Prereceptor : dr. Didi A Pasaribu, Sp. OG BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Partus kasep ialah suatu persalinan yang mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi pada anak, pada ibu, atau keduanya. Partus lama masih merupakan suatu masalah di Indonesia. Berdasar hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2007 dilaporkan bahwa partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Partus kasep satu fase akhir dari suatu persalinan yang telah berlangsung lama dan tidak mengalami kemajuan sehingga komplikasi pada ibu, janin atau keduanya Partus lama diartikan sebagai persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primipara, dan lebih dari 18 jam pada multipara
FAKTOR YANG BERPENGARUH POWER (His, kelainan mengejan) PASSEGES (Kelainan Panggul, Jalan lahir lunak) PSIKIS PENOLONG
ETIOLOGI Kelainan His His yang normal dimulai dari salah satu sudut di fundus uteri yang kemudian menjalar merata simetris ke seluruh korpus uteri dengan adanya dominasi kekutan pada fundus uteri, kemudian mengadakan relaksasi secara merata dan menyeluruh POWER Berikut adalah ringkasan his normal 1. Tonus otor Uterus diluar his tidak seberapa tinggi. Lalu meningkat pada waktu his. Pada kala pembukaan serviks ada 2 fase; fase laten dan fase aktif. 2. Kontraksi Uterus dimulai pada salah satu tanduk uterus, sebelah kanan atau sebelah kiri, lalu menjalar ke seluruh otot Uterus. 3. Fundus uteri berkontraksi lebih dulu (fundal dominan) lebih lama dibandingkan bagian-bagian lain. Bagian tengah berkontraksi agak lambat, lebih singkat dan tidak seadekuat kontraksi fundus uteri. Bagian bawah (segmen bawah Uterus) teteap pasif dan berkontraksi sangat lemah. Sifat-sifat his: lamanya, kuatnya, teraturnya, seringnya dan relaksasinya. ETIOLOGI Inersia uteri Inersia uteri adalah his yang sifatnya lebih lemah, lebih singkat, dan lebih jarang dibandingkan dengan his nornal Hypertonic uterine contraction
Incoordinate uterine action
POWER Posisi Oksipitalis Posterior Persisten (POPP) Secara normal pada presentasi belakang kepala, kepala yang pertama sampai kedasar panggul adalah bagian oksiput, sehingga oksiput berputar kedepan karena panggul luas didepan, pada POPP, oksiput ini tidak berputar kedepan sehingga tetap dibelakang Presentasi Puncak Kepala Presentasi puncak kepala adalah keadaan dimana puncak kepala janin merupakan bagian terendah, hal ini terjadi apabila derajat defleksinya ringan atau kepala dengan defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian terendah Presentasi Muka Pada presentasi muka, kedudukan kepala mengalami defleksi maksimal, sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah PESSENGER (Janin)
Presentasi Dahi
Letak Sungsang Letak Lintang Kehamilan Multipel Makrosomia Hidrosefalus
PESSENGER (Janin)
Dari keempat jenis panggul diatas panggul ginekoid merupakan jenis panggul dengan prognosa persalinan paling baik, sedangkan ketiga jenis panggul lainnya dapat menyebabkan terjadinya distosia persalinan. PASSEGES G`12 Kkko
PASSEGES
PENOLONG
PSIKIS Salah Pimpin, Manipulasi Kristeller dan Pemberian Uterotonika yang kurang pada tempatnya. Takut dan cemas DIAGNOSIS Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat dan lemah, pernapasan cepat dan meteorismus. cincin retraksi patologis, edema vulva, edema serviks, his hilang atau lemah Pada ibu Denyut jantung janin cepat, hebat, tidak teratur, bahkan negatif air ketuban terdapat mekonium, kental kehijau-hijauan, berbau. Kaput suksedaneum yang besar. Kaput ini dapat berukuran cukup besar dan menyebabkan kesalahan diagnostik yang serius. Biasanya kaput suksedaneum, bahkan yang besar sekalipun, akan menghilang dalam beberapa hari. Moulase kepala yang hebat akibat tekanan his yang kuat, tulang tengkorak saling bertumpang tindih satu sama lain. Kematian janin dalam kandungan atau intra uterine fetal death (IUFD) Pada Bayi Patofisiologi Uterus membutuhkan energi untuk berkontraksi dan relaksasi. Kondisi metabolik ini dapat berlangsung jika energi ibu cukup, dan aktivitas ini dipertahankan selama berjam-jam. Namun, jika kondisi ini berlangsung terlalu lama lebih dari 24 jam, akan menimbulkan terjadinya komplikasi. Pertama-tama, akan timbul gangguan emosi dan kelelahan pada ibu yang mengakibatkan cadangan glikogen pada uterus akan berkurang, sehingga ATP yang