Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa
percobaan. Tujuannya mampu membentuk karakter ASN yang profesionalisme, memiliki
kompetensi yang baik dalam melayani masyarakat, serta mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar ASN secara mantap dalam diri masing- masing ASN.
Pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik;
dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan
penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam
menjalankan fungsinya, seorang ASN harus selalu memegang teguh dan mengamalkan
nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK yang meliputi berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. ASN juga mempunyai kedudukan
peran yaitu : 1) Manajemen ASN; 2) Smart ASN yang mendasar kepada Surat Edaran
Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021.

Sanitarian yang merupakan salah satu unsur ASN (Aparatur Sipil Negara) sangat
perlu untuk bersikap profesional dan berintegritas terhadap masyarakat Indonesia.
Sanitarian dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di wilayah
kerjanya.
Untuk itu, melalui pelatihan dasar CPNS (calon pegawai negeri sipil), diharapkan
Sanitarian puskesmas yang menjadi calon ASN (Aparatur Sipil Negara) dapat mewujudkan
aktualisasi dari nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Sehingga, secara tidak langsung dapat
berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu dari bentuk pelayanan
publik ASN. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan
masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau Pelayanan Kesehatan bermutu; c. hidup
dalam lingkungan sehat; dan d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat (Menteri Kesehatan RI, 2019).
Puskesmas Cicalengka DTP adalah adalah suatu unit pelaksanan fungsional yang
berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh terpadu yang berkesinambungan pada
suatu masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Cicalengka. Salah satu
misi yang akan diwujudkan Puskesmas Cicalengka adalah Menyelenggarakan lingkungan
tempat tinggal dan tempat beraktivitas yang sehat dan Menyelenggarakan upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular serta penyakit tidak menular.
Sesuai dengan misi yang harus diwujudkan oleh Puskesmas Cicalengka DTP, maka
inovasi merupakan suatu upaya yang baik dalam menyelenggarakan lingkungan yang sehat
dan menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak
menular di Puskesmas Cicalengka DTP. Dalam rangka merancang sebuah inovasi,
yang pertama harus dilakukan adalah identifikasi isu yang terjadi di Puskesmas
Cicalengka DTP. Setelah isu diidentifikasi dan ditetapkan, maka selanjutnya dapat disusun
kegiatan yang akan diaktualisasikan untuk dapat meningkatkan kualitas lingkungan
Puskesmas Cicalengka DTP. Beberapa masalah yang terjadi diantaranya adalah (1) belum
optimalnya manajemen pengelolaan limbah Berbahaya dan Beracun (B3) di Puskesmas
Cicalengka DTP, (2) belum optimalnya kegiatan konseling pelayanan kesehatan
lingkungan, (3) belum menyeluruhnya pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan di
Tempat Pengelolaan Pangan, dan (4) belum menyeluruhnya pelaksanaan inspeksi
kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum pada wilayah kerja Puskesmas Cicalengka
DTP.
Puskesmas Cicalengka sudah mempunyai Standar Operasional Prosedur
pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) akan tepati masih kurang
sempurna tahapan prosedur kegiatannya, tidak sesuai dengan PermenLH No.56 Tahun
2015 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Sehingga perlunya penyempurnaan SOP
dan perlu optimalisasi pelaksanaan dalam pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) sesuai dengan SOP yang sudah disempurnakan. Selanjutnya masih
ditemukannya sampah infeksius kapas bekas yang dibuang ke tempat sampah domestik
sehingga perlu adanya edukasi tentang pembuangan sampah infeksius kepada pasien yang
berobat. Hal ini bertentangan dengan Tata nilai Puskesmas Cicalengka yaitu Pencegahan
Infeksi, dan tidak mencerminkan misi Puskesmas Cicalengka mengenai penyelenggarakan
lingkungan tempat tinggal dan tempat beraktivitas yang sehat dan penyelenggarakan upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular serta penyakit tidak menular.
Dari latar belakang yang penulis kemukakan diatas, penulis mengangkat isu kurang
optimalnya pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang secara jelas akan
dijabarkan pada laporan rancangan aktualisasi ini. Melalui kegiatan aktualisasi diharapkan
dapat mengatasi isu yang ada dan mampu mengoptimalkan proses pemantauan pasien
diabetes yang tidak terkontrol dan dilandasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta
berpedoman pada prinsip dasar manajemen ASN, dan SMART ASN untuk dapat
menguatkan nilai-nilai yang ada pada unit kerja serta membatu tercapainya visi dan misi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari aktualisasi ini yakni mampu merancang kegiatan aktualisasi
berdasarkan identifikasi Isu, menerapkan ilmu dan nilai-nilai yang didapat selama
pelatihan dasar, dan mengaplikasikannya dalam bentuk produk inovasi dengan
menerapkan nilai-nilai Ber-AKHLAK, Manajemen ASN dan Smart ASN.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu merancang kegiatan aktualisasi dengan menerapkan ilmu dan nilai- nilai yang
telah didapatkan selama pelatihan dasar sehingga mampu memberikan perubahan yang
bermanfaat untuk Puskesmas Cicalengka DTP
b. Mampu meningkatkan kinerja sanitarian Puskesmas Cicalengka DTP dalam
mengamalkan tupoksinya secara optimal.

