Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM TBC PARU

LAPORAN KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2021

UKM ESENSIAL

LAPORAN KINERJA
TAHUNAN
PROGRAM TBC
TAHUN 2021
UPT PUSKESMAS NGRAMBE
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta karuniaNYA sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
“Kinerja Program TBC Paru UPT Puskesmas Ngrambe Tahun 2021”

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik moril
maupun material sehingga penyusunan laporan Kinerja tahunan program TBC ini dapat selesai
tepat waktu, tanpa halangan suatu apapun.

Kami menyadari bahwa penyusunan Kinerja ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan masukan-masukan serta saran-saran perbaikan dari semua pihak, untuk Laporan
Kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

Ngrambe, Desember 2021

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Ngrambe Penyusun

dr. Yeni Rusmawati Andhika Rahmawati S.Kep Ns.


NIP. 198004262009012004 NIP. 198509072009012006

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) dibawah dinas kesehatan Kabupaten/Kota, sehingga dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, akan mengacu pada Kebijakan Pembangunan Kesehatan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMB) dan rencana lima tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Agar Puskesmas dapat mengelola Upaya Kesehatan dengan baik dan


berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, Puskesmas harus menyusun rencana
kegiatan untuk periode lima tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi kedalam rencana
tahunan puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran daerah. Semua rencana kegiatan
baik lima tahunan maupun rencana tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan
kesehatan kabupaten/kota harus juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu
(evidance based) dan prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya adalah
pergerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program yang
disusun, kemudian melakukan pengawasan dan pengendalian diikuti dengan upaya-upaya
perbaikan dan peningkatan (corrective action) dan diakhiri dengan pelaksanaan penilaian
hasil kegiatan melalui penilaian kinerja Puskesmas.

Dengan adanya perubahan kebijakan dalam penyelenggaraan pembangunan


kesehatan, diantaranya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 program
Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga yang berbasis siklus kehidupan, Sustainable
Development Goals (SDG’s), dan dinamika permasalahan kesehatan yang dihadapi
masyarakat, maka pedoman manajemen Puskesmas perlu disesuaikan dengan perubahan
yang ada. Melalui pola penerapan manajemen /Puskesmas yang baik dan benar oleh seluruh
Puskesmas di Indonesia.

Adanya perubahan Visi pembangunan Kabupaten Ngawi yang ingin diwujudkan dalam
periode ketiga (2016-2021) yaitu “NGAWI SEJAHTERA, BERAKHLAK, BERBASIS
PEDESAAN SEBAGAI BAROMETER JAWA TIMUR” yang berbeda dari visi

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 2


pembangunan sebelumnya sehingga terjadi perubahan visi misi pembangunan di Kabupaten
dan merubah misi yang diemban Dinas Kesehatan. Dari tujuh misi yang ada di Pemerintah
Kabupaten Ngawi, Dinas Kesehatan terlibat dalam pencapaian misi kedua yaitu
“Meningkatkan pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
serta berdaya saing”. Oleh sebab itu Puskesmas yang merupakan UPT dibawah Dinas
Kesehatan kabupaten Ngawi melakukan telaah ulang tentang perubahan Visi, Misi tersebut
sehingga perlu adanya perubahan dalam visi, misi yang ada di UPT Puskesmas Ngrambe.

B. VISI MISI DAN TATA NILAI


1. VISI
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di UPT Puskesmas Ngrambe serta mempertimbangkan budaya yang
hidup dalam masyarakat, maka perubahan Visi yang dicanangkan pada tahun 2018 sampai
2022 adalah :

” Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Ngrambe yang Sehat, Mandiri dan


Berkeadilan ”

Penjabaran makna dari Visi tersebut adalah sebagai berikut :

Terwujud : Suatu kondisi akhir yang diinginkan

Masyarakat : Sekelompok orang yg hidup bersama dalam satu komunitas yang


teratur.

Kecamatan Ngrambe : wilayah untuk sekelompok masyarakat yang hidup bersama


dalam suatu komunitas yang teratur dalam wilayah kecamatan.

Sehat : suatu keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yamg
merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan (WHO).

Mandiri : suatu keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan yang
lain.

Berkeadilan : suatu keadaan kebenaran secara moral mengenai suatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.

