Anda di halaman 1dari 78

Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia

sebagai warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya

Millenium Development Goals (MDGs). Di dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa

pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggitingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap

orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di

bidang kesehatan. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus

merupakan investasi untuk mencapai keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh

karena itu, diselenggarakan pembangunan di bidang kesehatan secara

menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan yang rendah

juga berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya

menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Pembangunan Nasional di bidang

kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada semua lapisan masyarakat. Namun

pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan dilakukan secara

bertahap sesuai dengan skala prioritas. VISI Puskesmas Brebes adalah

“Mewujudkan wilayah Puskesmas Brebes sehat” dan Misi yang ditetapkan

Puskesmas Brebes untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut: 1.

Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui Pelayanan yang sesuai dengan

standar profesi; 2. Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga secara terus

1
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

menerus; 3. Meningkatkan pengetahuan dan pendidikan Sumber Daya Manusia

sesuai dengan kemajuan zaman. Tatanilai Puskesmas Brebes: “Puskesmas

Brebes Sebagai SAHABAT Masyarakat”

1. S (Salam) : Salam Senyum Sapa dalam pelayanan

2. A (Aman) : Pelayanan Puskesmas harus menjamin keamanan para

pengunjung baik dari segala bentuk pencurian dan senantiasa

mengutamakan dan menjamin keselamatan pasien / pengunjung dari

segala resiko pelayanan melalui pembentukan unit manajemen resiko

3. H (Hormati) : Saling menghormati antar karyawan dan pengunjung dalam

memberikan pelayanan

4. A (Asri) : Lingkungan yang asri memberikan keyamanan dalam pelayanan

5. B (Bersih) : Kebiasaan hidup bersih dan sehat dalam memberikan

pelayanan

6. A (Aturan) : Dalam bekerja atau memberikan pelayanan tetap mengikuti

aturan yang berlaku

7. T (Transparan) : Memberikan pelayanan yang transparan / terbuka

kepada pasien

Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah

dilakukan, namun hasilnya belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan dilakukan melalui sistem

manajemen kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan agar

lebih berhasil guna dan berdaya guna. Puskesmas Brebes merupakan instansi

yang bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan di Kecamatan Brebes.

Kami telah banyak melakukan upaya-upaya kesehatan untuk mengatasi

permasalahan kesehatan di Kecamatan Brebes. Untuk mengukur keberhasilan

pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator. Indikator yang dipakai

adalah Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.

Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan, khususnya dalam melakukan

kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasandan penilaian

2
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

dapat berjalan efektif dan efisien sangat diperlukan informasi tentang hasil

pembangunan kesehatan dan pendukungnya. Dalam rangka memenuhi

kebutuhan informasi, Puskesmas Brebes menyusun Profil Kesehatan

Puskesmas Brebes Tahun 2021, yang berisi tentang situasi dan kondisi

kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tahun 2021 beserta hasil dari upaya-

upaya kesehatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2021 yang dianalisis

secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.

Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam

rangka proses perencanaan, pemantauan, dan mengevaluasi pencapaian hasil

pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Brebes.

B. TUJUAN UMUM

1. Tujuan Umum

Tersedianya data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai

kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan

secara berhasil guna dan berdayaguna.

2. Tujuan Khusus

a. Tersedianya acuan dan bahan rujukan dalam rangka pengumpulan data,

pengolahan, analisis serta pengemasan informasi

b. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan

oleh berbagai sistim pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan

c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi

dalam menyusun alokasi dana/anggaran program kesehatan

d. Tersedianya bahan untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi

dan nasional.

C. ISI RINGKASAN PROFIL

Profil kesehatan Puskesmas Brebes berisi narasi dan gambaran analisis

situasi umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber

3
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

daya, situasi upaya kesehatan, situasi derajat kesehatan dan pembiayaan

kesehatan. Disamping narasi juga berisi tabel, grafik dan diagram untuk sajian

distribusi frekuensi menggambarkan perkembangan atau perbandingan

pencapaian program.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya

profil Puskesmas Brebes. Dalam bab ini juga diuraikan secara

ringkas pula isi dari Profil Puskesmas Brebes dan sistematika

penyajian.

BAB II. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BREBES

Dalam bab ini diuraikan gambaran secara umum Puskesmas Brebes

yang meliputi keadaan geografi, keadaan penduduk, tingkat

pendidikan penduduk, keadaan ekonomi, gambaran tentang

keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana atau

fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan

yang mencakup tentang angka kematian, angka harapan hidup,

angka kesakitan dan status gizi masyarakat.

BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini berisi uraian tentang upaya kesehatan yang tertuang pada

tujuan program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran

upaya kesehatan yang telah diselenggarakan.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan berupa hal-hal penting yang perlu

mendapat perhatian lebih lanjut.

4
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. KEADAAN UMUM PUSKESMAS

1. Letak Geografis

Berdasarkan letak geografis, wilayah Puskesmas Brebes terletak di bagian

utara dari Kabupaten dengan batas sebagai berikut :

- Sebelah utara : Laut Jawa

- Sebelah Selatan : Desa Pulosari

- Sebelah Barat : Kecamatan Wanasari

- Sebelah Timur : Kelurahan Limbangan Kulon

Kota Brebes merupakan Ibu Kota Kabupaten Brebes yang terletak pada

Ketinggian ± 3 meter dari permukaan air laut.

Wilayah binaan Puskesmas Brebes terdiri dari 2 kelurahan dan 5 desa

dengan luas wilayah kecamatan Brebes 113,35 km² dan wilayah binaan

Puskesmas Brebes seluas 34,25 km².

Gambar 2.1 Peta Batas Wilayah Kerja Puskesmas Brebes

5
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

2. Wilayah Administrasi

Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Brebes terdiri dari 2

kelurahan dan 2 desa yaitu: Kelurahan Brebes, Kelurahan Pasarbatang,

Desa Sigambir, Desa Pagejugan, Desa Kedunguter, Desa Tengki dan Desa

Kaliwlingi.

Semua wilayah kerja Puskesmas Brebes dapat dijangkau dengan

kendaraan roda dua dan roda empat, jarak tempuh dari desa ke

Puskesmas rata-rata 15 menit, kecuali Desa Kaliwlingi jarak tempuh dari

Puskesmas ke desa lebih dari 30 menit.

3. Keadaan Penduduk

a. Jumlah dan Distribusi Penduduk

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Brebes 80.148 jiwa

(24.617 KK). Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di

wilayah kerja Puskesmas Brebes secara lengkap dapat dilihat dalam

tabel berikut :

Tabel 2.2 Nama Desa / Lingkungan dengan Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk
Jumlah
No. Desa Total Ket.
Laki-laki Perempuan KK

1. Brebes 10,865 11,182 22,047 10,105


2. Pasarbatang 11,102 10,779 21,881 7,421
3. Sigambir 2,071 1,995 4,066 1,341
4. Pagejugan 5,645 5,353 10,998 4,950
5. Kedunguter 4,218 3,961 8,179 4,677
6. Tengki 3,418 3,258 6,676 2,115
7. Kaliwlingi 4,455 4,173 8,628 3,561
Total 41,774 40,701 82,475 34,170
Sumber : BPS Kab. Brebes

b. Profil Penduduk Pada Wilayah Puskesmas Brebes

Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas Brebes tahun 2021,

menurut data dari BPS Kabupaten Brebes sebanyak 82.475 jiwa,

sedangkan jumlah keluarga miskin sebanyak 16.578 KK (62,5%).

Jumlah Penduduk tertinggi di Kelurahan Brebes yang berjumlah

22.047 jiwa, sedangkan yang terendah di Desa Sigambir yaitu 4.066

jiwa.

6
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

1) Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk di Wilayah Puskesmas Brebes tahun 2021

adalah 2.408 jiwa/ Km2, dengan jumlah penduduk per KK rata-

rata 3 orang.

2) Sex Ratio

Sex Ratio penduduk di wilayah kerja Puskesmas Brebes tahun

2021 bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 40.640 jiwa

(50,7%) dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan

39.508 jiwa (49,3%).

3) Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur

Melalui data yang tersaji, dapat diketahui proporsi penduduk

yang menjadi sasaran program dan pelayanan kesehatan. Jumlah

kelompok umur tertinggi pada kelompok umur Wanita Usia Subur

dengan jumlah 24.210 jiwa. Distribusi Penduduk Menurut

kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Kelompok Umur dan Jumlah Penduduk

No. Kelompok Umur Jumlah Penduduk


1. Bayi >1 tahun 1.300
2. Anak 1 – 5 tahun 5.093
3. Anak Usia Sekolah (6 – 12 th) 9.457
4. Remaja 13.049
5. WUS 24.210
6. PUS 15.467
7. Bumil 1.506
8. Bufas 1.431
9. Lansia 18.067
Sumber : BPS Kab. Brebes

4) Keadaan Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas

Brebes dapat dilihat pada tabel 2.4. adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Persentase (%)


1. Tidak Tamat SD 19,5
2. SD 26,4
3. SMP 18,2
4. SMA 16,5
5. Akademi 6,1
6. Perguruan Tinggi 3,0
Total 89,8
Sumber : Data Kecamatan Brebes tahun 2021

7
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Pada tabel tersebut dapat dilihat berdasarkan kelompok

pendidikan paling tinggi Tingkat Pendidikan SD sebanyak 26,4 %

5) Keadaan Ekonomi

Mata pencaharian penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes

dapat dilihat pada tabel 2.5 sebagai berikut.

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan / Mata Pencaharian Persentase (%)


1. PNS 23,1
2. TNI/POLRI 19,2
3. BURUH SWASTA 31,3
4. PEDAGANG 35,9
5. PETANI 33,4
6. NELAYAN 12,7
7. LAIN-LAIN (SOPIR, PENGRAJIN DLL) 13,4
Sumber : Data Kecamatan Brebes tahun 2021

Pada tabel tersebut dapat dilihat berdasarkan Pekerjaan tertinggi

adalah bekerja sebagai Pedagang sebanyak 35,9 %.

4. Sumber Daya Puskesmas

a. Ketenagaan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan

kesehatan tingkat pertama Puskesmas Brebes telah dilengkapi

dengan sarana dan prasarana yang memadai dan didukung oleh

tenaga dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi, analis

kesehatan, sanitarian, ahli gizi, perekam medis dan apoteker. Sumber

Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam

organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari

keberadaan SDM. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu

akan menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan

pelayanan kesehatan. Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di

Puskesmas Brebes pada tahun 2021 sebanyak 84 orang. Adapun

8
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Brebes pada tahun

2021 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.6 Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan

Status Pegawai
No. Jenis Ketenagaan Jumlah Ket.
PNS BLUD PHL K2 BOK
1. Dokter Umum 4 3 1
2. Dokter Gigi 1 1
3. Perawat 11 8 3
4. Perawat Gigi 3 2 1
5. Bidan 31 20 7 4
6. Apoteker 2 1 1
7. Ass. Apoteker 2 1 1
8. Analis Kesehatan 2 1 1
9. Perekam Medis 1 1
10. Sanitarian 2 1 1
11. Nutrisionis 2 1 1
12. Kesehatan Masyarakat 2 1 1
13. Tenaga Non Medis
a. Admin 15 7 2 4 2
b. Sopir 3 1 2
c. Pramu Kantor 3 2 1
d. Jaga Malam 2 1 1
Total 86 47 19 14 3 1
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Brebes tahun 2021

Sedangkan menurut kompetensi pendidikan 54,76%

berpendidikan Diploma III, 2,38% berpendidikan Diploma IV, 17,85%

berpendidikan Sarjana. Sementara yang berpendidikan SLTA/SPK

atau Sederajat sebanyak 23,80 % dan ada 1 orang tenaga masih

berpendidikan SMP.

Tabel 2.7 Tenaga Kesehatan Menurut Pendidikan di Puskesmas Brebes Tahun 2021

No. Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase (%) Ket.


1. Sarjana 15 17,85
2. Diploma IV 2 2,38
3. Diploma III 47 54,76
4. SMA / Sederajat 21 23,80
5. SMP 1 1,19
Total 86 100
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Brebes tahun 2021

b. Peralatan dan Sarana Kesehatan

Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan,

Puskesmas Brebes telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam

gedung seperti pada tabel berikut.

9
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 2.8 Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Di Puskesmas Brebes Th. 2021

No. Ruangan Jumlah Ket.


1. Ruang Pendaftran dan Rekam Medik 1
2. Ruang Unit Gawat Darurat 1
3. Ruang Pelayanan Pemeriksaan Umum 1
4. Ruang Lansia dan Rujukan RS 1
5. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu dan 1
Anak
6. Ruang KB dan IVA 1
7. Ruang Pelayanan Imunisasi 1
8. Ruang Laboratorium 1
9. Ruang Pelayanan Farmasi 1
10. Gudang Barang 1
11. Ruang Sterilisasi 1
12. Ruang Dapur 1
13. Ruang Gizi 1
14. Ruang Rapat / Aula 1
15. Ruang Program 1
16. Ruang Persalinan 1
17. Ruang Pasca Persalinan 1
18. Gudang Farmasi 1
19. Ruang Promkes dan Bendahara 1
20. Ruang Kepala Puskesmas 1
21. Ruang HS dan Administrasi 1
22. Ruang TB DOTS 1
23. Ruang P2 1
24. Ruang Satuan Pengaman dan Jaga 1
Petugas
25. Pojok Laktasi 1
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Brebes tahun 2021

c. Sarana Penunjang

Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan

program, Puskesmas Brebes juga didukung dengan sarana penunjang

seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.9 Sarana Penunjang di Puskesmas Brebes Th. 2021

Kondisi
No. Jenis Sarpras Jumlah Rusak Rusak Rusak Ket.
Ringan Sedang Berat
I. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 1 1
2. PKD 7 7
3. Rumah Dinas Nakes 2 1 1
4. Pusling Roda 4 2 1 1
5. Ambulance 1 1
6. Sepeda Motor 6 2 4
II. Sarana Penunjang
1. Mebeler
a. Etalase Obat 1 1
b. Filling Cabinet 1 1

10
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

c. Front Office Kecil 1 1


d. Kotak Tempat 1 1
Brosur
e. Kotak Per Item 1 1
Obat
f. Kursi Eselon 1 1
g. Kursi Lipat 1 1
h. Kursi Plastik 1 1
i. Kursi Staf 1 1
j. Kursi Tumpuk 1 1
k. Lemari Arsip 1 1
(Besi Kaca)
l. Meja Kasir 1
m. Meja Kerja ½ Biro 1 1 1
n. Meja Komputer 1
o. Meja Rapat Aula 1 1 1
p. Pallet Kayu 1 1
q. Papan Tulis 1 1
r. Rak Arsip 1 1
s. Roll O’Pack 1 1

2. Alat Rumah Tangga


a. AC 1 PK 7 7
b. AC ½ PK 5 5
c. Bak TPS Limbah 1 1
Domestik
d. TV 4 4
e. Spayer 1 1
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Brebes tahun 2021

d. Sumber Pembiayaan

Pembiayaan puskesmas bersumber dari pendapatan puskesmas

yang digunakan kembali sebagai biaya operasional. Sumber

pendapatan puskesmas berasal dari jasa pelayanan pasien Umum,

BPJS, BLUD, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

Adapun pendapatan Puskesmas Brebes dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2.10. Sumber dan Jumlah Pendapatan Puskesmas Brebes Tahun 2020 - 2021

Jumlah Per Tahun


No. Sumber Pendapatan
2020 2021

1. BLUD 1.032.720.000 1.102.199.810

2. BOK 679.100.000 688.966.000

Total 1.568.500.000 1.791.165.810


Sumber : Laporan Keuangan Puskesmas Brebes Th 2021

11
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. UMUR HARAPAN HIDUP

Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, keadaan sehat

adalah keadaan meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan

hanya keadaan yang bebas penyakit, cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup

produktif secara sosial ekonomi. Derajat Kesehatan menurut HL. Blum

dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan umur harapan hidup.

