MACET
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 18
1. Nurul Armida
2. Samridahnur Sandroto
Dosen
Sri Rintani Sikumbang, SST, M.Kes
A. PARTUS LAMA
1. Defenisi
Persalinan yang berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir, yang dapat
terjadi karena pemanjangan kala I dan Kala II
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam, yang
dimulai dari tanda-tanda persalinan.
2. Factor Penyebab
persalinan lama dapat disebabkan oleh :
1. His tidak efisien (in adekuat)
HIS yang tidak normal dalam dalam kekurangan atau sifatnya
menyebabkan kerintangan pada jalan lahir yang yang lazim terdapat pada
setiap persalinan , tidak dapat dilatasi sehingga persalinan mengalami
hambatan atau kemacetan.
2. Faktor janin (malpresenstasi, malposisi, janin besar)
Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain vertex (presentasi
bokong, dahi, wajah, atau letak lintang). Malposisi adalah posisi kepala
janin relative terhadap pelvis dengan oksiput sebagai titik referansi. Janin
yang dalam keadaan malpresentasi dan malposisi kemungkinan
menyebabkan partus lama atau partus macet
3. Faktor jalan lahir (panggul sempit, kelainan serviks, vagina, tumor)
Panggul sempit atau disporporsi sefalopelvik terjadi karena bayi terlalu
besar dan pelvic kecil sehingga menyebabkan partus macet.
3. Gejala klinik partus lama
Pada ibu :
1. Gelisah
2. Letih
3. Suhu badan meningkat
4. Berkeringat
5. Nadi cepat
6. Pernafasan cepat
7. Meteorismus
8. Didaerah sering dijumpai bandle ring, oedema vulva, oedema serviks,
cairan ketuban berbau terdapat mekoneum
Pada Janin :
1. Djj cepat, hebat, tidak teratur bahkan negative
2. Air ketuban terdapat mekoneum kental kehijau-hijauan, cairan berbau
3. Caput succedenium yang besar
4. Moulage kepala yang hebat
5. Kematian janin dalam kandungan
6. Kematian janin intrapartal
B. PARTUS MACET
1. Definisi
Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin
(anak).
Partus macet adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam untuk
nulipara dan multipara.
2. Etiologi
3. Diagnosis
4. Diagnosa banding
Kehamilan / persalinan dengan infeksi ektra genital, disini suhu aksila lebih
tinggi dari rectal dan ketuban biasanya masih utuh
5. Komplikasi
a. Pada Ibu
1) Infeksi sampai sepsis
2) Asidosis dengan gangguan elektrolit
3) Dehidrasi, syock, kegagalan fungsi organ-organ
4) Robekan jalan lahir
5) Fistula buli-buli, vagina, rahim dan rectum
b. Janin
1) Gawat janin dalam rahim sampai meninggal
2) Lahir dalam asfiksia berat sehingga dapat menimbulkan cacat otak
menetap
3) Trauma persalinan, fraktur clavicula, humerus, femur
6. Prosedur Pelaksanaan
a. Memperhatikan status gizi saat hamil, status gizi harus baik dengan demikian
tenaganya saat persalinan akan bagus.
b. Membiasakan senam hamil, karena Senam hamil diperlukan untuk
melemaskan otot-otot, belajar bernafas selama persalinan, dan
memperkenalkan posisi , persiapan mental menjelang persalinan.
c. Jangan meneran sebelum diperintahkan karena jika tidak teratur, tenaga
makin berkurang, dan jalan lahir bisa membengkak. Hal ini diakibatkan
karena saat meneran, terdapat cairan yang keluar di jalan lahir. Akibat lebih
jauh, akan menyulitkan penjahitan jika vagina ibu mengalami pembengkakan.
d. Rutin kontrol kehamilan agar bisa mendeteksi sedini mungkin bila ada
kelainan.
7. Penatalaksanaan
a. Bila kemacetan tersebut terjadi saat janin sudah terlanjur keluar sebagian
badannya, biasanya akan digunakan manual aid. Pertolongan ini harus segera
dilakukan, karena jika terlambat, maka bisa mengakibatkan gawat janin atau
asfiksia, dan terganggunya saluran kencing.
b. Bila kemacetan terjadi pada saat pembukaan sudah lengkap tapi jalan lahir
tidak muat, maka rahim juga bisa pecah.
c. Saat pembukaan sudah lengkap, tapi kepala tak turun-turun, dinding rahim
akan semakin menipis, maka kepala bayi bisa keluar ke perut. Bayinya bisa
meninggal dan ibunya bisa perdarahan, yang bisa membawa ke kematian.
d. Sedangkan jika diagnosis menunjukkan penyebab distosia tersebut karena
gangguan his, maka akan dilakukan perbaikan pada hisnya. Caranya bisa
dengan diinfus, diberi obat, atau dipecahkan ketubannya. Dan bila hisnya
terlalu kuat/sering, maka diberi obat untuk mengurangi/mengatur hisnya
kembali.
e. Pada kasus dengan dugaan CPD/cepalo palvik disproporsi (panggul sempit),
maka akan dilakukan partus percobaan. Dengan mulas yang bagus akan
dinilai dalam 2 jam. Jika ada pembukaan yang bertambah, ada putaran posisi
kepala janin (baik berputar sendiri atau dengan bantuan), serta adanya
penurunan kepala, maka dinilai partus maju. Tapi kalau tidak ada perubahan
ketiga hal tersebut, maka partus percobaan itu dinilai gagal.
f. Bila kemacetan terjadi pada saat persalinan kala 2, misalnya sudah
pembukaan tapi tak kunjung lahir, entah itu karena bayinya sedikit miring
atau mulasnya tak ada, atau ibunya tak mau meneran, maka dokter akan
segera memberi tindakan, dengan menggunakan ekstraksi vakum atau forcep
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Persalinan yang berlangsung 12 jam atau lebih, bayi belum lahir, yang
dapat terjadi karena pemanjangan kala I dan Kala II.
2. Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun
janin (anak).
3. Jika Terjadi Partus lama maka berpotensi terjadinya partus Macet sehingga
di butuhkan tekhnik Vakum untuk menolong persalinan.
B. Saran
Hendaknya makalah ini di jadikan pembelajaran agar dapat di jadikan
panduan untuk menangani partus patologi.
DAFTAR PUSTAKA