Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas
adalah Fasilitas Kesehata Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas
kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan,
yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas diarahkan
untuk mendukung terwujudnya kecamatan sehat dengan prinsip
penyelenggaraan meliputi, fungsi dan wewewang dengan memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat berdasarka Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan yang terdapat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
Dengan demikian keberadaan puskesmas diharapkan mampu
mendorong terwujudnya tujuan pembangunan dibidang kesehatan yakni untuk
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat.

1. 2. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya Profil Puskesmas Weekombak Kecamatan
Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya adalah :
1. Untuk memberikan gambaran umum Puskesmas Weekombak.
2. Untuk memberikan gambaran umum sasaran pelayanan dan wilayah
pelayanan Puskesmas Weekombak.
3. Untuk mengetahui hasil pencapaian program-program kesehatan di
Puskesmas Weekombak.
4. Untuk menyediakan data-data kesehatan dalam lingkup puskesmas yang
berguna dalam pengambilan keputusan di tingkat yang lebih tinggi.
2

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS WEEKOMBAK

2. 1. Gambaran Umum Puskesmas


a). Letak Geografis
Puskesmas Weekombak merupakan salah satu dari 15 Puskesmas di
Kabupaten Sumba Barat Daya yang diresmikan oleh Bupati Sumba Barat
Daya pada tanggal 29 September 2017 dan mulai menjalankan pelayanan
pada tanggal 02 Oktober 2017 sebagai Puskesmas Non Rawat Inap dan jika
dilihat dari karakteristik wilayah kerjanya maka Puskesmas Weekombak
masuk dalam kategori Puskesmas Kawasan Pedesaan.
Secara administratif Puskesmas Weekombak terletak di Kampung
Wanno Guru, Desa Weekombak, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten
Sumba Barat Daya dengan jarak tempuh ± 20 KM dari pusat Kota Tambolaka
Ibu Kota Kabupaten Sumba Barat Daya. Wilayah pelayanan Puskesmas
Weekombak adalah 7 Desa di Kecamatan Wewewa Barat dengan luas wilayah
± 42,14 KM2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Utara : Desa Lolo Ole, Kecamatan Wewewa Barat
 Timur : Desa Kalembu Weri, Kecamatan Wewewa Barat
 Barat : Desa Bukambero, Kecamatan Kodi Utara
 Selatan : Desa Weholo, Kecamatan Kodi Utara

Gambar 1. Peta Wilayah Pelayanan Puskesmas Weekombak, Beserta Letak


Posyandu Bayi/Balita dan Jejaring Pelayanan Puskesmas Tahun
2021

Puskesmas

Poskesdes

Posyandu

b). Visi, Misi dan Motto Pelayanan


Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas
Weekombak mempunyai Visi :
”Menjadi Puskesmas Mitra Keluarga dan Masyarakat yang Memberikan
Pelayanan Bermutu Menuju Keluarga Sehat Tahun 2022”
3

Untuk mewujudkan Visi tersebut, dilaksanakan beberapa Misi antara lain :


1). Menggerakkan keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatannya
2). Meningkatkan kemitraan/kerjasama lintas sektor dalam pelaksanaan
program kesehatan
3). Meningkatkan kemampuan dan kualitas tenaga kesehatan sehingga
dapat memberikan pelayanan yang bermutu
4). Memberikan pelayanan kesehatan dengan pendekatan keluarga
Motto pelayanan :
”Kami Menyapa Dengan Hati Melayani Dengan Kasih”
Dengan memperhatikan Visi, Misi dan Motto pelayanan tersebut
diharapkan tujuan pembangunan kesehatan yakni meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat dapat tercapai.

c). Ketenagaan
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat sehat. Adapun data ketenagaan yang memberikan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Weekombak adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Jenis Ketenagaan, Tingkat


Pendidikan, Status Kepegawaian dan Lokasi Kerja di Wilayah
Pelayanan Puskesmas Weekombak Tahun 2020.

