Anda di halaman 1dari 14

BAB 11

TINJAUN PUSTAKA

A. REMAJA
1.Defenisi remaja

Remaja pada umunya didefenisikan sebagi orang yang mengalami masa peralihan
dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Menurut WHO remaja adalah
(adolescence) adalah mereka yang berusia 10-19 tahun sementara daam
terminology lain PBB menyebutkan anak muda (youth) untuk mereka yang
berusia 15-24 tahun kemudian disatukan dalm sebuah terminologi kaum muda
(young people) yang mencakup 10-24 tahun. (Marmi, 2013.

Masa remaja merupakan suatu tahapan antara masa kanak – kanak dengan masa
dewasa, biasanya terjadi antara usia 10 – 18tahun. Sebelum memasuki masa
remaja,seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu.Pada periode
pubertas inilah akan terjadi percepatan pertumbuhan dan perkembangan fisik dari
anak-anak menjadidewasa serta mengalami kematangan organ reproduksi seksual.
(Wulandari dkk, 2015)

Masa remaja ditandai dengan pubertas.Pubertas adalah perubahan cepat pada kematangan
fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal.
Pubertas tercapai pada umur 12-16 tahun. Remaja mengalami perubahan dramatis pada
masa pubertas. Pada masa inihormon seksual seperti progesteron dan esterogen
meningkat kuat. (Suyamti dkk, 2018)

Masa remaja (usia 10-19 tahun) masa yang khusus dan penting, karena merupakan
periode pematangan organ-organ reproduksi manusia. Masa remaja disebut juga masa
pubertas merupak an masa transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik,
emosi, dan psikis. (Pinem, 2009)

2.Perkembangan Remaja Dan Ciri-ciri


Menurut Widyastuti, (2009)
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja masa (rentang waktu) remaja ada
tiga tahap:
a.Masa Remaja Awal (10-12 tahun)
1. Tampak dan memang merasa lebih lebih dekat dengan teman sebaya .
2.Tampak dan merasa ingin bebas
3. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal (abstrak)

b.Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)


1.Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri
2.Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
3.Timbul perasaan cinta yang mendalam
. Kemampuan berpikir abstrak (berkhayal) makin berkembang
5.Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan seksual.

3.Masa Remaja Akhir (16-19 tahun)


1.Menampakan pengungkapan kebebasan diri
2.Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
3. Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan ) terhadap dirinya
4. Dapat mewujudkan perasaan cinta
5.Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak

3.Perkembangan Remaja dan Tugasnya

Tugas perkembangan remaja menurut Robert.Y Havighurst dalam bukunya


Human Develpoment and Education yang dikutip oleh Panut Panuja dan Ida
Umami 1999 ada sepuluh yaitu:
1.Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman sebaya,baik dengan
teman sejenis maupun dengan beda jenis kelamin.
2.Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masing-
masing.
3.Menerima kenyataan( realitas) jasmaniah serta menggunakannya seektif
mungkin dengan perasaan puas.
4.Mencpai kebebasan emosional dari orang tua atau orang tua dewasa lainnya.
5.Mencapai kebebasan ekonomi
6.Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaaan tersebut
7. mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup beruah tangga.
8. Mengembangkan kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang diperlukan
untuk kepentingan hidup bermasyarakat.
9. Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat dipertanggung
jawabkan.
10. Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoaman dalam tindakan-
tindakan dan sebagai pandangan hidup.

4.Perubahan Fisik Pada Masa Remaja


Menurut widyastuti, (2009).

a. tanda- tanda seks primer


Yang dimaksud dengan dengan tanda-tanda seks primer adalah organ seks pada
laki-laki gonad atau testes.organ itu terletak di dalam scrotum pada usia 14 tahun
baru sekitar 10 % dari ukuran matang.Sebagi tanda bahwa fungsi organ-organ
reproduksi pria matang
lazimnya terjadi mimpi basah artinya ia bermimpi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan seksual sehingga mengeluarkan sperma. Semua organ
reproduksi wanita tumbuh selama masa puber.Namun tingkat kecepatan antara
organ satu dan lainnya berbeda.Sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada
perempuan adalah datangnya haid.

