Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

VITAMIN
(dibuat untuk memenuhi tugas kelompok ilmu gizi dan kesehatan)

DOSEN PENGAMPU:
Yustiani, M.Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II:
1. Syamsiatun Nazli : 211230004
2. Azizah Zal Zulhijah : 211230008
3. Khair Afgan Sihak : 211230013
4. Nurkhalisha Ismail : 211230020

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM (TIPA)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) DATOKARAMA PALU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Vitamin”. Makalah ini dibuat sebagai tugas Ilmu Gizi
dan Kesehatan.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada dosen yang telah membantu dalam penulisan makalah
ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang
sekiranya dapat membangun dan memotivasi penulis untuk berkarya lebih baik
lagi di masa mendatang.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kimia
organik yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun
makalah ini dengan baik. Dan pada akhirnya kepada Allah jualah penyusun
mohon taufik dan hidayah, semoga usaha kami mendapat manfaat yang baik.
Serta mendapat ridho Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

Palu, November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ........................................................................................................i

Kata Pengantar ...........................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1

C. Tujuan ............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................2

A. Pengertian vitamin .......................................................................................2

B. Sifat-sifat vitamin 2

C. Jenis-jenis vitamin .......................................................................................3

BAB III PENUTUP ...................................................................................................14

A. Kesimpulan ....................................................................................................14

B. Saran ..............................................................................................................14

Daftar Pustaka ............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan
dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi
metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan
normal serta memelihara kesehatan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka
metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal
dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan
vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan
vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan
metabolisme pada tubuh.
Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan,
energi, dan fungsi saraf. Tubuh kita mendapatkan vitamin dari makanan,
suplemen, atau hasil produksi flora usus. Kebanyakan vitamin-vitamin ini
tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat
dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil
sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-
hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat
menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis vitamin?
2. Apa saja fungis vitamin?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis vitamin
2. Untuk mengetahui fungsi vitamin

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pegertian Vitamin
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan
dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi
metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan
normal serta memelihara kesehatan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme
di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah
avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita
akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh
berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan,
energi, dan fungsi saraf. Tubuh kita mendapatkan vitamin dari makanan,
suplemen, atau hasil produksi flora usus. Kebanyakan vitamin-vitamin ini
tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk
oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah
yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya
tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin
mengatur metabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan
ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah yang sedikit (mikronutrien). Vitamin memiliki fungsi utama
sebagai kofaktor dalam proses metabolisme tubuh. Pada umumnya, vitamin
tidak dapat disintesis oleh tubuh. Jika dapat disintesis, jumlahnya tidak
mencukupi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, vitamin harus dipenuhi melalui
konsumsi makanan.

B. Sifat-sifat Vitamin
Sifat-sifat umum vitamin larut air, antara lain:
1. Unsur-unsurnya tidak hanya terdiri dari atom karbon, oksigen, dan
hidrogen
2. Tidak memiliki provitamin
3. Tersebar di semua jaringan
4. Prekursor enzim-enzim
5. Diserap melalui proses difusi biasa

2
3

6. Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh


7. Dieksresikan melalui urin
8. Relatif lebih stabil, namun jika temperatur meningkat akan mengalami
kelabilan.

Sedangkan sifat-sifat umum vitamin larut lemak, antara lain:


1. Tidak tersebar disemua jaringan
2. Terdiri atas unsur karbon, oksigen, dan hidrogen
3. Memiliki bentuk prekursor atau provitamin
4. Menyusun struktur jaringan tubuh
5. Diserap bersama lemak
6. Disimpan di dalam tubuh
7. Dieksresikan melalui feses
8. Kurang stabil, dapat dipengaruhi cahaya, oksidasi, dan sebagainya.