Kemandirian kesehatan masyarakat disini adalah gambaran Masyarakat


Kecamatan Ngrambe dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta berperan aktif di dalam setiap upaya kesehatan agar memiliki derajat kesehatan
yang setinggi tingginya.
Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 3
2. MISI

Misi adalah rumusan umum tentang upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi dengan mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta
memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang dan kekuatan yang
dimiliki.

Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap
komponen penyelenggara BLUD Puskesmas Ngrambe tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya.

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan maka UPT Puskesmas Ngrambe
merumuskan Misi sebagai berikut :
a) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b) Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan.
d) Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan terjangkau.
e) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat transparan
dan akuntabel.
f) Mengembangkan program inovasi, produk layanan, dan pemberdayaan
sumberdaya kesehatan.

3. TATA NILAI
Tata Nilai : “CETARNya Ngrambe”
Cepat tanggap : cepat tanggap melayani pasien dan keluhan masyarakat
Terampil : petugas professional dan terampil dalam menjalankan tugas
Aman : aman dalam pelayanan, keselamatan petugas dan pasien terjamin
Ramah : ramah, tersenyum, sopan santun dalam perkataan dan perbuatan
Nyaman : lingkungan yang indah, bersih dan nyaman untuk pelanggan

Budaya Kerja : “Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, Kerja Ikhlas”


Kerja Cerdas : cerdas dalam bertindak, memutuskan, melayani pasien dan masyarakat
Kerja Tuntas : tuntas mencapai target yang diharapkan
Kerja Ikhlas : tulus, ikhlas melayani masyarakat

MOTTO : “Layananku adalah ibadahku”

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 4


C. Tujuan Pembuatan laporan Kinerja
1. Tujuan Umum.
Tujuan umum pembuatan Laporan Kinerja ini untuk mengetahui capaian kinerja program
sesuai target, serta kegiatan program TBC di Puskesmas Ngrambe tahun 2021

2. Tujuan khusus.
a) Mengetahui Cakupan semua kasus TBC yang diobati (CDR/case detection rate)
b) Mengetahui Angka keberhasilan pengobatan semua kasus TBC (success rate/SR)
pengobatan tahun 2021
c) Mengetahui pelayanan orang Terduga TBC
d) Dapat merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
e) Dapat membuat rencana kegiatan .
f) Dapat membuat rencana kerja koordinasi untuk pemantauan dan evaluasi kegiatan.

3. Manfaat Pembuatan Laporan Kinerja.


a) Sebagai bahan evaluasi program TBC di UPT Puskesmas Ngrambe demi untuk
perkembangan dan peningkatan program di masa yang akan datang.
b) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan Program
TBC di tahun yang akan datang.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam Kinerja ini mencangkup :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan penyusunan Kinerja, Sisstematika penulisan
dan Waktu Penyusunan.
BAB II : GAMBARAN UMUM PUSKESMAS NGRAMBE
Berisi tentang gambaran umum wilayah, keadaan penduduk dan potensi yang
dimiliki.
BAB III : ANALISA HASIL KINERJA PROGRAM TBC
Berisi tentang analisa kegiatan dengan Fishbond terhadap pencapaian kinerja TBC.
BAB IV: PENUTUP
Kesimpulan Dan Rekomendasi

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 5


BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS NGRAMBE

A. GEOGRAFI

Ngrambe adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa


Timur. Kecamatan ini terletak sekitar + 40 Km barat daya Ibu kota Kabupaten
Ngawi, sedangkan jarak dengan Ibukota Propinsi Jawa Timur (Surabaya) sekitar +
251 Km. Luas wilayah Kecamatan Ngrambe 57,48 Km², yang terbagi atas 14 Desa
dan 57 Dusun serta 61 RW.

Batas – batas wilayah Kecamatan Ngrambe sebagai berikut :

1. Sebelah utara : Kecamatan Widodaren


2. Sebelah timur : Kecamatan Jogorogo
3. Sebelah selatan : Kabupaten Karanganyar
4. Sebelah barat : Kecamatan Sine

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGRAMBE

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 6


Jumlah penduduk seluruhnya 45.933 jiwa, yang terdiri dari Laki-laki 22.923
jiwa dan Perempuan 23.010 jiwa. Jumlah kepala keluarga sebanyak 14.707 jiwa.

