Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

VITAMIN DAN MINERAL

KELOMPOK : 1
DISUSUN OLEH :
HAENIA FITRIANI HIKMAT (2023031045)
M SYAHRIL ALFA MAZYYA (2023031006)
NASYWA NADHIFA (2023031062)
SALWA NOFITHA (2023031073)
ZAHRA NOVILIANA SYAFITRI (2023031083)
ZIDAN ANUGRAH (2023031084)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta hidayah nyasehingga kami sebagai penulis makalah yang berjudul
“Mendefinisikan tentang,vitamin dan mineral” dapat menyelesaikan makalah yang diajukan
untuk memenuhi tugas sebelum pertemuan.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang kami peroleh dari berbagai sumber
yang berkaitan dengan materi ini.Tidak lupa kami sebagai penyusun mengucapkan terima
kasih kepada ibu Annisa,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Biomedik 3 yang telah
memberikan bimbingan dan penjelasan dalam pemberian tugas penullisan makalah ini dan
juga kepada teman-teman kelompok yang telah membantu dan memberikan pemahaman
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalam nya.Untuk itu,penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini agar makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi.Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf.Demikian,semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat.Terima kasih

Serang,7 Oktober 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................
BAB 1..................................................................................................
PENDAHULUAN ...............................................................................
1.1 Latar Belakang .............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................
BAB 2..................................................................................................
PEMBAHASAN ..................................................................................
2.1 Pengertian vitamin dan mineral .....................................................
2.2 Jenis Jenisvitamin .........................................................................
2.3fungsi mineral ................................................................................
BAB 3..................................................................................................
PENUTUP ...........................................................................................
3.1 Kesimpulan ....................................................................................
3.2 Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Vitamin dan mineral adalah zat yang sangatlah penting untuk menunjang
kehidupan manusia.Zat-zat tersebut berperan penting dalam proses –proses kimia
dalam tubuh dan berpengaruh dalam mempertahankan fungsi tubuh, karena vitamin
dan mineral merupakan faktor yang berdampak besar terhadap berjalannya fungsi
fisiologi tubuh, dan umumnya kekuragan,kelebihan ataupun kesalahan penggunaan
vitamin dapat berdampak terhadap patologi tubuh
Vitamin memiliki peran spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumalah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme didalam tubuh kita akan terganggu karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.Vitamin merupakan nutrien
organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan
yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan.Vitamin ada 2 macam yatiu larutan dalam lemak(A,D,E dan K)Serta vitamin
yang larut dalam air(B Kompleks dan C) Yang masing-masing memiliki peranan
penting.Pada dasarnya ,senyawa vitamin ini digunakan tubuh untukdapat bertumbuh
dan berkembang secara normal.
Mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup disamping karbohidrat,lemak,protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Berbagai unsur anorganik(mineral) terdapat dalam bahan
biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut esensial, sehingga ada mineal
esensial dan non esensial
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah aneka vitamin dan mineral ini memberi efek
nyata dalam melindungi sel-sel tubuh terutama sel-sel otak dari berbagai penyebab
kerusakan yang akan menurun fungsinya-funginy.Akan tetapi, tentu saja perlu
diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut tidak berlebihan

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Vitamin dan mineral?
2. Jenis-jenis Vitamin?
3. Fungsi mineral?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang vitamin dan mineral
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis vitamin
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi mineral
BAB II
PEMBAHASAN

