Anda di halaman 1dari 22

Responsi

Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA)

Indra Jabbar Aziz 105070100111001


Siti Aminah 105070108121009
Hashini Vijayakumar 105070108121004
Karina Survival Rofiq 105070101111011

Pembimbing :

dr. Djoko Heri H., Sp PD-KHOM


• Anemia Produksi menurun

Blood Loss (trauma)

Penghancuran meningkat Autoimun Hemolitik Anemia

• AIHA merupakan suatu kondisi dimana


sistem imun tubuh menyerang sel darah
merah tubuh tersebut, menyebabkan
kerusakan atau hemolisis. (Luzatto
L.,2008)
Algoritme untuk mendiagnosis anemia
Laporan Kasus
Identitas Pasien

Nama : Ny. S
Umur : 37 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Lawang, Malang
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No.RM : 10993XXX
Tanggal MRS : 27 November 2014
Tanggal Pemeriksaan : 27 November 2014
Anamnesis
Keluhan Utama : Badan lemas

Riwayat penyakit sekarang:


Pasien mengeluh badan lemas sejak 1 minggu yang lalu dan mengeluh sakit kepala.
Pasien juga mengeluh sering pucat dan cepat lelah. Riwayat sesak jika beraktivitas(-),
sesak ketika malam hari (-), pasien tidur dengan satu bantal, tidak ada kaki bengkak.
Pasien juga mengeluh nyeri perut seperti diremas-remas sejak beberapa bulan yang lalu.
Pasien juga mengeluh mual muntah sejak 1 hari yang lalu.
Sebelumnya pasien pernah didiagnosis dengan AIHA (Autoimun Hemolitik Anemia) sejak
3 tahun yang lalu (tahun 2011). Pasien pernah diberikan terapi metilprednisolon, asam
folat dan vitamin B6. Pada saat pasien didiagnosis AIHA, Pasien pernah opname 2 kali
yaitu pada tahun 2011 dan 2012 akibat pusing-pusing dan Hb rendah. (2011: Hb 4,5 dan
2012: Hb: 4,2)
Pasien mengaku terdapat benjolan pada dubur, benjolan terasa keluar setiap kali BAB
dan tidak masuk kembali. Pasien juga mengeluh terasa nyeri, keluhan ini dirasakan sejak
1 tahun yang lalu. Pasien mengeluh BAB cair disertai darah segar sejak 1 hari yang lalu.
Pasien mengeluh BAK berwarna seperti teh, tidak ada nyeri saat BAK, tidak anyang-
anyangan dan tidak ada riwayat BAK berpasir atau keluar batu.
Riwayat penyakit dahulu: Pasien sering ada riwayat mimisan saat kecil
apabila kecapekaan dan kepanasan. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
diabetes mellitus dan hipertensi.

Riwayat Pengobatan: Pernah mendapat terapi metilprednisolon, asam folat


dan vitamin B6 untuk terapi AIHA, tetapi sudah berhenti selama 8 bulan.

Riwayat Alergi : Riwayat alergi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat diabetes mellitus disangkal, riwayat


penyakit seperti pasien disangkal.

Riwayat Sosial : Pasien telah menikah, mempunyai 2 orang anak dan


keseharian di rumah saja sebagai ibu rumah tangga.
Pemeriksaan fisik
BP : 80/50 mmHg PR : 120 x/menit RR : 20 x/menit Tax : 36,7o C
Reguler kuat
Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang, GCS 456
tampak gizi cukup

Kepala Konjuntiva Anemis (+/+), Sklera icteric (-/-) Palpebra edema (-/-)
Leher JVP R+3 30o cmH20, Pembesaran Kel Getah bening -
Dada : Cor Ictus invisible and palpable at ICS V MCL sinistra
LHM ~ ictus RHM: SL D
S1, S2 single, murmur (-), gallop (-)
Pulmo Symmetric, SF D=S, v v Rh - - Wh - - Perkusi s s
v v - - - - s s
v v - - - - s s
Abdomen Soefl, Bising Usus (+) Normal, Liver Span 8cm, Traube Space
timpani, nyeri tekan epigastrik (+)
Extremities Akral Hangat , edema= | =cyanosis = | = anemis =|=
Rektum Terdapat hemorroid di anus dan tidak masuk
kembali setelah didorong
Laboratory Result Normal Value Unit
Hb 4.80 11.4-15.1 g/dL
Erythrocyte 1.33 4.000-5.000 /µL

