Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH BIOKIMIA

VITAMIN, MINERAL, AIR, LEMAK, MAKRO DAN MIKRO ELEMEN

Oleh Kelompok 3 :

1. Sara Nabila 2215201065 8. Wirda Zuljannah 2215201072

2. Sartika 221520106 9. Wiwit Dwi Putri 2215201073

3. Tiara Kasih 2215201067 10. Anisa Fitri Handani 2215201074

4. Viani karomatul Aulia 2215201068 11. Evi Ruviana Oktavia 2215201075

5. Vifi Gusti Safitri 2215201069 12. Lili Ayanda Putri 2215201076

6. Vivi Warni 2215201070 13. Yasmini 2215201077

7. Winda Purnama Sari Sy 2215201071

Dosen Pembimbing :
Febriniwati Rifdi, S.SiT, M. Biomed

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

JURUSAN SARJANA KEBIDANAN


TA 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya

yang diberikan, kami mampu menyelesaikan makalah kami yang berjudul vitamin dan

berjudul vitamin dan mineral mineral yang bertujuan untuk yang bertujuan untuk memenuhi

tugas matakuliah memenuhi tugas mata kuliah Biokimia. Kami mengucapkan rasa terima

kasih kami kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan doa dan dukungan untuk

lebih giat dalam menuntut ilmu. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen

pembimbing mata kuliah Biokimia yang senantiasa memberikan ilmu kepada kami. Namun,

makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan didalamnya. Kami

berharap kritik dan saran guna menjadi cambuk agar kami dapat lebih giat untuk belajar dan

memperbaiki diri dalam menulis makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah

wawasan kita. Atas perhatian saudara, kami mengucapkan terima kasih.

Bukittinggi, oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. pengertian vitamin 2
2. vitamin A 2
3. vitamin D 6
4. vitamin E 8
5. vitamin K 10
6. vitamin C 12
7. vitamin B 13
BAB III PENUTUP 21
A. Kesimpulan 21
B. Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
PEMBAHASAN

A. Defenisi

1. Vitamin

Pengertian Vitamin dan Mineral Vitamin (bahasa Inggris: vital amine,

vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang

memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat

dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang

artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang

memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.

Kelak diketahui bahwa  banyak  banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki

memiliki atom N. Dipandang dari sisi enz sisi enzimologi (ilmu imologi (ilmu

tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh

enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat

bertumbuh dan berkembang secara normal.

Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh

tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin- vitamin

tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh

karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.

1) Jenis Dan Sumber Vitamin

Berdasarkan kelarutannya dalam air, maka vitamin dibagi dalam kelompok

vitamin yang larut air dan vitamin yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam

lemak).
 Vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K)

a. Vitamin A

Vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Tetapi

mempunyai sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila

dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah

tengik. Sumber vitamin A adalah susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan

kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel,

pisang, pepaya, dan lain-lain).

b. Vitamin D

Vitamin D merupakan vitamin yang dapat diperoleh dari makanan atau

diproduksi dari kulit manusia yang terkena sinar matahari pagi dan sangat

berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.

Karena dapat disintesis didalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan

vitamin, tapi suatu prohormon (Almatsier, Tanpa tahun). Terdapat dua

bentuk vitamin D yang penting bagi manusia, yaitu vitamin D2 dan

vitamin D3. Vitamin D2 dan D3 larut dalam lemak dan pelarutnya tidak

larut dalam air, stabil terhadap panas, asam, alkali, dan oksidasi (Astuti

dan Gardjito, 1986).

c. Vitamin E

Vitamin E pertama kali diisolasi pada tahun 1936 dari minyak tepung

gandum. Disebut vitamin E karena ditemukan setelah vitamin-vitamin

yang sudah ada yaitu A, B, C, dan D. Bentuk vitamin E merupakan

kombinasi dari delapan molekul yang sangat rumit yang disebut

’tocopherol’. Tocopherol tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
lemak seperti minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan sebagainya. Karena

tidak larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dalam

empedu hati (Shella, 2009).

d. Vitamin K

Vitamin K dikenal sebagai vitamin anti pendarahan (anti hemorrhagic);

berada dalam dua bentuk yaitu vitamin K1 atau disebut phyloquinon

terdapat dalam makanan terutama sayuran dan K2 atau menaquinon,

aktivitasnya ¾ nya vitamin K1 berasal dari usus manusia. Vitamin ini

disintesa oleh bakteri dalam usus. Kedua bentuk vitamin K tidak larut

dalam air, larut dalam lemak, stabil terhadap panas dan senyawa

pereduksi, tetapi sangat labil dengan asam kuat, senyawa pengoksidasi,

sinar, dan alkali alkaholik. Vitamin K yang dibuat secara sintetis bersifat

larut dalam air dan dipergunakan sebagai obat (Astuti dan Gardjito, 1986).

 Vitamin yang larut dalam air:

a. Vitamin c

vitamin c adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai

suatu karbohidrat asam askorbat mudah teroksidasi menjadi

dehidroaskorbat yang mudah pula tereduksi menjadi asam askorbat.

Sumber vitamin c sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan,

terutama buah-buahan segar. vitamin c mudah larut dalam air dan mudah

rusak oleh oksdasi, panas dan alkali. karena itu agar vitamin c tidak

banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan

dihindari.

b. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam

metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat

beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu

sebagai senyawa koenzimyang dapat meningkatkan laju reaksi

metabolisme tubuh terhadap sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang

tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam

pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal

dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau. Vitamin B terdiri dari

beberapa jenis, yang semuanya disebut dengan vitamin B kompleks.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Vitamin b1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan

salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga

kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi

energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping

itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.

Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai

gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat

mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan

sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak

mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman

kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak

mengandung vitamin B1.

b) Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam

metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan

sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin

mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine

dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam

regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga

berperan dalam pembentukan molekul steroid,sel darah merah, dan

glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti

kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada

sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.

Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit

kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

c) Vitamin b3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini

berperanpenting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan

energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3

memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan

darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis

senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin

B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada

makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.

Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga

mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan

kentang manis.

d) Vitamin b5
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi

enzimatik didalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan

besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi

pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini

adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan

otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter,

dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis

variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati

hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti

halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan

kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan

diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

e) Vitamin b6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,

merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini

berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh

untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti

spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam

metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme

pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya

bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang

mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras,

jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan.

f) Vitamin b12
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin

yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada

tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan

kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak

berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga

termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam

pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan

RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan

sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.

2) Fungsi Vitamin

a. Fungsi vitamin A

a) Penglihatan

Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya

remang. Di dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah,

dioksidasi menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan

membentuk pigmen visual merah-ungu (visual-purple) atau rodopsin.

Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan

rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merah-ungu ini berubah

menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi

rangsangan elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak

yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual. Selama proses ini,

sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah menjadi

retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang

kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil

retinol hilang selama proses ini dan harus diganti oleh retinol dalam darah.
Jumlah retinol yang tersedia di dalam darah menentukan kecepatan

pembentukan kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai

bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan cahaya

samar-samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.

b) Diferensiasi sel

Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan

dalam sifat atau fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini

adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat

terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap

pembentukan, pembentukan struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan

perkembangan janin, masa bayi, anak-anak, dewasa, dan masa tua. Diduga

vitamin A, dalam bentuk asam retinoat memegang peranan aktif dalam

kegiatan inti sel, dengan demikian dalam pengaturan faktor penentu

keturunan/gen yang berpengaruh terhadap sintesis protein.

Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi sel

yang dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-

sel yang paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus,

terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan

mengeluarkan mukus atau lendir.

Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel

epitel. Jaringan epitel yang menutupi tubuh di luar dinamakan epidermis,

sedangkan yang menutupi bagian dalam dinamakan membran mukosa,

yaitu yang menutupi permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan,

kantung kemih dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus,

dan sebagainya. Mukus melindungi sel-sel epitel dari serbuan


mikroorganisme dan partikel lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada

dinding lambung juga melindungi sel-sel lambung dari cairan lambung. Di

bagian atas saluran pernapasan sel-sel epitel secara terus-menerus

menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda asing yang mungkin

masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel goblet akan

mengeluarkan lebih banyak mukus yang akan mempercepat pengeluaran

mikroorganisme tersebut.

c) Fungsi kekebalan

Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada

manusia dan hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti.

Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi

limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral).

Dalam kaitan vitamin A dan fungsi kekebalan ditemukan bahwa :

a. Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap

penyakit infeksi pernapasan

b. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas

c. Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan

komplikasi yang dapat berakibat kematian

d) Pertumbuhan dan perkembangan

Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian

terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan

tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada

kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang

tidak normal. Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak

mengandung vitamin A, maka pertumbuahan akan terganggu setelah


simpanan vitamin A dalam tubuh habis. Pada anak-anak yang kekurangan

vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini

berperan sebagai asam retinoat.

e) Reproduksi

Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam

reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta

pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan

membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan

status vitamin A rendah mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran

atau kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan vitamin A selama hamil

meningkat untuk kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.

f) Pencegahan kanker dan penyakit jantung

Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan

kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh

dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan, paru-paru,

payudara dan kantung kemih. Di samping itu beta karoten yang bersama

vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula mencegah

kanker paru-paru.

b. Fungsi vitamin D

Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan

pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon

paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium,

fosfor, magnesium dan fluor. fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah

membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor

tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang.


