Anda di halaman 1dari 30

TUGAS FARMAKOLOGI

OBAT VITAMIN DAN MINERAL

Disusun oleh:
KELOMPOK 6. AJ-A
Bellatry Gusmayanti NIM.PO.62.24.2.22.306
Dwi Evani Haryanti NIM.PO.62.24.2.22.310
Erissa Janah NIM.PO.62.24.2.22.313
Fitriani NIM.PO.62.24.2.22.315
Herlina Hesty Paundanan NIM.PO.62.24.2.22.316
Rahmiatul Hasanah NIM.PO.62.24.2.22.334
Siti Rahmah Wati NIM.PO.62.24.2.22.339

DOSEN PENGAJAR
Seri Wahyuni, SST., M.Kes

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah menganugerahkan rahmat, karunia serta ridha-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Obat Vitamin dan Mineral ”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Farmakologi
Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang kemudian bermamfaat bagi kita. Selama mengerjakan tugas makalah ini,
kami telah banyak menerima bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang
setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam
pembuatan makalah ini.
Penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan,
karena keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki
kekurangan ataupun kekeliruan yang ada.
Akhirnya penyusun berharap makalah ini dapat berguna dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palangka Raya, Januari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................ 1
BAB. II PEMBAHASAN...................................................................... 2
A. Defenisi....................................................................................... 2
B. Vitamin yang larut dalam air....................................................... 2
C. Vitamin yang larut dalam lemak................................................. 9
D. Mineral........................................................................................ 14
1. Makrol Mineral...................................................................... 14
2. Mikro Mineral........................................................................ 19
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 26
BAB IV. DAFTAR PUSTAKA............................................................. 27

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin, Mineral dan Air merupakan bagian dari komponen-komponen
yang di butuhkanoleh tubuh manusia. Namun, pada saat ini banyak sekali
masyarakat mengabaikan komponen – komponen tersebut. Vitamin, mineral
dan air adalah komponen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia
seutuhnya, bahkan mineral tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga mineral
hanyadapat diperoleh tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Sehingga
kesadaran tentang pentingnya vitamin, mineral dan air sangat penting di
kembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Gaya hidup masyarakat Indonesia yang mulai mengikuti gaya hidup
orang barat dapatmengubah pola pikir mereka pula, seperti gaya makan.
orang Indonesia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan orang
Indonesia pada zaman sekarang, wanita Indonesia yang dahulura$in
memasak dan pandai memasak sekarang mulai hilang. Gaya hidup barat
telah menelan kebiasaan memasak para wanita Indonesia, mereka lebih
suka bekerja dan bekerja bukan dirumah dan memasak untuk kebutuhan
asupan gizi yang baik. Mereka cenderung memilihmakanan cepat saji yang
terkesan lebih cepat dan mudah dengan rasa yang enak. Namun, pernahkah
mereka berpikir kandungan gizi apa yang ada di dalannya, apa yang dapat
ditimbulkan makanan – makanan cepat saji yang mengandung bahan
pengawet yang kurang baik bagi tubuh kita.
Berbagai sumber vitamin dan mineral yang di butuhkan tubuh yang
memilii peran dan fungsi masing- yang dapat dapat berguna bagi tubuh
namun dapat juga membahayakan bagi tubuh apabila tidak di perhatikan
efek samping dan cara dosisnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja Vitamin yang larut lemak & larut air ?
2. Apa Fungsi,sumber,dampak & metabolism pada Vitamin ?
3. Apa Definisi mineral essensial & non essensial, mineral makro & mikro ?
C. Tujuan penulisan
1. Mempelajari Mengapa Vitamin A,D,E Dan K larut dalam lemak.
2. Mempelajari Vitamin B komlek & C larut air
3. Untuk mengetahui fungsi,sumber, dampak & metabolisme dari Vitamin.
4. Mengetahui Profil dari mineral makro dan mikro.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok
senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme setiap organisme yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Jenis-jenis Vitamin Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak :
B. Vitamin yang larut dalam air
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama
berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut
ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin
B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama
B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim
untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan
DNA dan sel-sel baru.
1. Vitamin B1 (Thiamin)
a. Mekanisme Kerja : Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu
koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf
dan otot tergantung pada thiamin.
b. Indikasi : Mencegah penyakit beri-beri, membantu pelepasan energi
dari makanan, mempertahankan kesehatan susunan syaraf menjaga
kesehatan kulit.
c. Dosis serta Cara Pemberian : RDA untuk thiamin adalah 0,5
mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per
hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg
perhari. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin.

