PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekarang olahraga sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Bukti nyata, banyaknya bermunculan
pusat-pusat olahraga serta dipenuhinya fasilitas umum olahraga oleh masyarakat yang ingin
berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya sekedar kebutuhan, namun sudah
menjadi gaya hidup. Pada umumnya mereka yang melakukan olahraga untuk menjaga kebugaran serta
menjaga kesehatan, akan tetapi tidak sedikit juga mereka yang melakukannya karena hobi ataupun
mencari prestasi dibidangnya.
Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat diartikan sebagai olahraga kesehatan.,
Olahraga kesehatan memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu intensitas serta bebannya
homogen, submaximal, serta tidak boleh ada unsur kompetisi didalamnya.
Manfaat melakukan olahraga secara teratur dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan telah
diinformasikan secara luas dalam berbagai artikel kesehatan maupun artikel populer serta jurnal-jurnal
kesehatan. Diantara manfaat itu antara lain, olahraga dapat mencegah obesitas, diabetes mellitus,
hyperlipidemia, stroke, dan hipertensi. Olahraga, jantung dan pembuluh sangat erat kaitannya karena
jantung merupakan organ vital yang memasok kebutuhan darah ke seluruh tubuh. Dengan
meningkatnya aktivitas fisik karena berolahraga secara otomatis tubuh memerlukan pasokan oksigen
yang lebih. Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran darahnya. Hal ini
juga direspon pembuluh darah dengan melebarkan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga
akan berdampak pada tekanan darah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
olahraga adalah aktivitas yang sengaja dilakukan seseorang yang meluangkan waktu untuk melatih
tubuhnya, tidak hanya secara jasmani seperti melatih kekuatan otot dan tubuh tetapi juga kerohanian
yang difokuskan untuk menjaga keseimbangan pikiran bagi pelaku olahraga. Olahraga juga berarti
kesungguhan kita dalam memberikan perhatian lebih pada proses latihan agar apa yang kita lakukan
sesuai dengan target yang diharapkan dan tidak memberikan kesan membuang waktu atau menjadi
beban untuk dilakukan secara berkesinambungan.
2. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa
karena jika dilihat dari bentuk dan susunanya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara kerjanya
menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan/ bekerja secaara tak sadar (dipengaruhi oleh susunan
syaraf otonom). Jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan
disebut juga basis kordis, disebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis.
Jantung terletak didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), di sebelah kiri
bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat dibelakang bagian
kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan
jantung yang disebut Iktus Kordis. Jantung berukuran lebih kurang sebesar kepalan tangan dan
beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu serambi kiri (atrium sinistra),
serambi kanan (atrium dekstra), bilik kiri (ventrikel sinistra), bilik kanan (ventrikel dekstra). Pada
jantung terdapat katup yang berfungsi mencegah darah kembali saat terjadi kontraksi yaitu:
1. Valvula trikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel dekstra kembali ke atrium
dekstra 2. Valvula bikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel sinistra kembali ke
atrium sinistra pada saat terjadi kontraksi .
3. Valvula semilunaris arteri pulmonalis. Terletak antara venrtikel dekstra dengan arteri pulmonalis.
Jantung sama dengan sel jaringan organ lainnya, sel jantung juga memerlukan energi untuk
menjalankan fungsinya. Arteri coronaria adalah pembulu darah yang menyuplai darah kejantung,
untuk memenuhi kebutuhan jantung.
B. Mekanisme Jantung
Jantung adalah motor dari system peredaran darah, Jantung berfungsi mengedarkan darah ke seluruh
tubuh, membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh dan mengangkut semua zat buangan
untuk dikeluarkan dari tubuh. Jantung merupakan organ berongga dan berotot yang memompa semua
darah; sekitar 4-5 liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran per menit. Darah mengalir melalui
jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian tubuh. Arteri membawa darah dari jantung ke
pembuluh-¬pembuluh yang lebih kecil, lalu ke kapiler-kapiler, dan kemudian berbalik memasuki
jaringan vena, yang membawa darah kembali ke jantung.