C. Manfaat

Adapun manfaat kegiatan aktulisasi nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut :
1. Bagi diri sendiri, adalah untuk meningkatkan pemahaman dan dapat menerapkan
nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga menginternalisasi dalam
diri Calon Pegawai Negeri Sipil

2. Bagi instansi, adalah untuk menyelesaikan isu yang ada, yakni manajemen
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Puskesmas Cicalengka DTP
sehingga menjamin kualitas mutu pelayanan kesehatan.
3. Bagi masyarakat, dapat memberikan pelayanan yang berkualitas yang berorientasi
pada kepuasaan pasien.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan Aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Cicalengka DTP dimulai tanggal 26
Juli 2022 s.d 09 September 2022, dengan sasaran limbah B3 yang masuk ke Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS) dari setiap unit pelayanan dan Pasien yang berobat ke
Puskesmas Cicalengka DTP.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS DAN PROFIL PESERTA
A. Profil Puskesmas
1. Gambaran Umum Puskesmas Cicalengka DTP
Nama Puskesmas Cicalengka Dengan Tempat Perawatan (DTP), kode Puskesmas
40395, alamat ; Jl. Raya Timur No 321 Desa Cicalengka Kulon Kecamatan Cicalengka.
Puskesmas Cicalengka DTP memiliki wilayah kerja sebanyak enam desa yaitu Desa
Cicalengka Kulon, Desa Cicalengka Wetan, Desa Cikuya, Desa Waluya, Desa Panenjoan,
dan Desa Tenjoalaya. Luas tanah yaitu 2021 m² dan luas bangunan yaitu 2010 m².
Bangunan Puskesmas Cicalengka DTP terdiri dari dua lantai yaitu Lantai 1 dan Lantai 2
(Lantai 2 gedung A dan Lantai 2 Gedung B). Puskesmas DTP dengan kapasitas ruangan
terdiri dari ruang rawat perempuan dengan jumlah bed sebanyak 6 buah, ruang rawat laki-
laki dengan jumlah bed sebanyak 6 buah dan ruang rawat anak-anak dengan jumlah bed
sebanyak 3 buah.
a. Visi, Misi Puskesmas Cicalengka DTP
- Visi Puskesmas Cicalengka DTP
Mendukung Terwujudnya Visi Dinas Kesehatan Untuk Mewujudkan Visi Kabupaten
Bandung Yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung Yang Bangkit Edukatif
Dinamis Agamis Dan Sejahtera (BEDAS).
- Misi Puskesmas Cicalengka DTP
1)Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang merata dan berkualitas kepada
masyarakat.
2)Memberdayakan keluarga yang hidup sehat secara mandiri.
3)Menyelenggarakan lingkungan tempat tinggal dan tempat beraktivitas yang sehat.
4)Menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular serta
penyakit tidak menular
5)Menyelenggarakan manajemen Puskesmas Cicalengka yang bermutu dan
berkesinambungan.
b. Nilai-Nilai Puskesmas Cicalengka DTP
PRESTASI ( Pencegahan Infeksi, Profesional, Tanggung Jawab, Disiplin, dan Inovatif)

5
2. Kondisi Geografis
Kondisi Geografi Wilayah Kerja Puskesmas Cicalengka DTP, Batas-batas wilayah kerja :
-Sebelah Utara : Desa Dampit
-Sebelah Barat : Desa Nanjungmekar Kecamatan Rancaekek
-Sebelah Timur : Desa Nagrog dan Desa Babakan Peuteuy
-Sebelah Selatan : Desa Hegarmanah Kecamatan Cikancung