Pemeriksaan Leucocyte 7.86 4.700-11.300 /µL


Hematocrit 17,50 38-42 %
Penunjang MCV 131.6 80-93 fL
MCH 36.10 27-31 Pg
Darah lengkap (21/1/2013) MCHC 27.4 32-36 g%
Differential count 0,1/0,1/62.5/29.6/6.9 0-4/0-1/51-67/25- %
33/2-5
Hapusan Darah Tepi Platelet 235.000 142.000-424.000 /µL
(21/1/2013): Reticulocyte count 23.00 %
Eritrosit : Anisositosis
Reticulocyte absolut 0,4282 106/µL
makrositik, tear drop cell
Coomb’s test Positif Negatif
(+)
Bilirubin Total 1.87 <1.0 mg/dL
Leukosit : Kesan jumlah
Bilirubin Direk 0.35 <0.25 mg/dL
normal
Bilirubin Indirek 1.52 <0.75 mg/dL
Thrombosit : Kesan
SGOT 37 0-32 U/L
Jumlah normal
SGPT 5 0-33 U/L
Ureum 8.80 16.8-48.5 mg/dL
Creatinine 0.49 <1.2 <1.2
Asam Urat 6.4 2.4-5.7 mg/dL
Natrium 138 136-145 mmol/L
Kalium 3.5 3.5-5.5 mmol/L
Darah lengkap (27/12/2014)

Laboratory Result Normal Value Unit


Hb 7,30 11,4-15,1 g/dL
Erytrocyte 1.860 4.000-5.000
Leucocyte 15.860 4.700-11.300 /µL
Hematocrit 23,30 38-42 %
Thrombocyte 209.000 142.000-420.000 /µL
MCV 125,30 80-93 fL
MCH 39,20 27-31 Pg
MCHC 31,30 32-36 g/dL
Differential count 0,1/0,1/90,1/7,2/2,5 0-4/0-1/51-67/25-33/2- %
5
Retikulosit count 39,65 %

Ureum 28,80 16,6-48,5 mg/dL


Creatinine 1,07 <1,2 mg/dL
Natrium 138 136-145 mmol/L
Kalium 3,85 3,5-5,0 mmol/L
Chloride 100 98-106 mmol/L
Laboratory Result Normal Result Unit
Kekeruhan Jernih
Urinalisis (27/12/2014)
Warna Kuning
pH 6,0 4,5-8,0
Berat jenis 1,015 1,005-1,030
Glukosa Negatif Negatif
Protein Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Darah 2+ Negatif
10X 3,0 ≤3

Epitel
Silinder Negatif LPK

-Hialin - ≤2 LPK

-Berbutir - Negatif LPK

-Lain-lain - LPK
40X

Eritrosit 4,4 ≤3 LPB

 Eumorfik - LPB
 Dismorfik
- LPB
Leukosit 1,7 ≤5 LPB
Kristal - LPB
Bakteri 144,5 ≤ 93 X 103/mL 103/mL
POMR
Cue and Clue Problem List Initial Diagosis Planning Planning Therapy Planning Planning
Diagnosis Monitoring Education

