Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kamauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu.
Puskesmas mempunyai fungsi antara lain :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
2. Pusat pemberdayaan masyarakat;
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan
perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat).

Semua kegiatan di Puskesmas Membey dirangkum dalam bentuk Profil


Kesehatan Puskesmas Tahun 2017. Profil ini memuat data dan informasi
mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Membey
yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

B. Tujuan
Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Membey Tahun 2017 ini adalah :
1.Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja
Puskesmas Membey Distrik Membey.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


2

2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan

pelayanan kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta


manajemen puskesmas pada akhir tahun;
b. Diketahuinya gambaran masalah kesehatan di wilayah Puskesmas
Membey Distrik Membey;
c. Digunakan sebagai dasar bahan perencanaan pelayanan kesehatan
tahun selanjutnya;
d. Agar masyarakat dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah
Puskesmas Membey Distrik Membey.

C. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
BAB ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya profil
Puskesmas Membey. Dalam bab ini juga diuraikan secara ringkas pula
isi dari Profil Puskesmas Membey dan sistimatika penyajian.

BAB II. Gambaran Umum Puskesmas Membey


Dalam BAB ini diuraikan gambaran secara umum Puskesmas Membey
yang meliputi keadaan geografi, batas wilayah, keadaan penduduk, dan
tingkat pendidikan masyarakat yang ada.

Bab III. Situasi Derajat Kesehatan


BAB ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan yang
mencakup tentang angka kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan
dan status gizi masyarakat.

BAB IV. Situasi Upaya Kesehatan


BAB ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan Puskesmas
yang meliputi kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat,
imunisasi, kesehatan usila dan pra usila, keluarga berencana, kejadian
luar biasa, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, promosi kesehatan
dan kesehatan lingkungan, serta pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


3

BAB V.Kesimpulan
BAB ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Membey Tahun 2017, serta hal-
hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Membey.

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


4

A. Visi dan Misi


VISI Puskesmas Membey adalah “Terwujudnya Kesehatan Masyarakat
yang Optimal dan Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Membey” dan Misi
yang ditetapkan Puskesmas Membey untuk mencapai visi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
2. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dengan pendekatan
proaktif;
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
4. Meningkatkan kemandiriian dalam pembiayaan kesehatan masyarakat.

Tatanilai (Moto) yang berlaku di Puskesmas Membey adalah “TERUS


BERSEMI”. Ini merupakan kepanjangan dari :

1. TERUS (Terjangkau Untuk Semua) artinya jangkauan pelayanan


kesehatan kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Membey, baik dari segi pemerataan palayanan dan jadwal
pelayanan sesuai visi misi.

2. B (Bersih) artinya Pelayanan yang bersih baik dari segi alat/sarana,


lingkungan, serta petugas bersih dari pungli.

3. E (Empati) artinya Etika dalam pelayanan (Salam, Senyum, Sabar).

4. R (Responsif) artinya Ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan

5. S (profeSional) artinya Peningkatan Sumber Daya Petugas untuk


meningkatkan mutu pelayanan.

6. E (tErpadu) artinya Terpadu dalam pelayanan baik lintas sektor maupun


lintas program tercermin nilai koordinasi, konsultasi, bintek dan monitoring.

7. M (aMan) artinya Pelayanan Puskesmas harus menjamin keamanan para


pengunjung baik dari segala bentuk pencurian dan senantiasa
mengutamakan dan menjamin keselamatan pasien / pengunjung dari segala
resiko pelayanan melalui pembentukan unit manajemen resiko.

8. I (berkualItas) artinya Pelayanan yang diberikan harus berkualitas atau


bermutu, yaitu sesuai dengan peraturan dan pedoman kerja yang ada dan
PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017
5

telah disepakati dan selalu dilakukan monitoring dan evaluasi yang


konsisten serta tiada henti mengembangkan kemampuan dan kompetensi
sehingga memuaskan pelanggan.

B. Keadaan Geografi dan Administrasi


Sebagian besar wilayah Distrik Membey berada di lereng pegunungan yang
dibuktikan semua kampung berada di punggung/lereng pegunungan. Secara
administratif wilayah kerja Puskesmas Membey termasuk terkecil dibandingkan
puskesmas lainnya. Wilayah kerja Puskesmas Membey hanya meliputi 6
kampung yakni Kampung Imbeisba, Koney, Usti, Inyebow, Memti, dan Membey
dengan total jumlah penduduk mencapai 1.263 jiwa (201 KK) serta luas wilayah
kerja 57,45 km2. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Membey meliputi :
 Sebelah Utara : Distrik Tanah Rubu dan Oransbari
 Sebelah Timur : Distrik Ransiki
 Sebelah Selatan : Distrik Anggi Gida
 Sebelah Barat : Distrik Hingk dan Catubouw
Secara keseluruhan, kampung dengan wilayah terluas adalah Kampung
Imbeisba dengan luas 20,35 Km 2 atau 35,42% dari total wilayah Distrik Membey.
Sebaliknya, Kampung Membey adalah kampung terkecil di Distrik Membey
dengan luas 1,90 Km2 atau hanya 3,31% total luas Distrik Membey.
Tabel.1 Data Kampung dan Luas Wilayah
Luas Wilayah
No Desa/Kampung %
(Km2)
1. Memti 7,86 13,68
2. Usti 4,97 8,65
3. Inyebouw 19,17 31,63
4. Imbeisba 20,35 35,42
5. Membey 1,90 3,31
6. Koney 4,20 7,31
Sumber : UU No.24 Tahun 2012

Semua wilayah kerja administratif Puskesmas Membey dapat dijangkau


dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Jarak tempuh dari desa ke
Puskesmas rata-rata kurang lebih 2,5 jam jalan kaki.

C. KEADAAN DEMOGRAFI
PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017
6

Jumlah penduduk Distrik Membey berdasarkan proyeksi tahun 2016 sebesar


1.263 jiwa yang terdiri dari 637 jiwa penduduk laki-laki dan 626 jiwa penduduk
perempuan. Distribusi penduduk menurut kampung adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Distribusi Penduduk menurut Kampung di Distrik Membey

Jumlah Penduduk
NO Nama Kampung Jumlah Sex Ratio
Laki-Laki Perempuan
1. Memti 139 110 249 1,26
2. Usti 100 97 197 1,03
3. Inyebouw 124 125 249 0,99
4. Imbeisba 142 161 303 0,88
5. Membey 76 62 138 1,19
6. Koney 72 81 153 0,84
Jumlah 637 626 1.263 1,02

Grafik 1. Demografi Penduduk Distrik Membey Tahun 2016

Dari grafik diatas terlihat jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada
penduduk perempuan dengan rasio 1,02. Sementara distribusi penduduk menurut
jenis kelamin seperti terlihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 2. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


7

Dari grafik diatas terlihat jumlah penduduk terbanyak berada di kampung


Imbeisba dengan total penduduk 303 jiwa, sementara jumlah penduduk terendah
berada di kampung Membey dengan total 138 jiwa.

Tabel 3. Kelompok Umur dan Jumlah Penduduk

NO Kelompok Umur Jumlah Penduduk


1. Bayi < 1 Tahun 32
2. Anak 1 – 5 Tahun 133
3. Anak Usia Sekolah (6 – 12 Tahun) 142
4. Remaja 100
5. WUS 278
6. PUS 497
7. Bumil 35
8. Bufas 34
9. Lansia 15
Sumber : Hasil Pendataan Terpadu Tahun 2017

Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN PERSENTASE (%)

1. Tidak Tamat SD 37

2. SD 32

3. SMP 16

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


8

4. SMA 10

5. Akademi dan Sarjana 5

TOTAL 100
Sumber : Hasil Pendataan Terpadu Tahun 2017

Pada tabel tersebut dapat dilihat berdasarkan kelompok pendidikan paling


tinggi Tidak Tamat SD sebanyak 37 %

D. SUMBER DAYA KESEHATAN


1. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas
TU

UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV UNIT V UNIT VI UNIT VII

Puskesmas Pembantu
Uraian Tugas
1. Kepala Puskesmas
Memimpin, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan Puskesmas yang dapat
dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.

2. TU
Kepala Urusan Tata Usaha mengurusi bidang kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan
3. Unit I
Melaksanakan kegiatan Kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
dan Perbaikan Gizi
4. Unit II
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit,
khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium
5. Unit III
Melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan tenaga Kerja
dan Lansia (lanjut usia)
6. Unit IV
Melaksanakan kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan
Sekolah dan Olah Raga, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata dan kesehatan
khusus lainnya

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


9

7. Unit V
Melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8. Unit VI
Melaksanakan kegiatan pengobatan Rawat Jalan dan Rawat Inap
9. Unit VII
Melaksanakan pengelolaan farmasi
2.Tenaga Kesehatan
Sampai dengan akhir tahun 2017 jumlah tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas Membey adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Jenis Ketenagaan dan Jumlahnya


JUMLAH
NO JENIS TENAGA JML TENAGA %
PNS HONOR
1. Dokter Umum 1 0 1 4%
2. Dokter Gigi 0 0 0 0%
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 0 1 4%
4. Sarjana Keperawatan 2 0 2 7%
5. Farmasi 2 0 2 7%
6. D III Keperawatan 10 3 7 36%
7. D III Kebidanan 6 5 1 21%
8. Gizi 1 0 1 4%
9. Analis Kesehatan 1 0 1 4%
10. Tenaga Non Kesehatan 4 0 4 14%
JUMLAH 28 8 20
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Membey Tahun 2017

Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar tenaga kesehatan


Puskesmas Membey adalah Perawat dan Bidan dengan jumlah 18 orang
(64%). Sedangkan menurut jenjang pendidikan sebagian besar tenaga
Puskesmas Membey berpendidikan setingkat Diploma (60%).

3. Sarana Prasarana Puskesmas


Sarana prasarana yang dipunyai oleh Puskesmas Membey sampai dengan
akhir 2017 berupa 1 unit gedung baru puskesmas (peningkatan Pustu
menjadi Puskesmas), 1 unit gedung pustu (dalam kondisi rusak berat) dan 2
unit rumah petugas (kondisi baik). Sementara untuk menunjang aktifitas
pelayanan ke luar gedung belum memiliki transportasi roda 4 Puskesmas
Keliling, sehingga pelayanan harus ditempuh dengan berjalan kaki.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


10

Tabel 6. Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Puskesmas Membey 2017

NO RUANG PELAYANAN JUMLAH


1. Ruang Pendaftaran dan Informasi 1
2. Ruang Pemeriksaan Umum 1
3. Ruang Pelayanan KIA & Immunisasi 1
4. Ruang Pelayanan Tindakan 1
5. Ruang Obat dan Gudang Obat 1
6. Ruang Laboratorium 1
7. Ruang Kepala Puskesmas 1
8. Ruang Administrasi 1
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Membey tahun 2017

Tabel 7. Sarana Prasarana Puskesmas Membey Tahun 2017


Kondisi
NO Sarana Prasarana Jumlah Rusak Rusak
Baik
Sedang Berat
1. Puskesmas Pembantu 1 - - 1
2. Polindes/Poskesdes - - - -
3. Rumah Dinas Dokter - - - -
4. Rumah Dinas Perawat 1 1 - -
5. Rumah Dinas Bidan 1 1 - -
6. Pusling Roda 4 - - - -
7. Motor Roda 2 - - - -
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Membey tahun 2017

4. Peran Serta Masyarakat (UKBM)


Puskesmas Membey yang mempuntai 6 kampung binaan, kesemuanya
merupakan kampung SIAGA. Masih kurangnya peran serta masyarakat
dalam pembangunan kesehatan di kampung merupakan kendala bagi tenaga
kesehatan untuk mengaktifkan kampung SIAGA. Untuk itu berbagai upaya
kami laksanakan berupa pembinaan kampung unggulan untuk menjadi
kampung percontohan dengan meningkatkan peran serta masyarakat melalui
SMD/MMD, pembinaan kader posyandu, serta program kemitraan kader
dukun.
Tabel 8. UKBM Puskesmas Membey
NO UKBM JUMLAH
1. POSYANDU 6
2. POSYANDU LANSIA 1

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


11

3. PENGOBATAN TRADISIONAL -
4. DUKUN BAYI -
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Membey tahun 2017

5.Sumber Pembiayaan
Pembiayaan Puskesmas Membey sampai dengan Tahun 2017 masih
digabungkan dengan Puskesmas Induk Anggi Gida, yang bersumber dari
Dana Jampersal, APBD (Operasional), Jampersal dan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK). Adapun pendapatan Puskesmas Membey dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 9. Jumlah dan Sumber Pendapatan Puskesmas Membey Tahun 2017
NO Sumber Pembiayaan Jumlah
1. APBD (Operasional) Rp. 16.410.000,-
2. Jampersal Rp. 83.521.565,-
3. BOK Rp. 186.453.690,-
TOTAL Rp. 286.385.255,-
Sumber : Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Pegunungan Arfak tahun 2017

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


12

BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya ibu yang meninggal pada
tahun tertentu dengan penyabab kematian yang terkait gangguan
kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus
insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk memonitor
kematian terkait kehamilan. Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi,
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Keberhasilan
pembangunan sektor kesehatan senantiasa menggunakan indikator AKB
dan AKI sebagai indikator utamanya. Kematian ibu di Distrik Membey
sampai dengan tahun 2017 tidak pernah ada kematian ibu yang
dilaporkan ke puskesmas Membey.
Tabel 10. Jumlah Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Membey
Tahun 2015 - 2017
Indikator 2015 2016 2017
AKI 0 per 100.000 0 per 100.000 0 per 100.000
KH KH KH

2. Angka Kematian Bayi (AKB)


Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000
kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka
Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang sangat berguna
untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat
mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara
umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan, serta tingkat
perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Sampai dengan tahun 2017

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


13

tidak pernah ada kematian bayi di wilayah Distrik Membey yang


dilaporkan ke puskesmas Membey.
Tabel 11. Jumlah Kematian Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Membey
Tahun 2015 - 2017
Indikator 2015 2016 2017
AKB 0 per 100.000 0 per 100.000 0 per 100.000
KH KH KH

3. Angka Kematian Balita (AKABA)


AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian balita dihitung dengan menjumlahkan
kematian bayi dengan kematian balita. Berdasarkan pedoman MDGs
disebutkan bahwa nilai normatif >140 tinggi, 71-140 tinggi, 20-40 sedang
dan <20 rendah. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan
anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan
anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.
Sampai dengan tahun 2017 tidak pernah ada kematian balita yang
dilaporkan ke puskesmas Membey.

Tabel 12. Jumlah Kematian Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Membey


Tahun 2015 - 2017
Indikator 2015 2016 2017
AKABA 0 per 100.000 0 per 100.000 0 per 100.000
KH KH KH

B. ANGKA KESAKITAN
Sepuluh penyakit yang paling banyak ditemukan pada kasus rawat jalan di
Puskesmas Membey pada tahun 2017 Angka kesakitan baik insiden maupun
prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :

Tabel 1. Sepuluh Besar Penyakit Tahun 2016

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


14

No Nama Penyakit Jumlah

1 ISPA 904
2 Rheumathoid Artritis 784
3 Gastritis 584
4 Hipertensi primer 124
5 Kecelakaan 103
6 Dermatitis Kontak Alergi 50
7 Comond Cold 38
8 Obs. Febris 27
9 Penyakit Pulpa & Jar. Periapikal 23
10 Diare 13

Berdasarkan data 10 besar penyakit kasus rawat jalan di Puskesmas


Membey tahun 2017 penyakit yang paling banyak diderita pada semua
kelompok umur masih di dominasi oleh penyakit ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) yaitu sebanyak 904 kasus. Angka kesakitan baik insiden
maupun prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas. Morbiditas
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu dan berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
1. Penyakit Menular
a. TB Paru
Penyakit TB Paru merupakan penyakit re emerging masih terus
ditemukan di Provinsi Papua Barat. Secara nasional TB Paru merupakan
penyakit tropis yang sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. TB Paru
merupakan penyakit yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan
merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan
penyakit TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus
diturunkan selain HIV/AIDS dan Malaria. Hasil pengobatan penderita TB
Paru dipakai indikator succses rate, dimana indikator ini dapat dievaluasi
setahun kemudian setelah penderita ditemukan dan diobati. Sukses rate
akan meningkat bila pasien TB Paru dapat menyelesaikan pengobatan
dengan baik tanpa atau dengan pemeriksaan dahak. Sampai dengan
tahun 2017 belum pernah ada laporan kasus TB Paru di wilayah Distrik
Membey.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


15

Meskipun belum pernah diketemukan kasus TB Paru di Distrik Membey


dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, namun upaya untuk menurunkan
Case Rate dan meningkatkan Success Rate tetap harus dilakukan
dengan cara meningkatkan sosialisasi penanggulangan TB Paru sesuai
manajemen DOTS melalui jejaring internal maupun eksternal puskesmas
serta sektor terkait lainnya. Disamping meningkatkan jangkauan
pelayanan, upaya yang tidak kalah penting dan perlu dilakukan dalam
rangka penanggulangan penyakit TB Paru adalah meningkatkan
kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat. Kasus TB Paru sangat dipengaruhi oleh kepadatan
penduduk dan kemiskinan, karena penularan TB Paru adalah melalui
kontak langsung dengan penderita. Status gizi juga mempengaruhi
kasus TB Paru terutama angka kesembuhannya, dengan status gizi
yang baik penderita TB Paru akan lebih cepat pulih.
b. Pneumonia
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut
yang menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli. Penyakit
ISPA yang menjadi masalah dan masuk dalam program
penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena merupakan salah
satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang
menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa disebabkan oleh
bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena menghirup cairan atau
bahan kimia. Populasi rentan yang terserang pneumonia adalah anak
umur < 2 tahun.
Tahun 2017 belum pernah ada laporan kasus Pneumonia yang
dilaporkan ke Puskesmas Membey. Hal ini disebabkan karena banyak
kasus Pnemonia yang tidak terlacak. Pneumonia pada balita lebih
banyak disebabkan karena faktor seperti kurang gizi, status imunisasi
yang tidak lengkap, terlalu sering membendung anak, kurang diberikan
ASI, riwayat penyakit kronis pada orang tua bayi atau balita, sanitasi
lingkungan tempat tinggal yang kurang memenuhi syarat kesehatan,
orang tua perokok dan lain sebagainya. Upaya yang telah dilakukan
untuk menanggulangi kasus pneumonia pada bayi atau balita adalah

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


16

menghilangkan faktor penyebab itu sendiri melalui peningkatan status


gizi bayi/balita, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
peningkatan sanitasi lingkungan tempat tinggal serta peningkatan status
imunisasi bayi atau balita.
c. HIV/AIDS
HIV/AIDs merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang system
kekebalan tubuh penderitanya sehingga penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai
macam penyakit yang lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita
terlebih dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. HIV positif dapat
diketahui dengan 3 cara yaitu VCT, dan zero survey. Belum pernah ada
laporan kasus HIV/AIDS di puskesmas Membey Tahun 2017.
Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi penyebaran
kasus HIV- AIDS di Puskesmas Membey adalah dengan melakukan
penyuluhan kelompok di posyandu, pertemuan lintas sektoral di
kampung dan penyuluhan di dalam gedung gereja. Tujuan penyuluhan
atau KIE tersebut adalah agar kelompok berisiko tersebut mau datang ke
puskesmas untuk mengecek VCT guna memeriksakan diri secara
berkala dan melakukan perlindungan diri.
d. Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih
dari tiga kali namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai dengan
darah disebut disentri. Penyakit gastroenteritis lain seperti diare
berdarah dan tifus perut klinis juga termasuk ke dalam sepuluh besar
penyakit baik di Puskesmas maupun catatan rawat inap di rumah sakit.
Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka kematiannya
relatif rendah.
Serangan penyakit yang bersifat akut mendorong penderitanya untuk
segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Dalam perjalanan
alamiahnya sebagian besar penderita sembuh sempurna. Pada tahun
2017 diketahui ada 13 kasus Diare yang tercatat di Puskesmas Membey.
Penanggulangan diare dititikberatkan pada penanganan penderita untuk

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


17

mencegah kematian dan promosi kesehatan tentang hiegyne sanitasi


dan makanan untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB). Upaya yang
dilakukan oleh jajaran kesehatan baik oleh Puskesmas maupun dinas
kesehatan adalah dengan meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat, kaporitisasi air minum dan peningkatan sanitasi lingkungan.
e. Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium
leprae. Bila penyakit kusta tidak ditangani maka dapat menjadi
progresif menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, mata dan
anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan indicator eliminasi
kusta adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate
(NCDR). Dengan NCDR 0,0005 per 10.000 penduduk sudah dapat
dikatagorikan sebagai daerah rendah kusta dengan mengacu pada
indikator pusat bahwa daerah dengan NCDR 0,50 per 10.000 penduduk
sudah dapat dikatakan sebagai daerah rendah kusta. Selama Tahun
2017 tidak ada kasus kusta yang dilaporkan ke Puskesmas Membey.
Meski demikian upaya promosi dan KIE tentang hiegyne sanitasi dan
kesehatan lingkungan terus dilakukan guna mengantisipasi timbulnya
kasus.
2. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Immunisasi
Untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan imunisasi. Beberapa
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain:
a) Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani, yang
masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru
lahir apabila pemotongan tali pusat tidak dilakukan dengan steril.
Pada tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Membey tidak ditemukan
kejadian tetanus neonatorum.
b). Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layuh Akut
Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Penyebab penyakit tersebut adalah virus
polio yang menyerang system syaraf hingga penderita mengalami

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


18

kelumpuhan. Kelompok umur 0-3 tahun merupakan kelompok umur


yang paling sering diserang penyakit ini, dengan gejala demam, lelah,
sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. AFP
merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan
kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan kemudian berakhir
dengan kelumpuhan. Selama setahun terakhir tidak ditemukan kasus
polio di wilayah kerja Puskesmas Membey.
b) Campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik pada
balita, anak- anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus
campak. Penularan campak dapat terjadi melalui udara yang
terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi. Pada setahun
terakhir tidak ditemukan kejadian campak. Keberhasilan menekan
kasus campak tidak terlepas dari pelaksanaan imunisasi campak secara
rutin baik di tingkat Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya serta
kesadaran masyarakat untuk mau di immunisasi.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


19

BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa Pusat


Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang terdiri
dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esesnsial, UKM Pengembangan, dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), yaitu :
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1. Upaya Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS

Setiap program kesehatan dikembangkan dengan tujuan untuk


memecahkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan timbul bukan saja
karena kuman penyakit, tetapi juga perilaku manusia. Oleh karena itu program
penanggulangan masalah kesehatan harus pula mencakup aspek edukatif
yang menangani masalah perilaku sehat. Dengan demikian penyuluhan
kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap program
kesehatan. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat mempunyai tugas penyuluhan.
Penyuluhan yang dilaksnakan di Puskesmas Membey berupa penyuluhan
dalam gedung berupa konsultasi langsung dengan pasien, dan penyuluhan luar
gedung yang dilakukan saat kegiatan posyandu.
Selain itu juga dilakukan penyuluhan di sekolah-sekolah bersamaan
dengan kegiatan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan berkala siswa
kelas 1 SD dan kelas VII SMP.
2. Upaya Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan
lingkungan melalui usaha sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan
dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan
meningkatkan peran serta masyarakat yang dapat memberi pengaruh jelek
terhadap kesehatan mereka. Sehingga tujuan program ini adalah berubahnya,
terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


20

di masyarakat yang dapat memberi dampak yang kurang baik terhadap


kesehatan mereka.
Upaya kesehatan lingkungan yang dilakukan Puskesmas Membey berupa
penyuluhan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), Stop BAB di sembarang tempat, dan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS), Pemantauan jentik nyamuk secara berkala, pengelolaan sampah yang
terstandar, serta pemantauan tata kelola limbah di lingkungan rumah tangga
secara berkala.
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak serta Keluarga Berencana (KB)
Program ini bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB). Adapun indikator yang harus dicapai dalam
program ini, target serta pencapaian program tahun 2016 adalah sebagaimana
tercantum dalam tabel dibawah ini.
CAPAIAN 2017
No Indikator Sasaran Target
Absolut (%)
1 Cakupan Kunjungan ANC pertama (K1) 35 100% 12 35%
2 Cakupan pelayanan ANC keempat (K4)
sesuai standar 35 100% 12 35%
3 Cakupan Bumil Resti dideteksi Nakes 11 40% 2 20%
4 Cakupan Bumil Resti dideteksi 11 60% 2 18%
5 masyarakat
Cakupan pertolongan persalinan sesuai 34 100% 5 15%
standar
6 Cakupan komplikasi kebidanan yang 10 100% 2 20%
ditangani
7 Cakupan pelayanan nifas KF 1 34 100% 8 24%
8 Cakupan pelayanan nifas KF3 34 100% 6 18%
9 Cakupan KN1 32 100% 8 25%
10 Cakupan KN3 32 100% 6 19%
11 Cakupan neonatus dengan komplikasi 6 100% 2 31%
ditangani
12 Cakupan pelayanan bayi baru 32 100% 8 25%
lahir/neonatal (usia 0-28 hari) sesuai
standar

Dari tabel diatas terlihat bahwa semua indikator belum memenuhi target yang
ditetapkan. Hal ini terjadi karena kurangnya peran petugas dalam menjangkau
sasaran yang disebabkan minimnya sarana prasarana yang tersedia di
puskesmas.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


21

4. Upaya Pelayanan Gizi Masyarakat


Upaya perbaikan gizi yang dilakukan di Puskesmas Membey berupa
penyuluhan saat kunjungan di posyandu. Target dan sasaran kegiatan
pelayanan gizi tahun 2016 seperti tergambar dalam tabel berikut.

CAPAIAN 2017
No Indikator Sasaran Target
Absolut (%)
1 Persentase Balita kurang Gizi (buruk 30 <3.5% 12 40%
dan kurang)
2 Cakupan Balita Gizi buruk mendapat 4 100% 1 25%
perawatan
3 Cakupan Balita yang mendapat 133 100% 54 41%
kapsul Vit.A 2 x setahun
4 Cakupan D/S 80 100% 45 56%
5 Cakupan N/D 24 100% 13 54%
6 Cakupan K/S 80 100% 25 31%

Dari tabel diatas terlihat bahwa semua indikator belum memenuhi target
yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena kurangnya peran petugas dalam
menjangkau sasaran yang disebabkan minimnya sarana prasarana yang
tersedia di puskesmas.
5. Upaya Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pelayanan kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian
penyakit di Puskesmas Membey berupa pelayanan immunisasi, penyuluhan
terkait upaya pencegahan penyakit-penyakit menular dan pengobatan yang
dilaksanakan sesuai jadwal.

6. Upaya Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat


Uapaya pelayanan kesehatan dalam keperawatan kesehatan masyarakat
kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Kegiatan Dalam Gedung berupa :
1) Penyuluhan pada masyarakat umum melalui posyandu, safari kesehatan,
perorangan dan keluarga pasien, pertemuan lintas sektoral penemuan
pasien;
2) Pengobatan dan rujukan pasien;
3) Kunjungan rumah Pencatatan dan pelaporan.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


22

2) Kegiatan Luar Gedung berupa :


Melakukan penyuluhan saat posyandu, Puskesmas keliling, Safari
kesehatan dan pertemuan lintas sectoral, pendataan dan kunjungan
rumah.
B. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Membey mengembangkan
upaya-upaya kesehatan masyarakat, berupa :

1. Upaya Kesehatan Lansia


Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) bertujuan menyediakan
pelayanan kesehatan lanjut usia yang bermutu dan berkesinambungan di
puskesmas. Ketersediaan pelayanan ini diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran para lanjut usia untuk membina kesehatannya secara mandiri,
meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan, serta meningkatkan jenis dan jangkauan
pelayanan kesehatan lanjut usia.

2. Upaya Kesehatan Remaja


Tahap remaja merupakan tahapan perkembangan yang unik dimana terjadi
masa peralihan dari seorang anak menjadi seorang dewasa. Tahapan yang
penuh dengan tantangan ini seringkali diikuti dengan munculnya berbagai
permasalahan, seperti pergaulan bebas yang mengarah pada kehamilan di usia
remaja, penggunaan NAPZA, ataupun kenakalan remaja lainnya. Untuk
mendampingi remaja dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendampingan terhadap remaja. Puskesmas Membey menyediakan
pelayanan kesehatan remaja yang diwujudkan dalam program Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

3. Upaya Kesehatan Jiwa


Permasalaha jiwa menjadi keperhatinan bersama karena menimbulkan
beban psikologis, ekonomi, dan sosial pada individu maupun keluarga. Namun
permasalahan ini relatif belum mendapat penanganan yang maksimal oleh
tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan jiwa dirasa perlu
diinisiasi untuk membantu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


23

jiwa individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Upaya yang


dilakukan antara lain upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada
pasien yang mengalami gangguan jiwa, keluarga dan masyarakat.

4. Upaya Kesehatan Indera


Kesehatan indera merupakan aspek penting untuk menunjang individu
menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara optimal. Puskemas
Membey menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan indera untuk membantu
masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan indera dan mengetahui
upaya pengobatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan kesehatan
indera.

5. Upaya Kesehatan Sekolah


Upaya kesehatan sekolah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa
dan lingkungan sekolah. UKS menjalankan fungsinya berpedoman pada Trias
UKS, yakni :
a. Pelayanan Kesehatan, bentuk kegiatannya adalah pemeriksaan siswa
sakit dan creening kesehatan untuk siswa kelas 1.
b. Pendidikan Kesehatan, bentuk kegiatannya adalah penyuluhan
kesehatan kepada siswa.
c. Penyehatan Lingkungan, bentuk kegiatannya adalah pengelolaan
sampah dan upaya kesehatan lingkungan.

6. Upaya Kesehatan Olah Raga


Saat ini perhatian masyarakat tidak hanya tertuju pada pengendalian
penyakit menular tetapi juga pencegahan dari penyakit tidak menular, seperti
hipertensi dan diabetes millitus. Penyakit tidak menular ini sebagian besar
disebabkan oleh faktor gaya hidup individu yang tidak sehat. Salah satu upaya
untuk mengatasi hal ini adalah dengan memiliki kebiasaan berolahraga secara
rutin.
C. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) adalah setiap kegiatan yang dilakukan


oleh puskesmas untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan. UKP
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan perorangan, pencegahan penyakit,

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


24

pengobatan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan


berupa :
1. Poli Umum
 Memberikan pelayanan pengobatan umum untuk anak dan dewasa
 Perawatan luka
 Sirkumsisi
 Surat Keterangan Sehat
 Surat Keterangan Sakit
 Surat Rujukan
2. Poli Mata
 Memberikan pelayanan pengobatan penyakit mata
 Periksa mata
 Tes buta warna
 Rujukan
3. Poli KIA dan KB
 Memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC)
 Perawatan rawat jalan ibu nifas (PNC)
 Perawatan luka post SC (PNC)
 Tes kehamilan
 Pelayanan KB (Suntik, Pil, Kondom, Pemasanagan IUD, Implant)
 Tindik bayi
 Konseling kebidanan
4. Poli Gizi
 Memberikan pelayanan konseling gizi dan laktasi
 Konsultasi gizi pasien rawat jalan
5. Poli Immunisasi
 Memberikan pelayanan immunisasi dasar
 Immunisasi CPW (Calon Pengantin Wanita) dan CPP (Calon Pengantin
Pria)
 BIAS
6. UGD 24 Jam

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


25

 Pertolongan pertama pasien dengan kegawatdaruratan


 Rujukan
7. Laboratorium
 Melakukan pemeriksaan Laboratorium
8. Apotek
 Memberikan pelayanan kefarmasian pasien rawat jalan
 Konseling obat
9. Loket
 Pendaftaran poli rawat jalan

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017


26

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Membey tahun 2017 yang dilaporkan, dapat disimpulkan
bahwa indikator kesehatan masyarakat di Distrik Membey adalah :
1. Tidak ada Kematian Ibu dilaporkan.
2. Tidak ada kematian bayi dilaporkan.
3. Tidak ada kematian balita dilaporkan.
4. Tidak ada Kasus Kusta ditemukan.
5. Angka Gizi Buruk yang terlaporkan sebesar 40%.

Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Distrik Membey


sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan yang hasilnya sebagai berikut :
1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 35%, K4 35%, Persalinan
ditolong tenaga kesehatan 15%.
2. Dilakukan upaya pelayanan kesehatan baik perorangan berupa pelayanan
KIA, KB, Immunisasi, pelayanan kesehatan di sekolah serta upaya
pelayanan kesehatan masyarakat berupa penyuluhan dan kegiatan promosi
kesehatan lainnya.
Meski hasil yang diperoleh belumlah maksimal yang disebabkan keterbatasan
sarana prasarana serta tenaga yang dipunyai puskesmas, berbagai perbaikan
untuk mencapai status kesehatan masyarakat akan terus diupayakan.
Bagaimanapun pembangunan kesehatan harus tetap ditingkatkan untuk
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

PROFIL PUSKESMAS MEMBEY 2017 2017

Anda mungkin juga menyukai