Pendidikan Status Kepegawaian Lokasi Kerja


Jenis
SPK TKD Honor Psksdes
Tenaga S1 D4 D3 D1 PNS PTT PKM Pstu
SMA/Sdjt /HP PKM /Desa
Dokter
2 1 1 1
Umum
Bidan 2 12 9 1 4 5 7
Perawat 3 8 10 1 11 0 0
Nutrisionist 1 1 1 1 2
Farmasi 2 2 2
Analis
1 1 1
Kesehatan
Penyuluh
4 3 1 4
Kesmas
Perekam
2 1 1 2
Medis
Driver 1 1 1
Cleaning
1 1 1
Service
Security 1 1 1
Jumlah 9 2 26 3 31 2 1 6 32 0 7

Dalam penyelenggaraannya, Puskesmas membentuk pola struktur


organisasi berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja
puskesmas. Struktur organisasi Puskesmas Weekombak (terlampir).
4

d). Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan, UKBM dan Fasilitas Penunjang


Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Pendidikan
1). Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan UKBM
Untuk mendekatkan akses dan memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, Puskesmas Weekombak memiliki
jaringan pelayanan kesehatan Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang
tersebar di desa sebagai berikut.

Tabel 2. Distribusi Unit Pelayanan Pelayanan Kesehatan (UPK) dan


Posyandu di Wilayah Puskesmas Weekombak Tahun 2021

Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) dan UKBM


No Desa Posyandu Posyandu
Poskesdes
Bayi/Balita Lansia
1. Weekombak 0 4 1
2. Menne Ate 1 3 1
3. Wali Ate 1 4 1
4. Marokota 1 3 1
5. Weekura 1 2 1
6. Sangu Ate 0 2 1
7. Lua Koba 1 4 1
Jumlah 5 22 7

2). Fasilitas Penunjang Pelayanan Kesehatan


Fasilitas penunjang pelayanan Puskesmas Weekombak memiliki fasilitas
antara lain :
 Gedung Pelayanan Rawat Jalan : 1 Unit
 Rumah Dinas Dokter : 1 Unit
 Rumah Dinas Perawat/Bidan Couple 3 : 1 Unit
 Rumah Dinas Petugas (Bekas Pustu) : 1 Unit
 Motor Dinas Petugas : 6 Unit
 Ambulance : 1 Unit
3). Fasilitas Pendidikan
 TK/ Paud : 7 Unit
 Sekolah Dasar (SD/Sederajat) : 18 Unit
 Sekolah Menengah Pertama (SMP/Sederajat) : 7 Unit
 Sekolah Menengah Atas (SMA/SPK/Sederajat) : 1 Unit
5

e). Data Penduduk dan Sasaran Pelayanan


Puskesmas Weekombak memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pada 7 Desa diwilayah Kecamatan Wewewa Barat dengan
sasaran pelayanan sebagai berikut :
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis
Kelamin di Wilayah Puskesmas Weekombak Tahun 2021

Jumlah Rasio Jenis


Laki- Peremp Jumlah
No. DesaPenduduk Kelamin /
laki uan KK
(Jiwa) Sex
1. Weekombak 4.235 2.105 2.130 99
2. Menne Ate 2.219 1.137 1.082 105
3. Wali Ate 4.814 2.456 2.358 104
4. Marokota 5.070 2.596 2.574 101
5. Weekura 1.192 625 567 110
6. Sangu Ate 1.314 641 673 95
7. Lua Koba 3.429 1.775 1.654 107
Jumlah 22.273 11.335 11.038 721
Sumber : Wewewa Barat Dalam Angka (BPS, 2020)

Tabel 4. Jumlah Sasaran Pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak


Berdasarkan Jumlah Penduduk di Wilayah Puskesmas
Weekombak Tahun 2021

Sasaran Desa
No
Pelayanan Weekom Menne Wali Week Sangu Lua
. Marokota
(CBR : 21,50) bak Ate Ate ura Ate Koba
1. Bumil 77 60 87 109 27 59 60
2. Bumil Resti 24 34 28 41 8 26 18
3. Bulin 74 57 83 104 26 56 58
4. Bufas 74 57 83 104 26 56 58
5. Bayi 70 55 79 99 24 54 55
6. Bayi Resti 21 16 24 30 7 16 16
7. Balita 946 737 1066 1342 325 725 742
8. PUS 606 473 684 861 211 465 476
9. WUS 714 557 805 1013 249 548 560

2. 2. Upaya Kesehatan
Untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten,
Puskesmas Weekombak menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan
tersebut dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan.
a). Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok dan masyarakat. UKM meliputi :
1. UKM Esensial
 Pelayanan Promosi Kesehatan
Memberikan pelayanan :
 Promosi kesehatan dalam gedung melalui poster-poster kesehatan,
leaflet, dan menggunakan lembar balik.
6

 Promosi kesehatan luar gedung seperti ; penyuluhan kesehatan


individu, keluarga, maupun kelompok.
 Pembinaan UKBM ; poskesdes, posyandu bayi/balita dan
posyandu lansia.
 Upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan melalui
advokasi program kesehatan dan pergerakkan partisipasi
masyarakat dalam meningkatkan kesehatannya.
 Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Memberikan pelayanan :
 Inspeksi sanitasi rumah tangga, sarana air bersih, tempat-tempat
umum dan tempat pengolahan makanan.
 Peningkatan kesehatan lingkungan dan pencegahan penyakit
berbasis lingkungan melalui program STBM, abatesasi dan
kaporisasi.
 Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
Memberikan pelayanan :
 ANC sesuai standar
 PNC sesuai standar
 Persalinan Normal 24 Jam
 Kunjungan rumah bumil DO, Resti dan Kunjungan rumah untuk
P4K
 Pelayanan KB
 Pelayanan kesehatan bayi, balita, PUS dan WUS
 Pelayanan Gizi
Memberikan pelayanan :
 Konsultasi dan KIE tentang Gizi
 Kunjungan rumah untuk pelacakan, pemantauan bayi/balita
dengan masalah gizi
 Pemberian PMT bagi bumil KEK dan bayi/balita dengan masalah
gizi
 Pelayanan Vitamin A
 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Memberikan pelayanan :
 P2P Malaria
 P2P Diare dan Surveylans
 P2P ISPA
 P2P TB Paru
 P2P Filariasis dan Frambusia
 P2P HIV/AIDS
 Imunisasi dasar lengkap, imunisasi lanjutan dan imunisasi
tambahan (MR, BIAS, PIN Polio, dll)
 Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)
2. UKM Pengembangan
 UKS
7

Memberikan pelayanan :
 Pendampingan UKS
 Penjaringan kesehatan siswa/siswi
 Advokasi penerapan PHBS pada tatanan sekolah
 Kesehatan Lansia
Memberikan pelayanan :
 Posyandu lansia (Pemantauan kesehatan lansia secara berkala)
 Prolanis
 Kesehatan Kerja dan Olahraga
b). Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
 Rawat Jalan Tingkat Pertama
Hari buka Senin – Kamis, jam 08:00 – 14 : 00 (WITA), Jumat jam 08:00 –
12:00 WITA dan Sabtu jam 08:00 – 13 : 00 WITA
Memberikan pelayanan :
 Pelayanan kesehatan umum
 Konsultasi kesehatan
 Apotek / Pelayanan farmasi
 Pelayanan laboratorium
 Pelayanan rujukan
 Pelayanan Gawat Darurat
Memberikan pelayanan ;
 Gawat Darurat 24 Jam

2. 3. Cakupan Program dan Pelayanan Puskesmas


a). Kunjungan Rawat Jalan
Sejak mulai menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, kunjungan klien atau pasien yang mengakses pelayanan di
Puskesmas dapat dilihat dalam table sebagai berikut :
8

Tabel 5. Kunjungan Klien / Pasien Rawat Jalan Puskesmas Weekombak


Bula Januari – Desember 2021

Jumlah Jenis
Tota PBI APBN
No. Bulan Kunjungan Total Kelamin Tunai
l (JKN)
Baru Lama L P
1. Januari 85 425 510 184 326 510 267 243
2. Februari 55 405 460 145 315 460 199 261
3. Maret 67 536 603 228 375 603 255 348
4. April 76 592 668 212 456 668 309 359
5. Mei 77 617 694 227 467 694 330 364
6. Juni 109 638 747 268 479 747 367 380
7. Juli 93 617 179 438 617 341 276
8. Agustus 72 293 365 142 323 465 188 277
9. September 66 392 458 140 318 458 206 252
10. Oktober 158 445 603 178 425 603 286 317
11. November 173 443 616 192 424 616 287 329
12. Desember 185 514 699 248 451 699 374 325
Total

b). 15 Pola Penyakit Terbesar


Dalam memberikan pelayanan, didapati 15 pola penyakit terbesar yang
sering diderita masyarakat diwilayah pelayanan Puskesmas Weekombak
dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

Grafik 1. Jumlah 15 Kasus Kunjungan Rawat Jalan Terbesar di


Puskesmas Weekombaka Bulan Januari - Desember Tahun
2021

Berdasarkan grafik 1 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan


terbesar adalah klien dengan influenza yakni 577 Kasus, dan jumlah kunjungan
kasus terkecil adalah Suspek Pneumonia yakni 5 Kasus.
9

c). Cakupan Pelayanan Program KIA

Grafik 2. Presentase Cakupan K1 Dan K4 Menurut Desa Di Wilayah


Pelayanan Puskesmas Weekombaka Tahun 2021

K1 Total (%) K4 (%)

107
106

82.83
81
78

76
67.5

66.7

69

63
61

50.36
42.5
42.4

38.3

32.1
W eek o m Men n e At e S an go At e W al i At e Lua Koba Maro ko t a W eek u r a P u sk esm as
b aka

Berdasarkan grafik 2 diatas dapat disimpulkan bahwa masih terdapat


kesenjangan yang cukup besar antara capaian K1 dengan K4, dengan kesenjangan
terbesar terdapat di Desa Weekombaka yakni 60% dan kesenjangan terkecil pada
Desa Wali Ate yakni 29,3%. Hal ini menunjukan bahwa ibu hamil belum melakukan
kunjungan/pemeriksaan kehamilan secara teratur yakni paling sedikit 4 kali selama
kehamilan.

Grafik 3. Presentase Cakupan K4 Dan PN Menurut Desa Di Wilayah


Pelayanan Puskesmas Weekombaka Bulan Oktober – Desember
Tahun 2021

35.0
30.0
30.0
26.4 26.5
25.0
22.3 21.7 21.9
20.0
17.3
16.1
15.0 13.3

10.0 9.2
6.7
4.3 4.6
5.0 3.2
2.1
1.0
0.0
Lua Koba Marokota Menne Ate Wali Ate Weekura Weekombak Sangu Ate Puskesmas

K4 (%) PN (%)

Berdasarkan grafik 3 diatas dapat disimpulkan bahwa masih terdapat


kesenjangan yang cukup besar antara capaian K4 dengan Persalinan Nakes (PN),
dengan kesenjangan terbesar terdapat di Desa Weekura yakni 27,9% dan kesenjangan
terkecil pada Desa Weekombaka yakni 9,6%.
10

Hal ini menunjukan bahwa tidak semua ibu hamil melakukan


kunjungan/pemeriksaan kehamilan secara teratur, bersalin di fasilitas kesehatan
dengan dibantu oleh tenaga kesehatan yang berkompeten.
d). Cakupan Pelayanan Program Gizi

Grafik 4. Rerata Capaian SKDN Posyandu Menurut Desa Di Wilayah


Pelayanan Puskesmas Weekombaka Bulan a - Desember Tahun
2021

350
317317 308308
296296
300

250 242242
219219
199
200 181
168168
150 135
121121
102 111 106
95
100 75
46 51 47
50 33 34
20
0
Menne Ate Lua koba Weekombaka Marokota Wali Ate Sango Ate Weekura

S K D N

Berdasarkan grafik 4 diatas dapat disimpulkan bahwa masih terdapat


kesenjangan yang cukup besar antara jumlah sasaran posyandu dengan partisipasi
sasaran ke posyandu. Hal ini menunjukan bahwa belum semua keluarga memahami
pentingnya posyandu bagi tumbuh kembang balita.

Grafik 5. Rerata Cakupan D/S dan N/D Menurut Desa Di Wilayah


Pelayanan Puskesmas Weekombaka Bulan Oktober - Desember
Tahun 2021

90.0
80.6
80.0
70.0 64.5
61.1
60.0 55.7 57.8
54.0
51.0
50.0 46.5 44.9 44.9
41.5 43.8 44.7
40.0
30.0 28.2
30.0 24.1
20.0
10.0
0.0
Menne Ate Lua koba Weekombaka Marokota Wali Ate Sango Ate Weekura Puskesmas

D/S N/D

Berdasarkan grafik 5 diatas dapat disimpulkan bahwa masih terdapat


kesenjangan yang cukup besar antara jumlah sasaran (S) dan partisipasi aktif sasaran
datang ke posyandu (D), dengan kesenjangan terbesar terdapat di Desa Weekura
yakni 29,6% dan kesenjangan terkecil pada Desa Wali Ate yakni 0,9%. Hal ini
menunjukan bahwa sasaran posyandu tidak aktif datang ke posyandu yang
berdampak pada rendahnya cakupan imunisasi dasar, kurang terpantaunya
pertumbuhan dan perkembangan balita serta cakupan pelayanan kesehatan lainnya.
11

Dukungan lintas sector yang masih rendah dalam pelaksanaan posyandu dan kurang
kreatifitas petugas dan kader dalam menjalankan posyandu berdampak pada
rendahnya cakupan pelayanan kesehatan di posyandu.

