Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

METABOLISME COBALT (Co)

Disusun oleh:
Dorce Sanda G2B221026
Tut Wuri Handayani G2B221027
Iva Ma’rifah G2B221028
Yudas Petrus Wayoi G2B221030

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang membahas tentang “Metabolisme Zat Gizi Mikro Cobalt”.
Harapannya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedapannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, penulis yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, sangat mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................6

BAB IV PENUTUP................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Unsur mineral mikro merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan
oleh makhluk hidup disamping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar,
semua senyawa organik akan rusak, sebagian besar karbon berubah menjadi gas
karbon dioksida hydrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N).
Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan
oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.
Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atau dua golongan, yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ
didalam tubuh. Sementara mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah
sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil.
Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum
diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi
dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai salah satu jenis mikromineral yaitu
Cobalt. Dimulai dari fungsi, sumber, absorpsi, serta akibat bila mengkonsumsi secara
berlebihan maupun kekurangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan Kobalt? Berapa banyak yang dibutuhkan oleh tubuh?
Apa peran Cobalt dalam tubuh? Bagaimana metabolisme Cobalt dalam tubuh? Apa
akibat devisiensi Cobalt dalam tubuh? Berapa angka kecukupan gizi Cobalt?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan makalah ini agar kita mengetahui lebih dalam apa itu yang dimaksud
dengan cobalt. Selain itu, makalah ini juga akan menjelaskan tentang fungsi,
mekanisme pencernaan dan penyerapan serta kelebihan dan kekurangan cobalt.
Harapannya agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
mengenai apa yang telah penulis bahas dalam makalah ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Apa itu Cobalt/Kobalt (Co)


Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co
dan nomor atom 27. Warna sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan. Unsur kimia
cobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan mengandung
metal serta kaya dengan sifat magnetis.
Kobalt (Co) merupakan sumber mikroorganisme yang dapat membentuk Vitamin
B12. Manusia tidak dapat melakukan hubungan simbiosis dengan mikroorganisme
dalam saluran cerna, sehingga harus memperoleh kobaltamin dari makanan hewani
seperti hati, ginjal, dan daging.  Makanan nabati mengandung sedikit kobalt,
bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya
makan makanan nabati) perlu berhati-hati terhadap kemungkinan kekuranagan
Vitamin B12.
Kobalt merupakan atom yang termasuk kecil kuantitasnya, tetapi ternyata
pengaruhnya besar terhadasp tubuh manusia. Terutama terhadap sistem saraf. Tanpa
kobalt organik, tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin B12. Ketika tubuh
manusia tidak mendapatkan cukup vitamin B12, maka ia tidak dapat mengasimilasi
zat besi baik atau membuat sel-sel darah merah yang kuat, kita menjadi anemia.
Orang anemia menjadi lemah, tertekan dan rentan terhadap penyakit.
Meskipun demikian, metabolisme kobalt tidak terjadi didalam jaringan tubuh
kita. Tubuh tidak bisa untuk mensintesa kobalt sehingga harus tersedia didalam bahan
makanan, terutama bahan makanan hewani. Hal ini disebabkan vitamin B12 hanya
dapat disintesis oleh mikroflora usus. Mikroflora usus yaitu bakteri saluran cerna
yang berada pada usus.

Fungsi dan Metabolisme Kobalt

Syaraf manusia memerlukan kobalt melalui vitamin B12. Kobalt adalah penting
untuk eritropoiesis dalam tubuh manusia karena merupakan konstituen dari
cobalamin. Kobalt juga berfungsi sebagai pengganti mangan dalam aktivasi beberapa
enzim (seperti dipeptidase glycylglycine).
Dapat menggantikan seng di beberapa enzim, mengaktifkan phosphotransferases
dan enzim lain (meskipun enzim ini diaktifkan dalam keberadaan logam lain atau
tidak adanya logam apapun) dan berpartisipasi dalam transcarboxylase oxalacetate
biotin-dependen.
Kobalt adalah salah satu elemen penting kehidupan, setidaknya bagi manusia dan
hewan. Kita tidak bisa bertahan hidup tanpa itu. Seperti dua puluh enam elemen

5
lainnya, kobalt adalah bagian penting dari tubuh kita. Kobalt adalah atom sentral
dalam setiap molekul vitamin B12, yang merupakan zat penting yang kita dapatkan
dalam makanan kita. Vitamin B12 membantu tubuh membuat darah. Kobalt memiliki
banyak kegunaan lain.
Fungsi Kobalt yang merupakan vitamin B12 (kobaltmin) ini diperlukan untuk
mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobalt mungkin
juga berperan dalam fungsi berbagai enzim. Angka kebutuhan gizi sebagian besar
kobalt dalam tubuh terikat dalam vitamin B12. Plasma darah mengandung kurang
lebih 1 µg kobalt/ 100 pencernaan dan penyerapan absorbsi terjadi pada bagian atas
usus halus mengikuti mekanisme absorbsi besi. Absorbsi meningkat bila konsumsi
besi rendah.
Kobalt diserap sebagai komponen B12. Jumlah yang diserap disimpan dalam hati
dan ginjal, dengan cadangan 0.2ppm berat kering. Mayoritas kobalt tertelan
diekskresikan dalam tinja, dengan rata-rata yang diekskresikan 0.26mg setiap hari.
Absorpsi kobal terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme
absorpsi besi. Absorpsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi
kobal dilakukan melalui urin, selebihnya melalui feses dan keringat.

Sumber Kobalt
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12. Hewan memamah biak memperoleh
kobalamin melalui hubungan sumbiosis dengan mikroorganisme dalam saluran cerna.
Manusia tidak dapat melakukan simbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin
dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung
sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut
vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu berhati-hati terhadap kemungkinan
kekurangan vitamin B12. Bahan pangan yang mengandung kobalt terutama pada
bahan pangan hewani (daging dan susu). Pada bahan pangan nabati tidak
mengandung kobalt kecuali pada tanaman komprey dan produk fermentasi seperti
oncom dan tempe.

Akibat Kekurangan Kobalt


Defisiensi kobalt dapat menyebabkan gejala anemia atau kekurangan darah dan
pertumbuhan menjadi lambat. Jika defisiensi tidak diobati akan menyebabkan
gangguan syaraf permanen.

Akibat Kelebihan Kobalt


Konsumsi kobalt yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.

6
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan di atas kita dapat menarik kesimpulan :


1. Cobalt (Co) adalah atom sentral dalam setiap molekul vitamin B12, yang
merupakan zat penting yang kita dapatkan dalam makanan kita. Vitamin B12
membantu tubuh membuat darah.
2. Fungsi Cobalt yaitu :
Cobalt merupakan komponen vitamin B12 (kobalamin) yang diperlukan untuk
mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel.
3. Sumber Cobalt yaitu :
 Daging
 Susu
 Oncom (Paling tinggi)
 Tempe
4. Mekanisme Cobalt :

Sebagian besar di ekskresikan melalui urin, sisanya melalui


Di usus
halus : duodenum, di absorpsi seperti proses zat besi

Oncom Mulut Esofagus Lambung

5. Kekurangan Cobalt :
 Gejala anemia Kelebihan Cobalt:

 Pembesaran kelenjar tiroid

6. AKG Cobalt :
Ukuran kecukupan harian sekitar 5-8 mikrogram/hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Iskandar Junaidi, Jakarta: 2010, Ensiklopedia Vitamin, Mineral, dan Zat
berkhasiat lainnya, PT. Bhuana Ilmu Populer
Sunita Almatsier, Jakarta: 2001, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka
Utama
Tiurma PT Simanjuntak, Yogyakarta: 2014, Komponen Gizi dan Terapi Pangan Ala
Papua, Deepublish
https://uad.ac.id/id/pelajari-fungsi-cobalt-dalam-tubuh/ diakses tanggal 5 Desember
2021

Anda mungkin juga menyukai