Perempuan/ 37tahun/ R 28
1.Anemia 1.1 AIHA flare up - - Diet lunak Keluhan Menjelaskan
Anemnesis: Hyperchromic dengan krisis 1900kkal/hari subjektif kepada pasien
Badan lemas sejak 1 minggu Macrocytic Megaloblastik - InfusNaCl 0,9% 20 Tanda-tanda dan
Didiagnosis dengan AIHA sejak tpm vital Keluarga
2011 - Methylprednisolone Mengenai
Opname 2 kali ( 2011 dan 2012 3x16mg penyakitnya,
) akibat pusing-pusing dan - Vit B6/B12 3x1 tab terapi yang
badan terasa lemas. Setelah - As Folat 1x3 tab sedang dan
diperiksa, Hb rendah. akan dilakukan.
BAK seperti teh
Menjelaskan
Pemeriksaan fisik: tentang
RR: 20 x/min prognosis, serta
Conjungtiva anemis (+/+) komplikasi yang
dapat terjadi.
Lab (27 November 2014) :
Hb : 7.30 g/dL

Eritrosit : 1.860 µL

MCV : 125,30fL

MCH : 39,20pg

MCHC : 31,30 g/dL

Reticulocyte : 39.65%

Coombs test : positif

( 21 Januari 2013)
Perempuan/ 37 tahun/ 2.1 Steriod Endoscopy
2.Dyspepsia Metilprednisolane Keluhan Menjelaskan
R 28 induce
syndrome gastropathy 3x 16mg (turunkan subjektif kepada pasien
Anemnesis: 2.2 Gastritis dosis) Tanda- dan
erosive
tanda Keluarga
Nyeri perut seperti 2.3 PUD Inj Metoclopramide
diremas-remas. vital Mengenai
3 x 10 mg IV
Mual muntah sejak 1 penyakitnya,
hari terapi yang
Riwayat pemakaian Inj Omeprazole 1 x
steroid selama 3 tahun sedang dan akan
40mg IV
dilakukan.
PemeriksaanFisik :

Menjelaskan
Epigastric pain (+)
tentang
prognosis, serta
komplikasi yang
dapat terjadi.
Perempuan/ 37 tahun/ Menjelaskan
3. Hemorroid 3.1 Hemorroid Rectal Anti- hemorroid Keluhan
kepada pasien
R28 interna grade Toucher supp 1 x 1 subjektif dan
Anamnesis: IV Konsul bedah. Tanda- Keluarga
Benjolan pada dubur, tanda vital Mengenai
penyakitnya,
benjolan terasa keluar
terapi yang
setiap kali BAB dan tidak
sedang dan akan
masuk kembali. dilakukan.
Terasa nyeri,
Menjelaskan
BAB cair disertai darah
tentang
segar prognosis, serta
komplikasi yang

Pemeriksaan fisik : dapat terjadi.

Rektum: Terdapat
hemorroid di anus dan
tidak masuk kembali,
setelah didorong.
Perempuan/ 37 tahun/R 28 4.Acute Infection 4.1 UL ulang NS 0.9% 20tpm Keluhan subjektif Menjelaskan kepada pasien
Anamnesa: (leukositosis + Asymptomatic Paracetamol 3x Tanda-tanda vital dan
Demam (-), Nyeri waktu neutrophilia) UTI 500mg (jika Keluarga
kencing (-), anyang-anyangan demam) Mengenai
(-), long term steroid use (+) Ciprofloxacin penyakitnya, terapi yang
500mg tab 1-0-0 sedang dan akan dilakukan.
Pemeriksaan Fisik: pc
Suprapubic tenderness (-) Menjelaskan tentang
Nyeri ketok ginjal (-) prognosis, serta komplikasi
yang dapat terjadi.
Pemeriksaan Penunjang:
DL (27 November 2014):
Leukocyte : 15.860
Diff count :
0,1/0,1/90,1/7,2/2,5

UL (27 November 2014)


Leukocyte : 1-2 LPB
Bakteri : 144,5 X 103/mL
FOLLOW UP
Nama Penderita : Ny S No.RM: 10993664
Subjective (S) Objective Assessment (A) Planning (P)
GS & VS Head to toe Lab. & DX TX
Examination Penunjang
Lain
28/12/2015
Sakit kepala, GCS 456 KU: tampak sakit 1. Anemia DL
Diet lunak
nyeri perut, TD : 90/70mmHg sedang Hyperchromic ulang Tanggal 30
diare, mual N : 104 x/min K/L: konjunktiva Macrocytic Nov 2014 1900kkal/hari
berkurang RR : 18 x/min anemia (+/+) 1.1 AIHA flare InfusNaCl 0,9% 20 tpm
Tax : 36,5 ˚ C sclera ikterik (-/-) up krisis
Methylprednisolone
megaloblastik
Tho: 3x12 mg
Cor: Ictus cordis Vit B6/B12 3x1 tablet
invisible, palpable As Folat 1x3 tablet
at ICS V, MCL
Sinistra
S1 S2 normal m(-) Inj Metoclopramide 3x
g(-) 10 mg IV
Lung: 2. Dyspepsia
Inj Omeprazole 1 x
v v Rh - - syndrome
vv -- 2.1 Steriod 40mg ganti oral
vv -- induce Attalpulgite 2
gastropathy
tablet/diare (maks 10
Wh - - 2.2 Gastritis
-- erosive tablet)
-- 2.3 PUD
Abd : BU (+) 3.Hemoroid Anti- hemorroid supp 1
Normal, Liver 3.1 Hemorroid x 1 (H 1)
span 8 cm, interna grade IV
Traube’s
space timpani 4..Acute Paracetamol 3x 500mg
Infection (jika demam)
Ext: (leukositosis + Ciprofloxacin 500mg
AH (+), neutrophilia) tab 1-0-0 pc
ed = = 4.1
an = = Asymptomatic
UTI
Rektum:
terdapat
hemoroid di
anus, dan
tidak masuk
kembali
seteah
didorong
1/12/2014 GCS 456 KU: tampak sakit (30/1/2014) 1. Anemia Diet tinggi serat
(-) TD : sedang Hyperchromic IV plug
90/70mmHg K/L: kojunktiva Hb: 7,10 g/L Macrocytic Methylprednisolo
anemia (+/+)
N: Ery: 1.940 1.1 AIHA flare ne 3x12 mg
sclera ikterik (-/-)
104 x/min Leu:: 9.830 up krisis Azathioprin 2 x 50
RR : Tho: Hmt:23 megaloblastik mg
18 x/min Cor: Ictus cordis PLT: 95.000 Vit B6/B12 3x1
Tax : 36,5 ˚ C invisible, palpable MCV:118,60 tablet
at ICS V, MCL MCH:36,60 As Folat 1x3 tablet
Sinistra MCHC: 30,90
S1 S2 normal m(-) Differential
g(-) count:
Lung: 0,1/0,1/77,8/1 Omeprazole 2 x 20
v v Rh - - 4,9/7,1 2. Dyspepsia mg tablet
vv --
syndrome Attalpulgite 2
vv --
2.1 Steriod tab/diare  stop
Wh - - induce
-- gastropathy
-- 2.2 Gastritis
Abd : BU (+) erosive
Normal, Liver 2.3 PUD
span 8 cm,
Traube’s space 3.Hemoroid KIE ulang
timpani 3.1 Hemorroid pasien +
interna grade konsul bedah
Pasien menolak
Ext:
konsul bedah
AH (+), ed = =
an = =

Rektum: terdapat
hemoroid di anus,
dan tidak masuk
kembali setelah
didorong
PEMBAHASAN
Kasus Teori
AIHA flare up dengan krisis megaloblastik Gejala anemia: seperti lemas, pusing, lemah, serta sesak nafas saat
beraktivitas.
Anamnesa Gejala lain:
Ny S, 37 th demam, pendarahan, batuk, nyeri perut, dan penurunan berat
Badan lemas (+) badan.
pusing (+) Jaundice, pucat, edema, urin berwarna pekat, splenomegali,
PND (-) orthopneu (-) DOE (-) edema tungkai (-) hepatomegali, dan limfadenopati
Riwayat kencing seperti teh (+) (hemolysis fulminan)
Pasien pernah terdiagnosa AIHA sejak tahun 2011 (Gehr B.C., Friedberg R.C. 2002. ).

Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik:


Conjunctiva anemis (+) gejala anemia terjadi perlahan-lahan, ikterik, dan demam.
Dapat dijumpai perjalanan penyakit mendadak, disertai nyeri
Pemeriksaan Penunjang abdomen, dan anemia berat. (Parjono E. et al. 2006).
Hb : 7.3 g/dL
MCV : 125.3 fL Untuk pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan laboratorium
MCH : 39.2 Pg yaitu hemoglobin (Hb < 7g/dL) dan pemeriksaan Coomb direk
MCHC : 31.3 g/dL biasanya positif. (Luzatto L. 2008).
RBC : 1.86
Haematocrit : 23.30 %
Thrombocyte : 209.000 /µL
Reticulocyte : 39.65 %
Bilirubin T/D/I : 1.87/0.35/1.52 mg/dL
Coombs test : positif

Hapusan Darah Tepi (21.1.2013):


Eritrosit : Anisositosis makrositik, tear drop cell (+)
Leukosit : Kesan jumlah normal
Thrombosit : Kesan Jumlah normal
UL :
Darah 2+
Eritrosit 4,4 (Gehr B.C., Friedberg R.C. 2002. ).
Kasus Teori

Kortikosteroid :
Terapi : • Prednisone 1-2mg/KgBB dibagi
dalam 2-3x sehari
Terapi imunosupresi :
Pada pasien diberikan: • Azathioprin 50-200 mg/hari (80
mg/m2)
Methylprednisolone 3 x16 mg • Siklofosfamid 50- I50 mg/hari
Vit B6/B12 3x1 tab Splenektomi :
• Dipertimbangkan dalam kasus
As Folat 1x3 tab
refrakter
Transfusi darah :
Pasien menunjukan respon yang baik, • Bukan kontraindikasi yang mutlak,
dengan hemoglobin 7,1 g/dL setelah
boleh diberikan pada anemia yang
perawatan tanpa tranfusi. berat
Diet dan aktivitas :
• Membatasi konsumsi garam untuk
mencegah parahnya retensi cairan
akibat steroid
• Pembatasan aktivitas tergantung
kondisi pasien
Konsultasi

(Parjono E. et al., 2006)


Kasus Teori

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis


Prognosis : Penyakit Dalam (PAPDI) prognosis
untuk AIHA hanya sebagian kecil pasien
Memiliki prognosis yang baik walaupun mengalami penyembuhan komplit dan
perjalanan penyakit yang berlangsung sebagian besar rmemiliki perjalanan
kronik namun terkendali dengan survival penyakit yang berlangsung kronik,
rate 10 tahun kemudian sekitar 70%. namun terkendali. Survival 10 tahun
Pasien juga memiliki kemungkinan sering berkisar 70%. Anemia, DVT, emboli
mengalami anemia selama periode pulmo, infark lien, dan kejadian
penyakitnya aktif. kardiovaskuler lain bisa terjadi selama
periode penyakit aktif. Mortalitas selama
5-10 tahun sebesar 15-25%. Prognosis
pada AIHA sekunder tergantung
penyakit yang mendasari.

(Parjono E. et al., 2006)


Ringkasan
Dilaporkan seorang pasien atas nama Ny. S dengan usia 37 tahun dengan AIHA flare up
dengan krisis megaloblastik.
Diagnosis : Ditegakkan berdasarkan riwayat AIHA pada tahunn 2011
Laboraturium :
- Hb : 7,3 g/dL
- MCV/MCH : 125,30 fL / 39,20 pg
- MCHC : 31,30 g/dL
- Reticulocyte count : 36,65%
- Coomb’s test : (+)
- Billirubin T/D/I : 1,87 mg/dL / 0,35 mg/dL / 1,52 mg/dL
Terapi :
- Infus NaCl 0,9% 20 tpm
- Methylprednisolone 3x16 mg
- Vitamin B6 & B12 3x1 tab
- Asam Folat 1x3 tablet
Pasien menunjukkan Respon yang baik setelah peratawatn tanpa transfusi denga haemoglobin
7,1 g/dL
Pasien memiliki prognosis yang baik dengan perjalanan penyakit berlangsung kronik namun
terkendali

Anda mungkin juga menyukai