C. Jenis-jenis Vitamin
Vitamin dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu vitamin larut
air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut air terdiri dari vitamin B kompleks
B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (asam nikotinat dan nikotinamida), B5
(asam pantotenat), B6 (pridoksin), B8 (biotin), B9 (folat), B12
(sianokobalamin), dan vitamin C (asam askorbat). Vitamin larut lemak terdiri
atas vitamin A, D, E, dan K.

a. Vitamin larut dalam air


Vitamin yang larut dalam air terdiri dari 9 vitamin, yaitu:
1. Vitamin B1 (Thiamin)
 Struktur kimia thiamin
Thiamin (C12H17ON4S) terdiri atas cincin pirimidina dan cincin
thiazola (mengandung sulfur dan nitrogen) yang dihubungkan oleh
jembatan metilen.

 Fungsi thiamin
Thiamin berperan dalam proses metabolisme antaralain pada
reaksi oksidasi piruvat - Asetil- KoA, rekasi oksidasi α- keto
glutarat dan reaksi transketolasi – HMP (Heksosa Monofosfat).
Thiamin diubah menjadi TPP (thiamin pyrohosphat) di dalam otak
dan hati menggunakan enzim thiamin difosfotransferase yang
reaksinya membutuhkan ATP. Thiamin berperan penting sebagai
koenzim dekarboksilasi senyawa asam-keto. Beberapa enzim yang
menggunakan TPP sbg koenzim adalah pyruvate decarboxylase,
4

pyruvate dehydrogenase, dan transketolase. Thiamin penting


sebagai koenzim piruvat dan α-ketoglutarate dehydrogenase,
sehingga jika terjadi defisiensi, maka kapasitas sel dalam
menghasilkan energi menjadi sangat berkurang. Thiamin juga
diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosa menjadi etanol, di
dalam yeast.
 Sumber thiamin
Thiamin ditemukan pada tumbuhan biji-bijian, kacang-
kacangan, daging, ikan, dan susu.
 Kestabilan thiamin
Thiamin dapat mengalami perubahan struktur dalam kondisi
lingkungan yang asam maupun basah. Pada kondisi asam, thiamin
terhidrolisis menjadi 2 metil- 4 amino- 5B-hidroksimetil pirimidin
dan 4 metil-5 hidroksietil thiazol. Pada kondisi basa, thiamin
dikonfersi menjadi pseudobasa yang netral, kemudian dikonfersi
menjadi bentuk thiol dan selanjutnya menjadi komponen yang
tersusun atas sulfur dengan berat molekul yang rendah. Reaksi
konfersi thiamin ini dapat terjadi pada saat dilakukan pemanasan
dan penyimpanan produk.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)
 Struktur kimia riboflavin
Rumus Kimia dari Ribovlavin adalah C17H20N4O6, Riboflavin
terdiri dari cincin trisiklik bernama isoalloxazine yang berikatan
dengan derivat alkohol yaitu ribitol.

 Fungsi riboflavin
Membantu proses energi dalam tubuh manusia, Vitamin ini
memilki peranan penting dalam memberikan bantuan metabolisme
atau pemrosesan lemak, karbohidrat, dan protein dalam tubuh.
Mengatur pertumbuhan dan reproduksi. Vitamin B2 juga memiliki
manfaat untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan
organ reproduksi dan pertumbuhan jaringan tubuh seperti kulit,
mata,membran mucous, sistem saraf dan kekebalan tubuh. Sebagai
tambahan vitamin B2 juga menjamin kesehatan kulit, kuku dan
pertumbuhan rambut, dan mengatur aktifitas kelenjar tiroid.
Riboflavin dapat bertindak untuk memperkuat antibody di dalam
5

tubuh dengan memperkuat jaringan pertahanan kita terhadap


bakteri penyakit yang berbahaya.
 Sumber riboflavin
Sayuran, hati, daging, telur dan susu merupakan
sumber riboflavin bagi manusia. Riboflavin disintesis oleh ragi,
jamur dan bakteri autotrofik, tidak disintesis oleh hewan, akan
tetapi mikroorganisme di dalam usus bisa memberikan sumbangan
penting bagi kebutuhan hewan, terutama pada ruminansia.
Produksi riboflavin oleh industri fermentasi dengan jasa bakteri
tertentu dari susu, molase atau substrat lainnya yang dapat
difermentasi, merupakan sumber komersial penting untuk vitamin
tersebut, terutama untuk kebutuhan ternak. Vitamin tersebut dibuat
pula secara sintetis kimiawi dalam jumlah besar.
Riboflavin diperlukan dalam respirasi sel, sehingga sangat
dimungkinkan vitamin tersebut terdapat dalam semua sel tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, tempatriboflavin dibuat
tidak diketahui, namun konsentrasi terbesar vitamin tersebut
terdapat di daun.
 Kestabilan riboflavin
Riboflavin merupakan vitamin yang cukup stabil terhadap
panas, sehingga tidak mudah hilang selama proses pemasakan
bahan pangan. Namun, riboflavin tidak stabil pada kondisi basa.
Riboflavin juga mudah teroksidasi, terutama karena cahaya dan
oksigen. Susu sapi yang dikemas menggunakan bahan transparan
lebih cepat mengalamai penurunan kadar riboflavin disbanding
susu sapi yang dikemas karton tak tembus cahaya.
Sensitivitas riboflavin terhadap cahaya melalui mekanisme
penyerapan energi dari cahaya (UV), sehingga riboflavin menjadi
tereksitasi. Riboflavin triplet tereksitasi yang merupakan
komponen diradikal, bereaksi dengan oksigen tiplet membentuk
anion superoksida dan oksigen singlet merupakan spesies oksigen
reaktif (ROS). Selanjutnya ROS akan memicu terjadinya rantai
reaksi oksidasi dari komponen lain seperti lipid, vitamin A, C, D,
dan E.

3. Vitamin B3 (Niasin)
 Struktur kimia niasin
Niasin secara umum terdiri atas dua jenis, yaitu nikotinat
(C6H5O2N) dan nikotinamid (C6H6ON2).
6

 Fungsi niasin
Fungsi niasin adalah Memproduksi Energi, Metabolisme
Lemak, Mendukung Pemrosesan Genetik, Pengaturan Aktivitas
Insulin
 Sumber niasin
Niasin bersumber dari Biji-bijian dan kacang-kacangan, buah
manga, jamur, asparagus, daging sapi, ikan tuna, ikan salmon, dada
ayam, telur, susu, dan sebagainya.
 Kestabilan niasin
Niasin merupakan vitamin yang sangat stabil terhadap panas,
cahaya, dan oksigen. Oleh karena itu, selama pengolahan dan
penyimpanan, keberadaan niasin dalam bahan pangan dapat
dipertahankan

4. Vitamin B5 (Asam pantotenat)


 Struktus kimia asam pantotenat
Rumus kimia B5 C9H17NO5

 Fungsi asam pantotenet


1. Pembentuk komponen tubuh
Vitamin B5 bertindak sebagai pembentuk banyak
komponen penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Sebagai contoh adalah pembentukan lemak, protein,
karbohidrat, asam amino dan antibiotik, juga merangsang
hormon adrenalin.
2. Meredam stress.
Vitamin B5 berguna mengurangi stres dan masalah mental
serius lainnya, seperti cemas dan depresi, dan menjamin
kesegaran pikiran. Hal ini karena vitamin B5 mengatur hormon
yang bertanggung jawab terhadap kondisi mental.
3. Kulit dan rambut sehat.
Vitamin B5 membantu untuk menjaga kulit tetap sehat dan
menarik. Hal ini juga membantu untuk menunda munculnya
tanda-tanda penuaan dini pada kulit, seperti keriput dan bintik-
bintik. Studi juga menunjukkan bahwa Vitamin B5 berperan
penting dalam pigmentasi rambut, dan mencegah kehilangan
warna hitam rambut sampai usia tua.
4. Peningkat Hemoglobin
Vitamin B5 telah terbukti dapat meningkatkan hemoglobin
dalam tubuh kita. Hal ini juga akan membantu hati metabolisme
zat-zat beracun dalam tubuh. Vitamin B5 adalah sumber bahan
bakar untuk pembelahan sel dan reproduksi DNA.
7

 Sumber asam pantotenet


Sumber utama dari asam pentotenat antara lain biji-bijian,
daging ayam, daging sapi, liver, ginjal, yeast, kuning telur, brokoli,
dan kentang.
 Kestabilan asam pantotenet
Asam pentotenat merupakan vitamin yang kurang stabil
terhadap panas, dan kondisi lingkungan yang asam dan alkali.
Meskipun asam pantotenat alami dapat dijadikan sebagai
suplemen, namun stabilitasnya rendah sehingga digunakan derivate
sintetik dari asam pantotenat yang memiliki stabilitas yang lebih
tinggi.

5. Vitamin B6 (Priodoksin)
 Struktur kimia priodoksin
Rumus kimia priodoksin adalah C8H11NO3

Pyridoxine Pyridoxal Pyridoxamin


 Fungsi priodoksin
Vitamin B6 berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-
sel darah merah, prostaglandin dan senyawa struktural yang
berfungsi sebagai transmitter kimia pada system saraf. Vitamin B6
juga penting dalam mempertahankan keseimbangan hormone dan
fungsi kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin B6 berperan sebagai
koenzim dan terlibat dalam metabolisme asam amino.
 Sumber priodoksin
Vitamin B6 banyak ditemukan pada beras dan yeast. Selain itu
ditemukan juga pada sayuran, daging, ikan, dan telur.
 Kestabilan priodoksin
Stabil tergadap panas dan basa kuat atau asam; juga apeka
terhadap cahaya, terutama sinar ultraviolet dan jika terdapat dalam
lerutan basa. Piridoksal dan piridosamina dirusak dengan cepat jika
kena udara,panas atau cahaya. Pridoksamina mudah rusak pada
oprasi pemrosesan makanan.

6. Vitamin B8 (Biotin)
 Struktur kimia biotin
Rumus kimia dari biotin adalah C10H16N2O3S
8

 Fungsi biotin
Biotin erat hubungannya dengan kesehatan rambut, kulit dan
kuku, sehingga anggota vitamin B yang satu ini dijuluki “vitamin
kecantikan.” Selain itu, ia bisa membantu mengontrol tingkat
glukosa darah pada penderita diabetes. Vitamin B7 juga sangat
penting bagi wanita selama kehamilan karena diperlukan untuk
pertumbuhan bayi yang normal.
 Sumber biotin
Biotin bersumber dari Barley, hati, ragi, daging ayam, ikan,
kentang, bunga kol, kuning telur dan kacang-kacangan.
 Kestabilan biotin
Biotin memiliki stabilitas yang tinggi terhadap panas, oksigen,
cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi/pereduksi. Biotin agak
sensitif terhadap suasana lingkungan yang asam atau basa.

7. Vitamin B9 (Folat)
 Struktur kimia folat
Rumus kimia dari folat adalah C19H19N7O6

 Fungsi folat
Asam folat adalah bentuk sintetis B9 yang digunakan dalam
suplemen dan makanan yang diperkaya seperti sereal dan
roti. Studi telah menunjukkan bahwa folat dapat membantu
meredam depresi dan mencegah kehilangan memori. Vitamin ini
juga sangat penting bagi wanita yang sedang hamil karena
mendukung pertumbuhan bayi dan mencegah cacat syaraf otak
sejak lahir
 Sumber folat
Ditemukan dalam sayuran hijau tua, asparagus, bit, salmon,
sayuran akar, susu, bulgur gandum dan kacang-kacangan.
 Kestabilan folat
Folat merupakan vitamin yang stabil terhadap panas, namun
kurang stabil terhadap cahaya, asam, basa dan bahan-bahan
pengoksidasi. Karena stabilitasnya yang rendah, folat dalam bahan
pangan mudah terdegradasi selama proses pengolahan. Asam folat
merupakan vitamin sintetik yang meiliki stabilitas yang lebih tinggi
dibanding bentuk folat. Tingginya stabilitas asam folat sering
ditambahkan atau difortifikasikan pada makanan.
9

