Anda di halaman 1dari 29

Asuhan Kesehatan Reproduksi

Pada Remaja
Setianingsih, S.Tr.Keb.,Bdn.,M.Keb
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
 Kesehatan reproduksi remaja adalah
suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi
yang dimiliki oleh remaja.
pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR)

 KRR merupakan upaya pelayanan untuk


membantu remaja memiliki status
kesehatan reproduksi yang baik melalui
pemberian informasi, pelayanan
konseling, dan pendidikan keterampilan
hidup
 Pendidikan KRR untuk memberikan bekal
pengetahuan kepada remaja mengenai anatomi dan
fisiologi reproduksi, proses perkembangan janin,
dan berbagai permasalahan reproduksi seperti
kehamilan, PMS, HIV/AIDS dan dampaknya, serta
pengembangan perilaku reproduksi sehat untuk
menyiapkan diri melaksanakan fungsi reproduksi
yg sehat (fisik, mental, ekonomi, spiritual).
 Pendidikan KRR dapat diwujudkan dalam
penyuluhan, bimbingan dan konseling,
pencegahan, penanganan masalah yang berkaitan
dengan KRR termasuk upaya mencegah masalah
perinatal yang dapat dialami oleh ibu dan anak
yang dapat berdampak pada anggota keluarga
lainnya
Sasaran
 Sasaran utama: kelompok remaja berusia 10–19
tahun di sekolah maupun di luar sekolah.
 Sasaran sekunder: orang tua, keluarga yang
mempunyai anak remaja, guru/pamong belajar,
organisasi pemuda, pemimpin agama.
 Sasaran tersier: petugas kesehatan, petugas lintas
sektoral, LSM, organisasi masyarakat.
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja
untuk tercapai kesehatan reproduksi yang baik

 Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat


reproduksi (aspek tumbuh kembang remaja),
 Alasan remaja perlu mendewasakan usia perkawinan serta
cara merencanakan kehamilan agar sesuai dengan
keinginannya dan pasangannya,
 Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya
terhadap kondisi kesehatan reproduksi,
 Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi,
 Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku
seksual,
 Kekerasan seksual dan cara menghindarinya,
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
termasuk memperkuat kepercayaan diri agar
mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif,
 Hak-hak reproduksi.
Ciri Perkembangan Remaja
Ciri-ciri pertumbuhan somatik pada remaja

 Proses biologis pubertas dimana sistem hormon di hipotalamus, pituitary,


gonad dan adrenal akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas, yang
mengakibatkan pertumbuhan tinggi badan, berat badan, komposisi tubuh
dan jaringan, tanda seks primer dan sekunder.
 Setiap remaja mengikuti urutan yang sama dalam pertumbuhannya.
 Munculnya ciri-ciri seks sekunder sebagai manifestasi aktivitas gonad
yang terlihat melalui tingkat kematangan seksual (TKS) berdasarkan
tanner.
 Usia mulai menginjak remaja dipengaruhi oleh status gizi dan
lingkungan.
Perubahan Komposisi Tubuh Remaja Pada
Masa Pubertas
 Pada remaja perempuan, berat tanpa lemak menurun dari 80%
menjadi 75%. Sedangkan pada laki-laki meningkat dari 80%
menjadi 85-90%.
 Jaringan lemak meningkat pada remaja perempuan dan
berkurang pada remaja laki-laki.
 Terjadi peningkatan lebar pelvis/panggul pada perempuan.
 Otot skeletal berperan membentuk penampilan fisik luar terutama
pada laki-laki karena hormon androgen berperan sebagai
stimulator hipertrofi otot skelet.
 Pada organ dalam, percepatan pertumbuhan
jantung dan paru laki-laki dan perempuan sama.
Jantung dan paru menjadi besar secara absolute
dan terkait ukuran tubuh. Pita suara perempuan 3
kali lebih panjang daripada laki-laki.Pertumbuhan
organ dalam sesuai bentuk tubuh seseorang. Orang
yang pendek akan mempunyai organ yang pendek.
 Jumlah sel darah merah laki-laki lebih banyak
daripada perempuan.
Perubahan Fisik Pada Remaja
Tahap perkembangan pubertas anak pada laki-
laki menurut Tanner
Tahap perkembangan pubertas anak pada
perempuan menurut Tanner
Perubahan kejiwaan/psikologi pada masa
remaja
Kegelisahan

 Keadaan yang tidak tenang menguasai diri si remaja,


mereka mempunyai banyak macam keinginan yang tidak
selalu dapat dipenuhi, disatu pihak ingin mencari
pengalaman, karena diperlukan untuk menambah
pengetahuan dan keluwesan dalam tingkah laku. Akhirnya
mereka hanya dikuasai oleh perasaan gelisah karena
keinginan-keinginannya yang tidak tersalurkan
Pertentangan

 Pertentangan-pertentangan yang terjadi di dalam


diri mereka juga menimbulkan kebingungan baik
bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Pada
umumnya timbul perselisihan dan pertentangan
pendapat antara si remaja dan orang tua.
Pertentangan ini menyebabkan timbulnya
keinginan yang hebat unuk melepaskan diri dari
orang tua
 Berkeinginan besar mencoba segala hal yang
belum diketahuinya. Mereka ingin
mengetahui macam-macam hal melalui
usaha-usaha yang dilakukan dalam berbagai
bidang
Masa remaja
Masa remaja awal

 Remaja awal (early adolescence) usia 10-13 tahun.


Pada tahap ini remaja masih heran dengan
perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya.
Remaja akan mengembangkan pikiran-pikiran
baru, cepat tertarik pada lawan jenis, sulit mengerti
dan dimengerti oleh orang dewasa, ingin bebas dan
mulai berfikir abstrak
Remaja Madya (Middle Adolescence)

 Remaja madya (middle adolescence) 14-16 tahun.


Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman-
teman dan senang jika banyak teman yang
menyukainya. Ada kecenderungan untuk mencintai
diri sendiri dengan menyukai teman-teman yang
memiliki sifat sama pada dirinya dan cenderung
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak
tahu harus memilih yang mana.
 Pada remaja madya mulai timbul keinginan untuk
berkencan dengan lawan jenis dan berkhayal
tentang aktivitas seksual, sehingga remaja madya
mulai mencoba aktivitas seksual yang
diinginkannya
Remaja Akhir

 remaja akhir (late adolesence) 17-20 tahun. Tahap remaja akhir ini adalah masa konsolidasi
menuju periode dewasa yang ditandai dengan pencapaian lima hal, antara lain minat yang
semakin mantap pada fungsi-fungsi intelek, keinginan yang tinggi mencari kesempatan
untuk bersatu dengan orang-orang dan dalam pengalaman yang baru, terbentuk identitas
seksual yang tidak akan berubah lagi, terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri, dan
tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan public
Terimakasih
Tugas jurnal

 Lutfia, vina.eliasih, ayu,

Anda mungkin juga menyukai