Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus


melaksanakan managemen dengan baik. Managemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan
efisien. Managemen Puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan
satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.

Salah satu fungsi penting dari manajemen puskesmas adalah fungsi perencanaan yang
merupakan langkah awal dari proses manajemen disamping fungsi lainnya seperti
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan lain-lain. Perencanaan merupakan penentuan
dari suatu tindakan yang akan dilaksanakan, tanpa perencanaan maka tidak ada sesuatu yang
diorganisir, digerakkan dan diawasi. Dengan demikian perencanaan merupakan suatu keharusan
yang penting dalam suatu sistem manajemen modern sehingga dapat dilaksanakan kegiatan
peningkatan kesehatan masyarakat.

B. PENGERTIAN
Secara umum perencanaan dapat dikatakan sebagai suatu proses penyusunan yang
sistematis mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan sering pula
diartikan sebagai cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber daya yang
ada supaya lebih efisien dengan memperhatikan keadaan lingkungan ekonomi dan lain-lain.

Berdasarkan pengertian perencanaan kesehatan dapat diartikan sebagai usaha untuk


merinci kegiatan-kegiatan upaya kesehatan dalam mengatasi alokasi sumber daya se-efisien
mungkin dalam rangka pencapaian status kesehatan masyarakat yang dikehendaki dalam

1
periode tertentu pada masa yang akan datang. Dengan demikian perencanaan tingkat
puskesmas dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau
mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya untuk
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi
masalah-masalah kesehatan setempat.

C. TUJUAN

Meningkatkan kemajuan manajemen puskesmas dalam mengelola kegiatan dalam upaya


meningkatkan fungsi puskesmas sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan
upaya kesehatan diwilayah kerjanya.

Suatu perencanaan pada pokoknya dapat ditemukan sebagai berikut :

1. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menggerakkan dan melaksanakan


upaya yang efektif dan efisien guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
2. Perencanaan memudahkan pengawasan, pengendalian dan penilaian, karena faktor-
faktor dan indikator-indikator upaya yang disajikan berupa sasaran yang sudah jelas
digariskan dalam suatu produk perencanaan.
3. Perencanaan memungkinkan dapat dipertimbangkan situasi dimasa depan yang ingin
dicapai dengan lebih seksama, hal ini meliputi baik hambatan, dorongan maupun
potensi yang ada. Maka inti dari perencanaan pada hakekatnya adalah menentukan
prioritas masalah dan langkah-langkah serta alokasi sumber daya yang mungkin dapat
disediakan.

D. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan fungsi pokok puskesmas, Puskesmas Rembon melakukan 3 fungsi pokok
pelayanan yaitu :
1. Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka meningkatkan
status kesehatan masyarakat.
2. Mengurangi penderita sakit.
3. Membina masyarakat di wilayah kerja untuk berperan serta aktif dan diharapkan mampu
memberikan pertolongan pertama baik bagi diri sendiri maupun pada orang lain di
bidang kesehatan.
Maka pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas Rembon adalah sebagai
berikut:

2
1. Promotif.
2. Preventif.
3. Kuratif.
4. Rehabilitatif.
Bertolak dari keempat pelayanan tersebut diatas maka usaha pokok Puskesmas Rembon
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:

1. Upaya Kesehatan Esensial meliputi:

- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan
- Perbaikan Gizi Masyarakat
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Kesehatan Ibu dan anak termasuk KB
2. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi:

- Upaya Kesehatan Sekolah


- Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
- Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
- Upaya Kesehatan Usia Lanjut
- Upaya Kesehatan Olahraga
- Upaya Kesehatan Jiwa
- Upaya Kesehatan Indra
- Pembinaan Pengobatan Tradisional
Upaya pelayanan penunjang dari kedua pelayanan tersebut antara lain upaya
laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan.

E. VISI, MISI DAN STRATEGI


VISI : Mewujudkan Masyarakat Malimbong Balepe yang Berperilaku Hidup Sehat
dan Mandiri Tahun 2021.

MISI :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.


2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.

3
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan
masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan mutu perorangan, keluarga, masyarakat,
dan lingkungannya.
MOTTO : Melayani dengan Hati

Tata Nilai :
R Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin

E Empati

M Mudah

B Bersahaja

O Optimis

N Nyaman

4
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Situasi Umum
Tahap penyusunan perencanaan tingkat puskesmas terdiri dari dua tahap yaitu Tahap
Persiapan dan Tahap Analisa Data.
Pada tahap persiapan dilakukan :
1. Kepala Puskesmas membentuk tim penyusunan PTP
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman PTP dan juknis terbaru kepada tim
agar dapat memahami pedoman tersebut.
3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan kabupaten/propinsi dan pusat
4. Pengumpulan data
Sementara pada tahap analisa data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang dihadapi oleh puskesmas.

1. Geografi
Puskesmas Rembon terletak di Lembang Kole Barebatu Kecamatan Malimbong Balepe
Kabupaten Tana Toraja yang merupakan tempat yang mudah dijangkau karena dilalui oleh jalur
angkutan umum.
a) Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Rembon
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bittuang dan Kecamatan Saluputti;
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mamasa Propinsi Sulawesi Barat;
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rembon;
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rembon dan Kecamatan
Bonggakaradeng;
b) Luas Wilayah
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Rembon ± 211,47 km2.
Meliputi 5 Lembang dan 1 Kelurahan seperti yang ditunjukkan dalam table 1. yang
terdiri atas :
 Lembang Kolebarebatu dengan luas wilayah : 26,23 km²

5
 Lembang Kolesawangan dengan luas wilayah : 28,23 km²
 Kelurahan Malimbong dengan luas wilayah : 22,38 km²
 Lembang Lemo Menduruk dengan luas wilayah : 42,64 km²
 Lembang Leppan dengan luas wilayah : 42,35 km²
 Lembang Balepe dengan luas wilayah : 49,21 km²

2. Demografi
a) Distribusi penduduk
1) Jumlah Penduduk : 9824 Jiwa
 Laki-laki : 4699 Jiwa
 Perempuan : 5125 Jiwa
2) Jumlah KK : 2300 KK

3. Organisasi
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang bertangggungjawab
langsung kepada Dinas Kesehatan yang merupakan perpanjangantangan tugas yang ada di
kecamatan.
a) Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing –
masing puskesmas.Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi sebagai
berikut :
1) Kepala Puskesmas
2) Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
pengelolaan ;
- Data dan informasi

6
Tabel 1. Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Kabupaten Tana Toraja Tahun 2018

Jumlah Sekolah Jml. Fasilitas Yan. Kesehatan


Jarak
Nama Luas WaktuTempuh Jumlah
No Ke Jml Jml Polindes /
Lembang/ Wil Ke Puskesmas Dusun TK / Pos Pos
Pusk Rmh KK SD SLTP Pustu Bides POSKESDE Ket
Kelurahan ( Km2 ) ( mnt) PAUD yandu lain
(Km) S

1 Kolebarebatu 26,2 2 10 menit 3 251 1 1 - - 1 - 1 0 -

2 Kolesawangan 28,7 5 20 menit 3 249 1 1 - - 1 - 1 0 -

3 Malimbong 22,4 7 30 menit 4 464 2 2 1 - 1 - 2 0 -

Lemo -
4 42,6 8 50 menit 4 535 4 1 - - 1 1 3 0
Menduruk
5 Leppan 42,4 13 1,5 Jam 4 563 3 1 2 1 1 1 3 0 -

6 Balepe 49,2 35 3,5 Jam 4 450 1 4 3 1 1 1 4 0 -

-
JUMLAH 211.47 22 2512 12 10 6 2 6 3 14 0

7
- Perencanaan dan penilaian
- Keuangan
- Umum dan Kepegawaian
3) Unit pelaksanaan teknis fungsional puskesmas :
- Upaya Kesehatan masyarakat
- Upaya Kesehatan Perorangan
4) Jaringan Pelayanan Puskesmas :
- Unit Puskesmas Pembantu
- Unit bidan di desa/ Poskesdes

b) Jenis dan Jumlah Pegawai


Untuk melaksanakan tugas yang ada di Puskesmas maka didukung oleh petugas
dan staf yang terdiri dari berbagai jenis profesi fungsional yaitu tenaga dokter umum,
perawat, perawat gigi, bidan, gizi, dan asisten apoteker. Dengan jumlah pegawai 27
orang.

c) Data Ketenagaan
Tenaga Puskesmas Rembon berjumlah 27 orang dengan rincian seperti yang
ditunjukkan pada tabel 2a.

d) Jenis dan Jumlah Pemakaian Obat serta Bahan Habis Pakai Medis
Jumlah pemakaian obat terbanyak periode Januari s/d Desember 2018, dapat
di lihat pada table 2b 1.

Tabel 2.a. Data Ketenagaan Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018
No Pendidikan Jumlah

1 Sarjana Kedokteran 1
2 Sarjana Kedokteran Gigi -
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat -
4 Sarjana Keperawatan 2
5 Sarjana Kebidanan 1
6 D III Keperawatan 3
7 D III Kebidanan 8
8 D III Gizi 1
9 D III Kesehatan Lingkungan -
10 D III Analis -

8
11 D III Farmasi -
12 Bidan 4
13 Perawat 4
14 Perawat Gigi 1
15 SMA / Pekarya -

Tabel 2b. 1. Pemakaian Obat Terbanyak Selama Tahun 2018

NO JENIS OBAT JUMLAH KET


1. Chlorpheniramine Maleat (CTM)
50215
tab 4 mg
2. Amoxicillin Kaplet 500 mg 47280
3. Parasetamol Tablet 500 mg 37981
4. Asam Askorbat (Vit.C) Tablet 50 mg 37787
5. Dexamethasone Tablet 0.5 mg 31575
6. Antasida Doen Tablet Kombinasi 31100
7. Guaifenisin Tablet 100 mg 23850
8. Vitamin B Kompleks Tablet 20985
9. Amoxicillin Kapsul 250 mg 12025
10. Amlodipine Tablet 5 mg 9000

Sedangkan jumlah pemakaian bahan habis pakai (BHP) Medis dapat di lihat
seperti pada tabel 2b 2.

Tabel 2.b 2. Pemakaian Bahan Habis Pakai Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe
Tahun 2018
NO. JENIS BAHAN HABIS PAKAI JUMLAH PEMAKAIAN KETERANGAN
A. POLI GIGI
1. Scandonest isi 50 ampul 1 Dos
2. Hanscun isi 100 l 6 Dos
3. Masker isi 50 l 3 Dos
4. Kapas 2 roll
5. Betadine 5 botol
6 Alkohol 3 botol
7. Carpule isi 100 2 dos
8. Chlor etil 6 botol Ampra dari apotek
9. Kasa steril 45 Bungkus Ampra dari apotek
B. UGD
1. Alkohol 8 botol Ampra dari apotek
2. Abocate 24 buah Ampra dari apotek
3. Betadine 15 botol Ampra dari apotek
4. Masker 10 box

9
NO. JENIS BAHAN HABIS PAKAI JUMLAH PEMAKAIAN KETERANGAN
5. Handscoon 15 box
6. Kassa Gulung 5 roll
7. Kasa steril 5 roll Ampra dari apotek
8. Infus set 10 set Ampra dari apotek
9. kapas 9 roll Ampra dari apotek
10. Lidocain 100 ampul Ampra dari apotek
11. Needle 10 buah
12. O2 tabung selang isi ulang 8 tabung
13. Plester 6 roll Ampra dari apotek
14. Rivanol 10 botol Ampra dari apotek
15. RL 34 botol Ampra dari apotek
16. Suprature 1 bungkus
17. Spoit 3 cc 100 batang Ampra dari apotek
18. Spoit untuk TT 3 cc 100 batang Ampra dari apotek
19. Pleaster 15 buah Ampra dari apotek
C LABORATORIUM
1. Objek glass 4 box
2. Blood lancet isi 200 4 box
3. Spiritus 5 botol
4. Lisol 10 Botol
5. Rivanol 12 botol
6. Masker 4 box
7. Handscoon 7 box
Sedangkan keadaan peralatan kesehatan Puskesmas Rembon dapat dilihat pada table 2.c.

Tabel 2.c. Keadaan Peralatan Kesehatan Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe
Tahun 2018

Kondisi
Berfungs Tidak
No Jenis Alat Jumlah Keterangan
i Berfungsi
I KB Set
a. Tensimeter 1 v Jumlah terbatas
b. Stetoskop 1 v Jumlah terbatas
II KIA set
a. Tensimeter 2 v Jumlah terbatas
b. Stetoskop 2 v Jumlah terbatas
c. Termometer 1 v
d.Diagnostik
1 v Jumlah terbatas
Set
III UKS Kit - - -
IV IUD Kit 2 set v Kondisi Baik
V Dental Unit 1 set v Kondisi Rusak
VI Dental Kit 1 set v
Laboratorium
VII 1 set v Kondisi Baik
Set
VII Partus Set 2 set v Lengkap

10
Kondisi
No
I Jenis Alat Jumlah Keterangan
Diagnostik Tidak lengkap/
IX 1 set v
Klinis jumlah terbatas
X Diagnostik Kit 1 set v Jumlah terbatas
UGD set 1 set v terbatas
Sentrifuge 1 set v Kondisi Baik
Sterilisator 3 set v Kondisi Baik

Sumber pembiayaan kesehatan Puskesmas Rembon dapat dilihat seperti pada table
2.d.

