KESELAMATAN (MFK)
Manajemen fasilitas dan keselamatan
• Pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk menjamin berfungsinya,
kenyaman, keamanan, keselamatan, dan efisiensi dari fasilitas dan
lingkungannya bagi pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut.
• “Facility management (FM) is a profession that encompasses multiple
disciplines to ensure functionality, comfort, safety and efficiency of the
built environment by integrating people, place, process and technology.”
(International Facility Management Association)
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN
3 • Manajemen Bencana/disaster
6 • Sistem utilitas
Elemen Penilaian:
1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan.
2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap prasarana
Puskesmas.
3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan prasarana
Puskesmas.
4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana Puskesmas yang
ada.
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring.
2.1.5. Peralatan medis dan non medis tersedia, terpelihara, dan
berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan,
kelancaran dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan
yang disediakan.
Elemen Penilaian:
1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis pelayanan yang
disediakan.
2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap peralatan medis dan non
medis.
3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan non medis.
4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis dan non medis.
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring.
6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non medis yang perlu
dikalibrasi.
7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin memiliki ijin yang
berlaku.
2.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas
dilaksanakan dan didokumentasikan secara jelas dan
akurat.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan Penanggungjawab barang inventaris Puskesmas.
2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas yang digunakan untuk
pelayanan maupun untuk penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas.
4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja.
5. Ada tempat penyimpanan/gudang sarana dan peralatan yang memenuhi
persyaratan.
6. Ada program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas.
7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas sesuai dengan program kerja.
8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.
9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai program kerja.
10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
2.1.4 , 2.1.5, 2.6.1
Perbaikan system utilitas
Monitoring/inspeksi
Perbaikan peralatan/alat medis
Fungsi
non medis
Kalibrasi peralatan
1.4. Manajemen Sarpras, peralatan Puskesmas,
keselamatan dan keamanan lingkungan
Puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundangan
• Kondisi fisik lingkungan/bangunan
• Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas
air, ketersediaan gas medis, ventilasi, dan
system utama yang lain
• Penanganan B3B
• Penanganan limbah
• Rencana penanggunangan bencana
• Rencana penanggulangan kebakaran
• Monitoring, evaluasi, tindak lanjut kondisi fisik
• Program pemeliharaan lingkungan fisik
• Program penanggulangan bencana dan
kebakaran dan bagaimana pelaksanaannya
• Tenaga yang bertanggung jawab untuk
pengelolaan lingkungan dan kalau terjadi
bencana/kebakaran
1.4.1 Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) yang meliputi keselamatan dan keamanan fasilitas,
pengelolaan bahan dan limbah berbahaya, manajemen bencana,
pengamanan kebakaran, alat kesehatan dan system utilisasi
Pokok Pikiran:
• Puskesmas perlu menyusun program MFK
a. Manajemen Keselamatan dan keamanan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun
c. Manajemen Bencana/disaster
d. Manajemen Penanganan Kebakaran
e. Manajemen Alat Kesehatan
f. Manajemen system utilisasi
g. Pendidikan (edukasi) petugas
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f)
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan
ELEMEN PENILAIAN
Pokok Pikiran:
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera bagi
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebakaran, gedung roboh,
dan tersengat listrik
• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselamatan dan
kesehatan kerja
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya
kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman
seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan maka
perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk memastikan
proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan secara aman dan
mengontrol terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI 5.5.2
ELEMEN PENILAIAN
POKOK PIKIRAN:
• Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan
dikendalikan secara aman. (lihat juga KMP : 1.4.1; 1.5.7, dan 1.7.1; UKPP :
3.9.1 ; PMP : 5.2.1; dan 5.5.4
• Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah
serta limbahnya disimpan. Daftar inventarisasi ini selalu mutahir (di-update)
sesuai dengan perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan.
• Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan pemilahan,
pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir)
• Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
ELEMEN PENILAIAN
1. Dilaksanakan program limbah B3 sesuai angka satu sampai enam pada huruf b
pada kriteria 1.4.1. (R)
2. Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan pemilahan, pewadahan
dan penimpanan/TPS B3 serta pengolahan akhir). (D,O)
3. Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. (D,
O) (lihat juga KMP : 1.4.1; 1.5.7, dan 1.7.1; UKPP : 3.9.1 ; PMP : 5.2.1; dan 5.5.4)
4. Ada laporan, analisis, dan tindak lanjut tumpahan, paparan/pajanan terhadap
B3 dan atau limbah B3. (D,W)
1.4.4. Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan
mengevaluasi program tanggap darurat bencana internal
dan eksternal
POKOK PIKIRAN
POKOK PIKIRAN:
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun sebagai
wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran
baik aktif mau pasif. Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler,
detektor panas, dan detektor asap, sedangkan proteksi kebakaran secara pasif,
contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat, tempat titik kumpul
aman.
ELEMEN PENILAIAN
• Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan pasien, alat
kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan setiap saat
diperlukan. Program yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi
secara berkala, sesuai dengan panduan produk tiap alat kesehatan. (lihat 1.4.1)
• Dalam melakukan pemeriksaan alat kesehatan, petugas memeriksa antara lain:
kondisi, ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status kalibrasi, dan fungsi alat.
• Alat kesehatan dapat dilakukan recall oleh pemerintah dan/atau produsen dan/atau
distributor akibat adanya risiko keselamatan
• Jika ada alat kesehatan yang dilakukan recall, harus dilaksanakan penarikan agar
tidak digunakan dan dipandu oleh prosedur yang baku
ELEMEN PENILAIAN
1. Dilakukan inventarisasi alat kesehatan yang perlu dilakukan sesuai dengan ASPAK
(lihat juga KMP : 1.3.2). (R)
2. Dilaksanakan program untuk menjamin ketersedian alat kesehatan sesuai huruf e
pada kriteria 1.4.1 . (D,W)
3. Dilakukan inspeksi dan testing terhadap alat kesehatan secara periodik (D, 0, W)
4. Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi terhadap alat kesehatan secara periodik
(D,O,W)
5. Dilakukan inventarisasi alat kesehatan yang perlu dilakukan penarikan (recall) (D, W)
1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semua
prasarana atau sistem utilisasi berfungsi dan mencegah terjadinya ketidak
tersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
• Prasarana atau sistem utilisasi meliputi air, listrik, gas medis dan sistem
penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya.
• Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin
ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan
Puskesmas
ELEMEN PENILAIAN
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan keterampilan
dalam pelaksanaan manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) perlu
dilakukan pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalam
menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat.
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house
training/workshop/lokakarya.
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam rencana program
pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan
ELEMEN PENILAIAN