Umur Harapan Hidup Penduduk adalah rata-rata kesempatan atau waktu hidup

yang tersisa. Umur Harapan Hidup berbeda dengan lama hidup, lama hidup

adalah jumlah tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup. Cara menentukan

Umur Harapan Hidup adalah dengan menunjukkan merata-ratakan semua umur

dari seluruh kematian pada waktu tertentu. Umur Harapan Hidup di Indonesia

meningkat dari 68,8 tahun di tahun 2004 menjadi 70,8 tahun di tahun 2015. Pada

tahun 2021 diperkirakan meningkat lagi menjadi 72,2 tahun. Hal ini dapat

terlihat dari bertambahnya jumlah lansia yang merupakan dampak dari

meningkatnya kualitas dan standar pelayanan kesehatan di masyarakat. Pada

Puskesmas Brebes Umur Harapan Hidup didapatkan sebesar 66.97 Tahun dari

65 kematian.

B. ANGKA KEMATIAN (MORTALITY RATE)

Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat Angka

Kesakitan dan Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program

pembangunan kesehatan dapat dilihat dari perkembangan Angka Kematian.

12
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat dari beberapa indikator, antara

lain :

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000

kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu daerah disebut Angka

Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang sangat berguna

untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat

mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan

secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta

tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Jumlah Kematian bayi

Tahun 2021 adalah 7 orang dan Jumlah kelahiran adalah 1.369 orang

sehingga Angka Kematian Bayi tahun 2021 adalah 5,1 per 1000 kelahiran

hidup. Kalau dibandingkan dengan target Angka Kematian Bayi (AKB)

menurut MDG’s Tahun 2016 sebesar 17/1000 Kelahiran Hidup (KH),

maka AKB tersebut sudah di bawah target.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah

tingkat kesakitan dan status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses

penanganan persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari

sekian faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil

yang mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin.

Tabel 3.1 Jumlah Bayi Lahir Hidup, Bayi Lahir Mati dan Bayi
Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 - 2021

Tahun Jml. Bayi Lahir Hidup Jml. Bayi Lahir Mati Jml. Bayi Mati
2017 1587 7 18
2018 1610 3 10
2019 1469 1 9
2020 1369 0 7
2021 1300 1 4
Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Brebes

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB)

di wilayah kerja Puskesmas Brebes tahun 2017 sampai dengan 2021 ada

12 kematian akibat asfiksia dan BBLR, rendahnya AKB tidak terlepas dari

13
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

pemerataan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya, dekatnya

masyarakat terhadap akses layanan kesehatan, meningkatnya

pendapatan masyarakat serta perbaikan gizi yang dapat meningkatkan

daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan

meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1000

kelahiran hidup. Angka kematian balita dihitung dengan menjumlahkan

kematian bayi dengan kematian balita. Berdasarkan pedoman MDGs

disebutkan bahwa nilai normatif >140 tinggi, 71 - 140 tinggi, 20-40

sedang dan <20 rendah. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan

kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan

kecelakaan. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kecamatan Brebes

dilaporkan tidak ada kematian balita selama kurun waktu 3 tahun

terakhir.

Secara Nasional ditetapkan AKABA sebesar 40/1000 KH. Pada tahun

2021 terdapat kematian umur 1-5 tahun sebanyak 7 orang di wilayah

kerja Puskesmas Brebes dengan jumlah kelahiran hidup sebesar 1.369

orang, sehingga Angka kematian Balita tahun 2021 di wilayah kerja

Puskesmas Brebes adalah 5,1 per-1000 KH yang berarti sudah lebih

rendah dari target nasional. Rendahnya angka kematian balita (AKABA)

di wilayah kerja Puskesmas Brebes disebabkan karena baiknya gizi balita,

rendahnya faktor risiko yang mengakibatkan kematian bagi balita,

perilaku orang tua dalam pemberian gizi anak cukup baik serta peranan

dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

14
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 3.2. Jumlah Kematian Bayi dan Balita


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021

Jumlah Kematian

No. Puskesmas Bayi Balita


201 202
2017 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2021
8 0
Brebes 18 10 9 7 4 12 15 11 7 8
Persentase 11,3 6,13 5,11 3,08 7,6 7,49 5,11 6,15
Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Brebes

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada

tahun tertentu dengan penyabab kematian yang terkait gangguan

kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus

insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah

melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000

kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk

memonitor kematian terkait kehamilan. Angka Kematian Ibu Maternal

berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,

status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat

pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan

masa nifas. Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan senantiasa

menggunakan indikator AKB dan AKI sebagai indikator utamanya.

Kematian ibu di Puskesmas Brebes dalam lima tahun terakhir ditemukan

sebanyak 3 orang yaitu pada tahun 2021 di masa nifas. Ini menunjukkan

bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil di Puskesmas Brebes

cukup baik. Disamping itu pula akses terhadap sarana pelayanan sangat

mudah karena penyebarannya bidan praktek swasta sebagai jaringan

yang dimiliki oleh Puskesmas Brebes hampir merata di wilayah kerja

Puskesmas.

15
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 3.1. Angka Kematian Ibu Maternal


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2016 - 2021
Tahun
No. Ibu Kematian Maternal
2017 2018 2019 2020 2021

1. Kematian Ibu Hamil 0 0 1 2 1

2. Kematian Ibu Bersalin 0 0 0 0 0

3. Kematian Ibu Nifas 0 0 2 1 2

Jumlah 0 0 3 3 3

Sumber : Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Brebes

C. ANGKA KESAKITAN

Sepuluh penyakit yang paling banyak ditemukan pada kasus rawat jalan di

Puskesmas Brebes pada tahun 2019 sampai dengan 2021 Angka kesakitan baik

insiden maupun prevalen dari suatu penyakit disebut morbiditas dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Sepuluh Besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas Brebes

Jumlah Jumlah Jumlah


No. Nama Penyakit Nama Penyakit Nama Penyakit
2019 2020 2021

1. ISPA 5.191
ISPA 9,467
2. Myalgia 2.355
Myalgia 3,377
3. Dyspepsia 1.474
Dyspepsia 2,107
4. Cephalgia 1.309
Cephalgia 1,894
5. DM 1.228
Hipertensi 1,833
6. Hipertensi 1.180
Kelainan Erupsi Gigi 1,643
7. Kel. Erupsi 994
Dermatitis Alergi 1,549
8. Dermatitis 812
Febris
1,475
9. Obs. Febris 746
Pulpitis
1,347
10. Pulpitis 596
Diabetes Melitus
1,282
Sumber : SIP Puskesmas Brebes

16
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Berdasarkan data 10 besar penyakit kasus rawat jalan di Puskesmas Brebes

tahun 2021 penyakit yang paling banyak diderita pada semua kelompok umur

masih di dominasi oleh penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yaitu

sebanyak 5.191 kasus. Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu

penyakit disebut morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit

dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan berperan dalam penilaian

terhadap derajat kesehatan masyarakat.

1. Penyakit Menular

a. TB Paru

Penyakit TB Paru merupakan penyakit re emerging masih terus

ditemukan di Provinsi Bali. Secara nasional TB Paru merupakan

penyakit tropis yang sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. TB

Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka kejadiannya

bahkan merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan

penyakit TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus

diturunkan selain HIV AIDS dan Malaria. Hasil pengobatan penderita

TB Paru dipakai indikator succses rate, dimana indikator ini dapat

dievaluasi setahun kemudian setelah penderita ditemukan dan

diobati. Sukses rate akan meningkat bila pasien TB Paru dapat

menyelesaikan pengobatan dengan baik tanpa atau dengan

pemeriksaan dahak. Pada tahun 2021 angka sukses rate sebesar

60,90%. Angka penemuan kasus TB Paru tahun 2021 sebesar 1,11%.

Penemuan kasus yang rendah ini disebabkan karena kurangnya

pengetahuan masyarakat dan rendahnya keinginan untuk

memeriksakan diri apa bila mengalami batuk yang lama, yang

mengakibatkan rendahnya cakupan penemuan kasus TB

dimasyarakat ini dibuktikan dengan jumlah cakupan penemuan

suspek TBC sebesar 40,93 % dari target yang ditetapkan yaitu 384

17
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

penemuan suspek TBC. Meskipun sukses rate kasus TB Paru di

Kecamatan Brebes dalam kurun waktu lima tahun terakhir telah

90,60%, namun upaya untuk menurunkan Case Rate dan

meningkatkan Success Rate terus harus dilakukan dengan cara

meningkatkan sosialisasi penanggulangan TB Paru sesuai manajemen

DOTS melalui jejaring internal maupun eksternal rumah sakit serta

sektor terkait lainnya. Disamping meningkatkan jangkauan

pelayanan, upaya yang tidak kalah penting dan perlu dilakukan dalam

rangka penanggulangan penyakit TB Paru adalah meningkatkan

kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di

masyarakat. Kasus TB Paru sangat dipengaruhi oleh kepadatan

penduduk dan kemiskinan, karena penularan TB Paru adalah melalui

kontak langsung dengan penderita. Status gizi juga mempengaruhi

kasus TB Paru terutama angka kesembuhannya, dengan status gizi

yang baik penderita TB Paru akan lebih cepat pulih.

Tabel 3.5. Data Kasus Penderita TB Paru


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
No. Nama Desa Kasus Baru yang Diobati Sembuh (%)
2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021
1. Brebes 7 6 4 5 2 57.1 85 88,9 100 100
2. Pasarbatang 7 9 7 3 7 42.9 100 100 100 100
3. Sigambir 0 2 0 0 2 0 0 0 0 100
4. Pagejugan 3 4 3 3 3 0 66 100 100 100
5. Kedunguter 2 5 1 2 2 50 100 71,4 100 100
6. Tengki 2 1 0 1 1 50 50 0 100 100
7. Kaliwlingi 1 1 0 0 0 100 100 0 0 0
Jumlah 22 18 15 32 17 45.5 85,7 88,6 100 100
Sumber : Program P2P Puskesmas Brebes

b. Pneumonia

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut

yang menyerang pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli.

Penyakit ISPA yang menjadi masalah dan masuk dalam program

penanggulangan penyakit adalah pneumonia karena merupakan salah

satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut yang

menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa disebabkan oleh

18
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena menghirup cairan atau

bahan kimia. Populasi rentan yang terserang pneumonia adalah anak

umur < 2 tahun. Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu

kegiatan program penanggulangan.

Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani di Puskesmas

Brebes sebanyak 85 kasus (29,7%) di tahun 2021. Capaian ini jauh

dari taget yaitu 286 kasus, ini disebabkan karna banyak khasus

Pnemonia yang tidak terlacak dan dilaporkan dimasyarakat dan

kebanyakan orang tua langsung membawa anaknya ke dokter

spesialis anak untuk berobat. Pneumonia pada balita lebih banyak

disebabkan karena faktor seperti kurang gizi, status imunisasi yang

tidak lengkap, terlalu sering membendung anak, kurang diberikan

ASI, riwayat penyakit kronis pada orang tua bayi atau balita, sanitasi

lingkungan tempat tinggal yang kurang memenuhi syarat kesehatan,

orang tua perokok dan lain sebagainya. Upaya yang telah dilakukan

untuk menanggulangi kasus pneumonia pada bayi atau balita adalah

menghilangkan faktor penyebab itu sendiri melalui peningkatan

status gizi bayi/balita, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS), peningkatan sanitasi lingkungan tempat tinggal serta

peningkatan status imunisasi bayi atau balita.

Tabel 14. Penemuan Kasus Pneumonia Balita dengan Pendekatan MTBS


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Jumlah
Balita Perkiraan Kasus Pneumonia Balita % Pneumonia Balita
Pneumonia Balita ditemukan/ditangani ditemukan/ditangani
1. 2017 5220 188 68 36.1%
2. 2018 5421 196 110 56,2%
3. 2019 5722 247 54 100%
4. 2020 4.093 286 85 29,7%
5. 2021 5.093 95 111 116,8%
Sumber : Program P2P Puskesmas Brebes

c. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aquired Immuno

Deficiency Syndrome (AIDS) HIV/AIDs merupakan penyakit menular

yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus

19
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya sehingga

penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat

mudah terinfeksi berbagai macam penyakit yang lain. Sebelum

memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai

HIV positif. HIV positif dapat diketahui dengan 3 cara yaitu VCT, dan

zero survey. Sejak tahun 2015 telah dibuka pemeriksaan VCT di

Puskesmas Brebes dan sejak saat itu ditemukan kasus HIV positif

melalui pemeriksaan rapid test. Pada Tahun 2021 Puskesmas Brebes

kasus yang diobati sebanyak 2 kasus. Pelayanan kesehatan orang

dengan resiko terinfeksi HIV 69 kasus. Upaya-upaya yang telah

dilakukan untuk menanggulangi penyebaran kasus HIV/AIDS di

wilayah kerja Puskesmas Brebes adalah dengan melakukan

penyuluhan kelompok di posyandu, banjar, pertemuan lintas sektoral

di kelurahan dan penyuluhan di dalam gedung. Tujuan penyuluhan

atau KIE tersebut adalah agar kelompok berisiko tersebut mau datang

ke puskesmas untuk mengecek VCT untuk memeriksakan diri secara

berkala dan melakukan perlindungan diri.

d. Infeksi Menular Seksual (IMS)

IMS merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui

hubungan sexual dengan orang yang mengidap IMS. Oleh karena IMS

merupakan salah satu pencetus timbulnya kasus HIV-AIDS di

masyarakat, maka Puskesmas Brebes telah melakukan berbagai

upaya untuk mencegah dan mengurangi penularan penyakit menular

seksual (PMS), termasuk dampak sosialnya diantaranya :

 Penyuluhan/KIE kepada masyarakat umum, anak sekolah/remaja

maupun kelompok resiko tinggi

 Penemuan dan Pengobatan

 Melakukan konseling

20
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Sejak didirikannya klinik IMS dan VCT di Puskesmas Brebes 6 tahun

yang lalu setiap tahunnya ditemukan kasus HIV dan IMS di wilayah

Puskesmas Brebes bekerja sama dengan LSM setempat.

e. Diare

Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air besar berair

lebih dari tiga kali namun tidak berdarah dalam 24 jam, bila disertai

dengan darah disebut disentri. Penyakit gastroenteritis lain seperti

diare berdarah dan tifus perut klinis juga termasuk ke dalam sepuluh

besar penyakit baik di Puskesmas maupun catatan rawat inap di

rumah sakit. Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka

kematiannya relatif rendah. Serangan penyakit yang bersifat akut

mendorong penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke

pelayanan kesehatan. Dalam perjalanan alamiahnya sebagian besar

penderita sembuh sempurna.

