Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METABOLISME ZAT GIZI MIKRO


TENTANG
“METABOLISME VITAMIN C”
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metabolisme Zat Gizi Mikro
Dengan Dosen Pembimbing:

Risya Ahriyasna, M.Gz

DISUSUN
OLEH

YUNITA OCTARIA
NIM. 2020273008

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI JALUR B


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (UPERTIS)
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya
penyusun diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menyelesaikan makalah
yang berkaitan dengan Metabolisme Vitamin C pada Mata Kuliah Metabolisme zat Gizi
Mikro ini tepat pada waktunya. Makalah ini bertujuan untuk membina  dan
mengembangkan potensi mahasiswa dibidang akademik, yang mengacu pada salah satu
tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan Pangan dan
Gizi. Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu Mata
Kuliah Metabolisme Zat Gizi Mikro serta berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam makalah ini penyusun menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat harapkan agar menjadikan makalah
ini lebih baik lagi. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Padang, 5 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. i


Daftar Isi....................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan....................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Vitamin C............................................................................................. 3
2.2 Struktur Kimia Vitamin C...................................................................................... 3
2.3 Fungsi Vitamin C.................................................................................................... 4
2.4 Metabolisme Vitamin C.......................................................................................... 5
Bab III Penutup............................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 7
3.2 Saran....................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan
dalam jumlah sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme
yang normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam
lemak adalah Vitamin A, D, E, dan K dan yang larut di dalam air adalah vitamin B
dan C (Dorland, 2006).
Vitamin C berfungsi sebagai zat antioksidan. Fungsi dari antioksidan yaitu
substansi yang memberikan elektron kepada radikal bebas dan membantu
menstabilkan radikal bebas sehingga melindungi sel dari kerusakan (Williams dan
Wilkins, 2011). Beberapa fungsi lain dari vitamin C yaitu sebagai sintesis kolagen,
biosintesis karnitin, sintesis neurotransmitter, meningkatkan absorbsi zat besi non
heme, mereduksi metal yang toksik dan meningkatkan imunitas (Levien et al.,
1995). Taylor (1993) menambahkan bahwa fungsi vitamin C berperan dalam
pencegahan timbulnya katarak, sebagai antioksidan untuk mengatasi radikal bebas
yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk melindungi lensa dari kerusakan
oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV. Viatamin C tidak dapat dibentuk
di dalam tubuh manusia, sehingga diperlukan asupan vitamin C dari luar. Sumber
vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan (carr and frei, 1999).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian  vitamin c?
2. Bagaimana susunan kimia vitamin c?
3. Apakah fungsi vitamin C
4. Bagaimana metabolisme vitamin c?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Vitamin C
2. Untuk Mengetahui Susunan Kimia Vitamin C
3. Untuk mengetahui fungsi Vitamin C
4. Untuk Mengetahui Metabolisme Vitamin C
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Vitamin C


Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C
yang disebut juga sebagai asam askorbik merupakan vitamin yang larut dalam air.
Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin
C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama apabila
terkena panas. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil
dalam larutan asam (Sunita, 2004).
Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air . Penggunaan vitamin C
dalam dosis tinggi untuk menyembuhkan segala sesuatu mulai dari flu biasa
hingga kanker. Di dalam tubuh, vitamin C terdapat di dalam darah (khususnya
leukosit), korteks anak ginjal, kulit, dan tulang. Vitamin C akan diserap di saluran
cerna melalui transpor aktif. Vitamin C tidak tahan panas. Dalam proses memasak
sekitar 50% vitamin lolos ke air & 20% teroksidasi (Sherwood, 2001).
2.2 Susunan kimia Vitamin C
Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan
sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C dapat
disintesis dari D-glukosa dan D-galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian
besar hewan. Vitamin C terdapat dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat
(bentuk tereduksi) dan L-asam dehidro askorbat (bentuk teroksidasi).
Oksidasi bolak-balik L-asam askorbat menjadi L-asam dehidro askorbat
terjadi apabila bersentuhan dengan tembaga, panas, atau alkali (Akhilender, 2003).