Jantung adalah organ yang paling vital .Tanpa henti memompa oksigen dan nutrisi melalui darah ke
seluruh tubuh. Jantung kita berdetak 100 ribu kali per hari atau memompa sekitar 2000 galon per
hari.Ketika berdetak, jantung memompa darah melaui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh.
Pembuluh-pembuluh ini sangat elastis dan bisa membawa darah ke setiap ujung organ tubuh kita.
Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode:
1. Periode konstriksi (systole) Suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan
menguncup.
Keadaan ini berbeda dengan jantung orang yang terlatih 200 cc ini dipengaruhi oleh kekuatan
kontraksi otot jantung terutama ventrikel.
Latihan fisik dapat memberikan perubahan pada semua fungsi system tubuh. Perubahan yang terjadi
pada saat latihan berlangsung disebut respon. Sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan yang
terus-menerus dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut adaptasi. Kencangnya
detak jantung saat berolahraga merupakan respon dari jantung, namun setelah lama berlatih maka
perlaan-lahan detak jantung menjadi stabil karena kekuatan otot jantung bertambah untuk
memompakan daarah ini merupakan adaptasi jantung terhadap latihan fisik yang dijalani. Semakin
berat aktifitas fisik yang dilakukan saat berolahraga maka semakin besar kebutuhan oksigen didalam
tubuh, untuk mengimbangi hal tersebut jantung dan system peredaran darah harus bekerja lebih. untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrien yang semakin meningkat di jaringan, dengan sisa hasil
metabolitan yang banyak seperti asam laktat dan benda-benda keton yang mesti dikeluarkan dari
dalam tubuh., dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu yang relative lama akan terjadi
perubahan morfologis yang lebih konsisten.
Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara
otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih
meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen
bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja
sesuai fungsinya menjadi lebih baik.
Keadaan jantung pada orang yang berolahraga (terlatih) jauh berbeda dengan orang yang tidak
berolahraga. Jantung orang yang tidak berolahraga (tidak terlatih) biasanya dalam satu kali denyutan
volume darah yang dapat dipompakan 70 cc sedangkan bagi yang terlatih dapat mencapai 200 cc, ini
dipengaruhi oleh kekuaatan kontraksi otot jantung terutama ventrikel. Dengan demikian pasokan
darah keseluruh tubuh menjadi lancar, Karena meningkatnya volume darah yang dapat dipompakan
dalam satu kali denyutan (strocke volume)
2. Memperbaiki kesehatan seksual.
Dengan tetap aktif melakukan olahraga yang memacu fungsi kardiovaskuler serta melakukan latihan
beban, dapat terhindar dari hilangnya hormon testoteron, yang akan terjadi karena bertambahnya berat
badan (di atas berat badan ideal).karena berat badan mempengaruhi prokdusi hormone tersebut.
Dengan Olahraga juga dapat memperbaiki aliran darah menuju daerah genital sehingga organ tersebut
dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
2. Meredam Hipertensi
Tinggi-rendahnya tekanan darah ditentukan oleh tekanan darah sistolik (tekanan darah paling tinggi
ketika jantung berkerut memompa darah ke dalam arteri) dan tekanan darah diastolik (tekanan darah
ketika jantung istirahat sekejap di antara dua denyutan). Keduanya diukur bersama dan hasilnya
dituliskan dengan pola angka tekanan darah sistolik/diastolik. Contohnya, 120/80 mmHg. Denyut
jantung sendiri berlangsung antara 60 - 80 denyut per menit.
Dikatakan normal bila tekanan darah sistolik kurang dari 130 mmHg dan yang diastolik kurang dari
85 mmHg. Normal tinggi jika tekanan darah darah sistoliknya 130 - 139 mmHg dan diastoliknya 85 -
89 mmHg. Apabila tekanan darah sistoliknya 140 mmHg atau lebih dan diastoliknya 90 mmHg atau
lebih, maka termasuk tinggi. Tekanan darah tinggi (hipertensi) termasuk penyakit yang ditakuti.
Penyakit ini disebut silent killer karena sering tidak memberikan gejala apa-apa.
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau mengikuti aktivitas erobik lainnya,
tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan fisik yang keras,
tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat
sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan selesai, tekanan darah akan turun sampai
di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh
darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali.
Kalau dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih
lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.
Depdiknas (2000: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan jantung dan paru-paru adalah
sebagai berikut:a.Keturunan (genetik)Dari penelitian yang dilakukan, dibuat kesimpulan bahwa
kemampuan Volume Oksigen Maximum (2)93,4% ditentukan oleh faktor genetik yang hanya dapat
dirubah dengan latihan. Faktor genetik yang berperan dapat membedakan kapasitas jantung, paru-
paru, sel darah merah, dan hemoglobin.b.UmurMulai anak-anak sampai usia sekitar 20 tahun, daya
tahan jantung (kardiovaskuler) meningkat, mencapai batas maksimal umur 20-30 tahun dan kemudian
berbanding terbalik dengan umur sehingga pada orang yang berumur 70 tahun diperoleh daya tahan
50% dari daya tahan yang dimiliki pada usia 17 tahun. Hal ini disebabkan oleh penurunan organ
transport dan penggunaan O2 yang menjadi akibat bertambahnya umur. Tetapi curamnya penurunan
dapat berkurang bila melakukan olahraga aerobik.c.Jenis kelaminSampai dengan umur pubertas tidak
terdapat perbedaan daya tahan jantung paru (kardiovaskukler) laki-laki dan wanita, setelah umur
tersebut nilai pada wanita lebih rendah 15-25 % dari pada pria. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
adanya perbedaan maximal muscular power yang berhubungan dengan permukaan tubuh, komposisi
tubuh, kekuatan otot, jumlah hemoglobin, kapasitas paru-paru dan sebagainya.d.Aktifitas fisikIstirahat
ditempat tidur selama 3 minggu akan menurunkan daya tahan jantung (kardivaskuler). Efek latihan
aerobik selama 8 minggu setelah istirahat memperlihatkan peningkatan daya tahan jantung paru.
Macam aktifitas fisik akan mempengaruhi nilai daya tahankardivaskuler yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang melakukan gymnastic dan main anggar. Pada penderita obesitas aktivitas
fisik yang terarah juga meningkatkan kesegaran jasmani disamping terjadi penurunan berat badan.
Adaptasi fisiologik terhadap kerja fisik dapat dibagi dalam adaptasi akut dan kronik. Adaptasi
akut merupakan penyesuaian tubuh yang terjadi pada saat kerja dilakukan dan adaptasi kronik
merupakan hasil perubahan pada tubuh oleh suatu periode program latihan fisik. Adanya kerja fisik
berarti terdapat suatu pembebanan bagi tubuh dan hal ini akan mengakibatkan terjadinya mekanisme
penyesuaian dari alat/organ tubuh bergantung kepada usia, suhu lingkungan, berat ringan beban,
lamanya, cara melakukan dan jumlah organ yang terlibat selama kerja fisik tersebut.
Fungsi utama sistem kardiovaskuler selama kerja fisik adalah menghantar darah ke jaringan
yang aktif termasuk oksigen dan nutrien, dan mengangkut produk metabolit dari jaringan tersebut ke
alat ekskresi. Untuk melakukan tugas tersebut beberapa parameter tubuh mengalami perubahan,
antara lain :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara
otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih
meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen
bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja
sesuai fungsinya menjadi lebih baik.
Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Diantara banyak manfaat olahraga, salah satunya adalah
bahwa olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Respon fisiologis terhadap
olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke
bagian tubuh yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bafirman, 2007. Buku Ajar Fisiologi Olahraga. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang.
Bafirman & Apri Agus, 2008. Buku Ajar Pembentukan Kondisi Fisik. Padang: Fakultas Ilmu
Keolahragan Universitas Negeri Padang.