b. tanda-tanda seks sekunder


1.Pada laki-laki
a. Rambut
Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan,
terjadi sekitar satu tahun setelah testes dan penis mulai membesar. Ketika rambut
kemaluan hamper selesai tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut
wajah, seperti halnya kumis dan cambang.
b.Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, pori-pori membesar.
c.Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dibawah kulit menjadi lebih aktif. Seringkali menyebabkan
jerawat karena produksi minyak meningkat. Aktivitas kelenjar keringat juga
bertambah, terutama bagian ketiak.
d. Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin betambah besar dan kuat.Lebih –lebih bila
dilakukan latiahn otot maka akan tampak member bentuk pada lengan, bahu, dan
tungkai kaki.
e.Suara
Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan
suara.Mulai-mulai agak serak, kemudian volumenya juga meningkat.
f. Benjolan di dada
Pada usia remaja sekitar 12-14 tahun muncul benjolan kecil-kecil disekitar
kelenjar susu. Setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya menurun.
2.Pada wanita
a.Rambut
Rambut kemaluan pada perempuan juga tumbuh sama seperti halnya dengan laki-
laki.Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul membesar dam
payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah tampak
setelah haid.Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dengan
terangnya warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap, dan
agak keriting.
b.Pinggul
Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat.Haid ini sebagai
akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit.
c.Payudara
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting susu mulai
menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan perkembangan dan
makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan lebih
bulat.
d. Kulit
Kulit sama halnya dengan laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih tebal, poripori
membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita tetap lembut
e.Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar
lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat dan baunya menusuk
sebelum dan selama haid
f.Otot
Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat. Akibatnya akan
membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
g. SuaraSuara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita

5.perubahan kejiwaan pada masa remaja


Menurut Widyastuti, (2009)
Perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja adalah:
a.Perubahan Emosi
perubahan tersebut berupa kondisi:
1.sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi dll.
2.mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau rangsangan luar yang
mempengaruhinya.
3.perkembangan intelegensia
Pada perkembangan ini menyebabkan remaja :
a. cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak,suka memebrikan kritik
b. cenderung ingin mengetahui hal-hal baru sehingga muncuk ingin mencoba.
6.kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi

Beberapa keadaan yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja termasuk


kesehatan reproduksi remaja:
a.Malnutrisi atau gizi kurang
kekurangan zat gizi lainnya seperti kekurangan vitamin, mineral, atau protein, dan
sebagainya yang mengakibatkan berbagia jenis penyakit dan berujung pada
gangguan kesehatan reproduksi.
b. Pertumbuhan lambat atau terhambat pada remaja putri, menyebabkan panggul
sempit
resiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah dikemudian hari.
c.penyakit –penyakit lain karena infeksi atau berkaitan dengan keturunan.
d.stress atau depresi

B. PUBERTAS
1.Defenisi Pubertas

Pubertas adalah merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa.Tidak ada batas yang yang tajam antara masa kanak-kanak dan awal masa
pubertas, akan tetapi dapat dikatakan bahwa masa pubertas diawali dengan
berfungsinya ovarium . Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi
dengan mantap dan teratur. Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya cirri-
ciri kelamin sekunder, dan berakhir kalau sudah ada kemampuan reproduksi.Awal
pubertas dipengaruhi oleh bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan.Secara umum ada
pergeseran permulaan pubertas kearah umur yang lebih muda dikarenakan
meningkatnya kesehatan umum dan gizi (Widyastuti, 2009)

pubertas, yang meliputi perubahan fisik, psikologis, dan sosial.Perubahan tersebut dapat
menimbulkan reaksi negatif berupa perilaku menyimpang. Hal inidapat dihindari apabila
anak telah dipersiapkandan mendapat informasi tentang perubahan padamasa remaja dari
orang tua mereka sejak dini,khususnya dari ibu sebagai pihak yang palingdekat dengan
anak(Saptowati dkk, 2018)

.
2.faktor –faktor yang mempengaruhi pubertas dan kesehatan wanita
menurut Widyastuti, (2009)

a. faktor internal
-hormon
b.faktor eksternal
-bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan
-faktor genetik
Merupakan modal utama atau dasar faktor bawaan yang normal contoh:jenis
kelamin,suku,bangsa.
-faktor lingkungan
komponen biologis, misalnya organ tubuh, gizi, perawatan kebersihan
lingkungan,pendidikan, sosial budaya, tradisi, agama, adat, ekonomi,politik.
c.faktor perilaku
Keadaan perilaku akan mmpengaruhi tumbuh kembang anak dalam
perkembangan selanjutnya

d.Faktor- faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan reproduksi remaja

1.Masalah gizi
a.Anemia dan kurang gizi kronis
b.Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri
2.Masalah pendidikan
a. Buta huruf
b. Pendidikan rendah
3.Masalah lingkungan dan pekerjaan
a. lingkungan dan suasana yang kurang memperhatikan kesehatan remaja dan
bekerja yang akan mengganggu kesehatan remaja.
b. Lingkungan sosial yang kurang sehat dapat menghambat bahkan merusak
kesehatan fisik, mental dan emosional remaja.
4.Masalah seks dan seksualitas
a.Pengerahuan yang tidak lengkap dan tidak tentang masalah seksualitas,
misalnya mitos yang tidka benar
b.kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan
seksualitas
c. Penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA yang mengarah pada penularan
HIV/AIDS
d.Penyalahgunaan seksual
e.Kehamilan remaja
f.Kehamilan pra nikah atau di luar ikatan pernikahan
5.Masalah kesehatan reproduksi remaja
a.Ketidakmatangan secara fisik dan mental
b. Risiko komplikasi dan kematian ibu dan janin lebih besar
c.Kehilangan kesempatan untuk pengembangan diri
d. Risiko bertambah untuk melakukan aborsi yang tidak aman.

C.MEDIA KONTEN DEWASA

1.Definisi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 tentang Menjelaskan


pornografi atau konten dewasa adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara,
bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan
lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi atau yang memuat pertunjukan di
muka umum yang melanggar norma kesusilaan.Sedangkan dari defenisi menurut KBBI
pornografi merupakan:
a. Penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk
meningkatkan nafsu birahi.

b. Bahan bacaan yang sengaja dan semata – mata dirancang untuk membangkitkan
nafsu birahi/ seks.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Soebagijo, 2008)

]2. Proses masuknya pornografi pada remaja /anak

Menurut Nadesul (2011), pada masa remaja otak depan seseorang atau prefrontal cortex
belum mengalami perkembangan yang sepenuhnya. Fungsi dari PFC ini yaitu
betanggung jawab dalam pengambilan keputusan, menentukan prioritas, menimbang
resiko, kemampuan penilaian, dan analisa. Gunawan dalam buku Nadesul (2011) juga
berpendapat bahwa bagi anak, menstimulus anak sangat mudah. Hal ini terjadi karena
anak dominan belajar dengan melihat ketimbang rangsang berpikir. Itu pula yang
membuat anak sulit membedakan antara fakta dan fantasi tindakan yang boleh dan tidak
boleh.

Selain faktor PFC, pornografi juga merangsang pelepasan hormon dopamine dan
endorphin. Jumlah reseptor didalam otak juga terus bertambah yang dapat menggiring
sesorang menjadi kecanduan. Untuk itu, pada anak dan remaja yang bagian otak
logikanya belum berkembang, pornografi akan sangat berpengaruh dan menyebabkan
adiksi (kecanduan) serta merusak tumbuh kembang otak anak.

3.media yang mengandung unsur pornografi bagi anak atau remaja

a. Media audio (dengar)

Menurut Armando (2004) media masa yang termasuk dalam media audio (dengar) yaitu
siaran radio, kaset CD, telepon media audio lain yang dapet di akses lewat internet.

1. Lagu-lagu yang mengandung lirik mesum, lagu- lagu yang mengandung bunyi-
bunyian atau suara-suara yang dapat diasosiasikan dengan kegiatan seksual.

2. Program radio dimana penyiar atau pendengarannya berbicara hal yang berhubungan
dengan mesum

3. Jasa pelayanan seks melalui telepon dan sebagainya.


b.media audio visual (pandang dengar)

Program televisi, film layar lebar, video, laser disc, VCD, DVD, game computer atau
ragam media audio visual lain yang dapat diakses internet merupakan media yang
termasuk dalam media audio- visual (Armando, 2004). Berikut penjabaran dari media –
media tersebut :

1.film-film yang mengandung adegan seks atau menampilakn artis yang tampil dengan
berpakain minim atau tidak atau seolah-olah tidak berpakain.

2. Adegan pertunjukan musik dimana penyanyi, dan pengiringnya hadir dengan tampilan
dan gerak yang membangkitkan syahwan penonton.

c.media visual (pandang)

media visual merupakan media yang berupa Koran, majalah, tabloid, buku (karya sastra
novel populer, buku non fiksi ) komik, iklan, billboard, foto, bahkan media permainan
(Armando, 2004) dalam buku Armando (2004) juga dijelaskan bahwa konten pada media
visual berupa:

1. Berita, cerita, atau artikel yang menggambarkan aktivitas seks secara terperinci atau
yang memang dibuat dengan cara yang sedeikian rupa untuk meransang hasrat
seksual pembaca.