Tabel 13. Data Kasus Diare pada Balita


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 - 2021
No Tahun Jumlah
. Kasus Kematian Penderita
1. 2017 1566 0 510
2. 2018 1569 0 602
3. 2019 965 0 107
4. 2020 690 0 243
5. 2021 859 0 30
Sumber : Program P2P Puskesmas Brebes

f. Kusta

Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh

mycobacterium leprae. Bila penyakit kusta tidak ditangani maka

dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan permanen pada

kulit, saraf, mata dan anggota gerak. Strategi global WHO menetapkan

indicator eliminasi kusta adalah angka penemuan penderita/ new

case detection rate (NCDR). Dengan NCDR 0,0005 per 10.000

penduduk sudah dapat dikatagorikan sebagai daerah rendah kusta

dengan mengacu pada indikator pusat bahwa daerah dengan NCDR

21
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

0,50 per 10.000 penduduk sudah dapat dikatakan sebagai daerah

rendah kusta.

Pada tahun 2021 ditemukan 10 kasus kusta yang tersebar di wilayah

kerja Puskesmas Brebes. Keberhasilan penanganan kasus kusta di

wilayah kerja Puskesmas Brebes tidak terlepas dari upaya intensif

dari dinas kesehatan, Puskesmas dan jajarannya serta adanya

kemauan penderita untuk sembuh dari penyakit kusta. Kasus kusta di

tahun 2021 di wilayah Puskesmas Brebes mengalami peningkatan

dari tahun sebelumnya yaitu menjadi 10 kasus. Indikator yang

dipakai dalam menilai keberhasilan program kusta adalah angka

proporsi cacat tingkat II (cacat yang dapat dilihat oleh mata). Angka

ini dapat dipakai untuk menilai kinerja petugas, bila angka proporsi

kecacatan tingkat II tinggi berarti terjadi keterlambatan penemuan

penderita akibat rendahnya kinerja petugas dan rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang tanda/gejala penyakit kusta.

Dalam lima tahun terakhir prevalensi kusta tidak mengalami

penurunan yang signifikan, akan tetapi masih berada pada posisi

eliminasi kusta.

Tabel 12. Data Kasus Kusta


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 - 2021
No. Tahun Jumlah
Penderita PB RFT PB Penderita MB RFT MB
1. 2017 0 0 7 7
2. 2018 0 0 1 1
3. 2019 0 0 7 7
4. 2020 0 0 10 10
5. 2021 0 12 1 1
Sumber : Program P2P Puskesmas Brebes

2. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

Untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada beberapa

langkah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan imunisasi.

Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain:

22
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

a. Tetanus Neonatorum

Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium tetani,

yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini dapat menginfeksi

bayi baru lahir apabila pemotongan tali pusat tidak dilakukan dengan

steril. Pada tahun 2017 sampai dengan 2021 di wilayah Puskesmas

Brebes tidak ditemukan kejadian tetanus neonatorum.

b. Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layuh Akut

Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi. Penyebab penyakit tersebut adalah virus

polio yang menyerang system syaraf hingga penderita mengalami

kelumpuhan. Kelompok umur 0-3 tahun merupakan kelompok umur

yang paling sering diserang penyakit ini, dengan gejala demam, lelah,

sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. AFP

merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan

kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan kemudian berakhir

dengan kelumpuhan. Selama tiga tahun terakhir tidak ditemukan

kasus polio di wilayah kerja Puskesmas Brebes. Hal ini menunjukkan

kinerja Puskesmas Brebes sudah baik.

c. Campak

Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah menular baik

pada balita, anak-anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh

virus campak. Penularan campak dapat terjadi melalui udara yang

terkontaminasi dan secret orang yang terinfeksi. Pada lima tahun

terakhir tidak ditemukan kejadian campak. Keberhasilan menekan

kasus campak tidak terlepas dari pelaksanaan imunisasi campak

secara rutin baik di tingkat Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya,

penyediaan sarana vaksin yang sudah memadai, tenaga yang

23
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk mendapatkan

imunisasi campak bagi bayi/balitanya.

3. Penyakit Potensial KLB/Wabah

a. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

Dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk aedes aegypty. Indonesia

merupakan negara tropis yang secara umum mempunyai risiko

terjangkit penyakit DBD, karena vektor penyebabnya yaitu nyamuk

Aedes aegypti tersebar luas di kawasan pemukiman maupun tempat-

tempat umum, kecuali wilayah yang terletak pada ketinggian lebih

dari 1000 meter di atas permukaan laut. Serangan penyakit DBD

berimplikasi luas terhadap kerugian material dan moral berupa biaya

rumah sakit dan pengobatan pasien, kehilangan produktivitas kerja

dan yang paling fatal adalah kehilangan nyawa. Perjalanan Penyakit

Demam Berdarah Dengue (DBD) cepat dan dapat mengakibatkan

kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit

menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di

Indonesia. Di wilayah kerja Puskesmas Brebes merupakan daerah

endemis DBD, karena selama 5 tahun berturut – turut selalu

dilaporkan adanya kasus DBD bahkan di tahun 2021 angka kematian

naik menjadi 3 orang.

Tabel 11. Data Kasus Demam Berdarah


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 - 2021
No Tahun Jml. Kasus DBD Jml. Kasus Ditangani Jumlah Kematian
.
1. 2017 21 21 0
2. 2018 4 4 0
3. 2019 50 50 1
4. 2020 45 45 3
5. 2021 22 22 2
Sumber : Program P2P Puskesmas Brebes

Tiga hal penting dalam upaya pemberantasan DBD adalah 1)

Peningkatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) diagnosis

dini dan pengobatan dini, 3) peningkatan upaya pemberantasan

24
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor yang

telah dilaksanakan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

melalui 3M plus (Menguras,menutup dan mengubur) plus menabur

larvasida. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan pelaksanaan PSN adalah angka bebas jentik (ABJ).

Tahun 2017 ABJ Kecamatan Brebes adalah sebesar 96,06 %.

Adanya kasus DBD di di wilayah kerja Puskesmas Brebes disebabkan

oleh lingkungan dengan tingkat sanitasi yang kurang memadai,

tingkat kepadatan penduduk serta tingkat kepadatan populasi

nyamuk aedes aegypty yang tinggi, serta masih rendahnya peran

serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Berbagai

upaya telah diambil untuk menanggulangi penyakit Demam Berdarah

di masyarakat, diantaranya adalah melalui Fogging massal maupun

fokus, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui program 3 M

plus, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta peningkatan

sanitasi lingkungan, pembentukan jumantik untuk murid SD kelas 3,

4, 5 di Sekolah-sekolah dasar di wilayah Puskesmas Brebes dan

pemberdayaan pembentukan jumantik di keluarga. Kebijakan lain

yang telah ditempuh dalam upaya menurunkan Angka Kejadian DBD

adalah dengan mengangkat petugas Juru Pemantau Jentik (jumantik)

yang ditempatkan di masing – masing desa, dimana bertugas

melaksanakan pemantauan jentik ke rumah – rumah penduduk.

Berbagai upaya yang telah dilakukan diharapkan dapat menurunkan

kasus DBD dan kejadian luar biasa yang lebih besar dapat dicegah.

b. Rabies

Rabies merupakan penyakit dengan CFR yang sangat tinggi, yang

disebabkan oleh infeksi virus rabies yang ditularkan melalui gigitan

hewan seperti anjing, kucing, kera yang di dalam tubuhnya

25
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

mengandung virus rabies. Pada tahun 2017 s/d 2021 di wilayah

Puskesmas Brebes tidak ada kasus rabies.

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa Pusat

Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan

tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk

mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang terdiri dari Upaya Kesehatan

Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan, yaitu :

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

1. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

3. Pelayanan KIA KB yang bersifat UKM

4. Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKM

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

6. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

B. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

1. Pelayanan Kesehatan Jiwa

2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

4. Pelayanan Kesehatan Olahraga

5. Pelayanan Kesehatana Lansia

6. Pelayanan Kesehatan Kerja

C. Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium

1. Pelayanan Pemeriksaan Umum

2. Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut

3. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP

26
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

4. Pelayanaan Kegawat Daruratan

5. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM

6. Pelayanan Persalinan

7. Pelayanan Kefarmasian

8. Pelayanan Laboratorium

D. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1. Puskesmas Pembantu

2. Puskesmas Keliling

3. Bidan Desa

4. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (UKM Esensial) dan Keperawatan

Kesehatan Masyarakat

1. Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes) termasuk UKS

Setiap program kesehatan dikembangkan dengan tujuan untuk

memecahkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan timbul bukan saja

karena kuman penyakit, tetapi juga perilaku manusia. Oleh karena itu

program penanggulangan masalah kesehatan harus pula mencakup aspek

edukatif yang menangani masalah perilaku sehat. Dengan demikian

penyuluhan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

setiap program kesehatan. Setiap petugas kesehatan yang berhubungan

langsung dengan masyarakat mempunyai tugas penyuluhan. Semua

indikator memenuhi target, artinya terlaksana dengan baik. Ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Cakupan Kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas Program Promosi Kesehatan
Tahun 2021
Cakupan
Target
No. Jenis Kegiatan Satuan Pencapaian Sub
Sasaran Variabel
Variabel
1. Cakupan Desa
Desa 7 7 100% 100%
Siaga Aktif
2. Penjaringan
Siswa 6567 6567 100% 100%
Anak Sekolah
3. Proporsi
Rumah Tangga KK 2827 2231 78,92% 75%
Sehat

27
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Sumber : Koordinator Perencanaan Puskesmas Brebes

a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat khususnya di wilayah

Puskesmas Brebes maka kegiatan promosi Kesehatan harus

ditingkatkan dengan cara melengkapi materi penyuluhan untuk

pasien, masyarakat dan Kader. Materi penyuluhan dengan berbagai

topik kesehatan bisa berupa leaflet, lembar balik, film, Power Point

dan poster - Penyuluhan dilakukan didalam gedung dan diluar

gedung.

1) Penyuluhan Dan Konseling Didalam Gedung

Dilaksanakan di Ruang MTBS, Ruang Promkes, Pojok Laktasi,

Pojok oralit dan diruang tunggu melalui leaflet, lembar balik,

DVD/VCD dan kaset.

a) Bahan penyuluhan dan alat peraga tersedia (leaflet, poster,

majalah dinding, lembar balik, DVD/VCD

b) Petugas penyuluh adalah para medis yang pada saat tersebut

terjadwal

c) Penyuluhan dengan media poster didinding/tembok agar

mudah dibaca oleh pengunjung.

2) Penyuluhan diluar gedung

Dilaksanakan di posyandu, sekolah, pertemuan/rapat di

kelurahan/kecamatan, saat ada Mobil penyuluhan keliling dan

puskesmas keliling. Terjadwal lengkap dengan Notulen, daftar

hadir dan RTL

3) UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat)

Salah satu contoh partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan

dalam bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Kesehatan (UKBM) salah

satunya adalah Posyandu. Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas

Brebes pada tahun 2021 dilaporkan sebanyak 64 posyandu balita

28
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

dan 5 posyandu lansia. Adapun strata posyandu balita dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2. Jumlah dan Persentase Posyandu Balita Menurut Strata


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021

No. Tahun Jumlah Posyandu % Posy. Madya % Posy. Purnama % Posy. Mandiri
1. 2017 66 27.3 36.4 31.8
2. 2018 66 27.3 36.4 33.3
3. 2019 66 27,3 36,4 33,3
4. 2020 64 28,1 34,4 34,4
5. 2021 64 28,1 34,4 34,4
Sumber : Program Promkes Puskesmas Brebes

Sedangkan posyandu lansia baru terdapat 5 posyandu yang

tersebar di Kelurahan Brebes, Kelurahan Pasarbatang, Desa

Kedunguter, Desa Tengki dan Desa Kaliwlingi masing-masing

terdapat 1 posyandu.

4) PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat)

a) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan program strategis

dengan sasaran sekitar 23% dari seluruh penduduk yaitu

anak usia sekolah (usia 5-19 tahun) yang merupakan

kelompok usia yang sangat rawan karena berada dalam

periode pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu

Pemkab Brebes mengeluarkan kebijakan untuk memberikan

pembinaan khusus kepada anak didik. Diharapkan dalam 12

tahun mendatang akan terlihat perubahan perilaku anak

sekolah secara menyeluruh serta memberikan imbas pada

keluarga dan lingkungannya. Puskesmas Brebes sebagai ujung

tombak pelaksanaan program UKS bidang kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas Brebes, memiliki sasaran : SD/MTs

sebanyak 46 sekolah, SLTP sebanyak 12 sekolah dan SMA

sebanyak 5 sekolah. Karena di tahun 2021 adalah masa

pandemi maka kegiatan UKS belum dapat dilakukan.

29
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tujuan program UKS : Untuk meningkatkan mutu pendidikan

dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan PHBS

serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan

lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan

dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada Trias UKS :

 Pendataan murid baru ( kelas 1 )

 Penjaringan terintegrasi dengan program Promkes, Kes

mata, THT, Kesling, Gizi

 Pemeriksaan berkala

Kegiatan lain yang terintegrasi dengan program lain :

 Pelaksanaan BIAS

 Penyuluhan Kesehatan (PHBS)

 Pembinaan dokter kecil

 Pembinaan PKPR di SD dan SMP

 Pembinaan warung sekolah dan lingkungan sekolah

Kegiatan Yang Sudah Dilakukan disaat masa pandemi :

Pendataan murid baru (kelas I) dan Pelaksanaan BIAS.

Berikut adalah data dari hasil pendataan murid/siswa baru /

kelas 1 dan kegiatan BIAS sekaligus pemeriksaan berkala di

wilayah kerja Puskesmas Brebes dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Data Pelaksanaan BIAS (Pelayanan Kesehatan) Per Desa


di Wilayah Puskesmas Brebes Tahun 2021
Jumlah Murid
Jumlah yang Persentase
No. Nama Kel / Desa
Murid Mendapatka (%)
n Pelayanan
1. Brebes 1,713 1,597 93.2
2. Pasarbatang 1,242 1,147 92.4
3. Sigambir 146 134 91.8
4. Pagejugan 496 466 94.0
5 Kedunguter 428 401 93.7
6. Tengki 467 437 93.6
7. Kaliwlingi 449 431 96.0
Total 4,941 4,613 93.4
Sumber : Program Imunisasi Puskesmas Brebes

30
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

b) Pembinaan Dokter Kecil

Untuk pembinaan dokter kecil diambil 10% jumlah murid di

masing-masing sekolah. Sekolah yang dokter kecil dan

KKRnya sudah dilatih mulai dari sekolah SD, SMP yang berada

di wilayah Puskesmas Brebes. Pembinaan KKR dilaksanakan 6

kali. Tetapi karena di tahun 2021 adalah masa pandemi maka

kegiatan tersebut ditiadakan sementara.

c) Pembinaan Sekolah

Meliputi: pembinaan kantin, pembinaan lingkungan sekolah.

Untuk tahun 2021 semua sekolah sudah dibina kantin dan

lingkungannya serta sudah diberi penyuluhan.

d) Pembinaan sekolah Lomba

Antara lain: Lomba dokter kecil, Lomba Kader Kesehatan

Remaja KKR. Dalam pelaksanaan UKS masih ada beberapa

kendala yang perlu diperbaiki diantaranya hasil screening

anak-anak yang memerlukan perawatan perlu ditindaklanjuti

dengan koordinasi antara petugas kesehatan, guru dan orang

tua.