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cicalengka DTP

Luas Wilayah kerja Puskesmas Cicalengka DTP sekitar 70.613 ha dengan kondisi
geografis dataran rendah terdiri dari pesawahan dan perumahan membina 6 Desa, 81 RW
dan 307 RT.
Tabel 2.1
Jumlah dan Nama Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Cicalengka DTP
Jumlah
Luas
No Nama Desa wilayah RW RT
(ha)

1 Cicalengka wetan 84.00 16 56

2 Cicalengka kulon 70.090 10 31

3 Tenjolaya 184.99 10 41

4 Panenjoan 228 11 58

5 Cikuya 295.0 17 76

6 Waluya 126.5 17 45

Jumlah 70.613 81 307

6
Berdasarkan kepada luas wilayah yang ada dapat dianalisa bahwa akan sangat
dibutuhkan petugas kesehatan yang harus siap untuk bekerja di luar gedung, seperti
petugas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan lingkungan. Kelurahan
Cikuya adalah kelurahan yang paling luas, sehingga berpotensi untuk terjadi masalah
kesehatan jika tidak ada pembinaan dari petugas kesehatan. Dan dengan keberadaan
Puskesmas Pembantu (PUSTU) dikelurahan tersebut maka diharapkan masalah kesehatan
yang mungkin terjadi dapat segera di tindak lanjuti.

3. Struktur Organisasi Puskesmas Cicalengka DTP

Gambar 2.2. struktur organisasi


4. Tugas dan Fungsi Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalarn rangka mendukung kecamatan sehat;

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada no 1, Puskesmas


menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya dan;
b. Penyelengaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya;
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana di maksud nomor 2 a, Puskesmas
berwenang;

7
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan
masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pernberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan
d. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan pimpinan
wilayah dan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis,sosial,budaya dan spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu dan cakupan
pelayanan kesehatan;
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
daerah kabupaten / kota, melaksanakan sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga dan;
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan rumah
sakit wilayah kerjanya, melalui koordinasi sumber daya kesehatan di wilayah kerja
puskesmas alam menyelenggarakan fungsi
2.b Puskesmas berwenang untuk ;
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu dan holistik yang mengintegrasikan faktor biologis,
psikologis, sosial dan budaya dengan membina hubungan dokter-pasien yang erat dan
setara;
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan,
bermutu dan holistik yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologis, sosial dan
budaya dengan membina hubungan dokter-pasien yang erat dan setara;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
8
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus pada
keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kesehatan, keamanan,
keselamatan pasien, petugas, pengunjung dan lingkungan kerja;
f. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
g. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan
kesehatan;
i. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kopetensi sumer
daya manusia puskesmas;
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sitem rujukan; dan
k. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Puskesmas melakukan pembinaan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya;
4. Puskesmas berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program
internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit.

B. PROFIL PESERTA
Nama : Firda Siti Nurfahrida, AMKL
NIP : 199012022022032006
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 02 Desember 1990
Pangkat/Golongan : CPNS/ II c
Jabatan : Sanitarian Terampil
Unit Kerja : Puskesmas Cicalengka DTP
Pendidikan : Poltekkes Kemenkes RI Bandung
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Sanitarian terampil sesuai jenjang jabatan,
ditetapkan dalam butir kegiatan meliputi:
1) Menyusun rencana bulanan
2) Menyusun rencana operasional
3) Melakukan pengumpulan data kualitas media lingkungan
4) Melakukan persiapan bahan, peralatan uji laboratorium media lingkungan dengan
pengukuran di lapangan
5) Melakukan pengambilan dan pengiriman sampel media lingkungan untuk rujukan di
laboratorium
9
6) Melakukan tabulasi hasil pemeriksaan di lingkungan dan tabulasi hasil pengiriman
sampel
7) Melakukan penyiapan bahan materi dan melakukan komunikasi, edukasi, dan
penyampaian informasi kualitas media lingkungan
8) Melakukan peningkatan kualitas media lingkungan dengan berbagai metode dan
teknologi
9) Melakukan identifikasi factor resiko limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida
dan radiasi
10) Melakukan pengumpulan data pengelolaan limbah, sampah, zat kimia berbahaya,
pestisida dan radiasi
11) Melakukan penyiapan bahan bahan, peralatan, dan uji laboratorium pengelolaan
limbah, sampah, zat berbahaya, pestisida dan radiasi
12) Melakukan identifikasi factor resiko lingkungan vector dan binatang pembawa
penyakit.

C. SUBSTANSI MATA PELATIHAN


BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN. Nilai dasar yang harus
dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi fondasi budaya kerja ASN yang
profesional. Adapun detil dari nilai-nilai tersebut adalah:
1. Berorientasi Pelayanan
a. Definisi
Komitemen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
b. Kata Kunci
1) Renponsivitas
2) Kualitas
3) Kepuasan
c. Kalimat Afirmasi
Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
d. Kode Etik (Panduan Perilaku)
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3) Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
a. Definisi
Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
10
b. Kata Kunci
1) Integritas
2) Konsisten
3) Dapat dipercaya
4) Transparan
c. Kalimat Afirmasi
Kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
d. Kode Etik (Panduan Perilaku)
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
a. Definisi
Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
b. Kata Kunci
1) Kinerja Terbaik
2) Sukses
3) Keberhasilan
4) Learning agility
5) Ahli di bidangnya
c. Kalimat Afirmasi
Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
d. Kode Etik (Panduan Perilaku)
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
a. Definisi
Saling peduli dan menghargai perbedaan
b. Kata Kunci
1) Peduli (caring)
2) Perbedaan (diversity)
3) Selaras
c. Kalimat Afirmasi

11
Kami saling peduli dan menghargai perbedaan

d. Kode Etik (Panduan Perilaku)


1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
a. Definisi
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
b. Kata Kunci
1) Komitmen
2) Dedikasi
3) Kontribusi
4) Nasionalisme
5) Pengabdian
c. Kalimat Afirmasi
Kami Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
d. Kode Etik (Panduan Perilaku)
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI serta
Pemerintahan yang sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
a. Definisi
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan
b. Kata Kunci
1) Inovasi
2) Antusias terhadap perubahan
3) Proaktif
c. Kalimat Afirmasi
Kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan
d. Kode Etik (Panduan Perilaku)
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
12
3) Bertindak proaktif

7. Kolaboratif
a. Definisi
Membangun kerja sama yang sinergis
b. Kata Kunci
1) Kesediaan bekrja sama
2) Sinergis untuk hasil yang lebih baik
c. Kalimat Afirmasi
Kami Membangun kerja sama yang sinergis
d. Kode Etik (Panduan Perilaku)
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bkerja sama untuk mneghasilkan nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

13
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
1) Belum Optimalnya manajemen pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
a) Kondisi Masalah Saat Ini
Tabel 3.1 Identifikasi Isu 1
Kondisi
Identifikasi Data
No Kondisi Saat Ini Yang
Isu Dukung
diharapkan
1 Belum Limbah berbahaya Tidak Limbah berbahaya
Optimalnya dan beracun tersedianya dan beracun
dibedakan catatan pengisian dibedakan dalam
manajemen
pengumpulannya logbook sampah plastik berwarna
pengelolaan menggunakan plastik medis, tahapan kuning, setiap hari
limbah Bahan berwarna, di setiap prosedur dalam diambil dari tiap
unit juga sudah SOP pengelolaan unit dan dilakukan
Berbahaya dan
tersedia tempah Limbah B3 penimbangan
Beracun (B3) sampah Infeksius dan belum lengkap terlebih dahulu
Non Infeksius, setiap sebelum
hari sampah medis dimasukan ke
diangkut untuk dalam Tempat
dimasukan ke Tempat Penyimpanan
Penyimpanan Sementara Limbah
Sementara limbah medis, dan pada
medis yang saat pengambilan
selanjutnya setiap oleh transporter
bulan akan diambil dilakukan
oleh transporter. Hal pencocokan adar
yang belum tidak terjadi
dilaksanakan adalah kerugian
pencatatan berat pembayaran
sampah medis yang limbah medis,
dihasilkan setiap serta manajemen
harinya agar pada saat pengelolaan
pengambilan dari limbah medis pun
transporter dapat akan optimal.
dilakukan pencocokan
untuk mecegah
14
kerugian dalam
pembayaran

b) Dampak Isu Tidak Terselesaikan


Tabel 3.2 dampak isu 1
Isu Dampak
Kurang optimalnya manajemen Pengelolaan limbah B3 di Puskesmas
pengelolaan limbah Bahan Berbahaya diperlukan karena apabila limbah B3 tidak
dan Beracun (B3) dikelola dengan baik dapat menimbulkan
dampak antara lain: mengakibatkan cidera,
pencemaran lingkungan, penyakit
nosokomial.

