan reproduksi remaja merupakan
pergaulan bebas diluar pernikahan. keadaan sehat secara fisik, mental dan
sosial secara utuh, tidak semata-mata
Dalam menurunkan tingkat
bebas dari penyakit atau kecacatan yang
pergaulan bebas pra nikah, perawat dapat
berkaitan dengan sistem fungsi dan proses
mengambil peran dalam melakukan
reproduksi.
pendidikan kesehatan yang dapat
meningkatkan pengetahuan remaja Dalam menjaga kesehatan
terhadap dampak yang akan didapat reproduksinya, remaja hendaknya
dalam melakukan seks bebas. Remaja mendapatkan pengetahuan mengenaik
dapat mengetahui dampak yang dapat ia alat reproduksi dikarenakan pengetahuan
rasakan, baik pada kondisi alat merupakan hasil penginderaan manusia
reproduksi, penyakit reproduksi yang terhadap objek melalui indera yang
mebahayakan serta kondisi mental yang dimilikinya, dengan sendirinya waktu
dapat terganggu. Demikian juga pada penginderaan sehingga menghasilkan
literature review ini dapat menjelaskan pengetahuan. Pengetahuan merupakan
bagaimana perkembangan seks bebas poin penting untuk membentuk tindakan
yang terjadi pada era ini. seseorang, karena menurut penelitian
didapatkan bahwa perilaku dengan
PEMBAHASAN
pengetahuan lebih langgeng daripada
Pada era ini, kasus remaja sedang yang tidak memiliki pengetahuan.
marak-maraknya, banyak sekali isu
pergaulan bebas, sebagai perawat yang Hasil penelitian yang didapat dari

professional mendapat peranana dalam literature review adalah sebelum

mngatasi masalah ini, salah satu faktor dilakukannya pendidikan kesehatan atau

penyebabnya adalah kurangnya penyuluhan, tingkat pengetahuan remaja

pendidikan kesehatan reproduksi yang mengenai alat reproduksi dan seks masih

didapati oleh remaja. lemah. Pengetahuan tentang kesehatan


reproduksi pada remaja sangat penting
disebabkan pada masa remaja sedang negative, dengan banyaknya kasus hamil
mengalami masa pubertas dengan mulai diluar nikah, hubungan seks bebas dan
berkembang fungsi organ reproduksi. ksus-kasus pemerkosaan di kalangan
Kurangnya pengetahuan dapatberdampak remaja. Menurut Syamsulhuda (2010)
negative terhadap remaja. dari beberapa perilaku seksual yang
termasuk perilaku yang beresiko berat
Dalam peningkatan pengetahuan,
adalah berciuman bibir, meraba alat
remaja dapat memperoleh ilmu melalui
kelamin pasangan, menggesek-gesek alat
pembelajaran disekolah, melalui
kelamin hingga melakukan hubungan
penyuluhan yang didapat dari tim
seksual. Dampak yang terjadi adalah
kesehatan. Selain itu, remaja juga dapat
kehamilan yang tidak diinginkan dan
mengakses informasi mengenai
belum siap secara fisik, mental dan sosial
reproduksi melaui media massa, media
ekonomi sehingga calon ibu merasa tidak
elektronik dan keluarga.
ingin dan tidak siap hamil, sehingga masa
Pengetahuan reproduksi yang depan anak bisa terlantar dan
diberikan kepada remaja mempunyai kemungkinan besar akan dilakukannya
pengaruh yang positif terhadap perilaku abortus yang mengakibatkan efek
seksualnya. Pengetahuan kesehatan negative terhadap si ibu.
reproduksi membuat remaja mengerti
Dalam kasus ini, peran perawat
akan seksualitas dan menimbulkan rasa
sebagai pendidik sangat dibutuhkan.
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Perawat melakukan proses keperawatan
Karena, pengetahuan merupakan faktor
terhadap remaja tersebut. Perawat dapat
pendorong terhadap perilaku seseorang,
mengetahui penyebab terjadinya kasus ini
pengetahuan yang baik akan berdampak
seperti dikarenakan remaja sedang
pada perilaku yang baik juga.
berpotensial untuk pembentukan identitas
Pada era ini, hasil penelitian diri yang memiliki resiko tidak efektifnya
banyak mendapatkan data bahwa dalam mengambil peran tersebut. Perawat
sebagian besar remaja di Indonesia dapat mengajak remaja dalam diskusi
mempunyai prilaku seksual yang atau penyuluhan mengenai perkembangan
diri, menganjurkan remaja untuk Komunitas Teori dan Praktik
berinteraksi dengan orang-orang yang dalam Keperawatan.Jakarta:
membuat nyaman dan membawanya ke Salemba Medika
hal-hal yang lebih positif, serta
Endarto,Y.(2009). Hubungan tingkat
memberikan bimbingan dan motivasi
pengetahuan tentang kesehatan
terhadap remaja tersebut.
reproduksi dengan perilaku
KESIMPULAN seksual beresiko pada remaja
SMK Negeri 4 Yogyakarta.
Tingkat pengetahuan remaja
IJurnal Kesehatan
mengenai kesehatan reproduksi dan
perilaku seksual cukup rendah yang Harlinawati. (2013). Konsep dan Proses