Gambar . Struktur kimia Vitamin C

2.3 Fungsi Vitamin C


Berikut ini adalah fungsi vitamin c :
1. Agen pereduksi (antioksidan)
2. Meningkatkan absorpsi Fe
3. Sintesa kollagen
4. Fungsi Immun
 sintesa kolagen
 barrier
 Vit C terlibat dalam proses sekresi sell imune utk melepaskan komponen
imunomodulatory
5. Menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
a) Mempengaruhi metabolisme kholesterol Pembentukan asam epedu dan degradasi
kholesterol
b) Mempertahankan fungsi lipoprotein sell pembuluh darah
c) Proteksi dari radikal bebas
2.4 Metabolisme Vitamin C
Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada
bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata
arbsorbsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20-120 mg/hari. Konsumsi tinggi sampai
12 gram hanya diarbsorbsi sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan.
Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal, pituitary, dan retina. Vitamin C di
ekskresikan terutama melalui urin,sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil di
ekskresikan melaului kulit (Yuniastuti, 2008).
Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila dikonsumsi mencapai
100 mg/hari. Status vitamin C di dalam tubuh ditetapkan melalui tanda- tanda klinik dan
pengukuran kadar vitamin C di dalam darah. Tanda- tanda klinik antara lain, perdarahan
gusi dan perdarahan kapiler di bawah kulit. Tanda-tanda dini kekurangan vitamin C dapat
diketahui apabila kadar vitamin C darah di bawah 0,20 mg/dl (Sunita, 2004).
Metabolisme vitamin C terdiri dari oksidasi, eksresi dan regenerasi. Hasil oksidasi
vitamin c yang pertama adalah radikal bebas askorbil yang biasa berubah secara reversibel
menjadi bentuk vitamin kembali atau akan mengalami oksidasi ireversibel menjadi
dehydro-L- ascorbid acid. Vitamin C dapat juga mengalami oksidasi setelah bereaksi
dengan vitamin E atau radikal bebas. Vitamin C dapat dengan mudah melepaskan elektron
karena oksidasi monovalenreversibel menjadi radikal askorbil, sehingga dapat berperan
dalam system redoks biokimia. Peranan vitamin c sebagai antioksidan karena kemampuan
bereaksi dengan radikal bebas : SOR, anion superoksida dan radikal hidroksil. Vitamin c
bersifat hidrofolik lebih berperan menjadi proteksi sel di dalam sitisol dengan cara
menurunkan semi stabilradikal kronoksil dan meregeberasi vitamin E ( carr 1999).
Efisiensi antioksidan vitamin C sangat besar pada konsentrasi vitamin yang
rendah, pada kondisi tersebut reaksi yang predominan adalah reaksi pemutus. Pada
konsentrasi tinggi, vitamin C menghambat secara signifikan reaksi rantai yang berlanjut
antara askorbil dan molekul oksigen. Fungsi metabolik vitamin C sebagai kofaktor enzim
(hydroxilating enzymes), agen protektif (hydroxylases pada biosintesis collagen), dan
sebagai radikal yang bereaksi dengan metal ion.
( Carr 1999).
Vitamin C dapat diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada
bagian atas usus halus lalu masuk kre peradaran darah melalui vena porta. Rata- rata
absorbsi adalah 90% untuk konsumsi di antara 20 dan 120mg sehari. Konsumsi tinggi
sampai 12 mg (sebagai pil) hanya diabsorbsi sebanyak 16%. Vitamin C kemudiandibawa
ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah didalam jaringan adrenal, pituitari, dan
retina. (Almatsier, 2004)
Asam askorbat oksidase atau disingkat askobase merupakan enzim yang hanya
mengkatalis reaksi oksidasi asam askorbat saja, baik asam askorbat alami atau sintesis,
tetapi tidak mengkatalisis senyawa lain misalnya sistein, glutation, tirosin, dan phenol.
Enzim heksosidase tersebut mempunyai aktifitas optimal pada ph 5,6 -5,9 . Asam askorbat
oksidase dapat mengakibatkan defisiensi vitamin C akibat intake zat gizi yang kurang dari
makanan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air
b. Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai
karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida
c. fungsi vitamin c : Agen pereduksi (antioksidan) , Meningkatkan absorpsi Fe , Sintesa
kollagen, Fungsi Immun dan Menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler
d. Metabolisme vitamin C terdiri dari oksidasi, ekskresi dan regenerasi.
Hasil oksidasi vitamin C yang pertama adalah radikal bebas askorbil yang biasa berubah
secara reversibel menjadi bentuk vitamin C kembali atau akan mengalami oksidasi
ireversibel menjadi dehydro-L-ascorbid acid. Vitamin C dapat juga mengalami oksidasi
setelah bereaksi dengan vitamin E atau radikal urat. Vitamin C dapat dengan mudah
melepaskan elektron karena oksidasi monovalen reversibel menjadi radikal askorbil,
sehingga dapat berperan dalam system redoks biokimia. Peranan vitamin C
sebagai antioksidan karena kemampuan bereaksi dengan radikal bebas : SOR, anion
superoksida dan radikal hidroksil. Vitamin C bersifat hidrofilik lebih berperan menjadi
proteksi sel di dalam sitosol dengan cara menurunkan semistabil radikal kromanoksil dan
meregenerasi vitamin E.

3.2 Saran
Demikianlah makalah tentang “Metabolisme Vitamin C” yang dapat kami buat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan terdapat banyak
kesalahan karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran. Untuk itu kami mohon maaf
dan kami sangat mengaharap kritik dan saran yang bersifat  membangun demi perbaikan
makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Akhilender. (2003). Vitamin C In Human Health And Disease Is Still A Mystery? An Overview.
Department of Biochemistry and Nutrition, Central Food Technological Research
Institute, Mysore, India.

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Carr A. C., and Frei B. (1999) Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C
based on antioxidant and health effect in humans. Am. J. Clin. Nutr. 69, 1086-1107

Dorland, W., 2006. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC

Sherwood,Lauralee. 2001. Fisiologi manusia :dari sel ke sistem. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai