Anda di halaman 1dari 48

Askeb Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah

MASALAH-MASALAH YANG
LAZIM TIMBUL PADA
NEONATUS, BAYI DAN BALITA
1. Muntah
2. Gumoh
3. Obstipasi
4. Diare
5. Diaper Rash
6. Miliariasis
7. Bercak Mongol
8. Hemangioma
9. Furunkel
MUNTAH
Muntah atau emesis adalah keadaan dimana
dikeluarkannya isi lambung secara eksklusif atau
keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi
lambung yang terjadi setelah agak lama makanan
masuk ke dalam lambung. Perbedaan muntah dgn
regurgitasi . Regurgitasi : pengeluaran susu terjadi
setelah minum susu, yg dapat disebabkan karena
kebanyakan minum atau kegagalan untuk
mengeluarkan udara yang tertelan. Muntah : aksi
refleks yang dikoordinasi medula oblongata, sehingga
isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut.
⦿Muntah pada bayi merupakan gejala yang
seringkali dijumpai dan dapat terjadi pada
Berbagai gangguan dalam beberapa jam
pertama setelah lahir.
⦿Bayi mungkin muntah lendir, bahkan kadang-
kadang disertai sedikit darah.
⦿Pada masa bayi, terutama masa neonatal,
muntah jarang terjadi. Maka harus segera
dilakukan observasi terhadap kemungkinan
adanya gangguan.
Penyebab

1. Kelainan kongenital saluran pencernaan, iritasi


lambung, atresia esofagus, atresia/stenosis,,
tekanan intrakranial yang tinggi, cara memberi
makan atau minum yang salah, dan lain-lain.
2. Pada masa neonatus semakin banyak
misalnya faktor infeksi (infeksi traktus
urinarius, hepatitis, peritonitis)
3. Gangguan psikologis, seperti keadaan
tertekan atau cemas terutama pada anak yang
lebih besar.
Tanda dan Gejala

⦿ Muntah terjadi beberapa jam setelah keluarnya lendir yang


kadang disertai dengan sedikit darah titik kemungkinan ini terjadi
karena iritasi akibat jumlah bahan yang tertelan selama proses
kelahiran. Muntah ini kadang menetap setelah pemberian
makanan pertama kali.
⦿ Muntah yang terjadi pada hari-hari pertama kelahiran, dalam
jumlah banyak, tidak secara proyektil, tidak berwarna hijau, dan
cenderung menetap biasanya terjadi sebagai akibat dari
obstruksi usus halus.
⦿ Muntah yang terjadi secara proyektil dan tidak berwarna
kehijauan merupakan tanda adanya stenosis pylorus
⦿ Peningkatan tekanan intrakranial dan alergi susu
⦿ Muntah yang terjadi pada anak yang tampak sehat karena teknik
pemberian makanan yang salah atau pada faktor psikososial
Penatalaksanaan

⦿ Beri susu sedikit dengan frekuensi sering.


⦿ Sendawakan bayi setelah pemberian susu.
⦿ Jangan di dekat atau diayun-ayunkan sedikitnya setengah jam
setelah menyusu.
⦿ Jika diberi susu botol, pastikan lubang.
⦿ Tidak terlalu kecil atau terlalu besar.
⦿ Ciptakan suasana tenang dan menyenangkan pada saat
menyusui titik hindari menyusui sambil berbaring atau tergesa-
gesa.
⦿ Segera miringkan tubuh bayi pada saat muntah untuk mencegah
aspirasi ke paru-paru.
⦿ Segera rujuk apabila muntah disertai dengan gangguan
fisiologis, seperti warna muntah yang kehijauan, muntah cara
proyektil, atau gangguan lainnya.
GUMOH/REGURGITASI

Gumoh adalah keluarnya kembali susu


yang telah ditelan ketika atau beberapa
saat setelah minum susu botol atau
menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya
sedikit. Regurgitasi yang tidak berlebihan
merupakan keadaan normal terutama
pada bayi dibawah usia 6 bulan.
Penyebab
⦿Bayi yang sudah kenyang
⦿Posisi bayi yang salah saat menyusui
akibatnya udara masuk kedalam
lambung
⦿Posisi botol yang tidak pas
⦿Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam
menghisap
⦿Akibat kebanyakan makan
⦿Kegagalan mengeluarkan udara
Diagnosis
Sebagian besar gumoh yang terjadi
akibat kebanyakan makan atau
kegagalan mengeluarkan udara yang
ditelan. dengan menangani bayi secara
berhati-hati, dengan menghindari konflik
emosional serta dengan menempatkan
bayi pada sisi kanan, letak kepala bayi
lebih tinggi dari badannya biasanya dapat
menghindari terjadinya gumoh.
Penatalaksanaan
⦿ Kaji penyebab gumoh
⦿ Gumoh yang tidak berlebihan merupakan keadaan yang
normal pada bayi yang umurnya dibawah 6 bulan, dengan
memperbaiki teknik menyusui/memberikan susu.
⦿ Saat memberikan ASI/PASI kepada bayi ditinggikan.
⦿ Botol tegak lurus/jangan ada udara yang terisap.
⦿ Bayi/anak yang menyusui pada ibu harus dengan bibir yang
mencakup rapat puting susu ibu.
⦿ Sendawakan bayi setelah minum ASI/PASI.
⦿ Bila bayi sudah sendawa bayi dimiringkan ke sebelah kanan,
karena bagian terluas lambung ada di bawah sehingga
makanan turun ke dasar lambung yang luas.
⦿ Bayi bila bayi tidur dengan posisi tengkurap kepala
dimiringkan ke kanan.
KONSTIPASI/OBSTIPASI

⦿Konstipasi/sembelit adalah keadaan


dimana bayi jarang sekali buang air
besar dan kalau buang air besar keras.
⦿Obstipasi: obstruksi intestinal
(konstipasi yang berat)
Pengertian
Konstipasi/constipation 🡪bahasa Latin constipare :
bergerombol bersama.
Konstipasi adalah ketidakmampuan melakukan evakuasi
tinja secara sempurna yang tercermin dari berkurangnya
frekuensi berhajat dari biasanya, tinja lebih keras, lebih besar
dan nyeri dibandingkan sebelumnya serta pada perabaan
perut teraba massa tinja (skibala).
Secara umum definisi konstipasi menurut the North American
Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition
(NASPHGAN) adalah kesulitan atau keterlambatan
melakukan defekasi selama dua minggu atau lebih, dan
mampu menyebabkan stres pada pasien.
Angka kejadian
⦿ Konstipasi merupakan masalah kesehatan pada
anak yang masih cukup tinggi, dengan kejadian
konstipasi pada anak bisa mencapai 30% lebih.
⦿ Konstipasi dapat menyebabkan 3% kunjungan
pasien ke dokter anak umum dan 15-25%
kunjungan ke konsultan gastroenterologi anak.
⦿ Sebagian besar konstipasi pada anak (>90%)
adalah fungsional yang bila dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut biasanya tidak
ditemukan kelainan organik, 40% diantaranya
diawali sejak usia satu sampai empat tahun.
Penyebab Faktor Organik
a. Kelainan organ
(mikrocolon, prolapse
Faktor Non Organik
rectum, struktur anus,
a. Kurang cairan
tumor)
b. Obat/zat kimiawi b. Kelainan otot dasar
c. Kelainan hormonal/ panggul
metabolic c. Kelainan persyarafan:
d. Kelainan psikososial Hirshprung
e. Perubahan d. Kelainan dalam rongga
mikroflora usus panggul
f. Perubahan/kurang e. Obstruksi mekanik:
exersice atresia ani, strenosis ani,
obstruksi usus.
⦿Sebab utama konstipasi fungsional
sebenarnya adalah adanya riwayat
trauma sebelumnya saat BAB, bisa
karena nyeri karena tinja yang keras,
atau karena toilet fobia.
⦿Hal ini bila tidak diatasi dengan segera
dapat mengakibatkan masalah yang
berkepanjangan
Tanda Gejala
1) Frekuensi BAB kurang dari normal
2) Gelisah, cengeng, rewel
3) Menyusu/makan/minum kurang
4) Feses keras
Penatalaksanaan
⦿Sering disusui
⦿Latihan misalnya dengan pijat bayi
⦿Hindari makanan dan obat yang
menyebabkan konstipasi
⦿ASI lebih baik dari susu formula
⦿Enema peranal
⦿Kolaborasi dengan dokter
Ada 3 hal yang harus diperhatikan pada
anak dengan konstipasi
⦿Tahap awal kita harus mengevakuasi tinja
⦿Tahap kedua adalah pengobatan rumatan
selama minimal 2 minggu, atau 1 sampai 3 bulan,
yaitu dengan : memberikan cairan yang cukup
paling tidak 1 liter sehari, pemberian serat yang
cukup,toilet training serta obat pencahar,
memberi buah buahan selain pisang dan apel,
memberi susu dengan takaran yang sesuai.
sambil dilakukan massage di perut searah jarum
jam secara rutin 15 kali sehari.
⦿Tahap ketiga mencari penyebab dari konstipasi
DIARE
Diare adalah buang air besar dengan
frekuensi 3 kali atau lebih per hari disertai
perubahan tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang terjadi pada
bayi yang sebelumnya tampak sehat
Penyebab
⦿ Bayi terkontaminasi feses ibu yang mengandung kuman
patogen saat dilahirkan.
⦿ Infeksi silang oleh petugas kesehatan dari bayi lain yang
mengalami diare, hygiene dan sanitasi yang buruk.
⦿ Dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan.
⦿ Makanan yang tercemar mikroorganisme (basi beracun alergi).
⦿ Intoleransi lemak, disakarida dan protein hewani. Infeksi
kuman. Infeksi kuman E. Coli, Salmonella, Echovirus,
Rotavirus dan Adenovirus.
⦿ Sindrom malabsorpsi (karbohidrat, lemak, protein).
⦿ Penyakit infeksi (campak, ISPA, OMA)
⦿ Menurunnya daya tahan tubuh (malnutrisi, BBLR
immunosuppression, terapi antibiotik).
Tanda Gejala
⦿ Gejala sering dimulai dengan bayi yang tampak malas
minum, kurang sehat diikuti muntah dan diare
⦿ Feses mula-mula berwarna kuning dan encer, kemudian
berubah menjadi hijau, berlendir dan berair serta frekuensi
nya bertambah sering.
⦿ Cengeng, gelisah, lemas, mual, muntah, anoreksia
⦿ Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek
(elastis elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata
cekung, membran mukosa kering.
⦿ Pusat anus dan sekitarnya lecet.
⦿ Pengeluaran urine berkurang/tidak ada
Berdasarkan Kondisi Feses
Malabsorbsi lemak Intoleransi disakarida Alergi susu sapi

feses berwarna pucat feses berbau asam feses lunak

banyak dan berbau eksplosif encer berlendir


busuk

terdapat butiran lemak berbusa kadang-kadang


berdarah.
Penatalaksanaan
⦿ Tetap teruskan pemberian ASI
⦿ Memberikan cairan dan mengatur
keseimbangan elektrolit
⦿ Terapi rehidrasi
⦿ Kolaborasi untuk terapi pemebrian antibiotic
sesuai dengan kuman penyebabnya
⦿ Mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan bayi untuk mencegah
penularan
⦿ Tidak dianjurkan untuk memberikan anti diare
dan obat-obatan pengental feses
DIAPER RASH (RUAM POPOK)

⦿ Diaper rash adalah ruam kulit akibat radang


pada daerah yang tertutup popok, yaitu
pada alat kelamin, sekitar dubur, bokong
lipatan paha dan perut bagian bawah titik
berupa bercak-bercak iritasi kemerahan,
kadang menebal dan bernanah. Iritasi yg
terjadi akibat kontak terus menerus dengan
keadaan lingkungan yang tidak baik.
⦿ Diaper rash juga merupakan reaksi kulit
dengan amonia dari urine kontaminasi
bakteri dari maternal-fecal
Penyebab
⦿ Tidak sering mengganti diapers.
⦿ Kebersihan kulit yang tidak terjaga
⦿ Udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas atau lembab.
⦿ Kulit bayi masih peka sehingga mudah iritasi
⦿ Popok yang basah karena urine dan feses yang tidak segera
diganti (enzim protease dan lipase).
⦿ Lebih parah pada bayi yang mengkonsumsi susu formula
(pada susu formula kandungan protein lebih tinggi sehingga
kadar amonia dari urea lebih pekat).
⦿ Infeksi jamur candida albicans dan infeksi bakteri
Staphylococcus menyebabkan perubahan sistem imun.
⦿ Popok yang mengiritasi akibat sabun, karet plastik dan
deterjen yang keras.
⦿ Diare sehingga menyebabkan iritasi kulit
Tanda Gejala
⦿Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagai
eritema.
⦿Erupsi pada daerah kontak yang menonjol
seperti pantat, alat kelamin, perut bawah,
paha bagian atas dan lipatan lipatan kulit.
⦿Erupsi dapat berupa bercak kering merah dan
bersisik.
⦿Keadaan lebih parah terdapat pada papila
eritematosa vesikula dan ulcerasi.
⦿Bayi menjadi rewel Karena rasa nyeri
Penatalaksanaan
⦿ Menjaga kebersihan dan kelembaban daerah kulit bayi terutama di daerah alat
kelamin, bokong, lipatan selangkangan.
⦿ Daerah yang terkena iritasi tidak boleh dalam keadaan basah (terbuka dan tetap
kering).
⦿ Menjaga kebersihan pakaian dan perlengkapan titik setiap BAB dan BAK bayi
segera dibersihkan.
⦿ Untuk membersihkan kulit yang iritasi dengan menggunakan kapas halus yang
dioleskan dengan minyak atau sabun dan air hangat.
⦿ Popok dicuci dengan deterjen yang lembut.
⦿ Mengangin-anginkan kulit sebelum memasang diapers baru dan menggunakan
diapers dengan daya Serap yang tinggi dan pas pemakaiannya.
⦿ Menggunakan popok yang tidak terlalu ketat (terbuka atau longgar) untuk
memperbaiki sirkulasi udara.
⦿ Posisi tidur bayi diatur supaya tidak menekan kulit yang teriritasi
⦿ Mengoleskan krim dan lotion yang mengandung zinc pada daerah yang sedang
merancang titik
⦿ Memberikan salep krim yang mengandung kortikosteroid 1%.
⦿ Salep anti jamur dan bakteri (mikonazole, ketoconazole, nystatin).
MILIARIASI/SUDAMINA/BIANG
KERINGAT
⦿Miliariasis adalah kelainan kulit yang
ditandai dengan kemerahan disertai
dengan gelembung kecil berair yang
timbul akibat keringat berlebihan disertai
sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu
di dahi, leher, bagian yang tertutup
pakaian (dada punggung), tempat yang
mengalami tekanan atau gesekan
pakaian dan juga kepala.
Faktor Penyebab
⦿ Udara panas dan lembab dengan ventilasi
udara yang kurang
⦿ Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak
menyerap keringat.
⦿ Aktivitas yang berlebihan
⦿ Setelah menderita demam atau panas.
⦿ Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri
yang menimbulkan radang dan edema
akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan
diabsorpsi oleh stratum corneum.
Penatalaksanaan
⦿ Perawatan kulit yang benar
⦿ Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering
diberi bedak salycil atau bedak kocok setelah
mandi
⦿ Bila membasah, jangan berikan bedak, akrena
gumpalan yang terbentuk memperparah
sumbatan kelenjar
⦿ Bila sangat gatal, pedih, luka dan timbul bisul
dapat diberikan antibiotic
⦿ Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku
pendek dan bersih, sehingga tidak menggores
kulit bayi saat merawat bayi)
Bercak MOngol
Bercak Mongol adalah pigmentasi yang datar dan
berwarna gelap di daerah pinggang bawah dan
bokongnya yang ditemukan pada saat lahir pada
beberapa bayi yang akan menghilang secara
perlahan-lahan selama tahun pertama.
Bercak Mongol biasanya akan menghilang setelah
beberapa pekan sampai 1 tahun sehingga tidak
perlu pengobatan dan cukup dilakukan tindakan
konservatif.
Informasikan kepada keluarga untuk mengurangi
kekhawatiran dan kecemasan. Pengobatan dapat
diberikan dengan alasan estetika
HEMANGIOMA
(TUMOR JINAK DI KULIT)
Hemangioma adalah malformasi vaskuler
lokal yang disebut juga Nevi vascular atau
hemangioma yang sering ditemukan pada
kelopak mata atas bayi baru lahir.
Kelainan yang terjadi pada kulit akibat
gangguan pada perkembangan dan
pembentukan pembuluh darah yang terletak di
superfisial (cutan), subcutan atau campuran.
Terjadi pada 10% anak kulit putih dan sampai
20% bayi prematur dengan berat badan
kurang dari 1000 gram
⦿ Hemangioma, merupakan tumor jinak endotel
vaskuler yang paling sering dijumpai pada masa
bayi ( 10%-12% dari seluruh anak mendekati
umur 1 tahun), ditandai dengan fase proliferasi
yang berlangsung cepat selama 8 hingga 18
bulan, diikuti dengan fase involusi spontan
selama 5 sampai 8 tahun. Tumor jinak ini bisa
terlihat pada saat lahir ( lebih kurang 50%
kasus), sisanya baru tampak pada masa satu
hingga empat minggu setelah lahir.
⦿ Hemangioma umumnya mengenai kulit,
terutama kepala dan leher (60%), dan anggota
gerak (25%). Ukurannya sangat bervariasi mulai
dari beberapa millimeter hingga sentimeter
Hemangioma dapat dibagi dalam dua
kelompok
Hemangioma infantil : lebih sering dan biasanya
sudah terlihat sejak lahir, dan tumbuh cepat dalam
beberapa bulan kemudian, dan berhenti tumbuh
setelah usia satu tahun hingga akhirnya terjadi
involusi. Hemangioma infantil secara umum dibagi
ke dalam fase proliferasi (0-1 tahun), fase involusi
(1-5 tahun), dan fase sembuh (5-10 tahun).
Hemangioma kongenital tumbuh secara lengkap
setelah lahir dan bisa terjadi involusi atau
noninvolusi (menetap).
hemangioma Pengelompokan Secara
morfologi :
Localized, segmental, intermediate,dan multifocal.
⦿ Tipe localized ditujukan pada jenis hemangioma
yang tumbuh dari satu titik atau terlokalisir pada
suatu area tanpa perkembangan konfigurasi linier
yang jelas.
⦿ Hemangioma segmental merupakan hemangioma
yang berkelompok membentuk suatu konfigurasi.
⦿ Tipe intermediate adalah hemangioma yang tidak
dapat dikelompokkan pada jenis localized maupun
segmental.
⦿ Hemangioma multifocal jika terdapat t 10
hemangioma kutis
Penyebab
⦿ Masih belum jelas
⦿ Timbulnya hemangioma dikarenakan pembuluh
darah yang melebar dan berhubungan dengan
proliferasi endotel dan verukosa.
Diperkirakan bahwa hemangioma terjadi akibat
gangguan proses angiogenesis dan vaskulogenesis
yang menyebabkan terjadinya proliferasi elemen
vaskuler yang tidak terkontrol. Vaskulogenesis ialah
proses terjadinya prekursor sel endotelial menjadi
pembuluh darah, sedangkan angiogenesis ialah
perkembangan pembuluh darah baru dari sistem
pembuluh darah yang sudah ada
Contoh kasus

Sumber. Halodoc
Diagnosis
Secara klinis diagnosis hemangioma tidak
sukar, terutama pada Lesi yang khas.
Gambaran klinis umum ialah adanya bercak
merah yang timbul sejak lahir atau beberapa
saat setelah lahir. Pertumbuhannya relatif
cepat dalam beberapa minggu atau
beberapa bulan warnanya merah terang bila
jenis strawberry atau biru bila jenis
cavernosa. Bila besar maksimum sudah
tercapai, Biasanya pada umur 9-12 bulan
warnanya menjadi merah gelap.
Penatalaksanaan
⦿ Umumnya hemangioma akan menghilang
dengan sendirinya. Hemangioma tidak
menimbulkan komplikasi, dan dapat
diobservasi hingga terjadi involusi spontan.
Namun perlu dijelaskankepada orang tua
untuk kontrol teratur 3-6 bulan sekali atau
lebih cepat, karena sangat sulit memprediksi
kemungkinan terjadinya giant hemangioma.
⦿ Tetapi bila terdapat prognosis yang berat
lakukan rujukan dan kolaborasi dengan
tenaga medis.
Pengobatan
⦿Umumnya Pengobatan dilakukan pada
hemangioma yang dapat menyebabkan
komplikasi fungsional, yang dapat menimbulkan
perubahan bentuk permanen, yang letaknya di
tempat yang mengganggu kosmetik sehingga
menyebabkan distress psikososial, yang
pertumbuhannya cepat atau yang permukaannya
bergaung yang mengalami ulserasi.
⦿Jenis pengobatan hemangioma sangat
tergantung pada ukuran, lokasi, beratnya tumor,
usia pasien, dan laju involusi.
Terapi pilihan utama : Kortikosteroid
⦿ steroid berdasarkan cara
pemberian :
Cara Kerja : ⦿ Kortikosteroid sistemik :
⦿ Menghambat kapasitas prednison/ prednisolon dosis
proliferasi pericytes 2 – 3 mg/kg/hari, satu kali
immature. sehari pada pagi hari, atau
⦿ Intensifikasi efek (prednison 5 mg/kg/hari),
vasokonstriksi epinefrin dilanjutkan hingga 6 – 8
maupun norefinefrin pada minggu
pembuluh darah otot
⦿ Kortikosteroid intralesi
polos.
⦿ Memblok reseptor
(diameter < 10 cm) : Dosis 2–
estradiol pada 3 mg/kg setiap kali suntikan
hemangioma. diulang setiap minggu selama
⦿ Menghambat 1 -2 bulan, dengan interval
angiogenesis ⦿ waktu 4 – 8 minggu
FURUNKEL ATAU BISUL
Bisul, juga dikenal sebagai furunkel, adalah
infeksi bakteri yang melibatkan jaringan
perifolikular yang biasanya berasal dari folikulitis
yang sudah ada sebelumnya. Bisul muncul
sebagai pembengkakan merah yang menyakitkan
di sekitar lubang folikel dan dapat berkembang
menjadi abses. Furunkel adalah infeksi kulit yang
berbentuk nodul-nodul lemak eritematosa dan
letaknya di dalam, biasanya daerah muka, pantat,
leher, ketiak, dan lain-lain. Nodul ini mengandung
cairan yang dalam waktu beberapa hari akan
mengeluarkan bahan mikrotik bernanah.
Penyebab BISUL
⦿ Penyebab utama bisul adalah infeksi
bakteri Staphylococcus aureus yang secara
khusus menyerang folikel rambut. biasanya muncul
di area yang berambut, mudah berkeringat, dan
sering mengalami gesekan. Lokasi tubuh bayi yang
sering ditumbuhi bisul adalah wajah, leher, ketiak,
paha, selangkangan, dan bokong.
⦿ Selain karena infeksi bakteri, bisul pada bayi juga
bisa dipicu oleh alergi makanan tertentu🡪Sistem
kekebalan tubuh bayi memang masih sangat
lemah
Penyebab bisul secara luas:
⦿Infeksi folikel rambut : Folikulitis, yaitu
peradangan pada folikel rambut; Furunkel,
yakni infeksi folikel rambut pada lapisan kulit
yang lebih dalam ; Karbunkel, yaitu
sekelompok folikel rambut yang terinfeksi
nanah
⦿Luka di kulit bayi 🡪 pemakaian popok
⦿Impetigo :  infeksi bakteri di kulit
⦿Staphylococcal scalded skin syndrome (
SSSS)
Cara Mengatasi Bisul pada Bayi
⦿ Kompres dengan Air Hangat : Kompres bisul
dengan kain yang sudah direndam air hangat
selama 10–15 menit sebanyak 3–4 kali setiap hari
⦿ Hindari Memencet Bisul : Ketika bisul sudah
pecah dengan sendirinya, bersihkan kulit bayi
menggunakan sabun bayi untuk menghilangkan
nanah, kemudian tutup luka dengan perban steril
⦿ Pakaikan bayi pakaian yang bersih, tidak terlalu
ketat, dan mudah menyerap keringat
⦿ Jangan lupa untuk mencuci tangan Anda sebelum
dan setelah menyentuh kulit bayi
Waspada jika :

Sumber : tribunnews.com

⦿ Bisul tidak kunjung sembuh atau semakin banyak


dalam waktu lebih dari dua minggu
⦿ Muncul gejala-gejala lain, seperti demam, lemas,
dan kejang
⦿ Bayi tampak kesakitan saat muncul bisul, terutama
ketika bisul atau kulit di sekitar bisul disentuh
⦿ Bisul tumbuh di wajah bayi, terutama di sekitar mata
⦿ Kulit di sekitar bisul tampak kemerahan serta hangat
ketika disentuh
Penatalaksanaan
⦿ Panas lembab lokal sekitar 38°C hingga 40 °C
yang diterapkan selama15 hingga 20 menit dapat
meningkatkan aliran darah lokal.
⦿ Antibiotik topikal : krim asam fusidat 2% dua kali
sehari, klindamisin 2% gel dua kali sehari, dan
salep mupirocin 2% yang dioleskan dua hingga
tiga kali sehari di atas lesi
⦿ antiseptik topikal : gel (seperti benzoil peroksida
2% sampai 10% dua kali sehari), krim, sabun,
atau larutan(misalnya larutan hipoklorit 3% sampai
5%).
⦿ Antibiotik sistemik :

Anda mungkin juga menyukai