Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STRATEGI, MODEL, METODE, DAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN IPA


(Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Belajar dan Pembelajaran IPA)

DOSEN PENGAMPU:

ANDI MUH. SUKTOMANSYAH, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III:

1. SYAMSIATUN NAZLI : 211230004


2. PUTRI ANISA : 211230009
3. ABDUL HAFID : 211230012
4. ECI SAFITRI : 211230014

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM (TIPA)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA (UIN) PALU

TAHUN 2023
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya kami dapat meyelesaikan tugas makalah Belajar dan Pembelajaran IPA
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
mengenai Strategi, Model, dan Metode pembelajaran IPA serta Keterampilan
Pembelajaran IPA. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kekurangan serta jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritikan, saran dan ulasan demi memperbaiki makalah kami yang selanjutnya.
Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi diri kami sendiri
maupun orang lain yang membacanya. Sebelum itu, kami selaku penyusun makalah
ini memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Maka
dengan itu, kami memohon kritikan dan saran guna memperbaiki makalah kami
selanjutnya.

Palu, Maret 2023

Penyusun

2
3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................i

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar belakang .....................................................................................1


B. Rumusan masalah ................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................2

A. Strategi Pembelajaran IPA ...................................................................2


B. Model Pembelajaran IPA .....................................................................3
C. Metode Pembelajaran IPA ...................................................................6
D. Keterampilan Pembelajaran IPA .........................................................11

BAB III PENUTUP .........................................................................................13

A. Kesimpulan ..........................................................................................13
B. Saran ....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
pola umum atau perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebelum menentukan
strategi pembelajaran, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya. Namun, kita perlu mengingat bahwa tidak semua strategi
pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua
keadaan.
Model pembelajaran adalah suatu pola belajar yang diterapkan oleh guru
mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, penerapan model
pembelajaran di SD agar pola atau struktur pembelajaran lebih terarah dan tak
melenceng dari tujuan pembelajaran. ada begitu banyak model pembelajaran
yang biasa diterapkan oleh guru dalam mendidik dan mengajar siswanya
termasuk siswa sekolah dasar (SD)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran IPA?
2. Apa yang dimaksud dengan keterampilan pembelajaran IPA?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud metode pembelajaran IPA
2. Untuk mengetahui keterampilan pembelajaran IPA

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Pembelajaran IPA


1. Pengertian Strategi
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
pola umum atau perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebelum menentukan
strategi pembelajaran, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya. Namun, kita perlu mengingat bahwa tidak semua strategi
pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua
keadaan.
2. Macam-macam Strategi Pembelajaran IPA
a. Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi ini yang paling banyak digunakan oleh guru. Strategi ini
efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap
demi tahap. Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan
digunakan oleh guru. Sedangkan kelemahannya adalah siswa dituntut
memiliki sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis.
b. Strategi Pembelajaran Tak Langsung
Strategi ini berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung.
Strategi pembelajaran tak langsung biasanya berpusat pada siswa. Pada
strategi ini guru berperan sebagai fasilitator, yang mengelola lingkungan
belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung
dalam pembelajaran. Kelebihan strategi ini adalah mendorong kreativitas
dan pengembangan keterampilan interpersonal dan memberikan
pemahaman yang lebih baik kepada siswa. Sedangkan kelemahannya
adalah memerlukan waktu yang panjang dalam penerapannya.
c. Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta
didik. Kegiatan seperti ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
dapat saling berbagi pengalaman yang mereka miliki dalam mengerjakan
suatu tugas. Kelebihan strategi ini adalah siswa dapat belajar dari temannya
dan gurunya dan belajar menghargai pendapat temannya. Sedangkan
kekurangannya adalah bahwa pembelajaran sangat bergantung pada
kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.

2
3

d. Strategi Pembelajaran Empirik


Strategi ini berpusat pada siswa dan berbasis aktivitas. Kelebihan
strategi ini adalah meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan sifat
kritis siswa. Sedangkan kelemahannya adalah penekanan hanya pada
proses bukan pada produk dan memerlukan waktu yang panjang.
e. Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi ini bertujuan untuk membangun inisiatif individu,
kemandirian, dan peningkatan diri. Stratgi ini kurang cocok sebenarnya
untuk anak SD tapi tidak salah apabila digunakan. Kelebihan strategi ini
adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggungjawab.
Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan pemikiran yang kritis dan
pemikiran yang dewasa, sehingga sulit menggunakannya untuk anak usia
SD.