v
Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa
mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000
kkalori makanan. Defisiensi kronik ringan : 10-25 mg per hari per
oral. Defisiensi kronik berat : 200-300 mg per oral per hari Koma /
delirium : infuse IV selama 30 menit.
e. Efek Samping : Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin
dalam jangka panjang. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan
keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung
yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan,
kebingungan dan kelumpuhan Pemakaian thiamin yang melebihi
normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi
hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala,
sifat lekas marah dan susah tidur.
f. Sumber Utama : Daging babi merupakan sumber yang sangat baik
untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah
padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan
tepung terigu.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
a. Mekanisme Kerja: Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia.
Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi
tersebut
b. Indikasi : Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan
riboflavin karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan, serta
membantu pelepasan energi dari makanan, mempertahankan
kesehatan kulit dan rambut.
c. Dosis serta Cara Pemberian : RDA untuk riboflavin adalah 0,6
mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal
diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin
karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan. Terapi defisisensi Per
Oral : 30 mg per hari. Terapi pencegahan per oral : 1-2 mg per hari.
d. Efek Samping : Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala
seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut
mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap
sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan
pada sudut mulut (cheilosis).

vi
e. Sumber Utama : Susu dan produk-produk susu, misalnya keju,
merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu
ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir
semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli,
jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.
3. Vitamin B3 (Niacin)
a. Mekanisme Kerja : Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan
NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama
metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan
diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam
amino triptophan. Niacin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf
dan sistem pencernaan.
b. Indikasi : Mencegah penyakit pellagra (kulit kasar bersisik),
membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan
kesehatan sistim susunan syaraf, mempertahankan kesehatan
rambut
c. Dosis serta Cara Pemberian : RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE
(niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan
jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang
secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg
triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin
d. Efek Samping : Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan
gejala seperti dermatitis, diare dan dementia. Gejala kekurangan
niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan
kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis
simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar
matahari langsung. Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi
racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala –
gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi.
Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.
e. Sumber Utama : Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan
sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (bijibijian) yang
telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan
sumber yang paling baik.
4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

vii
a. Mekanisme Kerja : Asam pantotenat dalam metabolisme sebagai
bagian dari koenzim A. Koenzim ini untuk membawa molekul dalam
proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi,
serta menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan
otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh.
b. Indikasi : mati rasa pada jari-jari, membantu melepaskan energi dari
makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut,
c. Dosis serta Cara Pemberian : Tidak ada RDA untuk asam
pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah
antara 4 sampai 7 mg perhari .
d. Efek Samping : Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat
menyebabkan muntah, sulit tidur dan kelelahan. Gejala keracunan
kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
e. Sumber Utama : Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian
besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua bijibijian
dan sayuran merupakan sumber utama.
5. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin)
a. Mekanisme Kerja : Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam
amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk
mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan
dalam produksi sel darah merah.
b. Indikasi : Mencegah kekeringan pada ujung bibir, membantu
melepaskan energi dari makanan. membantu pembentukan sel
darah merah, mempertahankan kesehatan sistim syaraf.
c. Dosis serta Cara Pemberian : Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari
untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
d. Efek Samping : Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah,
menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur.
Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi
motorik dan sawan. Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama
menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat
diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya,
perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati
rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan,
kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala
ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.

viii
e. Sumber Utama : Sumber utama Daging, ikan dan unggas (itik, ayam
dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah
kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
6. Vitamin B8 (Biotin)
a. Mekanisme Kerja : Biotin memainkan peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
b. Indikasi : Meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah virus yang akan
menyerang tubuh kita
c. Dosis serta Cara Pemberian : Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang
sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup
yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100
mikro-gram perhari
d. Efek Samping : Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul
pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat
menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi,
kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada
pasien untuk mencegah defisiensi.  Sumber Utama : Sumber
utama vitamin biotin adalah daging, kuning telur, kacang polong,
kaenari atau kemiri.
7. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
a. Mekanisme Kerja : Vitamin B12 berperan penting pada saat
pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga
memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf
dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan
dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga
dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah.
b. Indikasi : Membantu pembentukan sel darah merah/mencegah
anemia, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf  Dosis
serta Cara Pemberian : RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2
mikro-gram perhari. Per Oral : dewasa =50-150 mg per hari, anak =
50-105 mg per hari IM : 1 mg, diulang 10 kali dengan interval 2 hari
c. Efek Samping : Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan
kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh
kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya
adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang

ix
menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12
dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi
syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat
menyebabkan hipersensitif pada kulit.
d. Sumber Utama : Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging
hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan
sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi
(kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal
ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu
harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua
produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu
kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang
kaya akan vitamin B12.
8. Folat (Folasin, Asam Folat, Asam Pteroilglutamat)
a. Mekanisme Kerja : Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang
penting dalam sintesa sel-sel baru
b. Indikasi : Mengatasi anemia megaloblastik, glositis (inflamasi pada
lidah), dan diare
c. Dosis serta Cara Pemberian : RDA untuk folat adalah sekitar 3
mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar
200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari.
Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan
pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat
disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh
berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak
biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alcohol atau
banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah
kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan
pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan
kulit, seperti measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.
d. Efek Samping : Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan
darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak
matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini
disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh
kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah
rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi
karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi

x
sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan
dan pingsan. Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat
mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan
vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
e. Sumber Utama : Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran,
khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak
folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit
folat
9. Vitamin C (Asam Askorbat)
a. Mekanisme Kerja : Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C
berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya.
Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–
kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk
menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk
membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan
untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk
jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh
terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
b. Indikasi : Membantu proses pembentukan kalogen yakni sejenis
protein yang merupakan komponen utama dalam jaringan ikat,
tulang rawan, matriks tulang, gigi dan lapisan enddothelium
pembuluh darah
c. Dosis serta Cara Pemberian : RDA untuk vitamin C adalah 60
mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti
luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus
menerus obat-obatan meningkatkan tertentu kebutuhan (termasuk
tubuh akan aspirin, vitamin obat tidur) Perokok membutuhkan vitamin
C sekitar 100 mg/hari. Mengkonsumsi 200 miligram sehari. Bagi
orang yang hidup dengan stres atau mereka yang tinggal di kota
besar yang penuh polusi, seperti Jakarta, dosis 500 miligram adalah
dosis cukup baik
d. Efek Samping : Gejala awal kekurangan vitamin C adalah
pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah
kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak
vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini
dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri,
gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia,

xi
sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam
menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah
besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang,
tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan
kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian
secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini,
sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
e. Sumber Utama : Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli,
sayuran berwarna hijau,kol (kobis),melon dan strawberi mengandung
vitamin C bermutu tinggi, nenas, arbei, tomat, kol, pepaya dan sawi
mentah. taoge dan bebrapa jenis sayuran lainnya.
C. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk
beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin
ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini
hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut
memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.
1. Vitamin A (Retinol)
a. Mekanisme Kerja : Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea
dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan
dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan
dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu
melindungi tubuh terhadap kanker.
b. Indikasi : Menjaga penglihatan, mencegah hingga memulihkan
penyakit rabun, serta menjaga lapisan selaput mukosa dalam tubuh,
penyembuhan jaringan, membantu pertahanan terhadap infeksi,
mempertahankan Kesehatan kulit, rambut, membrane
mukosa,pertumbuhan tulang dan gigi, serta reproduksi dan sintesa
RNA
c. Dosis serta Cara Pemberian : Sulit untuk menentukan jumlah
kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang
berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam
sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam
sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang
kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah
yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam

xii
bentuk retinol ekivalen,Jumlah vitamin A yang direkomendasikan
adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram
untuk wanita.
 Pemberian vitamin A pada ibu hamil : Untuk mencegah
kekurangan vitamin A pada ibu hamil diberikan vitamin A dengan
dosis tidak lebih dari 10.000 IU per hari. Untuk ibu hamil dengan
kelainan tertentu seperti rabun senja, agar tidak menurun pada
janinnya, maka pemberian vitamin A pada ibu hamil adalah
10.000 IU setiap hari selama 2 minggu secara oral. Perlu
pertimbangan lebih lanjut untuk pemberian vitamin A pada ibu
hamil ini karena kondisi dan gejala khusus bisa berbeda-beda.
 Pemberian vitamin A pada ibu nifas : Untuk ibu nifas pemberian
vitamin A dosisnya bisa berkali-kali lipat dari dosis pada saat
hamil yaitu 200.000 SI walau hanya sebanyak 2 kali yaitu setelah
melahirkan dan 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.
Pemberian ini bisa terus berlangsung jika pada waktu sampai 42
hari dirasa masih butuh asupan vitamin A.
 Pemberian kapsul vitamin A pada bayi 0-6 bulan : Kadar vitamin A
ini bisa diberikan vitamin A yaitu 25.000 IU sebanyak 4 kali dalam
6 bulan
 Pemberian kapsul vitamin A pada bayi 6-11 bulan : Untuk dosis
bayi sampai 11 bulan sudah bisa diberikan dosis tinggi vitamin A
200.000 IU Pemberian kapsul vitamin A pada bayi 12-59 bulan :
jangan lebih dari 300.000 IU dalam dosis tunggal. Bahkan tidak
boleh setiap hari secara rutin dosis 25.000 UI selama 3 bulan.
d. Efek Samping : Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan
konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein
dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama
setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera
setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal
ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi,
gejalanya mungkin sangat jelas dan berat. Satu dari gejala pertama
adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga
dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan
kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan
tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk

xiii
celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel
pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai
tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan
dapat mengakibatkan kelumpuhan. Keracunan vitamin A terjadi pada
saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A
yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak
terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini
dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-
gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan
kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa
dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan,
sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah
otot.
e. Sumber Utama : Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan
pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang
mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak
semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A).
Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning,
bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung
vitamin A.
2. Vitamin D (Kolekalsiferol)
a. Mekanisme Kerja : Fungsi Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang
dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam
sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat.
Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan
mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
b. Indikasi : sebagai penghancur dan pembunuh segala macam virus
maupun bakteri yang merugikan tubuh. Selain itu, fungsi vitamin D
juga dapat memberikan kekuatan terhadap tubuh dari serangan
penyakit. Vitamin D juga sangat penting untuk memperlancar proses
pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaganya dari kerapuhan.
c. Dosis serta Cara Pemberian : Vitamin D mempunyai suatu
karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat
diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat
diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan
tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D

xiv
adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang
terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi
sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai
pada tingkat keracunan.
d. Efek Samping : Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala
kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara
biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok
akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan
kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung,
torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga
merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium
didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium
yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah
mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-
paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan dari keracunan
vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah,
dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu
e. Sumber Utama : Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah
telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine serta produk
olahannya, seperti keju yang diperkaya dengan vitamin D
3. Vitamin E (Tokoferol)
a. Mekanisme Kerja : Vitamin E membantu menstabilkan membran sel,
mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam
peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh
besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang
melewati paru-paru.
b. Indikasi : Vitamin E merupakan antioksidan lain yang bisa mencegah
kerusakan kulit akibat sinar matahari. Vitamin ini juga berperan
sebagai antiperadangan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh
c. Dosis serta Cara Pemberian : RDA untuk vitamin E adalah 10 mg
perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
d. Efek Samping : Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah,
sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit
dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat
berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan

xv
kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis. Keracunan
dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi
seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah,
lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
e. Sumber Utama : Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan
minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine,
salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit
gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat
selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari.
Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari
RDA
vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir
tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak
oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari
makanan segar.
4. Vitamin K (Filokuinona)
a. Mekanisme Kerja : Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk
sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin
K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang, selain itu, vitamin K
juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamate
b. Indikasi : Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini
akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan
c. Dosis serta Cara Pemberian : Kebanyakan sumber vitamin K didalam
tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan.
Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayursayuran
berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan
susu.
d. Efek Samping : Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak
dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik.
Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang
mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan
bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang
dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya

xvi
sejumlah
kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima
pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel
darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak
e. Sumber Utama : susu, kuning telur, dan sayuran segar

D. Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga
struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi. Mineral adalah suatu zat ( fasa )
padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara
alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika
tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di
dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga
mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya.
Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah
mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses
alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu
dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari
atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-
atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari
rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang
teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.
Jenis-Jenis Mineral Berdasarkan jenis, Mineral dikelompokkan menjadi 2
kelompok jenis, yaitu Makro Mineral dan Mikro Mineral :
1. Makro Mineral
a. Kalsium (Ca)
1) Mekanisme Kerja : Kalsium atau yang sering disebut juga zat
kapur adalah mineral yang memunyai fungsi dalam membentuk
tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada
tubuh

xvii
2) Indikasi : Pembentukan tulang dan gigi yang dipengaruhi oleh
vitamin D, pembekuan darah, aktivitas saraf dan otak, aktivator
enzim, aktivitas otot jantung, melindungi tubuh terhadap absorpsi
zat radioaktif
3) Dosis serta Cara Pemberian :
 Per/Hari Pria Umur 10 – 12 : 600 Mg
 Wanita Umur 10 – 12 : 600 Mg
 Pria Umur 13 – 15 : 600 Mg
 Wanita Umur 13 – 15 : 600 Mg
 Pria Umur 16 – 19 : 600 Mg
 Wanita Umur 16 – 19 : 600 Mg
 Pria Umur 20 – 59 : 500 Mg
 Wanita Umur 20 – 59 : 500 Mg
 Pria Umur > 60 : 500 Mg
 Wanita Umur > 60 : 500 Mg
 Tambahan untuk: Wanita hamil+ 200
 Wanita menyusui+ 300
4) Efek Samping: Kekurangan kalsium yaitu osteoporosis,
hipokalsemia, darah sukar membeku, Rakitis, Hipokalsemia dan
pertumbuhan terhambat, akibat kelebihan kalsium
Hiperkalsemia,dan kalsifikasi jaringan dan tulang rawan.
5) Sumber Utama : Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan
daging, ikan, udang kering, sardencis, bayam, keju, es krim,
melinjo dan sawi. Kalsium juga dapat diperoleh dari air mineral
yang dapat mengandung sampai 50 mg/lt
b. Fosfor (P)
1) Mekanisme Kerja : Fosfor digunakan tubuh kita untuk membentuk
HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan
membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga
mengaktifkan pesinogen menjadi pepsin
2) Indikasi : Pembentukan tulang dan gigi, metabolisme, kontraksi
otot, aktivitas saraf, komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP,
membentuk fosfatid, bagian dari plasma menjaga keseimbangan
asam basa, pengaturan aktivitas hormone dan efektivitas
beberapa vitamin
3) Dosis serta Cara Pemberian :