2. Pengertian Vitamin dan Mineral


2.1 Vitamin
Vitamin merupakan senyawa yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
pertahanan tubuh. Tubuh hanya membutuhkan vitamin dalam jumlah kecil dan tubuh
tidak dapat membentuk vitamin dengan cukup. Konsumsi vitamin tidak dibutuhkan
lagi apabila makanan atau minuman sehari-hari sudah mencukupi dan tubuh tidak
memberikan gejala defisiensi dari suatu vitamin (Mubarokah, 2020).
Konsumsi multivitamin diperlukan oleh tubuh jika berada di tempat yang
berpolusi tinggi, terdapat gangguan kesehatan pada tubuh, dan membantu proses
penyembuhan tubuh. Multivitamin yang dikonsumsi, perlu diperhatikan kandungan
vitamin dan gizinya. Bobot setiap kandungan gizi multivitamin sangat penting jika
dibandingkan dengan banyak jenis gizi yang tersedia, jadi konsumsi multivitamin
yang mengandung jenis vitamin yang bermacammacam tetapi bobot vitaminnya
kecil, tidak akan bermanfaat untuk tubuh (Mubarokah, 2020).
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain Vitamin A,C,D,E,K dan B
(Tiamin, riboyflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan
folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh manusia hanya dapt
memproduksi vitamin D dan K dalam benntuk Provitamin yang tidak aktif. Oleh
karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi, seperti buah buahan dan sayuran terkenal memiliki vitamin yang tinggi
yang sangat baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapaat diperoleh melalui
suplemen.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan inii diabaikan maka metabolism di dalam tubuh kita akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin
A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolism pada tubuh.
2.2 Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang berbentuk melalu proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat komplek dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawa organic
biasanya tidak termasuk).
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki
bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat.
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

2.3 Jenis-jenis Vitamin


a. Vitamin A
Vitamin A atau dikenal juga dengan nama retinol ini berfungsi untuk
menjaga kesehatan tubuh, terutama organ mata. Selain itu, vitamin ini juga
bermanfaat untuk mempertahankan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan kulit,
mendukung perkembangan janin, serta memelihara pertumbuhan gigi dan
tulang.
Vitamin A juga berperan untuk mencegah risiko komplikasi dan perburukan
penyakit campak, terutama pada anak-anak. Untuk menghindari kekurangan
vitamin A, konsumsi beragam makanan yang merupakan sumber vitamin A,
seperti wortel, bayam, hati, ikan, ayam, telur, dan susu beserta produk
olahannya.
b. Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks merupakan kelompok vitamin yang terdiri dari
delapan jenis vitamin B, yaitu:
 B1 (thiamine).
 B2 (riboflavin)
 B3 (niacin)
 B5 (pantothenic acid)
 B6 (pyridoxine)
 B7 (biotin)
 B9 (folat)
 B12 (cobalamin)
Pada dasarnya, seluruh vitamin B kompleks memiliki peranan penting di
dalam tubuh, seperti mencegah infeksi, meningkatkan fungsi otak, menunjang
produksi sel darah merah, meningkatkan energi, membantu proses pencernaan,
serta menjaga kesehatan jantung dan saraf.
c. Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tulang, gigi, serta kulit.

Selain itu, vitamin C juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai
infeksi, membantu penyerapan zat besi, mempercepat penyembuhan luka,
serta sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal
bebas.

Makanan-makanan yang menjadi sumber vitamin C adalah jeruk, jambu


biji, tomat, stroberi, kiwi, brokoli, kubis, dan paprika merah.

d. Vitamin D

Berbeda dengan vitamin lain yang perlu diperoleh dari makanan atau
minuman, vitamin D dapat diproduksi oleh tubuh secara alami saat kulit
terkena paparan sinar matahari.

Vitamin D sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu proses penyerapan


kalsium dan fosfor. Tidak hanya itu, vitamin D juga bermanfaat untuk
mencegah gangguan pada tulang, seperti rakitis, osteomalacia,
dan osteoporosis, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Meski diproduksi secara alami dalam tubuh, masih ada sebagian orang
yang mengalami kekurangan vitamin ini, terutama orang yang tinggal di
daerah beriklim dingin dan jarang terpapar sinar matahari. Itulah sebabnya
Anda tetap perlu menambah asupan vitamin D dari makanan, seperti ikan,
kuning telur, hati, dan susu.

e. Vitamin E

Vitamin E adalah salah satu antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh
dari kerusakan akibat radikal bebas. Tak hanya itu, vitamin ini juga berperan
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melancarkan pembuluh darah,
menyehatkan sel darah merah, dan mengurangi risiko pembekuan darah.
Beberapa penelitian bahkan mengungkapkan bahwa vitamin E juga
bermanfaat untuk mengurangi nyeri akibat osteoporosis dan mencegah
penyakit jantung bahkan kanker. Anda dapat mencukupi kebutuhan asupan
vitamin E dengan mengonsumsi minyak nabati, kacang-kacangan, alpukat,
sayuran hijau, dan telur.

f. Vitamin K

Vitamin K tergolong vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini


berperan penting dalam proses pembekuan darah, menjaga kesehatan tulang,
dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Kekurangan vitamin K akan mengakibatkan perdarahan yang sulit


dihentikan, mudah memar, muncul gumpalan darah di bawah kuku, dan tinja
berwarna gelap. Biasanya, kekurangan vitamin K lebih sering dialami oleh
bayi daripada orang dewasa.

