ANALISIS KARBOHIDRAT
DALAM PANGAN SECARA KUALITATIF
Oleh Kelompok I :
DASAR TEORI
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur
utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O),sumber karbohidrat
berasal dari nabati dan hewani. Susunan atom-atom tersebut dan ikatannya
membedakan karbohidrat satu dengan yang lainnya, sehingga ada
karbohidrat yang masuk kelompok struktur sederhana seperti
monosakarida dan disakarida dan dengan struktur kompleks atau
polisakarida seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa. Analisis
kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi-reaksi warna yang
dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-asam
kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus
karbonil dan sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi
dengan asam-asam kuat seperti asam sulfat,hidroklorat dan fosfat pada
karbohidrat menghasilkan pembentukan produk terurai yang berwarna.
Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji
Molish, uji Seliwanof, uji Antrone, dan uji Fenol (Andarwulan et al.,
2011). Kandungan karbohidrat dalam bahan pangan dapat ditentukan
dengan berbagai metode, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif ada beberapa uji seperti test molish, moore, bennedict, barfood,
Iodium dan selliwanoof. Uji karbohidrat yang resmi ditetapkan oleh BSN
dalam SNI 01-2891-1992 yaitu analisis total karbohidrat dengan
menggunakan metode Luff Schoorl. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian eksperimen.
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya
senyawa –senyawa tertentu dalam sampel. Penelitian ini menggunakan uji
tabung berupa uji Benedict, uji barfoed dan uji seliwanoff. Uji Kualitatif
lainnya yang digunakan untuk mengetahui jenis sakarida dalam sampel
adalah Kromatografi Lapis Tipis.
• Uji Benedict
• Uji Barfoed
• Uji Seliwanoff
Pada uji Seliwanoff, jika gula tersebut mempunyai gugus keton disebut
ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa.
Prinsip dari uji ini adalah dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan
hidroksimetilfurfural dengan penambahan resorsinol akan mengalami
kondensasi membentuk kompleks berwarna merah oranye.Uji ini
didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat
terdehidrasi daripada aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis
gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena
ia adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa
Uji kromatografi lapis tipis bertujuan untuk melihat sakarida apa saja yang
ada dalam sampel umbi ganyong. fase diam yang digunakan adala silika
gel G karena gula dapat berfluroresensi detrlah disemprot dengan pereaksi
yang sesuai. sedangkan fase gerak yang digunakan etil asetat-isopropanol-
air-piridin dengan perbandingan (26:14:7:2). Penampakan noda dengan
menggunakan anilin difenilamin karena dapat mendestruksi noda sehingga
membuat noda akan kelihatan yang dibantu dengan pemanasan.
✓ Kalsifikasi Karbohidrat
▪ Monosakarida
▪ Oligosakarida / Oligosakarosa
Oligosakarida merupakan senyawa yang menghasilkan 2 samapai
dengan 10 molekul monosakarida yang sama atau berbeda pada suatu
hidrolis.
▪ Polisakarida
Yaitu suatu gula kompleks dan menghasilkan lebih dari 10 molekul
monosakarida pada hidrolisis dan di bagi tergantung pada pada sebuah
jenis molekul yang diproduksi sebagai hasil hidrolisis.Polisakarida
dibedakan menjadi Homopolisakarida dan heteropolisakarida.
• Pengujian Karbohidrat
Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua (2) macam cara, yaitu; pertama
menggunakan reaksi pembentukan warna dan yang kedua menggunakan prinsip
kromatografi (TLC/Thin Layer Cromatograpgy, GC/Gas Cromatography,
HPLC/High Performance Liquid Cromatography).Dikarenakan efisiensi
pengujian, pada umumnya untuk pengujian secara kualitatif hanya digunakan
prinsip yang pertama yaitu adanya pembentukan warna sebagai dasar penentuan
kandungan karbohidrat dalam suatu bahan.Ada beberapa Metode Analisis
Karbohidrat,yaitu:
1. Uji Molisch
Uji Molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidrat.uji ini juga
bertujuan untuk mengetahui adanya karbohidrat.
2. Uji Moore
Prinsip: Gula dengan adanya basa kuat akan membentuk warna coklat
karena proses karamelisasi.
Reagen: Na0H 10%
3. Uji Benedict
Prinsip: Larutan CuS04 dalam suasana alkali akan direduksi oleh gula yang
mempunyai gugus aldehid sehingga cupri (CuO) tereduksi menjadi Cu2O
yang berwarna merah bata.
4. Uji Seliwanoff
Pada uji Seliwanoff, jika gula tersebut mempunyai gugus keton disebut
ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa.
Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat
terdehidrasi daripada aldosa. Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis
gula yang memberikan uji positif. Sukrosa menghasilkan uji positif karena
ia adalah disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa.
Prinsip: Fruktosa dengan asam kuat akan membentuk 4 hidroksi methyl
fultural, bila ditambahkan reseleinal akan membentuk warna coklat.
Reagen: Larutan Seliwanoff : 0,05 gr resolcinal dalam 100 H0L (1:1)
Uji Osazone adalah uji kimia yang digunakan untuk mendeteksi gula
pereduksi.