2. Gamabar, foto, adegan seks atau artis yang tampil dengan gaya yang dapat
membangkitkan daya tarik seksual.

3. Iklan di media cetak yang menampilkan artis dengan gaya yang menonjolkan daya
tarik seksual

4. Fiksi atau komik yang mengisahkan atau menggambarkan adegan seks dengan cara
yang sedemikian rupa sehingga membangkitlkan hasrat seks

4.Tingkat keterpaparan media massa pornografi (Kinsey 1965 dalam Soebagijo (2008)
a.Pornografi Ringan

pornografi ringan yaitu pornografi yang menghadirkan materi berupa adegan pegangan
tangan, pelukan, ciuman bibir, dan juga adegan yang mengesankan terjadinya hubungan
seks (sexually suggestive scenes) dan seks simulasi (simulated sex)

b.Pornografi Berat

Pornografi berat yaitu materi orang dewasa dan materi seks eksplisit seperti menampilkan
gambar-gambar alat kelamin, perabaan dada atau alat kelamin oral seks dan sktivitas
seksual

( menurut rahmah, 2016)

B.Penelitian terkait

1.Yutifa dkk, (2015) dalam penelitiannya dengan judul” Hubungan Paparan


Pornografi Melalui Elektronika Terhadap Perilaku Seksual
Remaja”dari hasil uji statistik (Chi Square) untuk frekuensi p
value 0,000 < α (0,05), maka ada hubungan yang signifikan antara
frekuensiketerpaparan pornografi terhadap perilaku seksual
remaja di Pekanbaru. Untuk jumlah keterpaparan materi p value
0,966 > α (0,05), maka tidak ada hubungan yang signifikan antara
jumlah keterpaparan materi pornografi terhadap perilaku seksual
remaja di Pekanbaru. Sedangkan untuk media elektronik p value
0,057 > α (0,05), maka tidak ada hubungan yang signifikan antara
media elektronik terhadap perilaku seksualremaja di Pekanbaru.

2.Zevrianti dkk, (2019) dalam penelitiannya dengan judul” Gambaran Pengalaman Remaja Dalam
Mengakses Pornografi SMP Perintis Depok Jawa Barat” .Berdasarkan hasil analisa dan
penelitian tentang gambaran pengalaman remajamengakses konten pornografi di
SMP Perintis Depok Jawa Barat didapatkan beberapa hal yang disimpulkan,
antara lain: Mayoritas jenis kelamin pada penelitian ini didominasi oleh laki-laki
dengan sejumlah 71 remaja (56.8%). Rata-rata usia responden adalah 14.11 tahun.
Mayoritas usia pertama kali remaja mengakses konten pornografi terbanyak pada
usia 12-15tahun sebesar 84 remaja (67.2%). Mayoritas bentuk pornografi diakses
adalah bentuk foto sebesar 32 remaja (25.6%). Mayoritas media yang diakses
adalah situs internet sebesar 46 remaja (36.8%). Mayoritas tempat pertama kali
mengakses konten pornografi paling banyak disekolah sebesar 46responden
dengan persentase (36.8%). Mayoritas alasan remaja mengakses konten
pornografi paling banyak dikarenakan rasa ingin tahu dengan jumlah responden
68 (54.4%). Mayoritas orang yang menemani saat menonton terbanyak adalah
teman sebaya dengan jumlah responden 66 (52.8%). Mayoritas perasaan remaja
saat pertama kali melihat konten pornografi paling banyak respon yang dipilih
adalah jijik dengan jumlah responden 56responden (44.8%). Mayoritas
pengalaman perasaan remaja setelah melihat konten pornografi yang paling
banyak dipilih adalah menyesal dengan jumlah responden 47(37.6%)
.

3.Mustofa dkk, (2018) dalam penelitiannya dengan judul “ Pengaruh Pornomedia Dalam Situs-
Situs Dewasa Terhadap Perubahan Norma Dan Perilku Seks Remaja Surabaya” Berdasarkan
hasil penelitian dalam babsebelumnya dari 100 kuisioner yang diseber dapat diketahui
bahwa 77 responden pernah dan7 responden sangat pernah menonton pornomedia
internet dalam situs-situs dewasa
atau 84% dan uji statistika yang telah dibahaspada bab 4, maka kesimpulan yang bisa
diambil
dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.(1) Konten pornomedia dalam situs-situs
dewasa
tidak berpengaruh terhadap gaya berpacaranremaja Surabaya. (2) Menonton konteks
situssitus dewasa berpengaruh terhadap sikap penerimaan seks sebelum nikah. (3)
Menonton pornomedia dalam situs-situs dewasa berpengaruh terhadap terbentuknya
perilakumenyimpang remaja Surabaya. (4) Menonton pornomedia dalam situs-situs
dewasa.