Grafik 6. Rerata Cakupan Balita Dengan Status Gizi Kurang (R) dan
Buruk (∆) Menurut Desa Di Wilayah Pelayanan Puskesmas
Weekombaka Bulan Oktober - Desember Tahun 2021

45
40 39

35
30
25
20
15
10 8 9
6
5 4
1 2
0 0 0 0 0 0 0
0
Menne Ate Lua koba Weekombaka Marokota Wali Ate Sango Ate Weekura

KURANG (R) BURUK (∆)

Berdasarkan grafik 6 diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak terdapat


balita dengan resiko masalah gizi dengan jumlah terbesar yakni Desa Menne Ate
sebanyak 39 Kasus Gizi Kurang (R) dan 8 Kasus Gizi Buruk. Rendahnya partisipasi
sasaran ke posyandu berdampak pada rendahnya pengawasan terhadap tumbuh
kembang balita, rendahnya pengahuan tentang gizi, ASI Ekslusif dan pola asuh.
Sehingga kerjasama lintas sektoral perlu ditingkatkan untuk menekan bertambahnya
kasus balita dengan masalah gizi.

e). Cakupan Imunisasi

Grafik 7. Cakupan Imunisasi Dasar Berdasarkan Antigen Diwilayah


Pelayanan Puskesmas Weekombaka Bulan Oktober - Desember
Tahun 2021

100
93
90 84
80
69
70 66 64 66
60
51 51
50 48 46
43
39
40
30
20
10
0
HB 0 (> BCG Polio I DPT/HB I Polio II DPT/HB Polio III DPT/HB Polio IV Campak DPT/HB Campak
7 Hr) II III Lanj. Lanj.

Capaian Imunisasi Dasar


12

Berdasarkan grafik 7 diatas dapat disimpulkan bahwa cakupan imunisasi


dasar bagi bayi/balita di posyandu masih sangat rendah. Hal ini berdampak pada
resiko terjadinya Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) masih sangat
tinggi.

f). Cakupan Pemberian Obat Fillariasis / Kaki Gajah

Grafik 8. Cakupan Pemberian Obat Massal Fillariasis/Kaki Gajah di


Wilayah Pelayanan Puskesmas Weekombaka Bulan Oktober
Tahun 2021

4000

3500 3412 3315

3000
2631
2500 2282 2196
2000
1592
1500

1000
543
500

0
Marokota Menne Ate Wali Ate Weekombak Sangu Ate Lua Koba Weekura

Cakupan POPM Filariasis

Berdasarkan grafik 8 diatas menggambarkan cakupan pelayanan Pemberian


Obat Massal Pencegahan (POMP) Fillariasis/Kaki Gajah dengan jumlah sasaran
pelayanan terbesar di Desa Marokota yakni 3.412 dan jumlah sasaran pelayanan
terkecil yakni Desa Weekura dengan jumlah sasaran 543 Orang. Jika dibandingkan
dengan total penduduk yakni 24.442 jiwa, maka cakupan pelayanan POMP Fillariasis
diwilayah pelayanan Puskesmas Weekombaka Tahun 2021 baru mencapai ± 70%.
13

BAB III
PENUTUP

Profil Puskesmas Weekombaka Tahun 2017 diharapakan dapat memberi


gambaran tentang pelayanan Puskesmas sejak mulai memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan sebagai informasi bagi pengambilan kebijakan serta acuan
penyusunan perencanaan berbagai program kesehatan demi meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat diwilayah pelayanan puskesmas.
Rerata cakupan program Upaya Kesehatan Masyarakat belum mencapai target
sesuai standar pelayanan minimal kabupaten/kota, karena itu peningkatan cakupan
pelayanan dengan mengacu pada visi dan misi puskesmas yakni pelayanan dengan
pendekatan keluarga diharapkan perhatian dan pelayanan terhadap sasaran
pelayanan lebi baik dengan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatannya semakin
meningkat.
Demikian profil Puskesmas ini kami buat, sekiranya dapat memberikan
gambaran tentang pelayanan puskesmas. Terimakasih

Ttd
Penyusun

Anda mungkin juga menyukai