Hal Ini Dilakukan Dengan Cara-Cara Sebagai Berikut :

1. Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D

dengan cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein

pengikat fosfor pada mukosa usus halus

2. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang

pelepasan kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah

3. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor

c. Fungsi vitamin E

Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam

lemak dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada

struktur cincin ke radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul reaktif

dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan. Bila

menerima hidrogen, radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentukan radikal

bebas terjadi dalam tubuh pada proses metabolisme aerobik normal pada

waktu oksigen secara bertahap direduksi menjadi air. Radikal bebas yang

dapat merusak itu juga diperoleh tubuh dari benda-benda polusi, ozon, dan

asap rokok.

Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel dan

memegang peranan biologik utama dalam melindungi asam lemak-tidak jenuh

ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.

d. Fungsi vitamin K

Sejak lama fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan

darah, walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Baru sejak

tahun 1970-an para ahli mengetahui secara lebih jelas peranan vitamin K di

dalam tubuh, yang ternyata tidak hanya dalam pembekuan darah saja.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang

mengubah residu protein berupa asam glutamate (glu) menjadi gama-

karboksiglutamat (gla). Protein-protein ini dinamakan protein-tergantung

vitamin K atau gla-protein. Enzim karbokilase yang menggunakan vitamin K

sebagai kofaktor didapat di dalam membran hati dan tulang dan sedikit di

jaringan lain. Gla-protein dengan mudah dapat mengikat ion kalsium.

Kemampuan inilah yang merupakan aktivitas biologik vitamin K. Pada proses

pembekuan darah, gama-karboksilasis terjadi di dalam hati pada residu asam

glutamat yang terdapat pada berbagai faktor pembekuan darah, seperti faktor

II (protrombin), VII, VIII, IX, dan X. Kemampuan gla-protein untuk mengikat

kalsium merupakan langkah esensial dalam pembekuan darah.

Gla-protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam

jaringan tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Kedua

jenis gla-protein ini mengikat hidroksiapatit yang diperlukan dalam

pembentukan tulang. Tanpa vitamin K, tulang memproduksi protein yang

tidak sempurna, sehingga tidak dapat mengikat mineral-mineral yang

diperlukan dalam pembentukan tulang.

e. Fungsi vitamin C

1. Sintesis kolagen

Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi

hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen

merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel

disemua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin

gigi, membran kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian,
vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di

bawah kulit dan perdarahan gusi.

2. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan lain-lain.

Karnitin memegang peranan dalam mengangkut asam lemak-rantai

panjang kedalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada

defisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.

3. Absorbsi dan metabolisme besi

Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga

mudah di absorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin

yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan.

Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada

vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di

dalam plasma ke feritin hati.

4. Absorpsi kalsium

Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar

kalsium berada dalam bentuk larutan.

5. Mencegah infeksi

Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena

pemeliharaan terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap fungsi

kekebalan.

f. Fungsi vitamin B ( Vitamin B1)

Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi

sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan

untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan


masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk

pembentukan energi.

Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan

prekursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam

fungsi normal sistem saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor

pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP

juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-

ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino

metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan

koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam pentosa-fosfat shunt, jalur

alternatif oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolisme

lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam

metabolisme karbohidrat.

g. Fungsi vitamin B2

Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim

untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia.

Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.

h. Fungsi niasin

Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD

dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-

koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis,

metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana

perannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi

dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem saraf, dan

sistem pencernaan.
i. Fungsi biotin

Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut

penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.

Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim.

Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2  dari asam-asam amino

tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang

diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara

metabolik, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat, dan

vitamin B12.

j. Fungsi asam pantotenat

Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari

koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses

pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat

terlibat pula dalam sintesis hormon steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin

yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

k. Fungsi vitamin B6

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.

Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.

Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

l. Fungsi Folat

Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa

sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel

darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan

sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi


folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala

gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.

m. Fungsi vitamin B12

Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang

berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang

mengelilingi dan melindungi serat saraf dan mendorong pertumbuhan

normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan  metabolisme sel-sel

tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat

membantu pembentukan sel-sel darah merah.

2. Mineral

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah

mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.

Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai

silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan

organik biasanya tidak termasuk).