Tabel 2.d. Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun
2018

No Uraian Alokasi Realisasi

Total %

1 JKN (JAN-DES) Rp. 724.786.795 Rp. 695.355.470 95.94%

2 BOK (jan-des) Rp. 460.000.000 Rp. 453.905.000 98.67 %

Jumlah Rp. 1.184.786.795 Rp. 1.149.260.470 97 %

e) Sarana dan Prasarana

a. Fasilitas dan Sarana Kesehatan di Wilayah Puskesmas Rembon :

Puskesmas Pembantu berjumlah 2 unit, Poskesdes berjumlah 1 unit, dan Polindes


berjumlah 2 unit:

 Pustu Appangbatu yang terletak di Lembang Leppan

 Pustu Sanik yang terletak di Lembang Balepe

 Polindes Menduruk terletak di Lembang Lemo Menduruk

 Polindes Leppan terletak di Lembang Leppan

 Poskesdes Duayan terletak di Lembang Balepe

11
b. Sarana dan Pra sarana Kesehatan yang lain :

 2 unit kendaraan roda 4 ( Puskesmas Keliling )

 7 unit kendaraan roda 2 yang tersebar pada Petugas Puskesmas dan Petugas
Pustu / Bidan

 Sarana Penunjang :

 Komputer 5 unit dengan kondisi baik

 Laptop 1 unit dengan kondisi baik

 Notebook 2 unit dengan kondisi baik

 Printer 4 unit dengan kondisi baik

Keadaan sarana dan prasarana kesehatan Puskesmas Rembon dapat dilihat


pada table 2.e.

Tabel 2.e. Keadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan Puskesmas Rembon Kecamatan
Malimbong Balepe Tahun 2018
Kondisi KET
No. Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Baik Rusak Rusak Rusak
Ringan sedang Berat
I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Induk 1 1
2. Polindes 2 2
3. Rumah Dinas Dokter 1 1
4. Rumah Dinas Paramedis 3 3
6. Puskesmas Keliling roda 4 2 2
8. Sepeda motor 7 6 1
9. Pustu/ Poskesdes 3 3
II Sarana Penunjang
1. Komputer 5 5
2. Laptop 1 1
3. Notebook 2 2

12
4. Printer 1 1

f.) Peran serta masyarakat dalam wilayah Puskesmas Rembon dapat dilihat pada table 3.

h.) Keadaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe
dapat dilihat pada table 4.

13
Tabel 3. Peran Serta Masyarakat Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

No Lembang / Jumlah Jumlah Kader Dukun Bayi Tokoh Masyarakat Keterangan


Dilatih Aktif % Dilatih Aktif % Dilatih Aktif %
Kelurahan Posyandu
1 Kelebarebatu 1 5 5 100 - - 10 10 100
2 Kolesawangan 1 5 5 100 - 2 10 10 100
3 Malimbong 2 10 10 100 1 1 100 10 10 100
4 Lemo Menduruk 3 15 15 100 1 3 50 10 10 100
5 Leppan 3 15 15 100 - 4 10 10 100
6 Balepe 4 20 20 100 - 7 10 10 100
Jumlah 13 70 70 100 2 16 50 60 60 100

Tabel 4. Keadaan Penduduk dan Sasaran Program Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Sasaran KB Jumlah Usia Sekolah

14
Bayi Jumlah
Total Laki- Anak Murid Kls.I Kls.VI Kls.I
No Nama Desa Perempuan 0-23 Usia
Laki 1-5 Th PUS Bumil WUS SD SD SD SLTP
bln Lanjut

1 Kolesawangan 1069 440 682 19 85 350 226 134 19 22 325

2 Kolebarebatu 1102 378 456 25 81 353 229 147 24 35 329


3 Malimbong 1855 980 1038 24 139 605 390 112 16 17 71 562

Lemo 710
4 2362 1013 1035 35 183 764 493 385 63 73
Menduruk

5 Leppan 1682 960 928 33 155 541 349 186 37 32 69 503

6 Balepe 1754 927 987 21 82 573 368 272 41 60 61 532


Jumlah 9824 4699 5125 157 725 3186 2055 1236 200 239 201 2961

15
g.) Distribusi sekolah di wilayah Puskesmas Rembon dapat dilihat pada table 5.

Tabel 5 Distribusi Sekolah Berdasarkan Sasaran Program Pelayanan Kesehatan Puskesmas


Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

LEMBANG/ JUMLAH SISWA


No KELURAHAN SEKOLAH JUMLAH
LAKI LAKI PEREMPUAN
SDN NO. 189
1. KOLESAWANGAN 65 134
MALIMBONG 69
SDN NO. 223
2 KOLEBAREBATU 76 71 147
INPRES KOLE
PAUD
14 13 27
KOLEBAREBATU
SDN NO. 190
3 MALIMBONG LEMO 105 116 221
MALIMBONG
SDN N0.350
62 50 112
LOMBOK TABANG
PAUD SINAR
4 9 13
MENTARI
SMP 4 SALUPUTTI 113 107 220
SDN N0.351
4. LEMO MENDURUK 98 66 164
BUTTULEPONG
PAUD TUNAS
16 7 23
BONE
PAUD LEMO
11 8 19
MENDURUK
PAUD RATTE LAPA 7 15 22
TK MARTHA
8 5 13
OMBO
SDN NO.310
5. LEPPAN INPRES RATTE 102 84 186
BONE
SMP SATAP 5
76 101 177
SALUPUTTI
PAUD MATANGLI
7 4 11
LEPPAN
PAUD RATTE
1 8 9
MASA
PAUD MUTIARA
14 12 26
RATTE

16
LEMBANG/ JUMLAH SISWA
No KELURAHAN SEKOLAH JUMLAH
SDN NO.211
6. BALEPE 23 27 50
KAULO TAROBOK
SDN NO.182
26 25 51
TAMUANG
SDN NO.181
48 46 94
TO’LAMBA
SDN NO.181
TO’LAMBA JARAK 46 31 77
JAUH
SMP SATAP 12
16 14 30
SALUPUTTI
SMP SATAP 7
20 13 33
SALUPUTTI
PAUD ANUGERAH
13 9 22
SANIK
SLTPN SATAP 13
44 36 80
SALUPUTTI
JUMLAH 906 942 1848

h.) Adapun data kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Rembon pada
tahun 2018 dapat dilihat pada table 6

i.) Data kematian penduduk beserta penyebab kematian tertinggi di wilayah


kerja Puskesmas Rembon sepanjang tahun 2018 dapat dilihat pada table 7.

Tabel 7. Data Kematian Penduduk Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018
JENIS KELAMIN KELOMPOK USIA JUMLAH
NO PENYEBAB KEMATIAN LANSI
LAKI-LAKI PEREMPUAN BAYI BALITA PUS A
1 USILA 11 8 19 19
2 Sesak 4 2 6 6
2 Intoksikasi 1 0 1 1
4 Ca Colon 1 1 1
5 KLL 1 1 1
6 Ca Hepar 1 1 1
7 Kelainan Darah 1 1 1
8 IMA 1 1 1
9 Strok 1 1 1
10 Epilepsi 1 1 1

17
11 Gagal Ginjal 1 1 1
12 KJDR 1 1 1
JUMLAH 35

18
Tabel 6. Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rembon Kecamatan Rembon Tahun 2018

Jamban Keluarga
Jumlah Rumah TPM TTU TPS SAB SPAL
Sehat
Lembang/
No Diperiksa Rumah % Dipe Memenuhi % Dipe Memenuhi % Dipe Meme % Jml % Keluarga % dari Rumah %
Kelurahan
Sehat riksa Syarat riksa Syarat riksa nuhi pema pemakai target dengan
Syarat kai Jaga SPAL
SAB sehat

1 Kolebarebat 222 118 53% 2 6 5 83% 761 98% 205 90%


u

2 Kolesawang 212 122 57% 1 7 7 100 1196 100 215 98%


an % %

3 Malimbong 372 205 55% 1 16 13 81% 2142 96% 353 95%


4 Lemo 471 259 54% 17 6 35% 2384 94% 441 90%
Menduruk
5 Leppan 333 183 54% 17 10 58% 2014 81% 389 80%

6 Balepe 353 194 54% 23 11 47% 2083 87% 349 77%

Jumlah 1963 1081 54% 86 52 60% 10580 92% 1952 88%

19
j.) Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Rembon sepanjang tahun 2018 dapat
dilihat pada table 8

Tabel 8. Jumlah Kunjungan Pasien di Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe


Tahun 2018

KELURAHAN/ JUMLAH
NO TOTAL
LEMBANG BARU LAMA
1 KOLEBAREBATU 217 255 472
2 KOLESAWANGAN 247 287 534
3 MALIMBONG 474 558 1032
4 LEMO MENDURUK 271 319 590
5 LEPPAN 95 111 206
6 BALEPE 54 67 121
7 PUSKESMAS 4071 4788 8859
JUMLAH 5429 6385 11.814

Dari data kunjungan tersebut diperoleh sepuluh penyakit terbesar di Puskesmas


Rembon yang dapat dilihat pada table 9.

Tabel 9. Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe


Tahun 2018

JUMLAH
NO
NAMA PENYAKIT Perempua TOTAL
. Laki-laki
n
1 Batuk 1236 1265 2501
2 Common Cold 1167 1098 2265
3 Demam yang tidak diketahui 978 834 1812
4 Sakit Kepala 816 797 1613
5 Gejala dan Tanda Umum Lainnya 773 637 1410
6 Dermatitis 634 608 1242
7 Gastritis 521 432 953
8 ISPA 501 468 969
9 Influensa 487 416 903
10 Neuralgia 349 241 640

Kejadian luar biasa selama tahun 2018 di Puskesmas Rembon belum ada
kasus yang termasuk dalam KLB.

4. Data SPM

20
Pencapaian program kesehatan

a. Upaya Kesehatan Wajib

Data cakupan hasil program pelayanan kesehatan wajib satu tahun terakhir dapat
dilihat pada table 11. a sampai dengan table 11. e

Tabel 11.a Cakupan Hasil Program Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas Rembon
Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

N
KEGIATAN CAKUPAN
O
1. Orientasi Promkes Bagi Kader 65/100%
2. Penyuluhan Kelompok 6/100%
3. Pelaksanaan SMD dan MMD 6/100%
4. Advokasi dana desa ke lembang 1/25%
5. Intervensi PIS-PK 3/15%
6. Penggalangan dukungan ORMAS dalam
6/100%
pelaksanaan GERMAS
7. Posyandu Madya 8/100%
8 Jumlah Posyandu Aktif 13/100%

Tabel 11.b Cakupan Hasil Program Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rembon
Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

NO
KEGIATAN CAKUPAN
.
1. Jumlah Sarana Air Bersih di IKL 110/82.09%
2. Jumlah Sarana yang diambil sampel 120/68.97%
3. Kualitas Air Minum memenuhi syarat 105/60.34%
4. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat
6/100%
Pengelolaan
5. TPM memenuhi syarat 4/66.67%
6. Jumlah desa STBM 6/100%
7. Jumlah desa akses sanitasi 100% 1/100%
8. Inspeksi Sanitasi tempat umum 30/46.88%
9. Sanitasi Tempat Umum memenuhi
20/31.25%
syarat
10. Pos UKK terbentuk 2/50%
11. Menerapkan Program Kesehatan Kerja 2/100%
12. Pembinaan Kebugaran anak SD 1/100%
13. Kelompok Kesehatan Olahraga di
6/100%
Masyarakat

Tabel 11.c Cakupan Hasil Program Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga
Berencana Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

NO
KEGIATAN CAKUPAN
.
1. Ibu hamil k4 176 /98.32 %

21
2. Pertolongan persalinan oleh bidan 167/98.24%
3. Cakupan pelayanan ibu nifas lengkap 168/98.82%
4. Jumlah desa melaksanakan kelas ibu 4/100%
hamil
5. Cakupan KN1 162/100%
6. Cakupan neonates dengan komplikasi 24/28.92%
yg ditangani
7. Cakupan kunjungan bayi 146/90.12%
8. Cakupan pelayanan anak balita 537/70%
9. Cakupan pelayanan MTBS 386/87.93%
10. Ibu hamil dengan komplikasi ditangani 25/69.44%
11. Cakupan peserta didik kelas 1 SD yg 401/100%
dijaring
12. Jumlah SD yg dilakukan penjaringan 15/100%

Tabel 11.d Cakupan Hasil Upaya Program Gizi Masyarakat Puskesmas Rembon Kecamatan
Malimbong Balepe Tahun 2018

N
KEGIATAN CAKUPAN
O
1. Persentase bayi dengan berat badan lahir 2/66.67%
rendah
2. Persentase Bayi lahir yg mendapat IMD 62/38.27%
3. Bayu usia kurang dari 6 bln mendapat ASI 68.41.98%
Eksklusif
4. Balita kurus yang mendapat makanan 118/100%
tambahan
5. Balita gizi buruk yg mendapatkan -
perawatan
6. Balita mempunyai KMS 934/100%
7. Bumil KEK mendapatkan makanan 125/100%
tambahan
8. Ibu hamil anemia -
9. RT mengkonsumsi garam beryodium 94/94%
10. Balita 6-59 bln mendapat kapsul Vit.A 738/87.96%
11. Ibu nifas mendapat kapsul Vit.A 170/100%
12. Bumil mendapat tablet SF minimal 90 176/98.32%
tablet
13. Remaja putri mendapat TTD 172/57.33%
14. Balita yang ditimbang berat badannya 681/73.30%
15. Balita ditimbang yg naik berat badannya 630/67.81%
16. Balita ditimbang 2T 4/2.17%
17. Balita BGM 1/2.13%

22
NO. KEGIATAN / PELAYANAN CAKUPAN
1. Penemuan suspek TBC 200/83.33%
2. Penemuan semua jenis penderita TBC 9/37.5%
3. Penderita TBC yang diobati sesuai standar 9/100%
4. Penderita TBC yang dinyatakan sembuh 7/77.78%
5. Cakupan desa UCI 1/100%
6. Bayi mendapatkan imunisasi dasar 129/100%
lengkap
7. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 200/100%
8. Imunisasi Td pada anak kelas 2 SD 164/100%
9. Imunisasi MR pada anak sekolah 2000/100%
10. Cakupan penemuan diare pada balita 24/100%
11. Jumlah kasus Diare balita ditemukan dan 24/100%
ditangani oleh PKM dengan oral dehidrasi
12. Jumlah penderita kecacingan ditemukan 132/100%
dan diobati
13. Jumlah kasus malaria local yg ditemukan 1/100%
dan ditangani sesuai standar

Tabel 11.e Cakupan Hasil Upaya Program Pengendalian Penyakit Menular Masyarakat
Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

NO. KEGIATAN / PELAYANAN CAKUPAN


1. Cakupan Desa/Kelurahan yang 2/33.33%
melaksanakan POSBINDU PTM
2. Sekolah yang mengimplementasikan KTR 2/13.33%
3. Presentase penderita hipertensi yg 150/100%
mendapatkan pengobatan sesuai standar
4. Presentase penderita DM yg mendapatkan 11/100%
pengobatan sesuai standar
5. Penilaian ketajaman indera penglihatan 401/100%
dan pendengaran pada murid kelas 1 dan
kelas 7
6. Presentase penderita gangguan jiwa berat 5/100%
yg mendapatkan pengobatan sesuai
standar

Tabel 11.f Cakupan Hasil Upaya Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular Masyarakat
Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

NO. KEGIATAN / PELAYANAN CAKUPAN


1. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di 3/75%
TK/PAUD 23
2. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di SD 10/100%
3. Penyuluhan dan sosialisasi kesehatan 5/83.33%
tradisional
Tabel 11.g Cakupan Hasil Upaya Program Pengembangan Masyarakat Puskesmas Rembon
Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

5. Masalah Kesehatan

Berdasarkan analisis data pada pencapaian kegiatan tahun 2018 maka dapat
diidentifikasi masalah seperti pada table 12

Tabel 12 Identifikasi Masalah Program Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Rembon


Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

PENCAPAIAN KESENJANGAN
NO PROGRAM TARGET
(%) (%)

1 UPAYA KESEHATAN WAJIB

1. Promosi Kesehatan

 Orientasi Promkes Bagi 65 100% 0


Kader

 Penyuluhan Kelompok
6 100% 0
 Pelaksanaan SMD dan MMD
6 100% 0
 Advokasi dana desa ke
lembang 6 25% 75%

 Intervensi PIS-PK

 Penggalangan dukungan 20 15% 85%


ORMAS dalam pelaksanaan
6 100% 0
GERMAS

 Posyandu Madya

 Jumlah Posyandu Aktif


8 100% 0

13 100% 0

2. Kesehatan Lingkungan 174 82.04%

 Jumlah Sarana Air Bersih di 174 17.96%


IKL 174 68.97%
 Jumlah Sarana yang diambil 31.03%
sampel

24
PENCAPAIAN KESENJANGAN
NO PROGRAM TARGET
(%) (%)

 Kualitas Air Minum 6 60.34%


memenuhi syarat
6 39.66%
 Inspeksi Kesehatan 6
Lingkungan Tempat
Pengelolaan 1 100%

 TPM memenuhi syarat 64 0

 Jumlah desa STBM 66.67%

64 100% 33.33%
 Jumlah desa akses sanitasi
100% 6 0
 Inspeksi Sanitasi tempat 6 100%
umum
10 0
 Sanitasi Tempat Umum
6 46.88%
memenuhi syarat
53.12%
 Pos UKK terbentuk
31.25%
 Menerapkan Program
Kesehatan Kerja 68.75%

 Pembinaan Kebugaran anak 50%


SD
50%
 Kelompok Kesehatan 100%
Olahraga di Masyarakat
0

100%

100%

0
3. Gizi Masyarakat
 Persentase bayi dengan berat 2 66.67% 33.33%
badan lahir rendah
 Persentase Bayi lahir yg 162 38.27% 61.73%
mendapat IMD
 Bayi usia kurang dari 6 bln 162 41.98% 58.02%
mendapat ASI Eksklusif
 Balita kurus yang mendapat 118 100% 0
makanan tambahan
 Balita gizi buruk yg 0 0 0
mendapatkan perawatan
 Balita mempunyai KMS 934 100% 0
 Bumil KEK mendapatkan 125 100% 0
makanan tambahan

25
PENCAPAIAN KESENJANGAN
NO PROGRAM TARGET
(%) (%)
 Ibu hamil anemia 0 0 0
 RT mengkonsumsi garam 100 100% 0
beryodium
 Balita 6-59 bln mendapat 839 87.96% 12.04%
kapsul Vit.A
 Ibu nifas mendapat kapsul 170 100% 0
Vit.A
 Bumil mendapat tablet SF 179 98.32% 1.68%
minimal 90 tablet
 Remaja putri mendapat TTD 300 57.33% 42.67%
 Balita yang ditimbang berat
badannya 929 73.30% 26.7%
 Balita ditimbang yg naik berat
badannya 929 67.81% 32.19%
 Balita ditimbang 2T
 Balita BGM 929 2.17% 97.83%
47 2.13% 97.87%
4. KIA dan KB
 Ibu hamil k4 179 98.32% 1.68%
 Ibu Hamil dengan komplikasi 36 69.44% 30.56%
ditangani
 Pertolongan persalinan oleh 170 98.24% 1.76%
bidan
 Cakupan pelayanan ibu nifas 170 98.82% 1.18%
lengkap
 Jumlah desa melaksanakan
kelas ibu hamil 6 100% 0
 Cakupan KN1
 Cakupan neonatus dengan 162 100% 0
komplikasi yg ditangani 87 28.92% 71.08%
 Cakupan kunjungan bayi
 Cakupan pelayanan anak balita 162 90.12% 9.88%
 Cakupan pelayanan MTBS 767 70.01% 29.99%
 Cakupan peserta didik kelas 1 439 87.93% 12.07%
SD yg dijaring 401 100% 0
 Jumlah SD yg dilakukan
penjaringan 10 100% 0
5. Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular Menular
 Penemuan suspek TBC 240 83.33% 16.67%
 Penemuan semua jenis 24 37.5% 62.5%
penderita TBC
 Penderita TBC yang diobati 9 100% 0
sesuai standar
 Penderita TBC yang dinyatakan 9 77.78% 22.22%
sembuh
 Cakupan desa UCI 6 100% 0
 Bayi mendapatkan imunisasi 129 100% 0
dasar lengkap
 Imunisasi DT pada anak kelas 1 200 100% 0
SD

26
PENCAPAIAN KESENJANGAN
NO PROGRAM TARGET
(%) (%)
 Imunisasi Td pada anak kelas 2 164 100% 0
SD
 Imunisasi MR pada anak 2000 100% 0
sekolah
 Cakupan penemuan diare pada 24 100% 0
balita
 Jumlah kasus Diare balita 24 100% 0
ditemukan dan ditangani oleh
PKM dengan oral dehidrasi
 Jumlah penderita kecacingan
ditemukan dan diobati 132 100% 0
 Jumlah kasus malaria local yg
ditemukan dan ditangani 1 100% 0
sesuai standar
Penemuan kasus penyakit tidak
menular
 Cakupan Desa/Kelurahan yang
melaksanakan POSBINDU PTM 6 33.33% 66.67%
 Sekolah yang
mengimplementasikan KTR 15 13.33% 86.67%
 Presentase penderita
hipertensi yg mendapatkan 150 100% 0
pengobatan sesuai standar
 Presentase penderita DM yg
mendapatkan pengobatan
sesuai standar 11 100% 0
 Penilaian ketajaman indera
penglihatan dan pendengaran
pada murid kelas 1 dan kelas 7 401 100% 0
 Presentase penderita
gangguan jiwa berat yg
mendapatkan pengobatan 5 100% 0
sesuai standar

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


 Pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di TK/PAUD 3 75% 25%
 Pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di SD 10 100% 0
 Penyuluhan dan sosialisasi
kesehatan tradisional 5 83.37% 16.63%

3. UPAYA PENGOBATAN
Pelayanan Poli Umum
 Cakupan pelayanan kesehatan 12.280 80.01% 19.91%
dasar masyarakat miskin
 Kunjungan rawat jalan umum 6849 85.01% 14.99%
 Kunjungan rawat jalan gigi 372 100% 0
 Pemeriksaan Laboratorium 80.16% 19.84%

27
PENCAPAIAN KESENJANGAN
NO PROGRAM TARGET
(%) (%)
4. Sarana & prasarana penunjang
 Pencatatan administrasi 100% 100% 0
pelaporan

 Penataan Arsip & Dokumen 100% 100% 0


penting

 Sarana dan prasarana Tersedia Tersedia -


penunjang seperti
komputer,media, paket wireless

 Ruangan puskesmas / gedung Memenuhi Memenuhi 0


pukesmas

Peralatan Kesehatan & Barang


/Mobiler Puskesmas

 Keadaan peralatan kesehatan &


jumlah yang terbatas 80% 75% 5%

 Keterbatasan barang/ mobiler


puskesmas 80% 75% 5%

5. Manajemen & Operasional


Puskesmas

 Rencana Lima tahunan 10 10 -


 Ada RUk dan dianalisis 10 7 3
 Menyusun RKP secara terperinci 10 10 -
dan lengkap
 Melaksanakan mini lokakarya 10 10 -
 Melaksanakan mini lokakarya 10 4 6
triwulan
 Membuat penilaian kinerja dan 10 7 3
mengirim ke Dinas Kesehatan

Managemen Sumber Daya


 Dilakukan inventarisasi alat 10 10 -
puskesmas
 Ada daftar inventaris sarana di 10 10 -
Puskesmas
 Mencatat penerimaan dan
pengeluaran obat di setiap unit 10 4 6
 Ada struktur organisasi 10 10 -
 Ada pembagian tugas dan
tanggungjawab petugas di 10 10 -
Puskesmas
10 10 -
 Dilakukan evaluasi kinerja
pegawai

28
PENCAPAIAN KESENJANGAN
NO PROGRAM TARGET
(%) (%)

Managemen Keuangan 10 10 -
 Membuat buku kas 10 7 3
 Kepala Puskesmas melakukan
pemeriksaan keuangan secara
berkala
Managemen Data dan Informasi
 Ditetapkan Tim SIP 10 10 -

Managemen Program
 Perencanaan Program disusun 10 7 3
berdasarkan Renstra, RUK, dan
RPK kemudian dianalisis

Managemen Mutu 10 10 -
 Drop out Pelayanan ANC 10 10 -
 Persalinan oleh tenaga
kesehatan 10 10 -
 Error Rate pemeriksaaan BTA 10 10 -
 Penanganan komplikasi
obstetric/ resiko tinggi 10 10 -
 Error rate pemeriksaan malaria 10 10 -
 Kepatuhan terhadap standar
ANC 10 10 -
 Kepatuhan terhadap standar
pemeriksaan TB 10 10 -
 Tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan
puskesmas
 Tersedia SOP pelayanan 10 10 -
 Tersedia Tim Mutu Puskesmas 10 7 3

6. Prioritas Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus serta
adanya keterkaitan antara satu masalah dengan masalah lain maka dipilih masalah prioritas
dengan menggunakan metode USG ( Urgensi, Seriusness, Growth ) yang dapat dilihat pada
table 13.

Tabel 13 Urutan Prioritas Masalah Kesehatan Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong


Balepe Tahun 2018

URUTAN
NO MASALAH U S G TOTAL
PRIORITAS
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. Promosi kesehatan

29
URUTAN
NO MASALAH U S G TOTAL
PRIORITAS
 Sosialisasi Kawasan Tanpa 4 3 4 48 VI
Rokok

 Pemantauan dan 4 4 5 80 I
penyuluhan bagi penderita
Hipertensi
 Koordinasi Lembang/ lurah 2 3 3 18 VIII
tentang pemanfaatan dana
ADD untuk kesehatan
 Pelaksanaan SMD dan 4 3 3 36 VII
MMD

 Pembinaan PHBS di Sekolah 4 4 4 64 II

 Penyuluhan PHBS di Rumah 4 4 4 64 III


Tangga

 Pembinaan kolompok 4 4 4 64 IV
mayarakat tentang Germas

 Pembinaan posyandu 2 3 3 18 IX

 Penyuluhan NAPZA di 4 4 4 64 V
sekolah

2. Kesehatan Lingkungan
 Inspeksi/pembinaan 4 4 4 64 V
sanitasi tempat pengolahan
makanan masih banyak
yang belum memenuhi
syarat
 Institusi yang dibina masih 3 3 4 36 X
ada yang belum memenuhi
syarat
 Upaya perbaikan kualitas 4 4 4 64 VI
air (Bakteriologis) masih
belum mencapai target
 Penyehatan perumahan 5 5 5 125 I
sehat belum mencapai
target
 Pemantauan jentik berkala/ 4 4 4 64 VII
Angka bebas jentik belum
mencapai target
 Pemantauan Tempat- 5 4 4 80 III
Tempat Umum

30
URUTAN
NO MASALAH U S G TOTAL
PRIORITAS
 Verifikasi Stop BABS 5 5 5 125 II

 Pemantauan Kualitas Air 5 4 4 80 IV


Bersih/ Air Minum
 Kampanye CTPS 4 3 3 36 IX

 Pembinaan pengelolaan 4 4 4 64 VIII


sampah di Rumah Tangga
3. Gizi masyarakat
 Peran serta masyarakat 5 5 4 100 I
untuk datang ke posyandu
belum capai target
 Balita yang mendapat 5 4 4 80 IV
kapsul vit.A belum capai
target
 Balita yang naik berat 4 4 3 48
badannya belum mencapai VII
target (Pelayanan anak
balita belum mencapai
target)
 Cakupan bayi dibawah 6 4 3 2 24
bulan yg mendapat ASI X
eksklusif
 Tingginya balita BGM 5 4 5 100 II

 Bayi yang baru lahir kurang 4 3 3 36 VIII


mendapat IMD
 Remaja putri mendapatkan 4 4 4 64 V
TTD
 Deteksi Ibu Hamil anemia 4 3 4 48 VI

 Jumlah balita Stunting 5 5 4 100 III

 Jumlah keluarga yang 3 4 3 36 IX


menggunakan garam
beryodium
4. KIA dan KB
 Cakupan Persalinan Nakes 5 4 4 80 II
 Cakupan K4 4 4 4 64 IV
 Cakupan Kunjungan 3 3 3 27 VII
Neonatus Lengkap
 Cakupan bayi lengkap 3 2 2 12 XI
 Cakupan Kunj.Neonatus 1 3 3 3 27 VIII
 Pelayanan MTBS 2 2 3 12 XII
 Pelayanan balita 3 3 3 27 IX
 Cakupan KB Aktif 3 4 3 36 VI
 Cakupan SDI DTK 2 2 5 20 X
 Cakupan Kunj.Nifas 2 2 3 12 XIII
lengkap
31
URUTAN
NO MASALAH U S G TOTAL
PRIORITAS
 Cakupan kunj. Nifas 1 2 2 3 12 XIV
 Cakupan penanganan 5 4 4 80 III
komplikasi obstetric
 Cakupan Pelayanan balita 4 3 4 48 V
lengkap
 Cakupan penanganan 5 5 4 100 I
neonatus komplikasi
5. Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Menular & Tidak Menular

P2 TB (Pelayanan TB- BTA positif)

 Pelacakan suspek TB 4 5 5 100 I


 Pelayanan Pasien TB 3 3 3 27 IV
 Pemeriksaan kontak 4 4 4 64 III
serumah pasien TB
 Kunjungan rumah pasien 5 5 4 100 II
mangkir
 Sosialisasi Etika Batuk 3 2 3 18 V
P2 Kusta (Pelayanan Pendarita
Kusta)
 Penjaringan suspek 4 4 4 64 II
 Pemeriksaan kontak kusta 5 4 4 80 I
 Sosialisasi Penyakit Kusta 2 3 3 18 IV
 Kunjungan rumah pasien
mangkir 4 4 3 48 III
P2M
 Penemuan Kasus penderita
penyakit pneumonia 3 4 3 36 V
 Penemuan & pelacakan 5 5 5 125 I
kasus KLB AFP
 Penanganan kasus penyakit
DBD di wilayah puskesmas 4 4 4 64 II

 Penemuan &Penanganan 3 3 3 27 VI
kasus malaria (suspek)
 Penemuan & pelacakan 4 4 5 80 III
kasus HIV/AIDS
 Penemuan & penanganan 4 4 3 48 IV
kasus diare
Penemuan kasus penyakit tidak
menular
 Hipertensi 4 3 4 48 II
 Diabetes mellitus(DM) 4 4 4 64 I
 Jantung 4 3 3 36 III

32
URUTAN
NO MASALAH U S G TOTAL
PRIORITAS
Imunisasi
 Cakupan DT-TD 4 5 5 100 I
 Cakupan campak 4 4 5 80 II
 Cakupan TT WUS 3 3 5 45 III
UPAYA PENGOBATAN
Poli Umum
 Proses penegakan diagnosa 3 3 3 27 II
primer penyakit
 Ketersediaan obat 4 4 4 64 I
 Proses pengontrolan 2 3 3 18 III
penyakit pada pasien
Poli gigi
 Gigi tetap yang dicabut 3 3 3 27 I
 Penambalan gigi tetap 2 3 3 18 II
Unit Gawat Darurat(UGD)
 Hecting pasien 5 4 3 60 II
 Pemasangan infuse 4 4 3 48 III
 Penanganan pasien infeksi 4 4 5 80 I

Pelayanan Farmasi/Obat
 Ketidaksesuaian antara 4 3 3 36 II
permintaan & penerimaan
jumlah & jenis obat
 Mutu sediaan obat yang 3 3 3 27 III
tidak memenuhi standar
 Sarana pengangkutan obat 2 2 3 12 V
kurang menunjang
 Sarana pencatatan & 2 2 2 8 VI
pelaporan obat belum
memadai
 Tersedianya lemari 3 3 3 27 IV
Psikotropika
 Pembinaan masyarakat 2 2 2 8 VII
tentang pentingnya TOGA
 Gudang Obat yang 4 4 4 64 I
terstandar
Pelayanan Penunjang Kesehatan
Laboratorium
 Ruangan pembuatan 3 3 3 27 II
sediaan sputum kurang
tepat
 Tempat pemusnahan 4 4 4 64 I
sampah sputum kurang
tepat
Sarana & Prasarana Penunjang

33
URUTAN
NO MASALAH U S G TOTAL
PRIORITAS
 Pencatatan administrasi & 3 3 3 27 I
pelaporan

Alat kesehatan & barang


bergerak (mobiler) puskesmas
 Kebutuhan alat kesehatan 4 4 3 48 II

 Keterbatasan barang/ 3 3 3 27 III


mobiler puskesmas
 Sarana informasi/media 4 4 4 80 I

Manajemen dan Operasional


Puskesmas
 Pendataan terpadu sasaran 3 3 4 36 VII
program
 Penggandaan LPJ BOK 3 3 2 18 XI
 Penggandaan LPJ JKN 3 3 2 18 XII
 Tersedia SDM akuntan 4 4 3 48 VI

 Penggandaan format 3 3 3 27 X
laporan program kesehatan
 Penggandaan Family folder 4 4 4 64 II
 Pertemuan penyusunan 3 3 3 27 IX
PTP
 Pertemuan lintas 2 3 2 12 XIV
program(Mini Lokakarya
bulanan)
 Pertemuan lintas sector 3 2 2 12 XV
 Supervisi ke- Pustu 2 2 2 8 XVI
/Poskesdes
 Konsultasi program BOK, 3 3 3 27 VIII
JKN, program
 Pengiriman laporan BOK, 3 3 2 18 XIII
SPM,Laporan SP2TP
 Transpor bides/ Pet Pustu 2 2 2 8 XVII
dalam rangka LOKMIN
 Pengadaan ATK Puskesmas 4 4 4 64 III
 Pengadaan BHP Non medis 4 4 4 64 IV
 Pengadaan BHP medis 5 4 4 80 I
 Bahan kontak penyuluhan/ 4 4 4 64 V
pelayanan
UPAYA KESEHATAN
II.
PENGEMBANGAN

UKS
 Penjaringan Kesehatan 3 4 4 48 I
terpadu

34
URUTAN
NO MASALAH U S G TOTAL
PRIORITAS
 Pemantauan & pembinaan 3 2 2 12 II
UKS/ Kader dokter kecil

UKGS
 Perawatan kes. Gigi & 4 3 3 36 I
Mulut di SD Tahap I
 Murid SD yang mendapat 3 3 3 27 II
perawatan Gigi & Mulut
 Pencabutan gigi tetap 3 2 3 18 III
 Penambalan gigi tetap 2 2 3 12 IV

USILA
 Pelayanan kesehatan Usila 3 3 3 27 II
 Penanganan 4 4 4 64 I
penyakit/gangguan kognitif
lansia
POSBINDU
 Pemeriksaan & penyuluhan 4 4 4 64 I
masyarakat yang
berpotensi penyakit tidak
menular di POSBINDU

PERKESMAS
 Kunjungan rumah & 3 3 4 36 IV
pemeriksaan pasien
perkesmas
 Pembinaan pasien 3 3 3 27 V
perkesmas

 Intervensi PIS PK bagi 4 4 4 64 I


keluarga yang tidak sehat
 Pengadaan ATK PIS PK 3 3 2 18 VII

 Penggandaan/ Fotocopy 4 3 2 24 VI
format PIS-PK
 Pembelian Paket Data 4 4 3 48 II

 Honor penginputan 3 3 2 18 VIII

 Rapat analisa data PIS Pk 4 3 3 36 III

KESEHATAN JIWA
 Penemuan kasus/gangguan 4 4 4 64 I
jiwa masih kurang

35
BAB III
ANALISA MASALAH

Penyelesaian masalah kami lakukan dengan musyawarah/ kesepakatan diantara


anggota tim dengan menggunakan curah pendapat. Adapun hasil kesepakatan dapat dilihat
pada tabel 14.a sampai 14.i :

Tabel 14.a Analisa Masalah Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas Rembon Kecamatan
Malimbong Balepe Tahun 2018

ALTERNATIF
N PRIORITAS PENYEBAB PEMECAHAN
PEMECAHAN
O MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
UPAYA KESEHATAN
I.
WAJIB
1. Promosi
Kesehatan
 Penyuluhan  Kerjasama  Pemberian  Pengadaan media
PHBS dan lintas sector penyuluhan secara penyuluhan/lemba
Rumah masih kurang intensif dan r balik,leaflet/
Tangga sehat  Frekuensi terprogram Wireless TOA
belum penyuluhan di  Pengadaan media  Penyuluhan PHBS
mencapai masy. Belum ( lembar balik secara intensif
target maksimal penyuluhan  Kerjasama lintas
 Kurangnya leaflet ,Wireless sector melalui
sarana, alat TOA) wadah forum
penyuluhan /  Kerjasama lintas kecamatan sehat
bahan sector melalui  Penyuluhan
 Kesadaran wadah forum terpadu secara
masyarakat ttg kecamatan sehat intensif
PHBS di R.T  Melakukan  Penyuluhan secara
masih rendah intervensi PIS-PK intensif dan
 Beban ganda terutama indiaktor berkesinambungan
petugas PHBS yang masih pada seluruh
rendah. lapisan masyarakat

 Melakukan
intervensi PIS-PK
terutama indikator
PHBS yang masih
rendah.

36
ALTERNATIF
N PRIORITAS PENYEBAB PEMECAHAN
PEMECAHAN
O MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH

 Jumlah  Kerjasama  Kerjasama dengan  Kerjasama dengan


kebijakan lintas sector lintas sector melalui lintas sector
public yang masih kurang pembinaan desa melalui
berwawasan  Lembang/ yang berwawasan pembinaan desa
kesehatan Kelurahan kesehatan. yang berwawasan
masih belum  Pembinaan ke kesehatan.
mengerti lembang atau
dalam kelurahan mengenai
pembuatan SK pembuatan SK
yang
berwawasan
kesehatan
 Jumlah dunia  Belum adanya  Sosialisasi ke dunia  Sosialisasi ke dunia
usaha yang sosialisasi usaha ttg usaha ttg
memanfaatka kepada dunia pemanfaatan CSR pemanfaatan CSR
n CSR nya usaha untuk untuk kesehatan untuk kesehatan
untuk mengalokasika
program n dananya
kesehatan untuk
kesehatan
 Penyuluhan  Kurang  Pertemuan lintas  Pertemuan Lintas
NAPZA kerjasama sektor/advokasi/bin Sektoradvokasi/
Lintas Sektor/ a suasana dalam bina suasana
Lintas Program/ mengkampanyekan dalam
Kepala Sekolah bahaya mengkampanyeka
penyalahgunaan n bahaya NAPZA
NAPZA diberbagai  penyalahgunaan
media & stekholder NAPZA
 Pengadaan  Pengadaan
alat/media alat/media
penyuluhan penyuluhan(lemba
 Penyuluhan yang r balik/leaflet)
intensif &  Pendampingan
terprogram secara petugas
terpadu
berkesinambungan
 Kesepahaman visi
misi tentang
pentingnya
mengetahui bahaya
penyalahgunaan
NAPZA di kalangan
petugas lintas
sector & lintas
program.

 Pembinaan  Kurang  Kerjasama dengan  Petugas


desa/keluraha kerjasama lembang Puskesmas giat

37
ALTERNATIF
N PRIORITAS PENYEBAB PEMECAHAN
PEMECAHAN
O MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
n tentang dengan lintas ditingkatkan melakukan
pemanfaatan sector terutama dengan pembinaan ke
dana desa utk  Kepala desa melibatkan desa tentang
UKBM tidak Puskesmas dalam pemanfaatan dana
melibatkan penyusunan dana desa untuk UKBM
puskesmas ADD bidang
dalam kesehatan
perencanaan  Petugas Puskesmas
dana ADD giat melakukan
bidang pembinaan ke desa
kesehatan. tentang
 Petugas pemanfaatan dana
puskesmas juga desa untuk UKBM
tidak memiliki
regulasi ttg
pemanfaatan
ADD untuk
kesehatan
 Pembinaan  Kebiasaan  Pertemuan Lintas  Pertemuan lintas
desa/kel siaga masyarakat Sektor melalui sector melalui
belum yang manja pembinaan forum pembinaan forum
mencapai karena terbiasa desa siaga yang desa siaga secara
target mendapat terpadu & berkesinambungan
maksimal bantuan dari berkesinambungan  Frekuensi
pemerintah  Frekuensi pembinaan secara
 Frekuensi pembinaan secara terpadu di
pembinaan terpadu di tingkatkan
secara tim tingkatkan  Sosialisasi kepada
terpadu dari  Kerjasama lintas petugas lintas
petugas belum program dalam hal program tentang
maksimal kesepahaman visi visi misi
 Beban ganda misi tentang pencapaian
petugas pencapaian desa/ desa/kel siaga aktif
kel.Siaga aktif  Pendampingan
 Pendampingan petugas
petugas

 Posyandu  Kurang  Pembinaan secara  Pertemuan lintas


purnama kerjasama terpadu & sector pada
belum dengan Lintas terprogram MUSREMBANG
mencapai Sektor  Kerjasama lintas dalam hal peng
target  Partisipasi sector dalam hal alokasian dana
masyrakat pengalokasian dana pembangunan
dalam kegiatan pembangunan posyandu yang
di posyandu posyandu permanen
masih kurang permanen pada  Pembinaan secara
 Anggapan masy. pertemuan terpadu &
Bahwa MUSREMBANG terprogram
posyandu
adalah milik

38
ALTERNATIF
N PRIORITAS PENYEBAB PEMECAHAN
PEMECAHAN
O MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
kes.
 Tidak
tersedianya
lahan untuk
pembangunan
posyandu yang
permanen
 Partisipasi
masyarakat
dalam kegiatan
diposyandu
masih kurang
 Kurangnya
kerjasama lintas
program masih
kurang
 Keterbatasan
lembar balik
dan media
penyuluhan di
posyandu

 ASI eksklusif  Kurangnya  Penyuluhan ASI  Penyuluhan ttg


belum kesadaran & ekslusif di tiap manfaat ASI
mencapai pengetahuan posyandu eksklusif di tiap
target ibu – ibu  Frekuensi posyandu
mengenai penyuluhan dalam  Frekuensi
manfaat ASI gedung di penyuluhan di
eksklusif tingkatkan tingkatkan
 Pengetahuan  Sosialisasi kepada  Merencanakan
ibu bayi ttg ibu bayi tentang ruangan inisiasi
pola asuh anak pola asuh anak yang ibu menyusui di
kurang baik puskesmas
 Frekuensi  Merencanakan
penyuluhan ruangan inisiasi ibu
tentang menyusui di
manfaat ASI puskesmas
ekslusif bagi ibu
bayi/balita
masih rendah
 Kerjasama lintas
program belum
maksimal
 Keterbatasan
media
penyuluhan
(Lembar balik
penyuluhan)

39
Kepala Puskesmas Rembon Pemegang Program

(dr. Ria Minoltha Tanggo) (Yustiati A., Amd.Keb)

Tabel 14.b Analisa Masalah Upaya Kesehatan Wajib Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
I. UPAYA KESEHATAN
WAJIB

2. Kesehatan
Lingkungan
 Inspeksi  Pengetahuan  Frekuensi  Penyuluhan
pembinaan penjaja/ penjual kunjungan &Frekuensi
sanitasi tempat makanan ber- pengawasan lebih kunjungan
pengolahan PHBS/ hygiene ditingkatkan pengawasan
makanan dan perorangan  Permintaan tenaga lebih
minuman belum masih rendah kesehatan ditingkatkan
mencapai target  Tidak ada lingkungan ke  Permintaan
tenaga Dinas Kesehatan. tenaga
kesehatan  Melakukan kesehatan
lingkungan di pendataan tempat lingkungan
Puskesmas. penjaja makanan ke Dinas
 Tidak di wilayah Kesehatan.
terdapatnya Puskesmas.
data pasti
penjaja/penjual
makanan di
wilayah
Puskesmas
Rembon.

 Inspeksi sarana &  Kurangnya  Frekuensi  Frekuensi


kualitas air pengetahuan kunjungan inspeksi kunjungan

40
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
bersih belum masy. Ttg dan pemeriksaan inspeksi dan
mencapai target pentingnya di tingkatkan pemeriksaan
kualitas air ditingkatkan
bersih dan
sehat
 Inspeksi  Kurangnya  Melakukan  Melakukan
ketersediaan pengetahuan sosialiasi jamban sosialiasi
jamban masyarakat sehat dan dampak jamban
(Verifikasi Stop mengenai dari BABS. sehat dan
BABS) dampak dari  Pembinaan ke dampak dari
BABS. lembang mengenai BABS.
 Kurang dana ADD untuk  Pembinaan
kerjasama pengadaan ke lembang
dengan lintas jamban. mengenai
sector dalam  Kerjasama dengan dana ADD
pengelolaan Danramil dalam untuk
dana ADD yg pembuatan pengadaan
dapat jamban. jamban.
digunakan
untuk
pengadaan
jamban.
 Inspeksi sanitasi  Kurangnya  Penyuluhan ttg,  Melakukan
perumahan sehat kesadaran rumah sehat intervensi
dan Rumah yang masyarakat dilaksanakan bagi rumah
memiliki SPAL pentingnya secara intensif dan yang tidak
belum mencapai kebersihan berkesinambungan sehat
target rumah dan  Melakukan
lingkungan intervensi bagi
 Kerjasama rumah yang tidak
Lintas Sektor sehat
belum optimal
 Pengetahuan &
kesadaran
masy.
Pentingnya
kebersihan
serta ber -
PHBS masih
rendah

 Cakupan tempat  Kurangnya  Melakukan  Melakukan


sampah sehat di kesadaran sosialisasi kepada sosialisasi
Rumah Tangga masyarakat masyarakat kepada
masih kurang akan mengenai tempat masyarakat
pentingnya sampah sehat di mengenai
pengelolaan Rumah Tangga. tempat
sampah Rumah  Melakukan sampah
Tangga. pembinaan ke sehat di
 Lembang atau lembang untuk Rumah

41
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
kelurahan tidak pengadaan TPS Tangga.
menganggarkan sementara di
pembuatan lingkungannya.
tempat
pembuangan
sampah
sementara di
lingkungannya
 Sosialisasi
mengenai
tempat sampah
sehat belum
dilakukan.
 Petugas
kesehatan
lingkungan
tidak ada
 Angka bebas  Kerjasama lintas  Penyegaran kader  Jadwal
jentik belum sector belum jumantik terpadu
mencapai target optimal  Pemberdayaan dengan
kader lebih kader untuk
ditingkatkan pemantauan
 Jadwal terpadu jentik secara
dengan kader berkala
untuk pemantauan  Penyegaran
jentik kader
jumantik

 Institusi yang  Tidak adanya  Kegiatan  Kegiatan


dibina belum petugas kesling pembinaan lebih pembinaan
mencapai target di puskesmas ditingkatkan dan
 Tidak terdapat  Kerjasama Lintas pemantauan
data jumlah Sektor untuk di tingkatkan
institusi yang program institusi  Kerjasama
ada di wilayah sehat/sekolah Lintas Sektor
Puskesmas. sehat untuk
 Perlunya  Mengajukan program
keterlibatan penempatan institusi
institusi dalam petugas kesling di sehat/
pembinaan puskesmas sekolah
sehat

Kepala Puskesmas Rembon Pemegang Program

(dr. Ria Minoltha Tanggo) (John Restu, S.Kep)

42
Tabel 14.c Analisa Masalah Upaya Kesehatan KIA dan KB Puskesmas Rembon Kecamatan
Malimbong Balepe Tahun 2018

N PRIORITAS MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN


o MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
I. UPAYA KESEHATAN
WAJIB
3. KIA dan KB
 Masih ada  Kinerja bides  Pembinaan bidan oleh  Pembinaan
persalinan di kurang ka. Pusk bides/ supervisi
tolong dukun maksimal  Supervisi suportif oleh di tingkatkan
namun sudah  Budaya bikor  Pertemuan rutin
bermitra perilaku  Kerjasama lintas bides di pusk.
masy.dalam sektor  Melakukan
pengambilan  Perlunya advokasi & kegiatan kelas
keputusan sosialisasi ibu hamil.
 Dukungan  Pertemuan bides di  Peningkatan
stakeholder puskesmas kapasitas
masih kurang  Tingkatkan kemitraan kemitraan bidan
 Kepercayaan bidan dan dukun & dukun
thd dukun  Memberikan insentif
masih tinggi bagi dukun yang
membawa pasien
kebidan
 Penyuluhan
ditingkatkan ttg
perlunya persalinan di
faskes
 Melakukan kegiatan
kelas ibu hamil.

 Masih ada  Kurangnya  Sweeping bumil  Penyuluhan


persalinan di pengetahuan  Pendataan sasaran  Sweeping bumil
tolong di ibu tentang  Pencatatan dikohort  Pendataan
rumah persalinan di bumil sasaran setiap

43
N PRIORITAS MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN
o MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
faskes  Kantong bumil bulan
 Pencatatan  Penggandaan kartu  Pengadaan
kurang ibu kohort
 Kinerja bidan  Kelas ibu hamil  Penggandaan
desa belum  Koord.peny. dgn kartu ibu
maksimal. promkes  Kelas ibu hamil
 Membentuk rumah  Membentuk
tunggu rumah tunggu

 Masih ada  Dukungan  Pemberdayaan  Sweeping Ibu


bumil tidak stakeholder & stakeholder & TOMA Hamil
datang ke TOMA masih  Sweeping Ibu Hamil  Menggiatkan
faskes untuk kurang  Menggiatkan peran peran serta
memeriksaka serta kader. kader.
n
kehamilannya

 Mencegah  Pemahaman  Sosialisasi tanda  Pelaksanaan


angka masy. Ttg bahaya pada proses AMP
kematian ibu factor resti kehamilan, persalinan,  Sosialisasi
dan anak di masih kurang nifas, dan bayi baru Kehamilan
wil.  Kurangnya lahir resiko tinggi di
puskesmas pendampnga  Pendampingan bumil posyandu
n bumil resti resti  Pendampinga
 Kualitas pelay.  Sosialisasi pelay. ANC n bumil resti
ANC belum terpadu  Membentuk
optimal  Disiplin dalam tim
 Protap tidak pelaksanaan protap emergency
dilaksanakan  Peningkatan puskesmas
 Masih pengetahuan/pelatiha  Pengadaan
kurangnya n obat & alkes
pengetahuan  Membentuk tim  Membuat
dlm emergency persuratan ke
penanganan  Pengadaan obat & Dinas
kasus alkes Kesehatan
emergency  Kerjasama dengan untuk
 Belum aparat desa dalam melengkapi
terbentuknya pengadaan mobil reagen
tim ambulans desa. pemeriksaan
emergency  Membuat persuratan sifilis dan HIV-
pusk. ke Dinas Kesehatan AIDS.
 Obat – untuk melengkapi
obatan & reagen pemeriksaan
Alkes dalam sifilis dan HIV-AIDS.
penanganan
persalinan &
emergency
belum
tersedia
 Pemeriksaan
laboratorium

44
N PRIORITAS MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN
o MASALAH MASALAH MASALAH TERPILIH
masih belum
lengkap untuk
mendeteksi
sifilis dan HIV-
AIDS.

 Cakupan  Petugas  Pelak. SDIDTK di  Pelaks. SDIDTK


SDIDTK belum belum semua posy. di posy. &
mencapai terampil  Pelaks. SDIDTK di TK/PAUD
target untuk semua TK/PAUD  Penggandaan
kegiatan  Pengadaan format format laporan
SDIDTK laporan  Pelatihan bagi
 Pengadaan  Pelatihan bagi petugas petugas baru
format baru dalam kegiatan dalam kegiatan
laporan SDIDTK SDIDTK
Kurang

 Kurangnya  Tidak ada  Tersedia ruang klinik  Tersedia ruang


pelay. Kes. klinik remaja klinik remaja
Remaja konsultasi  Perlunya keterlibatan/  Perlunya
remaja kerjasama dengan keterlibatan/
 Kurangnya pihak sekolah dalam kerjasama
peny. Kes. penanganan masalah dengan pihak
Remaja remaja sekolah dalam
 Tidak ada penanganan
kerjasama masalah remaja
dengan
sekolah
dalam
penanganan
masalah
remaja.

 Masih adanya  Alkon kadang  Penyuluhan  Kunj. Rumah


PUS yang tidak tersedia  Kunj. Rumah PUS yang PUS yang tidak
tidak ber KB dari BKKBD tidak ber KB dan PUS ber KB dan PUS
& PUS yang  Keterbatasan DO yang DO
DO petugas KB di  Perlunya kerjasama
Puskesmas. dengan linsek, BKKBD
 Kunj. Rumah dan kader.
kurang
 Penanganan  Kurangnya  Melalukan pelatihan  Melalukan
neonatus pengetahuan bagi petugas pelatihan bagi
komplikasi petugas petugas
masih rendah dalam
penanganan
nenatus yang
komplikasi

Kepala Puskesmas Rembon Pemegang Program,

45
(dr. Ria Minoltha Tanggo) (Serlyna Retta, S. ST.Keb)

Tabel 14.d Analisa Masalah Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Puskesmas Rembon
Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

ALTERNATIF
PENYEBAB PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN
MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
I. UPAYA KESEHATAN
WAJIB

4. Gizi masyarakat

 Persentase  Kurangnya  Membuka kelas  Membuka kelas


Balita BGM pengetahuan BGM BGM
ibu dalam  Kerjasama dengan  Kerjasama dengan
memberikan lintas sector dalam lintas sector dalam
nutrisi yang penanganan balita penanganan balita
bergizi bagi BGM BGM
balitanya.  Sweeping Balita  Pemberian PMT
 Taraf kemiskinan BGM oleh kader Penyuluhan
penduduk masih kesehatan.
tinggi.  Pemberian PMT
 Kurangnya Penyuluhan
kepedulian
lintas sector
 Persentase  Kurangnya  Membuka kelas  Sweeping Balita
Balita yang pengetahuan BGM oleh kader
tidak naik berat ibu dalam  Kerjasama dengan kesehatan.
badannya memberikan lintas sector dalam  Pemberian PMT
nutrisi yang penanganan balita Penyukuhan.
bergizi bagi yang tidak naik  Membuka Kelas
balitanya. berat badannya. BGM.
 Taraf kemiskinan  Sweeping Balita  Penyuluhan
penduduk masih oleh kader tentang gizi
tinggi. kesehatan. seimbang ditiap

46
ALTERNATIF
PENYEBAB PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN
MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
 Kurangnya  Pemberian PMT lokasi posyadu
kepedulian Penyuluhan secara
lintas sector  Penyuluhan berkesinambungan
tentang gizi dan terpadu
seimbang ditiap
lokasi posyadu
secara
berkesinambungan
dan terpadu
 Bayi yang baru  Kurangnya  Melakukan  Melakukan
lahir pemahaman ibu penyuluhan penyuluhan
mendapatkan dalam kepada ibu kepada ibu
IMD memberikan bersalin. bersalin.
IMD kepada  Melatih petugas
bayinya. dalam
 Masih ada melaksanakan SOP
petugas yang IMD.
tidak bekerja
sesuai SOP

 Bayi kurang  Pengetahuan  Penyuluhan Penyuluhan


dari 6 bulan Ibu masih tentang tentang
tidak kurang tentang pemberian ASI pemberian ASI
mendapat ASI pentingnya Eksklusif di kelas Eksklusif di kelas
Eksklusif pemberian ASI ibu hamil atau di ibu hamil atau di
Eksklusif. posyadu secara posyadu secara
berkesinambungan berkesinambungan
dan terpadu dan terpadu
 Pemberian TTD  Kurangnya  Melakukan Melakukan
bagi remaja pengetahuan kegiatan distribusi kegiatan distribusi
putri remaja putri TTD bagi remaja TTD bagi remaja
tentang putri. putri.
pentingnya TTD  Melibatkan
untuk sekolah dalam
menghindari kegiatan
anemia. sosialisasi.
 Kurangnya
keterlibatan
sekolah dalam
sosialisasi.
 Pemantauan  Kurangnya  Melakukan Melakukan pos
pertumbuhan kesadaran ibu penyuluhan penimbangan di
dan berat untuk  Membuka setiap dusun
badan Balita di membawa balita posyandu baru setiap bulan yang
Posyandu ke posyandu. untuk daerah yang melibatkan bidan
masih kurang  Letak geografis sulit dijangkau. desa dan kader.
 Kurangnya  Melakukan pos
kerjasama penimbangan di
dengan lintas setiap dusun
sektor setiap bulan yang

47
ALTERNATIF
PENYEBAB PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN
MASALAH MASALAH TERPILIH
MASALAH
melibatkan bidan
desa dan kader.
 Membuat reward
bagi balita yang
rajin ke posyandu.
 Membuat arisan
bagi Ibu Balita di
Posyandu.
 Membuat taman
bermain anak di
posyandu.

Kepala Puskesmas Rembon Pemegang Program,

(dr. Ria Minoltha Tanggo) (Adriana H. Tangko,AMG)

Tabel 14.e Analisa Masalah Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular dan
Tidak Menular Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe Tahun 2018

ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
UPAYA KESEHATAN WAJIB

5. Pencegahan dan
pemberantasan Penyakit
Menular dan Tidak
Menular

P2 TB (Pelayanan TB- BTA


positif)

 Penjaringan suspek  Masih adanya  Meningkatkan  Meningkatkan


factor malu penyuluhan di penyuluhan TB
bagi masyarakat di masyarakat
masyarakat  Melibatkan dengan
bila terkena kader dalam melibatkan
penyakit TB, penjaringan kader,petugas
sehingga tidak suspek Pustu/ Polindes
terdeteksi  Melibatkan ,pemerintah &
pada saat seluruh organisasi
pemeriksaan petugas Pustu / setempat
di poli Polindes dalam  Meningkatkan
 Masih ada proses penjaringan
beberapa penjaringan suspek dari poli
pasien yang  Kerjasama  Pembuatan

48
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
tidak bersedia lintas sector & gazebo pasien
diperiksa organisasi TB agar tidak
dahaknya setempat malu dalam
 Pemahaman  Perlu pengeluaran
masyarakat penggalian dahaknya.
tentang TB lebih dalam
masih kurang saat anamnese
 Peningkatan
penjaringan
suspek di poli
 Pembuatan
gazebo pasien
TB agar tidak
malu dalam
pengeluaran
dahaknya.

 Pemeriksaan kontak  Kunjungan  SDM pengelola  Meningkatkan


TB rumah saat harus penyuluhan di
pemeriksaan ditingkatkan masyarakat (6
kontak TB  Melibatkan desa)
serumah kader yang ada  Meningkatkan
belum optimal SDM pengelola

 Kunjungan rumah  SDM  Meningkatkan  Meningkatkan


pasien mangkir pengelola penyuluhan di penyuluhan di
masih kurang masyarakat. masyarakat.
 Beban ganda  Memberikan  Memberikan
petugas edukasi kepada edukasi kepada
 Pemahaman kontak pasien dan
pasien tentang serumah keluarga yang
akibat yang pasien tentang menjadi PMO
timbul apabila pentingnya tentang proses
mangkir keteraturan minum OAT
minum obat minum obat
bagi pasien

 Sosialisasi TB  SDM  SDM pengelola  Melakukan


pengelola ditingkatkan kerjasama
masih kurang lintas sector/
 Belum  Melibatkan pemerintah
melibatkan kader dalam setempat &
kader dalam program TB organisasi yang
program TB ada
 Belum ada  Melakukan  Meningkatkan
kerjasama kerjasama penyuluhan TB
lintas sector & lintas sector & dan Etika Batuk
organisasi organisasi kepada
setempat setempat masyarakat
 Masih

49
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
kurangnya  Melakukan
pemahaman sosialisasi Etika
masyarakat Batuk dan
tentang TB Penyakit TB

P2 Kusta (Pelayanan
Penderita Kusta)

 Penjaringan suspek  Masih adanya  Sosialisasi  Pelatihan kusta


factor malu, kepada bagi pengelola
sehingga tidak masyarakat  Melakukan
ada motivasi tentang kerjasama
untuk penyakit kusta lintas
memeriksakan  Melibatkan sector/pemerin
diri ke petugas Pustu tah setempat
puskesmas dalam proses
penjaringan
suspek
 Kerjasama
lintas sector &
organisasi
setempat

 Pemeriksaan kontak  Pemahaman  Pelatihan kusta  Pelacakan


kusta masyarakat bagi pengelola suspek kusta
tentang  Pelacakan dan
penyakit kusta suspek kusta pemeriksaan
masih kurang dan kontak kusta
 SDM pemeriksaan
pengelola kontak kusta
kusta masih
kurang
 Pengelola
belum pernah
dilatih

 Sosialisasi Penyakit  Pemahaman  Peningkatan  Sosialisasi


Kusta masyarakat SDM kusta kepada
tentang pengelola masyarakat
penyakit kusta  Melakukan  Melakukan
masih rendah kerjasama kerjasama
 SDM lintas sector/ lintas sector/
pengelola Pemerintah Pemerintah
masih kurang setempat setempat
(belum pernah  Sosialisasi
dilatih) kusta kepada
 Belum masyarakat
melibatkan  Peningkatan
kader dalam penjaringan
program kusta suspek dari

50
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
poli

 Kunjungan rumah  Beban ganda  Frekuensi  Frekuensi


pasien mangkir petugas kunjungan kunjungan
 Pemahaman rumah rumah
masyarakat Ditingkatkan ditingkatkan
tentang  Pendampingan
penyakit kusta Petugas Tim
masih kurang terpadu ke
lapangan

P2M
 Penemuan Kasus  Tingkat  Penyuluhan  Penyuluhan
penderita penyakit pengetahuan tentang tentang
pneumonia orang tua penyakit penyakit
(keluarga) Pneumonia Pneumonia
tentang  Pendampingan  Tim terpadu
penyakit petugas ke lapangan
pneumonia  Kesepakatan
masih kurang secara tertulis
 Lingkungan untuk tim
rumah yang terpadu ke
tidak lapangan
memenuhi
syarat
kesehatan
 Frekuensi
petugas untuk
kunjungan
rumah masih
kurang
 Beban ganda
petugas
 Kerjasama
lintas program
belum optimal

 Penemuan &  Kurangnya  Penata  Penata


Penanganan kasus penyebarluasa laksanaan laksanaan
malaria (suspek) n informasi penderita penderita
tentang malaria malaria di
penyakit  Melakukan puskesmas
malaria pemeriksaan  Melakukan
 Frekuensi kontak malaria pemeriksaan
petugas untuk di Lembang kontak malaria
kunjungan Balepe di Lembang
rumah masih Balepe
kurang
 Beban ganda
petugas

51
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
 Kerjasama
lintas program
belum optimal

 Penemuan,  Tingkat  Kerjasama  Kerjasama


pelacakan & pengetahuan lintas sector lintas sector
Penanganan kasus masyarakat dalam hal PSN dalam hal PSN
penyakit DBD di tentang secara secara
wilayah puskesmas penyakit DBD bergotong bergotong
masih kurang royong melalui royong melalui
 Lingkungan jumat bersih jumat bersih
rumah yang  Keterlibatan  Penyegaran
tidak kader & ibu – kader jumantik
memenuhi ibu PKK  Membuat tim
syarat sebagai kader terpadu lintas
kesehatan jumantik program
 Kerjasama  Mengaktifkan dalam
lintas program forum desa penanggulang
& lintas sector siaga an kasus DBD
masih kurang berkoordinasi  Sosialisasi &
 Frekuensi dengan lintas kunjungan
kunjungan program rumah
rumah  Sosialisasi & ditingkatkan
pelacakan kunjungan
masih kurang rumah
 Beban ganda ditingkatkan
petugas
 Penemuan &  Anak tidak di  Frekuensi  Frekuensi
Penanganan kasus imunisasi kunjungan kunjungan
KLB suspek AFP di waktu balita rumah & rumah di
salah satu wilayah  Kurangnya pendekatan tingkatkan
Puskesmas kesadaran ibu secara
balita/orang persuasif/
tua tentang kekeluargaan
pentingnya
imunisasi bagi
anak
 Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
mengenai
penyakit yang
bisa di cegah
dengan
imunisasi

 Penemuan &  Kesadaran  Sosialisasi  Sosialisasi


pelacakan kasus masyarakat HIV/AIDS di HIV/AIDS di
HIV/AIDS (belum untuk seluruh seluruh
ada) memeriksakan lapisan lapisan

52
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
diri masih masyarakat masyarakat
kurang karena  Kerjasama  Kerjasama
adanya lintas sector lintas sector
budaya malu dalam dalam
 Pengetahuan penyebarluasa penyebarluasa
masyarakat n informasi n informasi
tentang HIV/ AIDS HIV/ AIDS
penyakit  Pendekatan  Sosialisasi
HIV/AIDS secara dikalangan
masih kurang kekeluargaan anak sekolah
 Penyebarluasa melalui forum & remaja
n informasi keagamaan
mengenai  Pendampingan
HIV /AIDS petugas
masih kurang
 Beban ganda
petugas
 Trend sex
bebas karena
perkembanga
n zaman
 Kerjasama
lintas sector
belum optimal

Penemuan kasus penyakit  Perilaku &  Sosialisasi &  Sosialisasi &


tidak menular : gaya hidup penyuluhan penyuluhan
 Hipertensi sehat masih penyakit tidak penyakit
 Diabetes mellitus(DM) rendah menular menular &
 Jantung  Sosialisasi ditingkatkan tidak menular
penyakit tidak  Penyebarluasa di seluruh
menular n info lapisan
masih kurang diberbagai masyarakat
 Perilaku media  Tim terpadu
masyarakat misalnya pelayanan &
dalam leaflet,dsb pembinaan di
mengkonsums  Pendataan POSBINDU
i pangan yang wilayah kasus  Pemantauan
sehat masih potensial Usila resiko
kurang penyakit tidak tinggi dengan
 Kesadaran menular penyakit
memeriksakan  Pembinaan Hipertensi dan
diri secara dini POSBINDU DM.
& berkala (cek  Pemantauan  Melakukan
up) masih Usila resiko kegiatan
rendah tinggi dengan posyandu
penyakit lansia atau
Hipertensi dan Prolanis
DM.
 Melakukan

53
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
kegiatan
posyandu
lansia atau
Prolanis

Imunisasi  Kurangnya  Sosialisasi &  Sosialisasi &


 Cakupan DT-TD informasi penyuluhan penyuluhan
kepada orang kepada orang kepada orang
tua siswa tua siswa & tua siswa &
tentang siswa siswa
pentingnya  Birokrasi yang  Birokrasi yang
DT-TD baik dengan baik dengan
 Kurang pejabat yang pejabat yang
pedulinya terkait terkait
pihak sekolah  Penambahan  Pelaksanaan
& jajarannya petugas dalam BIAS dengan
terhadap kegiatan BIAS Jumlah
kegiatan DT-TD petugas yang
imunisasi DT-  Sweeping BIAS cukup.
TD DT- TD  Sweeping BIAS
 Terbatasnya DT- TD
petugas yang
dilibatkan
dalam
kegiatan BIAS
DT- TD
 Kondisi siswa
yang tidak
memungkinka
n untuk di
imunisasi
karena sakit &
tidak hadir
pada hari H

 Cakupan campak  Kurangnya  Sosialisasi &  Sosialisasi &


informasi penyuluhan penyuluhan
kepada orang kepada orang kepada orang
tua siswa tua siswa & tua siswa &
tentang siswa siswa
pentingnya  Birokrasi yang  Birokrasi yang
Campak baik dengan baik dengan
 Kurang pejabat yang pejabat yang
pedulinya terkait terkait
pihak sekolah  Penambahan  Penambahan
& jajarannya petugas dalam petugas dalam
terhadap kegiatan BIAS kegiatan BIAS
kegiatan Campak Campak
imunisasi  Sweeping BIAS  Sweeping BIAS

54
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
campak Campak Campak
 Terbatasnya
petugas yang
dilibatkan
dalam
kegiatan BIAS
campak
 Kondisi siswa
yang tidak
memungkinka
n untuk di
imunisasi
karena sakit &
tidak hadir
pada hari H

 Cakupan TT WUS  Kurangnya  Sosialisasi & Sosialisasi &


informasi penyuluhan penyuluhan
pada tentang tentang
masyarakat pentingnya pentingnya
tentang imunisasi TT imunisasi TT
pentingnya TT WUS WUS
WUS  Perbaikan Perbaikan
 Kurangnya birokrasi birokrasi
kesadaran dengan pejabat dengan pejabat
masyarakat terkait terkait
tentang
pentingnya
imunisasi TT
WUS
 Kurang peduli
dari pejabat
setempat
tentang
kegiatan
imunisasi TT
WUS di desa
 Cakupan perkesmas  Beban tugas  Melakukan Melakukan
Masih kurang rangkap kegiatan intervensi bagi
penanggungja asuhan Lansia Miskin
wab keperawatan untuk
perkesmas. bagi Pasien TB memeriksakan
 Jumlah paru, kusta, ibu kesehatannya
pelaksana hamil resti, (Homecare).
kegiatan neonatus resti, Melakukan
perkesmas balita resti, intervensi PIS
sangat sedikit. usila resti, PK bagi keluarga
penyakit yang IKS nya
menular resti, rendah/Tidak
PTM resti, KK sehat.

55
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
miskin, dan
kelompok
khusus.
 Melakukan
intervensi bagi
Lansia Miskin
untuk
memeriksakan
kesehatannya.
 Melakukan
intervensi PIS
PK bagi
keluarga yang
IKS nya
rendah/Tidak
sehat.
 Kasus kecacingan  Masih banyak  Melakukan Pembagian obat
pada anak masih orang tua sosialisasi cacing ke
tinggi murid yang gejala sekolah
tidak kecacingan dan (SD/PAUD/TK)
mengetahui factor tiap 6 bulan.
gejala pencetusnya.
kecacingan.  Pembagian
 Factor obat cacing ke
kebersihan sekolah
anak sekolah (SD/PAUD/TK)
masih rendah. tiap 6 bulan.
 Penderita gangguan  Keluarga  Melibatkan  Melakukan
jiwa tidak teratur pasien belum lintas sector kunjungan
berobat mengetahui dalam rumah bagi
pentingnya penanganan pasien jiwa
berobat pasien jiwa. untuk
teratur bagi  Melakukan memantau
pasien jiwa. kunjungan keteraturan
 Kurangnya rumah bagi minum obat.
pengawasan pasien jiwa
dari keluarga. untuk
 Masih banyak memantau
keluarga keteraturan
pasien yang minum obat.
merasa malu  Melakukan
dan sosialisasi
menyembunyi kepada
kan masyarakat
keluarganya tentang
yang penyakit jiwa.
menderita
gangguan
jiwa.
 Pemanfaatan lahan  Masyarakat  Melakukan  Melakukan

56
ALTERNATIF PEMECAHAN
PENYEBAB
NO PRIORITAS MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
MASALAH TERPILIH
pekarangan belum sosialisasi dan sosialisasi dan
masyarakat untuk mengetahui pembinaan pembinaan
TOGA masih rendah. pentingnya Batra bagi Batra bagi
tanaman di masyarakat. masyarakat.
pekaranganny  Mengenalkan  Mengenalkan
a yang dapat jamu kepada jamu kepada
digunakan masyarakat masyarakat
sebagai dengan dengan
Tanaman Obat mengadakan mengadakan
Keluarga. pojok jamu di pojok jamu di
Puskesmas Puskesmas
setiap hari setiap hari
pasar. pasar.

Kepala Puskesmas Rembon Penanggungjawab P2 dan Pengembangan,

(dr. Ria Minoltha Tanggo) (Sriwiyanti, Amd.Kep)

Tabel 14.f Analisa Masalah Upaya Pengobatan Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong
Balepe Tahun 2018

ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
Pengobatan
Pelayanan Poli Umum
 Terhambatnya  Reagen dan alat  Perlu diadakan  Perlu
proses penegakan laboratorium tidak reagen dan alat diadakan
diagnosa primer lengkap untuk untuk pemeriksaan reagen dan
penyakit menetapkan terapi urin, tifoid, darah alat untuk
pengobatan seperti lengkap pemeriksaan
pemeriksaan urin,  Perlu alokasi dana urin, tifoid,
tifoid, darah khusus untuk darah
lengkap. pengadaan alkes lengkap
 Kurangnya
ketersediaan alat
bantu diagnostic kit
seperti senter
kepala, spatula, dll

 Terhambatnya  Kurangnya Dokter di  Melakukan  Melakukan


pelayanan pasien Puskesmas. permintaan dokter permintaan
di poli umum  Dokter merangkap ke Dinas dokter ke
tugas Kesehatan. Dinas
 Meminta Kesehatan.
57
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
 Banyaknya format penambahan  Meminta
pengkajian yang tenaga perawat. penambaha
mesti diisi oleh n tenaga
perawat dan dokter. perawat.
 Kurangnya petugas
pengkajian.
 Terhambatnya  Ketidakteraturan  Sistem  Menertibkan
proses susunan buku RM komputerisasi bagian
pengontrolan atau adanya lembar  Menertibkan administrasi
penyakit pasien RM yang hilang bagian administrasi  Pencatatan
 Perlunya & rekam
kerjasama antara medis yang
puskesmas dengan teratur
pihak R.S  Komunikasi
 Pencatatan & & koordinasi
rekam medis yang efektif
teratur antara
 Komunikasi & sesama
koordinasi efektif pemeriksa
antara sesama  Mengganti
pemeriksa RM menjadi
 Mengganti RM family folder
menjadi family
folder

Pelayanan Poli Gigi


 Pencabutan gigi  Masih rendahnya  Penyuluhan  Penyuluhan
tetap belum pengetahuan & kesehatan gigi dan kesehatan
mencapai target pemahaman pasien mulut bagi anak Gigi & mulut
ttg medikasi yang dan remaja bagi anak
berulang sehingga  Penyuluhan (siswa SD
tidak datang lagi kesehatan gigi dan dan remaja
untuk mendapatkan mulut bagi (siswa SMP)
tindakan medis gigi masyarakat di  Penyuluhan
lebih lanjut posyandu. kesehatan
 Pasien yang telah  Penyuluhan/ gigi & mulut
mendapatkan memberikan DHE bagi
medikasi dan pada pasien gigi & masyarakat
keluhannya hilang mulut di poli ttg umum di
tidak lagi datang pentingnya posyandu
untuk menjalani kedisiplinan dalam
tindakan medis gigi menjalani
 Tidak adanya prosedur
tenaga dokter gigi perawatan/
di puskesmas perawatan
berkelanjutan
 Mengajukan
penempatan
dokter gigi di
puskesmas

58
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH

Unit Gawat
Darurat(UGD)

 Hecting pasien  Alat untuk hecting  Penambahan  Penambahan


sangat terbatas hecting set hecting set
 Ruang UGD sangat  Penambahan  Penambahan
sempit. /renovasi ruangan / renovasi
 Pelaksanaan Triase UGD. ruangan UGD.
belum dilakukan.

 Pemasangan infus  Petugas belum  Pelatihan  Penambahan


pernah di latih kegawatdaruratan ruangan
kegawatdaruratan  Penambahan  Penambahan
 Beban ganda petugas UGD petugas UGD
petugas  Pelatihan khusus
kegawatdaruratan

Pelayanan Farmasi
(Obat)
 Ketidak sesuaian  Kurang jumlah stok  Mengajukan Pengadaan jenis
antara & jenis item obat perencanaan item obat baru
permintaan & yang tersedia di IFK pengadaan obat yang
penerimaan pertahun dengan dibutuhkan di
jumlah & jenis kenaikan 10-50 Pusk (Daftar
obat  Mengajukan saran terlampir)
untuk pengadaan
obat baru yang
dibutuhkan di
Pusk.(mis; obat
stesolid rectal,dsb)

 Mutu sediaan  Sistem manajemen  Mengajukan saran Mengajukan


obat yang tidak mutu di IFK tidak tentang perlunya saran tentang
memenuhi berjalan sesuai perbaikan system perlunya
standar standar (FIFO & manajemen mutu perbaikan
FEFO) sehingga obat system
mutu obat yang manajemen
didistribusikan ke mutu obat
PKM kurang
berkualitas (berbau,
expired, dsb)

 Ruang Gudang  Cuaca panas dapat  Memasang  Memasang


Obat sangat merusak obat yang Pendingin Pendingin
panas. ada. Ruangan (AC) Ruangan
 Termometer untuk menjaga (AC) untuk
ruangan obat sudah kualitas obat. menjaga
rusak.  Mengganti kualitas
thermometer obat.

59
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
ruangan yang telah  Mengganti
rusak. thermomete
r ruangan
yang telah
rusak.
 Sarana  Mengajukan Mengajukan
pencatatan &  Kurangnya petugas permintaan permintaan
pelaporan obat farmasi Apoteker ke Dinas Apoteker ke
belum memadai Kesehatan Dinas
Kesehatan

 Penyuluhan  Frekuensi  Penambahan Penambahan


NAPZA belum penyuluhan di frekuensi frekuensi
mencapai target masyarakat masih penyuluhan pada penyuluhan
kurang seluruh lapisan pada seluruh
 Kerjasama lintas masyarakat lapisan
sector dalam masyarakat
menyebarluaskan
info tentang NAPZA
masih kurang

 Sarana  Kurangnya lemari  Mengajukan  Mengajukan


penyimpanan untuk penyimpanan proposal proposal
obat belum obat pengadaan lemari pengadaan
memadai untuk lemari untuk
penyimpanan obat penyimpanan
obat

Upaya Kesehatan
Penunjang
Laboratorium
 Tempat  Sarana tempat  Pembuatan SPAL  Pembuatan
pemusnahan pemusnahan sederhana. SPAL
sampah sputum sampah sputum  Melakukan sederhana.
kurang tepat belum ada permintaan  Melakukan
 Alokasi dana untuk pembuatan IPAL ke permintaan
pembuatan tempat DInas Kesehatan. pembuatan
pemusnahan IPAL ke
sampah sputum DInas
tidak ada Kesehatan.

