• Secara klinik diagnosa ketuban pecah dini tidak sukar dibuat anamnesa pada
klien dengan keluarnya air seperti kencing dengan tanda-tanda yang khas sudah
dapat menilai itu mengarah pada ketuban pecah dini.
Untuk menentukan betul tidaknya ketuban pecah dini bisa dilakukan dengan cara :
• Adanya cairan yang berisi mekonium (kotoran janin), verniks kaseosa (lemak
putih) rambut lanugo atau (bulu-bulu halus) bila telah terinfeksi terdapat bau
khas
• Pemeriksaan inspekulo, lihat dan perhatikan apakah air ketuban
keluar dari kanalis servikalis pada bagian yang sudah pecah, atau
terdapat cairan ketuban pada forniks posterior
• USG : volume cairan amnion berkurang / oligohidramnion
• Terdapat infeksi genital
• Gejala chorioamnionitis
PROGNOSIS / KOMPLIKASI
• Infeksi intrapartal
dalam persalinan jika terjadi infeksi dan kontraksi ketuban peca h maka bisa
menyebabkan sepsis yang selanjutnya dapat mengakibatkan meningkatnya
angka morbiditas dan mortalitas
• Infeksi puerperalis / masa nifas
• Dry labour / Partus lama
• Perdarahan post partum
• Meningkatkan tindakan operatif obstetri (khususnya SC)
• Morbiditas dan mortalitas maternal
PROGNOSIS JANIN
• Prematuritas
Masalah yang dapat terjadi pada persalinan prematur diantaranya: respiratory distress
sindrome, hypothermia, neonatal feeding problem, retinopathy of premturity, intraventricular
hemorrhage, brain disorder (and risk of cerebral palsy), hyperbilirubinemia, anemia, sepsis
• Prolaps funiculli / penurunan tali pusat
• Hipoksia dan Asfiksia sekunder (kekurangan oksigen pada bayi)
• Mengakibatkan kompresi tali pusat, prolaps uteri, dry labour/pertus lama, apgar score rendah,
ensefalopaty, cerebral palsy, perdarahan intrakranial, renal failure, respiratory distress.
• Sindrom deformitas janin
Terjadi akibat oligohidramnion. Diantaranya terjadi hipoplasia paru, deformitas ekstremitas
dan pertumbuhan janin terhambat
Morbiditas dan mortalitas perinatal
PENATALAKSANAAN
• Penatalaksanaan ketuban pecah dini tergantung pada umur kehamilan dan tanda infeksi intrauterine.
• Pada umumnya lebih baik untuk membawa semua pasien dengan KPD ke RS dan melahirkan bayi yang
berumur > 37 minggu dalam 24 jam dari pecahnya ketuban untuk memperkecil resiko infeksi intrauterine
Tindakan aktif (terminasi / mengakhiri kehamilan) yaitu dengan sectio caesarea (SC) atau pun partus
pervaginam
KEHAMILAN GANDA
PENGERTIAN
• Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
• Suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus.
• Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila
satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama
pada stadium massa sel dalam atau lebih awal.
• Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap ibu dan janin. Oleh
karena itu, dalam menghadapi kehamilan ganda harus dilakukan perawatan antenatal yang
intensif.
FAKTOR PREDISPOSISI
• Ras
Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi
terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan
oleh perbedaan tingkat Folikel Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan
multiple ovulasi
Keturunan
• Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari genotip ayah
• Analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka
ternyata kembar, tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar,
keterangan didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovuasi yang
diturunkan
Umur dan Paritas
• Di Swedia, Petterson dkk (1976), memastikan peningkatan yang nyata pada angka
kehamilan ganda yang berkaitan dengan meningkatnya paritas. Dalam kehamilan pertama,
frekuensi janin kembar adalah 1,3% dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,7%.
Nutrisi
• Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan dengan status
nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan ibu.
• Ibu yang lebih tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda sebesar 25-30%
dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil.
• Mc Gillivray (1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih sering ditemui pada
wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita pendek dan bertubuh kecil.
Terapi Infertilitas
• Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic gonadotropin atau
chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda.
• Insiden kehamilan ganda seiring penggunaan gonadotropin sebesar 16-40%, 75%
kehamilan dengan dua janin (Schenker & co-workers, 1981).
• Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis, insiden persalinan gemelli dan triplet
terjadi karena induksi ovulasi dengan terapi human menopause gonadotropin
(hMG).
Assisted reproductive technology (ART)
• Teknik ART untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan juga
meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda.
• Pembuahan dilakukan melalui teknik fertilisasi in vitro dengan melakukan
seleksi terhadap ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat
embrio ditransfer kedalam uterus.
• Pada umumnya, sejumlah embrio yang ditransfer kedalam uterus maka sejumlah
itulah akan berisiko kembar dan meningkatkan kehamilan ganda
• Faktor resiko untuk kehamilan ganda setelah ovarium distimulasi
dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan jumlah estradiol
dan injeksi chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan
berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan
konsenterasi dan motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato
dkk,1999)
KEHAMILAN MONOZIGOTIK
• Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan
membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini
juga disebut hamil ekmbar identik atau hamil kembar homolog atau ahmil kembar
uniovuler, karena berasal dari satu ovum
• Jenis kelamin sama
• Rupanya sama (seperti bayangan)
• Golongan darah sama, cap kaki dan tangan sama
• Sebagian hamil ganda dalam bentuk :
• 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
• 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
• 2 amnion, 1 korion, 1 plasenta
• Pada kembar monozigotik dapat terjadi kelainan pertumbuhan seperti kembar
siam. Insiden kelainan malformasi tinggi pada kehamilan ganda monozigotik
KEHAMILAN DIZIGOTIK
• Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih ovum yang telah dibuahi,
sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar fraternal
• Jenis kelamin dapat sama atau berbeda
• Persamaan seperti adik-kakak
• Golongan darah tidak sama
• Cap tangan dan kaki tidak sama
• Sebagian hamil ganda dalam bentuk
• 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
• 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Riwayat adanya keturunan kembar
• Mendapat pengobatan infertilitas
• Uterus yang membesar lebih dari 4 cm dari amenore
• Gerakan janin yang banyak
Pemeriksaan klinis
• Besarnya kehamilan melebihi lamanya terlambatnya menstruasi
• Besarnya rahim bertambah lebih cepat dari biasanya
• Berat badan bertambah lebih cepat
• Dapat diraba banyaknya bagian kecil janin
• Dapat diraba tiga bagian janin dan teraba dua ballotemen
• Terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 denyut atau lebih
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan X-ray
Oleh
KARTIKA SARI S.SI.T.,M.KEB
Pengertian
.
KLASIFIKASI…
Presentasi bokong murni (Frank
breech)
Presentasi bokong kaki sempurna
(Complete breech)
Presentasi bokong kaki tidak
sempurna (Incomplete breech)
Presentasi kaki
KLASIFIKASI LETAK
SUNGSANG
DIAGNOSIS…
•Palpasi
•Auskultasi
•Pemeriksaan dalam
•Pemeriksaan foto
rontgen / USG
Penyebab
n g s an g ????
a k s u
Let
Sudut
Sudut Ibu Pen
janin yeb ab
Keadaan Tali pusat pendek
rahim
( mioma
pada Hirdrosefalus
kehamilan)
Kehamilan kembar
Keadaan letak
plasenta
(plasenta previa)
Prematuritas
Manual aid
Macam-macam
persalinan sungsang Ekstrasi bokong
Seksio sesaria
Perabdominal
1. Persalinan
spontan
Ex : Brach
Fase lambat,fase cepat,dan fase lambat
2. Manual aid
Ex : Lovset,klasik
3. Ekstrasi bokong
Ex : Vakum
Persalinan pervaginam letsu
RVAGI
Lovset
Syarat partu
s pervagina
letsu denga m
n Lovset ??