B. Model Pembelajaran IPA


1. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu pola belajar yang diterapkan oleh
guru mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, penerapan
model pembelajaran di SD agar pola atau struktur pembelajaran lebih
terarah dan tak melenceng dari tujuan pembelajaran. ada begitu banyak
model pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru dalam mendidik dan
mengajar siswanya termasuk siswa sekolah dasar (SD)

2. Macam-Macam Model Pembelajaran IPA


a. Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI)
Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) menurut Dewiyani
2012 (dalam Rijal, 2016) berasal dari bahasa Yunani yaitu soma yang
berarti tubuh. Jika dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan
belajar dengan indera peraba, kinestetik, praktis melibatkan fisik dan
menggunakan serta mengerakkan tubuh ketika belajar atau bergerak
dan berbuat. langkahlangkah model pembelajaran Somatic Auditory
Visual Intelectual (SAVI) memiliki empat tahap yaitu :
1. Persiapan. Tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat
peserta didik, memberi mereka perasaan positif mengenai
pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka
dalam situasi optimal untuk belajar.
4

2. Penyampaian Tujuan Tahapan ini adalah membentuk peserta didik


menentukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik,
menyenangkan, relevan dan melibatkan pancaindera.
3. Pelatihan. Tujuan tahap ini untuk membantu peserta didik
mengintagrasikan dan menyerap pengetahuan serta ketempilan
baru dengan berbagai cara.
4. Penampilan hasil. Tujuan tahap ini, membentuk peserta didik
menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru
mereka pada pekerjaan, sehingga hasil belajar akan melekat dan
terus meningkat.

b. Model Pembelajaran Kontekstual


Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata context yang berarti
”hubungan, konteks, suasana dan keadaan. Sehingga contextual
diartikan yang berhubungan dengan suasana (konteks). Jadi, dapat
diartikan sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang berhubungan
dengan suasana tertentu. Pendekatan Contextual Teaching and
Learning menurut Depdiknas adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-
hari.

c. Model Pembelajaran Kolaboratif


Menurut Rijal, Ciri-ciri dari Model Pembelajaran Kolaboratif yaitu
adanya kerja sama dua orang atau lebih, memecahkan masalah
bersama, serta mencapai tujuan tertentu. Bentuk Belajar Kolaboratif
dapat berupa Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang
mencakup :
1. Sajian Guru
2. Diskusi Kelompok siswa
3. Tes/Kuis/Silang tanya antar kelompok
4. Penguatan Guru

d. Model Pembelajaran Kooperatif


Menurut Scott B.Watson dari School of Education, Faculty
Publications and Presentations Liberty University dalam makalahnya
5

yang berjudul The Essential Elements of Cooperative Learning,


menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah lingkungan belajar
kelas yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk mengerjakan
tugas-tugas akademiknya dalam suatu kelompok kecil heterogen.

e. Model Pembelajaran Quantum


Model Pembelajaran Kuantum adalah model pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk belajar yang meriah dengan segala
nuansanya, yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan
yang memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada hubungan
yang dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan
landasan dalam kerangka untuk belajar. Dengan demikian, Model
Pembelajaran Kuantum dapat dipandang sebagai sebuah cara baru
yang memudahkan proses belajar dan memadukan unsur seni dan
pencapaian yang terarah dalam pembelajaran.

f. Model Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik adalah pembelajaran berdasarkan tema untuk
mempelajari suatu materi guna mencapai kompetensi tertentu..
Menurut Rusman beberapa kelebihan pendekatan pembelajaran
tematik, diantaranya:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan
dengan tingkat perkembangan anak.
2. Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan
kebutuhan peserta didik.
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik
sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
4. Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan
berpikir dan sosial anak.
5. Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat
pragmatis. Dengan permasalahan yang sering ditemui dalam
kehidupan/lingkungan riil peserta didik.
6. Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan
kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta
didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru
dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar
dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.
6

g. Model Pembelajaran Konstruktivisme


Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar
bergantung bukan hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi
juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar melibatkan pembentukan
“makna” oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat, dan dengar.
Dalam belajar sains/IPA menurut Piaget merupakanh proses
konstruktif yang menghendaki partisipasi aktif dari siswa sehingga
peran guru berubah, dari sumber dan pemberi informasi menjadi
pendiagonsis dan fasilitator belajar siswa.

h. Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman (Experimential Learning)


Model Experimential Learning adalah suatu model proses belajar
mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun
pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara
langsung. Dalam hal ini, Experimential Learning menggunakan
pengalaman sebagai katalisator untuk menolong pembelajar
mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses
pembelajaran. Prosedur pembelajaran dalam

C. Metode Pembelajaran IPA


1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode sering diartikan cara yang digunakan oleh guru untuk
mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Macam-macam metode pembelajaran IPA
a. Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode dimana guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok, kemudian memberikan suatu persoalan atau
masalah untuk dipecahkan secara bersama-sama dengan teman satu
kelompoknya. Ciri-ciri metode ini adalah :
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
2. Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusinya
3. Ada yang menjadi pemimpin
4. Ada proses tukar pendapat
5. Ada hasil diskusi.
7

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, kelebihan metode diskusi yaitu


sebagai berikut :
1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif.
3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, kekurangan metode diskusi yaitu
sebagai berikut
1. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal

b. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang digunakan guru
dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian
ataupun konsep-konsep IPA kepada siswa. Metode mengajar yang
seperti ini sangat disukai oleh siswa karena adanya pergerakan pada
proses belajarmengajar.Langkah-langkah melakukan metode
demonstrasi:
1. Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru mencoba alat terlebih dahulu.
3. Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang
demonstrasi yang dilakukan.
4. Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar
siswa dan kemudian siswa mencobakan alat demonstrasi.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, kelebihan metode demonstrasi
adalah sebagai berikut :
1. Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap
penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati
secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih mudah
dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang
lainya.
8

2. Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu


saluran pikiran yang sama.
3. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam
waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi
dengan waktu yang pendek.
4. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan
hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan
gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.
5. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan
keteranganketerangan yang banyak.
6. Beberapa persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan
dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, kekurangan metode demonstrasi
adalah sebagai berikut:
1. Visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau
mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang
didemonstrasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak
terkontrol.
2. Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus,
kadang-kadang alat itu susah didapat. Demonstrasi merupakan
metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak
dapat diamati secara seksama.
3. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang
didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini
banyak diabaikan oleh peserta didik.
4. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas.
5. Memerlukan banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang
sangat minimum.
6. Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda
jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau
sebenarnya.
7. Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan
ketelitian dan kesabaran

c. Metode Tanya Jawab


Menurut Hendayat Soetopo, metode tanya jawab adalah cara
penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang
9

memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan yang diharapkan.


Menurut Hendayat Soetopo, keunggulan atau keuntungan dari metode
tanya jawab, yaitu:
1. Lebih mengaktifkan siswa.
2. Memberikan kesempatan kepada untuk mengemukakan hal-hal
yang belum jelas.
3. Dapat mengetahui perbedaan pendapat siswa, sehingga bisa dicari
titik temunya.
4. Dapat mengurangi verbalisme.
5. Memberikan kesempatan pada guru untuk menjelaskan kembali
konsep yang masih belum jelas.
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya kelemahan metode
Tanya jawab ini adalah:
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat akan sulit untuk
menyelesaikannya.
2. Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian siswa,
terutama apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan
menarik perhatiannya, tetapi bukan sasaran yang dituju.
3. Dapat menghambat cara berpikir, apabila guru kurang pandai
dalam penyajian materi pelajaran.
4. Situasi persaingan bisa timbul, apabila guru kurang pandai/
menguasai teknik pemakaian metode ini.

d. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam
sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam
pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya
tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa. Menurut Wina
Sanjaya, kelebihan metode ceramah diantaranya:
1. Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah, murah
maksudnya ceramah tidak memerlukan peralatan yang lengkap,
sedangkan mudah karena ceramah hanya mengandalkan suara guru
dan tidak memerlukan persiapan yang rumit.
2. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas, artinya
materi pelajaran yang banyak dapat dijelaskan pokok-pokoknya
saja oleh guru.
10

3. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu


ditonjolkan, artinya guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang
perlu ditekankan sesuai kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4. Ceramah membantu guru dalam mengontrol keadaan kelas, karena
kelas merupakan tanggung jawab guru yang ceramah.
5. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur
menjadi lebih sederhana.
Kelemahan metode ceramah menurut Wina Sanjaya, adalah :
1. Materi yang dikuasai siswa dari hasil ceramah akan terbatas pada
yang dikuasai guru.
2. Ceramah yang tidak disertai peragaan dapat mengakibatkan
terjadinya verbalisme.
3. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
4. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh
siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.

e. Metode Eskperimen
Metode pembelajaran eksperimen adalah cara pengelolaan
pembelajaran dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri konsep IPA yang dipelajarinya.
Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :
1. Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan
tujuan.
2. Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
3. Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa
yang harus dilakukan oleh siswa.
4. Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan
percobaan.
5. Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.
Menurut Roestiyah, teknik eksperimen kerapkali digunakan karena
memiliki keunggulan sebagai berikut: .
1. Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya
pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya.
11

2. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat; hal mana itu sangat
dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana
siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
3. Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen di samping
memperoleh ilmu pengetahuan; juga menemukan pengalaman
praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan.
4. Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran siuatu
teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang takhayul, ialah
peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.
Menurut Sagala, metode eksperimen ini memiliki kekurangan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasillitas
peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah
2. Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan atau pengendalian.
3. Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas
pralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dulu
mengenal dan menggunakn alat bahan tertentu dari pada guru

D. Keterampilan Pembelajaran IPA


Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh
pendidik dalam pembelajaran IPS SD antara lain keterampilan membuka dan
menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan.
a. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang
dilakukan guru disaat memulai dan mengakhiri pelajaran. Membuka
pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan penuh dan penuh perhatian pada
siswa. Sedangkan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan
guru untuk mengakhiri kegiatan dari inti pelajaran. Agar kegiatan
membuka pelajaran dapat dilakukan secara efektif dan berhasil perlu
diperhatikan komponen-komponen sebagai berikut:
12

1. Menarik perhatian peserta didik dapat dilakukan melalui gaya


mengajar guru, menggunakan media dan sumber belajar yang
bervariasi serta menggunakan pola interaksi belajar mengajar yang
bervariasi.
2. Membangkitkan motivasi Motivasi belajar peserta didik dapat
dibangkitkan melalui Kehangatan, semangat, dan rasa nyaman serta
membangkitkan rasa ingin tahu. Guru dapat melakukan berbagai
kegiatan antara lain bercerita, yang menimbulkan rasa penasaran dan
pertanyaan, mendemonstrasikan suatu peristiwa. Kemudian
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
berbagai pertanyaan berkaitan dengan apa yang telah diceritakan atau
didemonstrasikan.
3. Mengemukakan ide yang bertentangan Guru mengemukakan suatu ide
dan kemudian mengajukan pertanyaan d) Memperhatikan minat
belajar peserta didik Menyajikan materi yang sesuai dengan minat
peserta didik.
b. Memberikan acuan
Abimanyu dan Raka Joni mengemukakan bahwa memberi acuan
adalah usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian
alternatif yang memungkinkan peserta didik memperoleh gambaran yang
jelas mengenai hal-hal yang dipelajari dan cara yang hendak ditempuh
dalam mempelajari materi pembelajarannya . Memberikan acuan dapat
dilakukan dengan cara:
1. Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
2. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
3. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
4. Mengajukan pertanyaan.
5. Membuat kaitan
Guru dapat melakukan kaitan dengan menghubungkan antara
materi yang akan disampaikan dengan materi yang telah dikuasai
peserta didik. Disamping itu perlu dikaitkan dengan pengalaman,
minat, dan kebutuhan peserta didik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Metode sering diartikan cara yang digunakan oleh guru untuk
mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh pendidik
dalam pembelajaran IPS SD antara lain keterampilan membuka dan
menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan.
3.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami selaku penulis makalah ini
memohon maaf apa bila terdapat kesalahan baik dari segi penulisan, maupun
materi yang masih sangat kurang kami sajikan. Untuk itu kami selaku penulis
makalah ini memohon kritikan serta saran dari para pembaca makalah kami,
agar dapat menjadi saran yang membangun untuk makalah kami kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/MAKALAH%20KONSEP%20DASAR
%20IPS.pdf

file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/509349960-Pendekatan-Strategi-Metode-Dan-
Model-Dalam-Pemb-Ipa.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai