Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas Berkah Rahmat dan Karunianya,
kami Tim Perencanaan Puskesmas Karangsari dapat menyelesaikan Perencanaan Tahunan
Puskesmas Karangsari berupa Rencana Usulan Kegiatan ( RUK) tahun 2017
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) , merupakan bagian dari perencanaan
tingkat Puskesmas sebagai bentuk pelaksanaan Manajemen Pengelolaan Puskesmas, yang
terdiri dari 3 hal pokok yang harus dilakukan oleh Puskesmas yaitu Perencanaan ( P1 ),
Penggerakan dan Pelaksanaan ( P2 ) serta Pengawasan Pengendalian dan Penilaian ( P3 ).
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun sebagai upaya untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerja, baik upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Perencanaan disusun sebagai kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu
melaksanakannya secara terarah, efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Proses penyusunan perencanaan menerapkan system Bottom Up artinya Tim
mengakomodir usulan dari Penanggung Jawab ( PJ ) Program dan Pelayanan sebagai
pelaksana kegiatan yang akan diverifikasi oleh Tim Perencanaan Puskesmas sehingga dapat
dihasilkan suatu perencanaan yang berkualitas.
Perencanaan didukung oleh data dasar dan permasalahan kesehatan yang valid yang
menjadi prioritas untuk dapat segera diatasi dan menghasilkan output dan outcome yang
sesuai target dalam PKP ( Penilaian Standart Puskesmas), Standart Pelayanan Minimal ( SPM )
Bidang Kesehatan maupun Suistainable Development Goals ( SDGs ).
Demikian , harapan kami semoga Perencanaan Puskesmas Kearangsari tahun 2017,
dapat memberikan arah dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun
kedepan.
Karangsari, 31 Januari 2017
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Karangsari
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun
Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, maka Kementerian
Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi
acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian
Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah
(top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan
finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1)
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian
penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN
Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6)
meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma
sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma
sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
2
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan
kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi
sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan
kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali
mutu dan kendali biaya.
Upaya kesehatan promotif-preventif adalah pilar utama masyarakat sehat. Ada
ungkapan mencegah lebih baik dari pada mengobati yang mengandung makna bahwa upaya
meningkatkan dan memelihara kesehatan serta mencegah timbulnya masalah kesehatan atau
penyakit jauh lebih mudah, lebih murah dan dapat dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi dini
dan pengobatan segera harus diutamakan. Peran Puskesmas dan jaringannya didukung
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat sangat penting dalam menggerakkan masyarakat
agar melakukan berbagai upaya pencegahan.
Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini juga tertuang dalam
bentuk keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ). Puskesmas merupakan bagian
integral dan terpenting dari pembangunan Kesehatan Nasional. Untuk mencapai kondisi
tersebut perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu serta berkesinambungan.
Puskesmas merupakan salah satu unit fungsional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat dengan 7 program pokok dan 16
program inovatif sebagai usaha pokok kesehatan ( Basic Health Service ) yang dilaksanakan
baik didalam maupun diluar gedung, utamanya program prioritas dalam rangka
meningkatkan jangkauan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan dengan tidak mengesampingkan peningkatan sumber daya.
Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada empat azas
penyelenggaraan, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan masyarakat,
azas keterpaduan, dan azas rujukan. Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengelolaan program kegiatannya, untuk itu perlu didukung kemampuan manajemen yang
baik. Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan serta pengendalian, pengawasan dan
penilaian.
3
Salah satu penerapan fungsi manajemen puskesmas adalah penyusunan rencana
kegiatan ( POA ) puskesmas tahunan. POA ini disusun berdasarkan rencana pelaksanaan
kegiatan puskesmas, yang termasuk fungsi perencanaan. Perencanaan adalah proses
penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah
kerjanya dengan tetap mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai sebelumnya.
Dengan POA ini diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban dengan tetap mempertimbangkan
hambatan, dukungan dan potensi yang ada.
1.2. TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program puskesmas sesuai dengan masalah yang
dihadapi Puskesmas Karangsari, sehingga dapat meningkatkan fungsi Puskesmas
secara efektif dan efisien.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
Wilayah kerja Puskesmas Karangsari terdiri dari 3 desa. yang terbagi menjadi 18 dusun, 66
RW dan 276 RT. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
N DUSUN RW
DESA RT
o
1. TEMUASRI 5 7 23
2. KARANGSARI 8 19 105
3. Tamankursi 4 8 18
Jumlah 3 Desa 17 34 146
Sumber data : BPS 2017
5
2.1.2 KONDISI DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk di Puskesmas Karangsari tahun 2016 mencapai 31.488 jiwa. Sedangkan
masyarakat miskin (Maskin) yang punya kartu Jamkesmas di Puskesmas Karangsari adalah 11.984
jiwa.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin di
Puskesmas Karangsari Tahun 2016 pada masing-masing desa adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Perdesa dan Komposisi Maskin di Wilayah
Puskesmas Karangsari Tahun 2016
JUMLAH JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH PEMEGANG PEMEGANG PROSEN
NO. DESA PEMEGANG
PENDUDUK KARTU SKM MASKIN
KARTU BPJS
JAMKESDA
1 TEMUASRI 8.753 4.086 - - 47
2 KARANGSARI 13.045 4.716 - - 36
3 TEMUGURUH 9.690 3.182 - - 33
6
Tabel 2.4. Tabel ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas
Karangsari pada tahun 2016
Status kepegawaian
No Pendidikan
PNS PTT/THLP/MAGANG
1 Dokter umum 1 0/0/0
2 Dokter gigi 1 0/0/0
3 S1 Keperawatan 1 0/0/0
4 D3 Keperawatan 1 0/0/1
5 D3 Kebidanan 7 0/2/1
6 D4 Kebidanan 0 0 /0/1
7 Perawat 5 0/0/0
8 Penyuluh Kesehatan 5 0/0/0
9 Nutrisionis 0 0/0/1
10 Epidemiolog / Entomolog 2 0/0/0
11 Petugas Apotek 2 0/0/1
12 Sopir 0 0/0/0
13 Administrasi 3 0 / 4/ 2
14 Cleaning Service 0 0/2/0
15 Tukang Parkir 0 0/1/0
Total 28 14
Sumber: Puskesmas Karangsari Tahun 2016
Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas
Karangsari dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.5 Jenis sarana kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Karangsari
Tahun 2016
No Jenis Sarana Yankes Jumlah Keterangan
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 3
3 Ponkestren 1
4 Poskesdes 5
5 Pusling 1
6 Posyandu 52
7 BPS 0
8 Ponkesdes 0
9 Posyandu 38
10 Poskestren 0
11 BPS 7
Sumber data: Puskesmas Karangsari Tahun 2016
7
Dalam rangka pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas beserta jaringannya,
didukung oleh sarana dan prasarana penunjang yang terdiri dari:
Tabel 2.6 Jenis Sarana penunjang yang ada di Puskesmas Karangsari dan
jaringannya pada Tahun 2016
2.1.4. Pendidikan
1. Jumlah sekolah
a. TK/RA : 13 / 2 buah
b. SD/MI : 14 / 5 buah
c. SLTP/MTs : 3 / 0 buah
d. MA/SMK : -
e. Ponpes : 1 buah
2. Jumlah murid
a. TK/RA : 636 murid
b. SD/MI : 2.014 / 788 murid
c. SLTP/MTs : 1.126 murid
d. MA/SMK : -
8
9
1. DENAH GEDUNG
1.1 Denah Gedung Lantai Satu
10
2.2 DATA KHUSUS
11
dg kader posyandu)
9. Jumlah kelompok Usia lanjut : 3 kelompok
10. Jumlah Posyandu : 52 Pos
11. Jumlah Posyandu Lansia : 3 Pos
12. Jumlah poskestren : 1 buah
2. KIA & KB
a. Jumlah bumil risti ditemukan : 112 orang
b. Jumlah bumil dg Hb < 11 gr% : 82 orang
c. Jumlah bumil dg LILA < 23,5 cm : 27 orang
d. Jumlah akseptor aktif semua metode : 3.732 orang
e. Jumlah kasus efek samping SM : 32 orang
f. Jumlah kasus komplikasi SM : 12 orang
12
3. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah TPA yang ada :0
b. Jumlah TPA yg memenuhi syarat :0
c. Jumlah TPS yang ada :0
d. Jumlah TPS yg memenuhi syarat :0
e. Jumlah TTU yang ada : 23
f. Jumlah TTU yg memenuhi syarat : 23
g. Jumlah TP3 yang ada :0
h. Jumlah TP3 yg memenuhi syarat :0
i. Jumlah TPM yang ada :6
j. Jumlah TPM yg memenuhi syarat :6
k. Jumlah penjamah makanan yg ada :6
l. Jumlah JAGA yg ada & berfungsi : 8.099
m. Jumlah SPAL yg ada & berfungsi : 269
n. Jumlah rumah yang ada : 8.599
o. Jumlah rumah yg memenuhi syarat : 6.909
13
5. Data Morbiditas
14
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
15
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
PRIORITAS MASALAH
PRIORITAS MASALAH :
Rendahnya Penanganan kesehatan jiwa mwlalui rujukan ke RS/spesialis yaitu 11,01% % di
wilayah Puskesmas Karangsari pada Tahun 2016
16
BAB V
MATERIAL MANUSIA
17
BAB VI
18
BAB VII
RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) PROGRAM KESEHATAN JIWA
Kunjungan rumah Konseling,edukasi Seluruh pasien 25 % BBM Koordinator ATK dan Semua pasien ODGJ BOK
pasien ODGJ dan pengobatan ODGJ petugas Keswa kamera bisa dikunjungi
Refreshing Menyegarkan Semua kader 100 % BBM Koordinator ATK,alat Semua kader Keswa BOK
pengetahuan pengetahuan keswa dan petugas Kewa dan peraga,materi dan posyandu
kader Keswa kader Keswa kader tim daftar hadir mampu merujuk
posyandu Puskesmas pasien ODMK dan
ODGJ
19
B A B VIII
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS KARANGSARI
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TAHUN 2017
N UPAYA KEGIATA SASARAN TARGE VOL RINCIAN LOKASI TENAGA JADWA BIAY
O KESEHA N T KEGIATA PELAKSANAAN PELAKSAN PELAKSAN L A
TAN N AAN A
1. KESEHA Penyuluha TOMA,kader 25 % Tiap Dilaksanakan di Dilaksana Koordinator Januari - BOK,
TAN n posyandu,karan dari 3 bulan setiap ada kan di 3 Keswa dan Desemb JKN
JIWA pemberday gtaruna,kader DESA kegiatan DESA tim dari er 2017
aan keswa paguyuban Puskesmas
kelompok posyandu
masyaraka
t khusus
dlm upaya
penemuan
dini dan
rujukan
kasus
gangguan
jiwa
20
BAB IX
PENUTUP
21