a) Jadwal pelaksanaan
2. Waktu : 09.00-09.30
b) Sasaran
Sasaran kegiatan penyuluhan ini adalah ibu balita posyandu Melati Tanjungsari
c) Metode
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab
d) Materi
f) Ringkasan kegiatan
Penyuluhan untuk ibu balita yang diadakan bersamaan dengan kegiatan posyandu dilaksanakan
pada hari Rabu, 03 Oktober 2018 pada pukul 09.00-09.30. Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan
ini, mahasiswa meminta izin terlebih dahulu kepada kader posyandu setempat untuk mendapatkan
jadwal penyuluhan. Setelah menyepakati jadwal antara kedua belah pihak, mahasiswa menyiapkan
media dan alat bantu yang akan digunakan untuk melakukan penyuluhan. Karena keterbatasan waktu
dan tempat, mahasiswa tidak membagikan pre test sehingga langsung menyampaikan materi
penyuluhan.
Sebelum penyuluhan dimulai kami memperkenalkan diri satu persatu kepada peserta penyuluhan serta
menyampaikan maksud dan tujuan kami berada disini. Kemudian kami langsung menyampaikan materi
kepada peserta, namun sebelumnya leaflet sudah dibagikan kepada peserta. Penyuluhan ini tidak
menggunakan media LCD maupun proyektor sehingga kami menyampaikan materi yang terdapat di
leaflet dan kemudian melakukan tanya jawab apabila terdapat beberapa hal yang kurang jelas. Setelah
kegiatan penyuluhan dan tanya jawab selesai, penyuluhan ditutup oleh mahasiswa dan diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada peserta yang hadir pada penyuluhan tersebut.
Konseling individu
Waktu : 30 menit
b) Metode : Konseling
e) Ringkasan kegiatan
Kegiatan konseling kepada ibu balita dilaksanakan pada hari Rabu , 17 Oktober 2018.
Penyuluhan individu ini dilaksanakan dengan mendatangi rumah responden. Sebelum
kegiatan konseling dimulai, konselor memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan
tujuan. Setelah mendapat persetujuan dari ibu balita untuk melaksanakan konseling,
konselor melakukan tanya jawab kepada ibu balita. Pertanyaan yang diajukan antara lain
bagaimana konsumsi makan balita beberapa hari terakhir, bagaimana ibu mengolah
makanan untuk balita, apakah balita memiliki kesulitan makan, apakah balita pernah
mengalami sakit seminggu terakhir, dan recall 24 jam.
Kemudian, konselor mulai memberikan materi tentang pemberian makanan balita yang
baik serta memberikan solusi terhadap masalah gizi yang dihadapi ibu balita. Ibu balita
mengatakan bahwa anaknya tidak menyukai lauk hewani seperti daging ayam dan daging
sapi, dikarenakan tidak suka, sehingga konselor memberikan solusi kepada ibu balita
mengenai Makanan yang tepat untuk Balita. Setelah materi disampaikan, konselor
menanyakan apakah masih ada pertanyaan atau hal yang kurang jelas. Apabila sudah
dianggap cukup oleh ibu balita maka kegiatan konseling diakhiri dengan memberikan
beberapa pertanyaan sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
responden mengenai materi yang telah disampaikan.
f) Hasil kegiatan
Kegiatan konseling berjalan lancar dan materi yang disampaikan dapat diterima oleh ibu
balita. Hal ini terlihat saat akhir konseling ibu balita mampu menjawab beberapat
pertanyaan yang diajukan konselor. Ibu balita sudah paham bagaimana agar anak dapat
mengonsumi makanan sumber protein.
Konseling Ibu Balita (Bellinda Indah)
Waktu : 30 menit
b) Metode : Konseling
e) Ringkasan kegiatan
Kegiatan konseling kepada ibu balita dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Oktober 2018.
Penyuluhan individu ini dilaksanakan dengan mendatangi rumah responden. Sebelum
kegiatan konseling dimulai, konselor memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan
tujuan. Setelah mendapat persetujuan dari ibu balita untuk melaksanakan konseling, konselor
melakukan tanya jawab kepada ibu balita. Pertanyaan yang diajukan antara lain bagaimana
konsumsi makan balita beberapa hari terakhir, bagaimana ibu mengolah makanan untuk
balita, apakah balita memiliki kesulitan makan, apakah balita pernah mengalami sakit
seminggu terakhir, dan recall 24 jam.
Kemudian, konselor mulai memberikan materi tentang pemberian makanan balita yang
baik serta memberikan solusi terhadap masalah gizi yang dihadapi ibu balita. Ibu balita
mengatakan bahwa anaknya tidak menyukai lauk hewani seperti daging ayam, daging sapi dan
Sayuran, dikarenakan tidak suka, sehingga konselor memberikan solusi kepada ibu balita
mengenai Makanan yang tepat untuk Balita. Setelah materi disampaikan, konselor
menanyakan apakah masih ada pertanyaan atau hal yang kurang jelas. Apabila sudah
dianggap cukup oleh ibu balita maka kegiatan konseling diakhiri dengan memberikan
beberapa pertanyaan sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
responden mengenai materi yang telah disampaikan.
f) Hasil kegiatan
Kegiatan konseling berjalan lancar dan materi yang disampaikan dapat diterima oleh ibu
balita. Hal ini terlihat saat akhir konseling ibu balita mampu menjawab beberapat pertanyaan
yang diajukan konselor. Ibu balita sudah paham bagaimana agar anak dapat mengonsumi
makanan sumber protein.
Pendampingan
Ibu balita
Assessment
Data Dasar Identifikasi Diagnosis Gizi Rencana Intervensi Monitoring dan
Masalah Evaluasi
Antropometri
BB = 12 kg
BB/TB =
Dietary history
Riwayat makan
dahulu
- Suka - Kurangny - Kebiasaan - Edukasi gizi - Memanta
makan a variasi makan mengenai u asupan
lauk makanan kurang baik PMBA yang makan
hewani balita berkaitan sesuai balita dan
seperti dengan variasi
ayam, kurangnya dengan usia makan
ikan, dan pengetahua balita balita
telur n ibu - Memberikan
- Konsumsi tentang edukasi
buah yang pemberian mengenai
sering makan anak pemanfaata
jeruk, apel ditandai n pangan
dan pisang dengan local untuk
hampir asupan makanan
setiap hari energy balita
- Konsumsi balita deficit - Konseling
susu ringan gizi pada ibu
kedelai balita untuk
dan susu mengurangi
kemasan 3 frekuensi
bungkus balita
perharinya minum susu
- Suka kemasan
minum
teh 2-3
kali sehari
- Balita
diberika
ASI
Eksklusif
selama 6
bulan dan
dilanjutka
n sampai
saat ini
dengan
tambahan
susu
kedelai
- Frekuensi
makan
balita
cukup
teratur 2 –
3 kali
sehari
- Komposisi
setiap
makan
kurang
bervariasi
(tidak ada
sayuran)
Riwayat makan
saat ini
E = 991 kkal
P = 33,1 g
L = 38,4 g
KH = 101,8 g
Riwayat klien
- Usia 32
bulan
- Cakupan
D/S cukup
tinggi
- Imunisasi
balita
lengkap
= 192 kkal
= 48g
= 384 kkal
= 42g
= 704 kkal
= 176g
= 320 kkal
= 128 kkal
= 384 kkal
=128 kkal
= 320 kkal
b) Evaluasi
Zat Gizi sebelum sesudah
Energy 991 kkal 1000 kkal
Protein 28 g 38 g
Lemak 30 g 39 g
Karbohidrat 120 g 145 g
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa telah terjadi perubahan asupan makan per hari
pada responden balita. Sebelum dilakukan pendampingan pemenuhan kebutuhan energy balita
sebesar 88%, protein sebesar 86%, karbohidrat sebesar 75%. Namun, setelah dilakukan
pendampingan, terjadi peningkatan pemenuhan kebutuhan balita yaitu energy sebesar 93,7%,
protein 96%, karbohidrat sebesar 94%.
1) Ibu Balita
a) Proses Asuhan Gizi Terstandar
Pelaksana : Bellinda Indah K.D.S
Nama Ibu :
Nama Balita : Revalina
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 30 bulan
Assessment
Data Dasar Identifikasi Diagnosis Rencana Intervensi Monitoring dan
Masalah Gizi Evaluasi
Antropometri
E = 910,15 kkal
P = 30,8 g
L = 36,5 g
KH = 102 g
Riwayat klien
- Usia 30 bulan
- Cakupan D/S tinggi
- Imunisasi balita
lengkap
1. Kebutuhan Energi dan zat gizi
Energy = 1000 + (100 x usia dalam tahun)
= 1000 + (100 x2,6)
= 1000 + 260
= 1260 kkal
Protein = 15% x 1260 kkal
= 189 kkal
= 47,2 g
Lemak = 30% x 1260 kkal
= 378 kkal
= 42g
Karbohidrat = 55% x 1260 kkal
= 693 kkal
= 173 g
Pembagian waktu makan :
Makan pagi = 25% x 1260 kkal
= 315 kkal
Selingan pagi = 10% x 1260 kkal
= 126 kkal
Makan siang = 30% x 1260 kkal
= 378 kkal
Selingan siang = 10% x 1260 kkal
=126 kkal
Makan malam = 25% x 1260 kkal
= 315 kkal
b) Evaluasi
1) Jadwal kegiatan
Alat :
a) Pisau
b) Talenan
c) Piring kecil
d) Piring besar
e) Sendok makan
f) Garpu
g) Risopan
h) Baskom
i) Teflon
Bahan :
a) Tepung terigu
b) Labu kuning
c) Gula
d) Vanili
e) Telur
f) Air
6) Deskripsi Produk
Dadar gulung labu kuning ini berwarna hijau muda memiliki tekstur yang lembut di luar dan berisi fla
labu kuning di dalamnya. Dalam satu resep menghasilkan 30 potong dadar gulung. Satu sajian dadar
gulung mengandung Energi : 139 Kkal, Protein : 2,82 g, Lemak: 6,79 g, Karbohidrat : 17,5 g.
7) Ringkasan kegiatan
Demonstrasi dimulai dengan perkenalan dan menjelaskan maksud serta tujuan kemudian
dilanjutkan dengan penjelasan secara singkat mengenai produk dan kandungan energi. Lalu dilakukan
demonstrasi dan ceramah
8) Hasil kegiatan
Jumlah peserta yang hadir adalah 30 orang. Respon peserta sangat antusias terhadap
demonstrasi. Hal ini dibuktikan dengan adanya partisipasi aktif para kader dan kelompok senam dalam
demonstrasi. Selain itu, peserta merasa tertarik dan senang karena dengan adanya kegiatan TTG ini para
peserta menjadi mendapatkan info baru tentang bagaimana cara pemanfaatan dan inovasi pengolahan
bahan makanan lokal yang ada di desa setempat yang bisa diterapkan di posyandu maupun rumah
sendiri.
9) Kendala
Saat pembuata
Adonan dari fla Labu Kuning ini sangat sulit karena jika salah dalam memasaknya dapat
menyebabkan gosong.