Beberapa makanan sehat yang mengandung sumber vitamin K adalah


kedelai, sayuran berdaun hijau, susu, serta produk turunannya, termasuk
yoghurt.

2.4 Vitamin Larut air

Karena tidak tersimpan dalam tubuh, kebutuhan vitamin yang larut dalam
air perlu selalu terpenuhi. Sebagian besar vitamin tersebut dapat diperoleh dari
konsumsi makanan atau minuman. Nah, berikut ini adalah daftar vitamin yang
larut dalam air beserta sumbernya:

 Vitamin B1 atau tiamin:


kacang-kacangan, hati sapi, daging babi, salmon, yogurt, biji bunga
matahari, dan jagung
 Vitamin B2 atau riboflavin:
susu dan produk olahannya, yoghurt, keju, telur, daging sapi, hati sapi,
dada ayam, salmon, kacang almond, dan bayam
 Vitamin B3 atau niacin:
beras merah, tuna, jamur, dada ayam, kacang hijau, alpukat, dan ubi
 Vitamin B5 atau asam pantotenat:
jamur, kacang polong, susu, daging sapi, daging ayam, dan telur
 Vitamin B6 atau piridoksin:
hati sapi, tuna, ikan salmon, buncis, daging ayam, pisang, pepaya, jeruk,
dan melon
 Vitamin B7 atau biotin:
telur, susu, hati sapi, daging babi, salmon, biji bunga matahari, jamur, dan
ubi jalar
 Vitamin B9 atau folat:
Hati sapi, sayuran hijau, kacang polong, asparagus, brokoli, jeruk, pisang,
dan telur
 Vitamin B12 atau kobalamin:
Susu dan produk olahannya, telur, salmon, tuna, daging sapi, dan hati sapi
 Vitamin C:
Jeruk, paprika, jambi biji, stroberi, brokoli, kentang, dan kubis

2.5 Vitamin Larut Lemak

Vitamin larut lemak adalah jenis vitamin yang tidak bisa diserap langsung
oleh tubuh, tetapi harus dibawa terlabih dahulu oleh chylomicrons (lipoprotein
kaya trigliserida). Setelah itu, vitamin tersebut akan berjalan melalui sistem
limfatik usus halus dan masuk ke sirkulasi darah di dalam tubuh yaitu:

 Vitamin A (aseroftol) untuk pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagai bahan


yang diperlukan dalam proses penerimaan rangsangan cahaya oleh sel-sel
balsilus pada retina waktu senja:
Minyak ikan, ikan hati, mentega, serta tumbuhan berwarna hijau dan
kuning.
 Vitamin D adalah vitamin yang dapat diproduksi oleh kulit saat terkena
sinar matahari. Vitamin D selama terkenal karena efek menguntungkannya
pada kesehatan tulang, sementara kekurangannya bisa membuat seseorang
sangat rentan terhadap patah tulang. Vitamin D sendiri merupakan istilah
kolektif yang digunakan untuk menggambarkan beberapa senyawa yang
larut dalam lemak terkait. Vitamin yang juga dikenal sebagai kalsiferol ini
hadir dalam dua bentuk makanan utama, yaitu: Vitamin D2
(ergocalciferol): Ditemukan dalam jamur dan beberapa tanaman Vitamin
D3 (cholecalciferol): Ditemukan dalam makanan hewani, seperti telur dan
minyak ikan, dan diproduksi oleh kulit saat terkena sinar matahari,
 Vitamin E adalah bertindak sebagai antioksidan, mencegah stres oksidatif
dan melindungi asam lemak di membran sel tubuh dari radikal bebas. Sifat
antioksidan dari vitamin E ini dapat ditingkatkan oleh nutrisi lain, seperti
vitamin C, vitamin B3, dan selenium.
 Vitamin K sebenarnya adalah sekelompok senyawa yang larut dalam
lemak yang dibagi menjadi dua kelompok utama: Vitamin K1
(phylloquinone): Ditemukan dalam makanan nabati, phylloquinone adalah
bentuk utama vitamin K dalam makanan Vitamin K2 (menaquinone):
Variasi vitamin K ini ditemukan dalam makanan hewani dan produk
kedelai yang difermentasi, seperti natto. Vitamin K2 juga diproduksi oleh
bakteri usus di usus besar.

2.6 Mikro Mineral

Mikro mineral adalah kelompok mineral yang dibutuhkan untuk


membentuk komponen organ didalam tubuh dalam jumlah yang sedikit, dalam
mineral mikro terdiri dari:

a. Zat besi
Zat besi berperan penting, karena diperlukan dalam produksi
hemoglobin yang merupakan bagian dalam sel darah. Selain itu, zat besi
juga menjadi komponen penting pada otot, serta berkontribusi dalam
pembentukan hormon di tubuh.
Walau dibutuhkan dalam jumlah sedikit, banyak orang yang
mengalami kekurangan atau defisiensi zat besi dari makanan yang
dikonsumsi. Kondisi ini, menjadi salah satu pemicu anemia defisiensi zat
besi.
b. Zinc
Ada banyak sekali fungsi mineral mikro zinc, dalam
keberlangsungan kesehatan. Beberapa fungsi zinc tersebut, yakni
berperan dalam proses ekspresi gen, reaksi enzimatik, serta pemulihan
luka. Selain itu, mineral mikro ini juga berperan dalam sintesis DNA,
pertumbuhan dan perkembangan sel, serta meningkatkan sistem
pertahanan tubuh.
c. Yodium
Yodium merupakan mineral mikro, yang umum ditemukan di
garam dapur. Mineral trace ini, dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid berperan dalam beragam
fungsi tubuh, seperti sistem imun, kesehatan tulang, dan perkembangan
sistem saraf pusat.
d. Mangan
Mangan dibutuhkan dalam beberapa system, seperti fungsi otak, system
saraf dan banyak system enzim.
e. Fluor
Anda mungkin sudah sering mendengar pasta gigi berfluor.
Memang tak salah, salah manfaat mineral ini yakni mencegah kerusakan
gigi, serta sering diresepkan untuk penanganan karies gigi atau gigi
berlubang.
f. Tembaga
Mengonsumsi tembaga memang terdengar tidak lumrah. Namun
pada faktanya, mineral mikro ini dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit,
agar fungsi tubuh tetap bekerja. Beberapa fungsi tembaga yakni berperan
dalam produksi sel darah merah, memelihara sel saraf, serta menjaga
sistem imun.
g. Kromium
Belum banyak informasi yang memadai, mengenai fungsi
kromium untuk tubuh. Beberapa yang sudah diketahui yaitu untuk
menaikkan sensitivitas insulin, serta meningkatkan metabolisme protein,
karbohidrat, dan lemak.
h. Molibdenum
Mineral mikro ini memang tidak terkenal, dibanding kawan-
kawannya seperti zat besi dan zinc. Padahal, molibdenum tetap
diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Molibdenum berfungsi dalam
aktivasi beberapa enzim. Salah satunya enzim oksidase aldehyde,
membantu dalam pemecahan oksidase, yang dapat menjadi racun bagi
tubuh.
i. Selenium
Selenium adalah mineral mikro, yang memainkan perannya pada
fungsi kognitif, sistem imun, serta menjaga kesuburan pada pria dan
wanita. Tak hanya itu, mineral ini juga diperlukan dalam metabolisme
hormon tiroid, sintesis DNA, serta melawan kerusakan oksidatif yang
memicu penyakit.
2.7 Makro mineral

Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg per hari, beberapa jenis mineral makro yang dibutuhkan tubuh antara lain:

a. Natrium/Sodium
Natrium /sodium adalah mineral yang sangat populer di kalangan
masyarakat karena banyak terkandung dalam garam. Mineral ini berfungsi
untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan merangsang saraf. Kebutuhan
natrium orang dewasa dibatasi paling banyak 1 sendok teh sehari. Kelebihan
asupan natrium dapat meningkatkan tekanan darah tinggi sehingga dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
b. Klorida
Klorida banyak ditemukan di garam bersama dengan natrium (NaCl).
Fungsinya juga untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
c. Fosfor
Fosfor berfungsi sebagai komponen pembentuk enzim dan sel. Fosfor juga
berperan penting dalam proses metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan
tulang. Kejadian kekurangan fosfor sangat jarang terjadi, ditemukan hanya
pada kasus kelaparan. Kelebihan fosfor dalam tubuh dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung dan pembuluh darah.
d. Kalsium
Kalsium berfungsi untuk menjaga struktur serta kepadatan tulang dan gigi.
Selain itu juga berperan dalam menjaga fungsi otot, saraf, pembuluh darah, dan
pembekuan darah saat terluka. Kekurangan asupan kalsium dalam jangka
panjang akan meningkatkan risiko osteoporosis. Sementara kelebihan asupan
kalsium dapat menimbulkan konstipasi (sembelit). Pada kasus kelebihan
asupan kalsium dari konsumsi suplemen, akan meningkatkan risiko batu ginjal.
e. Kalium
Kalium berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan dalam sel tubuh,
membantu fungsi kerja saraf dan otot, serta penting untuk mempertahankan
ritme jantung. Hampir seluruh makanan mengandung kalium tetapi sumber
paling banyak terdapat pada sayur dan buah. Kekurangan asupan kalium dapat
meningkatkan tekanan darah dan risiko batu ginjal. Kelebihan asupan kalium
pada orang sehat tidak berdampak apa-apa karena dapat dibuang melalui urin.
Namun pada orang dengan gangguan fungsi ginjal, kelebihan asupan kalium
dapat menyebabkan gangguan ritme jantung.
f. Magnesium
Magnesium diperlukan dalam pengaturan tekanan darah, gula darah, dan
kontraksi otot. Mineral ini juga berfungsi mengaktifkan beberapa enzim tubuh
dan menghantarkan sinyal pada saraf.

1.8 Fungsi Mineral

Tubuh membutuhkan mineral untuk membantu proses metabolisme tubuh,


yaitu menjadi bahan baku kinerja enzim. Setiap orang memiliki kebutuhan mineral
yang berbeda, tergantung pada kebutuhan fisik, umur, dan faktor kesehatan secara
umum.

Mineral adalah senyawa yang sangat berperan dalam pertumbuhan dan


perkembangan tubuh, produksi energi, serta menjaga keseimbangan cairan di dalam
tubuh. Mengingat fungsi mineral yang sangat banyak, manusia dapat memenuhi
kebutuhan tubuh akan senyawa ini dengan mengonsumsi buah, sayur, biji-bijian,
daging tanpa lemak, ikan, dan produk susu rendah lemak.
BAB III
PENUTUP.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pemaparan makalah ini yaitu,Vitamin adalah sekelompok
senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolism setiap organisme,yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh
Vitamin berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok,yaitu
vitamin B Kompleks dan yang larut dalam lemak vitamin A,D,E,dan K.
Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah relative banyak antara lain
kalsium,fosfor,magnesium,kalium,natrium,klorida dan sulfur.
Kekurangan atau kelebihan vitamin,mineral dan unsur hara dapat menimbulkan
dampak tidak baik untuk tubuh sehingga setiap orang harus memenuhi angka
kecukupan gizi(AKG) yang didasarkan pada patokan berat badan untuk masing
masing kelompok umur dan jenis kelamin

3.2 SARAN
Kepada seluruh tenaga kesehatan diwajibkan untuk menguasai segala bentuk
teori dan metode yang berkaitan dengan obat-obatan.Tenaga kesehatan juga harus
mampu memberikan konseling kepada masyarakat mengenai segala aspek,unsur,dan
komponen obat-obatan yang digunakan dalam segala bentuk tindakan medis.
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/tips-memenuhi-mineral-dan-vitamin/
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/tips-memenuhi-mineral-dan-vitamin/
https://mediaindonesia.com/humaniora/558171/makanan-mengandung-mineral-fungsi-
dan-manfaat-untuk-tubuh
https://www.alodokter.com/fungsi-mineral-berdasarkan-jenis-jenisnya

Anda mungkin juga menyukai