LUKA BAKAR
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan
radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas
tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase
lanjut.
Pada mulanya memang luka bakar merupakan topik yang dikelola oleh bedah
plastik, sebab patofisiologi kerusakan jaringan yang berhubungan dengan proses
penyembuhan luka menjadi materi pembahasan dalam ilmu bedah plastik, proses
penutupan luka juga merupakan kompetensi yang dimiliki oleh bidang ilmu ini. Namun,
seiring dengan perkembangan ilmu, khususnya bidang traumatologi dan pengetahuan
mengenai dampak cedera pada tubuh dengan kompleksitasnya, luka bakar disadari
merupakan suatu bentuk kasus trauma yang memerlukan penanganan multidisipliner dan
atau interdisipliner. Oleh karena itu selanjutnya penanganan luka bakar lebih tepat
dikelola oleh suatu tim trauma yang terdiri dari para spesialis di lingkungan bedah
(spesialis bedah, bedah plastik, bedah toraks, bedah anak), intensifis, spesialis penyakit
dalam khususnya hematologi, gastro-enterologi, dan ginjal-hipertensi, ahli gizi,
rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikologi.
Kebutuhan energi
• Kebutuhan energi (dewasa) = 25 kcal/kg + (40 kcal x% LB)
• Kebutuhan energi (anak) = (60 kkal x Kg BB) + (35 kkal x % LB)
Kebutuhan cairan
IWL = (25 + %LB) x TBSA x 24jam
BSA = √BB(kg)xTB(cm) / 60
Kebutuhan protein
• Pada minggu pertama
• Protein loss (g)= 1,2 x BSA (m2) x % luka bakar
• Pada minggu kedua paska luka bakar kehilangan pretein menjadi tinggal setengahnya
• Protein loss (g)= 0,6 x BSA (m2) x % luka bakar
BSA = √BB(kg)xTB(cm) / 60
Pemberian Nutrisi Parenteral
Nutrisi enteral
Indikas nutrisi enteral :
• Luas luka bakar > 20% permukaan tubuh.
• Nutrisi alami tidak memungkinkan karena penurunan kesadaran,luka bakar pada
wajah,jejas pada traktus respiratorius,trakeostomi.
• Adanya status malnutrisi sebelum luka bakar,penyakit krosnis yang parah.
Keuntungan nutrisi enteral :
• Memproteksi membrane mukosa intestine
• Mencegah translokasi bakteri
• Lebih fisiologis
• Menurunkan resiko infeksi
• Lebih murah.
Metode nutrisi enteral :
• Dengan NGT
• Nasoduodenal / nasojejunal tubes
• Percutanneous gastrotome (durasi lama sampai 155 hari)
Kandungan nutrisi enteral
• Karbohidrat : < 5-7 mg/kg/menit.
• Protein : 22-25% dengan mempertimbangkan keseimbangan cairan,kadar nitrogen,dan
kreatinin dalam darah atau 2,5-3,0 g/kg BB pada anak-anak.
• Lemak : <40% kalori non protein atau 5-15% total kebutuhan energi
• Mikroelemen (Zn,Tembaga,Se)
• Vitamin (vit-c,B1,B6,B12,A,E)
• Imunomodulator (leucine,glutamin,arginin,omitin-eketoglukarat,asam lemak,ω3).
Ballian, N., Rabiee, A., Andersen, D.K., Elahi, D., dan Gibson, B.R. 2010. Glucose
metabolism in burn patients: The role of insulin and other endocrine hormones.
36(5):599–605.
Cree M.G dan Wolfe R. R. 2008. Postburn trauma insulin resistance and fat metabolism.
Am J Physiol Endocrinol Metab. 2008;294:E1–9.
Garrel D, Patenaude J, Nedelec B, Samson L, Dorais J, Champoux J. 2003. Decreased
Mortality And Infectious Morbidity In Adult Burn Patients Given Enteral
Glutamine Supplements: A Prospective, Controlled, Randomized Clinical
Trial. Crit Care Med. ;31(10):2444–2449. doi:
10.1097/01.CCM.0000084848.63691.1E.
Gore DC, Jahoor F. 1994. Glutamine Kinetics In Burn Patients. Comparison With
Hormonally Induced Stress In Volunteers. Arch Surg. 129(12):1318–1323. doi:
10.1001/archsurg.1994.01420360108015.
Heyland D.K dan Samis A. . 2003. Does Immunonutrition In Patients With Sepsis Do
More Harm Than Good? Intensive Care Med;29(5):669–671. doi:
10.1007/s00134-003-1710-6
Marin V.B, Rodriguez-Osiac L, Schlessinger L, Villegas J, Lopez M, Castillo-Duran C.
2006. Controlled Study Of Enteral Arginine Supplementation In Burned
Children: Impact On Immunologic And Metabolic Status. Nutrition. ;22(7-
8):705–712. doi: 10.1016/j.nut.2006.03.009.
Merritt EK, Cross JM, Bamman MM. 2012. Inflammatory And Protein Metabolism
Signaling Responsses In Human Skeletal Muscle Following Burn Injury. J Burn
Care Res;33(2):291–7.
Mitch WE, Goldberg AL. 1996. Mechanism Of Muscle Wasting The Role Of The
Ubiquitin Proteasome Pathway. NEJM 335:1897–1905.
Patterson BW, Nguyen T, Pierre E, Herndon DN, Wolfe RR. Urea and protein
metabolism in burned children: effect of dietary protein
intake. Metabolism. 1997;46(5):573–578. doi: 10.1016/S0026-0495(97)90196-7
Peng X, Yan H, You Z, Wang P, Wang S. 2005. Clinical And Protein Metabolic Efficacy
Of Glutamine Granules-Supplemented Enteral Nutrition In Severely Burned
Patients. Burns. ;31(3):342–346. doi: 10.1016/j.burns.2004.10.027
Porter C, Hurren NM, Herndon DN, Børsheim E. 2013. Whole Body And Skeletal Muscle
Protein Turnover In Recovery From Burns. Int J Burn Trauma 3:9–17.
Practice Guidelines Committee ISBI, Subcommittee S, Subcommittee A. ISBI practice
guidelines for burn care. Burns. 2016;42(5):953–1021. doi:
10.1016/j.burns.2016.05.013.
Soeters P.B, Van De Poll MC, Van Gemert WG, Dejong CH. 2004. Amino Acid
Adequacy In Pathophysiological States. J Nutr. ;134(6 Suppl):1575s–1582s.
Souba W.W. 1991. Glutamine: A Key Substrate For The Splanchnic Bed. Annu Rev
Nutr;11:285–308. doi: 10.1146/annurev.nu.11.070191.001441.
Wibbenmeyer LA, Mitchell MA, Newel IM, Faucher LD, Amelon MJ, Ruffin TO. 2006.
Effect Of A Fish Oil And Arginine-Fortified Diet In Thermally Injured Patients. J
Burn Care Res. ;27(5):694–702. doi: 10.1097/01.BCR.0000238084.13541.86.
Windle E.M. 2006. Glutamine Supplementation In Critical Illness: Evidence,
Recommendations, And Implications For Clinical Practice In Burn Care. J Burn
Care Res. 27(6):764–772. doi: 10.1097/01.BCR.0000245417.47510.9C.
Wischmeyer PE. 2005. Can glutamine turn off the motor that drives systemic
inflammation?.Crit Care Med. ;33(5):1175–1178. doi:
10.1097/01.CCM.0000162686.28604.81.
Wolfe RR. 1993. Metabolic Response To Burn Injury: Nutritional Implications. Semin
Nephrol. ;13(4):382–390.
Yan H, Peng X, Huang Y, Zhao M, Li F, Wang P. 2007. Effects Of Early Enteral
Arginine Supplementation On Resuscitation Of Severe Burn
Patients. Burns. ;33(2):179–184. doi: 10.1016/j.burns.2006.06.012.
Yu YM, Ryan CM, Castillo L, Lu XM, Beaumier L, Tompkins RG. 2001. Arginine And
Ornithine Kinetics In Severely Burned Patients: Increased Rate Of Arginine
Disposal. Am J Physiol Endocrinol Metab. ;280(3):E509–E517