xviii
 Per/Hari Pria Umur 10 – 12 : 400 Mg
 Wanita Umur 10 – 12 : 350 Mg
 Pria Umur 13 – 15 : 400 Mg
 Wanita Umur 13 – 15 : 400 Mg
 Pria Umur 16 – 19 : 400 Mg
 Wanita Umur 16 – 19 : 400 Mg
 Pria Umur 20 – 59 : 500 Mg
 Wanita Umur 20 – 59 : 450 Mg
 Pria Umur > 60 : 500 Mg
 Wanita Umur > 60 : 450 Mg
 Tambahan untuk: Wanita hamil+ 200
 Wanita menyusui+ 300
4) Efek Samping : Akibat dari kekurangan fosfor yaitu hilangnya
rambut dan gigi, kontraksi otot abnormal, pencernaan terganggu,
dan pada orang dewasa akan terjadi osteomalasia.
5) Sumber Utama : terdapat pada garam, susu, daging, dan telur,
kacang-kacangan, daging, dan sayuran
c. Natrium (Na)
1) Mekanisme Kerja : Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan
sebagai pembentuk garam di dalam tubuh dan sebagai zat
penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis
pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan
yang ada di sekitarnya
2) Indikasi : Transmisi saraf, kontraksi otot, menjaga tekanan
osmotik darah, sebagai buffer (dalam bentuk nakarbonat),
mempertahankan iritabilitas sel otot dan komponen anorganik
cairan ekstra sel
3) Dosis serta Cara Pemberian : Tubuh manusia mengandung 1.8
gram natrium 1.8 gram natrium (Na) perkilo gram berat badan
bebas lemak, dimana sebagian besar terdapat dalam cairan
ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma sekitar 300-355
mg/100 ml. Karena natrium merupakan kation utama dari cairan
ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh
sangat tergantung pada ion natrium dan risio natrium terhadap ion
lainnya

xix
4) Efek Samping : Defiesiensi natrium jarang ditemukan pada
manusia karena zat ini banyak dikandung oleh berbagai
makanan. Namun, apabila terjadi deplesi natrium maka
dampaknya adalah kurang nafsu makan, lemak, apatis, dan
pegal-pegal. Kehilangan natrium yang berlebihan karena muntah-
muntah, diare dan berkeringat. Akibat dari deplesi natrium sangat
erat berhubungan dengan status keseimbangan air. Bila
kehilangan air, maka akan tampak gejala-gejala deplesi cairan
ekstraselular: volume darah tinggi, tinggi hematokrit, tekanan
darah rendah dan otot kram.
5) Sumber Utama : Natrium sering terdapat pada daging, garam,
mentega dan produk peternakan
d. Klor (Cl)
1) Mekanisme Kerja : Sebagai aktivator amilase dan pembentukan
HCl lambung, menjaga tekanan osmotik, dan mengaktifkan
amilase dalam mulut untuk memecahkan pati dalm mulut
2) Indikasi : Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam
penyerapan Fe dan emulsi lemak, aktivator enzim, bahan ion
klorit yang penting untuk transfer CO2 dari darah ke paru-paru,
memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan
osmosis
3) Efek Samping : Kontraksi otot abnormal, hilangnya rambut dan
gigi, pencernaan terganggu
4) Sumber Utama : Sumber dari khlor di antaranya adalah garam,
keju, ikan, udang, bayam dan seledri
e. Magnesium (Mg)
1) Mekanisme Kerja : sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim
lain yang memecah gugus, sebagai obat pencuci mulut,
meningkatkan tekanan osmotik, dan membantu mengurangi
getaran otot, serta zat yang membentuk sel darah merah berupa
zat pengikat oksigen dan hemoglobin
2) Indikasi : Pembentukan tulang, darah, dan otot, aktivator enzim,
kontraksi otot, aktivitas saraf, respirasi intrasel, dan sintesis
protein
3) Dosis serta Cara Pemberian : Kebutuhan magnesium pada orang
dewasa berkisar 350 mg / hari dan untuk dewasa wanita
membutuhkan magnesium sebanyak 300 mg / hari.

xx
4) Efek Samping : Akibat dari kekurangan magnesium yaitu
gangguan mental dan emosi, fungsi ginjal terganggu, peredaran
darah terganggu, kelebihan magnesium dapat berakibat
gangguan fungsi saraf.
5) Sumber Utama : Magnesium biasanya terdapat pada
kacangkacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut dan sereal
f. Kalium (K)
1) Mekanisme Kerja : Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk
aktivitas otot jantung
2) Indikasi : Mengatur detak jantung, memelihara keseimbangan air,
transmisisaraf, memelihara keseimbangan asam basa,
katalisator, kontraksiotot, mengatur sekresi insulin dari pancreas,
memelihara permeabilitas membran sel
3) Efek Samping : Akibat dari kekurangan kalium yaitu gangguan
jantung, perafasan terganggu, dan kontraksi otot terganggu,
kelebihan kalium dapat berakibat kelemahan otot dan
terganggunya denyut jantung  Sumber Utama : Kalium sering
terdapat pada sayuran, buah-buahan, dan kecap
g. Sulfur (S)
1) Mekanisme Kerja : Zat ini memiliki andil dalam membentuk
protein di dalam tubuh
2) Indikasi : Aktivator enzim, berperan dalam penyimpanan dan
pembebasan energy, komponen vitamin (thiamin, biotin, dan
asam pantotenat), komponen dalam proses detoksikasi
3) Efek Samping : Akibat kekurangan sulfur, anemia, gondok dan
pendengaran berkurang
4) Sumber Utama : Sulfur sering terdapat pada susu, sayuran, telur,
daging dan buah-buahan
h. Yodium (I)
1) Mekanisme Kerja : Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin
yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Yodium berperan penting
untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian
otak pada anak
2) Indikasi : Meningkatkan laju oksidasi dalam sel-sel tubuh
sehingga dapat meningkatkan basal metabolik reabe, yodium

xxi
juga dapat mencegah penyakit gondok, gondong, atau
gondongan.
3) Dosis serta Cara Pemberian : Kebutuhan yodium per hari sekitar
12 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan
150 g per hari untuk orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui
dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g per hari 
4) Efek Samping : Akibat kekurangan yodium
gondokan,pendengaran berkurang  Sumber Utama : Makanan
hasil laut, telur, susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut

2. Mikro Mineral
a. Besi (Fe)
1) Mekanisme Kerja : Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu
sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi
oksidasi reduksi
2) Indikasi : Untuk pembentukan hemoglobin baru, untuk
mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah
terjadi pendarahan, untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi
yang secara konstan dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine,
feses dan keringat, untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat
darah tubuh, pada laktasi untuk sekresi air susu.
3) Dosis serta Cara Pemberian :
 Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari.
 Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hari.
 Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8 mg/hari.
 Orang dewasa : 10-15 mg/hari
4) Efek Samping : Kelebihan besi jarang terjadi karena
makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya
adalah rasa nek,muntah .diare,denyut jantung meningkat,sakit
kepala ,mengigau dan pingsan. Kekurangan menurunnya
kemampuan kerja,kekurangan energy pada umumnya
menyebaabkan pucat,rasa lemah,letih pusing,kurang nafsu
makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan

xxii
penyembuhan luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun,
serta zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah,
akan mengakibatkan anemia, menurunkan kekebalan individu,
sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit
5) Sumber Utama : Sumber baik besi adalah makanan
hewani ,seperti daging,ayam dan ikan. Sumber baik lainnya
adalah telur ,sereal tumbuk ,kacang kacangan, sayuran hijau dan
beberapa jenis buah
b. Seng (Zn)
1) Mekanisme Kerja : Oleh tubuh manusia dubutuhkan untuk
membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu, seng juga
berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon, dan
aktivitas indera pengecap atau lidah kita
2) Indikasi : Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor
pads kegiatan lebih dari 200 enzim. Zn berperan dalam berbagai
aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis
dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat. Zn
berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa. Zn
sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA
polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Zn
berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan
penyembuhan luka. Zn berperan dalam pengembangan fungsi
reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Zn berperan dalam
kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel
B.
3) Dosis serta Cara Pemberian :
 Per/Hari Pria Umur 10 – 12 : 15 Mg
 Wanita Umur 10 – 12 : 15 Mg
 Pria Umur 13 – 15 : 15 Mg
 Wanita Umur 13 – 15 : 15 Mg
 Pria Umur 16 – 19 : 15 Mg
 Wanita Umur 16 – 19 : 24 Mg
 Pria Umur 20 – 59 : 15 Mg
 Wanita Umur 20 – 59 : 28 Mg
 Pria Umur > 60 : 15 Mg
 Wanita Umur > 60 : 8 Mg

xxiii
 Tambahan untuk: Wanita hamil +5
 Wanita menyusui + 10
4) Efek Samping :
 Kekurangan : Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan
tidak sempurna(kerdil) gangguan dan keterlambatan
pertumbuhan kematangan seksual.misalnya, pencernaan
terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan
pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran
cerna. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan
ungsi otak. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam
hal kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan
nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
 Kelebihan : Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali
menurunkan absorpsi tembaga. Kelebihan sampai 10 kali
mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai
lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya
aterosklerosis. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih
dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan,
anemia, dan gangguan reproduksi.
5) Sumber Utama : Sumber paling baik adalah sumber protein
hewani, terutamadaging,hati,kerang,biji-bijian(lengkap),serelia,
leguminosa dan telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan
merupakan sumber yang terbaik namun mempunyai ketersediaan
biologic yang rendah
c. Tembaga (Cu)
1) Mekanisme Kerja : Tembaga pada tubuh manusia berguna
sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.
2) Indikasi : Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian
dari enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai
berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi yang
menggunakan oksigen atau radikal oksigen. Tembaga berperan
dalam mencegah anemia dengan cara membangun absorbs besi,
merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari
feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.
Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi

xxiv
melanin, yaitu pigmen dan kulit. Tembaga juga berperanan dlam
pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk menjaga
kekuatannya
3) Efek Samping :
 Kekurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan
metabolism, disamping itu terjadi demineralisasi tulang-
tulang. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum
albumin rendah. Gangguan fungsi kekebalan.
 Kelebihan Menyebabkan nekrosis hati atau serosis
hati.Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat
menimbulkan muntah – muntah dan diare.Berbagai tahap
perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel
–sel hati dan ginjal. Konsumsi dosis tinggi dapat
menyebabakan kematian
4) Sumber Utama : Tembaga terdapat luas didalam makanan.
Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-
kacangan, unggas, biji-bijian,serelia, dan cokelat. Air juga
mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa
di gunakan sebagai sumber air.
d. Mangan (Mn)
1) Mekanisme Kerja : Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator
dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein,
karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn
mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik
seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism
karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi
pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. Pada
metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis
asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi &
sintesis lemak
2) Efek Samping : Kekurangan mangan pernah terlihat pada
manusia. Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak
terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan
menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan
dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan
kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan
suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatikan karena kedua

xxv
zat gizi ini menghambat absorbsi mngan.kekurngan mangan
sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan
tinggi protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila
lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang
mengisap manga yang ada pada debu tambang untuk jangka
waktu lama, menunjukkn gejal-gejala kelainan otak disertai
penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai
penyakit parkinson.
3) Sumber Utama : Beras giling, Pisang & sayuran hijau

e. Krom (Cr)
1) Mekanisme Kerja : Krom dibutuhkan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan pelepasan
dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan
demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan
menunjukan bahwa kekurangan krom dapat menyebabkan
gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi
insulin normal
2) Efek Samping : Kelebihan krom krena makanan belum pernah
ditemukan. Pekerja yang terkena limbah industri dan cat yang
mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati
dan kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan
valensi 6. tubuh tidak dapat mengoksidasi krom makanan dengan
valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik.
Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker
paru-paru. Kekurangan krom krena makanan jarang terjadi, oleh
karena itu AKG untuk krom belum ditentukan.
3) Sumber Utama : Sumber krom terbaik adalah makanan nabati.
Kandungan krom dalam tanaman bergantung pada jenis
tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran
mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30
hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan daging
merupakan sumber krom yang baik

xxvi
f. Selenium (Se)
1) Mekanisme Kerja : Enzim selenium peroksidase berperan
sebagai ktalisator dalam pemecahan peroksida yang terbentuk di
dalam tubuh menjadi iktan yang tidak bersifat toksik. Peroksida
dapat berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi
asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran sel, shingga
merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam
sistem enzim yang mencegah terjadina radikal bebas dengan
menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin
E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk.
Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup
menghemat penggunaan vitamin E. Selenium dan vitamin E
melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu
reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme,
memindahkan ion melalui membran sel dan membantu sintesa
immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di
dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam
membran sel Karena selenium mengurangi produksi radikal
bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk
mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti
tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan
selenium sebagai suplemen. Enzim tergantung-selenium lain
adalah gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri.
Selenium juga merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA
2) Efek Samping : Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari)
menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok,
serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kekurangan selenium
pada manusia karena makanan yang dikonsumsi belum bayak
diketahui. Kekurangan selenim dan vitamin E juga dihubungan
dengan penyakit jantung
3) Sumber Utama : Selenium berada dalam makanan dalam bentuk
selenometionin dan selenosistein
g. Molibden (Mo)
1) Mekanisme Kerja : Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai
enzim, antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid
oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi
seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit.

xxvii
Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin,
serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit.
2) Efek Samping : Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan
sindroma mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai molibden,
asam urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi sampai
0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui
urin. Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum pernah
terlihat. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit seali dalam tubuh,
segera diabsorbsi dari saluran cerna, dan makanan prenteral
total. Gejalanya adalah mudah tersinggung,pikiran
kacau,peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung yang
dapat berakhir dengan pingsan
3) Sumber Utama : Nilai molibden dalam makanan bergantung pada
lingkungan di mana makanan tersebut ditanam. Sumber utama
adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan
h. Flour (F)
1) Mekanisme Kerja : Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi.
Pada saat gigi dan tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal
hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian flour
akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut
dan membentuk fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini
menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan.Fluor
diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada
orang dewasa dan orang tua.fluorordisasi air minum, masyarakat
terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi ini.
Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat
terhadap karies gigi.
2) Indikasi : Flour berperan untuk lapisan email gigi yang melindungi
dari segala macam gangguan pada gigi.
3) Efek Samping : Kelebihan fluor dapat menyebkan keracunan. Hal
ini baru terjadi pada dosis sngat tinggi tau setelah bertahun-tahun
menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari.
Gejalanya adalah fluorosis (perubahan wwarna gigi menjadi
kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan
muntah. Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum
kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan
keropos tulang pada orang tua

xxviii
4) Sumber utama : Sumber floor di antaranya adalah air, makanan
laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak
i. Kobalt (Co)
1) Mekanisme Kerja : Merupakan koostifuen vitamin B12 yang
diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel darah merah
2) Sumber Utama : Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12
hewan memamah biak memperoleh kobalmin melalui hubungan
simbiosis dengan mikrorganise dalam saluran cerna. Manusia
tidak dapat melakukan simsbiosis ini, sehingga harus
memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal,
dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobal,
bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Vitamian adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh
karena itu, harus didatangkan dari makanan. Tetapi esensial dalam metabolism
sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan dan untuk memelihara
kesehatan.
Kebanyakan vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus
memperoleh dari makanan. Vitamin diperlukan dalam jumlah sedikit karena
vitamin bekerja sebagai katalisator yang memungkinkan transformasi kimia
macron nutrient yang secara bersama-sama kita sebut dengan metabolisme.
Vitamin terbagi atas dua jenis yaitu vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C,
sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam
lemak.
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya
memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Mineral secara
garis besar terbagi atas dua jenis yaitu makro mineral dan mikro mineral Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud Vitamin , Mineral dan
suatu zat gizi yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan kesehatan, ada
banyak jenis-jenis Vitamin , Mineral , dan Nutrisi yang amat sangat dibutuhkan

xxix
oleh manusia yang semuanya terkandung dalam makanan , sayur-sayuran dan
buahbuahan.
B. Saran
Nilai yang sangat penting bagi manusia, termasuk pemenuhan Vitamin, Mineral,
dan. Oleh karena itu kita semua wajib menjaga kesehatan karena sehat itu
mahal. Tak bisa dibayangkan jika kesehatan kita terganggu, tentunya sangat
merugikan kita, selain rugi materi, juga rugi psikologis. Olehnya alangkah
pentingnya bagi kita untuk tetap dapat hidup sehat dan menjaga kesehatan kita.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sunaryo, M.Kes. 2004. Vitamin dan mineral untuk kesehatan. Jakarta

Penerbit EGC Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid Erlangga, Jakarta.

http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikro-mineral/ Lal, H.

Biochemistry for Dental Students.2002 CBS Publishers and Distributor,


New Delhi. Lehninger, A. L.

Dasar-Dasar Biokimia I. 2005.Erlangga, Jakarta. Mulyono HAM.


Kamus Kimia. Bumi Aksara, 2005.Jakarta.Moehji,S.IlmuGizi.Jilid I.Bhatara Karya
Pustaka,Jakarta

Supariasa, I. 2002 Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta.

Nirmala Devi, 2001 Nutrition and Food:PT kompas Media Nusantara,september


Sirajuddin, S. 2009.Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium Terpadu
Kesehatan Masyarakat AIPTKMI Regional Indonesia Timur
UNHAS, Makassar

Sulaiman, A.H.1995.Biokimia untuk Pertanian. USU-Press, Medan.

xxx

Anda mungkin juga menyukai