Dosen Pembimbing :
dr. Ratih Pratiwi, Sp. OG
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bagi Akademik
Diharapkan laporan kasus ini dapat dijadikan landasan penulisan
karya ilmiah selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
PARTUS PREMATURUS
IMMINENS
Peregangan yang
Perdarahan plasenta
berlebihan pada uterus
DIAGNOSIS
Beberapa kriteria sebagai diagnosis ancaman persalinan preterm (Wiknjosastro,
2010), :
1. Kontraksi sedikitnya setiap 7-8 menit sekali atau 2-3 kali dalam 10 menit
2. Nyeri pada punggung bawah (low back pain)
3. Perdarahan bercak
4. Perasaan menekan daerah serviks
5. Pemeriksaan serviks pembukaan sedikitnya 2 cm & penipisan 50-80%
6. Presentasi janin rendah, sampai mencapai ischiadika
7. Selaput ketuban pecah
8. Terjadi pada usia kehamilan 22-37 minggu
DIAGNOSIS
Kriteria lain yang diusulkan oleh American Academy of Pediatrics dan The American
Collage of Obstetricians and Gynecologists (1997) untuk mendiagnosis PPI ialah
sebagai berikut:
1. Kontraksi yang terjadi dengan frekuensi empat kali dalam 20 menit atau delapan
kali dalam 60 menit plus perubahan progresif pada serviks,
2. Dilatasi serviks lebih dari 1 cm
3. Pendataran serviks sebesar 80% atau lebih.
PENUNJANG
• Tirah baring
• Monitor kotraksi uterus dan DJJ
Pemberian Tokolitik
• Kalsium antagonis: nifedipin 10 mg/oral diulang 2-3 kali/jam, dilanjutkan tiap 8 jam
sampai kontraksi hilang.
• B-mimetik : terbutalin, ritrodin. Salbutamol
• Magnesium sulfat dan antiprostaglandin
PREDILEKSI KEBERHASILAN DARI AGEN TOKOLISIS
PENATALAKSANAAN
Pemberian Kortikosteroid
KELUHAN UTAMA
Riwayat Persalinan
Riwayat Kontrasepsi
Masih sering kontroversi dalam cara persalinan kurang bulan seperti apakah
sebaiknya persalinan berlangsung pervaginam atau seksio sesaria terutama
pada berat janin yang sangat rendah dan preterm sungsang, Bila janin
presentasi kepala, maka diperbolehkan persalinan pervaginam. Seksio sesaria
tidak memberikan prognosis yang lebih baik bagi bayi bahkan merugikan ibu.
Manajemen persalinan preterm bergantung pada beberapa faktor yaitu keadaan
selaput ketuban. Pada umumnya persalinan tidak dihambat bilamana selaput
ketuban sudah pecah, pembukaan serviks mencapai 4 cm, persalinan dapat
dipertimbangkan berlangsung bila TBJ> 2000 atau usia kehamilan > 34
minggu, penyebab/ komplikasi dari persalinan preterm. Pada kasus ini,
kehamilan pada pasien ini dapat dipertahankan karena pada pemberian agen
tokolisis tingkat keberhasilan sebesar 97% yaitu kemungkinan persalinan
preterm 97%. Sehingga penatalaksanaan terhadap pasien ini sudah tepat.
BAB V
SIMPULAN
SIMPULAN
1. Penegakan diagnosis partus prematurus
iminens pada pasien ini sudah tepat
sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.
2. Penatalaksanaan yang dilakukan pada
pasien ini sudah tepat dari segi maternal
dan neonatal.
SARAN
1.Edukasi kepada semua ibu hamil agar
rutin melakukan pemeriksaan kehamilan,
sehingga jika terdapat keluhan selama
kehamilan dapat ditatalaksana dengan tepat.
2.Pencegahan terhadap partus prematurus
imminens dengan berkonsultasi ke dokter
Sp. OG di rumah sakit.
Terima kasih