Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Kebidanan dan Masa Reproduksi

Sabtu, 29 Oktober 2022 07:13

Asuhan Kebidanan Masa Reproduksi


FUNGSI reproduksi mempengaruhi berbagai perubahan pada diri remaja.
Disebut remaja apabila seorang anak telah meninggalkan masa kanak menuju masa
dewasa. Batasan usia remaja bergantung keadaan sosial budaya tempat tinggal.
Perubahan perubahan yang terjadi pada remaja di antaranya adalah perkembangan
fisik, mental, maupun peran sosial. Masa remaja merupakan fase pematangan organ
reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja ditandainya
dengan terjadi perubahan fisik atau organ biologis secara cepat yang tidak seimbang
dengan perubahan kejiwaan atau mental-emosional.
Remaja sangat membutuhkan bimbingan dan dukungan lingkungannya.
Tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat, baik jasmani, mental,
maupun psikososial merupakan harapan yang semestinya didapatkan oleh para remaja
di Indonesia. Asuhan kebidanan pada masa reproduksi mencakup beberapa hal
berikut.
1. Karakteristik Remaja
Sikap remaja dapat dicirikan berdasarkan usianya. Berikut ini merupakan karakteristik
remaja berdasarkan usianya
Usia Remaja 10-12 Tahun:
 Remaja lebih dekat dengan teman sebaya
 Remaja lebih senang mengekspose keadaan tubuhnya
 Remaja cenderung ingin bebas dan berekspresi
 Remaja mulai mampu berpikir secara abstrak
Usia 13-15 Tahun:
 Remaja cenderung mencari identitas diri
 Remaja mulai memiliki keinginan untuk berkencan
 Remaja sudah mempunyai rasa cinta yang mendalam terhadap lawan jenis
 Remaja mampu mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan seringkali senang
berkhayal tentang aktivitas seks
Usia 17-21 Tahun:
 Remaja mulai dapat mengungkapkan kebebasan diri
 Remaja lebih selektif dalam mencari teman sebaya
 Remaja memiliki body image terhadap dirinya sendiri
 Remaja dapat mewujudkan rasa cinta
2. Tahapan Perubahan Pada Remaja
Terdapat banyak perubahan yang mengiringi tumbuh kembang dan masa kanak
menuju masa dewasa. Berikut ini merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada
masa remaja.

a. Fisik
Remaja mengalami perubahan fisik yang mencakup perubahan kondisi tubuh. Kondisi
tubuh yang dimaksud adalah kondisi tubuh yang nampak dari luar maupun yang tidak
nampak. Contoh Mulai terlihatnya jakun pada remaja pria dan mulai tumbuh
membesarnya payudara pada remaja wanita.

b. Kepribadian

Remaja mengalami perubahan kepribadian. Perubahan kepribadian tersebut


dipengaruhi oleh orang tua atau lingkungan keluarga dan juga lingkungan di luar
keluarga atau sekolah. Contoh: anak yang sewaktu kecil merupakan anak yang
penurut, bisa jadi tumbuh menjadi anak pembangkang yang terpengaruh lingkungan
bergaulnya.

c. Emosi

Perubahan emosi pada remaja tercermin pada sikap dan tingkah lakunya. Perubahan
emosi yang dimaksud adalah mampu atau tidaknya remaja mengendalikan dan
mengatasi perasaan terhadap situasi yang dihadapinya.
3. Pubertas Remaja
Tanda perubahan fisik pada remaja adalah pubertas. Pubertas mencakup
pertumbuhan organ-organ reproduksi untuk mencapai kematangan. Kematangan
organ reproduksi tersebut ditunjukkan dengan kemampuan melaksanakan fungsi
reproduksi. Penjelasan mengenai pubertas remaja adalah sebagai berikut.
Laki-kali
Seks Primer
 Mimpi basah merupakan tanda remaja laki-laki melakukan fungsi reproduksi
 Mimpi basah biasanya terjadi pada remaja laki-laki usia antara 10 sampai 15 tahun
 Salah satu cara tubuh laki-laki ejakulasi adalah mimpi basah
 Ejakulasi terjadi karena sperma yang terus-menerus diproduksi perlu dikeluarkan. Ini
adalah pengalaman yang normal bagi semua remaja laki-laki
Seks Sekunder
 Penis dan buah zakar membesar
 Kulit lebih kasar dan tebal dan berminyak
 Bahu melebar, pundak serta dada bertambah besar, dan membidang, pinggul
menyempit
 Pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, dada, tangan, dan kaki
 Tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak seperti anak kecil lagi
 Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
 Tangan dan kaki bertambah besar
 Tumbuh jakun dan suara menjadi besar
 Produksi keringat menjadi lebih banyak

