ASAM FOLAT
Disusun oleh :
1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses pencernaan hingga eksresi asam folat dalam tubuh
2. Memahami proses pencernaan hingga eksresi asam folat
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mekanisme pencernaan asam folat bermulai dari Makanan yang menghasilkan
folat sebagian besar dalam bentuk "terikat" yaitu, dikombinasikan dengan string
asam amino (glutamat). Untuk membuang folat berlebih, hati mengeluarkan
sebagian besar ke dalam empedu dan mengirimkannya ke kantong empedu.
Jadi folat kembali ke usus dalam rute sirkulasi enterohepatik seperti empedu itu
sendiri.Makanan yg mengandung asam folat diserap terutama dari sepertiga
proksimal usus kecil (usus dua belas jari), meskipun bisa diserap dari seluruh
panjang usus kecil.
2. Proses Absorpsi Asan Folat yaitu Vitamin ini dapat diabsorpsi hanya setelah
hidrolosis, reduksi, dan methylation terjadi pada traktus gastrointestinal. Lalu
dikonversikan menjadi tetrahidrofolat aktif. Asam folat diabsorpsi secara cepat
dari traktus gastrointestinal, utamanya dari pars proksimal dari usus kecil.
3. Transportasi Asam folat yaitu asam folat diserap pada bagian proksimal usus
halus, setelah diserap ke dalam mukosa usus, dialirkan lebih lanjut melalui vena
portae ke hati. Penyimpanan folat di dalam tubuh, sebanyak setengah dari total
folat di simpan di hati. Asam folat juga didistribusikan ke dalam ASI.
4. PIF berperan dalam utilisasi dan penyimpanan serta pengangkutan folat dalam
tubuh. Peranan asam folat dalam proses sintesis nukleo protein merupakan kunci
pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam susunan
tulang. Selain itu memiliki manfaat lainnya seperti Mencegah cacat syaraf lahir
(Neural Tube Birth Defecs / NTDs), Untuk memproduksi sel darah merah,
Menguatkan sistem kekebalan tubuh, Sebagai kesehatan mental dan
menghambat zat teratogenik Asam
5. Pada penyimpanan asam folat dalam tubuh, penetrasi asam folat ke dalam
sel jaringan dibagi menjadi 2 jenis yaitu proses aktif dan selektif. Asam
folat ditimbun terutama di dalam hati
6. Dari dosis asam folat sebesar 5 mg yang diberikan , akan di ekskresikan
sebanyak 2 – 3 mg dalam 24 jam. Sedangkan pada seorang defisiensi, yang
diekskresikan ini hanya 1,5 mg dalam 24 jam atau lebih rendah lagi. Asam
folat diekskresiakan pula di dalam cairan empedu dan ditemukan di dalam
tinja
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Muchtadi, D. 1993. Metabolisme Zat Gizi Sumber, Fungsi dan Kebutuhan bagi
Manusia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Setyawati. 2013. Perbedaan Asupan Protein, Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin
B12 Antara Ibu Hamil Trimester III Anemia dan Tidak Anemia di
Puskesmas Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Sediaoetama, A.S. 2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Edisi
kelima. Jakarta : Dian Rakyat
Smith AD, Kim YI, Refsum H. 2008. Is folic acid good for everyone?. Am J Clin
Nutr. 2008;87(3):517-533