mengakibatkan banyaknya pelecehan Keperawatan Keluarga. Sulawesi:

seksual dan hubungan-hubungan seks Pustaka As Salam

pranikah. Pengetahuan seseorang sangat


Hidayat, A.Azis Alimul.(2008)
mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam
Pengantar Konsep Dasar
asuhan keperawatan, pendidikan
Keperawatan. Jakarta : Salemba
kesehatan dapat membantu meningkatkan
Medika
pengetahuan remaja,
Meliani,O. (2019). Pengaruh Berpikir
REFERENSI Kritis Perawat Terhadap Kualitas
Askep di RS.retrieved from osf,io
Bachruddin, Wustha. (2017). Pengaruh
Penyuluhan tentang Bahaya Seks Nuraldila, Virgianti, Diah Sri Yuhandini.
Bebas Terhadap Pengetahuan (2017). Keterkaitan Pengetahuan
Remaja Tetamg Seks Bebas di Tentang Kesehatan Reproduksi
SMA Negeri Binsus di Manado. Remaja Dengan Perilaku Seks
Jurnal Ilmu Keperawatan Pra Nikah Pada Siswa-Siswi
Universitas Sam Ratulangi. Kelas XI di SMA PGRI 1
Kabupaten Majalengka Tahun
Effendi, Ferry Makhfudli. 2009.
2017. Jurnal Care. 5(3)431-442.
Keperawatan Kesehatan
Nursalam, Ferry Effendi. Pendidikan Syamsulhuda.(2010). Faktor yang
dalam Keperawatan. Jakarta : Mempengaruhi Seks Pra Nikah
Salemba Medika Mahasiswa di Pekalongan tahun
2010. Pekaongan : Universitas
Pinandari, Anggriyani Wahyu, Siswanto
Diponegoro
Agus Wilopo, Djauhar Ismail.
(2015). Pendidikan Kesehatan Swarjana, I Ketut. (2016). Keperawatan
Reproduksi Formal dan Kesehatan Komunitas.
Hubungan Seksual Pranikah Yogyakarta: Andi
Remaja Indonesia. Jurnal
Widagdo, Wahyu. (2016). Keperawatan
Kesehatan Masyarakat Nasional.
Keluarga dan Komunitas.Jakarta :
10(1):44-50.
Pusdik SDM Kesehatan
Puspita, Ameliana. (2018). Pengaruh
Widyastuti. (2009). Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan
reproduksi. Yogyakarta :
Reproduksi Remaja Terhadap
Fitramaya
Pengetahuan Tentang Perilaku
Seksual Remaja di SMA X Bandar
Lampung Tahun 2018. Jurnal Ilmu
Kedokteran dan Keseharan.
5(4):277-286.

Setiawati, S, Agus Citra D. (2008).


Penuntun Praktis Asuhan
Keperawatan Keluarga, Jakarta :
Trans Info Media

Simamora, R,H. (2019). Menjadi


Perawat Yang CIH’HUY.
Surakarta : Kekata Publisher.

Anda mungkin juga menyukai