c) Keterkaitan Isu dengan Manajemen ASN/Smart ASN


Keterkaitan isu dengan manajemen ASN adalah mengimplementasikan fungsi
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dalam hal ini sebagai Sanitarian. Dan
melakukan kegiatan sesuai dengan nilai SMART ASN yaitu Profesionalisme sesuai
tupoksi bidang profesi.
2) Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan konseling kesehatan lingkungan :
a) Kondisi Masalah Saat Ini
Tabel 3.3 Identifikasi Isu 2
Identifikasi Kondisi Saat Data Kondisi Yang
No
Isu Ini Dukung diharapkan
1 Belum Masih sedikit Konseling Masyarakat datang ke
optimalnya masyarakat yang pelayanan Puskesmas Cicalengka
DTP bila mempunyai
pelaksanaan melakukan kesehatan
permasalahan terkait
pelayanan konsultasi lingkungan pada kesehatan lingkungan
konseling permasalahan saat ini belum diharapkan melakukan
konseling kepada
kesehatan kesehatan dilakukan
sanitarian di pelayanan
lingkungan lingkungan ke maksimal di konseling kesehatan
Puskesmas dalam gedung lingkungan
Cicalengka DTP

b) Dampak Isu Tidak Terselesaikan


Tabel 3.4 dampak isu 2
Isu Dampak
15
Belum optimalnya pelaksanaan Masyarakat yang memiliki permasalahan
kesehatan lingkungan dan mempunyai
pelayanan konseling kesehatan
penyakit berbasi lingkungan tidak
lingkungan mendapatkan konseling kesehatan
lingkungan

c) Keterkaitan Isu dengan Manajemen ASN/Smart ASN


Keterkaitan isu dengan manajemen ASN adalah mengimplementasikan fungsi
ASN sebagai pelayanan publik dalam hal ini sebagai Sanitarian. Dan melakukan
kegiatan sesuai dengan nilai SMART ASN yaitu Profesionalisme sesuai tupoksi
bidang profesi.
3)Belum optimalnya kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Pangan
(TPP):
a) Kondisi Masalah saat ini
Tabel 3.5 Identifikasi Isu 3
Kondisi Data Kondisi Yang
No Identifikasi Isu
Saat Ini Dukung diharapkan
1 Belum Masih banyak Laporan Tempat
menyeluruhnya Tempat tahunan baru pengelolaan
kegiatan Inspeksi Pengelolaan 7% pangan (TPP)
Kesehatan Pangan (TPP) dilakukan inspeksi
Lingkungan Tempat yang belum kesehatan
Pengelolaan Pangan dilakukan lingkungan
(TPP) Inspeksi sehingga
Kesehatan mengetahui
Lingkungan memenuhi syarat
(IKL) atau tidaknya

b) Dampak Isu Tidak Terselesaikan


Tabel 3.6 dampak isu 3
Isu Dampak
Belum menyeluruhnya kegiatan Tidak ada data cakupan inspeksi kesehatan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat lingkungan Tempat Pengelolaan Pangan
Pengelolaan Pangan (TPP) (TPP)

c) Keterkaitan Isu dengan Manajemen ASN/Smart ASN

16
Keterkaitan isu dengan manajemen ASN adalah mengimplementasikan fungsi
ASN sebagai pelayanan publik dalam hal ini sebagai Sanitarian. Dan melakukan
kegiatan sesuai dengan nilai SMART ASN yaitu Profesionalisme sesuai tupoksi
bidang profesi.
4) Belum optimalnya kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Tempat Umum
(TTU):
a) Kondisi Masalah saat ini
Tabel 3.7 Identifikasi Isu 4
Kondisi
Kondisi Data
No Identifikasi Isu Yang
Saat Ini Dukung
diharapkan
1 Belum Masih banyak Laporan TTU dilakukan
menyeluruhnya Tempat – tahunan baru inspeksi kesehatan
kegiatan Inspeksi Tempat Umum 20% lingkungan agar
Kesehatan (TTU) yang mengetahui
Lingkungan Tempat belum dilakukan memenuhi syarat
Tempat Umum Inspeksi kesehatan
(TTU) Kesehatan lingkungan atau
Lingkungan tidak
(IKL)

b) Dampak Isu Tidak Terselesaikan


Tabel 3.8 dampak isu 4
Isu Dampak
Belum menyeluruhnya kegiatan Tidak ada data cakupan inspeksi kesehatan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Tempat Umum (TTU)

c) Keterkaitan Isu dengan Manajemen ASN/Smart ASN


Keterkaitan isu dengan manajemen ASN adalah mengimplementasikan fungsi
ASN sebagai pelayanan publik dalam hal ini sebagai Sanitarian. Dan melakukan
kegiatan sesuai dengan nilai SMART ASN yaitu Profesionalisme sesuai tupoksi
bidang profesi.

17
2. Analisis Isu
a. Analisis Kualitas Isu berdasarkan APKL
Langkah selanjutnya setelah dilakukan identifikasi isu adalah analisis dengan
menggunakan metode APKL. Secara lebih rinci, penjelasan terkait APKL adalah sebagai
berikut:
1) Aktual Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan akan
terjadi dalam waktu dekat
2) Problematik Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata
3) Kekhalayakan Menyangkut hajat orang banyak, masyarakat pada umumnya, bukan
untuk seseorang atau kelompok
4) Kelayakan Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
Dari keterangan yang telah dijelaskan di atas, maka isu yang terkait dengan
SMART ASN dan Manajemen ASN dapat dianalisis menggunakan pendekatan APKL
sebagai berikut:

Tabel 3.9. Analisis Isu APKL


Kriteria
No Isu Keterangan
A P K L
1 Belum Optimalnya
manajemen pengelolaan
√ √ √ √ Layak
limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
2 Belum optimalnya
pelaksanaan pelayanan
√ √ √ √ Layak
konseling kesehatan
lingkungan
3 Belum menyeluruhnya
kegiatan Inspeksi
Kesehatan Lingkungan √ √ √ √ Layak
Tempat Pengelolaan
Pangan (TPP)
4 Belum menyeluruhnya √ X √ √ Tidak
18
kegiatan Inspeksi
Kesehatan Lingkungan
Layak
Tempat Tempat Umum
(TTU)

Berdasarkan tabel analisis isu, didapatkan 3 isu yang memenuhi kriteria penilaian
metode APKL, sebagai berikut:
1) Belum Optimalnya manajemen pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
2) Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan konseling kesehatan lingkungan
3) Belum menyeluruhnya kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan
Pangan (TPP)
3. Penetapan Core Isu
Dalam memudahkan penentuan isu aktual prioritas masalah dilakukan perhitungan dengan
bobot pada setiap masalah yang ditentukan mealalui metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth) (Nursalam dalam Yusriawati, 2016). Aspek yang penting untuk diperhatikan
dalam menentukan prioritas masalah, yaitu dari tingkat kegawatan (Urgency) dalam hal ini
sebagian besar dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut, tingkat mendesak
(Seriousness) yaitu banyaknya waktu yang tersedia untuk menangani sebuah masalah, dan
tingkat pertumbuahn (Growth) yaitu perkiraan akan bertambah buruknya suatu keadaan
dibandingkan dengan keadaan sebelumnya jika masalah tersebut tidak diatasi. Berikut
tabel analisis penentuan isu prioritas menggunakan kriteria skoring USG:
Tabel 3.10. Penetapan Core Isu dengan Analisis USG
Kriteria Jumlah Peringkat
No Isu
U S G Nilai Kualitas
1 Belum Optimalnya
manajemen pengelolaan 5 5 5 15 I
limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
2 Belum optimalnya
pelaksanaan pelayanan 3 2 2 7 III
konseling kesehatan
lingkungan
3 Belum menyeluruhnya
kegiatan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan Tempat 4 4 3 11 II
Pengelolaan Pangan (TPP)

19
Tabel 3.11. Kategori Metode USG

Nilai Urgency Serios growth

5 Paling Mendesak Fatal Sangat cepat


4 Sangat Mendesak Sangat gawat Cepat
3 Mendesak Gawat Agak cepat
2 biasa Biasa Biasa
1 Tidak Mendesak Tidak gawat Lambat/tetap

Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut:
Belum Optimalnya manajemen pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
dengan kalimat rumusan isu: “Optimalisasi manajemen pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) Di Puskesmas Cicalengka DTP Kabupaten Bandung”.
Pemilihan isu tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut tidak ditangani
maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini.
1. mengakibatkan cidera,
2. pencemaran lingkungan,
3. penyakit nosokomial
Untuk melakukan identifikasi penyebab atau akar masalah, dapat diidentifikasi
menggunakan analisis tulang ikan (fishbone analysis). Pada dasarnya diagram fishbone
dapat dipergunakan untuk membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah,
membantu mengembangkan ide-ide untuk solusi suatu masalah membantu dalam
penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut, mengidentifikasi tindakan (bagaimana)
untuk menciptakan hasil yang diinginkan, menghasilkan pemikiran baru. Berikut
fishbone analysis terkait isu yang telah ditetapkan menggunakan metode tapisan isu USG:

20
Gambar 3.1. Fishbone analisis penyebab masalah
Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut:
1) Konsultasi dengan mentor/atasan mengenai rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan
2) Menyempurnakan SOP tentang pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
3) Mensosialisasikan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 kepada staff
4) Melakukan pelabelan plastik limbah B3 dari masing-masing unit sebelum masuk ke
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS)
5) Melakukan penimbangan berat limbah B3 dari masing-masing unit kemudian dicatatat
pada format logbook.
6) Mencocokan berat sampah medis yang keluar saat Transporter melakukan pengangkutan
7) Melakukan edukasi kepada pasien yang berobat ke Puskesmas mengenai pembuangan
sampah medis kapas bekas.

21
B. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Cicalengka DTP
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya manajemen pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
2. Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan konseling kesehatan lingkungan
3. Belum menyeluruhnya kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP)
4. Belum menyeluruhnya kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat – Tempat
Umum (TTU)
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya manajemen pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Gagasan : Optimalisasi manajemen pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Pemecahan Isu di Puskesmas Cicalengka DTP

22
Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Mata Pelatihan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1 Konsultasi  Melaksanakan konsultasi  Terciptanya Kolaboratif Kontribusi dari kegiatan ini sesuai Menguatkan
dengan visi dan misi puskesmas,
dengan terkait kegiatan aktualisasi kesepakatan Bekerja sama antar kembali nilai-
yaitu:Visi
mentor/atasan terhadap mentor dan/atau mengenai sesama staff untuk tujuan Mendukung Terwujudnya Visi nilai yang ada
Dinas Kesehatan Untuk
mengenai pimpinan kegiatan yang sama dan hasil yang pada visi dan
Mewujudkan Visi Kabupaten
raencana  Melaksanakan aktualisasi lebih baik Bandung Yaitu Terwujudnya misi dengan
Masyarakat Kabupaten Bandung
aktualisasi bimbingan terkait yang akan berorientasi pada
Yang Bangkit Edukatif Dinamis
yang akan kegiatan aktualisasi dilakukan Harmonis Agamis Dan Sejahtera (BEDAS). mutu dan
Selarasnya dalam Misi :
dilaksanakan terhadap mentor  Tersedianya pelayanan publik
a. Memberikan pelayanan kesehatan
dan/atau pimpinan lembar mengemukakan pendapat dasar yang merata dan berkualitas seperti yang
kepada masyarakat.
persetujuan tertera pada tata
b. Keluarga yang hidup sehat secara
Kompeten
yang mandiri. nilai Puskesmas
Mampu berdiskusi denganc. Menyelenggarakan lingkungan
ditandatanga Cicalengka DTP
tempat tinggal dan tempat
menerima masukan -
ni oleh beraktivitas yang sehat. yakni
masukan yang positif d. Menyelenggarakan upaya
mentor “PRESTASI
pencegahan dan penanggulangan
dan/atau penyakit menular serta penyakit (Pencegahan
SMART ASN tidak menular.
pimpinan Infeksi,
Profesionalisme e. Menyelenggarakan manajemen
Puskesmas Cicalengka yang Profesional,
Meningkatkan kompetensi bermutu dan berkesinambungan.
Tanggung
diri dalam menerima
Jawab, Disiplin,
berbagai masukan
Inovatif”
2 Menyempurna  Melakukan diskusi dengan  Terarahnya
23 Kolaboratif Kontribusi dari kegiatan ini sesuai Menguatkan
24
3 Mensosialisasika  Melakukan konsultasi  Semua staff Akuntabel Kontribusi dari kegiatan ini sesuai Menguatkan
kepada pimpinan Menyiapkan bahan sosialisasi dengan visi dan misi puskesmas,
n pelaksanaan dapat kembali nilai-
dan/atau mentor dengan penuh tanggung jawab yaitu:Visi
pengelolaan memahami Kompeten Mendukung Terwujudnya Visi Dinas nilai yang ada
tentang pelaksanaan
Bekerja keras demi Kesehatan Untuk Mewujudkan Visi
limbah B3 di sosialisasi pelaksanaan pada visi dan
terwujudnya suatu kegiatan Kabupaten Bandung Yaitu
puskesmas  Menjadwalkan manajemen Loyal Terwujudnya Masyarakat Kabupaten misi dengan
sosialisasi, membuat Mampu menempatkan Bandung Yang Bangkit Edukatif
kepada staff pengelolaan berorientasi pada
surat undangan kepentingan umum diatas Dinamis Agamis Dan Sejahtera
puskesmas kepada staff sampah medis kepentingan pribadi (BEDAS). mutu dan
Adaptif Misi :
(dokter, perawat, puskesmas  Bukti pelayanan publik
Mampu menciptakan inovasi a. Memberikan pelayanan
dan ATLM, Cicalengka DTP dan
Dokumentasi sosialisasi yang menarik kesehatan dasar yang merata seperti yang
membuat daftar hadir dengan menggunakan media dan berkualitas kepada
bidan dan : adanya tertera pada tata
 Melakukan sosialisasi PPT yang kreatif masyarakat.
cleaning service) terkait pelaksanaan notulen hasil SMART ASN Berwawasan b. Keluarga yang hidup sehat nilai Puskesmas
pengelolaan limbah Global Mampu secara mandiri.
sosialisasi, Cicalengka DTP
B3 mengumpulkan bahan c. Menyelenggarakan lingkungan
daftar hadir, sosialisasi dan menambah ilmu tempat tinggal dan tempat yakni
 Membuat notulen baru terkait pengelolaan beraktivitas yang sehat.
hasil sosialisasi dan “PRESTASI
limbah B3 d. Menyelenggarakan upaya
 Melaporkan kembali dokumentasi IT dan Bahasa Asing pencegahan dan (Pencegahan
kepada pimpinan Memanfaatkan media digital penanggulangan penyakit
foto Infeksi,
atau mentor terkait untuk mempersiapkan bahan menular serta penyakit tidak
sosialiasi MANAJEMEN menular. Profesional,
pelaksanaan
ASN Akuntabilitas e. Menyelenggarakan manajemen
sosialisasi Tanggung
Menyiapkan bahan sosialisasi Puskesmas Cicalengka yang
dengan penuh tanggung jawab bermutu dan Jawab, Disiplin,
berkesinambungan.
Inovatif)”
4 Melakukan  Melakukan  Limbah B3 Kompeten Kontribusi dari kegiatan ini sesuai Menguatkan
 Memberikan kinerja dengan visi dan misi puskesmas,
pelabelan plastik pengambilan terangkut dari kembali nilai-
terbaik dalam yaitu:Visi
limbah B3 dari Limbah B3 dari semua unit pengelolaan limbah B3 Mendukung Terwujudnya Visi nilai yang ada
 Pengelolaan limbah B3 Dinas Kesehatan Untuk
masing-masing setiap unit pelayanan pelayanan 25 pada visi dan
B. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.12 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

