Eka Wulandari
Nurhalimul Mahmudah
Zannta Alfaliani
BANJARBARU
KALIMANTAN SELATAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.yang mana
makalah ini penulis beri judul “Makro dan Mikro Nutrisi”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis medapatkan banyak tantangan dan
hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak baik berupa masukan
materi bahan makalah maupun dorongan semangat,masalah tersebut dapat
teratasi.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis berharap sekali semoga makalah ini dapat bermanfaat dan manjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,khususnya bagi penulis
sendiri sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.Amiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
LATAR BELAKANG.............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
LANDASAN TEORI...............................................................................................2
A. Pengertian Vitamin.......................................................................................2
B. Sejarah Vitamin.............................................................................................3
C. Penggolongan dan Fungsi Vitamin Yang Larut dalam Air dan Lemak......13
BAB IV..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
ii
iii
BAB I
LATAR BELAKANG
1
danVitamin yang larut dalam lemak : Vitamin A, D, E, dan K.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok
senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalammetabolism setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh.Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya
"hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atomnitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.
Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom
N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
2
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme
di
3
3
B. Sejarah Vitamin
Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh
peradaban manusia.Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal
vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan
bagi tubuh.Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan,
berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut
diperbaharui.Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era
penting.Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa
vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan.
Peter Henrik Dam di bidang Fisiologi - Pengobatan pada tahun 1943 atas
penemuannya terhadap vitamin K. Fritz A Litmann juga turut
memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang penelitian mengenai
penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh. Tadeus
Reichstein, seorang ahli kimia yang berhasil memproduksi vitamin C
secara massal untuk pertama kalinya dalam sejarah.
4. Era karakterisasi fungsi dan produksi
Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai
fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang
kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama
kalinya dalam sejarah.Pada tahun 1930-an, para peneliti menemukan
bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”.Vitamin B2 ini
sendiri diperoleh dari ekstrak ragi.Melalui penelitian ini juga, kelompok
vitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam
tubuh manusia.Produksi masal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi
pada era ini.Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada
tahun 1933, vitamin C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga
yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai.Vitamin C
yang juga dikenal dengan istilah asam askorbat ini kemudian banyak
dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi
hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan
nobel di bidang Fisiologi – Pengobatan pada tahun 1950.
5. Era penemuan nilai kesehatan vitamin
Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin
keempat, perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera
berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak ditemukan nilai kesehatan dari
masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai fungsi
biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika
Rudolf Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah.Peranan kesehatan ini terlepas
6
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut
dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan
segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh
tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar
ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersamaurin.Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan
asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
12
13
C. Penggolongan dan Fungsi Vitamin Yang Larut dalam Air dan Lemak
1. Penggolongan Vitamin
Secara garis besar vitamin digolongkan menjadi 2 gkelompok
besar yaitu vitamin yang dapat larut dalam air dan vitamin yang larut
dalam lemak.
Adapun Vitamin yang termasuk dalam golongan vitamin yang larut
dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Dan vitamin yang termasuk
dalam golongan vitamin yang larut dalam air adalah Vitamin B dan C.
2. Fungsi Vitamin yang larut dalam air dan lemak
a. Vitamin yang larut dalam air
1) Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung
sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal
putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin
B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam
suasana alkali vitamin B1mudah rusak oleh panas atau oksidasi.
Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama
dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang.
Tiamin tahan suhu beku.
Adapun fungsi dari vitamin B1 Thiamin untuk
metabolisme asam piruvat (pyruvic acid), yaitu zat yang
dihasilkan pada pemecahan glikogen dalam otot untuk
mengahsilkan energi. Di samping itu, vitamin B1 juga
membantu proses metabolisme protein dan lemak.
2) Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning.
Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak
tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses
pemasakan tidak banyak yang rusak.
14
7) Vitamin B9
Sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari
sintesis nukleotid ke remetilasi homocysteine. Vitamin ini
terutama penting pada period pembelahan dan pertumbuhan
sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam Folat
untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia.
Folat dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin
folium (daun).
8) Vitamin B12
Merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi
oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena
itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan
tubuh akibat kekurangan vitamin ini.
Fungsi Vitamin B12 adalah:
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel
yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara
lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat saraf dan
mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan
dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B 12
juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat
membantu pembentukan sel-sel darah merah.
9) Vitamin C
Vitamin C banyak memberikan manfaat bagi kesehatan
tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai
senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami
16
4) Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi
vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.
Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim
untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam
glutamat
D. Kebutuhan Vitamin yang Larut Dalam Lemak
1. Vitamin A
Kebutuhan untuk wanita 800 μg dan untuk pria 1000 μg.
Kebutuhan diperhitungkan berdasarkan pada ekuivalen retinol, 4000-
5000 IU (IU ekuivalen retinol = 6 μg karoten). Ada peningkatan
kebutuhan selama kehamilan dan hipotirodisme. Keracunan dapat
terjadi dengan dosis yang tinggi dan cukup lama (20-30 x RDA).
2. Vitamin D
Rekomendasi kebutuhan setiap hari untuk pria dan wanita
dewasa, bayi dan anak-anak adala 200-400 IU atau 5-10 μg (1 μg = 40
IU). Pemberian lebih dari 1000 IU (25 μg) setiap hari tidak
direkomendasikan dan dosis yang melebihi 10 kali RDA dapat
beracun. Tanda-tanda keracunan termasuk hiperkalsemia (Ca-serum di
atas 12 mg/dl), adanya deposit Ca dalam jaringan lunak (terutama
ginjal, jantung, paru-paru, dan pembuluh-pembuluh darah),
hiperkalsinuria dan mungkin batu ginjal.
3. Vitamin E
NAS-NRC merekomendasikan kebutuhan untuk pria dan wanita
dewasa adalah 30 IU vitamin E per hari atau ekuivalen (secara kasar)
dengan 20 mg α-tokoferol (untuk bayi : 0,3-0,6 mg/hari; untuk anak-
anak dan remaja di antara kebutuhan untuk dewasa dan bayi).
18
4. Vitamin D
NAS merekomendasikan kebutuhan 70-140 μg/hari untuk
orang dewasa dan konsumsi rata-rata orang Amerika dengan diet
campuran diperkirakan 300-500 μg/hari. Bila terserap 1/3 dari
konsumsi, maka jumlah tersebut cukup, terutama karena bakteri
saluran pencernaan dapat menyumbang suplai yang cukup. Defisiensi
vitamin K secara jelas, sangat jarang pada manusia., kecuali pada bayi
baru lahir dan orang yang keracunan warfarin (biasa digunakan sebagai
racun tikus) atau orang yang sedang dalam pengobatan dengan
dicoumerol untuk penyakit thromboembolic. Kedua zar tersebut adalah
penghambat yang potensial terhadap aktivitas vitamin K (Olson,
1980). Walaupun vitamin K larut dalam lemak, namun tidak diketahu
tentang keracunannya pada manusia, maupun hewan, kecuali bentuk
sintesisnya, menadion (mungkin bereaksi dengan grup sulfidril pada
protein dan dapat sangat beracun) (Mezick dkk., 1970).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
2. Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang
larut dalam lemak yaitu vitamin A,D, E, dan K serta vitamin yang larut
dalam air yaitu vitamin C dan B.
3. Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi
dalam tubuh
4. Masing – masing vitamin berperan penting bagi tubuh dan mempunyai
kebutuhan jumlah kebutuhan yang beragam setiap vitamin bagi tubuh.
B. Saran
Untuk kelangsungan hidup yang sehat, tidak ada salahnya kita mulai
menaruh perhatian lebih pada hal-hal kecil Seperti Vitamin contohnya.
Tetap perhatikan kesehatan dan jaga pola makan agar dapaat menunjang
kesehatan baik dari hal yang besar sampai ke hal yang kecil sekalipun. Sehat
itu mahal, jadi jagalah kesehatan anda.
19
DAFTAR PUSTAKA
Endang, Achadi. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Gibney, Michael J., et al. 2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran ECG.
Khomsan, Ali. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Proverawati A., dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2010. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
Supariasa, D.N.I., et al. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: ECG.