Disusun oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dalam penulisan makalah
ini saya tidak mengalami kendala apapun hingga terselesaikannya makalah yang
saya beri judul Kelainan Metabolisme Protein : Penyakit Urine Sirup Maple.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya
kepada:
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya.
2. Ibu Indah Tri Susilowati, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Biokimia yang
telah memberikan arahan dan masukan dalam pembuatan makalah ini.
4. Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam
pembuatan makalah ini.
Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga
dalam penulisan makalah ini. Apabila nantinya terdapat kekurangan maupun
kesalahan dalam makalah ini, saya selaku penulis sangat berharap kepada seluruh
pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bahan
pembelajaran kepada kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan MSUD ?
2. Apa ciri-ciri penyakit MSUD ?
3. Apa saja faktor-faktor penyebab MSUD ?
4. Bagaimana proses metabolisme pada penderita MSUD ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi MSUD.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penyakit MSUD.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab MSUD.
4. Untuk mengetahui proses metabolisme pada penderita MSUD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MSUD
Penyakit syrup mapel ini di temukan 1 dari 185.000 bayi di seluruh dunia.
Cacat gen penyakit ini bersifat genetik resesif autosom dan di turunkan dari
generasi ke generasi. Untuk setiap kehamilan dari orang tua yang membawa gen
ini, ada kemungkinan 25% anak mereka akan lahir dengan penyakit yang sama
dan 50% anak akan membawa gen cacat tersebut. Orang dengan kondisi ini,
metabolisme dalam tubuhnya tidak dapat memecah cabang rantai leusin asam
amino, isoleusin dan valin. Hal ini menyebabkan penumpukan zat-zat kimia
dalam darah. Dalam bentuk yang paling parah, MSUD dapat merusak otak selama
stres fisik seperti infeksi, demam, atau tidak makan untuk waktu yang lama.
1. Kencing, keringat, dan kotoran telinga (cerumen) berbau sirup maple atau
beraroma manis.
2. Kurangnya asupan gizi, muntah di minggu awal kehidupan berlanjut
menjadi lesu (lethargy) dan koma.
3. Tidak mau menyusu.
4. Muntah.
5. Rewel.
6. Kelenturan otot (flaccidity) dan kekakuan otot (hypertonicity) yang
berubah-ubah, kejang (convulsions), dan hipoglikemia.
7. Sesak nafas.
8. Pola tidur tidak normal.
9. Defisiensi subunit enzim yang berbeda menimbulkan variabilitas klinis
yang lebar.
D. PROSES METABOLISME
BAB III
A. Kesimpulan