B.Kerangka Teori
Kerangka teori adalah ringkasan dan tinjauan pustaka yang digunakan untuk mengidentifikasi
variable yang akan diteliti yang berkaitan dengan konteks ilmu pengetahuan yang digunakan
untuk mengembangkan kerangka konsep penelitian (Notoadmodjo,2010). Kerangka teori dalam
penelitian sebagai berikut:

Bagan 1 kerangka Teori


Perubahan pubertas

Hubungan Keterpaparan Media Berkonten


Pada wanita
Dewasa Dengan Kejadian Pubertas Pada Remaja
a..Perubahan rambut.
b.perubahan pinggul
d.Perubahn kulit

Keterpaparan media
e.Perubahn kelenjar lemak dan kelenjar
f. Perubahan payudara
g.Perubahn otot berkonten dewasa
h.perubahan suara
pada laki-laki
a perubahan rambut
b.perubahn kulit
c.perubahan kelenjar lemak dan kelenjar keringat
d.perubahn otot
e.perubahn suara
Faktor internal
f.perubahn benjolan di dada

-hormon

Faktor eksternal
-bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan
-faktor genetik

Pada laki-laki
Merupakan modal utama atau dasar faktor bawaan yang normal
contoh:jenis kelamin,suku,bangsa.
a. Rambut
-faktor lingkungan
b.Kulit
komponen biologis, misalnya organ tubuh, gizi, perawatan kebersihan
Kulit menjadi sosial
lingkungan,pendidikan, lebih budaya,
kasar, tradisi,
tidak jernih, adat,
agama, pori-pori
membesar.
ekonomi,politik.
c.faktor perilaku
c.Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
keadaan perilaku akan mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam
Kelenjar
perkembangan lemak
selanjutnya. dibawah kulit menjadi lebih aktif.
Seringkali menyebabkan jerawat karena produksi minyak
meningkat. Aktivitas kelenjar keringat juga bertambah,
terutama bagian ketiak.
Pubertas
d. Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin betambah besar dan
kuat.Lebih –lebih bila dilakukan latiahn otot maka akan
tampak member bentuk pada lengan, bahu, dan tungkai
peralihan
kaki.antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa.Tidak ada batas yang yang tajam antara
e.Suara
masa kanak-kanak dan awal masa pubertas, akan
tetapi Seirama dengan bahwa
dapat dikatakan tumbuhnya
masa rambut
pubertaspada kemaluan, maka
diawali dengan
terjadi berfungsinya
perubahan ovarium . Pubertas
suara.Mulai-mulai agak serak, kemudian
berakhir pada saat ovarium sudah
volumenya juga meningkat. berfungsi
dengan mantap dan teratur. Secara klinis pubertas
mulai f.dengan
Benjolan di dadacirri-ciri kelamin
timbulnya
Padadan
sekunder, usia remajakalau
berakhir sekitar
sudah 12-14
ada tahun muncul benjolan
kemampuan reproduksi
kecil-kecil disekitar kelenjar susu. Setelah beberapa
minggu besar dan jumlahnya menurun.
Sumber (widyastuti, ,2009 dan Notoatmodjo, 2010)

D.Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian adalah kerangka yang akan berhubungan antara konsep-konsep
yang akan diteliti atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo , 2010)

Bagan 2 Kerangak Konsep

Hubungan Media Keterpaparan Media Berkonten Dewasa Dengan Kejadian Pubertas Pada
Remaja

Indevendent Devendent

Konten dewasa pubertas

E.Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan, dugaan, atau dalil sementara yang akan
dibuktikan dalam penelitian (Notoatmodjo , 2010). Berdasarkan kerangka konsep di atas maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha: Ada hubungan keterpaparan media berkonten dewasa dengan kejadian pubertas pada remaja
di SMP Muhammadiyah Kecamatn Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Ho: Tidak ada hubungan keterpaparan media berkonten dewasa dengan kejadian pubertas pada
remaja di SMP Muhammadiyah 1 Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Anda mungkin juga menyukai