Menurut The International Mineralogical Association tahun 1995 telah

mengajukan definisi baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur

atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk

dari hasil proses geologi “. Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

1) Fungsi dan Manfaat Mineral

Ketika disandingkan dengan kata vitamin, mineral memegang peranan

penting bagi perkembangan dan kesehatan tubuh. Tubuh yang kekurangan

mineral merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai macam keluhan

penyakit, mulai dari sakit kepala hingga terganggunnya kesehatan jantung.


Mineral ini pun dibagi menjadi dua, yaitu mineral utama yang terdiri

dari kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klorida dan sulfur.

Sementara jenis kedua biasa disebut dengan trace mineral, diantaranya adalah

zat besi, seng, mangnesium, kobalt, tembaga, yodium, kromium, selenium,

nikel dan silikon.

Setiap sumber mineral itu pun memliki fungsi masing-masing yang

harus dicukupi, dimana kadar mineral dalam tubuh dari kedua jenis ini harus

tetap seimbang demi kesehatan tubuh. Caranya tak lain dengan banyak

mengkonsumsi buah-buahan, susu, dan sayuran yang menjadi sumber mineral

alami. Misalnya bila kita meningkatkan konsumsi pisang, tomat, susu kedelai,

dan bayam, maka hal ini berguna untuk memberi asupan kalium yang cukup

bagi tubuh. Kalium sendiri dibutuhkan untuk kesehatan otot dan syaraf.

Apabila tubuh kekurangan kalium, risiko timbulnya berbagai keluhan seperti

tubuh terasa lemas, nyeri, dan terjadinya ketegangan syaraf pun dapat

meningkat. Daun selada, ketimun, kentang, dan kacang merupakan makanan

lain yang juga kaya akan kalium. Demikian pula halnya dengan jenis mineral

lainnya yang akan menimbulkan dampak tersendiri bila asupan pada tubuh

berkurang.

2) Klasifikasi Mineral

Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :

a) Mineral Mikro

Contohnya: Besi, Seng, Iodium, Selenium, Tembaga, Mangan, Kromium,

Fluor.

b) Mineral Makro

Contohnya: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Klorida, Kalium.


3) Jenis Mineral Mikro dan Makro Serta Gangguannya

a) Mineral Mikro

Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah kebutuhannya kurang dari

(<100 mg per hari) atau lebih sedikit di bandingkan dengan mineral

makro.

Yang termasuk mineral mikro antara lain:

1. Besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat

tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram

zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara

sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya

dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk

kaum wanita. Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan

bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih cepat,

kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas,

sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan

bahkan kerontokan rambut.

Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan

sayur-sayuran berwarna hijau tua.

2. Zinc/Seng

Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan

dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia,

arti penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956.

Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel

tubuh manusia. Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70


macam enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri

berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka

jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan

terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses pembentukan

genetik, yaitu pada DNA.

Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan seng menurut :

1) Rata-rata pertumbuhan yang lambat.

2) Tidak ada selera atau nafsu makan.

3) Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi

yang tak kunjung sembuh.

4) Kelelahan yang hebat.

5) Kerontokan pada rambut.

6) Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium

bau.

7) Kesulitan dalam melihat dikegelapan.

8) Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).

3. Yodium/iudium

Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam.

Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah

mencanangkan gerakan konsumsi garam beryodium di negara

berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral yang 'dititipkan'

pada garam. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat di

dunia menggunakan garam untuk memasak. Namun, sumber yodium

terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka

ikan serta hasil olahannya. Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong
sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam

tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang

agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh kelenjar

tiroid, yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin.

Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai

organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme,

bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup. Jika

persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid

akan membesar sehingga membentuk benjolan pada leher yang

biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama mengalami

pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit

gondok (goitre) yang disebabkan karena virus. Jika tidak segera

diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem

pernafasan melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran

darah ke otak berkurang sampai akhirnya terjadi gagal jantung.

Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan

bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah

ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan

perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan. Tanda-tanda lain akibat

hipotiroid ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan

suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.

Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai

hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif

memroduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai gejala mudah cemas,

lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat


badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar,

jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi

bertambah cepat dan tidak beraturan. Untuk memenuhi kecukupan

yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan

pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2

mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-

120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150

mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan

menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50

mikrogram/ hari.

4. Selenium

Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-

agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan

vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat

meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang

kuat, sistem anti penuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).

Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan karenanya,

pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari

serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan

menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari dan

menghancurkan sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam

tubuh. Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata

penting bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam

diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.


