Anda di halaman 1dari 23

PROFIL PUSKESMAS MATANDAHI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusunan Profil Puskesmas Matandahi Kecamatan Motui Tahun 2017 ini
dapat diselesaikan. Profil Puskesmas Matandahi Kecamatan Motui merupakan salah satu sarana
yang dapat memaksimalkan kinerja dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
kepada masyarakat terus dilakukan walaupun kami sadari hal tersebut tetap saja belum mampu
memberikan tingkat kepuasaan maksimal bagi masyarakat akan pelayanan kesehatan yang kami
lakukan. Hal tersebut disebabkan oleh banyak hal yakni mulai dari ketenagaan, sarana prasarana,
faktor sosial budaya masyarakat dan lain-lain.

Oleh karena itu dalam penyusunan Profil Puskesmas Matandahi kecamatan Motui tahun
2017 ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi –
tingginya dan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas perhatian, bantuan, masukan dan
kontribusinya. Kami menyadari bahwa penyusunan Profil Puskesmas Matandahi kecamatan
Motui 2017, ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, untuk itu saran dan masukan
dari berbagai pihak sangat kami harapkan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan pada
masa yang akan datang. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan petunjuk dan kekuatan bagi
kita sekalian dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Puskesmas Matandahi dalam
upaya kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Billahitaufik Walhidayah, Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Matandahi 23 April 2017

Kepala Puskesmas Matandahi,

NS. SYARIFAH BANATUL AKHIR, S. Kep


NIP. 19840817 200804 2 005
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Puskesmas Matandahi adalah bagian integral dari pembangunan nasional


yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang khususnya yang ada di wilayah kerja Puskemas Matandahi agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya.
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin di capai melalui Pembangunan
Kesehatan adalah Masyarakat, Bangsa dan Negara yang di tandai oleh penduduknya hidup
dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemapuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan
yang setingi-tinginya di seluruh wilayah kerja Puskesmas Matandahi.
Tahun 2010 wilayah Puskesmas Matandahi menempatkan pelayanan kesehatan ibu dan
anak sebagai prioritas utama pembangunan kesehatan, menyusul pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin, pendayagunaan tenaga kesehatan, penanggulangan penyakit menular,
gizi buruk dan krisis kesehatan akibat bencana, penangganan KLB diare, serta peningkatan
pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, Program-program tersebut sangat
berkaitan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Penyusunan profil Puskesmas
Matandahi 2017 ini berupaya untuk mengacu kepada sasaran utama puskesmas matandahi.
Untuk mengukur keberhasilan upaya kesehatan yang dilaksanakan maka sangat
diperlukan indikator-indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan. Indikator yang
digunakan saat ini adalah menggunakan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan
indikator Indonesia Sehat (IS).
Penyusunan Profil Puskesmas Matandahi ini diharapkan dapat menjawab semua
indikator yang ada baik SPM maupun IS. Hal ini tentu harus sejalan dengan SIMPUS dari
oleh dan untuk puskesmas yang penetapannya diserahkan kepada daerah, untuk itu maka
Puskesmas Matandahi Kecamatan Motui telah melakukan penataan kembali .
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk menjelaskan gambaran umum pelayanan kesehatan pada masyarakat yang ada di
wilayah kecamatan motui secara menyeluruh, merata dan berkesinambungan agar
terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal demi mewujudkan tercapainya
MDGs tahun 2015.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk


hidup sehat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Matandahi
b. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta memonitoring
pelaksanaan program kesehatan di setiap bidang dan di setiap wilayah kerja
Puskesmas Matandahi.
c. Memberikan Health Education pada masyarakat yang mencakup wilayah kerja
Puskesmas Matandahi dan menyelenggarakan kerjasama lintas sector dan lintas
program dalam pelayanan kesehatan kepada organisasi, kelompok, masyarakat
dan individu.

C. Sistematika Penulisan
Profil Kesehatan Puskesmas Matandahi Kecamatan Motui Tahun 2017 ini disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan
Berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari
penyajiannya.

Bab II : Gambaran Umum


Menyajikan tentang gambaran umum Kecamatan Motui. Selain uraian tentang
geografis, demografi, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal
kependudukan, ekonomi, dan pendidikan.

Bab III : Program Kesehatan Puskesmas Matandahi


Berisi program pokok yang direncanakan oleh Puskesmas untuk menuju kecamatan
sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran, dan target yang hendak
dicapai pada tahun bersangkutan. Pada bab ini dibahas pula uraian tugas/kegiatan yang
dilakukan di tahun tersebut untuk mencapai target.