dihasilkan juga akan berkurang. Selain itu juga dapat terjadi asidifikasi karena timbunan asam laktat untuk memenuhi kebutuhan ATP. Timbunan asam laktat ini bisa mengurangi kemampuan uterus untuk berkontraksi. Oleh karena itu, kontraksi uterus akan melemah jika bekerja berkepanjangan karena alasan fisiologis dan biokimia PENATALAKSANAAN Memperbaiki keadaan umum ibu Puasa karena mungkin akan dilakukan tindakan dalam narkose Pasang kateter menetap Berikan oksigen Pemberian cairan, kalori dan elektrolit. Pasang tranfusi set dengan cairan NS 500 ml dan Dextrose 5% / 10% dalam 1-2 jam pertama. Selanjutnya tergantung produksi urin. Koreksi asam basa dengan pengukuran CO2 darah dan PH (bila perlu)
Pemberian antibiotic PP 3x 2,4 juta iu IM Ampisilin 3 x1 gram iv Metronidazole supp 2 x I ATS 1500 iu Kortikosteroid 1-3 mg/kgBB untuk syok septik dan anti stress Penurun panas: kompres basah/ alcohol Koreksi kelainan psikis Sedative : petidin 50 mg iv Mengurangi rasa nyeri Memberikan istirahat Menenangkan Kortikosteriod untuk mengurangi kelelahan psikis/ stres Dexamethasone 4 mg. 1 x saja Kortikosteroid 1 3 mg/ kg BB
Pengakhiran persalinan cara pengakhiran persalinan tergantung dari sebab kemacetan dan apakah janin mati/hidup. Sedapat mungkin pervaginam, karena perabdominan injeksi meluas Jika perabdominan SS ekstraperitoneal / SS histrektomi Pasang drain. Drain samping jika perlu. Perawatan pasca persalinan Mencegah infeksi Pemberian antibiotika Perhatikan involusi uterus / lochea Mencegah fistula Pasang kateter no 16/18 menetap selama 7 14 hari ganti setiap 5 hari. Setelah kateter lepas perhatikan BAK. (Protap Obgyn UNSRI, A. Jasran) Pengakhiran persalinan cara pengakhiran persalinan tergantung dari sebab kemacetan dan apakah janin mati/hidup. Sedapat mungkin pervaginam, karena perabdominan meluas Jika perabdominan SS ekstraperitoneal / SS histrektomi Pasang drain. Drain samping jika perlu.
Mencegah fistula Pasang kateter no 16/18 menetap selama 7 14 hari ganti setiap 5 hari. Setelah kateter lepas perhatikan BAK. (Protap Obgyn UNSRI, A. Jasran)
KOMPLIKASI Pada Ibu infeksi sampai sepsis Dehidrasi syok, kegagalan fungsi organ-organ, robekan jalan lahir, ruptur uteri Pada janin asfiksia berat sehingga menimbulkan cacat otak menetap gawat janin dalam uterus sampai meninggal PROGNOSIS
Prognosis pada partus kasep baik bila gejala terjadinya partus kasep diketahui dengan cepat dan juga ditangani dengan cepat sesuai dengan indikasi dan prosedur. BAB III KESIMPULAN
Partus kasep adalah fase terakhir dari suatu partus yang macet dan berlangsung terlalu lama sehingga timbul komplikasi pada ibu dan atau janin, seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, serta asfiksia dan Gawat janin sampai kematian Janin Dalam Kandungan Terjadinya partus macet dan lama disebabkan oleh berbagai faktor yang telah dijelaskan mendetail diatas seperti kelainan pada tenaga power/ibu, kelainan pada jalan lahir, kelainan pada bayi, gangguan psikologi ibu dan kesalahan dari penolong persalinan Partus kasep yang tidak secepatnya ditangani akan menyebabkan komplikasi kepada ibu maupun bayi. Seperti infeksi, sampai sepsis, syok, rupture uteri, trauma pada janin, gawat janin sampai kematian janin. Prognosis pada partus kasep baik bila gejala terjadinya partus kasep diketahui dengan cepat dan juga ditangani dengan cepat sesuai dengan indikasi dan prosedur
DAFTAR PUSTAKA
Asja, Jasran. Quick Obgyn. Depatemen Obstetri dan Ginekologi RS. Dr. Muhammad Husein Palembang. FK UNSRI. Cuningham F G, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al. Abnormal Labor. In. Williams Obstetrics 23rd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York. 2010 Cuningham F G, Norman F, Kenneth J, Larry C, John C, Katharine D, et al.. Williams Obstetrics 22nd Edition. Thw Mc Graw-Hill Companies, New York. 2005 Manuamba I B G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta. Muchtar R. 2002. Sinopsis obstetric, Obstetri Operatif Obstetri Sosial. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Pernoll, M. L. 2001. Benson & Penrolls handbook of obstetrics and gynecology. Tenth editon. New York. Protap Obgyn Universitas Sriwijaya Setjalilakusuma L. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta. Winkjosastro, Hanifa, 2006. Ilmu kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis