Anda di halaman 1dari 14

OBSTIPASI

PADA NEONATUS DAN BAYI

Dosen Pengampu :
 etut Resmaniasih, SST.,M.Kes
K
KELOMPOK 11

Dewinta putri Rosa Sukma wati Ying Dahlia


PO.62.24.221.308 PO.62.24.2.21.327 PO.62.24.221.340
POKOK PEMBAHASAN
DEFENISI OBSTIPASI
ETIOLOGI OBSTIPASI
TANDA DAN GEJALA OBSTIPASTI
PATOFISIOLOGIS DAN PATOGENESIS OBSTIPASI
JENIS-JENIS OBSTIPASI
PENANGANAN OBSTIPASI
PENATALAKSANAAN OBSTIPASI
DEFINISI OBSTIPASI
Obstipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat
adanya penyakit atau adanya obstruksi pada saluran cerna
atau bisa di definisikan sebagai tidak adanya pngeluaran
tinja selama 3 hari atau lebih.
Lebih dari 90 % BBL akan mengeluarkan mekonium dalam
24 jam pertama, sedangkan sisanya akan mengeluarkan
mekonium dalam 36 jam pertama kelahiran. Jika hal ini
tidak terjadi, maka harus dipikirkan adanya obstipasi
ETIOLOGI OBSTSIPASI
1. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya
kanker dalam dinding usus.
2. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat
penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam
abdomen yang menekan rectum
3. Penyaluran makanan yang kurang baik, misalnya masukan makanan bayi
muda kurang mengandung air / gulasedangkan pada bayi usia lebih tua
biasanya karena makanan yang kurang mengandung polisakarida atau
serat
4. Kemungkinan adanya gangguan pada usus seperti pada penyakit
Hirschpung yang berarti usus tidak melakukan gerakan peristaltik
TANDA & GEJALA
Pada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36
jam pertama, pada bayi jika tidak mengeluarkan feses selama 3
hari atau lebih.
Sakit dan kejang pada perut
Bayi sering menangis.
Susah tidur dan gelisah
Kadang-kadang muntah.
Abdomen distensi (kembung, karena usus tidak berkontraksi)
Bayi susah/tidak mau menyusui
Bising usus yang janggal
PATOFISIOLOGIS DAN PATOGENESIS OBSTIPASI

Kolon mempunyai fungsi menerima bahan buangan dari ileum,


kemudian mencampur, melakukan fermentasi, dan memilah
karbohidrat yang tidak diserap, serta memadatkannya menjadi
tinja. Pada keadaan normal kolon harus: dikosongkan sekali dalam
24 jam secara teratur. Ketika bahan makanan yang dicerna
memasuki kolon, air dan elektrolit diabrsorbsi, melewati membran
penyerapan. Apabila bayi tidak mengkonsumsi ASI secara adekuat,
produksi dari pencernaan lebih kering dan padat serta tidak dapat
digerakkan peristaltik menuju rektum, sehingga fesesnya menjadi
kering, padat dan susah.
06
JENIS JENIS OBSTIPASI
➢ Obstipasi akut, yaitu rectum tetap mempertahankan tonusnya dan
defekasi timbul secara mudah dengan stimulasi eksativa, supositoria
atau enema.
➢ Obstipasi kronik, yaitu rectum tidak kosong dan dindingnya
memulai peregangan berlebihan secar kronik, sehingga tambahan
feses yang datang mencapai tempat ini tanpa meregang rectum lebih
lanjut. Reseptor sensorik tidak memberika respon, dinding rectum
faksid dan tidak mampu untuk berkontraksi secara efektif.
PENATAKSANAAN OBSTIPASI
Mencari penyebab obstipasi.
Menegakkan kembali kebiasaan defekasi yang normal dengan memperhatikan gizi,
tambahan cairan, dan psikis.
Pengosongan rektum jika tidak ada kemajuan setelah dianjurkan untuk menegakkan
kembali kebiasaan defekasi. Pengosongan rektum bisa dilakukan dengan disimpaksi
digital, enema minyak zaitun, obat-obatan.
Usahakan diet pada ibu dan bayi yang cukup mengandung makanan yang banyak serat,
buah-buahan dan sayur-sayuran.
Diet pada obstruksi total dianjurkan tidak makan apa-apa.
Pada obstruksi parsial, dapat diberikan makanan cair dan obat-obat oral.
Pemberian laktasi hanya merupakan tindakan pariatif yaitu hanya bila diperlukan saja.
LANJUTAN
Peningkatan intake cairan.
Bila diduga terdapat penyakit hirscprung dapat dilakukan tes tekanan usus.
Bayi kurang dari dua bulan yang menerima susu formula atau ASI yang memadai bisa diberi 1
sendok teh sirup jagung ringan pada botol pagi dan malam hari.
Apel atau jus prem efektif bagi bayi antara 2 bulan dan 4 bulan.
Bayi antara 4 bulan dan 1 tahun dapat sembuh dengan sereal serat tinggi atau jus aprikot,buah
prem kering atau prem.
Anak usia lebih dari 1 tahun sebaiknya diberi makan serat tinggi seperti buah-buahan,kacang
polong,sereal,keripik graham,buncis dan bayam.
Perawatan medis Resusitasi untuk mengoreksi cairan dan elektrolit tubuh, nasograstis
decompression pada obstruksi parah untuk mencegah muntah dan aspirasi, dan pengobatan lain
untuk mencegah semakin parahnya sakit
09

Operasi
Mengatasi obstruksi sesuai dengan penyebab obstruksi dan untuk
mencegah perforasi usus akibat tekanan tinggi. Obstipasi obstruksi total
bersifat sangat urgen untuk dilakukan tindakan segera dimana jika
terlambat dilakukan dapat mengakibatkan perforasi usus, karena
terdapat peningkanan tekanan feses yang besar.

Anda mungkin juga menyukai