5. Tembaga

Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan,

tanaman polong yang dikeringkan, gandum.

b) Mineral Makro

Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam

jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah mineral

yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari. Berikut ini akan

dibahas mengenai mineral makro antara lain:

1. Natrium (Na)

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 %

terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti

cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium. Sumber

utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain

berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang

diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur

dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu,

daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.

Fungsi dari natrium antara lain :

1. Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.

2. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah

dan masuk ke dalam sel.

3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi

zat-zat yang membentuk asam.

4. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.


5. Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain

melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa

natrium.

Dampak Kekurangan dan Kelebihan Akibat kekurangan

natrium adalah sebagai berikut:

a. Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.

b. dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet

rendah natrium.

Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang

dalam keadaan akut menyebabkan edema dan hipertensi.

2. Klorida (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor

tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang

belakang), lambung dan pancreas.

Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa

sayuran dan buah juga mengandung klor.

Fungsi dari klorida ini antara lain :

a. Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam

cairan ekstraseluler.

b. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL,

yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.

c. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-

unsur pembentuk asam lainnya


d. Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke

dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke

paru-paru dan keluar dari tubuh.

e. Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur

keseimbangan cairan tubuh.

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan

keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.

Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg. Klor diabsorpsi di

usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor

mengikuti kehilangan natrium.

3. Kalium (K)

Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam

sel dan cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan

hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah, terutama buah,

sayuran dan kacang-kacangan.

Fungsi dari kalium ini antara lain :

a. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta

keseimbangan asam dan basa bersama natrium.

b. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi

otot.

c. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi

biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.

d. Berperan dalam pertumbuhan sel.

Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan

kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak


melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis

atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan

kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic

terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium

menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan,

mengigau, dan konstipasi.

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12

g/ m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi.

Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat

kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi

ginjal.

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium

dieksresi melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf

kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya

menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di

bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion

dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di

dalam tubula ginjal.

4. Kalsium (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang

berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan

ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam

mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot,

penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel.

Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.


Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju.

Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber

kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil

olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.

Fungsi utama dari kalsium antara lain :

a. Pembentukan tulang dan gigi.

b. Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur

tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.

c. Mengatur pembekuan darah.

d. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan

enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas,

pembentukan dan pemecahan asetilkolin.

e. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan

myosin.

f. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.

g. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane,

dan transmisi ion melalui membrane organel sel.

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan

gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan

rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh

keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain

itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang

dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah

yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.


Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau

gangguan ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.

Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang

terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium

membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi

kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat

angkut protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada

permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bias diabsorpsi bila terdapat

dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure makanan

lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.

Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi cairan yang

masuk saluran cerna serta keringat.

5. Fosfor (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 %

dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel

yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam

nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan

komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor

berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau

pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya

protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-

kacangan serta serealia.

Fungsi dari fosfor antara lain :


a. Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks

tulang.

b. Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan

lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai

enzim dan vitamin B.

c. Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer.

d. Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan

fosfolipid.

e. Mengatur keseimbangan asam basa.

Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat

antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor

sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada

penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan

fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang

nafsu makan dan kerusakan tulang.

Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat

kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di

dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim

alkalin fosfatase dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif

yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor

dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan

oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk

mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh

ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH


menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan

eksresi fosfat oleh ginjal.

6. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam

cairan interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun.

Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan

zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk

pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.

Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak

dan cairan tubuh lainnya. Sumber utama magnesium adalah sayur

hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn kacang-kacangan. Daging, susu

dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.

Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh.

Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic

termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam

nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA

di dalam semua sel jaringan lunak.

Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam

transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini

magnesium berlawanan dengan kalsium. Magnesium mencegah

kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein

dan energi serta berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan

gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama

mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena).


Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare,

penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat

menyebabkan kekurangan magnesium. Kekurangan magnesium berat

akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan,

mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf

pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.

Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti.

Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.

7. Sulfur (S)

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti

vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.

Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu

sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan

dalam menstabilkan molekul protein.

Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku

yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Sumber

sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.

Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino

yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat

penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin,

biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga

berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan

melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan

mukopolisakarida.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang

belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita

konsumsi cukup mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa

terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika

konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat

pertumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html (Diakses 01

Mei 2015)
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral/ (Diakses 01 Mei 2015)

http://pickyeatersclinic.com/2012/04/04/manfaat-vitamin-dan-mineral-yang

dibutuhkantubuh-manusia/. (Diakses 01 Mei 2015)

http://id.wikipedia.org/wiki/Vitam http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin (Diakses 01 in

(Diakses 01 Mei 2015) Mei 2015)

Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai