Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PEMBIAYAAN DAN PENGANGGARAN KESEHATAN

Disusun oleh

Nama : Indana Ajmala Tifani

NIM : 21282155

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

2022
ANGGARAN DAN PEMBIAYAAN UPTD PUSKESMAS KEDIRI

1. ANALISIS SITUASI

Puskesmas Kediri adalah salah satu Puskesmas dari 20 Puskesmas yang ada di

Kabupaten Lombok Barat terletak di jalan TGH Abdul Karim, desa Kediri, Kecamatan

Kediri. Pada pertengahan tahun 2013, dilakukan pemekaran menjadi Puskesmas

Kediri dan Puskesmas Banyumulek. Puskesmas Kediri merupakan salah satu

Puskesmas rawat inap, dengan wiayah kerja 6 desa yang terdiri dari 48 dusun dan

memiliki luas sebanyak 14,2 km².

Adapun wilayah kerja Puskesmas Kediri mempunyai batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Labuapi

 Sebelah timur : Kecamatan Kuripan

 Sebelah barat : Puskemas Banyumulek

 Sebelah selatan : Kecamatan Kuripan

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Kediri sebanyak 44.269 (sumber

BPS) jiwa yang terbesar di 6 desa, dengan rincian jumlah penduduk per desa sebagai

berikut :

NO DESA LUAS WILAYAH JUMLAH JUMLAH

(H.A) DUSUN PENDUDUK

1 KEDIRI 2.92 8 11.766

2 KEDIRI SELATAN 1.80 6 7.780

3 MONTONG ARE 2.81 12 5.797

4 JAGARAGA INDAH 3.20 9 6.429


5 GELOGOR 1.68 7 7.427

6 OMBE BARU 1.79 5 5.250

JUMLAH 14.2 48 44.269

Adapun sarana yang tersedia di puskesmas Kediri dalam rangka mendukung pelayanan

kesehatan masyarakat yaitu :

a. Sarana tidak bergerak yaitu gedung dan perumahan yang terdiri dari beberapa

ruangan antara lain loket, poli anak, poli dewasa, poli remaja, poli gigi, apotik,

IGD, poli KIA/KB, klinik sanitasi, konseling gizi, laboratorium, rawat inap, dokter,

bendahara, Kepala TU, Promkes, kepala puskesmas, aula, imunisasi, gudang obat,

dapur, musholla dan ruang komputer. Perumahan karyawan terdiri dari

perumahan dokter, paramedis dan penjaga puskesmas.

b. Sarana transportasi yang ada di Puskesmas Kediri yaitu kendaraan roda empat

sebanyak 3 unit dalam kondisi baik, 1 unit dalam kondisi rusak ringan dan

kendaraan roda dua sebanyak 4 unit dalam kondisi baik, 2 unit roda dua rusak

ringan dan 3 unit roda dua dengan kondisi rusak berat.

c. Sarana untuk pelayanan rawat inap dengan kapasitas 16 TT dengan rincian

sebagai berikut : Ruang Dewasa 8 TT, Ruang Isolasi 2 TT, Ruang Nifas 3 TT dan

Ruang Anak 3 TT, disamping itu puskesmas kediri ruang perawatan gizi buruk/

therapeutic feeding center (TFC).


d. Sarana pelayanan kesehatan lainnya sebagai berikut :

Tabel 1. Data Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kediri Tahun

2021

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Rumah sakit 0

2 Klinik bersalin 1

3 Klinik pratama 1

4 Dokter umum praktek swasta 8

5 Apotek 4

6 Dokter gigi praktek swasta 2

7 Bidan praktek swasta 1

8 Puskesmas 1

9 Puskesmas pembantu 1

10 Posyandu 57

11 Polindes 6

Total 82

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah membuat Dana

Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Bidang Kesehatan adalah dana yang dialokasikan ke

daerah untuk membiayai operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang

kesehatan yang menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan kesehatan di daerah.


Adapun peran Puskesmas menurut fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer

4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer

Puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan pada dasarnya mengutamakan

upaya promotif dan preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitative.

Dengan terus meningkatkan upaya promotif dan preventif diharapkan derajat kesehatan

masyarakat meningkat sehingga angka kesakitan dan kematian menurun.