Perempuan
Seks Primer
 Kematangan organ reproduksi ditandai dengan datangnya menstruasi
 Menstruasi merupakan sebuah proses peluruhan dalam endometrium yang banyak
mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina
 Menstruasi berlangsung terus sampai jenjang masa menopause, yaitu ketika seseorang
berumur sekitar 40 hingga 50 tahun
Seks Sekunder
 Tulang-tulang wajah yang mulai memanjang dan membesar
 Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol
 Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang
 Tangan dan kaki bertambah besar
 Pinggul melebar, bulat dan membesar
 Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina
 Kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat. Kulit menjadi
lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori bertambah besar, kelenjar lemak
dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif
 Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir
Masa Puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu lengan dan tungkai
 Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu

4. Kesehatan Reproduksi Remaja


Kesehatan reproduksi remaja mencakup sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Menjaga kesehatan reproduksi merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh remaja.
Kesehatan reproduksi remaja merupakan satu kesatuan dengan kesehatan tubuhnya
secara menyeluruh. Apabila remaja mengalami gangguan kesehatan, maka pada
sistem reproduksinya juga akan mengalami gangguan. Remaja wajib menjaga
kesehatan tubuhnya agar kondisi kesehatan reproduksinya juga baik.
Gangguan Kesehatan Remaja
 Pendidikan
 Lingkungan dan pekerjaan
 Seks dan seksualitas
 Penyalahgunaan dan ketergantungan napza
 Gizi buruk
 Anemia dan kurang energi kronis
 Penyimpangan seksual
 Perkawinan dan kehamilan dini
Kiat Menjaga Kesehatan Reproduksi
 Remaja harus mengenal sistem proses, dan fungsi alat reproduksi
 Remaja perlu mengetahui penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya
terhadap kondisi kesehatan reproduksi
 Remaja wajib mengetahui dan menghindari bahaya narkoba dan miras pada kesehatan
reproduksi
 Remaja memahami pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
 Remaja mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
 Remaja mampu mengembangkan kemampuan komunikasi
5. Seks Bebas di Kalangan Remaja
Remaja seringkali diidentikan dengan beragam persoalan, salah satunya adalah
seks bebas. Hubungan seksual yang dilakukan oleh jenis kelamin perempuan dan laki-
laki yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik dengan latar belakang suka sama
suka atau dalam dunia prositusi disebut sebagai seks bebas. Seks bebas sangat dekat
dengan dunia remaja yang penuh rasa ingin tahu. Remaja seringkali berkeinginan
besar untuk memuaskan rangsangan seks yang muncul. Berikut ini merupakan
beberapa faktor penyebab seks bebas di kalangan remaja.
Faktor Internal
Seks bebas pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor internal. Faktor-faktor
internal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perubahan Biologis dan Sosiologis

Perubahan biologis dan sosiologis seringkali menimbulkan terjadinya krisis


identitas bagi remaja. Krisis identitas tersebut tidak jarang menyebabkan remaja
melakukan penyimpangan. Penyimpangan yang dimaksud di antaranya adalah
kenakalan remaja dan aktivitas seks bebas.

2. Minimnya Kontrol Diri

Kenakalan remaja bisa terbentuk dari kontrol diri yang kurang. Remaja rentan
bertingkah laku tidak sesuai dengan norma akibat sikap seenaknya sendiri dan
kurangnya pemahaman remaja akan sikap yang dapat diterima oleh masyarakat atau
tidak. Di lingkungan masyarakat, seks bebas merupakan hal yang tabu.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang melatarbelakangi munculnya perilaku seks bebas di
kalangan remaja diuraikan sebagai berikut.

1. Keluarga

Keluarga merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap kehidupan


remaja. Keluarga yang tidak harmonis sangat berpengaruh pada sikap remaja.
Perceraian orang tua, kurang komunikatifnya di dalam lingkungan keluarga, dan
banyak konflik di dalam keluarga menjadi pemicu perilaku negatif remaja termasuk
seks bebas. Dapat dipastikan bahwa pola asuh di dalam keluarga menjadi faktor
penentu pribadi anak.
2. Lingkungan Teman Sebaya

Seks bebas dan kenakalan remaja salah satunya dipengaruhi oleh lingkungan
yang kurang baik. Pergaulan dengan teman sebaya dianggap sangat berpengaruh
terhadap pribadi remaja. Mereka yang berteman dengan teman-teman yang setipe
maka enteng saja menganggap seks bebas merupakan perilaku yang biasa-biasa saja.
Oleh sebab itu, dibutuhkan pengawasan dari orang tua.

Anda mungkin juga menyukai