Bab V : Penutup
Bab ini berisi hal – hal yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil
Puskesmas Matandahi 2017
BAB II
GAMBARAN UMUM

Sebagai kecamatan pemekaran yang baru berumur ± 8 tahun telah menjalankan


pelayanan kesehatan serta melaksanakan berbagai program dan kebijakan strategis. Dalam
memacu pencapaian target puskesmas matandahi, maka untuk terukurnya tingkat keberhasilan
di tetapkan visi dan misi strategi pelayanan kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Matandahi.

Visi : Meningkatkan pelayanan kesehatan menyeluruh agar derajat kesehatan


masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Matandahi Kecamatan
Motui.

Misi :

 Menciptakan lingkungan bersih dan sehat


 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta pelayanan
kesehatan secara menyeluruh
 Mengangktifkan pelayanan di luar gedung

A. Geografis
1. Letak dan Batas Wilayah
Puskesmas Matandahi berdiri pada tahun 2008 yang dimana merupakan hasil
pemekaran dari Puskesmas Sawa. Puskesmas Matandahi terletak di Kelurahan Bende
Kecamatan Motui Kabupaten Konawe utara. Puskesmas Matandahi Berada Tepat di
Ibukota Kecamatan Motui dan berjarak ±80 km dari Ibukota Kabupaten Konawe
Utara dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu
tempuh ± 2 jam.
Wilayah kerja Puskesmas matandahi terdiri dari 8 desa dan 1 Kelurahan yaitu

1. Desa Tondowatu
2. Desa Kapolano
3. Desa Tobimeita
4. Desa Banggina
5. Desa Matandahi
6. Desa Poni poniki
7. Kelurahan Bende
8. Desa Sambasule
9. Desa Samasubur

Batas administrasi wilayah kerja Puskesmas Matandahi yaitu:

 Sebelah Utara berbatasan dengan desa Tani Indah kecamatan Kapoiala


 Sebelah Barat berbatasan dengan desa Paku Jaya kecamatan Bondoala
 Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Lembo

2. Luas Dan Peta Wilayah


Luas wilayah Kecamatan Motui yaitu 61300H² dari luas wilayah Kabupaten
Konawe utara. Yang dimana perbatasan wilayah kerja Puskesmas Matandahi telah di
paparkan di atas.adapun peta wilayah kerja Puskesmas Matandahi adalah sebagai berikut:
Gambar 1 peta wilayah puskesmas Matandahi

Wilayah Kecamatan Motui sebagian besar adalah wilayah daratan, dan


merupakan daerah pengunungan dan perbukitan dengan lereng-lereng yang terjal dan
lautan.
Tabel 1
Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Jumlah Luas Wilayah
Tahun 2017
No. Desa Luas Wilayah (Ha) PERSENTASE (%)
1 Tondowatu 7.150 Ha 71,5
2 Kapolano 7500 Ha 75
3 Tobimeita 5.300 Ha 53
4 Banggina
5 Bende 5.375 Ha 53,7
6 Matandahi 3200 Ha 32
7 poni poniki 2.917 Ha 29,17
8 Samasubur 750 Ha 7,5
9 Sambasule 9000 Ha 90
KECAMATAN MOTUI 61300Ha 61,30

B. Demografi
Puskesmas Matandahi adalah Non Rawat Inap Yang mempunyai wilayah kerja 8
desa dan 1 kelurahan yang mempunyai luas wilayah 61300H². Dengan jumlah penduduk
4306 jiwa. Dan jumlah KK 1190. Puskesmas Matandahi mempunyai 3 Pustu ,dan 4
Poskesdes.
JUMLAH KETENAGAAN
 DOKTER UMUM :1
 DOKTER GIGI : 1
 S.KEP/ NERS : 1
 AKPER :7
 SKM :7
 FARMASI : 2
 ANALIS :1
 GIZI :2
 BIDAN/ PNS :2
 BIDAN PTT : 10
 PHL :8
 CLEANING SERVIS : 1

Tabel 2
JUMLAH DAN KEADAAN PENDUDUK PER DESA
TAHUN 2017
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH JUMLAH
No NAMA DESA
KK RUMAH
L P Jumlah

1 Tondowatu 116 223 213 436 222

2 Kapolano 63 116 131 247 63

3 Tobimeita 72 152 125 277 72

4 Banggina 100 156 157 313 95

5 Bende 110 240 338 578 110

6 Matandahi 79 147 138 285 76

7 poni poniki 195 101 148 235 190

8 Punggulahi 59 116 106 222 55

9 Wawoluri 128 206 242 448 117

10 Puuwonggia 179 163 342

11 Motui 159 279 276 555 159

12 Lambuluo 109 189 179 368 109

JUMLAH 1.190 2.104 2.216 4.306 1.268

C. Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Motui terdiri dari tingkat Taman Kanak-
Kanak ( TK ) 7 buah, SD / MI 10 buah, SMP 3 buah, dan SMa 2 buah.
D. Sosial Ekonomi
Sebagian besar penduduk adalah Petani dan Nelayan. Mata pencaharian lainnya adalah
pedagang, buruh dan PNS/ABRI.
Dari jumlah jiwa penduduk yang ada di Kecamatan Motui terdapat 708 Kepala Keluarga
( 73% ) tergolong miskin yang terdiri dari 4306 jiwa dan telah memiliki Kartu
JAMKESMAS. Sedangkan yang miskin mendadak tidak dapat diprediksi karena bisa muncul
sewaktu-waktu. Saat tertimpa penyakit yang memerlukan rawat inap di Rumah Sakit
masyarakat meminta SKTM kepada Kepala Desa. Selama tahun 2017 tercatat 23 orang
pasien yang dirujuk rawat inap di Rumah Sakit menggunakan SKTM, sehingga kedepan
perlu ditinjau lagi kebijakan program kesehatan bagi masyarakat miskin. Apakah masih tetap
menggunakan kata “miskin” atau tidak, karena pada kenyataannya orang jadi mendadak
miskin jika harus dirujuk di Rumah Sakit.

Data jumlah KK dan penduduk miskin tiap desa digambarkan dalam tabel 4 berikut ini :

Tabel 4
Data Jumlah Kepala Keluarga dan Penduduk Miskin Tiap Desa
Di Kecamatan Motui Tahun 2017

JUMLAH
JML PDDK JML KK JML KK
NO PDDK
NAMA DESA
. SELURUHNY SELURUHNY
MISKIN MISKIN
A A
1 Tondowatu 436 400 116 89
2 Kapulano 247 236 63 57
3 Tobimeita 277 212 72 70
4 Banggina 313 230 100 87
5 Bende 578 557 110 105
6 Matandahi 285 171 79 68
7 Poni-poniki 235 148 195 59
8 Punggulahi 222 202 59 55
9 Wawoluri 448 320 128 68
10 Puuwonggia 342
11 Motui 555 180 159 18
12 Lambuluo 368 108 109 32

JUMLAH 4.306 2.764 1.190 708

Sumber : Profil Desa


E. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Motui berupa Puskesmas Induk dengan status
non rawat inap, Puskesmas Pembantu, dan Poskesdes. Puskesmas Induk terletak di
kelurahan Bende yang juga merupakan ibukota Kecamatan motui, sedangkan Pustu, dan
Poskesdes tersebar di beberapa desa.
Dari segi jumlah, sarana kesehatan yang ada ( Pustu / Poskesdes ) belum memadai.
Demikian juga dari segi kwalitas atau keadaan bangunan, kebanyakan masih
memprihatinkan.
Untuk bangunan Puskesmas Induk keadaannya sudah lebih baik karena pada tahun
2013 telah dialokasikan bangunan baru, namun beberapa bangunan Pustu dan Polindes sudah
tidak layak pakai karena mengalami kerusakan serta tidak mempunyai perabotan dan
peralatan yang memadai untuk pelayanan kesehatan. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten
Konawe utara perlu juga memikirkan hal ini sebab tidak mungkin untuk melaksanakan
pelayanan yang baik di desa dengan sarana yang serba minim bahkan tidak ada sama sekali
perlengkapannya, terlebih lagi adanya rencana Pemerintah yang akan mengarahkan semua
persalinan di Sarana Kesehatan. Sedangkan Puskesmas sendiri tidak mempunyai dana untuk
menanggulangi berbagai kekurangan, kerusakan gedung maupun untuk pengadaan perabotan.
Selain sarana kesehatan yang dibangun pemerintah, di desa-desa terdapat juga partisipasi
masyarakat dalam pembangunan kesehatan berupa Posyandu 12 buah dengan jamlah kader
Posyandu 60 orang. Partisipasi masyarakat dibidang kesehatan ini harus terus ditingkatkan
mengingat keaktifannya masih sangat kurang. Pelaksanaan Posyandu yang sekali sebulan
masih minim kegiatan. Kemampuan kader belum memadai dan keaktifannya di Posyandu
tidak dapat dipastikan. Disamping itu, sarana penunjang guna kelancaran pelaksanaan
Posyandu masih jauh dari yang diharapkan. Kebanyakan posyandu tidak memiliki peralatan
seperti meja dan kursi serta peralatan lainnya. Pada hari pelaksanaan Posyandu para
kader harus selalu sibuk meminjam fasilitas Balai Desa yang juga masih sangat kurang.

F. Tenaga Kesehatan
Jumlah seluruh tenaga yang ada di Puskesmas, Pustu serta Poskesdes di Kecamatan
Motui adalah sebanyak 43 orang yang terdiri dari tenaga medis dan non medis, dengan
status kepegawaian ; PNS / CPNS 21 orang dan PTT 12 orang. Jumlah tenaga tersebut
tergolong sangat kurang, karena Puskesmas tidak hanya melayani kuratif (pengobatan) dalam
gedung melainkan juga harus melakukan kegiatan upaya preventif (pencegahan) dan
promotif (penyuluhan dan peningkatan kesehatan) di luar gedung. Sehingga untuk memenuhi
kekurangan tenaga maka Puskesmas Matandahi merekrut Tenaga Kesehatan Sukarela /
Pegawai Harian Lepas (PHL) sebanyak 10orang.
Rincian jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas Matandahi pada tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.4.
Tenaga Kesehatan Menurut Status Kepegawaian
Di Kecamatan Motui, Tahun 2017
No JENIS KETENAGAAN STATUS JUMLAH
PNS / PHL /
PTT
CPNS Sukarela

1 Dokter Umum 0 1 0 1

2 Dokter Gigi 0 1 0 1

3 S1 Kesmas 7 0 0 7

4 S1 Keperawatan 1 0 0 1

5 S1 Farmasi 1 0 0 1

5 D3 Kebidanan 1 10 4 15

6 D3 Keperawatan 7 0 3 10

7 D3 Gizi 1 0 0 1

8 D3 Kesling 0 0 0 0

9 D3 Farmasi gigi 0 0 1 1

10 D3 Analis 1 0 0 1

11 D1 Kebidanan 1 0 0 1

12 D1 Gizi 1 0 0 1
13 SLTA 0 0 2 2

JUMLAH 21 12 10 43

Sumber : Tata Usaha Puskesmas Matandahi

Apabila tenaga kesehatan tersebut dirinci menurut sarana kesehatan yang ada di desa,
sudah dipastikan penyebarannya tidak merata karena kebutuhan pengelolaan program di
Puskesmas Induk harus dipenuhi.

G. Sarana Penunjang
Sarana penunjang utama kegiatan operasional Puskesmas Matandahi berupa kendaraan
bermotor, yaitu sepeda motor dan mobil puskesmas keliling, sebagai berikut
 Sepeda motor : 17 buah ( berfungsi baik : 17 buah )
 Mobil Puskel : 1 buah ( berfungsi baik )
 Mobil operasional : 1 buah ( berfungsi baik)
BAB III
PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS MATANDAHI

A. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam struktur organisasi perangkat daerah Kabupaten Konawe utara, Puskesmas
Matandahi merupakan pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe utara.
Sebagai pelaksana teknis, Puskesmas Matandahi menyelenggarakan upaya kesehatan wajib
dan upaya kesehatan pengembangan sejalan dengan SK. Menteri Kesehatan RI Nomor : 128 /
Menkes / SK / II / 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Adapun
Struktur Organisasi Puskesmas Matandahi yang dibentuk sesuai SK Menteri Kesehatan
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala UPTD Puskesmas, mempunyai tugas untuk memimpin, mengawasi dan


mengkoordinasi kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan
jabatan fungsional.
2. Tata Usaha, bertugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat
menyurat serta pencatatan pelaporan.
3. Jabatan Fungsional, Tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan
dengan angka kredit.
4. Unit I, bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana
dan perbaikan gizi.
5. Unit II, melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit khususnya
imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.
6. Unit III, bertugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga
kerja dan usia lanjut.
7. Unit IV, bertugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan mayarakat, kesehatan
sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
8. Unit V, bertugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan
masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
9. Unit VI, melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap.
10. Unit VII, bertugas melaksanakan kefarmasian.
11. Puskesmas Pembantu / Poskesdes, adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
UPTD Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

