Makalah
Oleh :
Muhammad Rido
1610611095
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2019
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin B5 (asam pantotenat) sama seperti vitamin B yang lainnya memiliki
peran penting dalam proses metabolisme energi di dalam tubuh.
Sumber asam pantotenat yang secara alami didapat dari daging, ikan, unggas, hati,
telur, apel, alpukat, pisang, asparagus, wortel, kacang almond, gandum, kacang brazil,
gandung hitam, kacang mete, kacang kenari, biji rami, brokoli, jagung, dan labu.
Vitamin B5 juga dapat diperolehen dalam bentuk suplemen. Suplemen vitamin B5
(asam pantotenat) tersedia dalam bentuk sediaan tablet, tablet lepas lambat, cairan, dan
kapsul lunak dengan kekuatan sediaan 100 mg, 200 mg, dan 500 mg. Vitamin B5 (asam
pantotenat) di dalam tubuh harus seimbang.
Asam pantotenat dalam jumlah yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan, seperti kekejangan dan mati rasa, sedangkan kekurangan asam pantotenat
dapat menyebabkan kelelahan, depresi, mudah tersinggung, sakit kepala, insomnia,
kram otot, muntah, dan gangguan pencernaan.
Cara kerja Vitamin B5
Berfungsi sebagai komponen koenzim A (CoA) yang berkerja langsung dalam proses
asetilasi (proses kimia dimana molekul-molekul kecil bergabung dengan molekul
lainnya) , Vitamin B5 (asam pantotenat) juga membantu kerja pelepasan energi
molekul makronutrien.
Koenzim A ini memegang peranan kunci dalam berbagai metabolisme, seperti
karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil dari metabolisme tersebut akan menghasilkan
energi. Asam pantotena juga berperan dalam sintesis senyawa spingolipida, fosfolipid,
sterol, hormone pertumbuhan, sel saraf, dan antibodi.
Dalam penyembuhan luka, asam pantotenat yang merupakan sintesis dari koenzim A
ini berfungsi untuk meningkatkan GSH selular yang dapat memicu migrasi sel ke
daerah luka dan mempercepat penyembuhan.
Vitamin B5 (asam pantotenat) diabsorbsi di saluran pencernaan, dihidrolisis dalam
usus menjadi koenzim A dalam proses metabolisme dan dieksresikan melalui urin.
Manfaat dan efek samping dari Vitamin B5
Vitamin B5 (asam pantotenat) memiliki berbagai macam manfaat,
seperti penanggulangan pada gangguan kulit ( misalnya jerawat, pertumbuhan
rambut).
Sesuai dengan kerja sebagai koenzim A, asam pantotenat juga berperan dalam
mengontrol kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, defisiensi asam pantotenat,
memproduksi dan melepaskan energi dari lemak hingga penyembuhan luka
Manfaat lain dari asam pantotena adalah pencegahan:
Risiko pada pembesaran prostat
Nyeri saraf
Stress mental dan fisik
Penyakit osteoarthritis
Rheumatoid arthritis,
Penyakit Parkinson
Pre menstrual syndrome (PMS)
Kecemasan mengurangi efek merugikan dari terapi tiroid pada hipotiroidisme
kongential
Mengurangi tanda-tanda penuaan
Mengurangi kepekaan terhadap pilek dna infeksi lainnya
Merangsang kelenjar adrenal, sindrom kelelahan kronis, toksisitas salisilat, dan
neurotoksisitas streptomisin.
Vitamin B5 (asam pantotenat) relatif aman digunakan oleh sebagian besar orang
apabila sesuai dengan instruksi dan dosis yang dianjurkan.
Namun, efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan suplemen vitamin B5
(asam pantotenat) ini antara lain, ruam, diare, sulit bernafas, sesak di dada, dan
pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah.
Apabila anda merasakan gejala efek samping tersebut segeralah hubungi dokter atau
datang ke rumah sakit terdekat.
Peringatan pemakaian Vitamin B5
Hati-hati penggunaan vitamin B5 (asam pantotenat) apabila pasien mengalami
sumbatan pada saluran pencernaan dan hemophilia, serta penderita gangguan
kecemasan. Penggunaan asam pantotenat bagi ibu hamil dan menyusui disesuaikan
dengan anjuran dokter
Interaksi Vitamin B5
Interaksi yang mungkin terjadi akibat penggunaan bersamaan asam pantotenat dengan
obat lain, seperti aspirin, clopidogrel, donepezil, ebixa, galantamine, heparin,
ibuprofen, naproxen, rivastigmin, dan tetrasiklin.
Toksisitas
Konsumsi vitamin B5 (asam pantotenat) melebihi 10 gram per hari dapat menyebabkan
diare.
Penyimpanan
Vitamin B5 (asam pantotenat) dapat disimpan di suhu ruangan, terhindar dari sinar
matahari langsung dan tempat lembap (jangan disimpan di kamar mandi). Jangan
dibekukan. Selalu perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan obat atau
dapat anda konsultasikan kepada apoteker.
Referensi
Kelly, GS. (2011). Pantothenic Acid. Alternative Medicine Review, 16(3), pp. 263-
274.
Mayo Clinic (2017). Drugs and Supplements. Pantothenic Acid (Oral Route).
Medscape (2017). Pantothenic Acid (OTC).
Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta 1998
Ekskresi
CoA adalah dihidrolisis untuk menjadi Pantotenat dalam beberapa
langkah reaksi. Asam pantotenat diekskresikan utuh dalam urin, di mana dapat diukur
dengan menggunakan alat tes Lactobacillus plantarum atau radioimmunoassay a.
Jumlah dikeluarkan bervariasi secara proporsional dengan asupan makanan pada
rentang belum macam nilai diskrit asupan.
Peranan utama Asam pantotenat adalah sebagian koenzim A, yang di perlukan
dalam berbagai reaksi metabolism sel, sebagai bagian asetil KoA, Asam pantotenat
terlibat dalam berbagai reaksi yang berkaitan dengan metabolisme KH dan lipida,
termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak. Disamping berperan dalam siklus asam
sitrat dan glukoneogenesis, KoA adalah akseptor gugus asetat untuk asam amino.
Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida
dan posfirin yang di perlukan untuk pembentukan hemoglobin