??
g in am le ts u d e n g an lo v set
Syarat partus perv a
Pemeriksaan
ultrasonografi
.
Syarat
Meneran kala
2
Ketuban
Pembukaan
ditunggu pecah
Lengkap Lengan
sendiri
Bokong terletak menjungkit
di H-III
r s al i n an
a p a n p e
Pe rs i a n g
k s u n g s
le t a
Langkah klinik
Persiapan
penolong
Langkah klinik
Persetujuan tindakan
medik
( inform consent )
Persiapan pasien
(posisi litotomi,mengkosongkan
kandung kemih)
Instrument
Perangkat untuk persalinan
Anastesi lokal
Alat-alat infus
Perangkat episiotomi
spuit, jarum
Uterotonika
(ergometrin, oksitosin)
Persiapan penolong
APD
Cuci tangam
Memasang duk
Sarung tangan DTT
Prosedur pertolongan persalinan manual aid
dengan lovset-mouriceau
Prosedur
manual
aid
Lahirnya kepala
(Mouriceau)
T
LOVSE
NIK
TEK
Memutar bada
n janin seteng
(180 deraja) se ah lingkaran
arah & berlaw
jarum jam sam anan arah
bil melakukan
curam kebawa traksi
h sehingga bah
semula dibelak u yang
ang akan lahir
(dibawah simf di depan
sis)
1
Teknik sederhana
Dpat dikerjakan
tanpa melihat
posisi lengan janin
Badan bayi diletakkan di atas lengan bawah penolong, seperti menunggang kuda
Tangan penolong dimasukkan dalam jalan lahir
Jari tengah dimasukkan dalam mulut
Jari telunjuk & jari manis memfiksasi maksila sedangkan jari lain mencekam leher
Jari telunjuk dan jari tengah penolong dari lengan yang lain mencekam leher bayi
dari arah punggung
Pertahankan posisi leher & mencegah terjadinya defleksi kepala.
Langkah-langkah persalinan
letsu dengan lovset-
mouriceau
Insidens
• 1 - 2 per 1000 kelahiran
• 16 per 1000 kelahiran bayi > 4000 g
Komplikasi Distosia bahu
• Bayi
kematian
Asfiksia dan komplikasinya
Fraktur - klavikula, humerus
Kelumpuhan pleksus brachialis
• Ibu
- Perdarahan postpartum
- Ruptur uteri
Faktor resiko
• Kehamilan lewat waktu
• Obesitas pada ibu
• Bayi makrosomia
• Riwayat distosia bahu
sebelumnya
• Kelahiran lewat operasi
• Persalinan lama
• Diabetes yang tidak terkontrol
Diagnosis
• Kepala bayi melekat pada perineum,
(‘turtle’ sign)
• Kala II persalinan yang memanjang
• Gagal untuk lahir walau dengan usaha
maksimal dan gerakan yang benar
TINDAKAN DISTOSIA BAHU :
• A= Ask for help
L= Lift/hyperflex legs
A= Anterior shoulder disimpaction
R= Rotation of the posterior shoulder
M= Manual Removal posterior arm
(E)= Episiotomy
(R)= Roll over
Ask for HELP
• Ibunya disamping pasien
• Suami/orang terdekat
• Perawat
• Dokter pengganti atau tim
paramedis lainnya
Lift - McRobert’s Manoeuver
Lifting the legs and buttocks
• Manuver McRobert
• Fleksikan paha ke arah
abdomen
• Membutuhkan asisten
• 70% kasus dapat
diselesaikan oleh manuver
ini
Anterior Disimpaction -
1) SuprapubicPressure
(Manuver Massanti )
• Tidak boleh menekan fundus
• Penanganan abdomen : Penekanan
suprapubik dengan ujung genggaman
tangan pada bagian belakang bahu
depan untuk membebaskannya.
Anterior Disimpaction -
2) Manuver Rubin
• Pemeriksaan vagina
• adduksi bahu depan dengan
menekan bagian belakang
bahu (bahu didorong ke arah
dada)
• Pikirkan tindakan episiotomi
• Tidak boleh menekan fundus
Rotation of Posterior Shoulder - Langkah
1
• Penekanan pada
bagian depan bahu
belakang
• Bisa dikombinasi
dengan anterior
disimpaction
manoeuvers
• Tidak boleh
menekan fundus
Rotation of Posterior Shoulder - Langkah 2
Wood’s screw
manoeuvre
• Bisa dilakukan
secara simultan
dengan anterior
dissimpaction
Rotation of Posterior Shoulder - Langkah 3
• Bisa diulang
bila proses
persalinan
tidak tercapai
pada langkah 1
dan 2.
Rotation of Posterior Shoulder - Langkah 4
Manual removal of posterior
arm
• Fleksikan tangan pada siku
• (menekan fosa antecubital untuk
memfleksikan tangan)
• Usapkan tangan sepanjang dada.
• raih lengan depan atau jari-jari tangan
• Keluarkan tangan.
Manual removal of posterior
arm
• Fleksikan tangan pada siku
• (menekan fosa antecubital untuk
memfleksikan tangan)
• Usapkan tangan sepanjang dada.
• raih lengan depan atau jari-jari tangan
• Keluarkan tangan.
Episiotomi
• Dapat membantu manuver Wood atau
memberi ruang untuk mengeluarkan
pergelangan tangan belakang,
• memutar lutut dan dada : memudahkan
menggapai bahu belakang
Tindakan terakhir :
• Fraktur klavikula
• cephalic replacement (manuver
Zavenelli)
• simfisiotomi
Setelah selesai tindakan :
• Antisipasi HPP
• eksplorasi laserasi dan trauma
• Pemeriksaan fisik bayi untuk melihat
adanya perlukaan.
• Menjelaskan proses persalinan dan
manuver yang dilakukan.
• Catat tindakan yang dilakukan
PERDARAHAN EARLY :
• Perdarahan segera
• Darah segar mengalir segera setelah bayi
lahir
• Kontraksi uterus baik
• Plasenta baik
• Gejala yang kadang – kadang timbul:
pucat, lemah, menggigil
KLASIFIKASI
• Penanganan
Tidak perlu tindakan penjahitan karena
dapt sembuh sendiri
DERAJAT II
• Daerah
Robekan mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum, otot perineum.
• Penanganan
Setelah diberi anastesi local otot –otot diafragma urogenitalis
dihubungkan di garis tengah dengan jahitan dan kemudian luka
pada vagina dan kulit perineum ditutup dengan mengikutsertakan
jaringan dibawahnya
DERAJAT III
• Daerah
Robekan mengenai muskosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, otot perineum, otot sfingter ani.
• Penanganan
Mula – mula dinding depan rectum yang robek dijahit, kemudian fasia –
prarektal ditutup, dan muskulus sfringter ani eksternus yang robek
dijahit. Selanjutnya dilakukan penutupan robekan seperti pada derajat II.
DERAJAT IV
• Daerah
Robekan mengenai muskosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, otot sfingter ani, dinding depan rectum.
• Penangan
Tautkan mukosa rectum secara interuptus. Jahit otot – otot dengan rapi
lapis demi lapis denga jahitan satu – satu. Jepit otot sfingter dengan klem
allis atau pinset. Tautkan ujung otot sfingter ani. Larutan antiseptic pada
daerah robekan. Rapikan mukosa vagina, otot perineum, dan kulit.
KESIMPULAN …
• Robekan jalan lahir
Gejala:
* perdarahan segera
* Darah segar mengalir segera stl bayi lahir, jml ≥ 500 cc
* Uterus bkontraksi baik
* Plasenta lengkap
Gejala kadang ada
* pucat
* Lemah
* menggigil
ATONIA UTERI
• SELAMAT MENGERJAKAN…
TERIMA KASIH