B. KEADAAN SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ngrambe mayoritas beragama Islam


selain kristen dan katolik. Mata pencaharian masyarakat Ngrambe sebagian besar
adalah petani dan buruh tani, selain pedagang, buruh industri dan pegawai negeri sipil
( PNS ). Pendidikan penduduk kecamatan Ngrambe paling banyak lulusan SD/MI
13,2% selanjutnya lulusan SLTP 10.33%, lulusan SLTA 10.18 %, perguruan tinggi
1,6 %, yang tidak tamat SD 4,9%, dan yang tidak sekolah 9,4 %.

C. SUMBER DAYA PUSKESMAS NGRAMBE

1. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Pesatnya pembangunan bidang kesehatan, salah satunya ditandai oleh makin


meningkatnya peran pemerintah dan swasta dalam penyediaan sarana dan

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 7


prasarana kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana dan prasarana kesehatan, diantaranya
Puskesmas dan jaringannya, Sarana kesehatan lain, Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) serta tenaga kesehatan.

a) Puskesmas dan jaringannya

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas kesehatan


Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kecamatan yg melaksanakan tugas-
tugas operasional pembangunan kesehatan. Jumlah Puskesmas di Kecamatan
Ngrambe dengan rawat inap dan Poned sebanyak 1 buah. Untuk memperluas
jangkauan pelayanan Puskesmas ke masyarakat, setiap Puskesmas telah
dibantu oleh Puskesmas Pembantu (Pustu) yang pada saat ini jumlah Pustu di
Kecamatan Ngrambe berjumlah 3 buah, yaitu Pustu Gedoro, Manisharjo dan
Tawangrejo.

Sedangkan jumlah Polindes ada 10 buah terdiri dari Polindes


Giriharjo, Setono, Wakah, Sambirejo, Sidomulyo, Babadan, Krandegan,
Pucangan, Cepoko, Mendiro, dan juga ada 1 buah Ponkesdes Hargomulyo .
Selain itu, Puskesmas juga dibantu oleh sarana Posyandu Lansia yang berguna
untuk membantu pelayanan kesehatan di luar gedung bagi para usia lanjut dan
pra usia lanjut yang mana mereka sudah atau hampir tidak mampu untuk
datang ke Puskesmas. Jumlah posyandu Lansia 48 buah tersebar di setiap
desa dengan frekuensi bukan 3 bulan sekali.

b). Sarana Kesehatan lainnya.

Selain Puskesmas, sarana kesehatan yang lain sangat membantu


terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sarana kesehatan
lainnya yang ada di Puskesmas Ngrambe tahun 2021 meliputi :

 Rumah bersalin (BPS) : 3 buah


 Praktek dokter perorangan : 4 buah
 Apotek : 4 buah

c). Peran serta Masyarakat

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 8


Dukungan masyarakat dalam mewujudkan visi puskesmas Ngrambe
“Terwujudnya Masyarakat Ngrambe yang sehat, Mandiri dan berkeadilan”
adalah faktor yang mutlak dibutuhkan. Tanpa ada peran serta masyarakat
tujuan kemandirian hidup sehat tidak akan pernah tercapai.

Dukungan dan peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas


Ngrambe meliputi:
1. Jumlah Kader Posyandu : 365 orang
2. Kader Peer Konselor : 65 orang
3. Jumlah Kader Tiwisada : 425 orang
4. Jumlah Guru UKS : 51 orang
5. Jumlah Saka Bhakti Husada : 37 orang
6. Jumlah kader usila : 120 orang
7. Jumlah Kelompok Usila : 39 kelompok
8. Jumlah pengobat tradisional : 115 buah
9. Jumlah posyandu : 73 posyandu
- Strata Purnama : 69 posyandu
- Strata Mandiri : 4 posyandu
10. Jumlah Poskesdes : 1 buah
11. Jumlah Poskestren : 1 buah
12. Jumlah Posbindu PTM : 15 buah
13. Jumlah Posyandu lansia : 48 buah
14. Pondok Jiwa : 1 Buah
Dukun bayi yang ada dirangkul sebagai mitra kerja dengan diberikan
pembinaan dan penyuluhan tentang wewenang yang boleh dilakukan dan
pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terdidik dan
terlatih untuk menurunkan angka kematian bayi di Ngrambe khususnya dan
Indonesia pada umumnya.

Jumlah kader kesehatan yang cukup banyak diharapkan mampu


menjadi ujung tombak program kesehatan di tiap-tiap desa dan menjadi
penggerak pembangunan desa yang berwawasan kesehatan. Pembinaan
terhadap kader dimaksudkan memberikan bekal informasi yang cukup tentang
program-program puskesmas dan mampu melaksanakan secara mandiri di
desa masing-masing. Kader tiwisada dan guru UKS diharapkan mampu
mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat baik dari segi fisik dan perilaku
seluruh komponen di sekolah yang berwawasan sehat.

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 9


d). Upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat berbagai upaya telah dikembangkan termasuk dengan
memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat melalui
posyandu, polindes, poskesdes maupun pembentukan desa siaga.

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal


oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas
yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi
dan penanggulangan diare. Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Ngrambe berjumlah 73 Posyandu yang menyebar di 14 desa. Pelaksanaan
posyandu dilakukan 1 bulan sekali pada 1 posyandu.

Taman Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang


merupakan pengembangan dari posyandu, BKB dan Paud. Taman Posyandu
menyelenggarakan tiga kegiatan disatukan satu kegiatan dengan leading
sektor Posyandu oleh PKK, BKB oleh BBKB dan Paud oleh Dinas
pendidikan. Jumlah Taman posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ngrambe
berjumlah 40 taman Posyandu yang menyebar di 14 desa. Pelaksanaan Taman
posyandu dilakukan minimal 1 bulan sekali.

Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam


rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk
pelayanan keluarga berencana. Jumlah Polindes di wilayah kerja Puskesmas
Ngrambe tahun 2021 sebanyak 10 buah antaralain Wakah, Giriharjo, Setono,
Babadan, Sambirejo, Krandegan, Pucangan, Mendiro, Cepoko dan
Sidomulyo.

Ponkendes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam


rangka mendekatkan pelayanan kebidanan dan pelayanan kesehatan lainya
melalui penyediaan tempat Pelayanan kesehatan Umum, pertolongan
persalinan, pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan KB.
Ponkesdes merupakan pengembangan dari polindes dengan menambah tenaga
Perawat untuk kesehatan pelayanan umum lainya. Jumlah Ponkesdes di
wilayah kerja Puskesmas Ngrambe tahun 2021 sebanyak 1 buah yaitu di Desa
Hargomulyo

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 10


Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumberdaya serta kemauan dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Tujuan dibentuknya desa siaga adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri
untuk sehat serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di
wilayahnya.

Pada tahun 2010 jumlah desa/kelurahan siaga yang telah dibentuk di


Kecamatan Ngrambe sebanyak 14 desa (100%) yang berarti semua desa di
Kecamatan Ngrambe telah menjadi desa siaga belum bisa berkembang sesuai
yang diharapkan.

e). Tenaga Kesehatan

Dalam pembangunan kesehatan, Sumber Daya Manusia merupakan


salah satu faktor penggerak utama, sehingga dengan SDM kesehatan yang
berkualitas akan menentukan keberhasilan dari seluruh proses pembangunan
kesehatan tersebut.

Jumlah tenaga kesehatan administrasi dan tenaga lain di Puskesmas


Ngrambe pada tahun 2021 ada 100 orang yang tersebar di Puskesamas induk,
Pustu dan Polindes, yang bersetatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
BLUD secara lengkap sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Ngrambe Tahun 2021

1 Dokter umum 3
2 Dokter gigi 1
3 Perawat 33
4 Bidan 26
5 Apoteker 1
6 Perawat Gigi 1
7 Asisten apoteker 3
8 Sanitasi 1
9 Promkes 1
10 Gizi 2
11 Analis laboratorium 2
12 Fisioterapi 1

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 11


13 Rekam medik 1
14 Staf 26

Sedangkan jumlah tenaga Puskesmas sesuai dengan status kepagawaian sesuai


tabel di bawah ini :

Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Puskesmas Ngrambe Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun
2020.

JUMLAH
NO STATUS KEPEGAWAIAN
(ORANG)
1 Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 67
2 Tenaga BLUD 30
3 Tenaga BOK 3
Total 100

1. Jenis pelayanan di Puskesmas


a. Pelayanan kesehatan umum i. Konseling anak dan remaja
b. Pelayanan kesehtan gigi j. Klinik sanitasi
c. Klinik spesialis Kandungan k. Layanan gawat darurat
d. Klinik Spesialis Jiwa l. Rawat inap dan poned
e. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA/KB) m. Laboratorium
f. Imunisasi n. Apotek
g. Konseling gizi o. Fisioterapi
h. Poli TB
p. Poli Mata

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 12


BAB III
ANALISA HASIL KINERJA PROGRAM TBC
UPT PUSKESMAS NGRAMBE
TAHUN 2021

A. SEMUA KASUS TBC YANG DIOBATI TAHUN 2020

Jumlah Sembuh Pengobatan Meninggal Pindah/


Diobati Lengkap Rujuk RS
27 15 10 1 1

B. SEMUA KASUS TBC YANG DIOBATI TAHUN 2021


a. Penemuan kasus tiap bulan

Bulan Jumlah Kasus


Januari 1
Februari 1
Maret 4
Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 13
April 1
Mei 0
Juni 0
Juli 2
Agustus 1
September 1
Oktober 6
Nopember 2
Desember 3
Jumlah 22

b. Penemuan kasus tiap desa

Desa Jumlah Kasus


Krandegan 1
Sidomulyo 0
Mendiro 1
Cepoko 1
Manisharjo 2
Ngrambe 5
Setono 0
Wakah 2
Tawangrejo 1
Hargomulyo 2
Giriharjo 0
Sambirejo 1
Babadan 0
Pucangan 5
Luar Kecamatan 1
Jumlah 22

C. SEMUA KASUS TBC DI TEMUKAN DI PUSKESMAS DIRUJUK UNTUK


PENGOBATAN SPESIALIS TAHUN 2021

Bulan Jumlah Kasus Dirujuk


Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November 1 Pasien TBC anak
Desember
Total 1

D. TERDUGA TBC TAHUN 2021


Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 14
Bulan Jumlah Kasus
Januari 3
Februari 4
Maret 12
April 2
Mei 5
Juni 27
Juli 2
Agustus 1
September 34
Oktober 19
Nopember 16
Desember 16
Jumlah 141

TARGET TAHUN 2021

 Cakupan semua kasus TBC yang diobati (CDR/case detection rate)


Target Cakupan semua kasus TBC yang diobati (CDR/case detection rate) = 53

 Angka keberhasilan pengobatan semua kasus TBC (success rate/SR)


pengobatan tahun 2020
Target = 24 (90%)
Total Kasus 2020 = 27 Kasus

 Pelayanan orang Terduga TBC


Target sasaran 300 dalam 1 tahun (100%)

E. IDENTIFIKASI MASALAH

NO URAIAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN


    ANGKA % ANGKA % ANGKA %
Cakupan semua kasus
TBC yang diobati
(CDR/case detection
1 rate) 53 100% 22 42% 31 58%
       
Angka keberhasilan
pengobatan semua
kasus TBC (success
rate/SR) pengobatan
2 tahun 2020 24 90% 26 96% 0 0%
Pelayanan orang
3 Terduga TBC 300  100% 141  47% 159  53%

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 15


 Target Cakupan semua kasus TBC yang diobati (CDR/case detection rate) = 53
(80%)
Pencapaian = 22 (42%)
Kesenjangan = 34 (58%)
 Target Angka keberhasilan pengobatan semua kasus TB (success rate/SR)
pengobatan tahun 2020 = 24 (90%)
Pencapaian = 26 (96%)
Kesenjangan = 0 (0%)
 Pelayanan Orang Terduga TBC
Pencapaian = 141 (47%)
Kesenjangan = 159 (53%)

F. RUMUSAN MASALAH

 Kurangnya pencapaian target Cakupan semua kasus TBC yang diobati (CDR/case
detection rate) yang hanya 22 (42%) seharusnya 53 (100%) periode Januari s/d
desember tahun 2021 di wilayah kerja UPT Puskesmas Ngrambe
 Kurangnya pelayanan orang Terduga TBC yang hanya 141 (47%) seharusnya 300
(100%) periode Januari s/d desember tahun 2021 di wilayah kerja UPT Puskesmas
Ngrambe

G. ALUR PENYEBAB MASALAH (FISH BONE)

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 16


MONEY MAN Masy lebih memilih berobat
kedokter spesialis, dr praktek
Adanya pandemi swasta
Covid-19 sehingga
Tidak adanya biaya
masih takut ke Puskes Kurangnya
Karenapengetahuan masy
pandemi koordinasi
transportPenemuan Terduga TBC
Takut ke Puskesmas dengan linsek, kader dan
dan
jejaring banyak dilakukan
pengiriman sputum oleh dengan media online
kaderkesehatan
MASALAH
PROGRAM TBC

Pengobatan Kualitas sputum


yangLama yang diperiksa
Pemantauan kurang baik
Keterlambatan pelaksanaan PERDA
Jarak ke RS
Penegakan diagnosa no 6 tahun 2020,
rujukan TBC EP
tersosialisasikan jauh
nopember 2021
METHODE MACHINE MATHERIAL

H. PENYEBAB MASALAH

 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TBC


 Masyarakat lebih memilih berobat ke dokter spesialis, dokter praktek swasta
daripada ke puskesmas
 Adanya pandemi Covid-19 sehingga masih takut ke Puskesmas
 Karena pandemi koordinasi dengan linsek, kader dan jejaring banyak dilakukan
dengan media online
 Kwalitas sputum yang diperiksa kurang baik
 Pengobatan yang lama
 Jarak ke RS rujukan kasus TBC EP jauh
 Keterlambatan menegakkan diagnosa
 Tidak adanya biaya transport penemuan terduga TBC dan pengiriman sputum oleh
kader kesehatan
 Pemantauan Pelaksanaan PERDA no 6 tahun 2020, tersosialisasikan nopember
2021.

I. PRIORITAS MASALAH

NO AKAR MASALAH / VARIAVEL SCORE TOTAL URUTAN


    U S G    
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
1 TBC 4 2 4 10
2 Masyarakat lebih memilih berobat ke dokter 2 2 2 6  
Spesialis, dokter praktek daripada ke
  puskesmas          
Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 17
Adanya pandemi Covid-19 sehingga masih
3 takut ke Puskesmas 4 3 3 10  3
           
4 Kwalitas sputum yang diperiksa kurang baik 2 2 2 6  
5 Pengobatan yang lama 4 3 4 11 2
6 Jarak ke RS Rujukan TB EP jauh 2 2 2 6
Karena pandemi koordinasi dengan linsek,
kader dan jejaring banyak dilakukan dengan
7 media online 2 2 2 6  
8 Keterlambatan menegakkan diagnosa 4 4 4 12 1
Tidak adanya biaya transport penemuan
terduga TBC dan pengiriman tes sputum
9 oleh kader kesehatan 2 2 2 6
10 Pemantauan Pelaksanaan PERDA no 6 tahun
2020, tersosialisasikan nopember 2021. 2  2 2 6

PRIORITAS MASALAH :
1. Keterlambatan menegakkan diagnosa
2. Pengobatan yang lama
3. Adanya pandemi Covid-19 sehingga masih takut ke puskesmas

J. PEMECAHAN MASALAH

URUTAN PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN


MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH MASALAH

1 Keterlambatan 1. Penyuluhan, 1. Pertemuan


menegakkan meningkatkan PMO,
diagnosa pengetahuan Pertemuan
masyarakat, PMO
Sosialisasi TBC
2. Kunjungan
di Pondok
investigasi kontak
3. Skrining pondok 2. Kunjungan
investigasi
kontak
3. Skrining pondok
futuhiyah

2 Pengobatan yang 1. Kunjungan Kasus 1. Pelacakan


lama Mangkir Kasus Mangkir
2. kunjungan 2. kunjungan
keteraturan pengendalian
minum obat TBC keteraturan
minum obat
TBC
3 Adanya pandemi 1. Pertemuan Kader 1. Pertemuan
Covid-19 sehingga TBC untuk Kader TBC
masih takut ke membantu 2. Kunjungan
Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 18
Puskesmas menemukan GEMA CERMAT
kasus terduga TBC pasien TBC
yang takut ke 3. Kunjungan
Puskesmas pemantauan
2. Kunjungan GEMA berkala
CERMAT pasien keluarga post
TBC, untuk tetap TBC
terpantau
pengobatan di
rumah
3. Kunjungan
berkala post
pengobatan jika
takut ke
puskesmas

K. RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUN 2021

NO KEGIATAN PENANGGUNG VOL RINCIAN LOKASI BIAYA


JAWAB PELAKSANAAN

1 Pertemuan Prog TBC 30 30 org x 1 hr x 1 kl Desa


Pengawas Menelan
Obat (PMO)

2 Transport petugas Prog. TBC 1 1 org x 1 hr x 1 kl Desa


dalam rangka
pertemuan PMO

3 Pertemuan Kader Prog. TBC 60 30 org x 1 hr x 2kl Puskesmas


TBC

4 Transport Prog. TBC 30 1 org x 1 hr x 30 kl Desa


pengendalian
keteraturan minum
obat TBC

5 Transport skrining Prog. TBC 4 2 org x 1 hr x 2 kl Pondok


pondok Futuhiyah

6 Pertemuan Prog. TBC 60 30 org x 1 hr x 2 kl Pondok


Sosialisasi TBC di Futuhiyah
pondok

7 Pelacakan kasus Prog. TBC


mangkir 15 1 org x 1 hr x 15kl Desa
a. Prog. TBC
b. Kader TBC 15 1 org x 1 hr x 15kl Desa
Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 19
8 Kunjungan Prog. TBC
Investigasi kontak
TBC 49 1 org x 1 hr x 49kl Desa
a. Prog. TBC
b. Kader TBC 49 1 org x 1 hr x 49kl Desa

9 Cetak Banner Prog. TBC 3 3 lbr Banner


pertemuan

10 Kunjungan Prog TBC Desa


Pemantauan
Berkala Keluarga
Post TBC 49 1 org x 1 hr x 49kl Desa
a. Prog. TBC 49 1 org x 1 hr x 49kl Desa
b. Kader TBC

11 Kunjungan “Gema Prog.TBC + 60 2 org x 1 hr x 30kl Desa


Cermat” pasien Obat
TBC

12 Konsultasi ke Prog.TBC 4 1 org x 1 hr x 30kl Dinkes


Dinkes

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil kinerja diatas dapat disimpulkan :
1. Keterlambatan penegakan diagnosa menjadi masalah utama dalam program TBC. Hal
ini dikarenakan kurang pengetahuan dan kurangnya kemauan masyarakat untuk segera
Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 20
periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan jika gejala TBC muncul. Pasien lebih
memilih pengobatan yang berpindah-pindah dari dokter praktek swasta satu ke yang
lain, yang membuat tidak segera terdiagnosa dengan tepat penyakit yang diderita dan
beresiko menularkan penyakit TBC ini ke yang lain. Selain itu pemakaian obat
antibiotik yang tidak tepat dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya TBC MDR
(Multi Drug Resistance)
2. Pengobatan yang lama menjadi resiko mangkirnya penderita TBC dan tidak menjalani
pengobatan sampai sembuh. Sehingga perlu adanya kunjungan keteraturan dari
petugas kesehatan untuk memotifasi dan memberi pengetahuan kepada keluarga akan
pentingnya pengobatan sampai sembuh untuk mengurangi resiko terjadinya TBC DO
(Drop Out) yang akhirnya akan menjadi salah satu sumber penularan TBC di
masyarakat. Selain itu TBC DO juga akan menyebabkan kondisi fisik penderita
tambah memburuk sehingga beresiko sampai kematian dan beresiko tinggi untuk
diobati dosis diatasnya pada pengobatan berikutnya yang pada akhirnya bisa
muncullah TBC MDR.
3. Adanya pandemi Covid-19 sehingga masih takut ke puskesmas, perlu dilakukan upaya
dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui kader TBC untuk membantu
Terduga TBC yang mengalami permasalahan ke Puskesmas. Unrtuk yang sedang
pengobatan dilakukan upaya inovasi bersama Apotek melalui GEMA CERMAT, dan
untuk yang telah selesai pengobatan dilakukan upaya kunjungan pemantauan berkala
keluarga post pengobatan TBC, sehingga baik Terduga, yang sedang diobati, dan yang
telah selesai pengobatan bisa tersolusikan dengan beberapa kegiatan yang
direncanakan.

B. Rekomendasi
Untuk peningkatan program TBC perlu adanya peningkatan jejaring layanan yang di
fasilitasi oleh dinas kesehatan, sehingga penderita yang ditemukan di RS pada kondisi
yang memungkinkan untuk dilakukan pelayanan di Puskesmas untuk tetap bisa
dikembalikan ke Puskesmas sebagai salah satu upaya mengurangi terjadinya TBC DO
dikarenakan biaya. Hal ini juga merupakan upaya yang harus dilakukan karena berpotensi
besar terjadinya TBC MDR. Selain itu dengan adanya PERDA nomer 6 tahun 2020, yang
telah disosialisasikan di bulan Nopember 2021 tentang Penatalaksanaan TBC perlu
adanya pelaporan dan pencatatan yang tepat, penderita TBC yang diobati oleh jejaring
atau dokter swasta melalui pencatatan online SITB di Puskesmas.

Laporan Kinerja Tahunan Program TBC Puskesmas Ngrambe Tahun 2021 21

Anda mungkin juga menyukai