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan ( Kesling)

Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan

kesehatan lingkungan melalui usaha sanitasi dasar, pengawasan mutu

lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran

lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat yang dapat

memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka. Sehingga tujuan

program ini adalah berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua

unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat yang dapat

memberi dampak yang kurang baik terhadap kesehatan mereka. Capaian

Target kegiatan Kesehatan Linkungan secara garis besar telah mencapai

31
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

target, ada 2 (dua indikator yang belum mencapai target ini dikarenakan

di desa ada kegiatan upacara ada yang tidak mungkin untuk melalukan

kegiatan di desa tersebut). Capaian target program dapat dilihat pada

tabel 4.4 dibawah ini:

Tabel 4.4 Capaian Target Kinerja Program Kesehatan Lingkungan Hidup Puskesmas
Brebes Tahun 2021
Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Target Ket.
Absolut %
Persentase
sarana air Belum
1. minum yang 6.895 100% 907 51,6 Mencapai
dilakukan Target
pengawasan
Cakupan
inspeksi
Belum
Higiene dan
2. 44 80% 33 75 Mencapai
sanitasi
Target
makanan dan
minuman
Cakupan
inspeksi
penyehatan Belum
3. tempat 7 85% 4 65 Mencapai
pembuangan Target
sampah dan
limbah
Cakupan
inspeksi
penyehatan Sudah
4. lingkungan 18.462 85% 18.218 98,68 Mencapai
pemukiman Target
dan jamban
keluarga
Cakupan Belum
5. Pengawasan 118 100% 102 86% Mencapai
sanitasi TTU Target
Cakupan
Belum
Pembinaan
6. 61 90% 48 80 Mencapai
Pengawasan
Target
Kantin Sekolah
Cakupan Belum
7. Pengendalian 59.813 95% 1.440 75 Mencapai
Vector Target
Cakupan Desa Sudah
yang Mencapai
8. 7 desa 100% 7 100%
melaksanakan Target
STBM
Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

Kegiatan program kesehatan lingkungan yang telah dilaksanakan dalam

tahun 2021 meliputi kegiatan :

a. Pengawasan Kualitas Air

Kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat Puskesmas Brebes

bersumber dari Perlindungan Mata Air, Perpipaan, Sumur Gali,

32
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Sumur Bor, PDAM, dan Sumur Pompa Tanggan sesuai dengan data

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Data Sumber Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Th 2021

Sumur
Sumur Sumur
No Desa Perpipaan PDAM Pompa
BOR Gali
Tangan
1. Brebes √
2. Pasarbatang √
3. Sigambir √
4. Pagejugan √
5 Kedunguter √
6. Tengki √
7. Kaliwlingi √
Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

Cakupan pemakaian air bersih rumah tangga secara keseluruhan

masyarakat sudah mencapai 100 %, baik diperoleh dari sarana umum

maupun pribadi/milik sendiri.

b. Inspeksi Sumber Air Bersih

Kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih dilakukan terhadap fisik

sarana selain PDAM yaitu perpipaan, Sumbur gali, sumur bor, sumur

pompa tangan. Inspeksi dilakukan dengan mengunakan instrument

Inspeksi sanitasi IKL (Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sumber Air

Bersih), sehingga diketahui tingkat risiko pencemaran pada sumber

air tersebut adapun hasil inspeksi dapat dilihat pada tabel 2.18

sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Inspeksi Sanitasi Sumber Air Bersih


di wilayah Puskesmas Brebes Th. 2021
Jumlah Hasil Resiko Pencemaran
Jumlah SAB
No. Desa Amat
SAB yang di Ringan Sedang Tinggi
Tinggi
IS
1. Brebes 3.654 355 √
2. Pasarbatang 2.591 200 √
3. Sigambir 82 119 √
4. Pagejugan 132 48 √
5 Kedunguter 327 56 √
6. Tengki 45 71 √
7. Kaliwlingi 64 58 √
Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

Dari hasil inspeksi sanitasi yang telah dilaksanakan ada beberapa

sarana sumur gali yang mempunyai resiko pencemaran ringan

33
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

(0,5%), sedang (4,9%) dan tinggi (0,01%). Dengan permasalahan :

Sumber air tidak di lengkapi dengan pelindung, bibir sumur kurang

dari satu meter tidak sempurna sehingga memungkinkan air

merembes ke dalam sumur, dinding sumur tidak disemen sepanjang

kedalaman 3 m, sewaktu-waktu ada genangan air di atas lantai. Ada

jamban dengan jarak kurang dari 10 meter sekitar sumur, tidak ada

saluran air limbah, ada sumber pencemaran lain. Upaya yang akan

dilakukan dalam mengatasi permasalahan ini adalah dengan advokasi

perbaikan sarana dan melaksanakan penyuluhan.

c. Pengambilan Sempel

Untuk mengetahui kualitas airnya didukung dengan hasil

pemeriksaan laoratorium (untuk pemeriksaan bakteriologis) dengan

hasil sebagai berikut:


Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Bakteriologis SAB
di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Th. 2021
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis
No. Desa Diperiksa Resiko Resiko
Resiko Tinggi
Rendah Sedang
1. Brebes
2. Pasarbatang
3. Sigambir
4. Pagejugan
5 Kedunguter 20 √
6. Tengki
7. Kaliwlingi
Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

Dalam tahun 2021 ini ada pengambilan sampel yaitu baru 20 sampel

di desa Kedunguter saja, hal ini disebabkan mungkin terbatasnya

dana yang ada.

d. Pengawasan Lingkungan Pemukiman

1) Pengawasan Jamban Keluarga ( Jaga )

Data akses Jaga di wilayah kerja Puskesmas Brebes dapat sebagai

besar telah memiliki jamban, persentase askses jamban tertinggi

pada Kelurahan Brebes yaitu 31,3 % dan yang paling rendah desa

Sigambir dengan presentase 5,2 %. Persentase akses jamban

sehat sudah 100 %, namun masih terus dilakukan upaya dengan

34
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

melaksanakan penyuluhan dan pemicuan masyarakat dan

aparatur di masing-masing banjar yang angka BABSnya masih

tinggi. Persentase Akses Jamban Keluarga di wilayah kerja

Puskesmas Brebes dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Data Akses Jamban Keluarga


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2021
JAMBAN SEHAT SEMI JAMBAN SEHAT PERMANEN KELUARGA DENGAN
SHARING/KOMUNAL
PERMANEN (JSSP) (JSP) AKSES TERHADAP
NO DESA JUMLAH KK JUMLAH JUMLAH JUMLAH FASILITAS SANITASI YANG
JUMLAH JUMLAH JUMLAH LAYAK (JAMBAN SEHAT)
KK KK KK
SARANA SARANA SARANA
PENGGUNA PENGGUNA PENGGUNA JUMLAH %
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Brebes 5,767 0 0 63 315 5,127 5,452 5,767 100.0

1 Pasarbatang 4,746 0 0 257 1,285 3,895 3,461 4,746 100.0

2 Sigambir 977 0 0 113 452 779 525 977 100.0

3 Pagejugan 2,307 0 0 100 382 1,654 1,925 2,307 100.0

4 Kedunguter 1,651 0 0 101 404 866 1,247 1,651 100.0

5 Tengki 1,422 0 0 135 540 943 882 1,422 100.0

6 Kaliwlingi 1,592 0 0 30 180 1,313 1,412 1,592 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 18,462 0 0 799 3,558 14,577 14,904 18,462 100.0


Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

2) Pengawasan Rumah

Pengawasan rumah dilakukan dengan menggunakan indikator

IKS (Indeks Keluarga Sehat). Secara keseluruhan rumah yang

diperiksa dan memenuhi syarat dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.9 Data Pengawasan Rumah di Puskesmas Brebes Tahun 2021

Rumah Yang Rumah Yang


Jumlah
No. Desa KK Diperiksa memenuhi Syarat
Rumah
Jumlah % Jumlah %
1. Brebes 5.462
4,686 2.624 56 1.293 85
2. Pasarbatang 7.228
5,773 3.463 60 2.943 85
3. Sigambir 1.341
934 672 72 72 100
4. Pagejugan 3.449
2.680 1.554 58 1212 78
5 Kedunguter 2.534
2,680 1.554 58 1212 78
6. Tengki 2.127
1,580 1.200 76 912 76
7. Kaliwlingi 2.476
2,852 1.483 52 963 65
Total 24.617
21.185 12.550 59,2 8.607 68,5
Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

Pada Tabel tersebut dapat dilihat jumlah rumah yang di lakukan

Pemeriksaan sejumlah 12.550 rumah (59,2 %) dari jumlah

tersebut 68,5 % telah memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan

indikator IKS. Kriteria yang dipergunakan adalah kriteria rumah

35
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

sehat yang mencakup sarana dasar yang ada di rumah tersebut.

Walaupun sudah mencapai target, upaya penyuluhan akan tetap

dilaksanakan secara berkesinambungan baik oleh kader

kesehatan lingkungan di masing-masing desa dan oleh petugas

puskesmas.

e. Pengawasan TTU ( Tempat- Tempat Umum)

Ada beberapa jenis TTU yang ada di Wilayah Puskesmas Brebes, data

jumlah dan inspeksi sanitasi TTU yang ada di wilayah Puskesmas

Brebes dapat dilihat dapa tabel di bawah ini:

Tabel 4.10 Data Pengawasan TTU


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2021
Jumlah
No Jenis Jumlah Hasil Pemeriksaan
Diperiksa
. Sarana Terdata
Jumlah % MS % TMS %
1. Pendidikan 64 64 100 54 84 10 16
2. Kesehatan 4 4 100 4 100 0 0
3. Tempat 49 49 100 44 89 5 11
Ibadah
4. Pasar 1 1 100 0 0 1 100
Total 118 118 100 102 86 16 14

Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

TTU sehat di wilayah Puskesmas Barat mencapai 90,28% dari jumlah

TTU yang diperiksa (118 tempat) ini masih belum mencapai target

yaitu 100% ini dikarenakan ada sebagian TTU belum memiliki sarana

dasar sanitasi. Upaya yang akan dilakukan antara lain

pendekatan/pembinaan kepada pihak pengelola TTU untuk

mengupayakan membangun sarana sanitasi dasar dan mengupayakan

bantuan pemerintah dan masyarakat / pengelola untuk pembuatan

sarana sanitasi dasar.

f. Pengawasan TPM (Tempat Pengolahan Makanan)

Ada Beberapa jenis TPM di wilayah Kerja Puskesmas Brebes yang

tersebar di 7 desa. Pendataan dan inspeksi sanitasi telah dilaksanakan

pada 35 Tempat Pengolahan Makanan (55,14%) dan yang memenuhi

36
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

syarat 76,67% (30 Tempat Pengolahan Makanan) . Data TPM dan

hasil Inspeksi sanitasi TPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.11 Data Pengawasan TPM


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2021
Jumlah
No Jumlah Hasil Pemeriksaan
Jenis Sarana Diperiksa
. Terdata
Jumlah % MS % TMS %
1. Jasa Boga 33 33 100 7 21,2 26 78,8
2. Rumah Makan 38 38 100 12 31,6 26 68,4
3. Depot Air 22 22 100 22 100 0 0
4. Makanan 44 44 100 33 75 11 25
Jajanan/Kantin
Total 137 137 100 74 54 26 46
Sumber : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Brebes

Untuk beberapa TPM yang belum memenuhi syarat karena pedagang

masih sulit merubah prilakunya, sehingga pedagang belum bisa

melaksanakan saran-saran dari petugas kesehatan. Upaya yang akan

dilakukan adalah dengan memberikan pembinaan dan penyuluhan

secara berkesinambungan.

g. Pendampingan Pelaksanaan Desa STBM

STBM merupakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang miliki 5

(lima) pilar dalam pelaksanaannya diantaranya : stop BABS (Buang

Air Besar Sembarangan), Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengolahan

Sampah Rumah Tangga, Pengolahan Limbah Rumah Tangga dan

Pengolahan makanan dan Minuman Rumah tangga. Untuk

mewujudkan hal tersbut Puskesmas Brebes telah Melaksanakan

kegiatan

diantaranya :

1) Pemicuan Stop BABS

Pemicuan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) di

masyarakat pada prinsipnya adalah “pemicuan” terhadap rasa

jijik, rasa malu, rasa takut sakit, rasa berdosa dan rasa tanggung

jawab yang berkaitan dengan kebiasaan BAB di sembarang

tempat. Di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes telah dilaksanakan

Pemicuan di setiap desa

37
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

2) Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Kampanye CTPS dilakukan untuk memberikan sosialisasi cara

mencuci tangan yang benar dengan tujuh langkah menggunakan

sabun dibawah air mengalir, kegiatan menyasar pada ibu rumah

tangga yang diharapkan bisa menerapkan kebiasaan ini dirumah

tangga dan menularkannya ke anggota keluarga yang lainnya.

Kegitan ini dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan posyandu

dan kegiatan promkes.

3) Sosialisasi STBM kepada Aparat dan Masyarakat

Sosialisasi STBM kepada Aparat dan Masyarakat dilaksanakan

bertujuan untuk membentuk komitmen masyarakat dalam

melaksanaaan STBM di wilayah tersebut. Sosialisasi STBM ini

melibatkan pihak desa, tokoh-tokoh masyarakat, Koramil, Babinsa

dan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di 7 (tujuh) desa di

wilayah Puskesmas Brebes.

4) Update Peta Sanitasi

Update Peta sanitasi bertujuan untuk mengetahui satus sanitasi di

desa. Kegiatan ini melibatkan Kader Kesehatan. Kegiatan ini telah

dilaksanakan di semua desa di wilayah kerja Puskesmas Brebes

5) Evaluasi Pasca Pemicuan dan pergerakan Masyarakat

Evaluasi Pasca Pemicuan dilaksanakan untuk mengetahui

seberapa besar progress yang terjadi di masyarakat setelah

dilaksanakan pemicuan STBM. Dengan hasil 98,68% warga sudah

memiliki jamban sehat. Hal ini bisa dikatakan cakupan ODF di

wilayah Puskesmas Brebes 100%.

3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

Program ini bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB). Adapun indikator yang harus dicapai dalam

38
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

program ini, target serta pencapaian program adalah sebagaimana

tercantum dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4. 12 Capaian Target Kinerja Program KIA Puskesmas Brebes Tahun 2021

Target Capaian 2021


No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Sudah
1. Cakupan K1 1488 100 1488 100 Memenuhi
Target
Belum
2. Cakupan K4 1488 100 1349 90.7 Memenuhi
Target
Cakupan Bumil Sudah
3. Resti dideteksi 298 40 132 100 Memenuhi
Nakes Target
Cakupan Bumil
Belum
Resti dideteksi
4. 298 60 166 91,6 memenuhi
oleh
Target
masyarakat
Cakupan
Sudah
Pertolongan
5. 1296 100 1296 100 Memenuhi
Persalinan
Target
Sesuai Standar
Cakupan
Sudah
Komplikasi
6. 298 80 298 100 Memenuhi
Kebidanan
Target
yang ditangani
Sudah
7. Cakupan KF1 1296 91 1293 99,8 Memenuhi
Target
Sudah
8. Cakupan KF3 1296 95 1270 98 Memenuhi
Target
Belum
9. Cakupan KN1 1300 100 1297 99,8 Memenuhi
Target
Belum
10. Cakupan KN3 1300 100 1295 99,6 Memenuhi
Target
Cakupan
Neonatus Sudah
11. dengan 159 100 159 100 Memenuhi
Komplikasi Target
yang ditangani
Cakupan
Pelayanan Bayi
Baru Sudah
12. Lahir/Neonatal 1297 100 1297 100 Memenuhi
(usia 0-28 Target
hari) sesuai
standar
Sumber : Laporan PKP Puskesmas Brebes Tahun 2021

Kegiatan Kesehatan Ibu Sebagai Upaya Kesehatan Masyarakat :

a. Penyuluhan di posyandu/ Kelurahan

b. Kunjungan rumah ibu hamil dan bayi/balita risiko tinggi

c. Pemasangan Stiker P4K

d. Konseling KB pra persalinan

39
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Kegiatan Lintas Sektoral :

a. Audit Maternal Perinatal (AMP) : jika ada kematian ibu

hamil/melahirkan dan atau kematian bayi baru lahir maka Dinas

Kesehatan Kabupaten Brebes akan mengadakan AMP dengan

mengundang team ahli dari Rumah sakit rujukan. Dalam hal ini

penolong persalinan dan kepala Puskesmas yang mewilayahi akan

presentasi.

b. Gerakan Sayang Ibu-Bayi (GSI-B) : kegiatan yang lebih banyak

melibatkan peran masyarakat, kader kesehatan dan team GSI di

kelurahan/desa dan Kecamatan.

Hasil Kegiatan Kesehatan Ibu Tahun 2021

a. Kunjungan ANC (K1)

Tabel 4.13 Capaian ANC (K1) di Wilayah Puskesmas Brebes Tahun 2021

Kumulatif
No. Nama Desa Bumil Bumil Resti
Abs %
1. Brebes 342 68 415 415
2. Pasarbatang 451 90 425 425
3. Sigambir 85 17 66 66
4. Pagejugan 209 42 195 195
5 Kedunguter 149 30 162 162
6. Tengki 128 26 124 124
7. Kaliwlingi 124 25 129 129
Total 1,488 298 1,516 1,516
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa 7 desa sudah mencapai target

Kunjungan ANC (K1) dari target yang telah ditetapkan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Brebes yaitu 100%. Hal ini disebabkan oleh

masyarakat semakin menyadari betapa pentingnya memeriksakan

diri ketika diketahui hamil. Dengan begitu kondisi kesehatan ibu

hamil dan janin dapat terdeteksi sejak dini.

b. Cakupan ANC Keempat (K4) sesuai standar

Jumlah kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan dan mendapat

pelayanan antenatal dicatat dalam kunjungan ibu hamil ke-4 (K4).

Pelayanan yang diberikan berupa penimbangan berat badan,

40
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet besi, pemberian imunisasi

TT, pemeriksaan tensi dan laboratorium sederhana (pemeriksaan Hb

dan golongan darah).

Tabel 4.14 Cakupan ANC Keempat (K4)


di wilayah Puskesmas Brebes Tahun 2021
Kumulatif
No. Nama Desa Bumil Bumil Resti
Abs %
1. Brebes 306 83 362 87.2
2. Pasarbatang 423 85 413 97.2
3. Sigambir 62 13 60 90.9
4. Pagejugan 166 39 177 90.8
5 Kedunguter 136 32 147 90.7
6. Tengki 118 25 111 89.5
7. Kaliwlingi 138 26 121 93.8
Total 1,349 303 1,391 91.8
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

Tabel 4.15 Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
Kunjungan Ibu Hamil
No. Tahun
K1 K4 %
1. 2017 1.759 1.648 97.5
2. 2018 1.799 1.639 91.1
3. 2019 1.709 1.521 89,0
4. 2020 1.516 1.391 91,8
5. 2021 1.488 1.349 90.7
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

c. Cakupan Bumil Resti dideteksi Nakes

Tabel 4.16 Kunjungan Ibu Hamil Risti


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Ibu Hamil Bumil Risti Bumil Risti yg Dirujuk %
1. 2017 1.691 339 637 187.9
2. 2018 1.799 594 594 100
3. 2019 1.709 342 341 99,8
4. 2020 1.516 303 303 100
5. 2021 1.488 298 298 100
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

d. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan mempunyai peranan yang cukup besar dalam

penurunan angka kematian bayi dan kematian ibu. Kualitas

pertolongan persalinan yang tidak bersih dan tidak aman

menimbulkan infeksi yang dapat menyebabkan kematian bayi.

Kecenderungan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

semakin meningkat karena Bidan Desa semakin percaya diri dan

41
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

sudah dilatih dalam pelatihan APN. Seperti yang tergambar dalam

tabel di bawah ini.

Tabel 4.17. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Jumlah Ibu Bersalin Ditolong Nakes %
1. 2017 1.614 1.593 98.7
2. 2018 1.620 1.620 100
3. 2019 1.463 1.463 100
4. 2020 1.376 1376 100
5. 2021 1.296 1.296 100
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

e. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Tabel 4.18 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani


di Puskesmas Brebes Tahun 2017-2021
Penanganan Komplikasi
Perkiraan Bumil
Kebidanan
No. Tahun Ibu Hamil dengan Komplikasi
Kebidanan Jumlah %
1. 2017 1.691 339 637 187.9
2. 2018 1.799 594 594 100
3. 2019 1.709 342 341 99,8
4. 2020 1.516 303 303 100
5. 2021 1.488 298 298 100
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

f. Cakupan pelayanan nifas KF 1

Tabel 4.19 Cakupan Pelayanan KF1


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2017 - 2021
No. Tahun Jumlah Ibu Bersalin KF1 %
1. 2017 1.614 - -
2. 2018 1.620 - -
3. 2019 1.463 1.461 99.9
4. 2020 1.376 1.376 100
5. 2021 1.296 1.293 99,8
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

g. Cakupan pelayanan nifas KF3

Tabel 4.20 Cakupan Pelayanan Nifas Ketiga (KF3)


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Jumlah Ibu Bersalin KF3 %
1. 2017 1.614 1.564 96.9
2. 2018 1.620 1.586 97.9
3. 2019 1.463 1.463 100
4. 2020 1.376 1.430 103.9
5. 2021 1.296 1.270 98,0
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

42
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

h. Cakupan KN1

Tabel 4.21 Cakupan Pelayanan Kunjungan Neonatus (KN1)


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Jumlah Lahir Hidup KN1 %
1. 2017 1.588 1.580 99.5
2. 2018 1.501 1.610 107.3
3. 2019 1.469 1.467 99.9
4. 2020 1.369 1.368 99.9
5. 2021 1.300 1.297 99.8
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

i. Cakupan KN3

Tabel 4.22 Cakupan KN4


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Jumlah Lahir Hidup KN3 %
1. 2017 1.588 1.560 98.2
2. 2018 1.610 1.601 106.7
3. 2019 1.469 1.457 99.2
4. 2020 1.369 1.355 99.0
5. 2021 1.300 1.295 99.6
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

j. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Tabel 4.23 Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2017 - 2021
Jumlah Penanganan Komplikasi
Perkiraan Neonatal Neonatal
No. Tahun Lahir
dengan Komplikasi
Hidup Jumlah %
1. 2017 1.588 224 178 79,5
2. 2018 1.610 165 165 100
3. 2019 1.469 166 166 99,8
4. 2020 1.369 205 204 99,5
5. 2021 1.300 159 159 100
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

k. Cakupan pelayanan bayi baru lahir/neonatal (usia 0-28 hari) sesuai

standar

Tabel 4.24 Cakupan Pelayanan Bayi Baru Lahir/Neonatal (Usia 0-28 Hari) Sesuai
Standar di Wilayah Puskesmas Brebes Tahun 2017 - 2021
No. Tahun Jumlah Bayi Pelayanan Neonatal %
1. 2017 1.485 1.358 91,4
2. 2018 1.501 1.465 97,6
3. 2019 1.426 1.395 97,8
4. 2020 1.358 1.307 96,2
5. 2021 1.300 1.297 99.8
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

Program Kesehatan Anak

Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat

peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta

43
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa “masa

keemasan” (golden period), “jendela kesempatan” (window of

opportunity) dan “masa kritis” (critical period). Sehingga perlu

mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang

memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas

termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.

Selain hal-hal tersebut berbagai faktor lingkungan yang dapat

mengganggu tumbuh kembang anak juga perlu dieliminasi.

Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan

berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan SDIDTK (Stimulasi

Deteksi Intervensi Dini penyimpangan Tumbuh Kembang) balita.

a. Melakukan Stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita

sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa,

sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal

sesuai dengan umur anak.

b. Melakukan Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya

melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya

penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti

setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang

anaknya.

c. Melakukan Intervensi Dini penyimpangan tumbuh kembang balita

artinya melakukan tindakan koreksi dengan memanfaatkan

plastisitas otak anak untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh

kembang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya kembali

normal atau penyimpanggannya tidak semakin berat. Apabila balita

perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin

sesuai dengan indikasi.

44
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tujuan Program

a. Tujuan umum:

Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6

tahun tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi

genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu

bersaing di era global.

b. Tujuan khusus:

1) Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada

semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas

2) Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh

kembang pada semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja

Puskesmas Brebes

3) Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak

prasekolah dengan penyimpangan tumbuh kembang

4) Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa

ditangani di Puskesmas.

Cakupan anak balita ( 12- 59 bln ) yang mendapat pelayanan sesuai

standar :

a. Pelayanan untuk anak balita

1) Pemantauan pertumbuhan minimal 8x/th

2) Stimulasi Dini Inisiasi dan Deteksi Tumbuh Kembang (SDIDTK)

minimal 2x/th. Dengan pemantauan perkembangan motorik

kasar, halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian

3) Pemberian Vit A dosis tinggi (2000.000 IU), 2 x/th

4) Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA

5) Pelayanan anak balita sakit dengan Manajemen Terpadu Balita

sakit (MTBS) adalah cakupan anak balita ( 12- 59 bl ) yang

berobat ke Puskesmas dan mendapat pelayanan kesehatan sesuai

45
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

standar ( MTBS ) di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

Jumlah anak balita didapat dari kunjungan balita sakit yang

datang ke puskesmas ( register rawat jalan ) dan yang datang

berobat ke posyandu. Jumlah anak balita sakit yang mendapat

pelayanan standar di dapat di format pencatatan dan pelaporan

MTBS.

b. Kegiatan yang dilakukan didalam gedung :

1) Deteksi tumbuh kembang anak

2) MTBS : pelaksanaannya di Ruang MTBS, integrasi dengan

pengobatan dan program gizi

3) Pemberian Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.

c. Kegiatan yang dilakukan diluar gedung :

1) Pendataan TK

2) SDIDTK APRAS (Anak Prasekolah)

3) SDIDTK anak balita di posyandu

4) Pemberian Vit A anak TK (Integrasi dengan Program Gizi)

Cakupan Kunjungan Balita

Tabel 4.25 Tabel Cakupan Kunjungan Balita


di Wilayah Puskesmas Brebes Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Jumlah Balita Pelayanan Balita %
1. 2017 5.220 5.166 98,97
2. 2018 5.421 5.303 97,82
3. 2019 5.722 5.722 100
4. 2020 4.093 3.586 87,6
5. 2021 5.093 4.590 90,1
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

Pelayanan Keluarga Berencana

Pencapaian program KB Untuk cakupan pemantauan akseptor aktif

sebesar 82,97% melebihi target SPM sebesar 80 %, dapat dilihat pada

tabel berikut.

46
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 4.26. Peserta KB Baru dan KB Aktif


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
Jml. Peserta Jml. Peserta
No. Tahun Jumlah PUS % %
KB Baru KB Aktif
1. 2017 12.810 1.289 10.1 12.016 93.8
2. 2018 14.619 2.297 15.7 13.208 90.3
3. 2019 14.819 1.743 11,7 12.559 84,7
4. 2020 15.557 1.376 64,6 12.893 82,9
5. 2021 15.467 620 47,8 11.538 74,6
Sumber : Program KIA dan KB Puskesmas Brebes

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Capaian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2021 dari 7 indikator

yang ditetapkan semuanya telah mencapai target yang ditentukan, dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.27 Indikator Kinerja Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas Brebes Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Persentase
Sudah
Balita Kurang
1. 2.339 <3,5 % 40 1,7 Memenuhi
Gizi (Buruk
Target
dan Kurang)
Cakupan Balita
Sudah
Gizi Buruk
2. 40 100% 40 100% Memenuhi
mendapat
Target
perawatan
Cakupan Balita
yang Sudah
3. mendapat 4.801 100% 4.799 99,9 Memenuhi
Kapsul Vit A Target
2x setahun
Sudah
4. Cakupan D/S 5.453 85% 2.339 42,9 Memenuhi
Target
Sudah
5. Cakupan N/D 2.339 80% 1.927 82,3 Memenuhi
Target
Sudah
6. Cakupan K/S 5.453 100% 5.453 100 Memenuhi
Target
Belum
7. Cakupan BGM 2.339 5% 40 1,7 Memenuhi
Target
Sumber : Laporan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2021

Kegiatan Program Gizi :

a. Penyuluhan Gizi Masyarakat

Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka

memasyarakatkan pengetahuan gizi secara luas guna meningkatkan

pengetahuan gizi menanamkan sikap dan perilaku yang mendukung

47
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

kebiasaan hidup sehat dengan makan makanan yang bermutu gizi

seimbang.

Tujuan dari penyuluhan gizi adalah :

1) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perilaku gizi yang

baik melalui pemasaran Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan

peningkatan gizi

3) Tercapainya konsumsi energi 2.000 Kkal/orang dan konsumsi

protein 52 gram/orang/hari.

Sasaran penyuluhan Gizi adalah seluruh masyarakat terutama :Ibu

hamil, ibu nifas, Ibu menyusui, Ibu balita, Wanita usia subur, Anak

usia sekolah dan remaja. Kegiatan penyuluhan dilakukan secara

periodik dan terjadwal seperti di posyandu setiap kegiatan

penimbangan. Materi yang diberikan berupa : Pedoman Umum Gizi

Seimbang (PUGS) dan Tiga Belas Pesan Dasar Gizi Seimbang; ASI

Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI); Makanan Ibu

Hamil dan Ibu Menyusui; Pemasyarakatan Garam Beryodium;

Pemasyarakatan Bahan Makanan Sumber Vitamin A dan Zat Besi,

Penyebab dan tanda-tanda kelainan gizi. Tenaga penyuluh oleh

Tenaga Gizi Puskesmas Parademis dan Medis Puskesmas maupun

kader.

b. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Pemantauan pertumbuhan anak Balita dilakukan melalui pelayanan

gizi di Posyandu (penimbangan Balita, pemberian paket pertolongan

gizi, pelayanan terpadu, PMT baik pemulihan maupun penyuluhan) :

1) Pemantauan pertumbuhan dilakukan disemua posyandu setiap

bulan

48
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

2) Kegiatan dilakukan dengan sistem 5 meja dan dilakukan secara

terpadu

3) Berat Badan (BB Balita) ditulis dalam KMS atau Buku KIA kalau

ada dan dicatat dalam laporan SIP.

Tabel 4.28 Status Gizi Bayi dan Balita sesuai Hasil Penimbangan
Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
No % Balita
Tahun
. Ditimbang Gizi Baik BGM Gizi Buruk
1. 2017 6705 75.4 0.3 0.17
2. 2018 5176 74.8 0.1 0.2
3. 2019 4256 79,5 1,4 0,4
4. 2020 2447 92 1,7 0,7
5. 2021 2.735 75,3 3,4 2,2
Sumber : Laporan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2021

c. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A

Penanggulangan kekurangan Vitamin A adalah kegiatan menurunkan

prevalensi kekurangan Vitamin A melalui upaya meningkatkan

konsumsi vitamin A melalui sumber vitamian A dan suplementasi

kapsul vitamin A dosis tinggi.