B. UPAYA KESEHATAN
Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 / Menkes /
SK / II / 2004 disebutkan bahwa puskesmas bertanggung-jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi 2 ( dua ) yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan.
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas
disebut basic six yaitu :
1. Upaya Promosi Kesehatan,
2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
3. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
4. Upaya Kesehatan Lingkungan,
5. Upaya Pengendalian Penyakit serta,
6. Upaya Pengobatan.
Sedangkan Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan
kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan ini dapat dipilih dari daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaitu :
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Kesehatan Olah Raga
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4. Upaya Kesehatan Kerja
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Sesuai Surat Keputusan Menkes RI Nomor : 128 / Menkes / SK / II / 2004 tersebut maka
Puskesmas Matandahi sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan upaya
kesehatan juga telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan yaitu Upaya Kesehatan
Sekolah ( UKS ) dan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK ).

1. UPAYA KESEHATAN POKOK


a. Upaya Promosi Kesehatan
Upaya Promosi Kesehatan merupakan program yang berupaya memberdayakan
masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya.
Tujuan program ini adalah agar masyarakat di segala lapisan mampu mengartikan
kesehatan secara maksimal sehingga kesehatan dijadikan modal dasar dalam
kehidupan sehari-hari.
Upaya Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan cara mengadakan penyuluhan
secara individu saat pasien datang ke tempat pelayanan, secara kelompok di
Puskesmas maupun di Posyandu. Selain itu dilakukan juga penyebaran informasi
kesehatan melalui selebaran yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe
Utara maupun yang diperbanyak sendiri. Namun upaya penyebaran informasi melalui
selebaran ini masih terkendala karena sangat minimnya selebaran/poster yang didapat
dari Dinas Kesehatan Kabupaten atau Propinsi sehingga hanya cukup untuk di
Puskesmas dan sekitarnya. Sedangkan untuk mencetak sendiri, Puskesmas tidak
punya dana. Dengan demikian, penyebaran informasi kesehatan melalui
selebaran/poster ini belum mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana bertujuan untuk
meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak serta peningkatan kesejahteraan
keluarga. Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan yang didukung oleh peran serta masyarakat dengan perhatian utama
ditujukan pada pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi
terhadap peningkatan derajat kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pemeriksaan ibu hamil
2) Pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang
berkompetensi kebidanan
3) Deteksi dan rujukan ibu hamil resiko tinggi
4) Pemberian tablet tambah darah ( Fe )
5) Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )

c. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada
masa pertumbuhan yang sasarannya adalah peningkatan status gizi bayi dan balita.
Peningkatan status gizi ditandai dengan desa bebas rawan gizi. Pelayanan yang
diberikan dalam kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :
1) Pemantauan Pertumbuhan Balita
2) Pemberian Kapsul Vitamin A
3) Pemberian MP-ASI
4) PMT – Penyuluhan

d. Upaya Kesehatan Lingkungan


Program Upaya Kesehatan Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat agar mampu melindungi masyarakat dari ancaman
bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat yang optimal. Sasaran yang hendak dicapai melalui
program ini adalah meningkatnya mutu lingkungan hidup serta kemauan dan
kemampuan individu, keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut di atas yaitu :
1) Inspeksi Sarana Air Bersih
2) Inspeksi Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan – Minuman
3) Inspeksi Tempat-tempat Umum
4) Pemantauan Jentik Berkala
5) Pendataan dan Pembinaan Rumah Sehat
e. Upaya Pengendalian Penyakit
Upaya Pengendalian Penyakit bertujuan untuk secara dini mencegah terjadinya
suatu penyakit. Upaya ini dilakukan dengan pemberian ketahanan tubuh sejak usia dini
maupun pada ibu hamil, serta pengendalian vektor.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya Pencegahan dan Penyakit adalah :
1) Imunisasi Bayi untuk mencapai desa UCI
2) Imunisasi Wanita Usia Subur
3) Imunisasi Anak Sekolah melalui BIAS
4) Imunisasi Ibu Hamil
5) Pemantauan Jentik Berkala
6) Abatisasi
f. Upaya Pengobatan.
Upaya Pengobatan merupakan penyembuhan dan pemulihan seseorang dari suatu
penyakit. Pelayanan pengobatan dilaksanakan di Puskesmas, Pustu, Polindes. Ini
sejalan dengan tujuan peningkatan jangkauan dan pemerataan pelayanan dimana
fasilitas pelayanan kesehatan telah tersebar sampai di desa-desa sehingga masyarakat
tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang besar untuk menjangkau fasilitas kesehatan.

2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


Upaya Kesehatan Pengembangan merupakan upaya kesehatan pilihan sesuai kebutuhan
dan kondisi tiap-tiap wilayah. Dalam upaya pengembangan ini Puskesmas Matandahi
menetapkan 2 ( dua ) upaya yang dijalankan yakni :
a. Upaya Kesehatan Kerja
b. Upaya Kesehatan Sekolah

a. Upaya Kesehatan Kerja


Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya yang dilakukan
pekerja untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan dan
keselamtan kerja yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Tujuan dari Upaya Kesehatan Kerja adalah :
1) Meningkatnya derajat kesehatan dan kualitas hidup pekerja.
2) Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat terhadap
Kesehatan individu
3) Meningkatnya upaya untuk mencegah gangguan akibat kerja
4) Terdeteksi dan tertanggulanginya masalah kesehatan pekerja secara dini.
Sasaran dari upaya kesehatan kerja ini adalah masyarakat pekerja pada bangsal batu bata.

b. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor
dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Usaha Kesehatan Sekolah tidak terlepas dari Trias
UKS yang meliputi :
1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan
2) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Usaha ini dijalankan oleh pihak sekolah dengan Puskesmas sebagai pembina. Namun
hingga saat ini Usaha Kesehatan Sekolah di Kecamatan Motui belum menunjukkan
perkembangan yang berarti. Perhatian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara juga
dirasakan sangat kurang. Sementara di tingkat Puskesmas, tidak/belum ada petugas yang cukup
mampu untuk melaksanakan pembinaan dikarenakan kurangnya pengetahuan akan program ini.
Disamping itu, di tingkat sekolah pun tidak mempunyai guru yang sudah dilatih program UKS.
Hal yang dapat dilakukan hanya mempertahankan apa yang selama ini sudah dilakukan
yaitu :
- Pendidikan Kesehatan yang dipadukan dalam pelajaran Penjaskes
- Penggalangan Dana Sehat.
Selain itu, UPTD Puskesmas Kecamatan Motui juga telah melaksanakan upaya – upaya
”terobosan” yang mendorong kemandirian Sekolah untuk “hidup dalam lingkungan
sehat” dan siswanya “berperilaku hidup sehat” pula, sehingga dengan demikian maka ada 2 (
dua ) program prioritas Puskesmas dalam program UKS ini yaitu meningkatkan “Perilaku Hidup
Sehat dan Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat
BAB IV

Penutup

Semoga dengan tersusunnya Profil Puskesmas Matandahi kecamatan Motui Tahun 2017
ini dapat memberikan informasi dan gambaran kepada para pelaksana program dan pihak terkait
untuk perbaikan program ke depan sehingga dapat terwujud Visi dan Misi Puskesmas Matandahi
Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara ke depan. Memang perlu di akui bahwa masih ada
beberapa program yang belum mencapai target indikator kesehatan dan indikator SPM ,
Puskesmas Matandahi masih perlu bekerja keras untuk mencapai target tahun depan mendatang,
dan jika kita mempunyai komitmen untuk mewujudkan cita-cita tersebut , kita tidak punya
pilihan lain kecuali mengambil langkah-langkah nyata dan memprioritaskan kegiatan-kegiatan
yang mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan cakupan pencapaian indikator – indikator
kesehatan dan indikator kinerja SPM. Hal ini tidaklah mudah, perlu dukungan kebijakan dari
para stakeholder terkait terutama dukungan pembiayaan dari semua sumber.
Semoga Profil Puskesmas Matandahi Kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara ini
dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam perencanaan program pembangunan kesehatan di
Kecamatan Motui ke depan.

PROFIL PUSKESMAS MATANDAHI

DISUSUN

L
E

BIDAN PTT

 Bid.FITRIANI AM.Keb
 Bid.NUNUNG AM.Keb
 Bid.DEVIYANTI AM.Keb
 Bid.ASNI TRYSEPTIANI AM.Keb
 Bid.SADRIANTY RAMADHAN AM.Keb
 Bid.IKA HENDRAWATI AM.Keb
 Bid.SILVIANINGSI MAUKU AM.Keb
 Bid.HASRIATIN AM.Keb
 Bid.SUSMITHA PUJI ASTUTI AM.Keb
 Bid.MIRNAWATI AM.Keb

Anda mungkin juga menyukai