2. IDENTIFIKASI MASALAH

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan

tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Berdasarkan Permenkes

RI No. 75 Tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan

untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka

mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut

Puskesmas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

A. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah

kerjanya dengan kewenangan sebagai berikut:

1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan

masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;


2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan;

4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang

bekerjasama dengan sektor lain terkait;

5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat;

6) melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;

7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

8) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan

cakupan Pelayanan Kesehatan; dan

9) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk

dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan

penyakit.

B. Penyelenggara upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah

kerjanya dengan kewenangan sebagai berikut:

1) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,

berkesinambungan dan bermutu;

2) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif

dan preventif;
3) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat;

4) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan

keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;

5) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja

sama inter dan antar profesi;

6) melaksanakan rekam medis;

7) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses

Pelayanan Kesehatan;

8) melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;

9) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan

10) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem

Rujukan.

Manajemen yang baik di puskesmas dapat meningkatkan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan secara optimal. Manajemen Puskesmas adalah suatu rangkaian

kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, penilaian dan

pertanggungjawaban yang secara sistematik dilaksanakan Puskesmas dalam rangka

menyelenggarakan tugas dan fungsi sehingga menghasilkan luaran Puskesmas yang

efektif dan efisien. Seperti yang disebutkan di awal pada definisi manajemen puskesmas,

yang harus disusun terlebih dahulu dalam sebuah kegiatan adalah perencanaan.

Perencanaan adalah suatu proses untuk mencapai tujuan. perencanaan adalah

suatu upaya dalam menentukan berbagai hal yang hendak dicapai atau tujuan di masa
depan dan juga untuk menentukan beragam tahapan yang memang dibutuhkan demi

mencapai tujuan tersebut. Perencanaan yang dilakukan di tingkat puskesmas biasanya

disusun untuk kegiatan Puskesmas 1 tahun kedepan. Untuk mewujudkan pelayanan yang

optimal serta diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada diwilayah kerja

Puskesmas tersebut. Perencanaan yang akan dibuat harus sesuai dengan permasalahan

yang ada serta tujuan yang ingin dicapai Puskesmas.

3. PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah yang perlu mendapat perhatian di wilayah kerja Puskesmas Kediri

adalah peningkatan derajat kesehatan lansia. Karena capaian pelayanan kesehatan

masyarakat usia lanjut yaitu 23,9%. Maka dari itu, perlu tindak lanjut untuk

meningkatkan target pencapaian demi meningkatakan derajat kesehatan masyarakat usia

lanjut.

4. IDENTIFIKASI KEGIATAN

Kegiatan yang dilakukan di Wilayah Puskesmas Kediri antara lain :

A. Kesehatan ibu

1. K1 dengan jumlah 871 persentasi 103%

2. K4 dengan jumlah 791 persentasi 93,7%

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 810 dengan

persentasi 100,5% sudah mencapai target.

4. Cakupan pelayanan nifas sebanyak 810 dengan persentasi 100% sudah mencapai

target.
5. Persentase ibu nifas mendapat vitamin A sebanyak 810 dengan persentasi 100%

sudah mencapai target.

6. Persentase cakupan imunisasi Td ibu hamil dan wanita usia subur :

- Td1 0,5% (4)

- Td2 5,8% (49)

- Td3 24,9% (210)

- Td4,22,5% (190)

- Td5 6,2% (52)

- Td2+ 59,4% (501)

7. Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 757

(89,7%).

8. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan 234 dengan persentase 138,6%.

9. Persentase peserta KB aktif sebanyak 6.287 (84,1%).

10. Persentase peserta KB pasca persalinan sebanyak 1.117 (138%).

B. Kesehatan Anak

1. Penanganan komplikasi pada neonatal sebanyak 79 orang dengan persentasi

70,1%

2. Cakupan kunjungan neonatal 1 (KN1) sebanyak 790 dengan persentase 100% dan

KN lengkap sebanyak 773 dengan persentase 97,8%.

3. Persentase bayi diberi ASI eksklusif sebanyak 681 dengan persentasi 86,5%.

4. Cakupan pelayanan kesehatan bayi sebanyak 755 dengan persentasi 98,3%.


5. Persentase desa/kelurahan UCI sebanyak 6 desa dengan persentase semua desa

100% UCI.

6. Cakupan imunisasi campak/MR pada bayi sebanyak 735 dengan persentase

93,5%.

7. Cakupan pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita

- Bayi 6-11 bulan sebanyak 447 (108%)

- Anak balita (12-59 bulan) sebanyak 3.057 (100%)

- Balita (6-59 bulan) sebanyak 3.504 (101%)

8. Cakupan pelayanan kesehatan balita sebanyak 2.684 (70,2%)

9. Persentase balita ditimbang 89%

10. Persentase balita :

- Gizi kurang (BB/umur) sebanyak 26,9%

- Pendek (TB/umur) 6,0%, dan

- Kurus (BB/TB) 1,2%

11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa :

- Kelas 1 SD/MI sebanyak 917 yang mendapat pelayanan kesehatan 171 (18,6%)

- Kelas 7 SMP/MTs sebanyak 1.815 yang mendapat pelayanan kesehatan 0%, dan

- Kelas 10 SMA/MA sebanyak 1.375 yang mendapat pelayanan kesehatan 0%.

12. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar sebanyak 24 siswa dengan

persentasi 41,7%.
C. Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

1. Persentase pelayanan kesehatan usia produktif 81,4%

2. Persentase pelayanan kesehatan usia lanjut (60+ tahun) 23,9%.

D. Cakupan kunjungan rawat jalan dan rawat inap

1. Rawat jalan = 26.127

2. Rawat inap = 1.108

E. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

1. Penerima bantuan iuran (PBI)

 PBI APBN = 18563 (41,9%)

 PBI APBD = 1755 (4,0%)

2. Non PBI

 Pekerja penerima upah = 4590 (10,4%)

 Pekerja bukan penerima upah / mandiri = 598 (1,4%)

 Bukan pekerja = 215 (0,5%)

F. Pengendalian Penyakit

 Pengendalian Penyakit menular langsung

1. Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar sebanyak 100%.

2. Case Notification Rate seluruh kasus TBC sebanyak 119%


3. Case detection rate TBC sebanyak 37,9%

4. Cakupan penemuan kasus TBC anak sebanyak 29,8%

5. Angka kesembuhan (cure rate) tuberkulosis paru terkonfirmasi

bakteriologis sebanyak 60,4%

6. Angka pengobatan lengkap (complete rate) semua kasus tuberculosis

sebanyak 22,6%

7. Angka keberhasilan pengobatan (success rate) semua kasus TBC sebanyak

83,0%

8. Jumlah kematian selama pengobatan tuberculosis sebanyak 5,7%

9. Persentase penemuan penderita pneumonia pada balita sebanyak 40,1%

10. Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar pneumonia min 60%

sudah mencapai 100%

11. Jumlah kasus HIV (Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang

mendapatkan pelayanan sesuai standar 989 dengan persentase 100%) dan

kasus AIDS 1 orang dengan kelompok umur 25 – 49 tahun.

12. Jumlah kematian karena AIDS 0%

13. Persentase diare ditemukan dan ditangani pada balita sebanyak 51,6%

14. Persentase diare ditemukan dan ditangani pada semua umur sebanyak

38,8%

15. Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) sebanyak 0 kasus (0%)

16. Persentase kasus baru kusta anak 0-14 tahun 0 kasus

17. Persentase Cacat Tingkat 0 dan tingkat 2 Penderita Kusta 0 kasus

18. Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0 kasus


19. Angka prevalensi kusta per 10.000 penduduk sebanyak 0,0% 20. Penderita

kusta PB dan MB selesai berobat (RFT PB dan MB) sebanyak 0 kasus (0,0%)

 Pengendalian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

1. Acute Flaccid Paralysis (AFP) non polioper100.000 Penduduk<15 tahun

0%

2. Jumlah dan CFR difteri 0%

3. Jumlah pertusis dan hepatitis B sebanyak 0 kasus

4. Jumlah dan CFR tetanus neonatorum 0 kasus

5. Jumlah suspek campak 0 kasus

6. Insiden rate suspek campak per 100.000 penduduk 0%

7. Persentase KLB ditangani < 24 jam 0 kasus

 Pengandalian penyakit tilar vector dan zoonotik

1. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 penduduk

10 Kasus (2,3%)

2. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak ada kematian

3. Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk sebanyak 28,6%

4. Persentase konfirmasi laboratorium pada suspek malaria sebanyak 1265

(100%)

5. Persentase pengobatan standar kasus malaria positif 0%

6. Case fatality rate malaria 0%

7. Penderita kronis filariasis 0%


 Pengendalian penyakit tidak menular

1. Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan

sesuai standar sebanyak 3.122 yaitu 45,48%

2. Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar 359 (67%)

3. Persentase deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara 128%

4. Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0%

5. Persentase tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun yang

diskrining 0%

6. Persentase pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 73

(65,6%)

G. Kesehatan Lingkungan

1. Persentase sarana air minum dengan risiko rendah + sedang 91,5% (1.201) .

2. Persentase sarana air minum memenuhi syarat 91,1%% (51).

3. Persentase KK dengan akses terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat) sebanyak

100% (9.466).

4. Persentase Desa STBM sebanyak 100% (6 Desa).

5. Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan sebanyak 97,6% (82).

6. Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 97,0% (84).


RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) UPTD PUSKESMAS KEDIRI TAHUN 2022

Target Penanggung Kebutuhan Anggaran Indikator Sumber


Keb Kinerja Dana
c Kegiatan Tujuan Sasaran sasaran Jawab SDM Mitra kerja Waktu Volume Satuan Harga Satuan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Memberikan Pelayanan
Perawat,
Dalam Rangka
LANSIA 1 Posyandu Lansia Lansia 100% PJ Lansia 2 Bidan, 648 OH Rp 40,000 Rp25,920,000 100% BOK
Meningkatkan Derajat
Promkes
Kesehatan Lansia

Pemantauan
Lansia Perawat,
2 Pemantauan Lansia Resti Perkembangan Kesehatan 100% PJ Lansia 1 60 OHM Rp 40,000 Rp2,400,000
Resti Kader
Lansia Resti
Meningkatkan Status Gizi
3 PMT Penyuluhan Lansia Lansia 100% PJ Lansia 2 Gizi, Perawat 12 Pkt Rp 100,000 Rp1,200,000
Kesehatan Lansia
4 Penjaringan kesehatan Lansia Lansia 100% PJ. Lansia 3 Perawat 30 OH Rp 40,000 Rp1,200,000
Pertemuan sosialisasi kelas
5 Lansia 100% PJ. Lansia 3 Perawat 31 OHM Rp 25,000 Rp775,000
Lansia
Memberikan Arahan dan
Peserta 27 OH Rp 50,000 Rp1,350,000
Pembinaan
Memberikan Arahan dan
Fasilitator 4 OH Rp 40,000 Rp160,000
Pembinaan
FC 1000 Lbr Rp 300 Rp300,000
Banner 2 m Rp 50,180 Rp100,360
ATK Penunjang kegiatan 1 Pkt Rp 150,000 Rp150,000
6 Pertemuan kelas Lansia Lansia 100% PJ. Lansia 3 Perawat 31 OHM Rp 25,000 Rp775,000
Memberikan Arahan dan
Peserta 27 OH Rp 50,000 Rp1,350,000
Pembinaan
Memberikan Arahan dan
Fasilitator 4 OH Rp 40,000 Rp160,000
Pembinaan
FC 1000 Lbr Rp 300 Rp300,000
Banner 2 m Rp 50,180 Rp100,360
ATK Penunjang kegiatan 1 Pkt Rp 150,000 Rp150,000
Pertemuan Refresing Kader
7 Lansia 100% PJ. Lansia 3 Perawat 15 OHM Rp 25,000 Rp375,000
Lansia
Memberikan Arahan dan
10 OH Rp 50,000 Rp500,000
Pembinaan
Memberikan Arahan dan
Fasilitator 5 OH Rp 40,000 Rp200,000
Pembinaan
FC 1000 Lbr Rp 300 Rp300,000
Banner 2 m Rp 50,180 Rp100,360

Anda mungkin juga menyukai