Anda di halaman 1dari 20

POA PELAYANAN KEFARMASIAN

PUSKESMAS DADAPKUNING

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Plan Of Action (POA) Pelayanan
Kefarmasian Puskesmas Dadapkuning Tahun 2023 yang merupakan salah satu perencanaan kegiatan
Puskesmas Dadapkuning.
Tujuan dari Plan of Action (POA) ini adalah terutama sebagai pedoman kegiatan Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas Dadapkuning tahun 2023. Selain itu, Plan of Action (POA) ini diharapkan
dapat digunakan sebagai referensi secara garis besar untuk seluruh karyawan dan karyawati Puskesmas
yang akan melakukan kegiatan. Oleh karena itu, Plan of Action (POA) ini disusun secara ringkas
sesuai dengan kebutuhan.
Dokumen ini merupakan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan di Puskesmas Dadapkuning khususnya Pelayanan Kefarmasian tahun 2022
yang menggambarkan kinerja dari penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di Puskesmas Dadapkuning.
Dalam penyusunan POA ini tentunya masih banyak kekurangan dan perbaikan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar penyusunan Plan of Action pada
tahun mendatang menjadi lebih baik. Terimakasih kami sampaikan, semoga Plan of Action (POA) ini
dapat berguna sebagai pedoman ke depan bagi Unit Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Dadapkuning.

Kepala Puskesmas Dadapkuning

dr.Anik Nuriyani
Nip.197708112009012008

i
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan Kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya Kesehatan ini menjadi pedoman dan
pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk Puskesmas.
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya Kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian
merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah,
dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian,
mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk
(drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient
oriented) dengan filossofi Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical care).
Penggunaan obat yang rasional (POR) merupakan salah satu Langkah dalam
upaya pembangunan Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan di setiap
fasilitas pelayanan Kesehatan yang aman dan bermutu, sehingga tercapai keselamatan
pasien (patient safety). Menurut WHO, penggunaan obat dikatakan rasional apabila
pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang
sesuai dengan kebutuhan, dan dalam periode waktu yang adekuat. Diperkirakan di
seluruh dunia lebih dari 50% obat diresepkan dan digunakan secara tidak tepat,
termasuk di Indonesia. Sampai dengan tahun 2013, hasil pemantauan hasil
pemantauan dan evaluasi peresepan di fasilitas Kesehatan dasar (Puskesmas)
menunjukkan bahwa penggunaan antibiotic pada penyakit ISPA Non Pneumonia dan
Diare Non Spesifik masih cukup tinggi.
Selain peresepan secara irrasional oleh tenaga kesehatan dan kurangnya
informasi penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, penggunaan obat
secara tidak tepat juga dilakukan oleh masyarakat, baik kurangnya kepatuhan pasien
dalam menggunakan obat yang diresepkan maupun dalam pengobatan sendiri
(swamedikasi). Swamedikasi adalah upaya pengobatan sendiri yang dilakukan oleh

1
masyarakat sebelum mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil RIset Kesehatan
Dasar Tahun 2013 menunjukkan bahwa 35,2% menyimpan obat di rumah tangga,
dimana 27,8% dari obat yang disimpan tersebut adalah antibiotic yang diperoleh tanpa
resep. Swamedikasi secara tidak tepat dapat dilakukan karena berbagai hal seperti
kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pengobatan, tingginya
promosi obat oleh produsen melalui berbagai media, dan kurangnya informasi dari
tenaga Kesehatan.
Untuk Meningkatkan POR pada masyarakat, pada tahun 2015 telah
dicanangkan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). Gema
Cermat merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia pada tanggal 12 November 2015 melalui Kepmenkes Nomor
HK.02.02/MENKES/427/2015.

I.2. TUJUAN

I.2.1 Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) dalam
kegiatan UKM dengan berorientasi kepada pasien (patient oriented).

I.2.2 Khusus

1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan


obat secara benar.
2. Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam
memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat
secara benar.
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
4. Memenuhi kebutuhan obat Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan berlaku.

I.3 SASARAN
Masyarakat usia diatas 15 tahun di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning.

I.4 RUANG LINGKUP

1. Sosialisasi Gema Cermat.


2. Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP.
3. Pelayanan Farmasi Klinik.

2
BAB II
ANALISIS SITUASI

II.1 IDENTITAS PUSKESMAS

II.1.1.Puskesmas Induk
Nama Puskesmas : PUSKESMASADAPKUNING
Kepala Puskesmas : dr. Anik Nuriyani
Penanggung Jawab Farmasi : apt. Rendha Kusumaning Kristiwi, S. Farm
Bidan Koordinator : Siti Muzaiyanah,Amd.Keb
Tahun berdiri : 2007
Tipe Puskesmas : biasa /sore/rawat jalan

II.1.2.Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu : Kandangan

II.1.3.Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Puskesmas


1. Visi Puskesmas Dadapkuning
Mewujudkan Puskesmas Berkualitas ramah layanan menuju masyarakat
sehat dan mandiri.
2. Misi Puskesmas Dadapkuning
1. Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan sesuai standar mutu
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh tanpa
membedakan Ras, agama, sosial dan ekonomi
3. Mendorong masyarakat untuk hidup sehat secara jiwa, raga dan
sosial.
4. Mendorong kemandirian masyarakat melalui lingkungan dan
perilaku hidup sehat
3. Kebijakan Mutu Puskesmas Dadapkuning
1. Kepala Puskesmas Dadapkuning beserta seluruh staf senantiasa
mengutamakan mutu dalam memberikan pelayanan demi
terwujudnya masyarakat sehat dan mandiri
2. Menerapkan Tata Nilai “KETAN” sebagai landasan dalam
memberikan pelayanan demi kepuasan pengguna layanan.

3
II.2 WILAYAH KERJA PUSKESMAS

II.2.1. Data Geografis


1.Geografis
Puskesmas Dadapkuning merupakan Puskesmas yang ada diwilayah
Kecamatan Cerme, terletak di Jalan Raya Dadapkuning no.32 Kecamatan Cerme
Kabupaten Gresik, dengan fasilitas transportasi mudah dijangkau oleh kendaraan
umum / pribadi.

a. Batas-batas Puskesmas Dadapkuning adalah :


- Sebelah utara : Kecamatan Duduksampeyan
- Sebelah timur : Kecamatan Menganti
- Sebelah selatan : Kecamatan Kedamean
- Sebelah barat : Kecamatan Benjeng

b. Luas Wilayah Puskesmas Dadapkuning

Luas wilayah Puskesmas Dadapkuning adalah  9.9 km2

c. Jumlah desa dalam wilayah Puskesmas Dadapkuning adalah 9 desa terdiri dari :
1. Desa Dadapkuning
2. Desa Ngembung
3. Desa Sukoanyar
4. Desa Guranganyar
5. Desa Dampaan
6. Desa Dooro
7. Desa Lengkong
8. Desa Kandangan
9. Desa Dungus

4
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Dadapkuning

Kec.Duduk

KANDANGAN

DUNGUS

Kec.Cerm
e

LENGKONG DAMPAAN
DOORO
GURANGANYAR

DADAPKUNING NGEMBUNG

Kec.Menganti
SUKOANYAR

KETERANGAN :
= Puskesmas Kec.Kedamean

= Pustu
= Ponkesdes

2. Demografi
Pada tahun 2022 jumlah penduduk usia diatas 15 tahun adalah 15204 jiwa
Laki-laki : 7.447 jiwa
Perempuan : 7757 jiwa

5
II.2.2. DATA PENDUDUK SASARAN

PROYEKSI SASARAN PENYULUHAN GEMA CERMAT


PUSKESMAS DADAPKUNING TAHUN 2022

No. Nama Desa Laki - Laki Perempuan Jumlah Penduduk Usia > 15 tahun
1. Guranganyar 837 845 1682
2. Ngembung 857 899 1756
3. Lengkong 401 459 860
4. Dadapkuning 551 544 1095
5. Dooro 391 398 789
6. Kandangan 1457 1577 3034
7. Sukoanyar 1417 1391 2808
8. Dampaan 515 509 1024
9. Dungus 1029 1109 2138
Puskesmas 7447 7757 15204

6
II.2.3. Data Sarana Kesehatan

1. Puskesmas Pembantu : 1 buah


2. Rumah Sakit : 0 buah
3. Rumah Bersalin / RS Bersalin : 0 buah
4. Poliklinik/Balai PengobatanSwasta : 5 buah
5. Praktek Dokter Umum Swasta : 7 buah
6. Praktek Dokter Gigi Swasta : 0 buah
7. Praktek Bidan Swasta : 8 buah
8. Praktek Perawat Swasta : 3 buah
9. Apotek : 4 buah
10.Laboratorium Klinik : 0 buah
11.Ponkesdes : 7 buah

II.3 KONDISI INTERNAL PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS


DADAPKUNING

II.3.1. Sumber Daya Manusia

NO NAMA JABATAN PANGKAT / GOL


1. apt. Rendha Kusumaning Apoteker Penata muda TK I/IIIb
Kristiwi, S. Farm
2. Ferry Sagori AA

II.3.2. SARANA DAN PRASARANA


1. Jumlah Ruang Farmasi : 1
2. Jumlah Gudang Farmasi :1
Kondisi Sarana
No. Jenis Sarana Jumlah
Baik Rusak
1. Blender obat 1 Baik
2. Alat sealer puyer 1 Baik
3. Lumpang dan alu 1 Baik
4. Kulkas kecil 1 Baik
5. Alat pengukur suhu 2 Baik
ruangan
6 AC 2 Baik
7 Lemari narkotika 2 Baik
8 Lemari obat 2 Baik
9 Rak Obat 5 Baik
II.4 DATA KHUSUS

7
1. Indikator Kinerja UKM Pengembangan Pelayanan Kefarmasian
No. Kegiatan Capaian Target

1 Kader aktif pada kegiatan Edukasi dan 27% 25%


Pemberdayaan masyarakat tentang obat pada
Gerakan masyrakat cerdas menggunakan obat

2 Jumlah wilayah yang dilakukan Kegiatan 100% 25%


Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan
Obat

3 Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan 2% 25%


gema cermat

2. Diagram Laba – Laba Indikator Kinerja UKM Pengembangan


Pelayanan Kefarmasian

8
BAB III
ISU STRATEGIS

III.1 Masalah
Masalah yang dihadapi pada Pelayanan UKM Pengembangan Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas Dadapkuning berdasarkan data PKPus tahun 2022 adalah

NO PROGRAM INDIKATOR TARGET PENCA KESENJA MASALAH


PAIAN NGAN
1 Pelayanan Jumlah 3801 335 Target Kurangnya frekuensi
masyarakat yang kegiatan penyuluhan
kefarmasian (25 %) (2%) sasaran
telah Gema Cermat,
tidak
tersosialisasikan
Kurangnya
gema cermat
tercapai
Kerjasama antara
kader dan petugas
farmasi puskesmas,
Target sasaran terlalu
tinggi

III.2 Prioritas Masalah


Dalam menentukan prioritas masalah, menggunakan Metode Urgency Serius
Growtt (USG) dengan 3 kriteria :
U = Urgency (Tingkat Kegawatan sebuah masalah apabila masalah tidak segera
ditangani maka akan semakin gawat)
S = Seriousness (Tingkat keseriusan sebuah masalah apabila masalah tidak
diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah lainnya)
G = Growth (Besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau
perkembangan apabila masalah tersebut tidak segera diatasi pertumbuhannya
berjalan terus

Adapun prioritas masalah yang sudah kami dapatkan dari metode USG adalah
:

NO URAIAN URGEN (U) SERIUSLY(S) GROW TOTAL


(G) NILAI
1. Jumlah masyarakat 4 4 4 12
yang telah
tersosialisasikan
gema cermat

9
BAB IV
ANALISIS PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Metode yang digunakan untuk menganalisis penyebab masalah adalah metode Fish bone, yaitu mencari penyebab masalah sampai ditemukan akar penyebabnya. Kemudian akar
penyebab yang telah ditemukan dicari solusinya.
IV.1 Merumuskan Masalah
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH POTENSIAL PEMECAHAN MASALAH TERPILIH TUJUAN URAIAN KEGIATAN
POTENSIAL
1 Man (petugas Kurangnya koordinasi antara petugas Melakukan koordinasi dengan kader Jangkauan Gema Cermat menjadi Melakukan penyuluhan secara tersendiri
kesehatan dan Farmasi dengan kader mengenai kegiatan penyuluhan Gema lebih luas dan lebih banyak dengan peserta kader.
masyarakat) Cermat masyarakat yang tersosialisasikan
Gema Cermat
2 Money (uang dan Kurangnya sumber dana untuk melakukan Melakukan kegiatan gema cermat dengan Menarik masyarakat untuk datang Memakai dana JKN untuk kegiatan Gema
dana) kegiatan gema cermat dana JKN pada kegiatan Gema Cermat Cermat.

3 Material Kurangnya media penyuluhan Mengusulkan leaflet dan lembar balik pada Media sosialisasi untuk Mengajukan usulan ke bendahara JKN untuk
( sarana, alat) bendahara JKN meningkatkan pengetahuan pembuatan leaflet dan lembar balik.
masyarakat tentang obat
4 Mechine Penyuluhan Gema Cermat dilakukan di Penyuluhan dilakukan dengan melibatkan Lebih banyak masyarakat yang Pemberdayaan kader untuk berperan aktif
jam kerja
(Lingkungan) kader dengan waktu yang lebih fleksible tersosialisasi gema cermat dalam kegiatan Gema cermat.

10
5 Methode (metode) Metode yang digunakan dalam kegiatan Memberdayakan kader dan menggunakan Lebih banyak masyarakat yang Memberdayakan kader dan menggunakan
Gema cermat masih konvensional. media yang dapat menjangkau lebih banyak tersosialisasi Gema cermat media sosialisasi untuk menjangkau lebih
sasaran banyak orang.

Petugas Kesehatan dan


Material Masyarakat
Lingkungan

Kurang koordinasi
petugas farmasi
dengan kader

11
Kurang nya media
penyuluhan
(Leaflet,lembar balik)
Dilakukan hanya di
jam kerja

Jumlah masyarakat yang


telah tersosialisasikan
gema cermat tidak
Metode penyuluhan masih tercapai
target sasaran terlalu konvensional
tinggi

Kurangnya sumber daya


untuk kegiatan Gema
cermat

Uang/Dana
Metode

Gambar Fishbone Masalah Kunjungan Ibu Hamil (K4) Tidak Tercapai Tren menurun

Petugas Kesehatan dan


Masyarakat

12
BAB V
RUK PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS DADAPKUNING TAHUN 2024
Tabel V.1 Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pelayanan Kefarmasian
UPAYA TARGET KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN
KESEHATAN SASARAN SUMBER DANA KINERJA DANA
1 2 3 4 5 6 8 12 13
1 Edukasi dan Untuk meningkatkan
Pemberdayaan 25% Desa dan
kesadaran, kepedulian dan 25% Desa
Masyarakat tentang Penyuluhan Gema Masyarakat Transport dan 25% Masyarakat
pemahaman masyarakat 25% Swadaya
Obat Cermat Desa dan desa Cetak Leaflet tersosialisasikan
tentang penggunaan obat Masyarakat
Gema Cermat
secara benar
Untuk meningkatkan
25% Kader
kesadaran, kepedulian dan
Penyuluhan Gema menerima
pemahaman kader tentang Kader 25% Kader Cetak Leaflet Swadaya
Cermat Kader sosialisasi tentang
penggunaan obat secara
Gema Cermat
benar
3 Untuk meningkatkan
100% Pasien dan
kesadaran, kepedulian dan
Penyuluhan dalam Pasien dan keluarga pasien
pemahaman masyarakat Masyarakat Cetak Leaflet Swadaya
Gedung keluarga tersosialisasikan
tentang penggunaan obat
pasien Gema Cermat
secara benar
4 Distribusi Obat ke
Desa Untuk memastikan
pendistribusian obat di 100%
Distribusi Obat ke Ponkesdes Semua ponkesdes
Pustu dan Ponkesdes Ponkesdes Transport Swadaya
Desa dan Pustu dan pustu
berjalan dengan efektif dan Pustu
dan efisien

5 Supervisi pengelolaan Untuk memastikan


obat di pustu dan Supervisi 100%
pengelolaan obat di Pustu Ponkesdes Semua ponkesdes
poskesdes pengelolaan obat di Ponkesdes Transport Swadaya
dan Ponkesdes berjalan dan Pustu dan pustu
pustu dan poskesdes dan Pustu
efektif dan efisien

13
6 Inspeksi Obat di Toko Untuk memastikan
1% toko klontong
Klontong Inspeksi Obat di masyarakat mendaparkan Toko 1% toko
Transport di sekitar Swadaya
Toko Klontong obat bebas dan bebas klontong klontong
Puskesmas
terbatas yang bermutu

14
BAB VI
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN
PELAYANAN UKM PENGEMBANGAN KEFARMASIAN PUSKESMAS DADAPKUNING TAHUN 2023

UPAYA TARGET VOLUME RINCIAN LOKASI


NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN JADWAL BIAYA
KESEHATAN SASARAN KEGIATAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12
1 Edukasi dan Penyuluhan tentang
Pemberdayaan Gema Cermat ke
Untuk
Masyarakat masyarakat di Desa
meningkatkan
tentang Obat
kesadaran,
kepedulian dan
Penyuluhan 25% Desa Oktober
pemahaman Masyarakat
Gema Cermat 25% 3x Minggu ke Desa Rp. 500.000
masyarakat dan desa
Desa Masyarakat I
tentang
penggunaan
obat secara
benar

Penyuluhan tentang
Untuk Gema Cermat ke
meningkatkan Kader di
kesadaran, Puskesmas
Penyuluhan kepedulian dan Juni
Puskesmas
Gema Cermat pemahaman Kader 25% Kader 1x Minggu ke Rp. 200.000
Dadapkuning
Kader kader tentang I
penggunaan
obat secara
benar

15
Penyuluhan tentang
Untuk Gema Cermat ke
meningkatkan pasien dan keluarga
kesadaran, pasien di
kepedulian dan 100% Puskesmas
Penyuluhan Pasien dan Juni Dadapkuning
pemahaman Pasien dan Puskesmas
dalam Keluarga 1x Minggu ke Rp. 200.000
masyarakat keluarga Dadapkuning
Gedung Pasien II
tentang pasien
penggunaan
obat secara
benar

4 Distribusi Obat Pendistribusian


ke Desa Untuk obat ke Polindes
memastikan dan Pustu
pendistribusian
100%
Distribusi obat di Pustu Ponkesdes Januari - Puskesmas Rp.
Ponkesdes 12x
Obat ke Desa dan Ponkesdes dan Pustu Desember Dadapkuning 2.700.000
dan Pustu
berjalan
dengan efektif
dan efisien
5 Supervisi Untuk Supervisi ke
pengelolaan Supervisi memastikan Polindes dan Pustu
obat di pustu pengelolaan pengelolaan 100% Juni tentang
dan poskesdes Ponkesdes
obat di pustu obat di Pustu Ponkesdes 9x Minggu ke pengelolaan obat Polindes dan Pustu Rp. 225.000
dan Pustu
dan dan Ponkesdes dan Pustu III
poskesdes berjalan efektif
dan efisien

16
6 Inspeksi Obat Inspeksi ke toko
di Toko Untuk klontong yang
Klontong memastikan menjual obat di
Inspeksi Obat masyarakat Juni sekitar Puskesmas.
Toko 1% toko Toko klontong di
di Toko mendaparkan 1x Minggu ke Rp25.000
klontong klontong sekitar Puskesmas
Klontong obat bebas dan IV
bebas terbatas
yang bermutu

17
BAB VII
PENUTUP

Penyusunan Plan Of Action (POA) UKM Pengembangan Pelayanan Kefarmasian tahun 2023

diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan perencanaan kegiatan Puskesmas

Dadapkuning pada tahun 2024. Dalam POA ini dijabarkan data-data mengenai hasil pencapaian

kinerja Pelayanan UKM Esensial Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Dadapkuning selama 3 tahun

terakhir dan dievaluasi apakah terjadi kenaikan atau penurunan serta tren dalam pencapaian targetnya.

Dari data-data tersebut bisa ditarik kesimpulan masalah-masalah apa saja yang dihadapi Pelayanan

UKM Pengembangan Pelayanan Kefarmasian Puskesmas selama ini sehingga bisa dicari alternatif

solusinya serta bisa dibuat perencanaan kegiatannya.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengumpulan data hingga tersusunnya Plan

Of Action (POA) Pelayanan Kefarmasian tahun 2023 ini disampaikan banyak terima kasih.

Semoga dengan adanya Plan Of Action (POA) Pelayanan Kefarmasian yang disusun setiap

tahun ini dapat bermanfaat dalam penyusunan program-program kesehatan terutama Pelayanan

Kefarmasian pada tahun-tahun mendatang khususnya di wilayah Puskesmas Dadapkuning.

Gresik , 2 Januari 2023


Kepala Puskesmas Dadapkuning

dr. Anik Nuriyani


NIP.197708112009012008

18

Anda mungkin juga menyukai