 Ruangan  Ruang laboratorium  Penambahan luas  Penyediaan


pembuatan terbatas ruangan sarana
sediaan sputum laboratorium tempat
kurang tepat  Tidak tersedianya  Penyediaan sarana pembuatan
ruang khusus tempat/ sediaan
pembuatan sediaan pembuatan sputum
sputum sediaan sputum

60
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
 Penyediaan sarana
tempat pembuatan
sediaan sputum

 Pelayanan  Alat-alat yang ada di  Melakukan  Melakukan


Laboratorium laboratorium permintaan alat permintaan
masih kurang kurang lengkap. laboratorium ke alat
 Petugas Dinas Kesehatan laboratoriu
laboratorium cuma seperti Urinalizer, m ke Dinas
1 orang. pemeriksaan Kesehatan
Tyfoid, DBD, sifilis seperti
dan HIV-AIDS. Urinalizer,
 Melakukan pemeriksaan
permintaan Tyfoid, DBD,
tambahan tenaga sifilis dan
laboratorium. HIV-AIDS.
 Melakukan
permintaan
tambahan
tenaga
laboratorium.
Sarana & prasarana
penunjang
 Pencatatan  Komputer & printer  Alokasi anggaran  Pengadaan
administrasi & yang menjadi  Pengadaan sarana sarana
pelaporan sering sarana pencatatan Komputer/laptop Komputer
terhambat & Pelaporan sangat di operasional JKN /laptop di
terbatas & ada yang  Mengajukan operasional
sudah rusak usulan yang JKN.
 Tidak ada selanjutnya di  Mengajukan
tenaga/Petugas teruskan ke Dinkes usulan yang
khusus untuk untuk tenaga selanjutnya di
bagian administrasi khusus bagian teruskan ke
 Beban ganda administrasi Dinkes untuk
petugas tenaga
khusus
bagian
administrasi
 Alokasi dana
tambahan
untuk
perbaikan
sarana yang
rusak
 Mengajukan
usulan yang
selanjutnya di
teruskan ke
Dinkes untuk
tenaga

61
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
khusus
bagian
administrasi

 Penataan Arsip &  Dana pengadaan  Alokasi dana  Alokasi dana


dokumen penting mobile terbatas tambahan untuk tambahan
masih kurang  Tidak tersedianya perbaikan sarana untuk
lengkap lemari khusus untuk yang rusak perbaikan
penyimpanan  Usulan untuk sarana yang
dokumen pengadaan mobile rusak
 Barang/mobile (lemari ) khusus  Penambahan
(meja kerja & lemari penyimpanan petugas
sudah rusak) dokumen penting khusus
 Beban ganda  Alokasi dana bagian
petugas tambahan untuk Administrasi
 Alokasi dana perbaikan sarana
terbatas yang rusak
 Penambahan
petugas khusus
bagian
Administrasi

Peralatan Kesehatan &


Barang/Mobiler
Puskesmas
 Ketersediaan alat  Alat kesehatan yang  Mengajukan ke  Mengajukan
kesehatan dibutuhkan belum Dinkes pengadaan ke Dinkes
mencukupi & alat kesehatan pengadaan
jumlah yang sangat berdasarkan alat
terbatas di kebutuhan kesehatan
puskesmas maupun prioritas di semua berdasarkan
di Pustu & Polindes sarana pelayanan kebutuhan
kesehatan prioritas di
semua
sarana
pelayanan
kesehatan

 Barang/mobiler  Ketersediaan  Mengajukan ke  Mengajukan


puskesmas barang/ mobile Dinkes pengadaan ke Dinkes
puskesmas barang/Mobiler pengadaan
(meja,kursi dan berdasarkan barang/Mob
kursi tunggu pasien kebutuhan iler
terbatas) prioritas berdasarkan
kebutuhan
prioritas

 Alat media  Ketersediaan alat  Mengajukan


penunjang media sebagai ke Dinkes
pelayanan serta penunjang serta pengadaan

62
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
promosi/penyulu sarana penyuluhan alat media
han sangat terbatas berdasarkan
kebutuhan
prioritas
mis:
Wireless
untuk
kegiatan
penyuluhan
keliling

Kepala Puskesmas Rembon Pemegang Program,

(dr. Ria Minoltha Tanggo) ( Semuel.T)

Tabel 14.h Analisa Masalah Upaya Pengembangan Puskesmas Rembon Kecamatan


Malimbong Balepe Tahun 2018

ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
UPAYA KESEHATAN
PENGEMBANGAN
UKS
 Pembinaan &  Kerjasama  Pertemuan lintas  Pertemua
pemantauan UKS Lintas sector sector untuk n lintas
& kader dokcil (sekolah) /Lintas membuat sector
program belum kesepakatan untuk
optimal bersama membuat
 Pembinaan secara  Pembinaan secara kesepakat
terpadu belum terpadu an
optimal berkelanjutan bersama
 Penyegaran  Pembinaa
/pelatihan dokcil n secara
terpadu &
berkelanju
tan

UKGS
 Murid SD yang  Masih rendahnya  Mengadakan  Penjaringa
medapat kemauan anak penjaringan n kes.Gigi
perawatan kes. murid datang ke kesehatan gigi & dan mulut
Gigi & mulut puskesmas untuk mulut bagi siswa bagi

63
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
Tahap III belum mendapatkan baru siswabaru
mencapai target tindakan medis  Mengadakan  Pelatihan
 Kurangnya pelatihan kader Dokter
kesadaran orang tua dokter kecil/ kader kecil/
murid ttg kes. Gigi di sekolah kader kes.
pentingnya menjaga  Melaksanakan Gigi di
serta meningkatkan pelatihan/ sekolah
kes. Gigi & mulut penyuluhan kes.  Pembinaa
anaknya Gigi & mulut bagi n ke. Gigi
 Tidak tersedianya guru UKS & mulut
alat & bahan untuk  Melaksanakan secara
melakukan tindakan pemeriksaan rutin rutin
preventif & kuratif setiap bulan di setiap
pada anak SD yang sekolah dasar yang bulan di
di kunjungi terpilih sebagai sekolah
 Tidak dihadirkannya sekolah binaan dasar yang
seluruh orang tua  Menghadirkan terpilih
murid pada saat orang tua murid sebagai
dilakukan pada saat di sekolah
kunjungan UKGS lakukan kunjungan dasar
sehingga anak yang UKGS binaan
membutuhkan  Meningkat
tindakan medis gigi kan
dasar harus di rujuk kerjasama
ke puskesmas lintas
sector
(pihak
sekolah)
agar bisa
menghadir
kan orang
tua murid
pada saat
dilakukan
kegiatan
UKGS
tahap III
(pada
sekolah
binaan)

 Perawatan Kes.  Masih ada siswa  Mengadakan  Mengadak


Gigi & mulut pada yang tidak hadir penjaringan an
SD UKGS tahap I pada saat kegiatan kes.gigidan mulut penjaringa
belum mencapai dilaksanakan tanpa pada siswa baru n
target alas an pada ihak tanpa kesehatan
sekolah pemberitahuan Gigi dan
 Masih ada anak terlebih dahulu mulut
yang tidak pada murid tanpa
kooperatif untuk  Melibatkan guru pemberita

64
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
menjalani prosedur kelas secara huan
UKGS tahap I langsung dalam kepada
 Alat bantu untuk proses penjaringan murid
kegiatan promotif kes. Gigi & mulut  Melibatka
masih sangat pada murid baru n guru
terbatas sehingga  Menyediakan kelas
murid kurang sarana /alat bantu secara
tertarik untuk media (LCD) agar aktif pada
mengikuti kegiatan lebih menarik bagi saat
UKGS murid kegiatan

 Pemeriksaan &  Kurangnya  Petugas proaktif  Proaktif ke


penyuluhan Usila sosialisasi petugas kelapangan/kunjun lapangan
belum mencapai tentang program gan ke posyandu  Kerjasama
target lansia  Kerjasama lintas lintas
 Kurangnya motivasi sector ditingkatkan sector
lansia  Penyuluhan ditingkatk
 Data sasaran tidak berkesinambungan an
akurat  Mengadakan  Penyuluha
pemeriksaan & n
penyuluhan di berkesina
lokasi posyandu mbungan
Usila  Mengadak
 Pembinaan kader an
 Pemberian PMT pemeriksa
lansia an &
 Menggalakkan penyuluha
senam lansia n di lokasi
 Memperbaiki data posyandu
sasaran Usila
 Membentuk  Pemberian
kelompok binaan PMT lansia
baru  Mengadak
 Pencatatan & an senam
pelapoan lansia
 Pendataan
sasaran
baru
 Pengadaa
n ATK di
posyandu
 Pemberian
insentif
kepada
kader

65
Kepala Puskesmas Rembon Pemegang Program,

(dr. Ria Minoltha Tanggo) (Sriwiyanti, Amd.Kep)

Tabel 14.i Analisa Masalah Manajemen Puskesmas Rembon Kecamatan Malimbong Balepe
Tahun 2018

ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
MANAJEMEN &
OPERASIONAL
PUSKESMAS
 Pendataan terpadu  Tidak ada data Merencanakan Merencanak
sasaran program sasaran terbaru anggaran pendataan an anggaran
pendataan
 Penggandaan LPJ  Arsip LPJ BOK, JKN, Menyimpan semua Menyimpan
BOK, JKN, JKD, dan Jampersal, dan arsip dengan rapi semua arsip
Operasional operasional di dengan rapi
puskesmas & di
dinkes belum
terpenuhi secara
maksimal

 Penggandaan format  Arsip laporan belum Merencanakan Merencanaka


laporan program maksimal sesuai anggaran n anggaran
kesehatan standar manajemen penggandaan penggandaan

 Penggandaan Family  Rekam medic belum Merencanakan Merencanaka


folder maksimal anggaran n anggaran
penambahan family penambahan
folder family folder
66
ALTERNATIF PEMECAHAN
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH
 Pertemuan  Banyak program Merencanakan Merencanaka
penyusunan PTP yang dituangkan kerjasama tim PTP n kerjasama
dalam RUK belum tim PTP
di dokumenkan

 Pertemuan lintas  Perencanaan Mengadakan Mengadakan


program (Mini kegiatan bulanan pertemuan lokmin pertemuan
Lokakarya bulanan)  Evaluasi kegiatan setiap bulannya lokmin setiap
yang telah bulannya
dilaksanakan

 Pertemuan lintas  Evaluasi & rencana Mengadakan Mengadakan


sector kegiatan dari pertemuan lokmin pertemuan
masing- masing lintas sector 3x lokmin lintas
program tahun setahun sector 3x
2020 setahun

 Supervisi ke-  Peningkatan kinerja Merencanakan Merencanaka


Pustu/Poskesdes Petugas pustu/ supervise ke Pustu n supervise
Poskesdes atau Polindes ke Pustu atau
 Monitoring & Polindes
evaluasi kegiatan
Pustu/poskesdes

 Konsultasi program,  Adanya juknis yang Mengadakan Mengadakan


BOK, JKN, Jampersal, membatasi kegiatan konsultasi bila perlu konsultasi
Operasional  Penyamaan bila perlu
persepsi

 Pengiriman laporan-  Laporan dikirim Mengirim laporan Mengirim


laporan sering tidak tepat tepat waktu laporan tepat
waktu waktu

 Transpor bides/ Pet  Perencanaan Merencanakan Merencanaka


Pustu dalam rangka kegiatan bulanan anggaran di BOK jika n anggaran di
LOKMIN bulanan  Evaluasi kegiatan dana memungkinkan BOK jika dana
yang telah memungkink
dilaksanakan an
 Pengadaan ATK dan  Anggaran ATK dan Perencanaan anggaran Perencanaan
BHP di Puskesmas BHP sedikit anggaran

Kepala Puskesmas Rembon Pemegang Program,

(dr. Ria Minoltha Tanggo) ( Tim Manajemen PKM)

67
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dokumen Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) ini disusun berdasarkan hasil


kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun pada tahun 2018 serta
gambaran perencanaan untuk tahun 2019 oleh pengelola program dengan sarana dan
prasarana yang terbatas dapat diupayakan peningkatan pencapaian program pembangunan
kesehatan khususnya di wilayah Puskesmas Rembon. Akan tetapi terdapat pula kendala
antara lain kerjasama lintas sektor senantiasa masih dapat ditingkatkan, sumber daya
maupun kondisi masyarakat di wilayah kerja yang merupakan salah satu faktor tidak
tercapainya semua program yang ada di puskesmas.
Namun disadari bahwa dalam penyajian ini belum dapat memenuhi kebutuhan data
dan informasi kesehatan secara optimal namun diupayakan dapat memberikan gambaran
umum dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat serta pemberdayaan masyarakat yang telah dicapai.

B. SARAN

1. Panduan Draft PTP Puskesmas lebih fleksibel, singkat, padat dan memenuhi segala
informasi.

68
2. Adanya pembinaan dari Dinas Kesehatan dalam penyusunan PTP.

69

Anda mungkin juga menyukai