8. Vitamin B12 (Sianokobalamin)


 Struktur kimia sianokobalamin
Rumus kimia dari sianokobalamin adalah C₆₃H₈₈CoN₁₄O₁₄P

 Fungsi sianokobalamin
Vitamin B12(Sianokobalamin) mempunyai struktur yang
paling rumit di banding dengan vitamin manapun dan unik karena
mempunyai unsure logam,kobalt dalam molekul. Sianokobalamin
merupakan komponen beberapa koenzim dan mempunyai
pengaruh terhadap pembentukan asam nukleat. Bitamin B12 adalah
Vitamin yang banyak dihubungkan dengan darah dan system saraf
pusat, berperan dalam menjaga agar sel-sel berfungsi normal,
terutama sel-sel saluran pencernaan, system saraf, dan sumsum
tulang, serta memcah homosistein (substansi dalam darah yang
meningkatkan risiko stroke dan penyakit alzhaimer). Kekurangan
vitamin B12 akan melemahkan fungsi saraf dengan akibat gejala
berupa kaki bergetar dan perasaan terbakar. Pada orang lanjut usia
kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kepikunan, depresi
atau gangguan mental,anemia dan diare
 Sumber sianokobalamin
Sumber vitamin B12 dari makanan adalah Hati (ayaman/sapi),
daging,susu, dan produk olahannya, telur, ikan, sayur, kedelai dan
produk olahannya (tahu, tempe, tauco, kecao, bekatul dan rumput
laut), Vitamin B12 diproduksi juga oleh banyak mikroorganisme.
 Kestabilan sianokobalamin
Vitamin B12 memiliki stabilitas yang tinggi terhadap panas,
sehingga vitamin B12 dalam bahan pangan yang dimasak dapat
dipertahankan. Namun, vitamin B12 menunjukkan sensitivitas
yang tinggi terhadap cahaya, oksigen, serta lingkungan yang asam
atau basa.
10

9. Vitamin C (Asam Askobat)


 Struktur kimia asam askobat
Rumus kimia vitamin C adalah C6H8O6

Struktur molekul asam askorbat asam


dehidroaskorbat
 Fungsi asam askobat
Fungsi vitamin C adalah sebagai sintesis kolagen, absorbsi dan
metabolisme besi, mencegah terjadinya aterosklerosis. fungsi
vitamin C dalam kehidupan sehari-hari berperan dalam
penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan
perdarahan gusi. Asam askorbat penting untuk mengaktifkan enzim
prolil hidroksilase, yang menunjang tahap hidroksilasi dalam
pembentukan hidroksipolin, suatu unsure integral kolagen. Tanpa
asam askorbat, maka serabut kolagen yang terbentuk di semua
jaringan tubuh menjadi cacat dan lemah. Oleh sebab itu, vitamin
ini penting untuk pertumbuhan dan kekurangan serabut di jaringan
subkutan, kartilago, tulang, dan gigi
 Sumber asam askobat
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat pada bahan makanan
nabati,yaitu sayur dan buah terutama yang mengandung asam.
Seperti jeruk, tomat, buah mete, dan belimbing.
 Kestabilan asam askobat
Vitamin c menunjukkan sensitivitas yang tinggi dan mudah
teroksidasi oleh panas, cahaya, dan udara. Sifat sensitive vitamin C
tersebut menjadi petunjuk agar bahan makanan atau minuman
seminim mungkin melibatkan proses pemasakan. Penyimpanan
minuman sumber vit C pada kondisi dingin dan dikemas agar
terhindar dari kontak dengan oksigen, dapat mempertahankan
stabilitas vitamin C. sensitivitas vit. C terhadap cahaya dapat
diantisipasi dengan menggunakan kemasan yang tidak transparan
atau tidak tembus cahaya.

b. Vitamin larut dalam lemak


Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari 4 vitamin, yaitu:
1. Vitamin A
 Struktur molekul
Rumus kimia untuk Vitamin A adalah C20H30O
11

 Fungsi vitamin A
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada
cahaya remang. Di dalam mata, retinol, bentuk vitamin A yang
didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal
kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen
visual merah-ungu (visual purple) atau rodopsin. Rodopsin ada
di dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rod.
Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merahungu ini
berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin.
Selain itu vitamin A berperan dalam diferensiasi Sel, Fungsi
Kekebalan, Pertumbuhan dan Perkembangan dan berpengaruh
terhadap sintesis protein, yaitu terhadap pertumbuhan sel.
 Sumber vitamin A
Sumber vitamin A adalah wortel, cabai merah, bayam,
tomat, pepaya, buah naga, apel, pisang, umbi-umbian, susu,
keju, hati sapi, mentega, kuning telur, minyak ikan,dll.
 Stabilitas Vitamin A dalam Bahan Pangan
Pengolahan menyebabkan kerusakan vitamin A 5-40%,
Penyebab utama pada kondisi tanpa oksigen seperti sterilisasi
adalah isomerisasi dan fragmentasi, Adanya oksigen
menyebabkan oksidasi menghasilkan sejumlah produk, dan
Proses oksidasi biasanya bersamaan dengan oksidasi lemak.

2. Vitamin D
 Struktur molekul
Rumus kimia, Ergokalsiferol (C28H44O) dan
Kholekalsiferol (C27H44O)

Ergokalsiferol Kolekalsiferol
 Fungsi vitamin D
Vitamin D berfungsi dalam homeostasis kalsium-fosfor
bersama-sama dengan parathormon dan calcitonin. Kalsium
darn fosfor sangat diperlukan pada proses-proses biologik.
Kalsium penting untuk kontraksi otot, transmisi impul syaraf,
pembekuan darah dan struktur membran. Vitamin D juga
berperan sebagai kofaktor bagi enzim-enzim, seperti lipase dan
12

ATP-ase. Fosfor memegang peranan penting sebagai


komponen DNA dan RNA, fosforilasi protein-protein untuk
pengaturan jalur-jalur metabolik. Kalsium dan Fosfor serum
pada kadar tertentu penting untuk mineralisasi tulang secara
normal
3. Sumber vitamin D
Vitamin d banyak ditemukan pada Hati ikan, susu, telur,
penambahan vitamin D dari luar pada diet, penyinaran
makanan yang mengandung provitamin D, Pada manusia,
penyinaran kulit oleh sinar UV menghasilkan vitamin D.
4. Stabilitas Vitamin D dalam bahan pangan
Kestabilan vitamin D dipengaruhi oleh pelarut pada saat
vitamin dilarutkan. Vitamin D akan stabil pada bentuk kristal
yang disimpan pada botol gelas tidak tembus pandang. Selain
itu, stabilitas terhadap panas, asam dan oksigen. Vitamin D
akan mengalami kerusakan pada suasana sedikit alkali jika ada
udara dan cahaya

3. Vitamin E
 Struktur molekul
Rumus Kimia : C29H50O2

 Fungsi atau khasiat vitamin E


Fungsi Utama Sebagai antioksidan karena ia mudah
teroksidasi. Dengan demikian dapat melindungi senyawa lain
dari oksidasi karena fungsinya sebagai antioksidan inilah,
vitamin E merupakan pertahanan utama melawan oksigen
perusak, lipid perosida, dan radikal bebas serta menghetikan
reaksi berantai dari radikal bebas. Fungsi Vitamin E yang lain
yaitu menstimulasi respon imunologi. Kemampuan
peningkatan imunologi terlihat dalam peningkatan kekebalan
tubuh, dan kejadian infeksi akan berkurang bilamana kadar
vitamin E dalam tubuh meningkat, selain itu vitamin E dalam
tubuh dapat menghambat konversi nitrit dalam asap rokok
menjadi nitrosamine dalam perut. Nitrosamine dikenal sebagai
promoter tumor kanker yang berbahaya.
 Sumber vitamin E
Untuk mendapatkan jumlah vitamin E yang memenuhi
angka kecukupan tersebut dapat diperoleh dari bahan makanan
yang banyak mengandung vitamin E. Makanan yang paling
banyak mengandung vitamin E adalah minyak nabati, kacang-
13

kacangan dan biji-bijian. Minyak kecambah tercatat sebagai


sumber vitamin E yang paling kaya.

 Stabilitas Vitamin E dalam bahan pangan


Vitamin E memiliki aktivitas antioksidan, melalui
mekanisme donor atom hydrogen dari gugus hidroksil cincin
aromatic pada komponen radikal. Selain dapat menstabilkan
asam lemak dari oksidasi, vitamin E dapat mempertahankan
warna daging dari pengaruh oksidasi. Vitamin E agak sensitive
atau kurang stabil terhadap cahaya, oksigen, dan panas.

4. Vitamin K
 Struktur molekul

 Fungsi vitamin K
Vitamin K atau Koagulasi memiliki banyak fungsi dalam
tubuh kita, salah satu fungsi utamanya adalah membantu untuk
mempercepat pembekuan darah sehingga tidak terjadi
pendarahan besar ketika terjadi luka. Selain itu, vitamin K juga
memperkuat tulang, Mengontrol kadar kalsium dalam darah,dll
 Sumber vitamin K
Vitamin K banyak diperoleh dari tanaman yang
berfotosintesis seperti sayuran berupa daun hijau. Selain itu,
banyak juga ditemukan pada minyak kedelai, minyak bunga
matahari, minyak wijen, minyak zaitun, dll.
 Stabilitas Vitamin K dalam bahan pangan
Vitamin K memiliki stabilitas yang tinggi terhadap panas,
oksigen dan kelembaban namun tidak stabil terhadap cahaya
matahari, stabilitas vitamin k yang tinggi ini memberikan
kemudahan dalam kemudahaan pengolahan bahan pangan
sumber vitamin K.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Vitamin dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu vitamin larut
air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut air terdiri dari vitamin B
kompleks B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (asam nikotinat dan
nikotinamida), B5 (asam pantotenat), B6 (pridoksin), B8 (biotin), B9
(folat), B12 (sianokobalamin), dan vitamin C (asam askorbat). Vitamin
larut lemak terdiri atas vitamin A, D, E, dan K.
2. Vitamin memiliki fungsi utama sebagai kofaktor dalam proses
metabolisme tubuh. Pada umumnya, vitamin tidak dapat disintesis oleh
tubuh. Jika dapat disintesis, jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan
tubuh. Oleh karena itu, vitamin harus dipenuhi melalui konsumsi
makanan.

B. Saran
Para penyusun seharusnya mencari lebih banyak lagi referensi agar
tercipta isi makalah yang baik. Dan untuk para pembaca jika ada yang
kurang tepat dalam isi makalah ini kami sangat menghargai kritikan dan
sanggahan agar tim penulis lebih teliti lagi kedepannya dalam menyusun
makalah apapun.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/117366823/Makalah-Vitamin
https://www.halodoc.com/kesehatan/vitamin-dan-suplemen
https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin

15

Anda mungkin juga menyukai