JADWAL AKTUALISASI DAN HABITUASI


NO KEGIATAN Juli 2022 Agustus 2022 Sep-22
26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Melaksanakan perizinan
terkait kegiatan aktualisasi
1
terhadap mentor dan/atau
pimpinan
Menyempurnakan SOP
2 tentang pengelolaan sampah
medis
Mensosialisasikan pelaksanaan
pengelolaan sampah medis
3
(dokter, perawat, bidan,
ATLM dan cleaning service)

Melakukan pelabelan plastik


sampah medis dari masing-
4
masing unit sebelum masuk ke
TPS
Melakukan penimbangan
berat sampah medis dari
5
masing-masing unit kemudian
dicatatat pada format logbook.
Melakukan edukasi kepada
pasien yang berobat ke
6 Puskesmas mengenai
pembuangan sampah medis
kapas bekas.
Mencocokan berat sampah
medis yang keluar saat PT.
7
Maxbiz melakukan
pengangkutan

26
C. REKAPITULASI MATERI PELATIHAN
Jumlah
Kegiatan Aktualisasi
No Mata Pelatihan
per MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7
1. Berorientasi Pelayanan 0 0 0 1 0 1 0 2
2. Akuntabel 4 6 6 6 6 7 6 39
3. Kompeten 5 12 12 12 12 12 12 77
4. Harmonis 4 0 0 1 0 1 0 6
5. Loyal 1 0 0 1 0 1 0 3
6. Adaptif 1 12 12 12 12 12 12 73
7. Kolaboratif 4 0 0 0 0 1 0 5
Jumlah MP yang
Diaktualisasikan 19 30 30 33 30 34 30 176
per Kegiatan

27
28
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan : Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel : Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten : Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis : Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif : Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN : Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

29
30

Anda mungkin juga menyukai