Tujuannya adalah :

1) Mencegah kekurangan Vitamin A

2) Menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A pada anak balita

3) Meningkatkan cakupan vitamin A pada ibu nifas

Sasaran pemberian kapsul vitamin Vitamin A :

1) Bayi yaitu bayi berumur 6 – 11 bulan baik sehat maupun sakit

dosis 1 kapsul Vitamin A 100.000 SI yang berwarna biru dan

diberikan sekali serentak bulan Pebruari dan Agustus.

2) Anak balita yaitu semua anak berumur 1 – 5 tahun baik sehat

maupun sakit dengan dosis 1 kapsul vitamin A 200.000 SI yang

berwarna merah setiap 6 bulan dan diberikan serentak bulan

Pebruari dan Agustus

49
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

3) Ibu nifas yaitu semua ibu baru melahirkan (masa nifas) sehingga

bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI

dengan dosis 1 kapsul Vitamin A 200.000 SI diberikan 2 kali

paling lambat 30 hari setelah melahirkan

4) Kejadian tertentu yaitu bayi dan balita yang menderita campak,

pneumonia, diare dan gizi buruk segera diberikan kembali kapsul

vitamin A sesuai umur dan dosis yang dianjurkan

Tabel 4.29. Pemberian kapsul vitamin A pada Bayi Dan Balita


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
No. Tahun Bayi (%) Balita (%)
1. 2017 97.47 98.7
2. 2018 98,51 97,9
3. 2019 100 100
4. 2020 99,7 100
5. 2021 99,8 99,9
Sumber : Laporan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2021

d. ASI Eksklusif

ASI Eksklusif adalah memberikan ASI (Air Susu Ibu) saja dari bayi

umur 0-6 bulan tanpa memberikan makanan dan atau minuman lain

kecuali sirup obat. Pemberian ASI secara Ekslusif dapat menurunan

angka kematian bayi dan sekaligus meningkatkan status gizi

masyarakat menuju tercapainya kwalitas sumberdaya manusia yang

memadai.

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1) Diperoleh peningkatan pengetahuan dan kemampauan petugas

kesehatan di tingkat Puskesmas dalam upaya meningkatkan

penggunaan ASI di masyarakat.

2) Diperolehnya perubahan perilaku gizi masyarakat untuk selalu

memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya sampai umur 6

bulan.

50
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

3) Diperolehnya peningkatan angka ASI Eksklusif secara nasional

menjadi 80%.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kegiatan sebagai berikut

yaitu pengamatan situasi dilakukan melalui pengumpulan data

pencapaian ASI eksklusif, latar belakang budaya setempat, sumber

daya dan saran di Puskesmas dan kelompok potensial.

• E0 = ASI diberikan begitu bayi lahir

• E1 = Bayi mendapat ASI saja sampai 1 bulan setelah lahir

• E2 = Bayi mendapat ASI saja sampai 2 bulan setelah lahir

• E3 = Bayi mendapat ASI saja sampai 3 bulan setelah lahir

• E4 = Bayi mendapat ASI saja sampai 4 bulan setelah lahir

• E5 = Bayi mendapat ASI saja sampai 5 bulan setelah lahir

• E6 = Bayi mendapat ASI saja sampai 6 bulan setelah lahir (ASI

Ekslusif)

Pemantauan pelaksanaan Asi Eksklusif 1.298 bayi yang mendapatkan

ASI saja, yang lulus ASI eksklusif 600 bayi (46,22%). Beberapa hal

yang menyebabkan bayi tidak lulus ASI Eksklusif adalah keadaan

sosial ekonomi keluarga yang tidak mendukung seperti ibuibu yang

harus bekerja baik di swasta maupun pemerintah untuk membantu

kebutuhan ekonomi keluarga. Sehingga tidak mungkin ibu-ibu yang

melahirkan diberikan cuti bersalin lebih dari 3 bulan. Kadang-kadang

diberikan cuti 1 – 2 bulan kecuali harus berhenti bekerja, sehinga

keseringan bayi di asuh oleh kakek dan neneknya ketika ibu bekerja.

Rencana Tindak lanjut adalah penyuluhan langsung pada ibu nifas

dan meningkatkan penyuluhan dalam gedung pada ibu balita saat

imunisasi dan di posyandu.

51
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 4.30 Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Uusia <6 bulan
Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
Bayi Usia <6 bulan
No. Tahun Jumlah Diberi ASI Eksklusif
Jumlah %
1. 2017 1.539 765 49,7
2. 2018 1.671 832 49,8
3. 2019 1.512 600 46,12
4. 2020 1.298 600 46,22
5. 2021 1.300 507 39,0
Sumber : Laporan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2021

e. Penanggulangan GAKY

Masalah GAKY merupakan salah satu masalah gizi yang cukup serius.

Kekurangan zat yodium dalam jangka waktu tertentu akan dapat

menimbulkan gangguan bagi perkembangan fisik dan

keterbelakangan mental, penurunan kecerdasan yang berpengaruh

terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam rangka upaya

penanggulangan masalah GAKY tersebut program yang digalakkan

adalah melalui program jangka panjang yaitu distribusi garam

beryodium dengan kadar 30-80 ppm untuk mencapai sasaran garam

beryodium untuk semua, maka pola pemasyarakatan konsumsi garam

beryodium secara berkelanjutan dan menyeluruh.

Tujuannya adalah untuk :

1) Mencegah timbulnya kasus kretin balita

2) Menurunkan prevalensi gondok endemik total (TGR)

3) Iodisasi garam secara nasional melalui iodisasi semua garam

beryodium

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pemetaan penggunaan garam

beryodium untuk memperoleh gambaran berkala tentang cakupan

konsumsi garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat

sehingga mendapatkan gambaran. Konsumsi garam beryodium di

tingkat desa dengan pengujian garam:

1) Bentuk garam yang digunakan ditingkat masyarakat

2) Tempat pembelian garam yang digunakan di masyarakat

52
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

3) Ada/tidaknya merk dagang produsen garam yang dikonsumsi

masyarakat

Pengumpulan data dilaksanakan pada tiap-tiap desa/kelurahan

dengan menilai 1 SD secara acak sample di desa/kelurahan yang

bersangkutan, masing-masing SD diambil 26 murid kelas 4 dan 5

dengan metode LQAS (Lot Quality Assurance Sampeling) disuruh

membawa pembungkus garamnya. Desa/Kelurahan dengan Garam

beryodium yang baik terdapat di Kelurahan Brebes dan Desa

Pagejugan dilakukan pengambilan sampel garam pada bulan Juni dan

Oktober.

f. Penanggulangan Anemia (terintegrasi dengan Kegiatan Kesehatan

Ibu)

1) Penanggulangan anemia pada balita

 Diberikan sirup besi kepada bayi umur 6 – 12 bulan, sehari ½

sendok takar (2,5 ml) berturut-turut selama 60 hari

 Pada bayi yang lahir BBLR pemberian sirup besi dimulai saat

berumur 5 bulan

 Diberikan sirup besi kepada anak balita 1 – 5 tahun, sehari 1

sendok takar (5 ml) berturut-turut selama 60 hari.

2) Penanggulangan anemia pada anak usia sekolah, diberikan 1

tablet setiap minggu selama 3 bulan.

3) Penanggulangan anemia pada WUS (Ibu hamil, ibu nifas, remaja

putri dan pekerja wanita)

 Bumil/nifas dianjurkan minum tablet tambah darah dengan

dosis 1 tablet (yang mengandung 60 mg besi elemental dan

0,25 mg asam folat/sesuai rekomendasi WHO) setiap hari

selama masa kehamilannya dan 42 hari setelah melahirkan

(minimal 90 tablet)

53
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

 Remaja putri dan pekerja wanita dianjurkan minum tablet

tambah darah dengan dosis 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet

setiap hari pada saat haid (minimal 10 tablet setiap bulan)

yang dilakukan secara kontinyu.

Tabel 4.31 Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil


Di Wilayah Puskesmas Brebes
Tahun 2017 – 2021
No Jumlah Ibu TTD (90 Tablet)
Tahun
. Hamil Jumlah %
1. 2017 1.691 1.648 97,4
2. 2018 1.799 1.639 91,1
3. 2019 1.709 1.523 89,1
4. 2020 1.516 1.391 91,8
5. 2021 1.488 1.349 90,7
Sumber : Laporan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2021

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

a. Pelayanan Imunisasi

Adapun tujuan program imunisasi ini adalah :

1) Tujuan Umum

Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat

PD31

2) Tujuan Khusus

 Tercapainya target UCI (Uniersal Child Imunization) yaitu

cakupan imunisasi dasar lengkap minimal 80%, secara merata

pada bayi di 100% desa/kelurahan pada tahun 2021

 Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal

(Insiden <1/1000 kelahiran hidup dalam satu tahun ) tahun

2021.

 Tercapainya pemutusan rantai penularan poliomyelitis

 Tercapainya Reduksi Campak (RECAM)

Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta

balita dilaksanakan program imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi dasar diantaranya tuberkulose, dipteri,

pertusis, tetanus, hepatitis, polio dan campak. Cakupan pencapaian

54
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

program imunisasi dasar Pada tahun 2021 secara umum capaian

Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dapat di lihat pada

tabel dibawah :

Tabel 4.32 Indikator Kinerja Pelayanan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes
Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Sudah
Cakupan Desa
1. 7 desa 100 7 100 Memenuhi
UCI
Target
Cakupan Anak
Usia 0 – 11 bl
Belum
yang
2. 1300 100 758 58,3 Memenuhi
mendapat
Target
imunisasi
dasar lengkap
Cakupan Sudah
3. Imunisasi HB0 1.300 80 1.174 90,3 Memenuhi
<7 hari Target
Belum
Imunisasi DPT
4. 1.300 90 779 59,9 Memenuhi
HB3 pada Bayi
Target
Imunisasi DT
5. pada anak 100
kelas 1 SD
Imunisasi TD
6. pada Anak 100
Kelas 2
Imunisasi Belum
7. Campak pada 1.300 95 1.019 78,4 Memenuhi
Bayi Target
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

b. Program Pemberantasan Penyakit Tuberkulosa Paru (TB Paru)

Pada Tahun 2021 ditemukan 90 suspect TB dari target suspect

sebanyak 384 orang. Dari 90 suspect TB, setelah melalui pemeriksaan

BTA sebanyak 32 orang diantaranya positif.

Tabel 4.33 Indikator Kinerja Penyakit Tuberkulosa Paru


Di Wilayah Puskesmas Brebes Tahun 2021

Target Capaian 2021


No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Cakupan Sudah
1. Penemuan 384 90 23,4 Memenuhi
Suspek TBC Target
Pelayanan
Kesehatan Belum
2. Sesuai Standar 938 100 384 40,94 Memenuhi
pada Target
penderita TBC
Sudah
Penemuan Memenuhi
3. 14 100 14 100
Penderita TB Target

55
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Jumlah
Penderita TB Sudah
4. Paru BTA 32 100 32 100 Memenuhi
Postif yang Target
diobati
Belum
5. Konversi Rate 1 Memenuhi
Target
Sudah
6. Cure Rate 14 14 100 Memenuhi
Target
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

c. Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada tahun 2021 ditemukan adanya 46 kasus DBD di wilayah kerja

Puskesmas Brebes dan dilaporkan adanya kematian 3 orang oleh

karena penyakit DBD di Kelurahan Brebes 2 orang dan Kelurahan

Pasarbatang 1 orang. Pencapaian program penanggulangan penyakit

demam berdarah belum maksimal. Hal ini terlihat dari indikator ABJ

(Angka Bebas Jentik) pada tahun 2021 belum mencapai target 96%.

Hal ini mungkin disebabkan karena tidak aktifnya pokja DBD

ditingkat kecamatan dan desa/kelurahan, kurangnya kesadaran

masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk serta kurangnya

penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit DBD.

Tabel 4.34 Indikator Kinerja Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue


(DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Cakupan
Penemuan dan
Sudah
penanganan
1. 22 100% 22 100% Memenuhi
Kasus DBD
Target
100%
Tertangani
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

d. Surveilens

Terdapat berbagai pengertian surveilans. Menurut WHO (2004),

surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan

interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran

informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil

tindakan. Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa

56
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan penyakit yang

dilakukan secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan

distribusi penyakit serta faktor-faktor yang mempengaruhi nya pada

masyarakat sehingga dapat dilakukan penanggulangan untuk dapat

mengambil tindakan efektif. Adapun indikator kinerja kegiatan

Surveilens pada tahun 2021 sebagai berikut:

Tabel 4.35 Indikator Kinerja Surveilens


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Acute Placid
Paralysis (AFP)
Sudah
rate per
1. 0 3% 0 0 Memenuhi
100.000
Target
penduduk <15
tahun
Persentase
Desa/Keluraha
n mengalami
Sudah
KLB yang
2. 2 100% 2 100% Memenuhi
dilkakukan
Target
penyelidikan
epidemiologi
<24 jam
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

e. Pneumonia / ISPA

Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani di Puskesmas

Brebes sebanyak 85 kasus (29,7%) di tahun 2021. Capaian ini jauh

dari target yaitu 286 kasus, ini disebabkan karna banyak khasus

Pnemonia yang tidak terlacak dan dilaporkan di masyarakat,

kebanyakan orang tua langsung membawa anaknya ke dokter

specialis anak untuk berobat.

Tabel 4.36 Indikator Kinerja Pneumonia/ ISPA


di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2021

Target Capaian 2021


No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Cakupan
Penanganan Sudah
1. Kasus 95 100% 111 116,8% Memenuhi
Pneumonia Target
Balita
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

57
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

f. Pemberantasan Penyakit Diare

Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian karena diare terutama pada bayi dan anak balita.

Sasarannya adalah kelompok masyarakat/perorangan di wilayah

kerja Puskesmas Brebes dan diprioritaskan pada desa yang tingkat

pemakaian sarana kesehatan / higiene perorangan dan kesehatan

lingkungannya masih rendah. Pada tahun 2017 ditemukan sebanyak

162 kasus diare untuk semua kelompok umur. Semua kasus sudah

ditangani tenaga kesehatan sebanyak 162 kasus. Tidak ada

dilaporkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh karena diare,

demikian juga tidak ada kematian oleh penyakit diare.

Tabel 4.37 Indikator Kinerja Pemberantasan Penyakit Diare di Wilayah Kerja


Puskesmas Brebes Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Kasus Diare Belum
1. 100% 2.227 100% 108 4,8% Memenuhi
Tertangani Target
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

g. Pencegahan dan Penanggulangan IMS, HIV /AIDS

HIV atau singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah virus

yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan melemahkan

kemampuan tubuh kita untuk melawan segala penyakit yang datang.

HIV menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan sehingga

tubuh tidak mampu melindungi diri. Berbagai infeksi yang biasanya

tidak berbahaya menjadi ancaman bagi kehidupan. AIDS singkatan

dari Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan

gejala penyakit yang didapat akibat menurunnya sistem kekebalan

tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV. Penderita AIDS

meninggal bukan semata-mata disebabkan oleh virus, akan tetapi

oleh penyakit lain yang biasanya tidak terlalu berbahaya menjadi

mematikan karena sistem kekebalan tubuh kita sudah tidak berfungsi

58
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

lagi. IMS merupakan infeksi yang menular melalui hubungan seksual.

Pada laki-laki gejala IMS lebih mudah dikenali, namun pada wanita

sebagian besar tidak menimbulkan gejala dan cenderung menjadi

sumber penularan IMS ini. Capain Kinerja Pencegahan dan

Penanggulangan IMS, HIV/AIDS

Tabel 4.38 Indikator Kinerja Pencegahan dan Penanggulangan IMS, HIV /AIDS di
Wilayah Kerja Puskesmas Brebes Tahun 2021

Target Capaian 2021


No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Pelayanan
Kesehatan Belum
1. Orang dengan 1161 100% 1219 105.0 Memenuhi
resiko Target
terinfeksi HIV
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

h. Pemberantasan Penyakit Kusta

Penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun, disebabkan

oleh kuman mycobacterium leprae yang terutama menyerang syaraf

tepi, kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat. Penyakit

ini dapat menyerang siapa saja dengan tanda-tanda khas (kulit

dengan bercak putih seperti panu atau kemerahan disertai mati rasa).

Pada tahun 2019 ditemukan ada 5 orang penderita kusta dari desa

Tengki. Sampai akhir Desember 2021 penderita dalam masa

pengobatan.

Tabel 4.39 Indikator Kinerja Pemberantasan Penyakit Kusta di Wilayah Kerja


Puskesmas Brebes Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Cakupan Sudah
1. Penanganan 14 100% 14 100 Memenuhi
Kasus Kusta Target
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

B. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

1. Pelayanan Kesehatan Jiwa

Tujuan program adalah untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa

sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan baik mencegah agar tidak

59
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

terjadi maupun mencegah agar tidak berkembang menjadi lebih buruk.

Kegiatan yang dilaksanakan :

a. Penyuluhan pada masyarakat umum melalui posyandu, puskesmas

keliling, perorangan dan keluarga pasien, pertemuan lintas sektoral

penemuan pasien

b. Pengobatan dan rujukan pasien

c. Kunjungan rumah Pencatatan dan pelaporan

Kegiatan Yang Dilakukan:

a. Kegiatan Dalam Gedung

Kegiatan dalam gedung dalam upaya kesehatan jiwa antara lain

penyuluhan, penemuan, pengobatan dan rujukan pasien.

b. Kegiatan Luar Gedung

Melakukan penyuluhan saat posyandu, Puskesmas keliling, Safari

kesehatan dan pertemuan lintas sektoral.

1) Pelayanan Kesehatan Jiwa

Mendata dan kunjungan rumah pada kasus kelainan jiwa atau

yang di pasung. Di Puskesmas Brebes memiliki 73 orang

dengan gangguan jiwa yang sudah mendapatkan pelayanan

kesehatan. Berikut ini adalah capaian kegiatan pelayanan

kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Brebes Tahun

2021.

Tabel 4.40 Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Jiwa di Wilayah Kerja


Puskesmas Brebes Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
Cakupan
Belum
Kunjungan
1. 199 100% 47 23,6 Memenuhi
rumah Pasien
Target
Jiwa
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tahun 2021

2) Pelayanan Kesehatan Olahraga

Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan

yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan

60
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

kebugaran jasmani melalui aktivitas fisik dan atau olah raga.

Dalam rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia

Sehat 2010, program kesehatan olahraga merupakan salah

satu program dari pokok program prilaku hidup sehat dan

pemberdayaan masyarakat. Kesehatan olahraga telah

ditetapkan sebagai salah satu indikator keberhasilan Prilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kesehatan Olahraga

(Kesorga) merupakan program pengembangan yang memiliki

kegiatan cukup banyak, dan dilaksanakan di masing-masing

wilayah desa di wilayah kerja Puskesmas Brebes.

3) Pelayanan Kesehatan Lansia

Puskesmas Brebes adalah “Puskesmas Santun Lansia” artinya

memberikan prioritas pada pasien dari pralansia mulai dari

nomor antrian yang dibedakan dari pasien umum untuk

diprioritaskan sampai ruangan tersendiri. Puskesmas Santun

Lansia, merupakan strategi pelayanan kesehatan bagi usia

lanjut sebagai bentuk penghargaan dan kepedulian terhadap

usia lanjut dengan segala kondisinya baik fisik, mental dan

psiko-sosial. Jumlah usia lanjut yang semakin meningkat,

harus menjadikan perhatian kita untuk dapat melakukan

pembinaan sedini mungkin agar mereka tetap terpelihara

kesehatan dan kemandiriannya. Tujuan Puskesmas “Santun

Lansia adalah :

a) Melakukan perencanaan terarah dalam pelayanan lansia

sesuai kebutuhan

b) Pelayanan proaktif, berkualitas

c) Kemudahan pelayanan

d) Menurunkan jumlah kesakitan

61
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

e) Mewujudkan lansia produktif dan bahagia

f) Mengembalikan kemampuan dan kepercayaan diri

lansia

Grafik 4.42 Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Usia >60 Tahun Per Desa Di
Puskesmas Brebes Tahun 2021

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


180
160 151 153
140 132 126 128 132
120 107
100
80
60
40
20
0
es r er i gi
ng bi ga
n
ut gk in
eb ta m je u g n l
Br b a a n Te liw
sa
r Sig Pa
g du Ka
P a Ke

Sumber : Laporan Bulanan Kesehatan Lansia Puskesmas Tahun 2021

4) Pelayanan Kesehatan Kerja

Upaya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

pekerja secara minimal dan paripurna meliputi upaya

peningkatan kesehatan kerja, pencegahan, penyembuhan

dan pemulihan PAK, PAHK, KAK oleh institusi pelayanan

kesehatan kerja dasar. Tujuan UKK adalah :

Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh

Puskesmas di kawasan industri dalam rangka meningkatkan

derajat kesehatan 21 masyarakat pekerja. Bagi Puskesmas

yang berada di wilayah kerja di kawasan industri, wajib

mengembangkan Upaya Kesehatan Kerja yang merupakan

kebutuhan dan masalah pada wilayah kerjanya. Untuk

melaksanakan UKK pada Puskesmas perlu kerja sama

dengan pengusaha, serikat pekerja, Dinas tenaga kerja,

Dinas Perindustrian. Pelayanan Kesehatan Kerja Pelayanan

Kesehatan Kerja dasar yaitu upaya yang diberikan kepada

62
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

masyarakat pekerja secara minimal oleh institusi pelayanan

kesehatan kerja dasar meliputi Pos UKK, Poliklinik

Perusahaan dan Puskesmas. Pos UKK sebagai suatu wadah

pelayanan kesehatan kerja yang berada di tempat kerja dan

dikelola oleh pekerja itu sendiri (kader) yang berkoordinasi

dengan Puskesmas sebagai Pembina dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja untuk

meningkatkan produktivitas kerjanya. Adapun pada Pos

UKK kelompok kader mempunyai peranan sebagai :

1) Pembina dan penanggung jawab pelayanan kesehatan

kerja

2) Pelaksana Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)

3) Koordinator penyediaan fasilitas alat keselamatan kerja

4) Koordinator kegiatan pencatatan dan pelaporan.

Adapun capaian kinerja UKK dapat dilihat pada Tabel 4.60

dibawah ini :

Tabel 4.43 Indikator Kinerja UKK di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes


Tahun 2021
Target Capaian 2021
No. Indikator Sasaran Ket.
(%) Absolut %
1. Kunjungan dan 71 100% 71 100% Sudah
Pembinaan Memenuhi
Kesehatan Target
Kerja
2. Pembentukan 1 100% 1 100% Sudah
dan Memenuhi
Pembinaan target
Pos UKK
Sumber : Laporan PKP Puskesmas Tahun 2021

Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

yaitu :

 Kesulitan mengumpulkan para pekerja

63
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

 Waktu yang diberikan perusahaan terutama dalam

memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan

terbatas

 Pemeriksaan yang sudah dijadwalkan terkadang tidak

terlaksana karena kesibukan dari perusahaan tersebut

 Keterbatasan SDM yang dimiliki

5) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

(YANKESTRADKOM)

Pengembangan kesehatan tradisional di pukesmas

ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan

pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan TOGA dan

akupresur. Hal ini sejalan dengan indikator rencana

strategis (RENSTRA) Kementerian Kesehatan di bidang

Pelayanan Kesehatan Tradisional, alternatif dan

komplementerer tahun 2021-2024.

 TOGA

Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis

tanaman obat pilihan yang ditanam di pekarangan

rumah atau lingkungan sekitar rumah. Tanaman obat

yang dipilih biasanya tanaman obat yang dapat

digunakan untuk pertolongan pertama atau obat – obat

ringan seperti deman dan batuk. Tanaman obat yang

sering ditanam di pekarangan rumah antara lain sirih,

kunyit, temulawak, kumis kucing, sambiloto, dan lain –

lain. Tanaman obat keluarga selain digunakan sebagai

obat juga memiliki beberapa manfaat lain yaitu :

 Dapat dimanfaatkan sebagai penambah gizi keluarga

seperti Tomat, pepaya, timun, dan bayam

64
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

 Dapat dimemanfaatkan sebagai bumbu atau

rempah-rempah masakan seperti cabai, kunyit,

kuncur, jahe, serai, dan daun salam.

 Dapat menambah keindahan (estetis)/menambah

keasrian pekarangan karena ditaman di pekarangan

rumah seperti mawar, melati, bunga matahari,

kembang sepatu, tapak dara dan kumis kucing.

Tanaman obat – obatan dapat ditanam dalam pot – pot

atau dilain sekitar rumah. Apabila lahan yang dapat

ditanami cukup luas, maka sebagaian hasil panen dapat

dijual dan untuk menambah penghasilan keluarga.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat

tentang pentingnya membudiyakan tanaman obat

keluarga akan terus dilaksanakan penyuluhan dan

pembinaan kepada keluarga dalam wilayah Puskesmas

Brebes.

Kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut :

 Pengumpulan Data Dan Penjaringan Masyarakat

Yang Memiliki. Tujuan adalah untuk mengetahui

sudah berapa banyak kepada keluarga di masing –

masing desa yang mempunyai TOGA. Sasaran dalam

kegiatan ini Kepala keluarga di masing – masing

desa.

 Penyuluhan TOGA. Tujuan adalah Memberikan

informasi kepada masyarakat dan institusi tentang

manfaat TOGA. Sasarannya Masyarakat & Anak

sekolah.

 Pembinaan Dan Bimbingan Terhadap Masyarakat.

Tujuannya adalah membina dan membimbing

65
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

masyarakat yang sudah memiliki TOGA agar dapat

memanfaatkannya dengan baik. Sasarannya

Masyarakat yang sudah memiliki TOGA. Hasil

pembinaan dan bimbingan sudah dilaksanakan

dengan baik sesuai dengan jadwal.

Tetapi karena masih dalam masa pandemi COVID19

kegiatan tersebut untuk sementara ditunda.

 Akupressure

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan tradisional. Sesuai PERMENKES

nomor 1186/MENKES/PER/XI/1996 tentang

pemanfaatan akupuntur di fasilitas pelayanan

kesehatan, maka metode pelayanan kesehatan

tradisional yang dapat diselenggarakan di fasilitas

pelayanan kesehatan adalah akupuntur. akupuntur yang

diselenggarakan di puskesmas tidak menggunakan

jarum dan dikenal sebagai AKUPRESUR. Akupresur

adalah upaya terapi fisik berupa rangsangan pijatan

atau tekanan pada titik akupuntur/akupresur dengan

tujuan perawatan kesehatan (peningkatan kondisi

tubuh, pencegahan penyakit, penyembuhan, serta

pemulihan kondisi setelah sakit) yang telah digunakan

oleh masyarakat sejak dulu kala sebagai bagian dan

upaya untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan

kesehatan.

Tujuan :

66
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

 Tujuan Umum: Meningkatnya pendayagunaan

pengobatan tradisional (akupresur) dalam rangka

mencapai derajat kesehatan yang optimal.

 Tujuan Khusus:

- Puskesmas dapat melaksanakan pelayanan

pengobatan tradisional akupresur untuk

memelihara kesehatan, meningkatkan

kesehatan, mencegah dan mengatasi gangguan

kesehatan ringan secara mandiri oleh individu,

keluarga, kelompok/masyarakat.

- Puskesmas dapat menjadi fasilitator asuhan

mandiri pemanfaatan akupresur dalam rangka

memelihara kesehatan, meningkatkan

kesehatan, mencegah dan mengatasi gangguan

kesehatan ringan secara mandiri oleh individu,

keluarga, kelompok/masyarakat.

Alur pelaksanaan dimulai dari pasien datang dan

langsung dilakukan pemeriksaan dan penegakaan

diagnosa oleh dokter. Penegakkan diagnosa oleh dokter

tetap secara konvensional. Selanjutnya dilakukan

pengisian surat persetujuan pasien atas tindakan

alternatif komplementerer (inform consent), pengsisian

surat permintaan pasien atas pelayanan kesehatan

alternatif dan komplementerer (request consent) serta

memilih pilihan terapi yang diberikan dokter seperti

konvensional saja, konvensional + pelayanan kesehatan

tradisional (komplementer) atau murni pelayanan

kesehatan tradisional (alternatif). Hal yang harus

diperhatikan ketika memberikan pelayanan kesehatan

67
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

tradisional dan kompelementer yaitu pemberi tindakan

diberikan oleh tenaga kesehatan yang mendapat

pelatihan khusus di bidang tradisional, alternatif dan

komplementerer (dalam pengawasan dokter).

6) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat

Upaya Kesehatan Gigi di Puskesmas ini pada dasarnya di

bagi dalam beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Pembinaan / Pengembangan

2. Pelayanan Asuhan pada kelompok Rawan

3. Pelayanan Medik Gigi Dasar

4. Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan Umum : Tercapainya derajat Kesehatan Gigi

masyarakat yang optimal

Tujuan Khusus :

1. Meningkatnya kesadaran, Sikap perilaku masyarakat

dalam kemampuan pelihara diri (Self Care) dibidang

Kesehatan Gigi dan Mulut dan mau mencari

pengobatan sedini mungkin.

2. Menurunnya Prevalensi penyakit Gigi dan Mulut

yang banyak di derita masyarakat dengan upaya

perlindungan / pencegahantanpa mengabaikan

upaya penyembuhan dan pemulihan,terutama pada

kelompok masyarakat yang rawan

3. Terhindarnya / berkurangnya gangguan fungsi

kunyah akibat kerusakan / penyakit gigi dan mulut

Pencapaian program UKGM Puskesmas Brebes

Tahun 2021 belum dapat dilaksanakan karena masih

dalam masa pandemi.

68
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Puskesmas Brebes memiliki 7 desa maka kami

melaksanakan UKGM berdasarkan jumlah Posyandu

yang ada. Kegiatan UKGM berintegrasi dengan kegiatan

puskesmas Keiling dan kegiatan mobil sehat setiap

tahunnya. Pemeriksaan dan perawatan yang diberikan

pada kelompok rawan penyakit gigi dan mulut adalah

sebagai berikut: Untuk frekuensi pembinaan petugas

kesehatan dalam bidang kesehatan gigi dan mulut ke SD

dilaksanakan 3 kali per tahun per SD yaitu pada saat :

1) Penjaringan 2) Pelatihan dokter kecil 3) Pada saat

UKGS dengan sikat gigi masal dan pemeriksaan

kesehatah gigi anak kelas I dan kelas II. Untuk cakupan

upaya pelayanan pengobatan komperhensif pada anak

sekolah mencakup 80 % dari jumlah murid kelas selektif

yang memerlukan perawatan.

C. Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium

1. Pelayanan Pemeriksaan Umum

Upaya pelayanan kesehatan dalam gedung yang dilaksanakan di

Puskesmas Brebes meliputi pelayanan rawat Jalan.

2. Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut

Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan perawatan gigi

dengan jenis-jenis pelayanan seperti: ekstraksi gigi, pembersihan plak dan

karang gigi, penambalan gigi dan pemeliharaan gigi. Unit ini dilengkapi

dengan 1 dental unit yang ditangani oleh 1 orang dokter gigi dan 3 orang

perawat gigi. Jumlah kunjungan di Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 2021

dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

69
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 4.44 Jumlah Kunjungan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Brebes Tahun 2021

Jumlah Jenis Kelamin Jenis Kunjungan


No. Bulan
Kunjungan L P B L
1. Januari 136 53 83 124 12
2. Februari 122 52 70 103 19
3. Maret 162 86 96 121 61
4. April 150 62 88 145 5
5. Mei 173 73 100 173 0
6. Juni 139 57 82 134 5
7. Juli 96 53 43 95 1
8. Agustus 123 57 66 114 9
9. September 173 64 108 166 6
10 Oktober 282 126 156 214 68
11. Nopember 431 161 270 289 142
12. Desember 410 161 249 265 145
Sumber : Laporan Bulanan Upkes Puskesmas Tahun 2021

3. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP

Pelayanan KIA di Puskesmas Brebes memiliki pelayanan dalam gedung

diantaranya:

a) Pemeriksaan Ibu hamil :

Pelayanan ANC terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang

kompeten

1) Anamnesa

2) Pemeriksaan : fisik (umum/kebidanan) psikologis (kejiwaan) ibu

hamil dan lab (atas indikasi)

3) Penanganan dan tindak lanjut kasus (sesuai risiko yg ada)

b) Standar pelayan minimal Ibu hamil :

1) Timbang BB dan ukur TB

2) Ukur LILA

3) Ukur Tekanan darah

4) Ukur Tinggi fundus uteri

5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)

6) Tentukan presentasi janin

7) Pemberian imunisasi TT lengkap

8) Pemberian Tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan

9) Permeriksaan lab rutin dan khusus(PMS)

70
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

10) Tatalaksana/ penanganan kasus

11) KIE Efektif (Temu wicara/konseling) termasuk Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan KB

pasca persalinan

c) Pemeriksaan laboratorium rutin ibu

d) Pertolongan persalinan normal dan mampu PONED di Puskesmas

Brebes

e) Pelayanan Ibu Nifas meliputi : Pemeriksaan TD, Nadi, Respirasi, suhu,

Pemeriksaan tinggi FU (involusi uterus), Pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran pervaginam lainnya. Pemeriksaan payudara dan anjuran

ASI eksklusif 6 bln, Pemberian kapsul vit A 200.000 IU 2x (sgr stlh

melahirkan dan 24 jam berikutnya), Pelayanan KB pasca salin

f) Penanganan Neonatal

MTBS Program mencakup manajemen terpadu bayi muda umur 1 hari-

2 bulan, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Pengembangan pendekatan

MTBS adalah keterpaduan pelayanan tidak hanya kuratif saja, namun

sekaligus pelayanan preventif seperti imunisasi, pemberian Vit A, menilai dan

memperbaiki cara pemberian ASI serta memberikan konseling kepada ibu

tentang cara merawat dan mengobati anak sakit di rumah.

4. Pelayanaan Kegawat Daruratan

Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat kegawat daruratan,

yang terdiri dari kasus darurat bedah dan darurat non bedah. Unit ini

ditangani oleh 2 orang perawat. Untuk menunjang kinerja dan kelancaran

pelayanan selama 24 jam.

5. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP

Pelayanan gizi meliputi klinik gizi buruk 461 kunjungan, konsultasi gizi untuk

ibu hamil 965 kunjungan, konsultasi gizi untuk prolanis 10 orang.

6. Pelayanan Kefarmasian

71
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Obat dan perbekalan kesehatan merupakan sarana penunjang keberhasilan

pelayanan kesehatan khususnya penyembuhan penyakit. Kedudukan obat

dalam pelayanan kesehatan sangat penting, karena itu jumlah persediaan,

distribusi dan pelayanan obat diharapkan menjangkau seluruh lapisan

masyarakat Penyediaan kebutuhan obat dan perbekalan di puskesmas selama

ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten. Disamping itu puskesmas juga

mengusulkan ke BLUD untuk kebutuhan obat-obatan bila pemenuhan obat-

obatan dari dinas kesehatan kurang sesuai dengan kebutuhan dari Puskesmas.
Tabel 4.49 Sepuluh Besar Penggunaan Obat Terbanyak di Puskesmas Brebes 2021

No. Nama Obat Jumlah


1. Tablet Tambah Darah 233.180
2. Parasetamol 500mg 82.709
3. Asam Askorbat 50mg 58.611
4. Amoksilin 500mg 50.125
5. Klorpniramin 4 mg 47.266
6. Dexametason 0,5 mg 36.403
7. Vitamin B Complex 25.644
8. Guafenesia 200mg 22.266
9. Thiamina HCL 50mg 21368
10. Antasida Doen 20.175
Sumber : LPPO Puskesmas Tahun 2021

7. Pelayanan Laboratorium

Laboratorium merupakan penunjang dalam upaya menentukan

diagnose penyakit pasien secara tepat dan akurat. Tindakan atau treatment

medis yang akan diberikan kepada pasien sangat mempertimbangkan hasil

laboratorium yang diperoleh. Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat

dilaksanakan di Puskesmas Brebes terdiri dari : pemeriksaan kimia klinik dan

pemeriksaan rutin. Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu

pemeriksaan penunjang untuk memperkuat penegakan diagnosa suatu

penyakit. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan di Puskesmas

Brebes meliputi pemeriksaan darah, urine, kimia darah, gula darah, darah mal

dan BTA. Jenis dan jumlah pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan di

Puskesmas Brebes dapat dilihat pada tabel berikut.

72
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 4.45 Jenis dan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Brebes


Tahun 2021
No. Jenis Pemeriksaan Jumlah Kunjungan
1. Tes Kehamilan 575
2. Protein Urin 346
3. Glukosa Urin 345
4. Glukosa Darah 511
5. Asam Urat 144
6. Kolesterol 119
7. Hemoglobin 2.013
8. Golongan Darah 618
9. Fiksasi BTA 557
10. VCT 1.253
11. Sifilis 1.469
12. HbsAg 1.243
Sumber : Laporan Laboratorium Puskesmas Th. 2021

D. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1. Puskesmas Pembantu

Peskesmas Brebes memiliki wilayah kerja yang cukup luas terdiri dari 2

kelurahan dan 5 desa untuk memberikan pelayanan yang menjangkau ke

semua desa Puskesmas Brebes memiliki beberapa jaringan diantaranya :

Pustu Pagejugan, PKD Brebes, PKD Pasarbatang, PKD Sigambir, PKD

Kedunguter, PKD Pagejugan, PKD Tengki dan PKD Kliwlingi

2. Puskesmas Keliling

Puskesmas Keliling dilakukan setiap bulan di semua desa di wilayah kerja

Puskesmas Brebes sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh desa dan

telah disepakati saat Minilokakarya Lintas sektoral, dimana dalam

kegiatannya terintegrasi dengan beberapa kegiatan Upaya Kesehatan

Masyarakat lainnya seperti posbindu penyakit tidak menular, posyandu

lansia, posyandu bayi dan balita.

c. Bidan Desa

d. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

73
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

Tabel 4.47 Daftar Nama Jejaring di Wilayah Kerja Puskesmas Brebes

STATUS KETENAGAAN KESEHATAN


NO NAMA KLINIK ALAMAT REKAM
AKTIF TIDAK DOKTER BIDAN PERAWAT ANALIS
MEDIS
1 Bayangkara Brebes 1 1 1 0 0
2 Kartika Pratama Brebes 1 1 1
3 PT. KAI Brebes 1 1 1
4 Utama Budi Asih Brebes 1 1 1
5 Anisa Brebes 1 10 22
6 Citra Estetika Brebes 1 1 8
7 Mitra Medika Brebes 1
8 Assyifa Brebes 1 1 12
9 Sehat Setia Brebes 1 1

STATUS KETENAGAAN
NO NAMA BPM ALAMAT
AKTIF TIDAK DOKTER BIDAN PERAWAT
1 Ghodiyanti, S.ST Brebes 1 1
2 Siti Solikha, Amd.Keb Brebes 1 1
3 Indah Purnamasari, Amd.Keb Brebes 1 1
4 Lina Kurniawati, Amd. Keb Pasarbatang 1 1
5 Rosita Abaetun, Amd.Keb Pasarbatang 1 1
6 Beta Nurdahlia, Amd.Keb Pasarbatang 1 1
7 Sufi Kristiyani, Amd.Keb Sigambir 1 1
8 Ning Waryatun, Amd.Keb Pagejugan 1 1
9 Noor Indah W., Amd.Keb Sigambir 1 1
10 Endang Susilowati, Amd.Keb Kedunguter 1 1
11 Laeli Amelia, Amd.Keb Kedunguter 1 1
12 Sutati, Amd.Keb Tengki 1 1
13 Indrianingsih, Amd.Keb Tengki 1 1
14 Anikhotul atiyah, Amd.Keb Kaliwlingi 1 1
15 Silfi Hidayati, Amd.Keb Kaliwlingi 1 1
16 Sutriati, Amd.Keb Brebes 1 1
17 Dewi Sartika Pagejugan 1 1
18 Purwanti Pasarbatang 1 1
19 Diah sarasawati Pagejugan 1 1
20 Rosidah Pasarbatang 1 1
21 Sri Harsini, Amd.Keb Brebes 1 1
22 Elvi syahrini Pasarbatang 1 1
23 Nur Laleli Romadoni Pasarbatang 1 1
24 Seikonani Brebes 1 1
25 Wiwin endarwati Pasarbatang 1 1
26 Ulfia Handayani Pasarbatang 1 1
27 Fida Melisa Brebes 1 1
28 Wiwik Mulyanah Pasarbatang 1 1
29 Yohana Sulistianingsih Brebes 1 1
30 Fitria Dini Pasarbatang 1 1

74
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

STATUS
NO NAMA APOTIK ALAMAT
AKTIF TIDAK
1 Sumber Waras Rejeki Pasarbatang 1
2 Budi Asih Brebes Ahmad Yani 1
3 Kimia Farma Brebes Ahmad Yani 1
4 Ben Waras Pasarbatang Ah. Dahlan 1
5 Kedunguter Kedunguter Rt. 04/01 1
6 Saras Brebes Diponegoro 1
7 Brebes Brebes 1
8 Putra sari Brebes 1
9 Bina Aneka Brebes 1
10 Puspa Brebes 1
11 Permata Brebes 1
12 Citra Estetika Brebes 1
13 Mugi Sehat Brebes 1
14 Annufus Brebes 1
15 Madinah Pasarbatang 1

75
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

BAB V

PENUTUP

A. KEPENDUDUKAN

1. Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Brebes tahun 2021 adalah 82.475

jiwa;

2. Jumlah KK di wilayah Puskesmas Brebes tahun 2021 adalah 34.170 KK ;

3. Sex ratio 1 : 1 yaitu penduduk perempuan 40.701 dan penduduk laki-laki

41.774

4. Kepadatan penduduk 2.408 jiwa/km2. Jumlah penduduk per keluarga

34.170 KK.

B. SUMBER DAYA PUSKESMAS

1. Jumlah tenaga sebanyak 86 orang yang terdiri dari tenaga medis sampai

staf adiministrasi dan pramu kantor

2. Fasilitas pelayanan dan ruangan terbagi menjadi 25 ruang dari pendaftaran

sampai ruang Tata usaha

3. Sarana dan prasarana yang ada sudah sesuai standar PMK tentang

Puskesmas

4. Pembiayaan puskesmas bersumber dari BLUD dan BOK

C. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

1. Umur harapan hidup didapatkan sebesar 66,97 tahun dari 65 kematian

2. Angka Kematian :

a. Angka kematian bayi 5 kasus dari 1.369 kelahiran hidup;

b. Angka kematian balita 7 kasus dari 4.093 jiwa balita;

c. Angka kematian ibu 3 kasus dari 1.369 kelahiran hidup;

3. Angka kesakitan

a. TB Paru klinis ditemukan 87 kasus sedangkan TB Paru positif sebanyak

22 kasus dan 21 kasus (90%) sembuh.

b. Penyakit demam berdarah dari 45 kasus yang tersebar di 7 desa dan

ditemukan 3 kasus meninggal dunia karena DBD

76
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

c. Kusta terdapat 11 kasus yang semuanya tipe MB

d. Diare menyerang 690 kasus dan ditangani 9,3%

e. HIV terdapat 2 kasus

f. Pneumonia balita 85 kasus dengan ditangani sebanyak 29,7%

g. Difteri tidak ditemukan kasusnya

4. PD3I seperti Tetanus, AFP dan Campak tidak ada kasus

5. Kejadian luar biasa

KLB terjadi di Kelurahan Brebes dan Pasarbatang yaitu DBD.

D. SITUASI UPAYA KESEHATAN

1. UKM Esensial

a. Pelayanan Promkes

Semua kegiatan hampir tercakup 100%, hanya pada proporsi rumah

tangga sehat masih 75%

b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Kegiatan kesehatan lingkungan belum sepenuhnya mencapai target

seperti pada sarana air minum, cakupan inspeksi higiene dan sanitasi

makanan dan minuman, cakupan inspeksi penyehatan tempat

pembuangan sampah dan limbah, cakupan pengawasan sanitasi TTU,

cakupan pembinaan pengawasan kantin sekolah, cakupan pengendalian

vektor

c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

Kegiatan yang belum memenuhi target pada K4, Bumil Resti dideteksi

oleh masyarakat, KN1, KN3, Cakupan Neonatal dengan komplikasi,

Cakupan Pelayanan Bayi Baru Lahir

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kasus gizi buruk masih menjadi masalah yang harus terus

ditindaklanjuti.

e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

- Cakupan imunisasi dasar lengkap belum memenuhi target

- Pelayanan kesehatan sesuai standar pada penderita TBC

77
Profil Kesehatan Puskesmas Brebes Tahun 2021

- Program pemberantasan penyakit DBD sebanyak 46 kasus dan yang

meninggal 3 orang

- Pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV AIDS mencapai 70,24%

2. UKM Pengembangan

a. Pelayanan kesehatan jiwa

Cakupan kunjungan rumah pasien jiwa sudah memenuhi target

b. Pelayanan Kesehatan Olahraga

Kegiatannya dilaksanakan di masing-masing wilayah desa dan dip

Puskesmas sendiri untuk karyawan.

c. Pelayanan Kesehatan Lansia

Adanya layanan Puskesmas Santun Lansia memberikan prioritas pada

pasien lansia.

3. UKP Kefarmasian dan Laboratorium

Pelayanan UKP meliputi pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan

kesehatan gigi dan mulut, pelayanan KIA dan KB yang bersifat UKP,

pelayananan kegawatdaruratan, pelayanan gizi yang bersifat UKP,

pelayanan kefarmasian dan pelayanan laboratorium

4. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a. Puskesmas Pembantu terdapat di Desa Pagejugan dan ada 7 PKD di

masing-masing desa

b. Puskesmas Keliling

c. Bidan Desa

d. Jejaring fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti Klinik, BPM dan Apotik

78

Anda mungkin juga menyukai