Anda di halaman 1dari 27

Trauma Pada Kehamilan

DR CUT MEURAH YENI SPOG (K)

Pendahuluan
Trauma adalah penyebab kematian utama pada wanita usia

reproduktif, juga merupakan penyebab kematian non-obstetrik utama pada wanita hamil dan fetus di Amerika Serikat (Grossman, 2004)

Mekanisme trauma pada kehamilan terbanyak karena trauma

tumpul, yaitu kecelakaan kendaraan bermotor, diikuti oleh terjatuh. Penyebab kematian utama pada trauma tumpul adalah trauma kepala (Baerga, 2000)

Pada pasien hamil yang mengalami trauma tumpul, penyebab

utama kematian janin adalah kematian ibu

Untuk menyelamatkan janin haruslah menyelamatkan ibu

Perubahan pada kehamilan

Grossman NB. Blunt trauma in pregnancy. Am Fam Physician. 2004 Oct 1;70(7):1303-10.

Perubahan pada kehamilan


1st Trimester 2nd Trimester 3rd Trimester Maternal abdominal viscera protected Uterus thin, fetus vulnerable Pelvic / fetal skull fractures Placental separation

Pelvic location Amniotic fluid cushions Uterus thick fetus walled Placental Fetus protected separation

Patofisiologi Trauma Pada Kehamilan


Perubahan titik pusat gravitasi tubuh

ketidakstabilan posisi tubuh mudah cedera

Trauma merangsang keluarnya katekolamin

vasokonstriksi pembuluh darah utero-plasental dan berkurangnya sirkulasi menuju janin


Hiperventilasi iskemia otak karena terjadinya

vasokonstriksi serebri berat yang pada akhirnya menurunkan perfusi otak


Hiperventilasi vasokonstriksi pembuluh darah

uterus sehingga menyebabkan fetal hipoksia

Tatalaksana

Menangani 2 pasien

Primary survey Resusitasi ibu Penilaian janin Secondary survey Tatalaksana definitif ibu dan janin

Penatalaksanaan
Pra-Rumah Sakit

Airway (A), Breathing (B), Circulation (C), Disability (D), Hindari TIK (penurunan kesadaran, muntah progresif, hipertensi, bradikardi, dll)

Rumah Sakit

Primary survey Secondary survey

Managing the Mother

ABCDEs: Airway Breathing Circulation


Disability Environment

Resuscitation Same as nonpregnant Same as nonpregnant Caution:Chest tube Displace uterus/volume infusion Caution: Fetal shock Caution: Eclampsia vs brain injury Same as nonpregnant

Primary Survey
Kontrol: Airway (A), Breathing (B), Circulation (C), Disability (D) Cairan intravena, pertahankan hingga hipovolemia,

hipoksia, dan fetal distress teratasi. Hal ini akan memaksimalkan perfusi uterus dan oksigenasi untuk janin.

Penelitian membuktikan bahwa terjadi

perbaikan pada PaO2 janin jika diberikan cairan saline atau ringer laktat dibandingkan dengan transfusi darah
Karenanya transfusi darah baru diberikan

apabila diduga terjadi perdarahan atau terjadi perdarahan masif

Posisi PENTING!

Penilaian primary survey pada pasien dengan usia kehamilan lebih

dari 20 minggu dengan posisi telentang SALAH uterus dapat


menekan vena cava inferior

Penekanan ini dapat mengakibatkan penurunan hingga 30 mmHg

pada tekanan sistolik ibu, dan 30% penurunan volume sekuncup, sehingga terjadi penurunan aliran darah menuju uterus (hipoksia

janin), dan terjadi hipotensi


Posisi apa? telentang dengan kemiringan 15 ke kiri

Secondary Survey
Head to toe examination Pemeriksaan semua ostium pada tubuh (hidung,

telinga, mulut, dubur), Re-evaluasi ABC Pemeriksaan tambahan: Pemeriksaan radiologis, Pemeriksaan neurologis, Riwayat kehamilan: anamnesis, pemeriksaan fisik dan monitoring janin

Penanganan Janin

Penilaian
Nadi Ruptur Uterus Solusio plasenta

Resusitasi
Mothers ABCDEs OB consult / operation OB consult / operation

Pada pasien yang hamil lakukan pemeriksaan denyut

jantung janin menggunakan Doppler atau ultrasonografi.


Jika tidak didapatkan DJJ, hentikan resusitasi janin dan

lanjutkan resusitasi ibu


DJJ (+) usia kehamilan ??

tinggi fundus uteri pemeriksaan Leopold Ultrasonografi Janin dikatakan viabel jika memiliki angka kemungkinan hidup ekstrauterin sebesar 50%, hal ini berarti usia janin antara 24 sampai 26 minggu, dengan perkiraan berat badan 500 gr

Penilaian sekunder terhadap ibu

Palpate uterus Pregnant Uterine size Fetal age Uterine contractions Labor

Terapi Medikamentosa
Tujuan :

Mencegah terjadinya cedera sekunder terhadap otak yang telah mengalami cedera Menurunkan mortalitas (50% dalam tahun 1970 menjadi pada saat ini 36%)

Terapi Medikamentosa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Cairan Intravena NS, Ringers Lactate Hiperventilasi Mannitol Furosemid Steroid (?) Barbiturat Antikonvulsan

Hiperventilasi akan me PCO2 vasokonstriksi

pembuluh darah otak volume intra kranial TIK

Hati-hati: iskemia otak & hipoksia janin


Pertahankan PCO2 30-35 mmHg

Manitol 1 gr/kgBB, bolus IV Furosemid 0,3-0,5 mm/kgBB, IV Hati-hati pada hipotensi, memperberat

hipovolemia Wanita hamil Supine hipotensive syndrome Pada penelitian, dengan penggunaan mannitol, osmolaritas plasma ibu , sehingga air akan ditarik dari peredarah darah janin menuju peredaran darah ibu dehidrasi pada janin.

Special Issues

X ray bila diperlukan Konsul bedah dan obgyn Emboli cairanketuban SC bila diperlukan

Gawat janin
Angka gawat janin setelah trauma tumpul 3.4-38% Penyebab utama
Solusio

plasenta Maternal shock Maternal death


Solusio terjadi di 40-50% wanita hamil dengan

trauma berat dibandingkan dengan 1-5% pada trauma minor

Kenapa gawat janin terjadi

Grossman NB. Blunt trauma in pregnancy. Am Fam Physician. 2004 Oct 1;70(7):1303-10.

Algoritma Penanganan Trauma Wanita Hamil

Grossman NB. Blunt trauma in pregnancy. Am Fam Physician. 2004 Oct 1;70(7):1303-10.

Risiko radiasi ke janin

Toppenberg KS, et al. Safety of Radiographic Imaging During Pregnancy. Am Fam Physician. 1999 Apr; 59(7):1813-18

Daftar Pustaka
Pusponegoro AD. Blunt Abdominal Trauma in

Pregnancy. ATLS Istiadjid M. Trauma kepala pada kehamilan. PIT POGI Malang. Grossman NB. Blunt trauma in pregnancy. Am Fam Physician. 2004 Oct 1;70(7):1303-10. Toppenberg KS, et al. Safety of Radiographic Imaging During Pregnancy. Am Fam Physician. 1999 Apr; 59(7):1813-18. Weintraub AY, Leron E, Mazor M. The Pathophysiology of Trauma in Pregnancy: A Review. J Mat-Fet and Neo Med 2006;19(10):601-5.

Anda mungkin juga menyukai