VITAMIN
Dosen Pembimbing
Evi Irawati
Disusun Oleh :
Syifa Dwi Ananda Helza 12080123813
Kelas : Peternakan C
Prodi : Peternakan
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
membuat makalah yang berjudul “Vitamin ” sehingga makalah ini dapat disusun sesuai
dengan harapan walaupun makalah ini jauh dari sempurna.
Tugas membuat makalah ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan
kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan memberikan
petunjuk arahan dalam menyelesaikan makalah ini. Yang terhormat :
1. Kepada kedua orang tua penulis
2. Ibu Evi Irawati selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Nutrisi Ternak
Akhir kata, semoga segala bantuan yang telah diberikan pihak di atas menjadi
amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan makalah ini
menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B
(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12,
dan folat).Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Vitamin yang larut dalam air banyak ditemukan pada buah, sayuran dan biji-bijian.
Tidak seperti vitamin yang larut dalam lemak, vitamin yang larut dalam air dapat
dihancurkan oleh panas atau terpapar udara. Juga bisa hilang dalam air yang digunakan
untuk memasak, ini berarti bahwa dengan memasak makanan, terutama dengan
merebusnya, kita bisa kehilangan banyak vitamin bermanfaat. Secara garis besar
vitamin ini terdiri dari dua vitamin yaitu vitamin B dan vitamin C
Vitamin B1 atau sering disebut Tiamin adalah salah satu dari vitamin B kompleks
yang termasuk kedalam jenis vitamin yang larut dalam air. fungsi yang menonjol dari
vitamin B1 ini adalah produksi energi bagi tubuh ternak. Sistem tubuh ternak
memproses karbohidrat dalam tubuh dengan bantuan tiamin dan mengubahnya menjadi
Defisiensi B1 mengakibatkan kadar asam piruvat dan asam laktat didalam darah menjadi
naik dan segera meenunjukkan gejala nafsu makan turun, kerja sistem syaraf turun, otot
2) Sumber Tiamin
Sumber dari tiamin ini bisa berasal dari pakan ternak itu sendiri. karena vitamin ini
larut dalam air, maka tidak bisa disimpan dalam tubuh. Sumber pakan yang banyak
mengandung Timin adalah Kacang-kacangan, wortel, sayuran dll (Mc. Donald, 1972).
3) Fungsi Tiamin
Bagain dari dua koenzim, esensial dalam metabolism, karbohodrat, dan pemindahan
Vitamin B2 ini berperan dalam respirasi, pertumbuhan, dan produksi pada sel-sel
1) Defisiensi Riboflavin
Merupakan penyusun koenzim flavoprotein yang berperan dalam tubuh berkaitan dengan
reaksi kimia sebagai pembawa hidrogen yang penting dalam metabolisme Kh dan protein. Pada
ayam yang sedang tumbuh terjadi curled toe paralysis yaitu terjadinya degenerasi syaraf tepi
sehingga jari-jari kaki melengkung kedalam dan akibatnya ayam akan berjalan dengan sendi
loncatnya. Pada ayam yang sedang berproduksi tidak berpengaruh pada telurnya
2) Sumber Riboflavin
Jagung, bungkil kacang kedelai menyediakan 30% kebutuhan riboflavinnya. Sumber yang lain
Fungsi Riboflavin
Merupakan bagian dari dua koenzim flavoprotein, peranan dalam pemindahan energy
(membantu sel dalam penggunaan oksigen), fungsi dalam metabolism protein, bagian
C. Niasin
Niasin adalah salah satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang
1) Defisiensi Niasin
(kemunduran mental), diare kehilangan nafsu makan dan berat badan, muntah-muntah,
kaki membengkak, pertumbuhan bulu tidak sempurna, dan dermatitis. Pada kalkun dan
itik meskipun gejalanya sama, keadaanya lebih parah. Itik yang tidak mendapat ransum
yang tidak ditambah ransum asam nikotinat akan memperlihatkan kaki-kai bengkak dan
2) Sumber Niasin
Sumber dari Niasin diantaranya adalah susu, daging, dan hijauan, butiran 9 kecuali
jagung), dan bungkil kacang tanah merupakan sumber niasin yang baik.
organ, degenerasi testis, ulcus duodenum, abnormal fetus yang kesemuanya disebabkan
oleh oksidasi lemak dan karbohidrat yang tidak berjalan sempurna.(Wahyu Widodo,
fetus abnormal
b. Pada unggas gejala defisiensi yang utam adalah dermatitis ( terutama pada
pelupuk mata, anus, sudut mulut dan kaki ). Pertumbuhan bulu terganggu dan
bentuknya kasar
Sumber asam pantotenat adalah biji-bijian, yeast, hati, kuning telur, susu, kentang,
dan kubis.
c. Anemia
Vitamin B6 terdapat pada sebagian besar bahan makanan sebagai protein complex
Fungsi
Sebagian dari enzim yang ada hubungannya dengan metabolism protein. Esensial untuk
Vitamin ini berwarna putih, stabil terhadap panas, mengandung sulfur dan asam
valerat, larut dalam air dan 95% etanol, mudah rusak oleh asam dan basa kuat dan
1) Difesiensi Biotin
b. Pada ayam, biotin merupakan zat pencegah perosis, seperti halnya mangan,
2) Sumber Biotin
Merupakan sumber utama dari biotin adalan hati, ragi, molasses, kacang tanah dan
telur. Sebagian besar hijauan yang berdaun banyak merupakan sumber yang baik.
Fungsi Biotin
Berfungsi dalm susunan enzim, sintesis lemak, deaminasi berbagai asam amino
G. Asam Folat
Asam folat adalah turunan vitamin B kompleks (B-9) yang berguna untuk
mengurangi risiko cacat bawaan pada janin (neural tube defects-NTD), spina bifida dan
anenchepaly.
a. Gangguan pertumbuhan
Asam folat merupakan zat makanan esensial untuk monyet, ayam, kalkun, rubah,
kelinci, tikus, dan marmot. Pada tikus dan babi, suatu defisiensi belum dapat di
timbulkan, kecuali pada hewan – hewan tersebut diberi obat- obat sulfa. Hal ini
memperlihatkan bahwa sintesis di dalam alat pencernaan adalah cukup untuk memenuhi
kebutuhan. Sintesis terjadi pula pada rumen akan tetapi anak domba yang baru lahir
membutuhkan asam folat. Pada ayam pertumbuhan akan terganggu, pertumbuhan bulu
tidak sempurna dan pada bulu yang berwarna akan timbul depigmentasi. (Anggorodi,
1979)
Asam folat tersebar luas di alam, terdapat pada hewan, tumbuh – tumbuhan dan
micro-organisma. Sumber asam folic di antaranya adalah hati, sayuran yang berwarna
hujau tua dan butir – butiran. Susu mengandung vitamin tersebut dalam jumlah terbatas.
(Anggorodi, 1979).
H. Vitamin B12
a. Pertumbuhan lambat
b. Anemia pernicosa (dari bahasa latin perciosus = fatal, dan anemia = menurunnya
jumlah crythrosit
d. Mortalitas
f. Vitalitas rendah.
Pada ayam, berat badan dan produksi telur tidak terganggu meskipun ada defisiensi,
akan tetapi daya tetas dari telur – telur tersebut akan turun sekali. Anak ayam yang baru
menetas memperlihatkan kelainan pada kelainan pada tulang – tulangnya seperti halnya
pada perosis.
Pada sapi dan domba vitamin B12 adalah esensial metabolic dan merupakan
kebutuhan dalam makanannya bagi anak hewan sebelum rumennya berkembang. Gejala
– gejala defisiensi adalah pertumbuhan berhenti dan nafsu makan berkurang. Bila
rumennya sudah berkembang maka vitamin B12 disintesis dalam rumen. Untuk sintesis
tersebut dibutuhkan cobalt, suatu bagian dari vitamin itu sendiri. Hewan ruminansia bila
dalam ransumnya cukup mendapat cobalt maka fecesnya akan mengandung vitamin B 12
dalam jumlah besar. Pada spesies lainnya terdapat pula sintesis vitamin B 12 dalam
pencernaan. hal ini menjelaskan mengapa para ahli tidak berhasil menimbulkan
defisiensi vitamin B12 pada babi dan tikus dengan ransum tanpa vitamin B12. (Anggorodi,
1979)
Vitamin B12 tersebar luas dalam bahan makanan berasal hewan seperti daging, susu,
telur, dan ikan. Adanya vitamin tersebut di dalam jaringan hewan disebabkan karena
penyerapan vitamin tersebut dari bahan makanan berasal hewan atau dari usus atau
rumen. Sumber utama untuk makanan hewan adalah hasil – hasil fermentasi khusus
yang di normaliser menjamin potensi vitamin B12 ginjal dan hati merupakan sumber –
sumber utama. Alat – alat tubuh hewan ruminansia mengandung lebih kaya vitamin B12
daripada alat – alat tubuh sebagian besar hewan nonruminansia. (Anggorodi, 1979)
Fungsi B12
Sintesis gugus metil, sintesis purin, metabolism karbohidrat dan lemak, sintesis asam
I. Cholin
1) Difisiensi Cholin
Selain pertumbuhan yang terganggu maka gejala penting pada defisiensi cholin
adalah perosis pada anak ayam dan anak kalkun. Meskipun defisiensi cholin cepat
timbul pada anak ayam yang mendapat ransum berkadar cholin rendah, suatu defisiensi
pada ayam petelur sulit didapat. Dalam pembuatan telur dibutuhkan sejumlah besar
cholin. Namun ayam yang mendapat ransum tanpa cholin berumur 8 minggu sanggup
Defisiensi cholin pada umumnya lebih sulit diperoleh pada spesies lainnya
daripada kalkun. Tikus tidak membutuhkan sumber cholin dalam ransumnya bila cukup
methionin diberikan untuk menjamin ikatan methyl yang dibutuhkan untuk sintesis
cholin.
2) Sumber Cholin
Bahan makanan yang kaya akan cholin di antaranya adalah hati dan tepung kelenjar,
Fungsi
Bagian daro fosfoida esensial dalam pembentukan dan pemeliharaan bangun dari sel.
1) Difesiensi Inositol
Pertumbuhan terganggu dan alopesia pada tikus. Gejala alopecia adalah sama
dengan gejala alopecia yang ditimbulkan oleh defisiensi vitamin B 6 atau pantothenic.
(Anggorodi, 1979)
2) Sumber Inositol
Makanan sumber vitamin B8 atau inositol antara lain: daging sapi, sereal, beras,
Fungsi
Fungsi lipotropic pada ransum tikus tertentu, yang vitamin-vitamin lainnya difesien
diketahui bahwa asam paraaminobenzoic mempertinggi potensi faali dari isulin dan
kebutuhannya dalam makanan belum ada ketentuan bagi manusia maupun hewan.
Asam paraaminobenzoic mula – mula diketemukan sebagai zat yang esensial bagi
berdasarkan pengaruh pertumbuhannya terhadap anak ayam dan pengaruh laktasi pada
tikus. Merupakan gugusan esensial dalam asam folic. Jadi dalam ransum yang tidak ada
asam folicnya maka asam paraaminobenzoic dapat menyediakan bakteri usus dengan
suatu zat esensial untuk sintesis asam folic. Karena sifat esensialnya untuk pertumbuhan
faktor B lainnya di dalam usus. Sehubungan hal ini mak suatu hal yang menarik ialah
Fungsi
Faktor anti rambut putih pada tikus. Perangsang pertumbuhan pada anak ayam
L. Vitamin C
Menurut Morrison (1961) dan Mc Donald et al. (1972), vitamin C ini berbentuk
kristal, tidak berwarna (bening), larut dalam air, mengandung asam dan mem-punyai
daya reduksi yang besar, stabil pada larutan asam, larut dengan segera dalam larutan
alkali dan mudah rusak apabila kena cahaya (panas), serta tahan terhadap pembekuan.
Asam ascorbat ini dapat disintesis pada tubuh ternak, pada ayam memungkinkan
sintesis vitamin C ini karena mempunyai ketiga enzim yang diperlukan yaitu enzim
sintesis asam ascorbat dalam jumlah cukup, sehingga perlu ditambahkan dalam
pakannya.
1) Difesiensi Vitamin C
Scurvy hanya terjadi pada manusia, monyet dan marmot. Mamalia lainnya rupanay
sanggup membuat asam ascorbic untuk kebutuhan makanannya. Scurvy di tandai oleh
pendarahan diseluruh tubuh (akibat rapuhnya kapiler – kapiler darah ), gusi yang
2) Sumber Vitamin C
Harper et al. (1984) menyatakan bahwa, sumber vitamin C yang baik adalah buah
sitrun, arbei, semangka, tomat, cabai hijau, kol merah dan sayur-sayuran yang berdaun
hijau, khususnya selada hijau, juga kentang segar yang tiap gramnya mengandung
sedikit vitamin C, tapi bila konsumsi dalam jumlah banyak akan merupakan sumber
yang cukup baik. Pada waktu memotong dan mencuci sayuran, banyak vitamin C yang
hilang, karena sifat vitamin ini yang larut dalam air. Selain sumber tersebut di atas,
rumput-rumputan hijau juga merupakan sumber vitamin C (Morrison, 1961). Susu juga
merupakan sumber vitamin C, tapi sering hilang pada waktu proses pasteurisasi
Sumber vitamin C termasuk jeruk limau, jeruk manis, anggur, dan tomat. Sayuran
dan buah – buahan mengandung pula sejumlah vitamin C. biji masak dan hasil
ikutannya demikian pula rumput kering dan hijauan lainnya yang dikeringkan tidak
mempunyai vitamin C. vitamin tersebut dibentuk pada waktu biji tumbuh oleh
dalam tubuh karena vitamin tersebut dihancurkan atau sebagian besar dihancurkan oleh
A. Vitamin A (retinol)
B. Vitamin D/ Kalsiferol
2. Proses rebsorbsi berperan dalam proses reabsorbsi fosfat pada ginjal untuk mengatur
konsentrasi Ca dan P dalam darah
Akibat utama defisiensi vitamin D adalah terbentuknya tulang yang abdormal. Bila
terjadi pada ternak muda akan terjadi rakhitis dan bila ternak dewasa terjadi
osteomalasia. Gejalanya adalah : osteomalasia ditandai dekalsifikasi. Sebagian tulang
normal yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Osteomalasia terjadi pada
ternak dewasa yang tulang-tulangya sudah tumbuh sempurna akan tetapi defisiensi
vitamin D, Ca dan P. 20 Seandkan rakhitis terjadi pada hewan muda yang sedang
tumbuh yang metabolisme Ca,P dan vitaminD terganggu dan terjadi tulang yang tidak
sempurna.
C. Vitamin E
Defisiensi Vit E pada Ayam Dewasa Tidak ada tanda yang jelas
menurunnya fertilitas daya tetas telur menurun dan terjadi kematan embryo pada hari ke
empat dalam inkubasi
Sumber Vitamin E Tertinggi terdapat pada biji-bijian yang berminyak seperti kacang
kedelai, biji kapas, jagung, biji bunga matahari.
D. Vitamin K
Defisiensi
SIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Fungsi vitamin larut dalam air, tiamin sebagai pemindahan energy. Riboflavin sebagai
pemindahan energy. Asam pentatonat berperan dalam reaksi metabolic. Asam nikotinat
pemindahan energy. Pridoksin untuk metabolism normal prtein. Biotin berfungsi dalam
susunan enzim. Asam folat sistesis purin, vitamin B12 sintesis gugus metil, purin,
lemak. Kolin untuk penyaluran gerakan urat syaraf. Inositol berfungsi lipotropic pada
Secara umum fungsi vitamin A mempunyai 3 peranan penting didalam tubuh, yaitu
pada mata, epitel dan tulang. Anoreksia adalah hilangnya nafsu makan yang
mengakibatkan kematian.
defisiensi vitamin D adalah terbentuknya tulang yang abdormal. Bila terjadi pada ternak
muda akan terjadi rakhitis dan bila ternak dewasa terjadi osteomalasia. Gejalanya adalah
: osteomalasia ditandai dekalsifikasi
Defisiensi Vit E menurunnya fertilitas daya tetas telur menurun dan terjadi kematan
embryo pada hari ke empat dalam inkubasi
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca agar dapat lebih
memahami apa itu Vitamin.
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/8e7a2fed0acc6abe03006f3fb35
7b270.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/12373b2edbcfb3180c0df68d79
14273a.pdf
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/jenis-vitamin-larut-air-larut-lemak/
https://www.scribd.com/document/332758947/Makalah-Vitamin-Larut-dalam-Air-
Nutrisi-Ternak