Anda di halaman 1dari 13

Ilmu Gizi Dasar

Vitamin K

Dosen Pengampu: Devieka Rhama Dhanny S.Gz.,M.KM

DISUSUN OLEH:

Ghaida Eraz Vembiga (190104026)

Mia Lara Septia Ninggar (190104004)

Pujiyati (19010431)

Reni Puji Lestari (190104017)

Yudhea Dwike Fransiska (190104015)

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI GIZI

UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inaya- Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ilmu gizi dasar dengan judul “Vitamin
K” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa dan aspek lainnya.Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Pringsewu, 4 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

Pendahuluan

1.1Latar Belakang

Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk
metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi
diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen
pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh
lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan
tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin.
Setiap orang mempunyai kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orangtua, orang yang
menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa
vitamin dalam makanan mereka sehari-hari.
Vitamin ditemukan di berbagai jenis makanan, buah-buahan, sayur-sauran, sereal (biji-
bijian), daging, ikan dan produk-produk susu. Kadar vitamin termasuk penyimpanan dan
pengolahannya tergantung dari jenis makanan itu sendiri. Penyimpanan dan pengolahan yang
lama akan mengurangi kadar vitamin di dalam makanan.
Vitamin K ditemukan pertama kali di Denmark (1964), pada saat itu ditemukan anak
ayam yang diberi makan ransum bebas lemak, ternyata memperlihatkan gejala hemorhagia. Pada
bayi, hemorhagia dapat dicegah dengan memberikan vitamin K pada ibunya sebelum bayi
tersebut dilahirkan. Berdasarkan alasan tersebut maka vitamin K disebut juga vitamin koagulasi,
karena vitamin ini bertperan dalam menjaga konsitensi aliran darah dan membekukannya saat
diperlukan. Defisiensi vitamin K menyebabkan waktu pembekuan darah menjadi lebih panjang,
sehingga penderita defisiensi vitamin K bisa mati hanya karena perdarahan ringan. Proses
pembekuan darah terdiri dari dua tahap, yaitu (1) protrombin, dengan adanya tromboplastin,
kalsium dan faktor-faktor lain diubah menjadi trombin dan (2) fibrinogen diubah menjadi
gumpalan fibrin. Struktur kimia dan Klasifikasi Vitamin K Struktur kimia vitamin K terdapat
dalam tiga bentuk berbeda, pertama adalah vitamin K 1 atau filoquinon, yaitu jenis yang
ditemukan dan dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan daun hijau. Kedua, adalah K2 atau disebut juga
dengan menaquinon, yang dihasilan oleh jaringan hewan dan bakteri menguntungkan dalam
sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadion, yang merupakan vitamin sintetik,
bersifat larut dalam air, digunakan untuk penderita yang mengalami gangguan penyerapan
vitamin K dari makanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi vitamin K?

2. Apa sifat kimia vitamin K?

3. Apa Absorpsi dan Transportasi?

4. Apa saja fungsi vitamin K?

5. Apa saja sumber vitamin K?

6. Apa saja dampak kelebihan vitamin K?

7. Apa saja dampak kekurangan vitamin K?

1.3 Tujuan

1. Memahami definisi vitamin K

2. Memahami sifat kimia vitamin K

3. Memahami absorpsi dan transportasi vitamin K

4. Memahami fungsi vitamin K

5. Mengetahui apa saja sumber vitamin K

6. Mengetahui apa saja dampak kelebihan vitamin K

7. Mengetahui apa saja dampak kekurangan vitamin K


BAB II

Pembahasan
2.1 Definisi Vitamin K

Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam
pembekuan darah. Menurut Wikipedia, ensiklopedia bebas, Vitamin K (K dari “Koagulations-
Vitamin” dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark) merujuk pada kelompok vitamin lipofilik
dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pasca translasi dari berbagai macam rotein,
seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-metil-1,4-
naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa
asam, dan cahaya matahari.

Dikenal juga sebagai phylloquinone atau naphthaquinone, vitamin K berperan sebagai


salah satu faktor dalam proses pembekuan darah setelah terjadinya luka. Vitamin K ditemukan
oleh seorang peneliti dari Denmark, dan kata pembekuan dalam bahasa Denmark dimulai dengan
huruf “K”, ini menjelaskan mengapa vitamin ini disebut sebagai vitamin K. Dibutuhkan banyak
unsur lain dalam proses pembekuan darah; orang yang menderita penyakit hemophilia tidak
memiliki kemampuan untuk mendayagunakan unsur satu dengan yang lainnya, dan ini tidak ada
hubungannya dengan vitamin K. Vitamin K bisa dibuat dari bakteri yang hidup dalam usus
manusia. Berdasarkan ini sebenarnya adalah tidak tepat untuk menggolongkannya ke dalam
kategori vitamin. Namun bayi dilahirkan dengan saluran pencernaan yang steril, jadi mereka
sering diberi suntikan vitamin K untuk mencegah pendarahan yang terlalu banyak jika terjadi
luka. Pada awalnya, ASI dianggap sebagai sumber vitamin yang sangat kurang, sampai akhirnya
ditemukan bahwa ASI memiliki bentuk vitamin larut-air di dalamnya. Vitamin K dilarutkan
dalam lemak dan terdapat pada tumbuhan seperti wortel, bayam, daun jelatang, dan kubis hijau.
Vitamin K terbagi atas vitamin K1 (fitomenadion), vitamin K2 (menakinon), vitamin K3
(menadion), vitamin K4 (menadiol). Vitamin K3 dan vitamin K4 tidak terdapat di alam, begitu
juga vitamin K5, K6 dan K7 dimana satu atau dua gugus hidroksil dari menadiol diganti oleh
fungsi amina. Produksi vitamin K4 dapat dibuat dari K3 melalui oksidasi 2-metil-naftalen dengan
natrium bikromat dan kemudian direduksi.

2.2 Sifat Kimia

Vitamin K terdapat didalam alam dalam dua bentuk, kedua nya terdiri atas cincin 2-
metilnaftakinon dengan rantai samping pada posisi 3. Vitamin K1 (filokinon) mempunyai rantai
samping fitil dan hanya terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan berwarna hijau. Vitamin K2
(menakinon) merupakan sekumpulan ikatan yang rantai sampingnya terdiri atas beberapa satuan
isoprenil (berjumlah 1-14 unit). Menakinon di sintesis oleh bakteri di dalam saluran cerna.
Menadion (Vitamin K3) adalah bentuk vitamin K sintetik. Menadion terdiri atas cincin
naftakinon tanpa rantai samping, oleh karna itu mempunyai sifat larut air. Menadion baru aktif
secara biologik setelah mengalami alkilasi didalam tubuh. Vitamin K cukup tahan terhadap
panas. Vitamin ini tidak rusak oleh cara memasak biasa, termasuk memasak dengan air. Vitamin
K tidak tahan terhadap alkali dan cahaya.

2.3 Absorpsi dan Transportasi

Sebanyak 50-80% vitamin K dalam usus halus di absorpsi dengan bantuan empedu dan
cairan prankreas setelah di absorpsi di dalam usus halus bagian atas, vitamin K dikaitkan dengan
kilomikron untuk diangkut melalui sistem limfe ke hati. Hati merupakan tempat simpanan
vitamin K utama didalam tubuh. Dari hati vitamin K diangkut terutama melalui lipoprotein
VLDL didalam plasma ke sel-sel tubuh. Vitamin K terutama dihubungkan dengan membran sel,
yaitu dengan reticulum endoplasma dan mitrokondria. Taraf vitamin K dalam serum meningkat
pada hiperlipidemia, terutama pada trigliseridemia. Hal-hal yang menghambat absorpsi lemak
akan menurunkan absorpsi vitamin K.

Dalam keadaan normal, sebanyak 30-40% vitamin K yang di absorpsi dikeluarkan


melalui empedu, dan 15% melalui urin sebagai metabolit larut air. Simpanan vitamin K di dalam
tubuh tidak banyak dan penggantiannya terjadi cepat. Simpanan di dalam hati sebanyak 10%
berupa filokinon dan 90% berupa menakinon yang kemungkinan disintesis oleh bakteri saluran
cerna. Namun, kebutuhan akan vitamin K tampaknya tidak dpat hanya dipenuhi dari sintesis
menakinon, akan tetapi sebagian perlu didatangkan dari makanan.
2.4 Fungsi Vitamin K

Fungsi Vitamin K antara lain:

1. Memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku darah, yaitu faktor II, VII, IX, X,
yang di sintesis di hati.
2. Berperan dalam sintesis faktor II, yaitu protombin.
3. Sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi.

Vitamin K digunakan untuk mata lebih bersinar, hal ini banyak ditemukan di krim mata yang
juga mengandung retinol. Vitamin K dipercaya bisa membantu mengatasi lingkar mata hitam.
Pembuluh kapiler yang rentan dan bocor disekitar daerah mata sering diakui sebagai penyebab
hitamnya daerah di sekitar mata. Vitamin K, yang dikenal juga sebagai phytonadione, bisa
membantu mengontrol aliran darah. Penggunaan vitamin K teratur bisa membuat bagian lingkar
mata yang menghitam terlihat lebih cerah. Biasanya digunakan 2-3 hari seminggu, setiap
sebelum tidur untuk mencegah iritasi. Vitamin K juga berperan penting dalam pembentukan
tulang dan pemeliharaan ginjal.

Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver dimana nantinya akan digunakan
untuk memproduksi zat pembuat darah bisa membeku. Selain berperan dalam pembekuan,
vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang terutama jenis K4. Vitamin K1 diperlukan
supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi maksimal dan memastikan tidak salah sasaran.
Vitamin ini merupakan kebutuhan vital untuk sintesis beberapaprotein termasuk dalam
pembekuan darah. Disebut juga vitaminkoagulasi, vitamin ini bertugas menjaga konsitensi aliran
darah danmembekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut dalam lemak ini juga berperan
penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaanginjal. Selain berperan dalam pembekuan,
vitamin ini juga penting Vitamin K diperlukan untuk proses karboksilasi-gama pada
residuglutamate untuk membentuk tiga protein kunci yang terdapat dalamtulang, termasuk
osteokalsin, yang memiliki aktifitas tinggi dalam mengikat kalsium. Telah dilaporkan bahwa
pada orang usia lanjutstatus vitamin K berbanding terbalik dengan resiko fraktur (Barasi 2007).
2.5 Sumber Vitamin K

Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah, karna selain jumlahnya
terbilang kecil, system pencernaan manusia sudah mengandung bakteri yang mampu mensintesis
vitamin K. Yang sebagian diserap dan disimpan di dalam hati. Namun begitu, tubuh manusia
butuh mendapat tambahan vitamin K dari makanan.

Meskipun kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri
di dalam system pencernaan. Namun vitamin K juga terkandung dalam makanan, seperti hati,
sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran jenis kobis (kol) dan susu.
Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga di temukan pada susu kedelai, teh hijau, susu sapi, serta
daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan, probiotik, seperti yoghurt yang mengandung bakteri
sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini.

Angka Kecukupan Vitamin K yang Dianjurkan

Golongan Umur AKK* Golongan Umur AKK*


0-6 bln 5 Wanita:
7-11 bln 10 10-12 thn 35
1-3 thn 15 13-15 thn 55
4-6 thn 20 16-18 thn 55
7-9 thn 25 19-29 thn 55
30-49 thn 55
50-64 thn 55
>65 thn 55
Pria Hamil +0
10-12 thn 35
13-15 thn 55
16-18 thn 55
19-29 thn 65 Menyusui
30-49 thn 65 0-6 bln +0
50-64 thn 65 7-12 bln +0
>60 thn 65
2.6 Dampak Kelebihan Vitamin K

Meskipun vitamin K tersimpan di dalam lemak, gejala Hipervitaminosis K sangat


jarang ditemukan. Batas asupan vitamin K adalah 500 mikrogram per hari. Melebihi batas
dosis tersebut dapat menyebabkan rekasi alergi dan menyebabkan gangguan pada liver,
namun hal ini sangat jarang. Konsumsi vitamin K3 berlebihan bisa memicu munculnya
berbagai gangguan berikut:

1. Kesemutan hingga mati rasa

2. Kerusakan sel tubuh (karena oksidasi)

3. Kanker

4. Merosotnya fungsi dan aktivitas tubuh

5. Nafsu makan berkurang

6. Sesak nafas

7. Gangguan emosional seperti cemas, gampang marah atau tersinggung

8. Organ hati atau wajah jadi bengkak

9. Otot kaku

10. Pingsan

11. Susah menelan

12. Muncul keringat berlebih

13. Kulit menjadi kemeranahan

14. Sakit kepala karena tekanan darah turun

15. Melemahnya detak jantung

2.7 Dampak Kekurangan Vitamin K

Walau tidak dikonsumsi dalam bentuk suplemen setiap harinya, namun tubuh tetap
memerlukan asupan vit K yang cukup melalui makanan. Orang dewasa memang jarang
kekurangan vitamin K, namun bukan berarti hal itu tak mungkin terjadi. Anda beresiko
mengalami defisiensi vitamin K bila mengalami beberapa kondisi berikut:

1. Menderita penyakit yang memengaruhi kemampuan saluran cerna dalam menyerap


makanan seperti Crohn atau celiac.

2. Dalam pengobatan. Obat-obatan tertentu dapat menghambat penyerapan vit. K,


katakanlah seperti antasid, antibiotik, aspirin, obat kanker, kolesterol, dan lain-lain.

3. Kurang gizi

4. Mengonsumsi alkohol berlebihan

5. Sakit liver (karena bisa menghambat penyimpanan vitamin dalam tubuh)


BAB III

Penutup

3.1Kesimpulan

Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme
tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari
makanan sehari-hari. Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein
termasuk dalam pembekuan darah. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup
mudah, karna selain jumlahnya terbilang kecil, system pencernaan manusia sudah mengandung
bakteri yang mampu mensintesis vitamin K. Yang sebagian diserap dan disimpan di dalam hati.
Namun begitu, tubuh manusia butuh mendapat tambahan vitamin K dari makanan. Meskipun
kebanyakan sumber vitamin K di dalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam system
pencernaan. Namun vitamin K juga terkandung dalam makanan, seperti hati, sayur-sayuran
berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran jenis kobis (kol) dan susu.
Daftar Pustaka

Sunita Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Koes Irianto.2013. Solusi Sehat Peranan Vitamin dan Mineral bagi Kesehatan .Bandung: Yrama
Widya

Anda mungkin juga menyukai